PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Sumarni : 220222015
: 220222016
Wahdaniah 220222017
:
: 220222018
Asriani Putri
220222019
:
Hafsat Umayya
Astia Rustan
i
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Negara dan Konstitusi”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan di Universitas Muhammadiyah Sinjai.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terimah kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
Sampul ................................................................................................................................i
A. Kesimpulan .............................................................................................................12
B. Saran .......................................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum negra dan konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Bahkan, setelah abad pertengahan yang ditandai dengan
ide demokrasi dapat dikatakan tampa konstitusi Negara tidak mungkin terbentuk.
Konstitusi merupakan hukum dasarnya suatu negara. Dasar-dasar penyelenggaraan
bernegara didasarkan pada konstitusi sebagai hukum dasar. Negara yang berlandaskan
kepada suatu konstitusi dinamakan Negara konstitusional. Akan tetapi, untuk dapat
dikatakan secara ideal sebagai Negara konstitusional maka konstitusi Negara tersebut
harus memenuhi sifat-sifat dan ciri-ciri dari konstitusionalisme. Jadi negara tersebut
harus menganut gagasan tentang konstitusionalime. Konstitusionalime sendiri
merupakan suatu ide, gagasan, atau paham. Oleh sebab itu, bahasan tentang negara
dan konstitusi pada bab ini terdiri atas konstitusionalisme, konstitusi negara, UUD
1945 sebagai Konstitusi Negara Republik Indonesia, dan sistem ketatanegaraan
Indonesia.
Manusia hidup bersama dalam berbagai kelompok yang beragam latar
belakangnya. Mula-mula manusia hidup dalam sebuah keluarga. Lalu berdasarkan
kepentingan dan wilayah tempat tinggalnya, ia hidup dalam kesatuan sosial yang
disebut masyarakat dan pada akhirnya menjadi bangsa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja pengertian Negara dan Konstitusi?
2. Bagaimanakah UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara Republik Indonesia?
3. Mengapa sistem ketatanegaraan Indonesia menjadi Konstitusi Republik
Indonesia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Negara dan Konstitusi
2. Untuk mengetahui UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara Republik Indonesia
3. Untuk mengetahui sistem ketatanegaraan Indonesia sebagai Konstitusi
Republik Indonesia.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
otoriter, yang jauh dari nilai-nilai moral. Berikut ini konsep pengertian negara modern
: Roger H. Soultou, mengemukakan bahwa negara adalah alat-alat agency atau
wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas
nama masyarakat.
Karakteristik Negara Indonesia memiliki suatu identitas untuk melambangkan
keagungan suatu negara. Seperti negara Indonesia yang memiliki identitas yang dapat
menjadi penciri atau pembangun jati diri bangsa Indonesia. Identitas Indonesia
menjadi bangsa Indonesia sebagai pemersatu dan simbol kehormatan negara. Selain
itu identitas Nasional menjadikan negara Indonesia yang bermartabat di antara
negara-negara lain yang memiliki beragam kebudayaan, agama, dan memiliki jiwa
toleransi maupun solidaritas yang tinggi.
Pengertian Konstitusi
7
c. Periode 17 Agustus 1959-5 Juli 1959 berlaku UUD 1950 terdiri atas 6
bab, 146 pasal, dan beberapa bagian.
d. Periode 5 Juli 1959-sekarang kembali berlaku UUD 1945.
Khusus untuk periode keempat berlaku UUD 1945 dengan pembagian
berikut :
1. UUD 1945 yang belum diamandemenkan
2. UUD 1945 yang sudah diamandemenkan (tahun 1999, tahun 2000,
tahun 2001, dan tahun 2002)
Amandemen tersebut adalah :
a) Amandemen ke-1 pada sidang umum MPR, disahkan 19
Oktober 1999
b) Amandemen ke-2 pada sidang tahunan MPR, disahkan 18
Agustus 2000
c) Amandemen ke-4 pada sidang tahunan MPR, disahkan 10
November 2001
d) Amandemen ke-4 pada sidang tahunan MPR, disahkan 10
Agustus 2002.
8
Sidang PPKI mengenai pengesahan undang-undang dasar ini berlangsung
sangat singkat yaitu kurang lebih dua jam. Namun dengan semangat persatuan dan
keinginan untuk segera membentuk konstitusi Negara maka penetapan UUD 1945
berjalan dengan lancar.
Perubahan yang dilakukan hanyalah hal-hal kecil saja, bukan masalah yang
mendasar. Hal ini karena PPKI sudah mendapatkan naskah rancangan hukum sadar
yang dihasilkan oleh BPUPKI. Beberapa perubahan tersebut antara lain :
Jadi pada waktu yang disahkan PPKI adalah UUD Negra Indonesia yang
terdiri atas dua bagian yaitu bagian pembukaan dan bagian batang tubuh atau pasal-
pasalnya. Adapun bagian penjelasan dilampirkan kemudian dalam satu naskah yang
dibuat dalam Berita Republik Indonesia tahun II No. 7 tanggal 15 Februari 1946.
Berdasarkan hal itu maka Naskah Undang-Undang Dasar Negara Indonesia Tahun II
No. 7 tanggal 15 Februari 1946, terdiri atas :
a. Pembukaan
b. Batang tubuh
c. Penjelasan.
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 18 Agustus 1945 hanya
berlaku dalam waktu singkat yaitu mulai tanggal 18 Agustus 1945 sampai 27
9
Desember 1949. Sejak 27 Desember diberlakukannya Undang-undang dasar baru
disebut konstitusi Republik Indonesia Serikat (KRIS) tahun 1949. Konstitusi kedua
yang berlaku diindonesia adalah Konstitusi Republik Indonesia 18 Agustus 1945 tetap
berlaku hanya disalah satu Negara bagian RIS yaitu Negara Republik Indonesia (RI)
yang beribu kota di Yogyakarta. Konstitusi Republik Indonesia Serikat (KRIS) atau
UUD RIS 1949 berlaku tanggal 17 Desember 1949 sampai tanggal 17 Agustus 1950,
bangsa Indonesia kembali kebentuk Negara kesatuan. Dengan demikian, UUD RIS
1949 tidak diberlakukan lagi. Periode berlakunya UUD RIS 1949 dari tanggal 27
Desember 1949 sampai 17 Agustus 1950, oleh Moh. Yamin disebut konstitusi II.
1. Mukadimah yang terdiri dari empat ayat
2. Bagian batang tubuh yang terdiri dari atas 6 bab, 197 pasal dan lampiran.
10
3. Pembentukan MPRS dan DPAS.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara historis pengertian negara senantiasa berkembang sesuai dengan
kondisi masyarakat pada saat ini. Pada zaman Yunani kuno para ahli filsafat negara
merumuskan pengertian negara secara beragam. Aristoteles yang hidup pada tahun
384-322 S.M.,merumuskan negara dalam bukunya Politica,yang disebutkan sebagai
negara polis. Konstitusi atau undang-undang dasar (bahasa latin:constitution) dalam
negara adalah sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintah
negara biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Hukum ini tidak mengatur
hal-hal ang terperinci,melainkan hanya menjabarkan prinsip-prinsip yang menjadi
dasar bagi peraturan-peraturan lainnya.
Konstitusi negara Indonesia adalah UUD 1945 yang untuk pertama kali
disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pada tatasusunan
Peraturan Perundang-undangan Negara,UUD 1945 menempati tempatan tertinggi.
Amandemen (amendtmendt) artinya perubahan. Perubahan yang dilakukan
merupakan ada atau sisipan dari konstitusi yang asli. Konstitusi yang asli tetap
berlaku. Adapun bagian yang diamandemen merupakan atau menjadi bagian dari
konstitusinya.
B. Saran
Mungkin inilah makalah dari kelompok kami,meskipun masih jauh dari kata
kesempurnaan,minimal dapat mengimplementasikan tulisan ini, masih banyak
kesalahan penulisan dari makalah ini, maka saya juga butuh kritik dan saran agar
menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik daripada masa sebelumnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
13