Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kemudahan sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan bisa
menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam tak lupa semoga tetap terlimpahkan kepada
Nabiyullah nabi akhiruzzaman yakni Nabi Muhammad SAW.
Pembuatan makalah ini merupakan sebagai tugas terstruktur mata kuliah menyimak
dengan judul makalah “Keterampilan Berbahasa”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna serta masih terdapat
berbagai kesalahan dan juga kekurangan. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca agar makalah ini menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
.
Cirebon, 24 September 2019
i
DAFTAR ISI
ii
KETERAMPILAN BERBAHASA
Keterampilan berbahasa (language skill) memiliki empat aspek. Setiap aspek
keterampilannya saling berhubungan erat dengan cara yang beraneka ragam. Aspek-aspek
tersebut yaitu:
1) Keterampilan menyimak/mendengarkan (listening skills)
2) Keterampilan berbicara (speaking skills)
3) Keterampilan membaca (reading skills)
4) Keterampilan menulis (writing skills)
Keempat keterampilan berbahasa tersebut biasa disebut dengan catur tunggal. Setiap
keterampilan itu erat sekali berhubungan dengan proses-proses berpikir yang mendasari
bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa,
semakin cerah dan jelas jalan pikirannya. Untuk memaksimalkan keterampilan berbahasa,
kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu keterampilan berbahasa dan segala aspek yang
berkaitan dengan keterampilan berbahasa tersebut. Oleh karena itu, makalah ini akan
membahas keempat keterampilan tersebut dan beberapa yang berkaitan dengan keterampilan
berbahasa.
A. Menyimak/Mendengarkan (listening skills)
1. Pengertian Menyimak
Menurut para ahli:
1) Menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta
apresiasi (Russel & Russell, 1959; Anderson, 1972: 69).
2) Menurut H.G Tarigan, pengertian menyimak adalah suatu proses kegiatan
mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman,
apresiasi serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan,
serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara
melalui ujaran atau bahasa lisan.
3) Menurut Djago Tarigan, menyimak dapat didefinisikan sebagai suatu aktifitas yang
mencakup kegiatan mendengar dari bunyi bahasa, mengidentifikasi, menilik dan
mereaksi atas makna yang terkandung dalam bahan yang disimak.
4) Menurut Djiwandono yang dikutip oleh Heryadi mengemukakan bahwa
kemampuan menyimak terutama terkait dengan kemampuan memahami makna
suatu bentuk penggunaan bahasa yang diungkapkan secara lisan.
2. Tujuan Menyimak
1) Untuk memperoleh informasi.
1
2) Untuk mengumpulkan data, agar saya dapat dapat membuat keputusan-keputusan
yang masuk akal.
3) Agar mendapat memberikan responsi yang tepat terhadap segala sesuatu yang saya
dengar.
4) Agar saya lebih efektif dalam hubungan-hubungan antar pribadi dalam kehidupan
sehari-hari (Menurut Hunt, 1981: 14).
3. Jenis-jenis Menyimak
a) Menyimak Ekstensif
2
4. Menyimak Eksploratif: sejenis kegiatan menyimak intensif dengan maksud dan
tujuan menyelidiki sesuatu lebih terarah dan lebih sempit.
5. Menyimak Interogatif: sejenis kegiatan menyimak intensif yang menuntut lebih
banyak konsentrasi dan seleksi.
6. Menyimak Selektif: kegiatan menyimak yang dilakukan dengan menampung
aspirasi pembicara dengan menyeleksi hasil simakan yang relevan.
4. Proses Menyimak
1. Tahap Mendengar: Dalam tahap ini kita baru mendengar segala sesuatu yang
dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran pembicaraannya. Jadi, kita masih berada
dalam tahap hearing.
2. Tahap Memahami: Setelah kita mendengar maka ada keinginan bagi kita untuk
mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh
pembicara. Kemudian, sampailah kita dalam tahap understanding.
3. Tahap Menginterpretasi: Penyimak yang baik, yang cermat dan teliti, belum puas
kalau hanya mendengar dan memahami isi ujaran sang pembicara, dia ingin
menafsirkan atau, menginterpretasikan, isi, butir-butir pendapat yang terdapat dan
tersirat dalam ujaran itu. Dengan demikian, sang penyimak telah tiba pada tahap
interpreting.
4. Tahap mengevaluasi: Setelah memahami serta dapat menafsir atau
menginterpretasikan isi pembicaraan, penyimak pun mulailah menilai atau
mengevaluasi pendapat serta gagasan pembicara mengenai keunggulan dan kelemahan
serta kebaikan dan kekurangan pembicara. Dengan demikian, sudah sampai pada tahap
evaluating.
5. Tahap Menanggapi: Tahap inu merupakan tahap terakhir dalam kegiatan
menyimak. Penyimak menyambut, mencamkan, dan menyerap serta menerima gagasan
atau ide yang dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran atau pembicaraannya. Lalu,
penyimak pun sampailah pada tahap menanggapi (Responding).
4
1) Berbicara dalam situasi yang bersifat memberitahukan atau melaporkan,
bersifat informative (informative speaking)
2) Berbicara dalam situasi yang bersifat membujuk, mengajak, atau meyakinkan.
(persuasive speaking)
3) Berbicara dalam situasi yang bersifat merundingkan dengan tenang dan hati-
hati ( deliberate speaking)
4) Diskusi kelompok, brbicara dalam kelompok mencakup kegiatan berikut ini:
Kelompok resmi (formal)
Kelompok tidak resmi (informal)
4. Fungsi Berbicara
Fungsi berbicara dibagi menjadi 7 yaitu:
a. Fungsi instrumental
Bertindak untuk menggerakan serta memanipulasi lingkungan,
menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi.
b. Fungsi pengaturan
Merupakan pengawasan terhadap peristiwa-peristiwa melalui ini, berbicara
difungsikan untuk persetujuan, celaan, pengawasan kelakuan.
c. Fungsi represantisonal
Merupakan penggunaan bahasa untuk membuat pernyataan-pernyataan,
menyampaikan fakta dan pengetahuan, menjelaskan, melaporkan,
menggambarkan.
d. Fungsi interaksional
Merupakan penggunaan bahasa untuk menjamin pelmeliharaan sosial.
Fungsi ini untuk menjaga agar saluran-saluran komunikasi tetap terbuka.
e. Fungsi personal
Merupakan penggunaaan bahasa untuk menyatakan perasaan, emosi,
kepribadian, dan reaksi-reaksi yang terkandung dalam benaknya.
f. Fungsi heuristic
Merupakan penggunaan bahasa untuk mendapatkan pengetahuan,
mempelajari lingkungan. Fungsi ini sering disampaikan dalam pertanyaan-
pertanyaan.
g. Fungsi imajinatif
5
Fungsi imajinatif merupakan penggunaan bahasa untuk menciptakan
system-sistem atau gagasan-gagasan imajiner.
6
biasanya memiliki gerakan tersendiri yaitu telunjuk yang bergerak mengkuti
baris buku yang sedang dibaca atau dalam bentuk gelengan kepala.
3. Aspek-aspek Membaca
Terdapat dua aspek penting dalam membaca, yaitu:
a. Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dapat dianggap
berada pada urutan yang lebih rendah (lower order). Aspek ini mencakup:
1) Pengenalan bentuk huruf
2) Pengenalan unsur-unsur linguistik (fonem/grafem, kata, frase, pola klausa,
kalimat, dan lain-lain)
3) Pengenalan hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi (kemampuan
menyuarakan bahan tertulis)
4) Kecepatan membaca ketaraf lambat.
b. Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang dapat
dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (higher order). Aspek ini mencakup
1) Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal)
2) Memahami signifikansi atau makna (antaralain maksud dan tujuan
pengarang, relevansi/keadaan kebudayaan, dan reaksi pembaca)
3) Evaluasi atau penilaian (isi, bentuk)
4) Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan
keadaan.
4. Teknik Membaca
Dalam kegiatan membaca ada beberapa teknik yang biasa digunakan. Hal ini
bertujuan agar secara cepat kita bisa memahami apa yang dibaca. Juga dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan membaca, khusunya secara efektif dan juga cepat. Berikut
empat teknik yang biasa digunakan dalam membaca, yaitu:
1) Scanning
Scanning adalah salah satu teknik membaca atau sebuah strategi membaca yang
dilakukan dengan cara menscanning semua teks dalam kertas dengan melihat
secara keseluruhan dalam lembar yang diset oleh pembaca. Scanning dilakukan
untuk mencari informasi khusus, sehingga sebelum melakukan membaca ini
harus mengetahui terlebih dahulu apa yang dibutuhkan dan dicari.
2) Skimming
Membaca skimming yaitu suatu proses membaca yang mana dalam hal
membacanya dilakukan secara melompat-lompat dengan melihat pokok-pokok
7
pikiran utama dalam bahan bacaan sambal memahami tema besarnya. Membaca
skimming dilakukan untuk melakukan pembacaan cepat secara umum dalam
suatu bahan bacaan.
3) Selecting
Selecting adalah proses membaca yang hanya memilih teks atau bagian teks
yang akan dibaca. Teknik ini dilakukan sebelum kegiatan membaca, misalnya
saat membaca judul-judul berita di surat kabar.
4) Skipping
Skipping adalah suatu teknik membaca dimana melompati atau mengabaikan
teks yang sudah mengerti atau dipahami dan juga yang tidak diperlukan.
5. Tujuan Membaca
Nurhadi (1987: 11) berpendapat bahwa tujuan membaca dibedakan menjadi
dua, yakni secara umum dan khusus. Secara umum antara lain:
a. Untuk memperoleh informasi .
b. Memperoleh pemahaman.
c. Memperoleh kesenangan.
Sedangkan, secara khusus tujuan membaca, antara lain :
a. Memperoleh informasi factual.
b. Memperoleh keterangan tentang sesuatu yang khusus dan problematis.
c. Memberi penilaian kritis terhadap karya tulis seseorang.
d. Memperoleh kenikmatan emosi.
e. Mengisi waktu luang.
6. Manfaat Membaca
Membaca merupakan kegiatan yang sangat penting dikehidupan sehari-hari,
membaca berfungsi sebagai alat untuk memperluas pengetahuan tentang banyak hal
mengenai kehidupan. Fajar Rachmawati (2008: 4) menyebutkan manfaat membaca
adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kadar intelektual.
b. Memperoleh berbagai pengetahuan hidup.
c. Memiliki cara pandang dan pola piker yang luas.
d. Memperkaya perbendaharaan kata.
e. Mengetahui berbagai peristiwa yang terjadi di berbagai belahan dunia.
f. Meningkatkan keimanan.
8
g. Mendapatkan hiburan.
Keuntungan kita dapat dalam menulis kita dapat mengenali potensi diri sampai
manah pengetahuanyang dimiliki,serta dapat mengembangkan berbagai gagasan yang
menuntut kemampuaan. Dalam menulis dapat memperluas wawasan.
B. Manfaat menulis
Menulis memiliki peran begitu penting bagi orang yang selalu dituntut untuk
bersosialisai dengan orang banyak manfaat yang bisa diperoleh dari beraktifitas
menulis sebagai berikut.
11
a) Menimbulkan rasa ingin tahu dan melatih kepekaan dalam melihat realitas
kepekaan dalam melihat sekitar.
b) Dengan kegiatan menulis mendorong kita untuk mencari refrensi seperti buku,
majalah,dan sejenisnya. Dengan membaca referensi-referensi tentu akan
menambah wawasan dan pengetahuan tentang apa yang kita tulis.
c) Dengan menulis kita terlatih untuk menyusun pemikiran dan argument kita
secara runtut sistematis dan logis.
d) Dengan menulis bisa menurunkan tinggkat stres kita, karena bisa meluapkan
rasa kita kepada tulisan yang kita tulis seperti rasa senang maupun sedih.
e) Dengan menulis dimanah tulisan kita dibaca oleh banyak orang membuat sang
penulis semakin popular dan dikenal oleh public pembaca.
f) Secara metodologis menulis bermanfaat untuk melatih kita berfikir secara
teratur untuk melakukan suatu tindakan yang sesuai dikehendaki.
3. Upaya-Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis
Untuk meningkatkan kerempilan menulis menumbuhkan ketelatenan kebiasaan
menulis ,berikut upaya meningkatkan keterampilan menulis:
a) Harus banyak membaca, karena membaca kita bisa menemukan ide-ide yang ingin
kita tulis
b) Mempelajari kaidah-kaidah baca yang belum kita kuasai ,seperti kaidah penulisan
bahasa Indonesia yang baik dan benar dan bisa diaplikasikan dengan melatih diri
seperti menulis untuk diri sendiri
c) Mempublikasikan tulisan yang kita buat,seperti media elektronik dan cetak agar
kita bisa menilai seberapa jauh kta dalam menulis,atau kemampuan kita dalam
menulis .
d) Selalu percaya diri dengan apa yang kita tulis.
12
DAFTAR PUSTAKA
Tarigan, Henry Guntur. 2015. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
CV Angkasa
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Percetakan Angkasa
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Percetakan Angkasa
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Percetakan Angkasa
Baca Cepat. Pengertian, Jenis, Teknik Dan Tujuan membaca. dikutip 20 September 2019 dari
Jenis membaca: http://bacacepat.com/membaca
13