Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL BOOK RIVIEW

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Dosen Pengampu : Dr. PARLAUNGAN GABRIEL SIAHAAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : NADIA DIVANI PURBA

NIM : 7223344019

KELAS :A

PRODI S-1 PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2024
KATA PENGANTAR

Puji Dan Syukur Saya Panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa Atas Kasih
Karunianya yang dilimpahkan sehingga saya masih di berikan kesempatan untuk
menyelesaikan tugas Critical Book Report Bahasa Indonesia.

Saya mengucapkan terimakasih kasih kepada Bapak Dr. Parlaungan Gabriel


Siahaan,S.H.,M.Hum. selaku dosen pengampuh mata kuliah Bahasa Indonesia
yang dimana tugas ini dapat dibimbing sehingga tugas berjalan dengan baik, saya
menyadari bahwa tugas Critical Book Report ini masih memiliki banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna . Oleh karena itu segala saran dan
masukan sangatlah dibutuhkan untuk membangun , demi kebaikan saya sebagai
penyusunan tugas kedepannya. Untuk segala kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunan saya mohon maaf yang sebesar besarnya. Dengan demikian saya
mengucapkan terimakasih.

Medan, 24 Febuari 2024

Penulis

Nadia Divani

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang CBR ................................................................................. 1

1.2 Tujuan Penulisan CBR .............................................................................. 1

1.3 Manfaat CBR ............................................................................................ 1

BAB II RINGKASAN ISI BUKU ................................................................. 2

2.1 Identitas Buku ……………..………………………………………...... 3

2.2 Ringkasan Buku Pembanding ……………………………………......... 8

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................... 9

3.1 Kekurangan dan Kelebihan ………………………………………........ 9

BAB IV PENUTUP ....................................................................................... 10

4.1 Kesimpulan ............................................................................................ 10

4.2 Saran ...................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada hakekatnya pendidikan merupakan upaya sadar dari suatu masyarakat dan
pemerintah suatu negara untuk menjamin kelangsungan hidup dan kehidupan
generasi penerusnya. Jadi pendidikan kewarganegaraan adalah unsur negara
sebagai syarat berdirinya suatu negara upaya sadar yang ditempuh secara
sistematis untuk mengenalkan, menanamkan wawasan kesadaran bernegara untuk
bela negara dan memiliki pola pikir, pola sikap, dan perilaku sedagai pola tindak
yang cinta tanah air berdasarkan pancasila demi tetap utuh dan tegaknya NKRI.
Pengaruh budaya luar menyebabkan kurang nya pengetahuan akan hak dan
kewajiban kita sebagai warga negara menimbulkan hilangnya rasa persatuan kita
baik terhadap sesama maupun negara.

1.2 Tujuan

Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawsan


dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan bersendikan
kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri para
calon-calon penerus bangsa yang sedang dan mengkaji dan akan menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi serta seni.

1.3 Manfaat

Dapat menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara terhadap anak bangsa


dengan pembelajaran PKN dimulai dari sejak pendidikan Sekolah Dasar sampai
Sekolah Menengah Atas. Dan juga akan mewujudkan kualitas manusia indonesia
yang berbudi luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh dan penuh rasa
tanggung jawab.

1
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

2.1 Identitas Buku

A. BUKU UTAMA

Judul buku : Paradigma Baru Pendidikan Kewargnegaraan

Pengarang : Dr. Winarno, S.Pd., M.Si.

Penerbit : Bumi aksara

Tahun terbit : 2013

Kota Terbit : Jakarta

ISBN : 978-602-217-292-5

2
B. BUKU PEMBANDING

Judul buku : Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi

Pengarang : Apiek Gandamana,S.Pd., M.Pd.

Penerbit : Unimed Press

Tahun terbit : 2018

Kota Terbit : Medan

ISBN : -

3
2.2 Ringkasan Buku

A. Ringkasan Buku Utama

1. IDENTITAS DAN INTEGRASI

Aristoteles, seorang filosof yunani mengatakan bahwa manusia adalah zoon


politicon, yang artinya manusia adalah makhluk yang berkelompok. Negara
merupakan suatu organisasi yang dibentuk oleh bangsa yang memiliki cita-cita
bersatu, hidup dalam daerah tertentu, dan mempunyai pemerintahan yang sama.
Ciri khas dari sebuah bangsa merupakan identitas dari bangsa yang bersangkutan.
Selain identitas, bangsa yang telah hidup bernegara memerlukan integrasi guna
menjamin dan mempertahankan kesatuan nya.

A. Bangsa dan Identitas

Kata identitas berasal dari bahasa inggris identity yang secara harafiah berarti jati
diri, ciri-ciri, atau tanda-tanda yang melekat pada seseorang. Dalam terminologi
antroologi, identitas adalah sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan
kesadaran diri pribadi sendiri, golongan sendiri, kelompok sendiri, atau komunitas
sendiri.

- Pengertian Bangsa

Istilah “bangsa” dalam bahasa inggris disebut “nation”. Kata nation berasal dari
kata “natio” (Latin) yang berarti “lahir”. Sedangkan kata “bangsa” sendiri berasal
dari bahasa sansekerta “wangsa” yang berarti orang-orang yang berasal dari kata
“wangsa” artinya orang-orang yang berasal dari satu keturunan.

- Proses Pembentukan Bangsa-Negara

Secara umum dikenal adanya dua proses pembentukan bangsa-negara, yaitu


model ortodoks dan model mutakhir. Pertama, model ortodoks bermula dari
adanya suatu bangsa terlebih dahulu untuk kemudian bangsa itu membentuk suatu
negara tersendiri. Kedua, model mutakhir yang berawal dari adanya negara terlebih
dahulu yang terbentuk melalui proses tersendiri.

4
- Identitas Nasional Indonesia

Identitas nasional indonesia menunjukkan pada identitas-identitas yang sifatnya


nasional. Proses pembentukan identitas nasional umumnya membutuhkan waktu
dan perjuangan panjang diantara warga bangsa-negara yang bersangkutan. Hal ini,
dikaarenakan identitas nasional indonesia adalahhasil kesepakatan masyarakat
bangsa itu.

- Pancasila Sebagai Identitas Bangsa Indonesia

Pancasila bukan Sekedar identitas dalam wujud psikis, yakni mencerminkan


watak dan prilaku manusia indonesia. Bahwa identitas sebagai penanda bukan
hanya bersifat fisik, melainkan juga meliputi nilai-nilai dan konsepsi. Pancasila
adalah penanda bagi indonesia yang bersifat nonfisik.

Sastrapraterdja (2007) menyatakan bahwa Pancasila dapat menjadi dasar dalam


membangun identitas nasional. Identitas nasional adalah suatu “ konstruksi” yang
selalu dapat direkonstruksi. Ada lima unsur konstruksi dari identitas nasional,
yakni: pertama, ingatan kolektif yang menghubungkan masa lalu dan masa kini;
kedua , unsur sejarah; ketiga, bahasa; keempat, daerah; kelima, nilai-nilai.
Pancasila sebgai nilai-nilai merupakan salah satu unsur yang dapat dikonstruksikan
dalam rangka mengembangkan identitas nasional.

- Negara Kebangsaan Indonesia

Hakikat dari negara indonesia adalah negara kebangsaan. Negara-Bangsa


adalaha fenomena baru mengenai tipe negara yang mulai bermuncuan pada akhir
abad ke-20, terlebih pasca perang dunia II. Negara bangsa dibangun, dilandasi, dan
diikat oleh semangat kebangsaan atau disebut nasionalisme. Nasionalisme
diartikan sebagai tekad dari orang-orang yang ada diwilayah itu untuk membangun
masa depan bersama dibaawah satu negara yang sama walaupun negara
masyarakat itu berbeda dalam ras, etnik, agama, ataupun budaya bahkan dalam
sejarah sekalipun.

5
B. Integrassi Nasional

1. Pengertian Integrasi

Saafroedin bahar (1997) menyatakan bahwa integrasi nasional adalah upaya


menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan pemerintah dan wilayahnya.
“mengintegrasikan” berarti membuat untuk atau menyempurnakan dengan jalan
menyatukan unsur-unsur yang semula terpisah-pisah.

Istilah integrasi nasional memiliki dua macam pengertian , yaitu:

a. Secara politis, yaitu proses penyatuan bagi kelompok budaya dan sosial
kedalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.

b. Secara antropologis, yaitu prosses penyesuaian diantara unsur-unsur


kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam
kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

C. Pengembangan Integrasi di Indonesia

Dalam kajiannya tentang heterogenitas masyarakat diindonesia, William Lidde


Dalam Nazaruddin Syamsuddin (1989) mengidentifikasi dua jenis halangan
integrasi yang dihadapi negera ini. Yang pertama adanya pembelehan horizontal
yang berakar pada perbedaan suku, ras, bangsa, agama, dan geografis. Hambatan
kedua vertikal, yakni celah perbedaan antara elit dan masa. Latar belakang
pendidikan kekotaan menyebabkan kaum elit berbeda dari masa yang pandangan
tradisional. Pembelahan secara vertikal dan horizontal dapat memicu munculnya
gejala-gejala yang dapat mengancam integrasi bangsa.

Pengembangan integrasi bagi bangsa Indonesia untuk masa depan tetap


diperlukan. Pembangunan integrasi harus terus dijalankan dan dikonstruksikan
seturut dengan identitas bangsa sebagai pengikat integrasi juga merupakan hasil
konstruksi yang dinamis. Disisi lai, integrasi juga diperlukan guna mengendalikan
dan mengimbangi onflik aatau gejala disintegrasi yang selalu hadir ditengah
masyarakat.

6
B. Ringkasan Bab Pada Buku Pembanding

2. INTEGRASI NASIONAL

Integrasi nasional adalah upaya menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan
pemerintah dan wilayahnya. Integrasi berarti penyatuan bangsa-bangsa yang
berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau
memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak menjadi satu bangsa.

Myron Weiner dalam Ramlan Surbakti (2010) membedakan 5 tipe integrasi,


yaitu:

1. Integrasi bangsa

2. Integrasi wilayah

3. Integrasi nilai

4. Integrasi elit-masa

5. Integrasi tingkah laku

Masyarakat yang terintegrasi dengan baik merupakan harapan bagi setiap negara.
Sebab integrasi masyarakat merupakan kondisi yang diperlukan bagi negara untuk
membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan yang diharapkan. Integrasi
masyarakat sepenuhnya memang sesuatu yang tidak mungkin diwujudkan karena
setiap masyarakat disamping membawakan potensi integrasi juga menyimpan
potensi konflik atau pertentangan. Persamaan, kepentingan, kebutuhan untuk
kerjasama, serta konsensus tentang nilai-nilai tertentu dalam masyarakat,
merupakan potensi yang mengintegrasikan.

Integrasi diperlukan guna menciptakan kesetiaan baru terhadap identitas-identitas


baru yang diciptakan misalnya, bahasa nasional, simbol negara, semboyan
nasional, ideologi nasional, dan sebagainya.

7
Dijelaskan oleh Ditjendikti (2012:190) dalam rangka mengupayakan terwujudnya
integrasi nasional yang manatap ada beberapa strategi yang mungkin ditempuh,
yaitu:

1. Strategi asimilasi

Asimilasi adalah proses campuran dua macam kebudayaan atau lebih menjadi satu
kebudayaan baru.

2. Strategi akulturasi

Akulturasi adalah proses pencampuran dua macam kebudayaan atau lebih sehingga
memunculkan kebudayaan yang baru, dengan ciri-ciri budaya asli pembentukannya
masih terlihat pada pembentukan budaya baru.

3. Strategi pluralis

Merupakan paham yang menghargai terdapatnya perbedaan dalam masyarakat.


Paham ini pada prinsinya mewujudkan integrasi nasional dengan memberi
kesempatan pada segaa unsur perbedaan yang ada dalam masyarakat untuk hidup
dan berkembang.

Integrasi nasional dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi vertikal dan
dimensi horizontal. Dimensi vertikal dari integrasi adalah dimensi yang berkenaan
dengan upaya menyatukan persepsi, keinginan, dan harapan yang ada antara elite
dan masa atau antara pemerintah dan rakyat. Sedangkan dimensi horizontal dari
integrasi adalah dimensi yang berkenaan dengan upaya mewujudkan persatuan
antara perbedaan-perbedaan yang ada didalam masyarakat itu sendiri, baik
perbedaan wilayah tempat tinggal, perbedaan suku, perbedaan agama, perbedaan
budaya dan perbedaan-perbedaan lainnya.

8
BAB III

PEMBAHASAN

A. Keunggulan Buku

Pada buku utama, dari segi covernya cukup menarik, gambarnya sesuai
berdasarkan materi isi buku, warna pada covernya cukup bagus tidak terlalu
berlebihan. Sedangkan buku pembanding, dari segi cover juga terlihat bagus
dengan warna merah dan dilengkapi gambar pada covernya. Hal seperti ini dapat
meningkatkan daya tarik seseorang untuk membacanya.

Berdasarkan pada materi yang saya review yaitu identitas dan integrasi pada
buku utama dan integrasi pada buku pembanding, materi yang dibahas memiliki
banyak kesamaan. Tetapi, materi yang lebih lengkap terdapat pada buku utama.
Buku tersebut menjelaskan lebih banyak tentang integrasi dan lebih terperinci juga
mencantumkan lebih banyak pendapat ahli.

B. Kelemahan Buku

Pada buku utama terdapat beberapa kekurangan, seperti bahasa-bahasa yang sulit
untuk dipahami. Sistematika penulisannya terlalu padat atau jarak antar baris nya
terlalu dekat. Menurut saya, hal itu salah satu mempersulit untuk memabaca
sehingga dapat menimbulkan rasa bosan. Tidak terdapat juga gambar-gambar
pendukung pada materi untuk memperjelas pembaca saat membaca.

Sedangkan pada buku pembanding, pada materi buku nya kurang lengkap
dibanding buku pembanding. Berdasarkan sistematika penulisannya, jarak antar
baris cukup bagus tetapi ukuran tulisannya terlalu kecil. Hal ini juga dapat
mempersulit pembaca bagi pembaca yang memilii kelainan pada mata.

9
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tujuan diadakannya pembelajaran pendidikan kewarganegaraan tidak lain karena


ingin menciptakan generasi yang berkarakter dan memiliki rasa nasionalisme yang
tinggi. Dengan harapan indonesia menjadi lebih baik nantinya. Dengan impian
generasi yang dapat merubah indonesia menjadi lebih baik seperti menghapuskan
kemiskinan, meningkatkan kualitas pendidikan yang rendah, anti korupsi, dan lain-
lain.

B. Saran

Dengan adanya pembelajaran PKN disekolah dapat bermanfaat dan mewujudkan


tujuan negara indonesia. Untuk pemerintah lebih meningkatkan kualitas guru juga
untuk membantu dalam membentuk karakter generasi bangsa untuk membangun
indonesia lebih maju.

10
DAFTAR PUSTAKA

Winarno.Paradigma Baru Pendidikan Kewargnegaraan.2013.Jakarta:Bumi Aksara


Gandamana Apiek.Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan
Tinggi.2018.Medan:Unimed Press

11

Anda mungkin juga menyukai