Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL BOOK REVIEW

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DOSEN :

Dr. Mariani, M.Pd

DISUSUN OLEH :

Chaterine Nimas Limayasi (2223321035)

Harimukti Manullang (2223121003)

-KELAS A-

PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS A 2022

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

NOVEMBER, 2023
KATA PENGANTAR

Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang memberikan nikmat-Nya bagi seluruh makhluk di alam
semesta. Yang selalu melimpahkan restu sehingga saya dapat menyelesaikan Critical Book
Review (CBR) dengan judul Tentu, berikut adalah judul-judul dari buku dengan judul “
Pendididkan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi” untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh Ibu Dr. Mariani, M.Pd selaku dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
dengan tepat waktu.
Dalam menyusun makalah ini, kami mendapatkan banyak sekali tantangan dan hambatan
namun dengan kerja keras, hambatan tersebut dapat dilalui. kami juga menyadari masih
banyak kesalahan dalam proses penulisan makalah ini.

Kami berharap kritik dari para pembaca dapat membantu kai dalam menyempurnakan
makalah selanjutnya. Harapan kami, semoga tulisan ini dapat membantu para pembaca untuk
menambah pengetahuan tentang topik yang akan saya ulas.

Medan, November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I IDENTITAS BUKU................................................................................................................4
BAB II RANGKUMAN BUKU.........................................................................................................5
BAB III KELEBIHAN DAN KEKURANGAN.................................................................................9
3.1 KELEBIHAN.............................................................................................................................9
3.2 KEKURANGAN........................................................................................................................9
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................................................10
A. Kesimpulan...............................................................................................................................10
B. Saran..........................................................................................................................................10
BAB I
IDENTITAS BUKU

Judul : Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi


Penulis : Dr. Osberth Sinaga, M.Si. Apiek Gandamana, S.Pd., M.Pd. Tim
Dosen Pendidikan Kewarganegaraan
Editor : Osberth Sinaga
Desain sampul & tata letak: Achmad Yuhdi
Penerbit : CV. Harapan Cerdas Surel
penerbithc@gmail.com Anggota IKAPI
Cetakan : V, Januari 2023 17 x 25 cm viii + 182 halaman
ISBN : 978-602-5799-42-6
BAB II
RANGKUMAN BUKU

BAB I

Secara konseptual, pendidikan kewarganegaraan di Indonesia dilaksanakan dalam rangka


mewujudkan amanat pendidikan nasional. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dinyatakan bahwa pendidikan nasional
berfungsi untuk "... mengembangkan kemampuan dan membangun watak serta perada- ban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa".

1. Mengembangkan sikap dan perilaku kewarganegaraan yang mengap-resiasi nilai-nilai


moral, etika, dan religius.

2. Menjadi warga negara yang cerdas berkarakter, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

3. Menumbuh kembangkan jiwa dan semangat nasionalisme, dan rasa cinta pada tanah air.

BAB II

Indonesia adalah negara yang memiliki keunikan di banding negara yang lain. Indonesia
adalah negara yang memiliki pulau terbanyak di dunia, negara tropis yang hanya mengenal
musim hujan dan panas, negara yang memiliki suku, tradisi dan bahasa terbanyak di dunia.
Itulah keadaan Indo- nesia yang bisa menjadi ciri khas yang membedakan dengan bangsa
yang lain (Dirjendikti, 2012:11). Karakter tidak datang dengan sendirinya, tetapi dibentuk
dan dibangun secara sadar dan sengaja, berdasarkan jati diri masing-masing. Telah menjadi
suatu kemafhuman bahwa suatu bangsa yang terdiri atas manusia-manusia yang dalam
peradabannya senantiasa bergerak dan berinteraksi dengan bangsa lain melalui segala
identitasnya masing-masing.

BAB III

Masalah integrasi nasional merupakan persoalan yang dialami hampir semua negara,
terutama negara-negara yang usianya masih relatif muda, termasuk Indonesia. Hal ini
disebabkan karena mendirikan negara berarti menyatukan orang-orang dengan segala
perbedaan yang ada menjadi satu entitas kebangsaan yang baru menyertai berdirinya negara
tersebut. Begitu juga negara Indonesia yang usianya masih relatif muda. Sejak proklamasi
kemerdekaan sampai sekarang negara Indonesia masih menghadapi persoalan bagaimana
menyatukan penduduk Indonesia yang di dalamnya terdiri dari berbagai macam suku,
memeluk agama yang berbeda-beda, berbahasa dengan bahasa daerah yang beranekaragam,
serta memiliki kebudayaan daerah yang berbeda satu sama lain, untuk menjadi satu entitas
baru yang dinamakan bangsa Indonesia.

BAB IV

Negara merupakan salah satu bentuk organisasi yang ada dalam kehidupan masyarakat. Pada
prinsipnya setiap warga masyarakat menjadi anggota dari suatu negara dan harus tunduk pada
kekuasaan negara, karena organisasi negara sifatnya mencakup semua orang yang ada di
wilayahnya dan kekuasaan negara berlaku bagi orang-orang tersebut. Sebaliknya negara juga
memiliki kewajiban tertentu terhadap orang-orang yang menjadi anggotanya. Melalui
kehidupan bernegara dengan pemerin- tahan yang ada di dalamnya, masyarakat ingin
mewujudkan tujuan-tujuan tertentu seperti terwujudnya ketenteraman, ketertiban, dan
kesejahteraan masyarakat. Tanpa melalui organisasi negara kondisi masyarakat yang
semacam itu sulit untuk diwujudkan, karena tidak ada pemerintahan yang mengatur
kehidupan mereka bersama.

BAB V

Warga negara merupakan salah satu unsur pokok dalam suatu negara, selain adanya wilayah
dan pemerintahan yang berdaulat. Semua orang yang berada di suatu negara tentu perlu
mengerti tentang status atau kedudukannya baik menyangkut hak dan kewajibannya sebagai
anggota dari sebuah negara. Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban terhadap
negaranya. Sebaliknya, negara mempunyai kewajiban memberikan

perlindungan dan kesejahteraan terhadap warga negaranya. Tujuan Negara Indonesia sebagai
negara hukum yang bersifat formal maupun material tersebut mengandung konsekuensi
bahwa negara berkewajiban untuk melindungi seluruh warganya dengan suatu undang-
undang terutama untuk melindungi hak-hak asasi manusia demi untuk

kesejahteraan hidup bersama.


BAB VI

Sebuah penelitian United Nations Educational Scientific and Cultural Organization


(UNESCO) pada tahun 1949 menyatakan bahwa mungkin untuk pertama kali dalam sejarah,
demokrasi dinyatakan sebagai nama yang paling baik dan wajar untuk semua sistem
organisasi politik dan sosial yang diperjuangkan oleh para pendukungnya yang berpengaruh
(Miriam Budiar- djo, 2009). Hal tersebut tidaklah berlebihan, sebab sebagai suatu sistem,
demokrasi telah dijadikan alternatif dalam berbagai tatanan aktivitas bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara pada hampir sebagian besar negara di dunia. Dipilihnya demokrasi
sebagai sistem kehidupan berma- syarakat, berbangsa dan bernegara karena dua alasan.
Pertama, hampir semua negara di dunia ini telah menjadikan demokrasi sebagai asas yang
fundamental dan kedua, demokrasi sebagai asas kenegaraan secara esen- sial telah
memberikan arah bagi peranan masyarakat untuk menyelengga- rakan negara sebagai
organisasi tertingginya.

BAB VII

Salah satu cita-cita bernegara yang penting yang diwariskan oleh "the founding father"
kepada generasi kita sekarang ialah cita negara hukum Indonesia yang berdasarkan Pancasila
dan UUD NRI 1945. Indonesia adalah salah satu negara yang merupakan negara hukum.
Kedudukan Indonesia sebagai sebuah negara hukum, membawa implikasi yang sangat luas
pada berbagai bidang lain. Realitas kehidupan masyarakat Indonesia yang tidak bisa
dilepaskan dari keberadaan hukum yang melekat pada masyarakat yang multi etnis dan
multikultur. Istilah negara hukum tidak asing lagi dalam pengetahuan ketatanegaraan sejak
zaman dulu hingga sekarang ini. Hanya saja dalam praktek ketatanegaraan orang masih
mensangksikan apakah negara hukum itu sudah dilaksanakan sepenuhnya apakah belum.

BAB VIII

Setiap bangsa mendapatkan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa berupa alam dengan segala
isinya yang berbeda antar satu wilayah dengan wilayah lain. Demikian pula manusia sebagai
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, dibekali dengan akal, budi yang mewajibkannya untuk
mengarungi samudera kehidupan ini dengan senantiasa mengembangkan hubungan yang baik
antar sesama, lingkungan alam, hubungan dengan penciptanya.

BAB IX

Dalam pembukaan UUD NRI 1945 menyatakan bahwa bangsa Indo- nesia memiliki cita-cita
yang luhur mejadi bangsa yang adil dan makmur. Untuk mencapai cita-cita tersebut setiap
bangsa selalu menghadapi berba- gai tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan. Maka
setiap bangsa harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan kekuatan agar dapat
memiliki ketahanan nasional. kelangsungan kehidupan, ketahanan sebuah bangsa sangat
penting bagi dupan manusia yang bersangkutan. Ketahanan bangsa merupakan kemam- puan
suatu bangsa untuk mempertahankan persatuan dan kesatuannya ser- ta memperkuat daya
dukung kehidupannya. Konsepsi ketahanan bangsa untuk konteks Indonesia dikenal dengan
nama Ketahanan Nasional.
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

3.1 KELEBIHAN

Kelebihan yang dimiliki buku ini adalah menutupi yang digunakan sangat menarik sehingga
pembaca tertarik untuk membukanya. Ada materi yang dijelaskan dengan tabel dan bagan
yang membantu pembaca lebih memahami. Beberapa materi dijelaskan secara rinci. Dan
materi yang disampaikan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca tidak
hanya pelajar.

3.2 KEKURANGAN

Kekurangan yang dimiliki buku ini yaitu beberapa kata terdapat salah penulisan(salah ketik).
Isi buku hitam putih, kurangnya tabel, grafik, dan gambar yang membantu pembaca dalam
memahamimateri, dibeberapa bab terdapat materi yang tidak sesuai judul, dan pada beberapa
materi tidak disinggung mengenai dasar-dasar atau konsep materi tersebut sehingga pembaca
tidak duduk pemahamannya.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Mata pelajaran PKN berfungsi sebagai wahana pengembangan karakter yang demokratis dan
bertanggung jawab jawab, serta melalui PKN sekolah dikembangkan sebagai pusat
pengembangan pengetahuan. Sikap, dan keterampilan hidup dalam kehidupan demokratis.

Dengan melakukan CBR pada buku pendidikan kewarganegraan dapat memberikan manfaat
bagi pembaca dan penulis karena melalui CBR ini penulis dapat mengetahui apa saja hal-hal
yang menjadi kekurangan buku ini dengan membandingkannya dengan buku lain.

B. Saran
Demikian CBR ini disusun. Penulis menyadari dalam CBR ini masih banyak sekali terdapat
kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis meminta untuk para
pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun Demi kesempurnaan CBR yang
penulis buat selanjutnya. Semoga CBR ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis.

Anda mungkin juga menyukai