Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL JURNAL REPORT

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Disusun Oleh

Nama : Hekng Trisman Harefa

Kelas/Semester : B/II (Dua)

Mata Kuliah : Ilmu Sosial Budaya Dasar

Dosen Pengampu : Viktor Zega, S.Pd., M.Pd

YAYASAN PERGURUAN TINGGI (YAPERTI) NIAS

UNIVERSITAS NIAS

PROGARAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan Critical Book Report ini tepat pada
waktunya.

Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Ilmu Sosial Budaya Dasar yang telah memberikan bimbingan serta masukan dalam proses
pembuatan laporan bacaan buku ini. Penulis juga menyampaikan rasa terimakasih kepada
rekan rekan yang telah ikut serta membantu, sehingga laporan bacaan ini dapat terselesaikan
tepat waktu.

Gunungsitoli, 24 Mei 2022

Penulis

Yu’min Hakim Gea

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

A. Identitas Buku........................................................................................................1
B. Bagian Buku...........................................................................................................2
Bab 1 Hakikat Dan Ruang Lingkup ISBD.......................................................2
Bab 2 Manusia Dan Ilmu Humaniora..............................................................2
Bab 3 Manusia Makhluk Idividu Dan Sosial...................................................4
Bab 4 Manusia Dan Peradaban.........................................................................5
Bab 5 Manusia Keragaman Dan Kesetaraan...................................................6
Bab 6 Manusia Moralitas Dan Hukum.............................................................7
Bab 7 Memanusiakan Manusia.........................................................................8
Bab 8 Manusia, Sains, Teknologi, Dan Seni.....................................................9
Bab 9 Manusia Dan Lingkungan......................................................................10
C. Pandangan Penulis Terhadap Buku....................................................................12
1. Kelebihan Isi Buku..........................................................................................12
2. Kekurangan Isi Buku......................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................13

ii
A. Identitas Buku

Judul Buku : Ilmu Sosial Budaya Dasar


Pengarang : 1. Muhammad Syukri Albani Nasution
2. M. Nur Husein Daulay
3. Neila Susanti
4. Syafruddin Syam
Tahun Terbit 2015
Cetakan : Cetakan Ke-1
Kota dan Lembaga Penerbit : Jakrta, PT Raja Grafindo
Tebal Buku : 242 Halaman

Buku berjudul "Ilmu Sosial Budaya Dasar" ini disusun sebagai salah satu referensi
dasar mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD).
Merupakan rujukan yang tepat bagi mahasiswa untuk melihat berbagai sudut pandangan
sosial budaya yang ada di Indonesia dari berbagai pendekatan. Buku ini juga bisa menjadi
instrumen para dosen dan mahasiswa dalam mendiskusikan mata kuliah ISBD. Termasuk
memahami kehidupan berbangsa dengan berbagai pendekatan keilmuan, khususnya nilai
budaya dan perkembangan sosial.

1
B. Bagian Buku

Bab 1 Hakikat Dan Ruang Lingkup ISBD

Ilmu sosial budaya dasar (ISBD) dapat dikatakan sebagai paduan atau integrasi dari
kajian ISD dan IBD. Setelah integrasi dari ISD dan IBD, ISBD memiliki kompetensi dasar
menjadi ilmuwan yang professional, yakni yang berpikir kritis, kreatif, sistemik, dan ilmiah,
berwawasan luas, etis, serta memiliki kepekaan dan empati terhadap solusi pemecahan
masalah sosial dan budaya secara arif.

Ruang lingkup lainnya dalam Ilmu Sosial Budaya Dasar ialah tentang beragam
tujuan ilmu sosial dan manfaat ilmu sosial yang mempengaruhinya, diantaranya yaitu ilmu
psikologi, sosiologi, ilmu sejarah, yang semuanya itu dianggap mampu untuk memberikan
peran nyata dalam mengkaji kebudayaan yang ada.

Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa di perguruan tinggi,


penyajian mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar tidak lain merupakan upaya yang dilakukan
dengan harapan untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-
konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah kemanusiaan dan kebudayaan.

Dengan demikian, mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar tidak diajarkan untuk
mendidik mahasiswa sebagai ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk
didalam pengetahuan budaya, tapi semata-mata sebagai salah satu upaya dalam
mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta
kemarnpuan berpikir kritik terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain,
alam sekitar, maupun dirinya sendiri. Oleh karena itulah kajian ini setidaknya menunjukkan
pentingnya Ilmu Sosial Budaya Dasar untuk dipelajari di perguruan tinggi dan masyarakat.
Mengingat budaya sendiri merupakan hal yang paling lekat dalam kehidupan manusia dan
tidak dapat dipresdiksi perubahannya.

Bab 2 Manusia Dan Ilmu Humaniora

Kedudukan Manusia Sebagai Makhluk TuhanTuhan menciptakan manusia


berdasarkan 2 (dua) hakikat penting yang tidak dapatdipisahkan satu sama lain yaitu :

a. Hidup intern pribadi, mencerminkan bahwa manusia itu sebagai makhluk individudan
makhluk Tuhan. Tiap manusia berhak atas milik pribadinya sendiri dan bisadisesuaikan
dengan linkungan sekitar. Manusia individu adalah subjek yangmengalami kondisi

2
manusia. Ini diikatkan dengan lingkungannya melalui indera dandengan masyarakat
melalui kepribadian mereka, jenis kelamin serta status sosial.selama kehidupannya, ia
berhasil melalui tahap bayi, kanak-kanak, remaja, dewasadan usia lanjut
b. Extern kehidupan antarpribadi merupakan cerminan bahwa manusia sebagai
makhluksosial. makhluk sosial adalah makhluk yang berhubungan secara timbal-balik
denganmanusia lain.Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

Manusia didudukan dengankodrat, harkat, martabat, hak dan kewajiban.

1. Kodrat Manusia, adalah keseluruhan sifat sah, kemampuan atau bakat-bakat


alamiyang melekat pada manusia.
2. Harkat Manusia, artinya derajat manusia. Harkat manusia adalah nilai
kedudukanmanusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
3. Martabat Manusia, artinya harga diri. Martabat manusia adalah makhluk
ciptaanTuhan Yang Maha Esa yang berakal budi sehingga manusia mendapat tempat
yangtinggi dibandingkan dengan makhluk yang lain.
4. Hak Asasi Manusia, adalah hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia
sebagaianugerah dari Tuhan, seperti hak hidup, hak milik, dan hak kebebasan
ataukemerdekaan.
5. Kewajiban Manusia, artinya sesuatu yang harus dikerjakan oleh manusia. Ditinjaudari
kewajibannya, manusia berkedudukan sama, artinya tidak ada diskrimanasidalam
melaksanakan kewajiban hidupnya sehari-hari.Berikut keistimewaan tertentu yang
dikaruniakan oleh Tuhan Yang Maha Esa, yaitu :
a. Daya cipta, rasa dan karsa, dengan adanya daya cipta setiap manusia
menciptakansesuatu yang lebih bermanfaat, dengan rasanya dapat menikmati
sesuatu yang indah,dan dengan karsa dapat pula menjadikan produksi.
b. Keinginan bermasyarakat, melalui keinginannya setiap individu manusia
dapay berinteraksi dengan warga masyarakat lainnya.
c. Segala potensi sumber kekayaan alam, manusia dapat memanfaatkan segala
potensisumber alam yang disediakan sumber kekayaan alam.

Menurut bahasa latin, humaniora disebut artes liberales yaitu studi tentang
kemanusiaan. Sedangkan menurut pendidikan Yunani Kuno, humaniora disebut dengan
trivium, yaitu logika, retorika dan gramatika. Pada hakikatnya humaniora adalah ilmu-ilmu

3
yang bersentuhan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang mencakup etika, logika, estetika,
pendidikan pancasila, pendidikan kewarganegaraan, agama dan fenomenologi.

Berbagai macam kasus kekerasan yang terjadi di dalam kehidupan bermasyarakat,


tindakan anarkis dan pelanggaran nilai kemanusiaan bahkan sudah menjadi keseharian.
Indikatornya adalah pendidikan belum berperan signifikan dalam proses membangun
kepribadian bangsa yang berjiwa sosial dan kemanusiaan. Tampaknya, manusia harus lebih
“dimanusiakan” lagi. Keterpurukan bangsa yang berlarut-larut juga berhubungan dengan
kegagalan pendidikan di masa lalu yang mengakibatkan terjadinya proses dehumanisasi.

Gagasan dan langkah menuju pendidikan yang berorientasi kemanusiaan merupakan


salah satu upaya mengembalikan nilai-nilai kemanusiaan yang semakin terkikis. Melalui
pendidikan de-humaniora diharapkan manusia dapat mengenal dirinya, kemanusiaannya yang
utuh, dan tidak hanya dapat menundukkan lingkungan alam fisik melalui kemampuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Pada prinsipnya, pendidikan humaniora bertujuan membuat manusiawi/untuk


keselamatan dan kesempurnaan manusia.

Bab 3 Manusia Makhluk Idividu Dan Sosial

Individu berasal dari bahasa latin, individuum yang artinya tak terbagi. Manusia
lahir merupakan sebagai makhluk individual yang bermakna tidak terbagi atau tidak terpisah
antara jiwa dan raga. Dalam perkembanganya,manusia sebagai makhluk individu tidak hanya
bermakna kesatuan jiwa dan raga,tetapi akan menjadi yang khas dengan corak
kepribadiannya. Artinya kepribadian seseorang individu berbeda dengan individu lainnya,
walaupun saudara kembar. Sebagai individu, manusia mengalami pertumbuhan (secara fisik)
dan perkembangan (secara mental/psikologis).

Sebagai makhluk individu manusia juga tidak mampu hidup sendiri artinya manusia juga
harus hidup bermasyarakat.

Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena:

1. Butuh orang lain dalam pemenuhan kebutuhan dasar/biologis


2. Prilakunya dipengaruhi orang lain -) Ia harus tunduk pada norma dan keinginan
mendapat pujian atau respon orang lain

4
3. Adanya kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain, kebutuhan sosial, untuk
hidup berkelompok.

Dilema antara kepentingan individu dan sosial

1. Mengutamakan diri secara pribadi tentunya akan mengarah pada individual.


2. Sebaliknya, mengutamakan kepentingan masyarakat tentu akan mengkesampingkan
kepentingan pribadi, manusia secara pribadi tidak dihargai

Bab 4 Manusia Dan Peradaban

Peradaban adalah tahapan tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu pula, yang
telah mencapai kebudayaan tertentu pula, yang telah mencapai kemajuan tertentu yang
dicirikan oleh tingkat ilmu pngetahuan, teknologi dan seni yang telah maju. Masyarakat
tersebut dapat dikatakan telahmengalami proses perubahan sosial yang berarti, sehingga taraf
kehidupannya makin kompleks.

Untuk menjadi makhluk yang beradab, manusia senantiasa harus menjunjung tinggi
aturan-aturan, norma-norma, adat-istiadat, ugeran dan wejangan atau nilai-nilai kehidupan
yang ada di masyarakat yang diwujudkan dengan menaati berbagai pranata sosial atau aturan
sosial, sehingga dalam kehidupan di masyarakat itu akan tercipta ketenangan, kenyamanan,
ketentraman dan kedamaian. Dan inilah sesungguhnya makna hakiki sebagai manusia
beradab.

Arus modernisasi dan globalisasi adalah sesuatu yang pasti terjadi dan sulit untuk
dikendalikan, terutama karena begitu cepatnya informasi yang masuk ke seluruh belahan
dunia, hal ini membawa pengaruh bagi seluruh bangsa di dunia, termasuk di dalamnya
bangsa Indonesia.

Arus informasi berkembang cepat menumbuhkan cakrawala pandangan manusia


makin terbuka luas. Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar, karena ditopang pula oleh
system-sistem sosial yang kuat, dan dalam kecepatan yang makin tinggi, teknologi telah
menjadi pengarah hidup manusia. Dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi, maka dunia menjadi sempit, ruang, dan waktu menjadi sangat relatif, dan dalam
banyak hal, batas – batas Negara sering menjadi kabur dan bahkan mulai tidak relevan.
Tujuan akhir dari kedua usaha atau kewajiban ini menurut Indra Siswarini adalah masyarakat
modern yang tipikal Indonesia, masyarakat yang tidak hanya mampu membangun dirinya

5
sederajat dengan bangsa lain tetapi juga tangguh dalam menghadapi kemerosotan mutu
lingkungan hidup.

Akibat globalisasi diantaranya masyarakat mengalami anomi atau tidak punya


norma atau heteronmy atau banyak norma sehingga terjadi kompromisme sosial terhadap hal
– hal yang sebelumnya dianggap melanggar norma tunggal masyarakat. Selain itu juga
terjadinya diorientasi atau alienasi.

Kemajuaan bidang teknologi, komunikasi dan informasi yang demikian pesat


sebagai sebuah perkembangan peradaban manusia kadang kala menimbulkan problematika
bagi kehidupan manusia. Sebagai contoh (handphone) dengan berbagai fasilitas yang ada
didalamnya, dapat memberikan manfaat yang sangan besaar kalau digunakan secara baik,
tetapi sebaliknya jika digunakan secara tidak baik akan menimbulkan dampak negatif.
Pertumbuhan dan perkembangan demografi, juga berpotensi menimbulkan problematika bagi
adab dan peradaban manusia. Jumlah penduduk yang berkembang, dengan cepat jika tidak
diimbangi dengan tersediannya lapangan pekerjaan yang cukup justru akan menciptakan
gelombang pengangguran.

Oleh karena itu, upaya yang harus dilakukan agar kita mampu membangunan bangsa
agar tetap eksis di tengah – tengah arus modernisasi dan globalisasi yang semakin kuat,
adalah dengan meningkat peran lembaga pendidikan untuk terus mengali ilmu pengetahuan
dan teknologi serta informasi tanpa menghilangkan jati diri Indonesia melalui pelestarian
nilai-nilai dan moral bangsa Indonesia.

Bab 5 Manusia Keragaman Dan Kesetaraan

Makna Keragaman Manusia Keragaman manusia dimaksudkan bahwa setiap


manusia memiliki perbedaan. Perbedaan itu ada karena manusia adalah makhluk individu
yang setiap individu memiliki ciri-ciri khas sendiri. Perbedaan utama ditinjau dari sifat-sifat
pribadi, misalnya sikap, watak, kelakuan, temperamen, dan hasrat. Jadi, sebagai manusia
pribadi adalah unik dan beragam. Makna Kesetaraan Manusia : Kesetaraan manusia
bermakna bahwa manusia sebagai makhluk Tuhan memiliki tingkat atau kedudukan yang
sama. Tingkatan atau kedudukan yang sama itu bersumber dari pandangan bahwa semua
manusia tanpa dibedakan adalah diciptakan dengan kedudukan yang sama, yaitu sebagai
makhluk mulia dan tinggi derajatnya disbanding makhluk lain.

6
Sebagaimana diketahui bahwa bangsa Indonesia memiliki keragaman suku bangsa
yang begitu banyak, terdiri dari berbagai suku bangsa mulai dari Sabang sampai Merauke,
ada suku Batak, suku Minang, suku Ambon, suku Madura, suku Jawa, suku Asmat dan masih
banyak lainnya. Konsep keragaman mengandaikan adanya hal-hal yang lebih dari satu,
keragaman menunjukkan bahwa keberadaan yang lebih dari satu itu berbeda-beda, bahkan
tidak bisa disamakan.

Kesetaraan berarti kesamaan tingkatan, kontek kesetaraan disini adalah suatu kondisi
dimana dalam perbedaan dan keragaman yang ada pada manusia tetap memiliki satu
kedudukan yang sama, temasuk perlakuan yang sama dalam bidang apapun tanpa
membedakan jenis kelamin, keturunan, kekayaan, suku bangsa dan lainnya.

Dalam pandangan Islam, kedudukan manusia itu sama dalam segala hal dan yang
paling mulia kedudukannya dimata Tuhan adalah didasarkan pada ketaqwaannya dan
keimanannya. Kesetaraan lebih mengacu pada bagaimana perbedaan yang ada harus hidup
serasi dan selaras, tanpa harus meninggalkan identitas perbedaan yang ada pada masing-
masing individu tersebut. Indiktor kesetaraan adalah :

a. Adanya persamaan derajat dilihat dari agama, suku, ras, gender dan golongan.
b. Adanya persamaan hak dari segi pendidikan, pekerjaan dan kehidupan yang layak.
c. Adanya persamaan kewajiban sebagai hamba Tuhan, individu dan anggota
masyarakat.

Problema yang terjadi dalam kehidupan, umumnya adalah munculnya sikap dan
perilaku untuk tidak mengakui adanya persamaan derajat, hak, dan kewajiban antar manusia
atau warga. Perilaku yang membeda-bedakan orang disebut diskriminasi.

Bab 6 Manusia Moralitas Dan Hukum

Manusia dan hukum adalah dua identitas yang tidak bisa dipisahkan. Dalam setiap
pembentukan suatu bangunan struktur sosial yang bernama masyarakat, maka selalu akan
dibutuhkan bahan yang bersifat sebagai “semen perekat” atas berbagai komponen pembentuk
dari masyarakat itu, dan yang berfungsi sebagai “semen perekat” tersebut adalah hukum.
Guna membangun dan mempertahankan tatanan sosial masyarakat yang teratur ini, maka
manusia membutuhkan pranata pengatur yang terdiri dari dua hal: aturan (hukum) dan si
pengatur (kekuasaan).

7
Pada dasarnya nilai, moral, dan hukum mempunyai fungsi yaitu untuk melayani
manusia. pertama, berfungsi mengingatkan manusia untuk melakukan kebaikan demi diri
sendiri dan sesama sebagai bagian dari masyarakat. kedua, menarik perhatian pada
permaslahan-permasalahan moral yang kurang ditanggapi manusia. Ketiga, dapat menjadi
penarik perhatian manusia kepada gejala “Pembiasaan emosional”.

Selain itu fungsi dari nilai, moral dan hukum yaitu dalam rangka untuk pengendalian
dan pengaturan. Pentingnya system hukum ialah sebagai perlindungan bagi kepentingan-
kepentingan yang telah dilindungi agama, kaidah kesusilaan dan kaidah kesopanan karena
belum cukup kuat untuk melindungi dan menjamin mengingat terdapat kepentingan-
kepentingan yang tidak teratur. Untuk melindungi lebih lanjut kepentingan yang telah
dilindungi kaidah-kaidah tadi maka diperlukanlah system hukum.

Masalah moral merupakan masalah kemanusiaan, jadi sudah sewajarnya apabila


dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara masalah moralitas menjadi
masalah penting yang harus diperhatikan dalam rangka meningkatkan hubungan sosialnya
dengan masyarakat sekitar yang merupakan realitas kehidupan yang harus dihadapi. Pada
tahap awal pembentukan kepribadian misalnya, seorang bayi mulai mempelajari pola
perilaku yang berlaku dalam masyarakat dengan cara mengadakan hubungan dengan orang
lain. Dalam hal ini pertama-tama dengan orang tua dan saudara-saudaranya. Lambat laun
setelah menjadi anak-anak dia mulai membedakan dirinya dengan orang lain. Dia mulai
menyadari perbuatan yang boleh dilakukan dan yang tidak. Bila ia melakukan perbuatan yang
benar dia akan disukai oleh lingkungan dan bila berbuat salah dia akan ditegur. Tahap demi
tahap seorang anak akan mempunyai konsep tentang dirinya, kesadaran itu dapat diamati dari
tingkah laku dalam interaksinya dengan lingkungan.

Bab 7 Memanusiakan Manusia

Konsep Memanusiakan manusia berpegang kepada nilai-nilai keadilan, kesetaraan


dan nilai persaudaraan. Hak atas pelayanan, kesejahteraan, berpendapat dan beraktivitas
menjadi salah satu cara memanusiakan manusia. Seorang yang dianggap gila sekali pun tidak
hilang haknya sebagai manusia. Istilah memanusiakan manusia merupakan upaya untuk
membuat manusia menjadi berbudaya dan atau berakal budi. Sesama manusia harus saling
menghargai, menghormati dan tidak mengadili. Tidak ada tindakan yang merendahkan,
mencibir atau hal lain yang membuat sakit hati dan sebagainya.

8
Kata “Memanusiakan Manusia” sering ditujukan pada pelayanan pemerintah kepada
rakyat melalui pelayanan publik. Padahal Memanusiakan Manusia menyentuh seluruh
dimensi kehidupan manusia.

Memanusiakan Manusia adalah menjadi manusia seutuhnya. Artinya adalah tatkala


kita sebagai manusia dapat menjadikan sesama manusia lebih terdidik, lebih bermartabat,
lebih sukses, lebih pintar dan lebih baik hidupnya. Lewat hal ini baru seseorang benar-benar
dapat memperoleh gelar “kemanusiaaan”.

Bab 8 Manusia, Sains, Teknologi, Dan Seni

1. Meskipun manusia mempunyai nafsu tetapi yang paling berperan adalah akal. Akal
ini bertujuan untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, akal juga
sebagai alat untuk berfikir, berhitung, dan berkreasi sehingga kerja sama antara
keduanya sangat diperlukan dalam kehidupan manusia.
2. Sains merupakan bagian dari himpunan informasi yang termasuk dalam pengetahuan
alamiah, dan berisikan informasi yang memberikan gambaran tentang struktur dari
suatu sistem serta penjelasan tentang pola laku sistem tersebut. Sistem yang dimaksud
dapat berupa sistem alami maupun sistem yang merupakan rekaan pemikiran manusia
mengenai pola laku hubungan dalam tatanan kehidupan bermasyarakat. Kita dapat
mempelajari sains dari alam semesta yang dimulai dengan bertanya kepada alam atau
mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang alam. Dari pertanyaan itulah kemudian
muncul sebuah hipotesis yang akan diajukan secara empiris sehingga dari pengujian
empiris tersebut diperoleh informasi yang valid dan dapat dipercaya.
3. Istilah teknologi barasal dari kata techne dan logia. Kata Yunani kuno techne berarti
seni kerajinan. Dari techne kemudian lahirlah technikos yang berarti seseorang yang
memilki keterampilan tertentu. Dengan berkembangnya keterampilan seseorang yang
menjadi semakin tetap karena menunjukkan suatu pola, langkah dan metode yang
pasti, keterampilan itu lalu menjadi teknik. Istilah “teknologi” berasal dari “techne “
atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan
pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah cara
melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan
alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh
anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.

9
4. Janet Woll mengatakan bahwa seni adalah produk social. Sedangkan menurut Kamus
B.Indonesia, seni adalah keahlian yang membuat karya yang bermutu (dilihat dari
segi kehalusannya, keindahannya, dll), seperti tari, lukis, ukir, dll. Maka konsep
pendidikan yang memerlukan ilmu dan seni adalah proses atau upaya sadar antara
manusia dengan sesame secara beradab, di mana pihak kesatu secara terarah
membimbing perkembangan kemampuan dan kepribadian pihak kedua secara
manusiawi yaitu orang perorang. Oleh karena itu, budi bahasapun adalah suatu seni

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk
memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta
sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi
masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah
dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun manusia tiudak bisa menipu diri sendiri akan
kenyataan bahwa teknologi mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia. Oleh karena
itu untuk mencegah atau mengurangi akibat negatif kemajuan teknologi, pemerintah di suatu
negara harus membuat peraturan-peraturan atau melalui suatu konvensi internasional yang
harus dipatuhi oleh pengguna teknologi.

Bab 9 Manusia Dan Lingkungan

Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan dengan lingkungan


hidupnya. Pada mulanya, manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya, kemudian
barulah manusia berusaha menyesuaikan dirinya. Lebih dari itu, manusia telah ebrusaha pula
mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan. Dari sinilah lahir
peradaban – istilah Tonynbee – sebagai akibat dari kemampuan manusia mengatasi
lingkungan agar lingkungan mendukung kehidupannya. Lingkungan adalah suatu mendia di
mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang
mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya,
terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil. Lingkungan hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya.

Lingkungan hidup tidak bisa dipisahkan dari ekosistem atau sistem ekologi. Ekosistem adalah
satuan kehidupan yang terdiri atas suatu komunitas makhluk hidup (dari berbagai jenis)

10
dengan berbagai benda mati yang membentuk suatu sistem. Manusia adalah bagian dari
ekosistem. Komponen lingkungan terdiri dari faktor abiotik (tanah, air, udara, cauca, suhu)
dan faktor biotik (tumbuhan, hewan, dan manusia). Lingkungan bisa terdiri atas lingkungan
alam dan lingkungan buatan. Lingkungan alam adalah keadaan yang diciptakan Tuhan untuk
manusia. Lingkungan alam terbentuk karena kejadian alam. Jenis lingkungan alam antara lain
air, tanah, pohon, udara, sngai dll. Lingkungan buatandibuat oleh manusia.

Lingkungan sosial adalah wilayah tempat ebrlangsungnya berbagai kegiatan, yaitu interaksi
sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan nilai, serta etrkait
dengan ekosistem (sebagai komponen lingkungan alam) dan tata ruang atau peruntukan ruang
(sebagai bagian dari lingkungan binaan/buatan)

Arti penting lingkungan bagi manusia adalah sebagai berikut.

a. Lingkungan merupakan tempat hidup manusia. Manusia hidup, berada, tumbuh, dan
berkembang di atas bumi sebagai lingkungan
b. Lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan manusia
c. Lingkungan memengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia yang mendiaminya.
d. Lingkungan memberi tantangan bagi kemajuan peradaban manusia
e. Manusia memperbaiki, mengubah, bahkan menciptakan lingkungan untuk kebutuhan
dan kebahagiaan hidup.

11
C. Pandangan Penulis Terhadap Buku
1. Kelebihan Isi Buku
a. Terdapat standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indicator
b. Menjelaskan secara terperinci hubungan manusia dan masyarkat
c. Menjelaskan model-model kebudayaan serta persoalan-persoalan kebudayaan
2. Kekurangan Isi Buku
a. Pada buku I (ISBD), penjeleasan pengantar mata kuliah ISBD sebagai mata kulaih
umum tidak begitu lengkap, hanya penjelasan secara garis besarnya saja (terdapat
pada halaman 1).
b. Tidak dikemukakan materi ilmu social dan ilmu budaya dasar pada BAB I secara
terperinci
c. Tidak adanya soal-soal latihan bagi pembaca buku tersebut

12
DAFTAR PUSTAKA
Nasution Albani. 2015. Ilmu Sosial Buday Dasar. Jakarta. Rajawali Pers

13

Anda mungkin juga menyukai