Anda di halaman 1dari 15

KADERISASI NEGARA INDONESIA DITINJAU DALAM

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Latihan Dasar Kepemimpinan
Mahasiswa (LDKM)

Oleh :
FARID MUFIDI
10020222071

PROGRAM STUDI
KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1444H/2022M
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, segala puji dan syukur hanya milik-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah untuk memenuhi tugas Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa
(LDKM).
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar saya dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca. Yang benarnya dari tuhan, dan yang salah dari
diri pribadi.

Bandung, 22 November 2022

Farid Mufidi

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan Masalah..............................................................................................1
D. Manfaat Penulisan..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
A. Negara Indonesia............................................................................................3
B. Definisi Kaderisasi dan Pendidikan...............................................................5
C. Fungsi Kaderisasi...........................................................................................6
D. Pengaruh Pendidikan dalam Kaderisasi Bangsa Indonesia............................7
BAB III PENUTUP..................................................................................................10
A. Kesimpulan.....................................................................................................10
B. Saran...............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan sebuah Negara yang memiliki jumlah penduduk
lebih dari 200 juta jiwa. Jumlah penduduk tersebut sangat mempengaruhi terhadap
berjalannya suatu Negara, tentu lebih dari sekedar cukup untuk mengurusi sebuah
Negara.
Setiap tahunnya, pasti ada yang namanya regenerasi dalam bentuk apapun,
mau itu masalah kehidupan bahkan sampai masalah kenegaraan. Akan ada yang
lahir untuk menggantikan orang yang meninggal, juga ada yang terpilih untuk
menggantikan yang telah habis masa jabatannya. Regenerasi dalam sebuah
kepengurusan suatu negara berupa pengaderan.
Pergantian atau regenerasi suatu negara harus ada, karena sebagai suatu
negara tidak mungkin jika terus dijalankan oleh orang yang sama bertahun-tahun
lamanya, masa manusia hidup tidak ada yang pernah tahu dan pasti akan
mengalami yang namanya kematian. Maka kaderisasi negara dianggap penting
dalam perwujudan dari regenerasi warga negara.
Regenerasi memiliki hal yang penting, maka salah satu peran penting
untuk meregenerasi suatu negara adalah menanamkan perspektif atau idealisme.
Cara paling efektif untuk menanamkan hal tersebut adalah dengan pendidikan,
karena salah satu fungsi pendidikan adalah memberikan pengajaran dalam bentuk
pengetahuan, sehingga cara tersebut bisa juga disebut sebagai kaderisasi.
Pendidikan yang paling mendekati permasalahan diranah kaderisasi ditinjau dari
segi keformalannya adalah pendidikan kewarganegaraan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu negara Indonesia?
2. Apa itu kaderisasi dan pendidikan?
3. Apa fungsi kaderisasi?
4. Apa pengaruh pendidikan kewarganegaraan dalam kaderisasi negara
Indonesia?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui makna negara Indonesia.

iii
2. Mengetahui pengertian dari kaderisasi dan pendidikan.
3. Mengetahui fungsi dari kaderisasi.
4. Mengetahui pengaruh pendidikan kewarganegaraan dalam kaderisasi
negara Indonesia.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari tulisan ini adalah untuk mengingatkan kepada pembaca
bahwa pendidikan kewarganegaraan sangat penting bagi Negara Indonesia, agar
adanya regenerasi kepengurusan yang cinta akan bangsanya.

iv
BAB II
PEMBAHASAN
A. Negara Indonesia
Negara Indonesia terdiri kedalam 2 unsur kata yaitu kata negara dan
Indonesia. Masing-masing memiliki unsur makna yang berbeda, namun pada
kenyataannya 2 unsur tersebut tidak bisa dipisahkan.
Negara adalah organisasi dalam sebuah suatu wilayah yang mempunyai
kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat. Dalam aspek sosiologis,
Negara merupakan kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu
yang diorganisasi dibawah lembaga politik dan pemerintahan yang efektif,
mempunyai kesatuan politik, bedaulah sehingga berhak menentukan tujuan
nasionalnya.1
Pada dasarnya sebuah Negara berbentuk abstrak, karena hanya sebatas
konsep yang dipikirkan oleh manusia, bukan materialistik yang mewujudkan
adanya suatu wilayah tertentu dan sudah jelas bagian-bagiannya. Namun konsep
berdirinya Negara ini adalah suatu pengaruh yang besar dari perkembangan
pemikiran.
Indonesia sebagai negara kepulauan/Nusantara mengalami perkembangan
sejarah mulai dari kerajaan-kerajaan, yang kemudian dijajah oleh Belanda selama
tiga setengah abad dan oleh Jepang selama tiga setengah tahun, yang akhirnya
diproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.2
Bangsa Indonesia mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan
menyusun konsep Nasionalnya dengan lahirnya Wawasan Nusantara sebagai
Wawasan Nasional bangsa dengan menyatakan wilayah darat, laut dan udara
dengan batas-batas tertentu sebagai wiliyah otonom Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdiri tegak sebagai bangsa yang merdeka dengan kedudukan
sama dan sederajat dengan Negara-negara merdeka lainnya di seluruh dunia.3
Identitas nasional Indonesia dapat dirumuskan pembidangannya dalam
tiga bidang sebagai berikut: pertama, identitas fundamental, yakni Pancasila
1
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Jakarta: Balai Pustaka,
2005), hal.1069
2
Wirman Burhan, Pendidikan Kewarganegaraan, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
(Jakarta: Rajawali pers,2016), hal.77.
3
Ibid.

v
sebagai filsafat bangsa, hukum dasar, pandangan hidup, etika politik, paradigma
pembangunan. Kedua, identitas instrumental, yang meliputi UUD 1945 sebagai
konstitusi Negara, bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, Garuda Pancasila
sebagai lambang Negara, Sang Saka Merah Putih sebagai bendera negara,
Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara, dan Indonesia Raya sebagai lagu
kebangsaan. Ketiga, identitas alamiah yang meliputi Indonesia sebagai negara
kepulauan dan kemajemukan terhadap sukunya, budayanya, agamanya.4
Selain bentuk dan struktur, dalam sebuah negara juga memiliki masyarakat
sebagai penduduk yang menduduki negara tersebut. Masyarakat suatu negara
meurpakan masyarakat hukum suatu negara, yang artinya ialah suatu sistem
hubungan yang teratur antara masyarakat dengan hukum suatu negara.
Masyarakat suatu negara dapat dibedakan atas penduduk dan bukan penduduk.
Yang dikatakan sebagai penduduk adalah warga negara dan orang asing yang
berada dalam wilayah suatu negara. Sedangkan yang bukan penduduk menunjuk
kepada warga suatu negara yang berbeda si luar wilayah negara.5
Indonesia juga pasti memiliki masyarakat atau warga yang menduduki
negaranya, Yang disebut warga negara Indonesia adalah orang-orang bangsa
Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang
sebagai warga negara (Pasal 2 UU NO. 12 Tahun 2006).6

Warga berbeda pengertiannya dengan bangsa. Menurut Otto Bauer, bangsa


adalah satu persamaan, satu persatuan karakter atau watak yang tumbuh,lahir,
terjadi karena persatuan pengalaman. Otto Bauer membantah mutlak perlunya
persatuan bahasa, kesamaan agama, kesamaan warna kulit, kesamaan keturunan.
Meskipun agamanya, warna kulitnya ataupun bahasanya berbeda-beda, asalkan
dalam bentuk persekutuan manusia yang mengalami nasib yang sama selama
berpuluh-puluh maupun beratus-ratus tahunlaanya maka persamaan nasib itu akan
menjelma menjadi suatu watak yang sama.7

4
Muhamad Erwin, Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia (Bandung: Refika Aditama,
2017), hal.46.
5
Ibid, hal.79.
6
Ibid, hal.82.
7
Ibid, hal.52.

vi
Satu hal yang sama persepsinya namun dasarnya berbeda maknanya,
terkadang orang bisa menyebut bahwa warga adalah bangsa bahkan sebaliknya
namun warga dan bangsa merupakan kata yang berbeda.
B. Definisi Kaderisasi dan Pendidikan
Kaderisasi sangat lekat dekat namanya pendidikan, karena pendidikan
adalah satu-satunya media dalam kaderisai. Tentu berbeda pengertian antara
kaderisasi dan pendidikan. Namun berkesinambungan antara kaderisasi dan
pendidikan, karena dalam kaderisasi sendiri memerlukan proses pendidikan untuk
menciptakan kader. Seorang manusia tidak akan tahu suatu pengetahuan kecuali
diberi tahu oleh orang lain. Konsep ini dikemukakan oleh john locke pada
konsepnya yang terkenal yaitu Tabularasa. Maka jelas bahwa pendidikan sangat
penting dalam kaderisasi.
Kaderisasi merupakan bentuk dari pengaderan, berasal dari kata kader
yang secara epistimologi adalah orang yang diharapkan akan memegang peran
yang penting dalam pemerintahan. Pengaderan adalah proses, cara perbuatan
mendidik atau membentuk seseorang menjadi kader. 8 Dalam pengaderan, proses
yang dialami seorang kader adalah pendidikan.
Pendidikan berasal dari kata didik atau mendidik, yang artinya memelihara
dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan
kecerdasan. Sementara pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan pelatihan.9
Pendidikan berfungsi sebagai upaya menyiapkan generasi muda untuk
memegang peranan-peranan tertentu dalam masyarakat dimasa mendatang. Yang
kedua adalah mentransfer pengetahuan, sesuai yang diharapkan. Dan yang ketiga
adalah mentransfer nilai-nilai.10
Dalam pendidikan tidak lepas dengan yang namanya filsafat, karena
sebagai dasar landasan berfikir secara radikal (mendasar atau hal yang bersifat
prinsip) untuk mengetahui hakikat pendidikan, makna pendidikan, dan cara
pendidikan atau fungsinya. Seperti pada tata cara dalam berfilsafat yaitu ontology
8
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Op.Cit, hal.656.
9
Ibid, hal.353.
10
Teguh Wangsa Gandhi HW, Filsafat Pendidikan: Mazhab-Mazhab Filsafat Pendidikan
(Jojakarta: AR-RUZZ, 2016), hal.62.

vii
yang membahas tentang hakikat realitas, kemudian epistimologi yang membahas
hakikat kebenaran dan pengetahuan serta cara memperolehnya, yang terakhir
adalah aksiologi yang membahas kajian tentang persoalan nilai dan tindakan.11
Pendidikan pasti ada pada negara manapun, khususnya di Indonesia
pendidikan merupakan bagian penting dikalangan masyarakatnya, walaupun
sebagian kecil tidak mementingkan pendidikan, namun realitasnya pendidikan
berpanguh terhadap strata sosial dikalangan masyarakat Indonesia.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 secara umum pendidikan nasional
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta tagging jawab.12
C. Fungsi Kaderisasi
Fungsi dari kaderisasi sebagai bagian dari regenerasi disebuah negara lebih
umumnya, dan disebuah organisasi pada khususnya. Dianggap penting karena
sebagai penerus organisasi, secara biologisnya kehidupan manusia berjalan secara
dinamis, yang lahir menggantikan yang mati, dan terus berjalan hingga akhir dari
dunia ini.
Pada dasarnya, genarasi penerus bangsa harus mampu menyeimbangi
bahkan melampaui generasi sebelumnya agar dapat menjalankan sebuah negara
yang maju, maka kaderisasi hadir sebagai jalan untuk meregenerisasi
kepengurusan suatu negara.
Di negara Indonesia sendiri, kaderisasi berjalan secara dinamis melalui
semua pendidikan di sekolah, dan khususnya pada pendidikan tentang ke-
Indonesiaan. Kaderisasi juga merupakan doktrin atau ajaran tentang menyamakan
perspektif pada ideologi dasar negara.
Sebagai landasan dasar (ideologi) sebuah negara, Indonesia memiliki
ideologi sendiri yaitu pancasila. Tentu pancasila bersifat dasar dan universal.

11
Ibid, hal. 35-36.
12
Asep Abdul Hamid Amien, Pengantar Ilmu Mendidik (Tasikmalaya: Benda Islamic Boarding
School, 2015), hal.72-73.

viii
Karena ketika bernegara landasan tersebut berpengaruh sebagai acuan dalam
tuntutan hidup bernegara maupun sumber hukum (konstitusi) suatu negara agar
tidak keluar dari jalurnya.
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat yang merupakan ideologi terbuka
yang memiliki ciri bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan dari
luar, melainkan diambil dari harta kekayaan rohani, moral, dan budaya
masyarakat Indonesia, dan pancasila memiliki ciri khas sebagai keyakinan
ideologis yang merupakan kesepakatan masyarakat Indonesia.13
Sistem filsafat yang dimaksud adalah suatu landasan yang radikal, maka
radikalis Indonesia disebut juga pancasilais, yang mengacu terhadap prinsip dasar
negara Indonesia yaitu pancasila. Radikalis bukan berarti keras namun
menentukan hakikat dari sesuatu yang berarti dasarnya.
Maka dari itu fungsi dari kaderisasi di Indonesia adalah sebagai regenerasi
cita-cita dan nilai-nilai bangsa berupa penanaman pengetahuan ataupun nilai-nilai
yang diajarkan sesuai dengan landasan dasar negara yaitu pancasila, sebagai
idealisasi hidup bernegara yang seutuhnya di negara Indonesia.
D. Pengaruh Pendidikan Kewaganegaraan dalam Kaderisasi Warga
Indonesia
Pengaruh pendidikan dalam pengaderan warga negaranya sangat besar,
karena hanya menjadi satu-satunya media dalam doktrinisasi negara. Tidak ada
cara lain dalam kaderisasi selain pendidikan dan jenis formal pendidikan yang
membahas ke-Indonesiaan adalah mata kuliah/mata pelajaran pendidikan
kewarganergaraan pada pendidikan formal.
Pendidikan Kewarganegaraan memiliki posisi yang sangat sentral di dalam
sistem pendidikan di Indonesia, karena menjadi mata pelajaran dan mata kuliah
wajib di setiap jenjang pendidikan, sehingga tidak dipungkiri pendidikan
kewarganegraan menjadi ujung tombak di dalam pembangunan karakter bangsa,
entah itu di jalur pendidikan formal, informal maupun non formal. Pendidikan
kewarganegaraan memiliki peran yang sentral dan sangat penting dalam
mengembangkan pola pikir, sikap dan tindakan, serta toleran dengan
mempertimbangkan keberagaman yang ada di Indonesia. Pengembangan tersebut

13
Erwin, Op.Cit, hal.36.

ix
akan menjadi anti tesis terhadap segala bentuk konflik yang berujung pada
polarisasi. Pendidikan kewarganegaraan pada dasarnya di perguruan tinggi sangat
efektif difungsikan sebagai wahana pendidikan karakter, mengingat landasan
utama di dalam tujuan pemebelajaran tersebut adalah Pancasila. Karakter
Pancasila, seperti religius, nasionalisme, demokratis, toleransi dan lain sebagainya
menjadi tujuan utama di dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di
perguruan tinggi.14
Salah satu upaya negara untuk membangun nasionalisme adalah dengan
menggunakan sarana pendidikan. Dan setiap negara, khususnya Indonesia
senantiasa membangun nasionalisme rakyatnya.15 Pendidikan kewarganegaraan
sebagai sarana tersebut yang mengajarkan landasan paling fundamental dalam
negara, dan bahkan sebagai penerjemah dari dasar ideologi negara atau pancasila.
Ruang lingkup pendidikan kewarganegaraan merupakan batasan yang
mencakup pengajaran dan pencapaian. Adapun daya jelajah dalam ruang lingkup
pembahasan:
1. Filsafat Pancasila;
2. Identitas Nasional;
3. Bangsa dan Negara Indonesia;
4. Warga Negara Indonesia;
5. Demokrasi Indonesia;
6. Konstitusi Indonesia;
7. Negara Hukum;
8. Hak Asasi Manusia;
9. Geopolitik Indonesia; dan
10. Geosrategi Indonesia.16
Dalam ruang lingkup pendidikan kewarganegaraan sangat intens
mengajarkan detail dari kebangsaan itu sendiri, dan merujuk kepada hal yang
bersifat prinsip yaitu pancasila. Lebih dari sekedar cukup bahwa pendidikan pada
umumnya dan khususnya pendidikan kewarganegaraan untuk mengaderisasi

14
Pipit Widiatmaka, “Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wahana Untuk Membangun Karakter
Toleransi Di Perguruan Tinggi”, Jurnal Pendidikan Nilai dan Pembangunan Karakter, Vol.5
No.1(Oktober, 2021), 178.
15
Erwin, Op.Cit, hal.1.
16
Ibid, hal.8.

x
bangsanya, karena nilai yang diajarkan sangat jelas dan mengacu pada satu pokok
ideologi negara Indonesia.
Pendidikan di Indonesia sangat beragam dan mengajarkan tentang
pengetahuan-pengetahuan yang luas dari hakikat dunia, namun konsep hidup
bernegara harus ada sisi pragmatis yang menguntungkan suatu negara, maka
pendidikan kewarganegaraan menjadi acuan dalam doktrinisasi warga negara
untuk cinta terhadap negaranya. Bukan suatu kesalahan dan paksaan karena
sebagai kebenaran yang dimiliki negara Indonesia, maka dianggap wajar.
Implementasi dari pengaruh tersebut biasanya bersifat subyektif atas
perspektif orang, namun dasar dari pengimplementasian adalah kecintaan akan
negaranya, konsep pendidikan kewarganegaraan ini biasa diimplementasikan
melalui tindakan di kehidupan sehari-hari seperti segala sesuatu yang ia lakukan
tidak jauh dari banggaan akan negaranya, contohnya bisa memakai batik setiap
hari sebagai warisan budaya, ataupun belajar setiap harinya dimanapun dengan
niat untuk memajukan negara.

BAB III

xi
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kaderisasi merupakan sebuah alat pengaderan, yang berfungsi sebagai
regenerasi nilai-nilai dan pengetahuan, dalam negara Indonesia kaderisasi
mengarah tentang hidup bernegara. Dalam lembaga formal yang besar ini, salah
satu sarana untuk menjalankan kaderisasi adalah pendidikan, namun pada
khususnya pendidikan kewarganegaraanlah yang mengader warganya dalam tata
cara hidup bernegara di Inodensia. Sebagai landasannya pendidikan maka setiap
pendidikan yang diberikan akan senantiasa dihubungkan dengan pembangunan
dan kemajuan negara.
B. Saran
Berpengatahuan memang sangat penting, namun alangkah baiknya
diimplementasikan melalui tindakan. Diharapkan setelah membaca makalah ini
kita mendapatkan pengetahuan akan pentingnya sebuah pendidikan untuk
memajukan negara Indonesia, dan diimplementasikan dengan baik melalui
tindakan dikehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

xii
Amien, Asep Abdul Hamid. (2015). Pengantar ILMU MENDIDIK. Tasikmalaya:
Benda Islamic Boarding School.
Burhan, Wirman. (2016). Pendidikan Kewarganegaraan, Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945. Jakarta: Rajawali pers.
Erwin, Muhamad. (2017). Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia.
Bandung: Refika Aditama.
Gandhi, Teguh Wangsa. (2016). Filsafat Pendidikan: Mazhab-Mazhab Filsafat
Pendidikan. Jojakarta: AR-RUZZ.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Widiatmaka, Pipit & Arief Adi Purwoko. “Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai
Wahana Untuk Membangun Karakter Toleransi Di Perguruan Tinggi”
dalam WASKITA: Jurnal Pendidikan Nilai dan Pembangunan Karakter
Volume 5. Pontianak: Institut Agama Islam Negeri Pontianak. hal. 178.

xiii

Anda mungkin juga menyukai