Anda di halaman 1dari 21

CRITICAL BOOK REPORT

PEMBELAJARAN ISBD di Era 21St Century

Oleh
Mega T. Lumbantobing
1902090271

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
TAHUN 2021
PEDOMAN CRITICAL BOOK REPORT
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
NAMA PROGRAM SEMESTER
STUDI
MEGA T. PGSD VII
LUMBANTOBING

Kata Pengantar

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Critical Book Review (CBR) ini dengan tepat waktu.
Tugas ini dikerjakan untuk memenuhi mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD).
Saya telah mengerjakan Critical Book Review (CBR) ini dengan sebaik-baiknya.
Tetapi saya menyadari banyak kekurangan dari CBR ini, baik materi, kritikan, maupun teknik
penyusunannya. Oleh karena itu, saya mengaharapkan kritik dan saran yang membangun
agar CBR ini menjadi lebih baik.
Saya berharap CBR ini memberikan manfaat yang baik serta dapat menambah
wawasan bagi para pembaca. Terima kasih.

Medan, November 2021

Penulis
 

i
Daftar Isi

Kata Pengantar.....................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................ii
BAB II PEMBAHASAN CBR............................................................................................1
 Bab 1 Pengantar ISBD.............................................................................................1
 Bab 2 Manusia sebagai Makhluk Budaya...............................................................2
 Bab 3 Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial.............................................5
 Bab 4 Manusia dan Peradaban.................................................................................6
 Bab 5 Manusia, Keragaman, dan Kesetaraan..........................................................9
 Bab 6 Manusia, Nilai, Moral, dan Hukum..............................................................11
 Bab 7 Manusia, Sains, Teknologi, dan Seni............................................................12
 Bab 8 Manusia dan Lingkungan..............................................................................13
BAB III PENUTUP.............................................................................................................16

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
a. Informasi Bibiliografi
Judul Buku : Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
Penulis : 1. Drs. Herimanto, M. Pd., M. Si.
2. Winarno, S. Pd., M. Si.
ISBN : 979-010-425-1
Penerbit : Bumi Aksara
Tahun Terbit : 2020
Urutan Cetakan :6
Dimensi Buku : 21 cm
Tebal Buku : ix + 218 hlm

BAB II
PEMBAHASAN CRITICAL BOOK REPORT
 BAB 1 PENGANTAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
A. Ringkasan Buku
o Hakikat dan Ruang Lingkup ISBD
Ilmu sosial budaya dasar (ISBD) adalah ilmu yang mengkaji gejala-gejala sosial,
masalah sosial atau masalah kemanusiaan di lingkungan sosial, dan budaya.
Tujuan ISBD adalah untuk membantu mengembangkan wawsan, pemikiran, dan
kepribadian mahasiswa dari masalah-masalah sosial dan budaya agar memperoleh
pemikiran, kepribadian, daya tangkap, persepsi dan penalaran budaya mahasiswa
menjadi lebih halus dan manusiawi yang akan terlihat dari tingkah lakunya
menghadapi manusia lain.
Ruang lingkup ISBD menurut Surat Keputusan Dirjen Dikti
No.44/Dikti/Kep/2006:
a. Pengantar ISBD
b. Manusia sebagai makhluk budaya
c. Manusia sebagai makhluk individu dan sosial
d. Manusia dan peradaban
e. Manusia, keragaman, dan kesetaraan
f. Manusia, nilai, moral, dan hukum
g. Manusia, sains, teknologi, dan seni
h. Manusia dan lingkungan

o ISBD sebagai Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) dan


Pendidikan Umum
Dalam Surat Keputusan Dirjen Dikti No.44/Dikti/Kep/2006 tentang
Rambu-Rambu Pelaksanaan Kelompok Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat
di Perguruan Tinggi, maka ISBD termasuk kelompok MBB (Matakuliah
Berkehidupan Bermasyarakat). Kelompok Matakuliah Berkehidupan
Bermasyarakat (MBB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang
diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah berkehidupan masyarakat
sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.Di perguruan tinggi, MBB
mempunyai visi, misi, dan kompetensi yang harus dimiliki dan dikuasai
mahasiswa.

1
ISBD mengambil peran sebagai program pendidikan umum yang bersifat
mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan personal, yaitu kemampuan
individu untuk menempatkan diri dalam kehidupan sosial di masyarakat.

o ISBD sebagai Alternatif Pemecahan Masalah Sosial Budaya


ISBD memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan konsep-konsep budaya
kepada para mahasiswa sehingga mampu mengkaji masalah sosial,
kemanusiaanm dan budaya. Mahasiswa diharapkan peka, tanggap, kritis, serta
berempati atas solusi pemecahan masalah dan budaya secara arif.

B. Kelebihan Buku
o Secara keseluruhan materi Pengantar ISBD dalam bab ini lengkap dan dijelaskan
secara terperinci sehingga mahasiswa pasti dapat dengan mudah memahami isi
materinya.
o Pada bab ini pembahasan mengenai Pengantar ISBD up to date, sesuai dengan
ketentuan yang terbaru yaitu Surat Keputusan Dirjen Dikti No.44/Dikti/Kep/2006
o Terdapat tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan kata kunci sehingga
mempermudah mahasiswa sebagai pembaca mengetahui tujuan pembelajaraan,
materi apa saja yang terdapat dalam bab ini, dan kata kunci mempermudah
mengetahui inti pembahasan dalam bab.
o Pada akhir bab terdapat soal dan tugas sehingga buku ini memang diperuntukkan
untuk mahasiswa
o Secara keseluruhan tata bahasa yang digunakan sudah baik dan benar

C. Kekurangan Buku
o Tidak ditemukannya pendapat para ahli sehingga teori-teori kurang kaya
mahasiswa yang membacanya akan sulit menemukan pengertian-pengertian suatu
teori dengan cepat, mahasiswa atau pembaca harus membaca secara keseluruhan
dan menyimpulkan sendiri pengertian tersebut.

 BAB 2 MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA


A. Ringkasan Buku
o Hakikat Manusia sebagai Makhluk Budaya
Manusia sebagai makhluk tertinggi ciptaan Tuhan memiliki akal budi sebagai
potensi yang berbeda dari makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Dengan akal budi,
manusia mampu menciptakan kebudayaan. Kebudayaan pada dasarnya adalah
hasil akal budi manusia dalam interaksinya, baik dengan alam maupun manusia
lainnya. Manusia merupakan makhluk berbudaya. Manusia adalah pencipta
kebudayaan.

2
o Apresiasi Terhadap Kemanusiaan dan Kebudayaan
1. Manusia dan Kemanusiaan
Manusia adalah homo, sedangkan kemanusiaandisebut dengan human.
Kemanusiaan berarti hakikat dan sifat-sifat khas manusia sebagai makhluk
yang tinggi harkat dan martabatnya. Kemanusiaan merupakan prinsip atau
nilai yang berisi keharusan/tuntutan untuk berkesesuaian dengan hakikat dari
manusia.
Karena manusia memiliki harkat dan derajat yang tinggi maka manusia
hendaknya mempertahankan hal tersebut. Dalam upaya mempertahankan dan
meningkatkan harkat dan martabat tersebut, maka prinsip kemanusiaan
berbicara. Prinsip kemanusiaan mengandung arti adanya penghargaan dan
penghormatan terhadap harkat dan martabat manusia yang luhur itu. Semua
manusia adalah luhur, karena itu manusia tidak harus dibedakan perlakuaanya
hanya karena perbedaan suku, ras, keyakinan, status sosial ekonomi, asal usul,
dan sebagainya.
2. Manusia dan Kebudayaan
Perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh
manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda
yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup,
organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang semuanya ditujukan untuk
membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakatnya.
Manusia merupakan pencipta kebudayaan karena manusia dianugrahi
akal dan budi daya. Dengan akal dan budi daya itulah manusia menciptakan
dan mengembangkan kebudayaan. Terciptanya kebudayaan adalah hasil
interaksi manusia dengan segala isi alam raya ini. Hasil interaksi binatang
dengan alam sekitar tidak membentuk kebudayaan. Tetapi hanya pembiasaan
saja. Karena manusia adalah pencipta kebudayaan maka manusia adalah
makhluk berbudaya. Kebudayaan adalah ekspresi eksisrensi manusia di dunia.
Dengan kebudayaannya, manusia mampu menampakkan jejak-jejaknya dalam
panggung sejarah dunia.

o Etika dan Estetika Berbudaya


1. Etika Manusia dalam Berbudaya
Budaya atau kebudayaan adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia. Manusia
yang beretika akan menghasilkan budaya yang memiliki nilai-nilai etik pula.
Etika berbudaya mengandung tuntutan/keharusan bahwa budaya yang
diciptakan manusia mengandung nilai-nilai etik yang kurang lebih berifat
universal atau diterima sebagian orang. Budaya yang memiliki nilai-nilai etik
adalah budaya yang mampu menjaga manusia itu sendiri. Sebaliknya, budaya
yang tidak beretika adalah kebudayaan yang akan merendahkan atau bahkan
menghancurkan martabat kemanusiaan.
2. Estetika Manusia dalam Berbudaya
Estetika berbudaya tidak semata-mata harus memenuhi nilai-nilai keindahan.
Estetika berbudaya menyiratkan perlunya manusia (individu atau masyarakat)
untuk menghargai keindahan budaya yang dihasilkan manusia lainnya.
Keindahan adalah subjektif, tetapi kita dapat melepas subjektivitas kita untuk
melihat adanya estetika dari budaya lain. Estetika berbudaya yang demikian
akan mampu memecah sekat-sekat kebekuan, ketidakpercayaan, kecurigaan,
dan rassa inferioritas antarbudaya.

3
o Memanusiakan Manusia
Memanusiakan manusia berarti perilaku memanusiawikan antarsesama.
Memanusiakan manusia memberikan keuntungan bagi diri sendiri maupun orang
lain. Bagi diri sendiri akan menunjukkan harga diri dan nilai luhur pribadinya
sebagai manusia. Sedangkan bagi orang lain akan memberikan rasa percaya, rasa
hormat, kedamaian, dan kesejahteraan hidup.

o Problematika Kebudayaan
1. Pewarisan Kebudayaan
Masalah yang muncul akibat pewarisan kebudayaan antara lain: sesuai atau
tidaknya budaya warisan tersebut dengan dinamika masyarakat saat ini,
penolakan generasi penerima terhadap warisan budaya tersebut, dan
munculnya budaya baru yang tidak lagi sesuai dengan budaya warisan.
2. Perubahan Kebudayaan
Masalah yang muncul akibat perubahan kebudayaan antara lain: perubahan
akan merugikan manusia jika perubahan itu bersifat regress (kemunduran)
bukan progress (kemajuan); perubahan bisa berdampak buruk atau bisa
menjadi bencana jika dilakukan melalui revolusi, berlangsung cepat, dan di
luar kendali manusia.
3. Penyebaran Kebudayan
Masalah yang muncul akibat penyebaran kebudayaan atau difusi adalah
masyarakat yang terpengaruh suatu budaya atau menerimanya akan kehilangan
nilai-nilai budaya lokal sebagai akibat kuatnya budaya asing yang masuk.
Contoh: masyarakat yang terpengaruh budaya Barat dapat menimbulkan pola
hidup kosumtif, hedonisme, pragmatis, dan individualistik.

B. Kelebihan Buku
o Secara keseluruhan materi Manusia sebagai Makhluk Budaya dalam bab ini
lengkap dan dijelaskan secara terperinci sehingga mahasiswa pasti dapat dengan
mudah memahami isi materinya.
o Setiap pengertian judul dari anak subbab dijelaskan secara detail per kata bahkan
ada yang dijelaskan asal katanya sehingga penjelasan-penjelasan materi dapat
dimengerti dan menambah pengetahuan mahasiswa, serta dilengkapi dengan
contoh.
o Terdapat tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan kata kunci sehingga
mempermudah mahasiswa sebagai pembaca mengetahui tujuan pembelajaraan,
materi apa saja yang terdapat dalam bab ini, dan kata kunci mempermudah
mengetahui inti pembahasan dalam bab.
o Pada akhir bab terdapat soal dan tugas sehingga buku ini memang diperuntukkan
untuk mahasiswa
o Secara keseluruhan tata bahasa yang digunakan sudah baik dan benar

C. Kekurangan Buku
o Minimnya pendapat para ahli sehingga teori-teori kurang kaya mahasiswa yang
membacanya akan sulit menemukan pengertian-pengertian suatu teori dengan

4
cepat, mahasiswa atau pembaca harus membaca secara keseluruhan dan
menyimpulkan sendiri pengertian tersebut.

 BAB 3 MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA


A. Ringkasan Buku
o Hakikat Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial
1. Manusia sebagai Makhluk Individu
Manusia sebagai makhluk individu adalah manusia sebagai perseorangan yang
memiliki sifat sendiri-sendiri. Manusia sebagai individu adalah bersifat nyata,
berbeda dengan manusia lain dan sebagai pribadi dengan aciri khas tertentu
yang berupaya merealisasikan potensi dirinya.
2. Manusia sebagai Makhluk Sosial
Manusia sebagai makhluk sosial adalah makhluk yang senantiasa hidup
dengan manusia lain (masyarakatnya). Ia tidak dapat merealisasikan potensi
hanya dengan dirinya sendiri. Manusia akan membutuhkan manusia lain untuk
hal tersebut, termasuk dalam mencukupi kebutuhannya.

o Peranan Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial


1. Peranan Manusia sebagai Makhluk Individu
Manusia sebagai makhluk individu memiliki harkat dan martabat, memiliki
hak-hak dasar, setiap manusia memiliki potensi diri yang khas, dan setiap
manusia memiliki kepentingan untuk memenuhi kebutuhan dirinya. Manusia
sebagai makhluk individu berperan untuk mewujudkan semua itu. Manusia
sebagai makhluk individu akan berusaha:
a. Menjaga dan mempertahankan harkat dan martabatnya
b. Mengupayakan terpenuhi hak-hak dasarnya sebagai manusia
c. Merealisasikan segenap potensi diri baik sisi jasmani maupun rohani
d. Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidupnya
2. Peranan Manusia sebagai Makhluk Sosial
Dalam dimensi sosial ada kewajiban dasar manusia. Kewajiban dasar manusia
adalah menghargai hak dasar orang lain serta menaat norma-norma yang
berlaku di masyarakatnya. Karena itu, manusia sebagai makhluk sosial
memiliki implikasi-implikasi yakni kesadaran akan “ketidakberdayaan” bila
seorang diri, kesadaran untuk senantiasa dan harus berinteraksi dengan orang
lain, penghargaan akan hak-hak orang lain, ketaatan terhadap norma-norma
yang berlaku. Manusia sebagai mahkluk sosial berperan:
a. Melakukan interaksi dengan manusia lain atau kelompok
b. Membentuk kelompok-kelompok sosial
c. Menciptakan norma-norma sosial sebagai pengaturan tertib kehidupan
kelompok.

o Dinamika Interaksi Sosial


Dinamika interaksi sosial ada beberapa jenis, yaitu interaksi antarindividu,
interaksi individu dengan kelompok, interaksi antarkelompok. Interaksi dapat
disebabkan oleh faktor imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, motivasi, dan
empati. Ada interaksi yang berbentuk kerja sama dan ada interaksi yang
berbentuk pertentangan. Dilihat dari sifat interaksinya, ada interaksi asosiatif dan
ada interaksi disasosiatif.

o Dilema Antara Kepentingan Individu dan Kepentingan Masyarakat

5
Pandangan individualisme berpendapat bahwa kepentingan individulah
yang harus diutamakan. Kesejahteraan individu merupakan nilai kebaikan
tertinggi yang harus diperjuangkan melalui persamaan dan kebebasan. Paham
individualisme menghasilkan ideologi liberalisme. Pandangan sosialisme
berpendapat bahwa kepentingan masyarakatlah yang harus diutamakan.
Pandangan sosialisme bertolak belakang dengan pandangan individualisme. Lalu
bagaimana kita memposisikan diri atas kedua pandangan ini? Apakah kita harus
mengutamakan kepentingan diri atau kepentingan masyarakat?
Dalam negara Indonesia yang berfalsafahkan Pancasila, hakikat manusia
dipandang memiliki sifat pribadi dan sosial secara seimbang, yaitu manusia
sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Hal ini terdapat dalam sila
kedua dan ketiga Pancasila. Konkritisasi hal ini adalah adanya jaminan atas hak
asasi manusia dan hak-hak warga negara.

B. Kelebihan Buku
o Secara keseluruhan materi Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial dalam
bab ini lengkap dan dijelaskan secara terperinci sehingga mahasiswa pasti dapat
dengan mudah memahami isi materinya.
o Setiap pengertian judul dari anak subbab dijelaskan secara detail per kata bahkan
ada yang dijelaskan asal katanya sehingga penjelasan-penjelasan materi dapat
dimengerti dan menambah pengetahuan mahasiswa, serta dilengkapi dengan
contoh.
o Terdapat beberapa pendapat para ahli sehingga toeri-teori dalam materi kaya dan
mempermudah mahasiswa memahami pengertian suatu teori sekaligus
membandingkannya juga
o Terdapat tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan kata kunci sehingga
mempermudah mahasiswa sebagai pembaca mengetahui tujuan pembelajaraan,
materi apa saja yang terdapat dalam bab ini, dan kata kunci mempermudah
mengetahui inti pembahasan dalam bab.
o Pada akhir bab terdapat soal dan tugas sehingga buku ini memang diperuntukkan
untuk mahasiswa
o Secara keseluruhan tata bahasa yang digunakan sudah baik dan benar

C. Kekurangan Buku
o Adanya penjelasan yang tidak perlu dan terkesan bertele-tele
o Adanya sedikit kesalahan dalam penggunaan huruf kapital dan tanda baca

 BAB 4 MANUSIA DAN PERADABAN


A. Ringkasan Buku
o Hakikat Peradaban
Peradaban menunjuk pada hasil kebudayaan yang bernilai tinggi dan maju.
Peradaban merupakan tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu pula,
yang telah mencapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni yang telah maju.

6
o Manusia sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab
Manusia sebagai makhluk beradab artinya pribadi manusia itu memiliki potensi
untuk berlaku sopan, berakhlak, dan berbudi pekerti yang luhur. Manusia beradab
pastilah berkeinginan membentuk masyarakat yang beradab. Istilah masyarakat
beradab dahulu dikenal dengan masyarakat sipil, masyarakat warga, atau
masyarakat madani yang asal katanya berasal dari bahasa Inggris yaitu civil
society.

o Evolusi Budaya dan Wujud Peradaban dalam Kehidupan Sosial Budaya


Evolusi kebudayaan berlangsung sesuai dengan perkembangan budi daya atau
akal pikiran manusia dalam menghadapi tantangan hidup dari waktu ke waktu.
Proses untuk tiap kelompok masyarakat di berbagai tempat berbeda-beda,
bergantung pada tantangan, lingkungan, dan kemampuan intelektual manusianya
utuk mengantasipasi tantangan tadi. Peradaban merupakan tahapan dari evolusi
budaya yang telah berjalan dan berkesimbungan, memperlihatkan karakter yang
khas pada tahap tersebut, yang dicirikan oleh kualitas tertentu dari unsur budaya
yang menonjol, meliputi tingkat ilmu pengetahuan, seni, teknologi, dan
spiritualitas yang tinggi.

o Dinamika Peradaban Global


Peradaban lahir sebagai respons (tanggapan) manusia dengan segenap daya upaya
dan akalnya menghadapi, menaklukkan, dan mengolah alam sebagai tantangan
(challenge) guna mencukupi kebutuhan dan melestarikan kelangsungkan
hidupnya. Perubahan peradaban umat manusia sampai saat ini telah mengalami
tiga gelombang, yaitu gelombang pertama (revolusi hijau), gelombang kedua
(revolusi industri), dan gelombang ketiga (revolusi informasi). Peradaban
gelombang ketiga ini telah berlangsung dari 1970 M – sekarang. Peradaban
gelombang ketiga ini telah menyebabkan perubahan di segala bidang, mulai dari
masyarakat, teknologi, ekonomi, sosial, pemerintahan, dll. Perubahan-perubahan
inilah yang disebut dinamika dalam peradaban manusia.

o Problematika Peradaban Global pada Kehidupan Manusia


1. Pengaruh Globalisasi
Globalisasi memberi pengaruh dalam berbagai kehidupan, seperti politik,
ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan. Pengaruh globalisasi terhadap
ideologi dan politik adalah akan semakin menguatnya pengaruh ideologi
liberal dalam perpolitikan negara-negara berkembang yang ditandai oleh
menguatnya ide kebebasan dan demokrasi. Pengaruh globalisasi terhadap
bidang politik, antara lain membawa internasionalisasi dan penyebaran
pemikiran serta nilai-nilai demokratis, termasuk didalamnya masalah hak asasi
manusia. Pengaruh globalisasi terhadap ekonomi antara lain menguatnya
kapitalisme dan pasar bebas. Pengaruh globalisasi terhadap sosial budaya
adalah masuknya nilai-nilai peradaban lain yang berakibat timbulnya erosi
nilai-nilai sosial budaya suatu bangsa yang menjadi jati dirinya dimana nilai
budaya asing itu akan membawa pengaruh pada sikap, perilaku, dan
kelembagaan masyarakat. Globalisasi juga memberikan dampak terhadap
pertahanan dan keamanan negara yaitu menyebarnya perdagangan dan industri
di seluruh dunia akan meningkatkan kemungkinan terjadinya konflik
kepentingan yang dapat mengganggu keamanan bangsa.
2. Efek Globalisasi bagi Indonesia

7
Aspek positif globalisasi antara lain sebagai berikut.
a. Kemajuan teknologi dan informasi mempermudah manusia dalam
berinteraksi.
b. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempercepat manusia
untuk berhubungan dengan manusia lain.
c. Kemajuan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi meningkatkan
efisiensi.
Aspek negatif globalisasi antara lain sebagai berikut.
a. Masuknya nilai budaya luar akan menghilangkan nilai-nilai tradisi suatu
bangsa dan identitas suatu bangsa.
b. Eksploitasi alam dan sumber daya lain akan memuncak karena kebutuhan
yang semakin besar.
c. Dalam biang ekonomi, berkembang nilai-nilai konsumerisme dan
individual yang menggeser nilai-nilai sosial masyarakat.
d. Terjadi dehumanisasi, yaitu derajat manusia nantinya tidak dihargai karena
lebih banyak menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi.
3. Sikap Terhadap Globalisasi
Dalam menghadapi globalisasi, bangsa-bangsa di dunia memberikan
respons atau tanggapan yang dapat dikategorikan sebagai berikut.
a. Sebagian bangsa menyambut positif globalisasi karena dianggap sebagai
jalan keluar baru untuk perbaikan nasib umat manusia.
b. Sebagian masyarakat yang kritis menolak globalisassi karena dianggap
sebagai bentuk baru penjajahan (kolonialisme) melalui cara-cara baru yang
bersifat transnasional di bidang politik, ekonomi, dan budaya.
c. Sebagian yang lain tetap menerima globalisasi sebagai sebuah keniscayaan
akibat perkembangan teknologi informasi dan transportasi, tetapi tetap kritis
terhadap akibat negatif globalisasi.
Bagi bangsa Indonesia, globalisasi perlu diwaspadai dan dihadapi
dengan sikap arif dan bijaksana. Jika tidak, nilai-nilai solidaritas sosial,
kekeluargaan, keramahtamahan sosial, dan rasa cinta tanah air yang dianggap
sebagai kekuatan pemersatu dan ciri khas bangsa Indonesia bisa pudar dan
bisa menyebabkan krisis pada jati dri bangsa. Untuk itu perlu diadakan suatu
upaya untuk memperkokoh ketahanan budaya nasional sehingga mampu
menangkal penetrasi budaya asing yang bernilai negatif dan memfasilitasi
proses adaptasi budaya asing yang bernilai positif dan produktif, yaitu adanya
Program Pengembangan Nilai Budaya.

B. Kelebihan Buku
o Secara keseluruhan materi Manusia dan Peradaban dalam bab ini lengkap dan
dijelaskan secara terperinci sehingga mahasiswa pasti dapat dengan mudah
memahami isi materinya.
o Setiap pengertian judul dari anak subbab dijelaskan secara detail per kata bahkan
ada yang dijelaskan asal katanya sehingga penjelasan-penjelasan materi dapat
dimengerti dan menambah pengetahuan mahasiswa, serta dilengkapi dengan
contoh.
o Terdapat beberapa pendapat para ahli sehingga toeri-teori dalam materi kaya dan
mempermudah mahasiswa memahami pengertian suatu teori sekaligus
membandingkannya juga.

8
o Terdapat tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan kata kunci sehingga
mempermudah mahasiswa sebagai pembaca mengetahui tujuan pembelajaraan,
materi apa saja yang terdapat dalam bab ini, dan kata kunci mempermudah
mengetahui inti pembahasan dalam bab.
o Pada akhir bab terdapat soal dan tugas sehingga buku ini memang diperuntukkan
untuk mahasiswa.
o Secara keseluruhan tata bahasa yang digunakan sudah baik dan benar.

C. Kekurangan Buku
o Adanya penjelasan yang tidak perlu dan terkesan bertele-tele.

 BAB 5 MANUSIA, KERAGAMAN, DAN KESETARAAN


A. Ringkasan Buku
o Hakikat Keragaman dan Kesetaraan Manusia
1. Makna Keragaman Manusia
Keragaman manusia maksudnya adalah bahwa setiap manusia memiliki
perbedaan. Perbedaan itu ada karena manusia adalah makhluk individu yang
setiap individu memiliki ciri-ciri khas tersendiri. Perbedaan itu terutama
ditinjau dari sifat-sifat pribadi, misalnya sikap, watak, kelakuan, temperamen,
dan hasrat.
2. Makna Kesetaraan Manusia
Kesetaraan manusia bermakna bahwa manusia sebagai makhluk Tuhan
memiliki tingkat atau kedudukan yang sama. Persamaan kedudukan atau
tingkatan manusia ini berimplikasi pada adanya pengakuan atau kesetaraan
atau kederajatan manusia. Kesetaraan atau kederajatan tidak sekadar bermakna
adanya persamaan kedudukan manusia. Kederajatan adalah suatu sikap
mengakui adanya persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan
kewajiban sebagai sesama manusia.

o Kemajemukan dalam Dinamika Sosial Budaya


Secara horizontal, masyarakat majemuk dikelompokkan berdasarkan: 1) etnik dan
ras atau asal usul keturunan, 2) bahasa daerah, 3) adat istiadat atau perilaku, 4)
agama, dan 5) pakaian, makanan, dan budaya material lainnya. Secara vertikal,
masyarakat majemuk dikelompokkan berdasarkan: 1) penghasilan, 2) pendidikan,
3) pemukiman, 4) pekerjaan, dan 5) kedudukan sosial politik.

o Kemajemukan dan Kesetaraan sebagai Kekayaan Sosial Budaya Bangsa


1. Kemajemukan sebagai Kekayaan Bangsa Indonesia
Kemajemukan bangsa Indonesia karena adnya kemajemukan etnik, disebut
juga suku bangsa atau suku, ras, agama, golongan, tingkat ekonomi, dan
gender. Beragamnya etnik di Indonesia menyebabkan banyak ragam budaya,
tradisi, kepercayaan, dan pranata kebudayaan lainnya karena setiap etnis pada
dasarnya menghasilkan kebudayaan. Kemajemukan adalah karakteristik sosial
budaya Indonesia. Selain kemajemukan, karakteristik Indonesia yang lain
adalah umlah penduduk yang besar, wilayh yang luas, posisi silang, kekayaan
alam dan daerah tropis, jumlah pulau yang banyak, dan persebaran pulau.

9
2. Kesetaraan sebagai Warga Bangsa Indonesia
Setiap warga negara Indonesia maka manusia Indonesia adalah setara atau
sederajat dalam arti setiap warga negara memiliki persamaan kedudukan, hak,
dan kewajiban setiap warga bangsa dan warga negara Indonesia sebagaimana
yang ditegaskan dalam Pasal 27 ayat (1) UUD 1945. Secara yurudus maupun
politis, segala ewarga negara memiliki persamaan kedudukan, baik dalam
bidang politik, hukum, pemerintahan, ekonomi, dan sosial.

o Problematika Keragaman dan Kesetaraan serta Solusinya dalam Kehidupan


1. Problematika Keragaman serta Solusinya dalam Kehidupan
a. Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang sering kali
memiliki kebudayaan yang berbeda.
b. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang
bersifat nonkomplementer.
c. Kurang mengembangkan konsensus di antara para anggota masyarakat
tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar.
d. Secara relatif, sering kali terjadi konflik di antara kelompok yang satu
dengan yang lainnya.
e. Secara relatif, integrasi sosial tumbuh di atas paksaan dan saling
ketergantungan di dalam bidang ekonomi.
f. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang
lain.
2. Problem Kesetaraan serta Solusinya dalam Kehidupan
Problema yang terjadi dalam kehidupan umumnya adalah munculnya sikap
dan perilaku untuk tidak mengakui adanya persamaan derajat, hak, dan
kewajiban antarmanusia atau antarwarga. Perilaku yang membedakan-bedakan
orang ini disebut diskriminasi.

B. Kelebihan Buku
o Secara keseluruhan materi Manusia, Keragaman, dan Kesetaraan dalam bab ini
lengkap dan dijelaskan secara terperinci sehingga mahasiswa pasti dapat dengan
mudah memahami isi materinya.
o Setiap pengertian judul dari anak subbab dijelaskan secara detail per kata bahkan
ada yang dijelaskan asal katanya sehingga penjelasan-penjelasan materi dapat
dimengerti dan menambah pengetahuan mahasiswa, serta dilengkapi dengan
contoh.
o Terdapat beberapa pendapat para ahli sehingga toeri-teori dalam materi kaya dan
mempermudah mahasiswa memahami pengertian suatu teori sekaligus
membandingkannya juga.
o Terdapat tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan kata kunci sehingga
mempermudah mahasiswa sebagai pembaca mengetahui tujuan pembelajaraan,
materi apa saja yang terdapat dalam bab ini, dan kata kunci mempermudah
mengetahui inti pembahasan dalam bab.
o Pada akhir bab terdapat soal dan tugas yang berisi analisis kasus dan analisis
konsep sehingga buku ini memang diperuntukkan untuk mahasiswa.
o Secara keseluruhan tata bahasa yang digunakan sudah baik dan benar.

C. Kekurangan Buku

10
o Adanya penjelasan yang tidak perlu dan terkesan bertele-tele
o Adanya sedikit kesalahan dalam penggunaan huruf kapital dan tanda baca

 BAB 6 MANUSIA, NILAI, MORAL, DAN HUKUM


A. Ringkasan Buku
o Hakikat, Fungsi, dan Perwujudan Nilai, Moral, dan Hukum
1. Hakikat Nilai dan Moral
Nilai adalah suatu kualitas atas penghargan terhadap sesuatu, yang menjadi
dasar penentu terhadap tingkah laku seseorang. Moral adalah tata tertib batin
atau tata tertib hati nurani yang menjadi pembimbing tingkah laku batin dalam
hidup.
2. Norma sebagai Perwujudan dari Nilai
Nilai bersifat normatif dan menjadi motivator tindakan manusia. Namun
demikian, nilai belum dapat berfungsi secara praktis sebagai penuntun perlaku
manusia itu sendiri. Nilai sendiri masih bersifat abstrak sehingga butuh
konkretisasi atas nilai tersebut. Nilai perlu dikonkretisasi atau diwujudkan ke
dalam norma. Norma merupakan konkretisasi dari nilai. Norma adalah
perwujudan dari nilai. Setiap norma pasti terkandung nilai di dalamnya. Nilai
sekaligus menjadi sumber bagi norma. Tanpa ada nilai tidak mungkin terwujud
norma. Sebaliknya. Tanpa dibuatkan norma maka nilai yang hendak dijalankan
itu mustahil terwujud.
3. Hukum sebagai Norma
Hukum pada dasarnya adalah bagian dari norma, yaitu norma hukum. Hukum
sebagai norma berbeda dengan ketiga norma sebelumnya (agama, kesusilaan,
kesopanan). Perbedaannya adalah 1) norma hukum datangnya dari luar diri
kita sendiri, yaitu dari kekuasaan/lembaga yang resmi dan berwenang, 2)
norma hukum dilekati sanksi pidana atau pemaksa secara fisik, 3) sanksi
pidana atau sanksi pemaksa itu dilaksanakan oleh aparat negara.

o Keadilan, Ketertiban, dan Kesejahteraan


1. Makna Keadilan
Keadilan berarti menempatkan sesuatu di tengah-tengah, tidak berat sebelah,
atau dngan kata lain keadilan berarti menempatkan sesuatu pada tempatnya.
2. Fungsi dan Tujuan Hukum dalam Masyarakat
Fungsi hukum dalam masyarakat adalah sebagai berikut.
a. Sebagai alat pengatur tertib hubungan masyarakat
b. Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial
c. Sebagai penggerak pembangunan
d. Sebagai kritis hukum
Hukum bertujuan menjamin kepastian hukum dalam masyarakat dan hukum
itu harus bersendikan pada rasa keadilan di masyarakat.

o Problematika Nilai, Moral, dan Hukum dalam Masyarakat dan Negara


Pelanggaran norma moral merupakan suatu pelnggaran etik, sedangkan
pelanggaran terhadap norma hukum merupakan pelanggaran hukum.

11
B. Kelebihan Buku
o Secara keseluruhan materi Manusia, Nilai, Moral, dan Hukum dalam bab ini
lengkap dan dijelaskan secara terperinci sehingga mahasiswa pasti dapat dengan
mudah memahami isi materinya.
o Setiap pengertian judul dari anak subbab dijelaskan secara detail per kata bahkan
ada yang dijelaskan asal katanya sehingga penjelasan-penjelasan materi dapat
dimengerti dan menambah pengetahuan mahasiswa, serta dilengkapi dengan
contoh.
o Terdapat beberapa pendapat para ahli sehingga toeri-teori dalam materi kaya dan
mempermudah mahasiswa memahami pengertian suatu teori sekaligus
membandingkannya juga.
o Terdapat tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan kata kunci sehingga
mempermudah mahasiswa sebagai pembaca mengetahui tujuan pembelajaraan,
materi apa saja yang terdapat dalam bab ini, dan kata kunci mempermudah
mengetahui inti pembahasan dalam bab.
o Pada akhir bab terdapat soal dan tugas sehingga buku ini memang diperuntukkan
untuk mahasiswa.
o Secara keseluruhan tata bahasa yang digunakan sudah baik dan benar.

C. Kekurangan Buku
o Adanya penjelasan yang tidak perlu dan terkesan bertele-tele

 BAB 7 MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI, DAN SENI


A. Ringkasan Buku
o Hakikat dan Makna Sains, Teknologi, dan Seni Bagi Manusia
Ilmu pengetahuan (sains), peralatan hidup (teknologi), serta kesenian
(seni), yang disingkat dengan Ipteks termasuk bagian dari unsur-unsur pokok dari
kebudayaan universal. Ilmu pengetahuan merupakan usaha manusia untuk
memahami gejala dan fakta alam, lalu melestarikan pengetahuan tersebut secara
konsepsional dan sistematis. Teknologi adalah usaha manusia untuk
memanfaatkan ilmu pengetahuan itu untuk kepentingan dan kesejahteraan. Seni
diartikan sebagai kegiatan manusia, yaitu proses kegiatan manusia dalam
menciptakan benda-benda yang bernilai estetik.
Sains dan teknologi saling membutuhkan, karena sains tanpa teknologi
bagaikan pohon tak berakar. Sains hanya mampu mengajarkan fakta dan nonfakta
pada manusia, ia tidak mampu mengaajrkan apa y8ang harus atau tidak boleh
dilakukan oleh manusia. Fungsi sains hanyalah mengoordinasikan semua
pengalaman manusia dan menempatkannya ke dalam suatu sistem yang logis.
Sedangkan fungsi seni sebagai pemberi persepsi mengenai suatu keberaturan
dalam hidup dengan menempatkan suatu keteraturan padanya. Tujuan sains dan
teknologi adalah untuk memudahkan manusia dalam menjalani kehidupannya.
Sedangkan seni memberi sentuhan estetik sebagai hasil budaya yang indah dari
manusia.

o Dampak Penyalahgunaan Ipteks pada Kehidupan


Dampak negatif dari kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dapat
mengakibatkan masyarakat semakin terbuai karenaa mereka hampir tak sadar

12
bahwa ternyata dirinya telah berada dalam situasi pola hidup konsumtif,
hedonistik, dan materialistik. Contoh dampak negatif dari Ipteks diantaranya
perlombaan senjata nuklir, pelanggaran norma kesusilaan, kriminalitas,
penurunan kesehatan, dan pencemaran lingkungan hidup.

o Problematika Pemanfaatan Iptek di Indonesia


1. Rendahnya kemampuan Iptek nasional dalam menghadapi perkembangan
global.
2. Rendahnya kontribusi Iptek nasional di sektor produksi.
3. Belum optimalnya mekanisme intermediasi Iptek yang menjembatani interaksi
antara kapasitas penyedia Iptek dengan kebutuhan pengguna.
4. Lemahnya sinergi kebijakan Iptek.
5. Masih terbatasnya sumber daya Iptek (SDM).
6. Belum berkembangnya Iptek di kalanngan masyarakat.
7. Belum optimalnya Iptek dalam mengatasi degradasi fungsi lingkungan hidup.
8. Masih lemahnya peran Iptek dalam mengantisipasi dan menanggulangi
bencana alam.

B. Kelebihan Buku
o Secara keseluruhan materi Manusia, Sains, Teknologi, dan Seni dalam bab ini
lengkap dan dijelaskan secara terperinci sehingga mahasiswa pasti dapat dengan
mudah memahami isi materinya.
o Setiap pengertian judul dari anak subbab dijelaskan secara detail per kata bahkan
ada yang dijelaskan asal katanya sehingga penjelasan-penjelasan materi dapat
dimengerti dan menambah pengetahuan mahasiswa, serta dilengkapi dengan
contoh.
o Terdapat beberapa pendapat para ahli sehingga toeri-teori dalam materi kaya dan
mempermudah mahasiswa memahami pengertian suatu teori sekaligus
membandingkannya juga.
o Terdapat tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan kata kunci sehingga
mempermudah mahasiswa sebagai pembaca mengetahui tujuan pembelajaraan,
materi apa saja yang terdapat dalam bab ini, dan kata kunci mempermudah
mengetahui inti pembahasan dalam bab.
o Pada akhir bab terdapat soal dan tugas sehingga buku ini memang diperuntukkan
untuk mahasiswa.
o Secara keseluruhan tata bahasa yang digunakan sudah baik dan benar.

C. Kekurangan Buku
o Adanya penjelasan yang tidak perlu dan terkesan bertele-tele

 BAB 8 MANUSIA DAN LINGKUNGAN


A. Ringkasan Buku
o Hakikat dan Makna Lingkungan bagi Manusia
Lingkungan adalah suatu media dimana makhluk hidup tinggal, mencari, dan
memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik
dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang

13
memiliki peran yang lebih kompleks dan riil. Makna lingkungan bagi manusia
adalah sebagai berikut.
a. Lingkungan merupakan tempat hidup manusia (hidup, berada, tumbuh, dan
berkembang).
b. Lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan manusia.
c. Lingkungan memengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia yang
mendiaminya.
d. Lingkungan memberi tantangan bagi kemajuan peradaban manusia.
e. Manusia memperbaiki, mengubah, bahkan menciptakan lingkungan untuk
kebutuhan dan kebahagiaan hidup.

o Kualitas Lingkungan dan Penduduk terhadap Kesejahteraan


1. Hubungan Lingkungan dengan Kesejahteraan
Lingkungan hidup menjadi sumber dan penunjang hidup. Lignkungan
memberikan kesejahteraan dalam hidup manusia. Dahulu, manusia mencari
lingkungan yang meiliki daya dukung yang baik bagi kehidupannya. Sekarang,
manusia tetap menginginkan lingkungan sebagai tempat maupun sumber
kehidupannya yang dapat mendukung kesejahteraan hidup. Melalui ilmu
pengetahuan dan teknologi, manusia mengusahakan lingkungan yang
sebelumnya tidak memiliki daya dukung serta lingkungan yang tidak dapat
untuk hidup menjadi lingkungan yang memiliki daya dukung yang baik dan
bersifat habitable.
2. Hubungan Penduduk dengan Lingkungan dan Kesejahteraan
Kualitas penduduk merupakan aspek yang penting bagi kesejahteraan
hidup. Kesejahteraan hidup penduduk negara sangat ditentukan oleh kualitas
penduduk yang bersangkutan. Kualitas sumber daya tersebut dipengaruhi
beberapa faktor, antara lain pendidikan, keterampilan, kesehatan, etos kerja,
dan karakter atau kepribadian. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk
dan majunya peradaban maka cara hidup dan bermukimnya penduduk tidak
lagi diserasikan dengan lingkungan. Lingkungan diubah dan dicocokkan
dengan cara hidup dan pemukiman manusia.
Pertumbuhan penduduk akan selalu berkaitan dengan masalah
lingkungan hidup. Dampak lingkungan hidup adalah pegaruh perubahan pada
lingkungan yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan. Lingkungan
hidup bisa berdampak positif dan negatif bagi kesejahteraan penduduk.
Perubahan positif akibat kegiatan manusia terhadap lingkungan, misalnya
dengan pembangunan jalan-jalan raya yang bisa menghubungkan daerah-
daerah yang sebelumnya terisolir. Contoh dampak positifnya adalah
pembuatan saluran air, taman kota, penanaman lurus jalan, pembuatan
bendungan. Perubahan lingkungan sebagai akibat tindakan manusia juga
memberikan dampak negatif bagi manusia, yaitu kerusakan lingkungan hidup
seperti pencemaran, masalah kehutanan, erosi dan banjir, tanah longsor,
menipisnya lapisan ozon dan efek rumah kaca, serta berbagai penyakit yang
disebabkan oleh lingkungan.

o Problematika Lingkungan Sosial Budaya yang Dihadapi Masyarakat


1. Interaksi dalam Lingkungan Sosial
Bentuk-bentuk interaksi dalam lingkungan sosial berupa kerja sama,
akomodasi, persaingan, dan pertikaian.
2. Pranata dalam Lingkungan Sosial

14
Berbagai ragam pranata dalam lingkungan sosial adalah pranata-pranata untuk
memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan, pranata-pranata ekonomi,
pranata-pranata pendidikan, pranata-pranata ilmiah, pranata-pranata untuk
memenuhi kebutuhan akan keindahan dan seni, pranata-pranata keagamaan
sebagai kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau alam gaib,
pranata-pranata untuk menjaga dan mengatur kekuasaan di masyarakat, dan
pranata-pranata untuk memenuhi kebutuhan akan kenyamanan hidup.
3. Problema dalam Kehidupan Sosial
a. Problema sosial karena faktor ekonomi, seperti kemiskinan, kelaparan, dan
pengangguran.
b. Problema sosial karena faktor biologis, seperti wabah penyakit.
c. Problema sosial karena faktor psikologis, seperti bunuh diri, sakit jiwa, dan
disorganisasi.
d. Problema sosial karena faktor kebudayaan, seperti perceraian, kejahatan,
kenakalan anak, konflik ras, dan konflik keagamaan.

o Isu-isu Penting Persoalan Lintas Budaya dan Bangsa


1. Isu Tentang Lingungan
Terdiri dari kekurangan pangan, kekurangan sumber air bersih, polusi atau
pencemaran, dan perubahan iklim.
2. Isu Tentang Kemanusiaan
Terdiri dari kemiskinan, konflik atau perang, dan wabah penyakit.

B. Kelebihan Buku
o Secara keseluruhan materi Manusia dan Lingkungan dalam bab ini lengkap dan
dijelaskan secara terperinci sehingga mahasiswa pasti dapat dengan mudah
memahami isi materinya.
o Setiap pengertian judul dari anak subbab dijelaskan secara detail per kata bahkan
ada yang dijelaskan asal katanya sehingga penjelasan-penjelasan materi dapat
dimengerti dan menambah pengetahuan mahasiswa, serta dilengkapi dengan
contoh.
o Terdapat beberapa pendapat para ahli sehingga toeri-teori dalam materi kaya dan
mempermudah mahasiswa memahami pengertian suatu teori sekaligus
membandingkannya juga.
o Terdapat tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan kata kunci sehingga
mempermudah mahasiswa sebagai pembaca mengetahui tujuan pembelajaraan,
materi apa saja yang terdapat dalam bab ini, dan kata kunci mempermudah
mengetahui inti pembahasan dalam bab.
o Pada akhir bab terdapat soal dan tugas sehingga buku ini memang diperuntukkan
untuk mahasiswa.
o Secara keseluruhan tata bahasa yang digunakan sudah baik dan benar.

C. Kekurangan Buku
o Adanya penjelasan yang tidak perlu dan terkesan bertele-tele
o Adanya sedikit kesalahan dalam penggunaan huruf kapital dan tanda baca

15
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan dan Saran


Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) dapat dikatakan sebagai integrasi dari kajian Ilmu
Sosial Dasar (ISD) dan Ilmu Budaya Dasar (IBD). Kajian ISBD mencakup masalah sosial
dan budaya serta keberadaan manusia sebagai subjek bagi masalah tersebut sehingga dapat
meninngkatkan wawasan, kepekaan, serta berempati terhadap masalah maupun
pemecahannya.
Buku ISBD ini dimaksudkan untuk memenuhi bahan ajar ISBD yang sesuai dengan
Surat Keputusan Dirjen Dikti No. 44/Dikti/Kep/2006 tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan
Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat di Perguruan Tinggi. Materi yang dibahas meliputi
Pengantar ISBD; Manusia sebagai Makhluk Budaya; Manusia sebagai Makhluk Individu dan
Sosial; Manusia dan Peradaban, Manusia, Keragaman, dan Kesetaraan; Manusia, Nilai,
Moral, dan Hukum; Manusia, Sains, Teknologi, dan Seni; dan Manusia dan Lingkungan.
Penyajian buku ini praktis dan sederhana sehingga pengguna atau pembaca dapat mencapai
tujuan pembelajaran yang dimaksud.
Buku ini memiliki beberapa kelebihan, diantaranya materi yang disajikan pada setiap
bab lengkap dan dijelaskan secara terperinci sehingga mahasiswa pasti dapat dengan mudah
memahami isi materinya, setiap pengertian judul dari anak subbab dijelaskan secara detail per
kata bahkan ada yang dijelaskan asal katanya sehingga penjelasan-penjelasan materi dapat
dimengerti dan menambah pengetahuan mahasiswa, serta dilengkapi dengan contoh,
Terdapat beberapa pendapat para ahli sehingga toeri-teori dalam materi kaya dan
mempermudah mahasiswa memahami pengertian suatu teori sekaligus membandingkannya,
Terdapat tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan kata kunci sehingga mempermudah
mahasiswa sebagai pembaca mengetahui tujuan pembelajaraan, materi apa saja yang terdapat
dalam bab ini, dan kata kunci mempermudah mengetahui inti pembahasan dalam bab, pada
akhir bab terdapat soal dan tugas sehingga buku ini memang diperuntukkan untuk
mahasiswa, secara keseluruhan tata bahasa yang digunakan sudah baik dan benar.
Buku ini juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya pada bab 1 tidak
ditemukannya pendapat para ahli sehingga teori-teori kurang kaya mahasiswa yang
membacanya akan sulit menemukan pengertian-pengertian suatu teori dengan cepat,
mahasiswa atau pembaca harus membaca secara keseluruhan dan menyimpulkan sendiri
pengertian tersebut, pada setiap bab ada saja ditemukan penjelasan yang tidak perlu dan
terkesan bertele-tele, pada beberapa bab ada sedikit kesalahan dalam penggunaan huruf
kapital dan tanda baca, dan kualitas buku yang buruk mengakibatkan buku mudah terpisah
dan robek dari perekat buku di bagian tengahnya.
Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang telah ditelaah, maka terdapat saran yang
dapat disampaikan terhadap penulis. Ada baiknya bab dilengkapi degan pendapat para ahli
sehingga teori-teori lebih kaya. Pada penjelasan materi, ada baiknya jika hanya penjelasan
yang berhubungan materi saja yang perlu dicantumkan. Tanca baca, penggunaan huruf, dan

16
EYD perlu diperhatikan dengan lebih detail lagi. Terakhir, kualitas buku perlu diperbaiki lagi
perekaat buku di bagian tengahnya sehingga buku tidak mudah terpisah dari perekatnya yang
menyebabkan lembaran buku dapat tercecer demi kenyamanan pengguna atau pembaca.

17

Anda mungkin juga menyukai