MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar
Yang dibina oleh Ibu Shofi Nur Amalia, M.Pd.
Oleh
Penulis
II
DAFTAR ISI
III
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Negara, Bangsa Dan Masyarakat
A. NEGARA
Pada dasarnya para ahli ketatanegaraan masih memberikan pengertian
yang beraneka ragam mengenai negara, baik dipandang dari sudut kedaulatan
(kekuasaan) maupun negara dinilai dari sudut peraturan–peraturan (sudut hukum)
seperti tanpa dari pengertian yang dikemukakan oleh para ahli ilmu
ketatanegaraan. Aristoteles (384 - 322 SM), salah seorang pemikir negara dan
hukum zaman Yunani misalnya, memberikan pengertian negara, yaitu suatu
kekuasaan masyarakat (persekutuan dari pada keluarga dan desa/kampong) yang
bertujuan untuk mencapai kebaikan yang tertinggi bagi umat manusia. Sementara
Marsilius (1280 - 1317), seorang pemikir negara dan hukum abad pertengahan
memandang, negara sebagai suatu badan atau organisme yang mempunyai dasar-
dasar hidup dan mempunyai tujuan tertinggi, yaitu menyelenggarakan dan
mempertahankan perdamaian. Jadi dapat disimpulkan bahwasanya negara adalah
suatu badan sistem yang meliputi politik soisial budaya agama dan sebagainya
yang mempunyai tujuan yaitu untuk mencapai kemakmuran bersmama atau
kemakmuran baik pemerintah maupun rakyatnya.
B. MASYARAKAT
Masyarakat dalam istilah bahasa Inggris adalah society yang berasal dari
kata Latin socius yang berarti (kawan). Istilah masyarakat berasal dari kata bahasa
Arab syaraka yang berarti (ikut serta dan berpartisipasi). Masyarakat adalah
sekumpulan manusia yang saling bergaul, dalam istilah ilmiah adalah saling
berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana melalui warga-
warganya dapat saling berinteraksi. Menurut Emile Durkheim (dalam Soleman B.
Taneko, 1984: 11) bahwa masyarakat merupakan suatu kenyataan yang obyektif
secara mandiri, bebas dari individu-individu yang merupakan anggota-
anggotanya. Masyarakat sebagai sekumpulan manusia didalamnya ada beberapa
unsur yang mencakup.
Adapun unsur-unsur tersebut adalah:
1. Masyarakat merupakan manusia yang hidup bersama;
2
2. Bercampur untuk waktu yang cukup lama;
3. Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan;
4. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama.
C. BANGSA
Menurut kelompok kami bangsa adalah orang-orang yang memiliki
kesamaan keturunan, asal, sejarah, dan bahasa. Jadi hampir bsama dengan negara
namun masih tergolong berbeda. Singkatnya jika bangsa itu adalah sebutan untuk
orang orangnya yang bertempat tinggal disuatu daerah tertentu dengan ciri-ciri
dan kekhasan mereka masing-masing yang sangat berbeda dari situ maka
dnamakan bangsa, sedangkan negara itu sebutan untuk daerah mereka tinggal
yang memiliki aturan-aturan dasar yang satu.
3
e. Perjuangan bangsa menghadapi pemberontakan, pengkhianatan,
pemyelewangan dan separatis.
B. Landasan Yuridis
Landasan Yuridis pendidikan kewarganegaraan meliputi ;
a. UUD 1945 pasal 27 ayat 3 “bahwa setiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya pembelaan negara” , pasal 30 ayat 1 “ tiap-tiap
warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan Negara”.
b. Keputusan Mendikbud dan Menhakam No.061U/1985 dan
KEP/002/II/1985 tanggal 1 februari tentang Mata Kuliah
Kewarganegaraan sebagai salah satu Mata Kuliah Dasar Umum pada
semua Perguruan Tinggi di Indonesia.
c. Keputusan Dirjen Dikti No. 267/DIKTI/Kep/2000 tentang penyempurnaan
GBPP Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pendidikan
Kewarganegaraan dan No. 38/DIKTI/Kep/2002 tentang Rambu-rambu
Pelaksanaan Mata Kuliah Pendidikan Pengembangan di Perguruan Tinggi.
Menurut keputusan Dirjen Dikti no.43 th 2006 visi pendidikan
kewarganegaraan di perguruan tinggi merupakan sumber nilai dan pedoman
dalam pengembangan dan penyelenggaraan program studi, guna mengantar
mahasiswa memantapkan kepribadian yang intelektual, religius, berkeadaban,
berkemanusiaan, cinta tanah air dan bangsanya. Jadi dapat disimpulkan bahwa
makna pendidikan kewarganegaraan adalah membantu mahasiswa menetapkan
kepribadian agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai pancasila, memiliki
rasa kecintaan tanah air dan berbangsa dalam pengembangan IPTEK serta
memiliki tanggung jawab dan bermoral.
4
b. Berpartisipasi secara cerdas dan tanggung jawab, serta bertindak secara
sadar dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat di Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lain.
d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara
langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
B. Ruang lingkup pendidikan kewarganegaraan
Pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Ruang lingkup Pendidikan Kewarganegaraan, meliputi:
1. Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan, antara lain latar belakang,
kompetensi, ruang lingkup, hakikat, dan landasan Pendidikan
Kewarganegaraan.
2. Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia, antara lain pengertian
hakikat unsur-unsur serta kedudukan dan fungsi Wawasan Nusantara,
Ketahanan Nasional dan Geostrategi Indonesia.
3. Ketahanan Nasional dan Geostrategi Indonesia, antara lain pembahasan
tentang landasan, pengertian, asas, dan ciri Ketahanan Nasional Indonesia,
serta pendekatan Asta Gatra perwujudan Ketahanan Nasional.
4. Integrasi Nasional, antara lain pembahasan tentang pengertian Integrasi
Nasional, permasalahan globalisasi, multikulturalisme, Bhinneka Tunggal
Ika, dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
5. Identitas Nasional Indonesia, antara lain pembahasan tentang pengertian
Identitas Nasional, karakter bangsa, dan wujud-wujud Identitas Nasional,
isi arti sila-sila Pancasila dan kedudukan Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa Indonesia.
6. Hak dan kewajiban warga negara, antara lain pembahasan tentang
pengertian hak dan kewajiban, landasan filosofis hak asasi, macammacam
hak warga negara, serta harmoni hak dan kewajiban warga negara.
7. Demokrasi di Indonesia, antara lain pembahasan tentang pengertian
demokrasi, prinsip-prinsip umum demokrasi, prinsip dasar filsafat dan
5
aspek mekanisme demokrasi Pancasila, serta pokok-pokok pelaksanaan
demokrasi di Indonesia.
8. Konsep negara dan konstitusi, antara lain pembahasan tentang perangkat
hukum dan ketatanegaraan Republik Indonesia.
9. Otonomi Daerah serta Good and Clean Governance, antara lain
pembahasan tentang pengertian, implementasi dari prinsip-prinsip tata
kelola pemerintahan yang baik, hambatan pencegahan korupsi, dan
pencapaian tujuan dan cita-cita nasional.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Negara adalah suatu badan sistem yang meliputi politik soisial budaya
agama dan sebagainya yang mempunyai tujuan yaitu untuk mencapai
kemakmuran bersmama atau kemakmuran baik pemerintah maupun rakyatnya.
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu
sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu
rasa identitas bersama. Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan
keturunan, asal, sejarah, dan bahasa.
Makna pendidikan kewarganegaraan adalah membantu mahasiswa
menetapkan kepribadian agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai
pancasila, memiliki rasa kecintaan tanah air dan berbangsa dalam pengembangan
IPTEK serta memiliki tanggung jawab dan bermoral.
Tujuan pendidikan kewarganegaraan dapat di simpulkan bahwa pendidikan
kewarganegaraan berorientasi pada penanaman konsep Kenegaraan dan juga
bersifat implementatif dalam kehidupan sehari - hari.
Pendidikan kewarganegaraan membantu mahasiswa untuk mengembangkan
potensinya untuk menjadi ilmuan yang bukan saja memiliki ilmu pengetahuan
melainkan juga memiliki sikap, keterampilan dan kesadaran bernegara yang tinggi
sehingga akan membawanya menjadi warganegara yang bertanggungjawab untuk
berpartisipasi dan memiliki disiplin yang tinggi demi kemajuan bangsa dan
negaranya.
3.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan
sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.
7
DAFTAR PUSTAKA
Lihat G.S. Diponalo, Ilmu Negara, jilid 1, (Jakarta: Balai Pustaka, 1975), h. 23
Lihat Suhino, Ilmu Negara, (Jogyakarta: Liberty, 1980), h. 64
Lihat Deliar Nur, Pemikiran Politik di Negara Barat, (Jakarta: Rajawali Press,
1982), h.54
Lihat Al-Mawardi, Al-Ahkaamus Sulthaniyah wal-Wilaayaatuddiiniyyah,
diterjemahkan oleh Abdul Hayyie al-Khattani, Kamaluddin Nurdin dengan
Judul Hukum Tata Negara dan Kepemimpinan dalam Takaran Islam,
(Jakarata: Gema Insani Press, 2000), h. 15
Amin,ZI. 20111. Pendidikan Kewearganegaraan. Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka.
Ina Magdalena, Ahmad Syaiful Haq, Fadlatul Ramdhan,(2020), Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan Di Sekolah Dasar Negri Bojong 3 Pinang,
Bintang : Jurnal Pendidikan dan Sains, 2(3), 418-430,
https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/bintang
Abdulkarim, A. (2006). Pendidikan Kewarganegaraan Membangun Warga
Negara Yang Demokratis. Bandung: Grafindo Media Pratama.