Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEWARGANEGARAAN & MODERASI BEBERAGAMA


Dengan Judul “KONSTITUSI NEGARA”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kuliah
Dosen Pengampu : Muhammad Farliadi Noor Salim, S.S., M.H.

DISUSUN OLEH :
Emilia Rahman
2014140125
Witri Handayani
2014140117
Putri Ardita
2014140142

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
JURUSAN EKONOMI ISLAM
PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH
TAHUN 1443 H/2021 M
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji dan syukur dengan tulus dipanjatkan kehadirat Allah Swt. karena berkat rahmat, taufik,
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah KONSTITUSI NEGARA ini.
Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw. beserta
keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman, dengan diiringi upaya meneladani akhlaknya yang
mulia.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas kelompok KEWARGANEGARAAN DAN
MODERASI BERAGAMA. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu. Dalam penyusunan makalah ini kami sadar bahwa masih ada kekurangan dan
kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga
makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami sendiri dan umumnya bagi seluruh pembaca. Aamiin.
Wassalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Palangka Raya, 31 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ....................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH ...............................................................................................1
C. TUJUAN PEMBAHASAN ............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN NEGARA .............................................................................................3
B. PENGERTIAN KONSTITUSI.......................................................................................3
C. UUD 1945 SEBAGAI KONSTITUSI NEGARA INDONESIA ...................................4
D. SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA ............................................................8
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ..............................................................................................................10
B. SARAN...........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Secara umum Negara dan konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Bahkan, setelah abad pertengahan yang ditandai dengan ide
demokrasi dapat dikatakan tampa konstitusi Negara tidak mungkin terbentuk.
Konstitusi merupakan dasar penyelenggaraan hukum dasarnya suatu Negara. Dasar
bernegara didasarkan pada konstitusi sebagai hukum dasar. Negara yang berlandaskan
kepada suatu konstitusi dinamakan Negara konstitusional. Akan tetapi, untuk dapat
dikatakan secara ideal sebagai Negara konstitusional maka konstitusi Negara tersebut harus
memenuhi sifat-sifat dan cirri-ciri dari konstitusionalisme. Jadi Negara tersebut harus
menganut gagasan tenttang konstitusionalisme. Konstitusionalisme sendiri merupakan
suatu ide, gagasan, atau paham. Oleh sebab itu, bahasan tentang negara dan konstitusi pada
bab ini terdiri atas konstitusionalisme, konstitusi Negara, UUD 1945 sebagai Konstitusi
Negara Republik Indonesia, dan Sistem ketatanegaraan Indonesia.
Manusia hidup bersama dalam berbagai kelompok yang beragam latar belakangnya.
Mula-mula manusia hidup dalam sebuah keluarga. Lalu berdasarkan kepentingan dan
wilayah tempat tinggalnya, ia hidup dalam kestuan sosial yang disebut masyarakat dan
pada akhirnya menjadi bangsa. Bangsa adalah kumpulan masyarakat yang membentuk
suatu negara. Berkaitan dengan tumbuh kembangnya bangsa, terdapat berbagai teori besar
dari para ahli untuk mewujudkan suatu bangsa yang memiliki sifat dan karakter sendiri.
Istilah bangsa memiliki berbagai makna dan pengertian nya yang berbeda-beda. Bangsa
merupakan terjemahan dari kata “nation” (dalam bahasa inggris). Kata nation bermakna
keturunan atau bangsa.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian Negara?
2. Apa saja pengertian Konstitusi?
3. Bagaimanakah UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara Republik Indonesia?
4. Mengapa sistem ketatanegaraan Indonesia menjadi konstitusi Republik Indonesia?

1
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui penertian konstitusi.
2. Untuk mengetahui pengertian Negara.
3. Untuk mengetahui UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara Republik Indonesia.
4. Untuk mengetahui sistem ketatanegaraan Indonesia sebagai Konstitusi Republik
Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Negara
Secara historis pengertian negara senantiasa berkembang sesuai dengan kondisi
masyarakat ada saat itu. Pada zaman Yunani Kuno para ahli filsafat negara merumuskan
pengertian negara secara beragam. Aristoteles yang hidup pada tahun 384-322 S.M.,
merumuskan negara dalam bukunya Politica, yang disebutnya sebagai negara polis. Yang
pada saat itu asih dipahami negara masih dalam suatu wilayah yang dipahami negara masih
dalam suatu wilayah yang kecil. Dalam pengertian itu negara disebut sebagai negara
hukum, yang didalamnya terdapat sejumlah warga negara yang ikut dalam
permusyawaratan (ecclesia). Oleh karena itu menurut Aristoteles keadilan merupakan
syarat mutlak bagi terselenggarannya negara yang baik, demi terwujudnya cita-cita seluruh
warganya.Pengertian lain tentang negara dikembangkan oleh Agustinus, yang merupakan
tokoh Katolik. Ia membagi negara dalam dua pengertian yaitu Civitas Dei yang artinya
negara Tuhan, dan Civites Terrena atau civites Diaboli yang artinya negara duniawi. Civites
Tarrena ini ditolak Oleh Agustinus, sedangkan yang dianggap baik adalah negara Tuhan
atau Civies Dei. Negara Tuhan bukanlah negara dari dunia ini. Melainkan jiwanya yang
memiliki oleh sebagian atau beberapa orang di dunia ini untuk mencapainya

B. Pengertian Konstitusi
Konstitusi atau undang-undang dasar (bahasa latin : constitutio) dalam negara adalah
sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahan negara biasanya
dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Hukum ini tidak mengatur halhal yang
terperinci, melainkan hanya menjabarkan prinsip-prinsip yang menajdi dasar bagi
peraturan-peraturan lainnya. Dalam kasus bentukan negara, kontitusi memuat aturan dan
prinsip-prinsip entitas politik dan hukum, istilah ini merujuk secara khusus untuk
menetapkan konstitusi nasional sebagai prinsip-prinsip dasar politik, prinsip-prinsip dasar
hukum termasuk dalam bentuk struktur, prosedur, wewenang dan kewajiban pemerintahan
negara pada umumnya. Konstitusi merujuk umumnya merujuk pada pinjaman hak kepada

3
warga masyarakatnya. Istilah konstitusi dapat diterapkan kepada seluruh hukum yang
mendefinisikan fungsi pemerintahan negara.
Konstitusi pada dasarnya memiliki pengertian luas, yaitu keseluruhan peraturan baik
tertulis maupuntidak tertulis yang mengatur secara mengikat mengenai cara
penyelenggaraan suatu pemerintahan. Istilah konstitusi pada umumnya menggambarkan
keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu negara. Sistem itu berupa kumpulan peraturan
yang membentuk, mengatur atau memenuhi negara. Peraturan perundang-undangan
tersebut ada yang tertulis sebagai keputusan badan yang berwenang dan ada yang tidak
tertulis yang berupa kebiasaan dalam praktik penyelenggaraan negara. Dengan demikian,
pengertian konstitusi sampai dewasa ini dapat menunjuk pada peraturan ketatanegaraan
baik yang tertulis maupun tidak tertulis.
Herman Heller, membagi pengertian konstitusi menjadi tiga yaitu :

1). Konstitusi dalam pengertian politik sosiologi. Konstitusi mencerminkan kehiupan


politik didalam masyarakat sebagai suatu kenyataan.

2). Konstitusi merupakan suatu kesatuan kaidah yang hidup dalam masyarakat yang
selanjutnya dijadikan satu kesatuan kaidah yang hidup dalammasyarakat yang
selanjutnya dijadikan suatu kesatuan kaidah hukum konstitusi dalam hal ini sudah
mengandung pengertian yuridis.
Konstitusi atau undang-undang dapat dianggap sebagai perwujudan dari hukum
tertinggi yang harus ditaati oleh negara dan pejabat-pejabat negara sekalipun. Hal ini sesuai
dengan dalil “Goverment by law, not by men” ( pemerintahan berdasarkan hukum, bukan
oleh manusia). Pada permulaan abad ke-19 dan awal abad ke 20, gagasan mengenai
konstitusionalisme, (kekuasaan terbatas dan jaminan hak dasar warga negara).
Mendapatkan perumusan secara yuridis.

C. UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara Indonesia


Konstitusi Negara Indonesia adalah UUD 1945 yang untuk pertama kali disahkan
oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945.
Dalam tatasusunan peraturan perundang-undangan Negara, UUD 1945 menempati
tempatan tertinggi. Menurut jenjang norma hukum, UUD 1945 adalah kelompok aturan
dasar / pokok Negara yang berada dibawah Pancasila sebagai Norma Dasar.

4
1. Konstitusi yang Pernah Berlaku di Indonesia

Dalam sejarahnya, sejak proklamasi 17 Agustus 1945 hingga sekarang di Indonesia


telah berlaku tiga macam undang-undang dasar dalam empat priode, yaitu sebagai
berikut:

a. Periode 18 Agustus 1945-27 Desember 1949 berlaku UUD 1945. UUD 1945 terdiri
dari bagian pembukaan, batang tubuh (16 bab), 37 pasal, 4 pasal aturan paralihan, 2
ayat aturan tambahan, dan bagian penjelasan.

b. Periode 27 Desember 1949-17 Agustus 1950 berlakunya UUD RIS. UUD RIS terdiri
atas 6 bab, 197 pasal, dan beberapa bagian.

c. Oeriode 17 Agustus 1959-5 Juli 1959 berlaku UUDS 1950 terdiri atas 6 bab, 146
pasal, dan beberapa bagian.

d. Periode 5 Juni 1959- sekarang kembali berlaku UUD 1945.

Khasus untuk periode keempat bberlaku UUD 1945 dengan pembagian berikut:
1. UUD 1945 yang belum diamandemenkan;
2. UUD 1945 yang sudah diamandemenkan (tahun 1999, tahun 2000, tahun 2001,
dan tahun 2002)Amandemen tersebut adalah:
a) Amandemen ke-1 pada sidang umum MPR, disahkan 19 Oktober 1999
b) Amandemen ke-2 pada sidang tahunan MPR, disahkan 18 Agustus 2000;
c) Amandemen ke-3 pada siding tahuna MPR, disahkan 10 November 2001;
d) Amandemen ke-4 pada tahunan MPR, disahkan 10 Agustus 2002;
Undang-undang dasar Negara Republik Indonesia pertama kali ditetapkan oleh PPKI
pada tanggal 18 Agustus 1945. UUD yang ditetapkan oleh PPKI tersebut sebenarnya
merupakan hasil karya BPUPK melalui siding-sidangnya dari tanggal 29 Mei 1945 sampai
1 Juni 1945 dan tanggal 10 Juli sampai 16 juli 1945. Hasil karya BPUPKI berupa rancangan
pembukaaan hukum dasar dari BPUPKI itulah yang selanjutnya ditetapkan menjadi UUD
Negara Indonesia setelah mengalami perubahan seperlunya oleh PPKI.
Sidang PPKI pertama berlangsung tanggal 18 Agustus 1945 yang menghasilkan 3
keputusan penting, yaitu sebagai berikut.
1) Mengesahkan Rancangan Pembukaan Hukum Dasar Negara dan Hukum Dasar
Sebagai UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia.

5
2) Memilih Ir. Seokarno dan Drs. Mohammad Hatta sebagai Presiden dan wakil
presiden.
3) Membentuk sebuah Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) untuk membentuk
presiden.
Sidang PPKI mengenai pengesahan undang-undang dasar inin belangsung sngat
singgat yaitu kurang lebih dua jam. Namun dengan semangat persatuan dan keinginan
untuk segera membentuk konstitusi Negara maka penetepan UUD 1945 berjalan dengan
lancar. Perubahan yang dilakukan hanyalah hal-hal yang kecil saja, bukan masalah yang
mendasar. Hal ini karena PPKI sudah mendapatkan naskah rancangan hokum dasar yang
dihasilkan oleh BPUPKI. Beberapa perubahan tersebut antara lain:
a. Istilah”hokum dasar” diganti menjadi” undang-undang dasar”,
b. Kata”mukadimah” diganti menjadi”pembukaan”
c. “dalam suatu hukum dasar”diubah menjadi”dalam suatu undang-undang dasar”
d. Diadakannya ketentuan tentang perubahan UUD yang sebelumnya tidak ada;
e. Rumusan”Ketuhanan Dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam
Bagi Pemeluk-Pemluknya” diganti menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa.

6
Penetapan UUD 1945 sebagai konstitusi Negara Republik Indonesia oleh PPKI dilakukan
dalam dua tahap, yaitu sebagai berikut :
1. Pengesahan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Yang Terdiri Dari 4 Alinea.
2. Pengesahan Batang Tubuh Undang-Undang Dasar Negara Republok Indonesia terdiri
atas 16 Bab, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan, dan dua ayat aturan tambahan.

Jadi pada waktu yang disahkan PPKI adalah UUD Negara Indonesia yang terdiri atas
dua bagaian yaitu bagian pembukaan dan bagian batang tubuh atau pasalpasalnya. Adapun
bagian penjelasan dilampirkan kemudian dalam satu naskah yang dibuat dalam Berita
Republik Indonesia tahun II No. 7 tanggal 15 Februari 1946. Berdasarkan hal itu maka
Naskah Undang-Undang Dasar Negara Indonesia Tahun II No. 7 Tanggal 15 Februari
1946, terdiri atas:
a) Pembukaan
b) Batang tubuh, dan
c) Penjelasan
Perubahan atau amandemen UUD 1945 dilakukan perama kali oleh MPR pada
siadang umumMPR tahun 1999 dan mulai berlaku sejak tanggal 19 oktober 1999.
Amandemen atas UUD 1945 dilakukan oleh MPR sebanyak 4 kali. Dengan demikian UUD
1945 telah mengalami 4 kali perubahan yaitu sebagai berikut:

a. Amandemen pertama terjadi pada sidang umum MPR tahun 1999, disahkan 19
oktober 1999.

b. Amandemen kedua terjadi pada sidang tahunan, disahkan 18 agustus 2000.

c. Amandemen ketiga terjadi pada sidang tahunan MPR, disahkan 10 november


2001.
d. Amandemen keempat terjadi pada sidang tahunan PPR, disahkan 10 agustus
2002.
Jadi, pada perubahan keempat ini yang diamandemen sebanyak 13 pasal serta 3
pasal aturan peralihan dan 2 pasal aturan tambahan.

Dengan cara amandemen ini, UUD 1945 yang asli masih tetap berlaku, hanya
beberapa ketentuan yang sudah diganti dianggap tidak berlaku lagi. Yang beraku adalah
ketentuan-ketentuan yang baru. Naskah perubahan merupakan bagian yang tak

7
terpisahkan dari UUD negara republik indonesia tahun 1945. Dengandemikian, naskah
UUD 1945 kita terdiri atas:
1. Naskah asli UUD 1945
2. Naskah perubahan pertama UUD 1945
3. Naskah perubahan kedua UUD 1945
4. Naskah perubahan ketiga UUD 1945
5. Naskah perubahan keempat UUD 1945

Naskah UUD 1945 perubahan pertama, kedua, ketiga, dan keempat tersebut
tertuang dalam putusan MPR tentang UUD 1945 dan perubahannya. Putusan MPR
tersebut tidak menggunakan nomor putusan majelis. Hal inin berbeda dengan jenis
putusan majelis lainnya, yaitu ketetapan majelis dan keputusan majelis yag menggunakan
nomor keputusan majelis.

D.Sistem Ketatanegaraan Indonesia


Sistem ketatanegaraan Indonesia menurut UUD 1945 adalah sebagai berikut:
1. Bentuk Negara adalah kesatuan
2. Bentuk pemerintahan adalah republik.
3. Sistem pemerintahan adalah presidensial
4. Sistem politi adalah demokrasi atau kedaulatan rakyat.

a. Bentuk Negara Kesatuan


Undang-undang dasar 1945 menetapkan bahwa bentuk susunan Negara Indonesia
adalah kesatuan bukan serikat atau federal. Dasar penetapan ini tertuang dalam pasal 1
ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan “ Negara Indnesia ailah Negara Kesatuan, yang
berbentuk Republik”.

b. Bentuk Pemerintahan Republik

UUD 1945 menetapkan bahwa bentuk pemerintah Indonesia adalah republic


bukan monarki atau kerajaan. Yang tertuang dalam pasal 1 ayat (1) UUD 1945 yang
menyatakan “Negara Indonesia ialah Negara Kesaruan, yang berbentuk republik”.
Berdasarkan pasal tersebut dapat diketahui bahwa “ kesatuan” adalah bentuk Negara,
sedang “republik”adalah bentuk pemerintah.

8
a) Sistem Pemerintahan Presidensial

Bedasarkan ketentuan dalam UUD 1945, Indonesia menganut sistem


pemerintahan presidensial. Secara teoritis, sistem pemerintahan dibagi dalam dua
klafikasi besar, yaitu sistem pemerintahan parlementer dan sistem pemerintahan
presidensial.

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Secara historis pengertian negara senantiasa berkembang sesuai dengan kondisi
masyarakat ada saat itu. Pada zaman Yunani Kuno para ahli filsafat negara merumuskan
pengertian negara secara beragam. Aristoteles yang hidup pada tahun 384-322 S.M.,
merumuskan negara dalam bukunya Politica, yang disebutnya sebagai negara polis.
Konstitusi atau undang-undang dasar (bahasa latin : constitutio) dalam negara adalah
sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahan negara biasanya
dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Hukum ini tidak mengatur hal-hal yang
terperinci, melainkan hanya menjabarkan prinsip-prinsip yang menajdi dasar bagi
peraturan-peraturan lainnya.
Konstitusi Negara Indonesia adalah UUD 1945 yang untuk pertama kali disahkan
oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945.
Dalam tatasusunan peraturan perundang-undangan Negara, UUD 1945 menempati
tempatan tertinggi. Amandemen (bahasa inggris: amendtmendt) artinya perubahan.
Perubahan yang dilakukan merupakan ada atau sisipan dari konstitusi yang asli. Konstitusi
yang asli tetap berlaku. Adapun bagian yang diamandemen merupakan atau menjadi bagian
dari konstitusinya.

B. SARAN
Khususnya untuk pembaca agar senantiasa membayar kewajiban berzakat. Yang
mana merupakan kewajiban bagi seluruh umat Islam agar harta bendanya menjadi bersih
dan berkah serta bermanfaat dalam kehidupannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Effendi Suryani & Kaswan, Pancasila dan Ketahanan Jati Diri Bangsa, Bandung: PT Refika
Aditama, 2015.
Kaelan, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Pergerian Tinggi , Yogyakarta:
Paradigma, 2016.
Lubis Maulana Arafat, Pembelajaran PPKn di SD/MI, Medan: AKASHA SAKTI, 2018.
Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah di
Perguruan Tinggi, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2007.

11

Anda mungkin juga menyukai