Anda di halaman 1dari 21

CARITICAL BOOK REVIEW

PEMBELAJRAN PKn di Era 21St Century

Oleh
WAHYU AMADI
1902090269

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
TAHUN 2021

1
PEDOMAN CRITICAL BOOK REPORT
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
NAMA PROGRAM SEMESTER
STUDI
WAHYU PGSD VI
AMADI

2
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan tugas ini
dapatterselesaikan. Laporan ini disusun atas dasar tugascritical book
review mata kuliah pengembangan PKN kelas tinggi,Tidak lupa kami
mengucapkan banyak terima kasih kepadaDosen mata kuliah
Pengembanganpkn kelas tinggi,bapak,IRFAN DAHNIAL,S.Pd,.M.Pd yang
telahmembimbing kami dalam penyelesaian tugas ini.

Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk pemenuhan tugas mata
kuliahPengembangan PKN kelas tinggi. Semoga dengan adanya tugas ini
dapat bermanfaat untuk kitadanpembaca dimasa yang akan datang.

Penyusun menyadari bahwa penulisan maupun pelaporan tugasini masih


jauh darikesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik dari pembaca yang
membangun sangat penulisharapkan guna menyempurnakan tugasini.
Semoga para pembaca mendapatkan informasidari tugas ini dan dapat
bermanfaat untuk kami jugapada para pembaca sekalian.

Medan,15 april 2022

WAHYU AMADI

3
Daftar Isi

Cover ..................................................................................................... 1
Kata Pengantar .................................................................................... 2
Daftar Isi ............................................................................................... 3
BAB I Pendahuluan ................................................................................................4
BAB II Identitas Nasional Sebagai Bingkai
Negara................................................................................................................... 6
A. Hakikat Identitas Nasional ....................................................................... 6
B. Identitas Nasional Dalam Kehidupan Berbangsa ................................... 6
C. Membangun Identitas Nasional Dari Sekolah Dasar .......................... 6
D. Membangun Identitas Nasional Dari Sekolah Dasar .......................... 7
A. Kelebihan ...............................................................................................7
B. Kekurangan ...........................................................................................7
BAB III Sejarah Pancasila......................................................................................8
A. Sejarah Pancasila Pada Masa Kerajaandi Indonesia........................... 8
B. Pancasila Sebagai Culture .................................................................. 8
C. Pancasila Sebagai Sistem .................................................................... 9
D. Penerapan Pancasila .................................................................................. 9
E. Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Di Sekolah Dasar ................................. 10
BAB IV Demokrasi..................................................................................................11
A. Hakikat Demokrasi ......................................................................................11
B. Sejarah Demokrasi Di Dunia ......................................................................11
C. Demokrasi Menurut Para Ahli .................................................................. 12
D. Kegagalan Demokrasi ................................................................................. 12
E. Demokrasi Di Lingkungan Sekolah ........................................................... 13
A. Kelebihan................................................................................................ 14
B. Kekurangan ............................................................................................ 14
BAB V Good Governance.........................................................................................15
A. Hakikat Good Governance...........................................................................15
B. Sejarah Good Governance............................................................................15
C. Good Governance...........................................................................................15
BAB VI Hak Asasi Manusia .....................................................................................17
A. Pengertian Hak Asasi Manusia.....................................................................18
B. Sejarah Panjang Hak Asasi Manusia Di Indonesia ....................................18
BAB VII Penutup
Kesimpulan ............................................................................................................ 20
Saran .........................................................................................................................20

4
BAB I
PENDAHULUAN

a. Informasi Bibiliografi
Judul Buku : Pembelajaran PKN Di SD
Penulis : IRFAN DAHNIAL
ISBN :978–623-455-024-5
Penerbit : CV.PENA PERSADA
Tahun Terbit : 2022
Urutan Cetakan : Cetakan Pertama 11 Februari 2022
Dimensi Buku :-
Tebal Buku :285 Halaman

5
BAB II

INDENTITAS NASIONAL SEBAGAI BINGKAI NEGARA

A. Hakikat Identitas Nasional


Identitas Nasional merupakan nilai-nilai budaya yang telah hidup dan
kembang didalam masyrakat sehinggah menjadi budaya bangsa Bhineka
Tunggal Ika yang sebagai salah satu simbul persatuan bangsa
indonesia.tanpa harus mengurangi nilai-nilai identitas nasional lain nya
sangant unggul atau menonjol yang telah lama hidup dan berkembang di
masyarakat,dan identias nasional yang di maksud yait;
1. GORONG ROYONG
2. TOLERANSI DAN KEAGAMAAN
3. DEMOKRASI PANCASILA
4. KEKELUARGAANDAN KEKERABATAN

B. Identititas Nasional Dalam Kehidupan Berbangsa


Pada hakikatnya identitas nasional merupakan manifestasi nilai-nilai budaya
yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri
–ciri yang khas,Suatu bangsa berbeda dengan lain dalam kehidupannya.
Diletakkan dalam konteks yang mendalami wilayah yang sangat luas yang
terdiri dari 13.667 pulau dengan 358 suku bangsa yang berbeda dalam penganut
dan pengalaman agama,mitos,tradisi,bahasa, dan kondisi sosialnya,maka
identitas nasional itu merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang sudah
tumbuh dan berkembang semenjak sebelum masuknya agama-agama besar di
bumi indonesia. Giddens (2003) mencatat tidak kurang dari 520 suku bangsa di
indonesia dengan berbagi kebudayaannya. Identitas seseorang ditentukan oleh
keanggotaanya di dalam berbagai kesatuan sosial. Brata (2016) menjelaskan
bahwa penanda-penanda identitas misalnya bisa berasal dari sebuah kekhasan
yang diyakini ada pada agama,bahasa,dan adat pada budaya yang bersangkutan.

C. Identitas Nasional Menurut Para Ahli


Identitas nasional merupakan konstruk yang diturunkan dari konstruk
nasionalis,yakni rass keterikatan seseorang terhadap sebuah negara.
Identitas nasional merupakan sebuah konsep kompleks yang berdiri atas
berbagai komponen berikut (Barret,2008), yaitu a)pengakuan subjektif
sebagai bagian dari bangsa tertentu,b)merasa identitas nasional menjadi
bagian dari identitas individu, c)memiliki emosi (baik positif atau negatif)
terhadap negara, d) stereotipe mengenai tipikal karakteristik dan pelaku
seseorangsebagai bagian dari kelompok, e) pengelaman subyektif namun
mirip antara anggota kelompok yang satu dengan yang lain, f). Opini
subjektif didasarkan pada tujuan yang dimiliki dan permasalahan yang

6
dihadapi negara, h) adanya pengetahuan dan keinginan untuk menyatu
dengan budaya nasional,nilai,dan tata perilaku yang berlakupada sebuah
bangsa.

D. Membangun Identitas Nasional Dari Sekolah Dasar


Identitas tidak dapat dilepaskan dari kehidupan karena setiap saat
manusia dihadapkan pada pertanyaan “siapa kita”. Oleh
karenanya,bahasan mengenai identitas menjadi fokus para cendekiawan
ilmu sosial,linguis, dan guru bahasa .

Lebih lanjut bahwa konsep dari identitas nasional adalah sebuah konsep
yang multidimensional dimana dikembangkan dan dianalisis oleh sebagai
disiplin ilmu dan relevan dengan berbagai penelitian. Identitas Nasional
merupakan salah satu bentuk dari identitas sosial.

A. Kelebihan Buku
1. Penulisan dalam menyajikan buku ini selalu disertai dengan
sumber, jadi setiap teori ataupunpenini
dapat selalu di sertai dengan sumber. Hal ini tentu menjadi nilai
plus bagi buku ini , penyertaan sumber bisa menjadikan para
pembaca yakin bahwa buku ini sangat terpercaya dan layak untuk
dikonsumsi berbagai kalangan.

2. Buku ini memaparkan mengenai seluk beluk pembelajaran pkn di


sd “dalam lingkup kelas rendah dan tinggi” sehingga cocok untuk
dijadikan sumber informasi bagi calon guru maupun guru dalam
upayah menuju guru professional sebagai mana judul buku ini.

B. Kekurangan Buku
1. Meskipun judul buku terkesan mudah dipahami yang diibaratkan hanya
dengan satu kali perjalanan naik taksi, namun sebenarnya juga tidak
semudah ini.
Buku ini penuh dengan filosofi yang mampu dipahami hanya oleh orang-
orang open minded yang bahkan dapat melakukan analisa lebih lanjut
mengenai apa yang sudah dibacanya.

7
BAB III
SEJARAH PANCASILA

A. Sejarah Pancasila Pada Masa Kerajaandi Indonesia


Sangat terasa sekali bahwa semenjak digulirkan reformasi di negara kita,
terdapat beberapa keprihatinan yang dirasakan tentang makna Pancasila
bagi bangsa dan Negara Indonesia. Salah satunya pancasila sebagai
ideologi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara menjadi terpinggirkan.
(Aziz & Rana,2020). Dalam pidato-pidato resmi. Para pejabat menjadi
phobi dan malu untuk mengucapkan pancasila. Anak-anak sekolah tidak
lagi mengenai bunyi dan urutan pancasila,apabila nilai-nilai pancasila.
Tentunya kondisi yang demikian itu tidak kita bicarakan berlaru-larut.
(Tanirejo & Abduh, 2018). Kemajemukan indonesia rekatkan dengan
motto bhinneka tunggal ika. Motto ini telah menjadi motto negara
indonesia, yang diangkat dari penggalan kitap sutasoma karya besar Mpu
tantular pada zaman kerajaan majapahit(abad 14).
Motto ini memberikan ilustrasi kepada seluruh warga negara yang
tersebar dari sabang sampai marauke dengan segala perbedaan yang ada
untuk senantiasa mengembangkan rasa persaudaraan sebagai bangsa
indonesia. Jati diri bangsa Indonesia yang secara natural,dan
sosialkultural menjadi persaudaraan yang kuat mewujudkan kekuatan
sebagai bangsa dan negara Indonesia.
Kesatuan sejarah,yaitu bangsa Indonesia yang tumbuh dan berkembang
dalam suatu proses sejarah, sejak zaman Prasejarah,Sriwijaya,
Majapahit,Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan sampai Proklamasi
1954 dan kemudian membentuk negara Republik Indonesia. Perjalanan
sejarah yang bernilai tinggi bagi bangsa Indonesia, sehingga
menimbulkan rasa kebangsaan dalam mewujudkan cita-cita bangsa
sebagai bangsa yang besar.

B. Pancasila Sebagai Sosial Culture


Secara yuridis-konstitusional kedudukan Pancasila adalah sebagai
pandangan hidup bangsa Indonesia,dan sebagai idiologi nasional. Bangsa
Indonesia harus dapat melaksanakan dan menerapkan nilai-nilai
pancasila di kehidupan masyarakat (Asmaroini,2017). Pancasila sebagai
pendangan hidup bangsa, berarti dapat diketahui nilai kebenaranya dan
dapat menimbulkan tekad kepada masyarakat untuk diterapkan di dalam
kehidupan bermasyarakat.
Pancasila dalam sosial dan budaya penerapaanya dapat melalui hal
sederhana, yang dapat ditemukan di kehidupan masyarakat. Dengan
sosial dan budaya yang berpancasila, kita perlu menekankan agar seluruh
masyarakat paham akan perbedaan yang ada di negara indonesia, yang
8
harusnya sekarang sudah tidak perlu dijelaskan lagi bahwa negara
indonesia adalah negara yang berbeda beda golongannya.

C. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat


Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakekatnya merupakan suastu
sistem filsafat. Pengertiann sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian
yaitu saling berhubungan, saling bekerja sama untuk suatu tujuan
tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Sistem lazimnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Suatu kesatuan bagian-bagian.
2. Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri.
3. Saling berhubungan dan saling ketergantungan.
4. Keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
5. Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks.

Fungsi sendiri-sendiri namun secara keseluruhan merupakan suatu


kesatuan yang sistematis.
1. Susunan sila-sila pancasila yang bersifat organis
2. Dasar epistemologi sila-sila pancasila (Logos, Pathos dan Ethos)
3. Dasar aksiologis sila-sila pancasila
4. Nilai-nilai pancasila sebagai suatu sistem
Adapun nilai-nilai yang terkandung di dalam setiap sila adalah
sebagai berikut:
1. Pancasila sebagai jati diri Bangsa Indonesia
2. Rumus Kesatuan Sila-Sila Pancasila
3. Susunan Kesatuan Sila-Sila Pancasila yang Bersifat Organis
4. Susunan Kesatuan Yang Bersifat Hirarkhis Dan Berbentuk
Piramida
5. Rumus Hubungan Kesatuan Sila-Sila Pancasila Yang Saling
Mengisi Dan Saling Mengkualifikasi
6. Pancasila Sebagai Ilmu
7. Fungsi Utama Filsafat Pancasila Bagi Bangsa dan Negara
Indonesia

D. Penerapan Pancasila Dalam Aspek Kehidupan


Pancasila sebagai dasarnegaramengandung makna bahwa nilai – nilai
panasila harus menjadi landasan dan pedoman dalam membentuk dan
menyelenggarakan negara, termasuk menjadi sumber dan pedoman
dalam pembentukan peraturan perundang- undangan .
Penuh dengan keanekaragaman yang berada dalam suatu keragaman
yang kokoh (Muzayin,1992).dengan peraturan yang berlandasakan nilai -
nilai pancasila, maka perasaan yang adil dan tidak adil dapatd
9
minimalkan. Hal tersebut dikarenakan pancasila sebagai dasar negara
menaungi dan memberikan gambaran yang jelas tentang peraturan
tersebut berlaku untuk semua tanpa ada perlakuan diskirinatif bagi
siapapun . oleh kaena itu, pancasila memberikan arah tentang hukum
harus menciptakan keadaan negara yang lebih baik dengan berlandaskan
pada nilai- nilai ketuhanan, kemanusiaan , persatuankerakyatan, dan
keadilan.
Ada beberapa orng yang masih belum mengetahui betapa penting nya
makna pancasila yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari
1. Penerapan ketuhanan yang maha esa
2. Penerapan kemasusiaan yang adil dan beradab
3. Penerapan persatuan indonesia
4. Penerapan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaa dalan
permusyawaratan perwakilan
5. Penerapan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia

E. Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Di Sekolah Dasar


Dalam dunia pendidikan, terdapat tiga aspek yang harus dikuasai
oleh siswa, yaitu aspek kognitif,afektif, dan psikomotor. Aspek kognitif
berorientasi pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,aspek
afektif berkaitan dengan moralitas,spirit dan karakter sedangkan aspek
psikomotorik berkaitan dengan keterampilan bersifat prosedural dan
cenderung mekanis.

A. Kelebihan Buku
Sang penulis mampu membawakan inti dari buku ini dengan bahasa
yang tidak sulit untuk dipahami ditambah juga dengan adanya berbagai
ilustrasi.
B. Kekurangan Buku
Ada beberapa kata yang sulit dipahami, diperlukan pemahaman yang
lebih bagi para pembaca yg masih awam terhadap penjelasan sebagian
materi.

10
BAB IV
DEMOKRASI

A. Hakikat Demokrasi
Demokrasi diartikan sebagai bentuk pemerintahan yang kekuasaanya
dalam mengambil keputusan untuk suatu negara ditetapkan secara sah,
bukan menurut golongan atau beberapa golongan, melainkan menurut
anggota-anggota sebagai suatu komunitas secara keseluruhan(strong,
1966). Sebenarnya, kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu
demos. Demos dalam bahasa Yunani menggambarkan jumlah yang
banyak dan cenderung menunjukan rakyat secara keseluruhan. Secara
sederhana, hal itu menjelaskan bahwa demokrasi merupakan kekuasaan
untuk kaum miskin karena kaum miskin pada zamannya merupakan
jumlah terbanyak yang terwakili oleh kata demos (Unger, 2008).

Perbedaan kondisi-kondisi serta perkembangan peradaban manusia


menciptakan kondisi ketika konsensus bersama tidak mungkin lagi
dilakukan dalam kehidupan bernegara. Fungsi pembentukan undang-
undang-undang dipindahkan dari warga negara melalui majelis rakyat
menuju organ-organ khusus yang terbentuk. Organ-organ ini di bentuk
melalui pemilihan umum, dan warga negara bisa mempercayakan
aspiransinya dengan mendelegasikan calon ke dalam organ khusus ini.
Organ khusus ini umumnya disebut parlemen.

B. Sejarah Demokrasi di Dunia


Demokrasi semakin berkembang di Barat seiring lahirnya gerakan
renaisans pada abad XIV dan gerakan reformasi pada adab ke XIV-
XVII.Gerakan Renaisans melahirkan gagasan-gagasan demokrasi
dengan perjuangannya menentang kekuasaan gereja yang absolut
yang mengatasnamakan agama,deklarasi geraja,memperjuangkan
kebebasan beragama,kebebasan berfikir dan mengemukakan pendapat
dan mempelopori terbentuknya negara bangsa.Gerakan reformasi
melahirkan penemuan baru tentang teknologi yang sanagt bermanfaat
bagi kaum intelektual untuk menyebarkan gagasan intelektalnya dan
konsep demokrasi.
Dari berbagai pengalaman pemilihan umum dan penerapan
demokrasi di negeri-negeri Islam dan Barat itu sendiri,tampak jelas
bahwa pemilu adalah alat penjajahan untuk kepentingan Barat.Dari
berbagai pengalaman demokrasi negeri-negeri Islam tersebut kita juga
bisa mengambil pelajaran bahwa demokrasi hanya menghantarkan
perubahan rezim,bukan perubahan pada sistem.Jalan demokrasi ini
demikian masih ditawarkan dan dipaksakan Barat dinegeri-negeri
Islam sebagai sebuah solusi atas berbagai krisis yang
11
melanda.Demokrasi meluluskan liberalisasi ekonomi sebagai alat
penjajahan Barat untuk merampok kekayaan alam negeri
Islam.Demokrasi juga sebagai alat untuk mengkokohkan boneka
Barat dan melegitimisa penjajahan mereka atas dunia islam.

C. Demokrasi Menurut Para Ahli


Demokrasi suatu sistem politik.Disamping itu demokrasi tidak hanya
merupakan suatu sistem pemerintahan saja,tetapi juga suatu gaya
hisup serta tata masyarakat yang karena itu juga mengandung unsur-
unsur moril.
1) Joseph A.Schmeter,demokrasi meruoakan suatu perencanaan
institusional untuk mencapai keputusan politik dimana
individu-individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan
cara perjuangan kompetitif atas suara rakyat.
2) Sidney Hook,berpendapat bahwa demokrasi adalah bentuk
pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintah yang
penting yang secara langsung atau tidak langsung didasarkan
pada kesepakatan mayoritas yangdiberikan secara bebas dari
rakyat dewasa.
3) Philippe C.Schmitter dan Terry Lynn Kari,menyatakan
demokrasi sebagai suatu sistem pemerintahan dimana
pemerintahan dimintai tanggung jawab atas tindakan-tindakan
mereka di wilayah publik oleh warga negara yang bertindak
secara tidak langsung melalui kompetisi dan kerjasama dengan
para wakil mereka yang telah terpilih.
4) Affan Gaffar (2000) memaknai demokrasi dalam dua bentuk
yaitu pemaknaan secara normatif (demokrasi normatif)dan
empirik (demokrasi empirik).Demokrasi normatif adalah
demokrasi yang secara ideal hendak dilakukan oleh sebuah
negara.Sedangkan demoktrasi empirik adalah demokrasi yang
dalam perwujudannya pada dunia politik praktis.

D. Kegagalan Demokrasi
Awalnya sistem politik dibangun dalam rangka mengisi
kekosongan kekuasaan dalam kehidupan politik negara dan
kehidupan masyarakat sebagai konsekuensi dari negara yang merdeka
dari penguasaan penjajahan.Proses pembangunan bangsa indonesia
ini pada masa sistem politik orde lama menimbulkan gejolak-gejolak
dalam tubuh penyelenggaraan negara sehinggah terjadi 2 kali
perubahan tatanan sistem politik dengan istilah sebutan sistem politik
demokrasi terpimpin.
Peristiwa-peristiwa berupa tuntutan dan dukungan yang
mendorong ke arah pembangunan politik berasal dari elit-elit politik
12
dalam sistem politik itu sendiri.Suatu sistem politik negara dapat
merasa terancam oleh negara bangsa yang menjadi saingannya.Dalam
hal ini menghadapi tantangan tersebut ternyata dibutuhan lebih
banyak sunber daya dan cara-cara yang lebih efektif dalam
mengorganisir dan mengerahkan sunber-sumber daya pegawai yang
bertugas memungut pajak.

E. Demokrasi di Lingkungan Sekolah


Implementasi budaya demokrasi di lingkungan sekolah sangat
penting untuk diwujudkan di era milenial ini yang mempunyai dua
mata sisi uang,disatu sisi merupakan peluang untuk kemajuan dan di
sisi lain ancaman terhadap krisis identitas suatu bangsa dengan
menghadirkan revolusi indutry 4.0 yang sering dengan mudahnya
berbagai kultur dan peradaban baru dari berbagai bangsa di dunia
masuk dan tidak sepenuhnya cocok dengan budaya,masyarakat
Indonesia.Itu artinya,dunia pendidikan dalam mencetak sumber daya
manusia.Yang bermutu dan profesional harus menyiapkan generasi
yang demokratis,sehinggah memiliki resistence yang kokoh ditengah-
tengah konflik peradaban.Langkah konkret yang menarik untuk
direalisasikan bersama,terutama oleh insan pendidik dan pihak-pihak
yang bekecimpung di dunia pendidik,adalah menciptakan ruang hidup
dan praktek pendidikan sebagai sebuah nyata.
Oleh karena itu,dalam rangka untuk mengaplikasikan nilai-nilai
demokrasi yang telah diajarkan maka sekolah memberikan sarana
kepada siswa berupa organisasi.Organisasiini bertujuan mengajarkan
kepada siswa untuk lebih bersifat demokratis ,bertanggung
jawab,serta menghargai sehinggah diharapkan dapat berguna sebagai
bekal siswa yang nantinya akan terjun dalam kehidupan
masyarakat ,berbangsa dan bernegara.Dari organisasi-organisasi yang
ada tersebut OSIS merupakan salah satu organisasi yang dapat
melaksanakan nilai-nilai demokrasi di sekolah ,karena OSIS
merupakan organisasi di sekolah,karena OSIS merupakan suatu
organisasi yang berada dalam lingkungan sekolah.

A. Kelebihan Buku
Kelebihan dari Bab ini banyak sekali ilmu yang dapat diambil dan
dipaparkan dalam setiap judul supaya pembaca dapat memahami yang
dibacakannya. Kemudian Penulisan dalam menyajikan buku ini selalu
disertai dengan sumber, jadi setiap teori ataupunpen dapat selalu di sertai
dengan sumber. Hal ini tentu menjadi nilai plus bagi buku ini ,
penyertaan sumber bisa menjadikan para pembaca yakin bahwa buku
ini sangat terpercaya dan layak untuk dikonsumsi berbagai kalangan.

13
B. Kekurangan Buku
Kekurangannya dari bab tersebut masih banyak kesalahan dalm
penulisan dan masih banyak kata yang menyatu (tidak dispasi),jadi
pembaca sangat sulit untuk memahami sebagian kata di bab ini.
Kemudian Terdapat beberapa kata yang sulit dipahami, diperlukan
pemahaman yang lebih bagi para pembaca yg masih awam terhadap
penjelasan sebagian materi.

14
BAB V
GOOD GOVERNANCE

A. Hakikat Good Governance


Good Governance merupakan paradigma baru dalam sistem
pemerintahan dan harapan setiap masyarakat supaya terwujudnya
pemerintahan yang baik. Perwujudan good governance merupakan cita-
cita masyarakat dan sejalan dengan ajaran islam. Konsep good
governance menghendaki agar dalam menghadapi kompleksitas
masyarakat yang ada, penyelenggaraan pemerintah perlu ditekankan
pada fungsi koordinasi dan komposisi. Dalam hal ini,pemerintah
diarahkan untuk melakukan pengendalian (steering) dan kolaborasi
mengingat dinamika masyarakat (pola interaksi saling mengendalikan
diantara berbagai faktor yang terlibat atau yang berkepentingan dalam
suatu bidang tertentu).
Good Government secara istilah adalah proses pengambilan keputusan
dan proses bagaimana sebuah keputusan diimplementasikan.
Government (pemerintahan) adalah nama yang diberikan kepada entitas
yang menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan dalam suatu negara.
Government diartikan sebagai mekanisme,praktek dan tata cara
pemerintahan dan warga mengatur sumber daya serta memecahkan
masalah masalah publik. Dalam konsep governanc,pemerintah hanya
menjadi salah satu actor dan tidak selalu menjadi aktor yang
menentukan. Sisi lain memaknai good governance sebagai penerjemahan
konkrit dari demokrasi. Istilah governance dalam sebuah konteks good
governance terkadang dipersamakan dengan government sehingga
muncul istilah good government.

B. Sejarah Good Government


Sejak akhir tahun 1980-an,istililah governance mulai digunakan untuk
pengertian yang berbeda. Tatkala istilah government ke governance lebih
dimaksudkan utnuk menunjukkan perlunya gelombang baru reformasi
pemerintahan. Istilah government reform, democracy dan sejenisnya,
dianggap telah mengalami inflasi dan tidak mampu menarik perhatian
untuk menggerakkan semangat reform. Oleh karena itu, diperlukan
kemasan baru government reform kali ini adalah berdasarkan dengan
reform yang ada sebelumnya. Menurut Rhodes (Pratikno,2005)
Penggunaan istilah governance digunakan untuk menegaskan perlunya
arah dan semangat baru reformasi pemerintahan. Istilah governance telah
digunakan untuk menegaskan signifikansi perlunya perubahan proses ,
metode dan capaian kepemerintahan. Penggunaan istilah governance
15
sebagai konsep yang berbeda dengan government, mulai dipopulerkan
secara efektif oleh Bank dunia tahun 1989.

Wacana yang diinisiasi oleh bank dunia ini terus menggelinding,


yang kemudian membuat good governance menjadi slogan yang populer,
termasuk di Indonesia. Ide utama yang melihat pemerintah sebagai
sumber masalah daripada sebagai solusi ini terus merambah, dan
melahirkan pendefinisian goferensi yang lebih menekankan pada peran
aktor-aktor di luar pemerintahan (wiratraman,2007).

C. Good governance menurut para ahli


Bovaird pirate and lovffler(2013) yang mengatakan bahwa good governance
mengusung sejumlah isu seperti: keterlibatan; stakeholder transparansi; agenda
kesetaraan (gender ,etnik, usia, agama, dan lainnya);Menekankan pada cara
yang digunakan dalam mengelola sumber daya ekonomi dan sosial untuk
kepentingan pembangunan masyarakat (Mardiasmo 2004)Pendapat ahli yang
lain mengatakan good dalam good governance mengandung dua pengertian
sebagai berikut. pertama, nilai yang menjunjung tinggi keinginan atau kehendak
rakyat, dan nilai yang dapat meningkatkan kemampuan rakyat dalam
pencapaian tujuan nasional, kedua aspek fungsional dari pemerintahan yang
efektif dan efisien dalam pelaksanaan tugasnya untuk mencapai tujuan tersebut.

D. Kejanggalan good governance


Birokrasi pemerintahan selama ini cenderung statis dan asik dengan dirinya
sendiri. Selain berbelit-belit akibat birokrasi yang kaku, juga perilaku aparatur
pemerintahan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat kurang
bersahabat dan kurang memuaskan. Realita yang demikian ini memerlukan
pemerintahan dan kepedulian dari pegawai, sehingga lebih terdorong untuk
memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Walaupun pada
dasarnya pegawai kantor camat sudah memberikan pelayanan yang baik kepada
masyarakat. Namun kenyataannya masih kurang memuaskan dikarenakan masih
adanya pegawai yang bekerja tidak maksimal. Dalam arti bahwa terlalu
menyepelekan tugas dan fungsi yang diberikan oleh atasannya. Masyarakat
menilai pelayanan yang diberikan sering bertele-tele dan masih banyak
masyarakat yang mengeluh tentang pelayanan dan kepastian waktu yang
dijanjikan. Dalam setiap pengurusan tersebut ada saja pegawai yang
menjanjikan waktu penyelesaiannya namun nyatanya pada saat masyarakat
datang ingin mengambil hal tersebut malah belum selesai. Hal ini tentunya
dapat mengundang berbagai persepsi atau pandangan masyarakat terkait dalam
pelaksanaan good governance.

E. Keberhasilan good governance

16
Ada dua arah yang harus dituju oleh komitmen dan national leadership
dalam penciptaan good governance di Indonesia. Pertama, komitmen
untuk melakukan modernisasi birokrasi, dan kedua, komitmen untuk
menegakkan hukum bagi setiap pelanggaran biografi mulai dari mall
administrasi, korupsi, kolusi dan nepotisme, kedua komitmen ini harus
diberikan tidak saja oleh pemerintahan, dan terutama presiden sebagai
kepala negara tetapi juga oleh lembaga-lembaga tertinggi lainnya
pencipta good governance dimaksudkan untuk meningkatkan
akuntabilitas, responsivitas dan transparansi dalam penyelenggaraan
pemerintahan negara (Prasojo,2003)

A. Kelebihan Buku
Buku ini memaparkan mengenai seluk beluk pembelajaran pkn di sd
“dalam lingkup kelas rendah dan tinggi” sehingga cocok untuk dijadikan
sumber informasi bagi calon guru maupun guru dalam upayah menuju
guru professional sebagai mana judul buku ini.

B. Kekurangan Buku
Di dalam materi good governance banyak sekali makna dan tujuan dari
perkataan yang tidak dapat dipahami oleh orang awam

17
BAB VI
HAK ASASI MANUSIA

A. Pengertian Hak Asasi Manusia


Hak manusia yang asasi adalah hak yang melekat secara kodrati pada setiap
makhluk yang dilahirkan dengan sosok biologis manusia, yang memberikan
jaminan moral dan menikmati kebebasan diri secara bentuk perlakuan yang
menyebabkan manusia itu tidak dapat hidup secara layak sebagai manusia yang
dimuliakan Allah, yang oleh sebab itu tidak mungkin dialihkan apalagi
dirampas oleh siapapun, setiap orang memilih hak-hak yang sama setiap orang
manusia berhak untuk memperoleh jaminan pengakuan perlindungan dan
pemenuhan hak asasi manusia.

B. Sejarah Panjang Hak Asasi Manusia Di Indonesia


Di Indonesia hak-hak asasi manusia tercantum dalam Pancasila dan undang-
undang dasar tahun 1945. Dalam Pancasila HAM dijelaskan secara filosofis dan
kejiwaan yang mengandung makna yang sangat dalam. Misalnya, pada butir
pertama sila 1 percaya dan takwa kepada Tuhan Yang maha esa dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab. Selanjutnya butir 1 sila 2 mengakui persamaan derajat, persamaan hak
dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. Maka di bawah ini UUD
yang memuat permasalahan HAM, antara lain:
1. PembukaanUUD 1945 alinea pertama
2. Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4
3. Ketetapan MPR nomor. XVII/MPR/1998
4. UU nomor 39 tahun 1999

C. Pelanggaran Hak Asasi Manusia


Permasalahan di wilayah NKRI yang berkenaan dengan kasus-kasus kekerasan
yang mengakibatkan bermuara pelanggaran hak asasi manusia yang harus dapat
uraikan variabel-variabel mengapa terjadi pelanggaran tersebut, dalam hal untuk
mencari akar permasalahan tentu harus diidentifikasi terlebih dahulu dengan
menelusuri data-data yang di dalam masyarakat, sebab di sana sesungguhnya
endapan di elemen-elemen yang harus diaktualisasi guna terselesaikan.

D. Pelanggaran Hak Asasi Manusia Di Lingkungan Pendidikan


Kehadiran undang-undang republik Indonesia nomor 39 tahun 1999 tentang hak
asasi manusia (selanjutnya, HAM) UU NO.39 TAHUN 1999memuat ketentuan
bahwa hak asasi seseorang memiliki resiprokalitas dengan kewajiban asasi.
Setiap hak asasi menimbulkan kewajiban asasi dan tanggung jawab untuk
menghormati HAM orang lain secara timbal balik (UUD NKRI tahun1945; UU
no 39 tahun 1999)
18
A. Kelebihan Buku
Di dalam buku ini menjelaskan mengenai pengertian, istilah, materi
muatan, dan juga sejarah dari perkembangan hak asasi manusia. Dalam
buku ini hak asasi manusia tidak hanya dituliskan dalam perspektif barat
saja.

B. Kekurangan Buku
Kekurangan dalam buku ini adalah penyampaian informasi atau materi
mengenaiHak Asasi Manusia secara internasional masih terbatas tidak
terlalu banyak. Dan pembahasanmengenai KUHAP dalam kajian
HAMnya juga terbatas, padahal judul dari bukunya adalahKUHAP
dalam kajian HAM tapi pembahasan mengenai KUHAPnya hanya
sedikitTerlepasdari kekurangan tersebut, dari segi substansi tentu buku
ini sangat menarik, terlebih di dalamnyadibicarakan hal-hal mendasar
tentang manusia yakni Hak Asasi Manusia.

19
BAB VII
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan dalam setiap aspek kehidupan, dan sangat penting bagi pertumbuhan
suatu bangsa. Dengan Edukasi , orang dapat menjadi warga negara yang lebih
baik, mengetahui yang benar dan yang salah, memungkinkan masyarakat yang
lebih baik di mana hukum dipatuhiPendidikan di indonesia diharapkan juga
dapat mempersiapkan apeserta didik menjadi warga negara yang memiliki
komitmen yang sangat kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

B. Saran
Berdasarkan critical book review diatas dapat dikatakan juga bahwa masih
banyaksekali terdapat kekurangan dalam penulisan dari segi penulisan hurufnya
perkalimat ,perkata dan untuk pemilik buku harus lebih diperhatikan lagi huruf-
huruf pada kalimat penulisannya

20
21

Anda mungkin juga menyukai