Anda di halaman 1dari 17

RAGAM MENYIMAK

Disusun Oleh Kelompok 3:

Nama : Heking Trisman Harefa

Kelas/Semester : B (dua)

Nim : 212124044

M.K : Menyimak Komprehensif dan Kritis

Dosen Pengampu:

Dernius Hura, M.Pd.


YAYASAN YAPERTI NIAS
UNIVERSITAS NIAS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena
berkat dan karunia-Nya Saya dari kelompok 3 dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah yang berjudul “Ragam Menyimak” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Menyimak Komprehensif
dan Kritis. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan kita mengenai ragam-ragam dalam menyimak serta tahapan dan
faktor yang mempengaruhinya.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dernius Hura, M.Pd
sebagai dosen pengampu mata kuliah yang bersangkutan, yang telah memberikan
tugas kepada kami sehingga wawasan kami lebih luas lagi melalui materi yang
telah diberikan. Ucapan terima kasih juga Saya sampaikan kepada pihak-pihak
yang telah membantu dan yang saling bekerjasama dalam pembuatan makalah ini.

Saya juga menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan
dan kelemahan. Oleh sebab itu, saran dan kritik dari teman-teman yang
membangun, Saya terima demi kesempurnaan makalah ini untuk ke depannya.

Gunugsitoli, 30 Juli 2022

Penyusun,

Heking Trisman Harefa

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Ragam-Ragam Menyimak ................................................................... 3


B. Tahap-Tahap Menyimak ...................................................................... 6
C. Factor yang Mempengaruhi Menyimak ............................................... 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 13
B. Saran .................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menyimak sangatlah penting untuk proses pendidikan. Meskipun
kenyataannya menyimak seringkali dianggap sebagai suatu hal yang mudah, akan
tetapi sangatlah sulit untuk mewujudkannya, perlu konsentrasi yang cukup.
Peranan menyimak memang cukup andil besar dalam komunikasi. Dengan
menyimak juga, kita secara tidak langsung belajar tata cara berbicara yang baik.
Menyimak sangat mempengaruhi perkembangan pengetahuan kita, bukan hanya
sekedar mendengarkan lambang-lambang lisan dari pembicara melalui indera
pendengeran. Akan tetapi, menyimak memerlukan proses yang panjang kita harus
benar memahami, menyeleksi informasi-informasi yang penting dan mampu
membedakan antara fakta dan pendapat

Menyimak merupakan proses menangkap pesan atau gagasan yang


disajikan melalui ujaran. Keterampilan menyimak merupakan dasar keterampilan
dalam komunikasi lisan. Apabila kemampuan seseorang dalam menyimak kurang,
dapat dipastikan dia tidak dapat mengungkapkan topik yang didengar dengan
baik.

Menyimak merupakan salah satu dari keempat keterampilan berbahasa


yang penting. Keterampilan menyimak harus dikuasai terlebih dahulu
dibandingkan dengan keterampilan-keterampilan berbahasa yang lain.Kegiatan
menyimak dapat terlihat dari kehidupan sehari-hari yang dihadapkan dengan
berbagai kesibukan menyimak, misalnya dalam dialog antaranggota keluarga,
percakapan antarteman dan aktivitas pendidikan di sekolah (Tarigan, 2008:2).

Apa lagi dalam era Globalisasi seperti saat ini, sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), masyarakat dituntut
untuk mampu menyimak berbagai informasi dengan cepat dan tepat, baik melalui
media maupun melalui tatapan muka secara langsung.

1
2

Menyimak juga mempunyai berbagai ragam. Ragam inilah yang


membedakan bagaimana seseorang itu menyimak dalam sebuah perbicaraan atau
dalam sebuah berita yang di dengar. Selain itu, menyimak juga berjalan sesuai
tahap-tahapnya karena menyimak ini mempunyai tahap demi tahap sehingga
seseorang nanti bisa menyimak dengan baik. Tahap menyimak ini dimulai dari
seorang penyimak mendengarkan hal yang ingin disimak, setelah itu barulah si
penyimak memahami hal yang disimaknya kemudian mengingatnya dan
mengevaluasi. Mengevaluasi disini yaitu menilai apakah yang disimak itu baik,
penting atau tidak, setalah itu baru si penyimak member respon atau tanggapan
terhadap apa yang dia dengar supaya pembicaraan itu dapat berjalan efektif antara
si penyimak dengan si pembicara.

Tapi siapa yang menyangka bahwa dalam menyimak itu terdapat hal-hal
yang mempengaruhi kegiatan menyimak seseorang. Hal ini bisa mengganggu
seseorang untuk bisa menyimak dengan baik akibat faktor dari luar maupun dari
dalam diri seseorang. Itu juga harus diperhatikan agar kegiatan menyimak dapat
berjalan dengan baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja ragam-ragam menyimak?
2. Bagaimana tahap-tahap dalam menyimak?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi menyimak?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui ragam-ragam menyimak
2. Untuk mengetahui tahap-tahap menyimak
3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi menyimak
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ragam-Ragam Menyimak
Dalam menyimak terdapat beberapa ragam menyimak. Dari sini kita
mengetahui apa saja ragam-ragam menyimak itu. Adapun ragam-ragam
menyimak sebagai berikut.

1. Ragam Menyimak Berdasarkan Sumber Suara yang Disimak


Berdasarkan suara yang disimak terdapat dua ragam menyimak yaitu:

a) Menyimak intrapribadi (intra personal listening) yaitu suara yang simak


dalam raga mini berasal dari diri sendiri. Artinya, penyimak
mendengarkan pikiran pembaca.
b) Menyimak antarpribadi (interpersonal listening) yaitu menyimak suara
yang berasal dari orang lain. Menyimak seperti ini yang paling banyak
dilakukan orang.
2. Ragam Menyimak Berdasarkan Taraf Aktivitas Menyimak
Menyimak dapat dibedakan berdasarkan taraf aktivitas menyimak, antara
lain sebagai berikut.

a) Dalam aktivitas bertaraf rendah (secara pasif), artinya penyimak baru


sampai pada taraf memberikan perhatian, dorongan, dan menunjang
pembicaraan. Aktivitas ini bersifat non verbal, misalnya dengan
megangguk-angguk, mengucapkan ya, setuju, dan sebagainya.
b) Dalam aktivitas bertaraf tinggi (secara aktif) biasanya diperlihatkan
penyimak dengan mengutarakan kembali isi simakan. Hal ini
menunjukkan bahwa penyimak sudah memahami bahan simakan tersebut.
3. Ragam Menyimak Berdasarkan Taraf Hasil Simakan

Berdasarkan taraf hasil simakan terdapat beberapa ragam atau jenis


menyimak yang dikemukakan dibawah ini.

3
4

a) Menyimak terpusat, yaitu pikiran terpusat pada suatu perintah atau aba-
aba, untuk mengetahui kapan saatnya mengerjakan suatu perintah.
b) Menyimak untuk membandingkan, yaitu penyimak menyimak pesan
tersebut kemudian membandingkan isi pesan itu dengan pengalaman dan
pengetahuan penyimak yang relevan
c) Menyimak organisasi materi, yaitu penyimak mengetahui organisasi
pikiran yang disampaikan pembicara, baik ide pokoknya maupun ide
penunjangnya
d) Menyimak kritis, yaitu penyimak berusaha menyimak secara kritis dengan
cara menganalisis materi atau pesan yang disimaknya.
e) Menyimak kreatif dan apresiatif, yaitu penyimak memberikan reaksi yang
lebih jauh terhadap hasil simakannya dengan member respons baik fisik
maupu mental.
4. Ragam Menyimak Berdasarkan Cara Penyimakan

Berdasarkan cara penyimakan, ada dua ragam menyimak yaitu :

a) Menyimak intensif, yaitu penyimak melakukan penyimakan dengan penuh


perhatian, ketekunan, dan ketelitian sehingga penyimak memahami secara
mendalam dan menguasai secara luas bahan simakannya. Aspek yang
termasuk ke dalam menyimak intensif adalah : menyimak kritis,
menyimak konsentratif, menyimak kreatif, menyimak interogatif, dan
menyimak selektif
b) Menyimak ekstensif, yaitu berlawanan dengan menyimak intensif.
Menyimak ekstensif adalah penyimak memahami materi simakan hanya
secara garis besar saja. Menyimak ekstensif meliputi menyimak sekunder,
estetis, dan social.
5. Ragam Menyimak Berdasarkan Tujuan Menyimak

Ada enam jenis menyimak berdasarkan tujuan seperti yang diuraikan ini.

a) Menyimak sederhana, yaitu menyimak yang terjadi dalam percakapan


dengan teman atau percakapan melalui telepon
b) Menyimak deskriminatif, yaitu menyimak untuk membedakan suara
seperti: membedakan suara marah, gembuira atau kecewa, dan sebagainya
5

c) Menyimak santai, yaitu menyimak untuk tujuan kesenangan


d) Menyimak informatif, yaitu menyimak untuk mencari informasi,
menyimak pengumuman jawaban pertanyaan, dan sebagainya
e) Menyimak literature, yaiu menyimak untuk mengorganisasikan gagasan,
seperti: penyusunan materi dari berbagai sumber
f) Menyimak kritis, yaitu menyimak untuk menganalisis tujuan pembicaraan
6. Ragam Menyimak Berdasarkan Tujuan Khusus

Berdasarkan tujuan khusus, ada beberapa ragam menyimak yaitu:

a) Menyimak untuk belajar, yaitu melalui kegiatan menyimak seseorang


mempelajari berbagai hal yang dibutuhkan
b) Menyimak untuk menghibur, yaitu penyimak menyimak sesuatu untuk
menghibur dirinya,
c) Menyimak untuk menilai, yaitu penyimak mendengarkan dan memahami
simakan kemudian menelaah, mengkaji, menguji, dan membandingkan
pengalaman dan pengetahuan menyimak yang dimilikinya
d) Menyimak apresiatif, yaitu penyimak memahami, menghayati, dan
mengapresiasi materi simakan
e) Menyimak untuk mengomunikasikan ide dan perasaan
f) Menyimak diskriminatif, yaitu menyimak untuk membedakan suara,
bunyi.
g) Menyimak pemecahan masalah, yaitu penyimak mengikuti uraian
pemecahan masalah secara kreatif dan analitis yang disampaikan oleh
pembicara.
6

B. Tahap-Tahap Menyimak
Dalam komunikasi, menyimak teridiri dari berbagai elemen seperti :
1. Penerimaan
Menyimak dimulai dengan penerimaan pesan yang dikirim pembicara baik
yang bersifat verbal maupun non-verbal. Tentu saja dalam memaknai pesan-
pesan verbal ini perlu juga diperhatikan, atau akan disesuaikan dengan, hal-
hal yang sifatnya non verbal seperti gesture, ekspresi wajah dan nada atau
tekanan suara.
2. Pemahaman
Pemahaman disusun dari dua elemen pokok, pembelajaran dan pemberian
makna.
3. Pengingatan
Kemampuan untuk mengingat informasi berkaitan dengan seberapa banyak
informasi yang ada dalam benak dan apakah informasi bisa diulang atau
tidak.
4. Pengevaluasian
Pengevaluasian terdiri dari penilaian dan pengkritisan pesan.
5. Penanggapan
Penanggapan terjadi dalamfase (1) tanggapan yang kita buat sementara
pembicara berbicara, berupa  dukungan, dan (2) tanggapan yang kita buat
setelah pembicara berhenti berbicara, berupa  ketelitian, pertanyaan,
pengklarifikasian, tantangaan dan persetujuan.

Menurut Ruth G. Strickland dalam (Tarigan, 1986:31) menyimpulkan ada


Sembilan tahap menyimak, yaitu: 
1. Menyimak berkala
Menyimak ini di alami saat yang dibicarakan oleh pembicara mengenai diri
sipenyimak
2. Menyimak dengan perhatian dangkal
 Menyimak seperti ini terjadi karena adanya gangguan-gangguan atau
selingan
3. Setengah menyimak.
7

Menyimak ini terjadi dikarenakan adanya hal di dalam hati yang ingin
disampaikan atau di utarakan sipenyimak.
4. Menyimak serapan
Menyimak jenis ini terjadi dikarenakan sipenyimak menyerap hal-hal yang
tidak penting
5. Menyimak sekali-sekali
Dalam jenis menyimak ini, sipenyimak hanya menyimak jika kalimat atau
kata-kata yang disampaikan sipembicara menarik menurutnya.
6. Menyimak asosiatif
Dalam menyimak ini, penyimak hanya mengingat hal-hal atau pengalaman
pribadinya sehingga dia tidak memberikan respon terhadap pembicara.
7. Menyimak dengan reaksi berkala.
 Disini, penyimak memberikan komentar ataupun bertanya kepada pembicara.
8. Menyimak secara saksama
Penyimak benar-benar mengikuti pembicaraan pembicara dengan sungguh-
sungguh.
9. Menyimak secara aktif
Inilah menyimak yang benar-benar baik, karena mengetahui atau
mendapatkan gagasan atau hal-hal yang disampaikan pembicara.

Sedangkan Hunt dalam (Tarigan, 1986:35) mengemukakan ada tujuh


tahapan dalam menyimak, yaitu :
1. Isolasi (pemisahana/memisahkan)
Pada tahap ini penyimak harus bisa memisahkan bunyi-bunyi, fakta-fakta atau
ide-ide yang dikatakan pembicara. Yang mana hal-hal atau sesuatu yang baik
dan benar.

2. Identifikasi (menentukan atau menetapkan)

Dalam tahapan menyimak ini. Penyimak mencatat apa yang sedang


dibicarakan tentang hal-hal yang dianggap penting dan bermanfaat
baginya. Apalagi rangsangan atau gambaran tertentu sudah kita ketahui maka
suatu maknanya bisa kita tetapkan kepada setiap hal-hal yang berdiri sendir
iitu.
8

3. Integrasi (Penyatuan/menyatukan)

Pada tahapan ini, penyimak menyatu padukan dan menyesuaikan hal-hal yang


didapatkannya saat menyimak dengan informasi lain yang telah dimilikinya
dan diketahuinya sebelumnya.

4. Inspeksi

Pada tahap ini, penyimak membandingkan dan memeriksa kembali informasi


yang baru saja diterimanya dengan pengetahuannya sendiri. Kemudian
menilainya, yang mana yang bisa dilakukan dan yang tidak.

5. Interpretasi

Pada tahap ini, penyimak mengevaluasi sesuatu yang didengar


dan mencaritahu sumber informasi yang disampaikan dari mana datangnya
semua informasi itu. Disini, penyimak memberikan kesan dan memberikan
tanggapannya, menyampaikan pendapatnya.

6. Interpolasi

Pada tahapan ini, jika dalam penyimakan kita tidak menemukan  pesan yang


berisi informasi yang bermanfaat bagi kita ataupun merasa tidak lengkap dan
tidak bisa kita cerna, maka kitalah yang memberikan ide-idenya dari
pengetahuan ataupun pengalaman kita sehingga kita bisa menemukan
informasi dari pesan itu dengan lengkap dan sempurna.

7. Introspeksi

Pada tahap ini, penyimak menguji informasi yang didapatkannya dengan


pengetahuan dan pengalamannya senidri. Agar dia dapat menerapkannya di
lingkungannya dan kehidupannya.
9

C. Faktor Yang Mempengaruhi Menyimak


Faktor-faktor yang mempengaruhi proses menyimak dapat disimpulkan
menjadi delapan, (Hermawan, 2012) yaitu :

a) Faktor Fisik

Ide-ide pokok seluruhnya. Kondisi fisik yang menentukan dalam


menyimak, yaitu: (a) Kondisi fisiknya jauh di bawah gizi normal, (b) Sangat lelah,
(c) Mengidap suatu penyakit fisik sehingga perhatiannya dangkal. Selain itu
lingkungan fisik yang juga menentukan dalam menyimak, yaitu: (a) Ruangan
yang terlalu panas, lembab ataupun terlalu dingin, (b) Suara atau bunyi bising
yang menganggu dari jalan dan ruangan sebelah, (c) Para hadirin yang bergerak
atau berjalan kian kemari seenaknya sehingga mengganggu orang yang sedang
menyimak, (d) Siswa yang membawa atau memegang benda yang berisik dan
mengganggu, seperti kelereng di dalam saku, handphone yang berbunyi, dan lain-
lain. Walaupun kelihatannya faktor-faktor fisik tersebut bersifat sepele tetapi
pengajar haruslah bijaksana agar selalu memperhatikan hal- hal tersebut supaya
proses kegiatan belajar mengajar mencapai tujuan yang telah ditentukan, karena
faktor fisik yang prima merupakan modal utama bagi penyimak.

b) Faktor Psikologis

Selain faktor fisik, faktor yang melibatkan sikap-sikap dan sifat-sifat


pribadi atau faktor psikologis juga mempengaruhi dalam kegiatan menyimak.
Faktor psikologis yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1) Prasangka dan
kurangnya simpati terhadap para pembicara dengan aneka sebab dan alasan 2)
Keegosentrisan (mementingkan diri sendiri), yaitu sikap penyimak yang hanya
mementingkan diri sendiri sehingga pembicara dan apa yang disampaikan oleh
pembicara tidak di tanggapi dengan serius. (Didaktika 2017 : 12-22) Kepicikan
atau pandangan tidak luas. Yaitu keterbatasan pandangan atau wawasan penyimak
terhadap bahan simakan yang menimbulkan salah makna atau salah paham
terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara. 4) Bosan dan jenuh, yaitu kondisi
penyimak yang sudah bosan atau jenuh terhadap bahan simakan yang mungkin
terlalu panjang atau terlalu monoton sehingga penyimak menjadi bosan, kemudian
enggan untuk melanjutkan simakan. 5) Sikap tidak sopan, yaitu sikap dan
10

kesopanan sangat mempengaruhi proses menyimak, jika kita menyimak dengan


sikap yang sopan maka kita akan nyaman dalam menyimak, begitu pula jika
pembicara menyampaikan pembicaraan dengan sikap yang sopan kita akan
menganggap baik kepada pembicara dan kita akan lebih mudah melakukan
simakan.

c) Faktor Pengalaman

Sikap kita merupakan hasil pertumbuhan, perkembangan serta pengalaman


kita sendiri, maka dari itu pengalaman dari seorang pendidik sangat menentukan
dalam menyimak, seperti: (a) Pertumbuhan dan perkembangan sikap
mempengaruhi minat menyimak, yaitu jika kita mempunyai minat terhadap
sesuatu dan saat menyimak membahas tentang minat yang kita gemari maka kita
akan merasa senang untuk menyimaknya, misal hobby atau minat terhadap
sesuatu, (b) Sikap-sikap yang antagonistik, sikap-sikap yang menentang, serta
bermusuhan timbul dari pengalaman yang tidak menyenangkan, (c) Kosa-kata
juga turut mempengaruhi kualitas menyimak, (d) Makna yang dipancarkan oleh
kata-kata asing cenderung mengurangi serta menyingkirkan perhatian para siswa,
karena ide-ide yang berada di luar jangkauan pengertian serta pemahaman mereka

d) Faktor Sikap
Banyak faktor sikap yang mempengaruhi kegiatan menyimak yaitu sebagai
berikut: (a) Pokok-pokok pembicaraan yang kita setujui cenderung akan kita
simak secara seksama dan penuh perhatian, (b) Pembicara harus memilih topik
yang disenangi oleh para penyimak, (c) Pembicara harus memahami sikap
penyimak karena merupakan modal penting bagi pembicara untuk menarik minat
atau perhatian menyimak, (d) Penampilan pembicara yang mengasyikkan dan
mengagumkan, sehingga membentuk sikap positif para siswa

e) Faktor Motivasi
Motivasi merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam kegiatan
menyimak, berikut faktor motivasi yang menentukan tersebut: (a) Memiliki
motivasi yang kuat dalam mengerjakan sesuatu terutama menyimak, (b)
Melibatkan system penilaian kita sendiri sehingga kita dapat memperoleh sesuatu
11

yang berharga dari isi pembicaraan itu dengan sendirinya kita akan bersemangat
untuk menyimaknya, (c) Penyimak mengajukan pertanyaan “Apa dan apalagi
yang dapat saya petik dari ceramah sang pakar ini?” karena pertanyaan tersebut
adalah pertanyaan yang tepat dan sahih, (c) Penyimak tidak yakin akan
memperoleh sesuatu yang berharga dan berguna dari pembicaraan, (d) Penyimak
harus percaya bahwa penyimak mempunyai sifat kooperatif tenggang hati, dan
analitis sehingga kita menjadi penyimak yang baik dan unggul.

f) Faktor Jenis Kelamin


Berikut adalah perbedaan gaya menyimak yang dibedakan atas jenis
kelamin, sebagai berikut: Perbedaan gaya menyimak pria wanita objektif subjektif
aktif pasif keras hati simpatik analisis difusif rasional sensitif tidak mau mundur
mudah terpengaruh netral cenderung memihak intrusif mudah mengalah berdikari
reseptif swasembada bergantung menguasai emosi emosional Tabel 1. Perbedaan
gaya menyimak berdasarkan perbedaan jenis kelamin

g) Faktor Lingkungan

Faktor-faktor yang meal dari faktor mempengaruhi menyimak bisa berasal


dari faktor lingkungan yang meliputi:

1) Lingkungan Fisik
a. Di dalam ruangan guru harus dapat mengatur dan menata letak meja
dan kursi sedemikian rupa sehingga setiap siswa mendapat kesempatan
yang sama untuk menyimak dan disimak.
b. Sarana kerja harus ditempatkan berdekatan satu dan lainnya
sehingga para siswa dapat berkomunikasi dengan baik bahkan harus
dapat meningkatkan penyimakan yang baik.
c. Guru harus berbicara dengan suara yang menyenangkan,
memberikan pengarahan yang jelas dan tepat lagi tegas.
d. Guru harus menampilkan kegiatan yang dapat memotivasi atau
mendorong anak didik untuk dapat dengan mudah mengganti peranan
12

mereka sebagai penyimak dan pembicara. Seperti, ikut dalam diskusi


panel, symposium, dan seminar.

2) Lingkungan Sosial
Guru menciptakan suasana yang mendorong anak-anak untuk
mengalami, mengekspresikan, serta mengevaluasi ide-ide memang
penting sekali diterapkan kalau keterampilan berkomunikasi dan seni
berbahasa dikembangkan dan berkembang, jadi nyatalah suasana saat
guru merencanakan pengalaman- pengalaman yang memungkinkan
anak-anak dapat memanfaatkan situasi ruangan kelas untuk
meningkatkan keterampilan berkomunikasi mereka memang sesuai
dan sejalan dalam perencanaan kurikulum secara keseluruhan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam menyimak terdapat berbagai ragam menyimak diantaranya yaitu
ragam menyimak berdasarkan sumber suara yang disimak, ragam menyimak
berdasarkan taraf aktivitas menyimak, ragam menyimak berdasarkan taraf hasil
simakan, ragam menyimak berdasarkan cara penyimakan, ragam menyimak
berdasarkan tujuan menyimak dan ragam menyimak berdasarkan tujuan khusus.

Selain itu dalam menyimak juga mempunyai tahap-tahap yaitu tahap


mendengar, tahap memahami, tahap menginterpretasi, tahap mengevaluasi, dan
tahap penanggapan. Selain itu, ada juga tahap-tahap menyimak menurut para ahli.

Adapun faktor yang memengaruhi menyimak diantaranya faktor fisik,


faktor psikologi, faktor pengalaman, faktor sikap, faktor motivasi, faktor jenis
kelamin, dan faktor lingkungan.

B. Saran
Dalam materi ini semoga bisa berguna bagi kita semua dan marilah kita
saling memahami materi ini untuk bisa menambah wawasan kita. Selain itu mari
kita cari referensi yang bisa membantu.

13
DAFTAR PUSTAKA

Daeng, Kembong, dkk. 2010. Pembelajaran Keterampilan Menyimak.


Makassar : Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar.

Tarigan, Henry Guntur.1986. Menyimak. Bandung. Angkasa.

14

Anda mungkin juga menyukai