Part II
Disusun oleh:
NIA ANNISA
(NIM. 2014140123)
MUTMAINAH
(NIM. 2014140143)
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas berkat rahmat, hidayah dan
karunia Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini, dengan judul “Geopolitik Indonesia
Dan Geostrategis Indonesia Part II” sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
pada waktunya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar
kita, Nabi Muhammmad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus
berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam
semesta.
Pada dasarnya makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami berharap
kritik serta saran dari para pembaca agar kedepannya makalah yang kami susun akan leih
baik lagi.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...….ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………1
A. Latar Belakang………………………………………………………………….....1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………....1
C. Tujuan……………………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………….….2
A. Kesimpulan………………………………………………………………………...8
B. Saran………………………………………………………………………………..8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………....9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Geopolitik dibutuhkan oleh setiap negara di dunia, untuk memperkuat
posisinya terhadap negara lain, untuk memperoleh kedudukan yang penting di antara
masyarakat bangsa-bangsa, atau secara lebih tegas lagi, untuk menempatkan diri pada
posisi yang sejajar di antara negara-negara raksasa. Bangsa Indonesia sebagai negara
kepulauan dengan masyarakatnya yang berbinneka, negara Indonesia memiliki
unsur-unsur kekuatan. Adapun unsur kekuatan itu terletak pada posisi dan keadaan
geografi yang strategis dan kaya sumber daya alam.
Geostrategis juga diperlukan untuk mewujudkan dan mempertahankan
integrasi bangsa dalam masyarakat majemuk dan heterogen berdasarkan pembukaan
dan UUD 1945. Makalah ini dibuat dengan tujuan agar mengetahui bagaimana
hubungan geopolitik dan geostrategis di Indonesia yang didalamnya akan memuat
contoh kasus-kasus geopolitik dan geotrategis yang pernah terjadi di Indonesia, serta
memberikan informasi bagaimana wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia.
B. Rumusan masalah
1. Apa hubungan geopolitik dan geostrategis ?
2. contoh kasus geopolitik dan geostrategis yang ada di Indonesia
3. bagaimana wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia
C. Tujuan
1. mengetahui hubungan geopolitik dan geostrategis
2. mengetahui contoh kasus geopolitik yang ada di Indonesia
3. mengetahui bagaimana wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Masalah antara Indonesia dan Malaysia seputar blok Ambalat mengemuka
ketika terbetik kabar bahwa pemerintah Malaysia melalui perusahaan minyak
nasionalnya, Petronas, memberikan konsesi minyak (production sharing contract)
kepada perusahaan minyak Shell, atas cadangan minyak yang terletak di Laut
Sulawesi (perairan sebelah timur Kalimantan). Pemerintah Indonesia mengajukan
protes atas hal ini karena merasa bahwa wilayah itu berada dalam kedaulatan
negara Indonesia. Sebenarnya klaim Malaysia terhadap cadangan minyak di
wilayah itu sudah diprotes Indonesia sejak tahun 1980, menyusul diterbitkannya
peta wilayah Malaysia pada tahun 1979. Peta tersebut mengklaim wilayah di Laut
Sulawesi sebagai milik Malaysia dengan didasarkan pada kepemilikan negara itu
atas pulau Sipadan dan Ligitan. Malaysia beranggapan bahwa dengan
dimasukkannya Sipadan dan Ligitan sebagai wilayah kedaulatan Malaysia, secara
otomatis perairan di Laut Sulawesi tersebut masuk dalam garis wilayahnya.
Indonesia menolak klaim demikian dengan alasan bahwa klaim tersebut
bertentangan dengan hukum internasional. Untuk memperjelas pokok
permasalahan mengenai sengketa wilayah ini, kutipan dari tulisan Melda Kamil
Ariadno, Pengajar Hukum Laut Fakultas Hukum UI, Ketua Lembaga Pengkajian
Hukum Internasional (LPHI) FHUI, yang dimuat di Kompas, 8 Maret 2005, dapat
membantu.
3
inch of our land or a drop of our ocean fall into the hands of foreigners.” Di
Indonesia masalah ini kemudian menjadi santapan media massa dan memancing
reaksi keras dari berbagai kalangan masyarakat. Sentimen anti-Malaysia dengan
slogan “Ganyang Malaysia” pun lalu berkumandang. Kedutaan Besar dan
Konsulat-konsulat Malaysia tiba-tiba disibukkan dengan aksi unjuk rasa berbagai
elemen masyarakat yang mengecam sikap Malaysia itu. Di beberapa daerah aksi
tersebut diwarnai dengan pembakaran bendera Malaysia dan penggalangan
sukarelawan “Front Ganyang Malaysia.” Pihak DPR-RI pun bersuara keras
meminta pemerintah bertindak tegas atas pelanggaran terhadap wilayah kedaulatan
RI di Laut Sulawesi. Di wilayah yang dipersengketakan pun ketegangan-
ketegangan terjadi antara tentara Malaysia dengan TNI. TNI menggelar pasukan
dan kapal-kapal perangnya di wilayah tersebut, yang dikatakan untuk
mengimbangi kapal-kapal perang Malaysia yang sudah lebih dulu ada di sana.
Bahkan di Pulau Sebatik, yang berbatasan darat dengan Malaysia, TNI dan Tentara
Diraja Malaysia saling mengarahkan moncong senjatanya, dan konon saling ejek
pun kerap terjadi. Kapal-kapal perang Malaysia diberitakan mengganggu
pembangunan mercusuar di atol Karang Unarang, bahkan sempat menangkap dan
menyiksa seorang pekerjanya. Saling intimidasi antara kapal-kapal perang
Malaysia dan kapal-kapal TNI AL terjadi tiap hari. Yang paling parah terjadi pada
tanggal 8 April 2005, ketika KRI Tedong Naga saling serempet dengan KD
Rencong di dekat Karang Unarang. Insiden serempetan dua kapal perang itu
kembali menghangatkan suasana, padahal sebelumnya pada tanggal 22-23 Maret
2005, telah diadakan pertemuan teknis antara perwakilan kedua negara untuk
mencari solusi yang damai. Menlu Malaysia pun telah diterima presiden, dan
beberapa anggota DPR RI pun telah menemui PM Malaysia, untuk membicarakan
langkah-langkah diplomasi. Kedua pemerintahan juga sudah sepakat melanjutkan
dialog berkala setiap dua bulan.
b. Kasus geostrategis
4
geostrategi dimana masyarakat timor leste mengklaim wilayah Indonesia yang
tepatnya ada di perbatasan wilayah mereka dengan perbatasan wilayah indonesia
yaitu perbatasan antara Timor Leste dan kabupaten Timur Tengah Utara. Ada lima
titik yang belum bisa terselesaikan dengan baik yang akan dibawa ke meja PBB
sebagai bentuk Perwujudan Nilai Pancasila Bidang Politik. Lima titik tersebut
adalah Tubu Banat, Nimlat, Imbate, Sumkaem dan Haumeniana yang total luas di
kuasai oleh timor leste sebanyak 1.301 ha. Sedangkan tiga titik yang ada diantara
kelima titik tersebut ada di perbatasan Timor Leste dengan kabupaten timur tengah
dan di perbatasan belu. Penetapan batas lautpun menjadi imbas dai lamanya dan
berlarutnya penyelesaian masalah perbatasan ini.
Ini merupakan salah satu perselisihan yang di picu pada tahun 1969 dimana
kala itu Malaysia menyatakan bahwa mereka memiliki lebar wilayah 12 mil laut
ketika melakukan pengukuran garis dasar yang mengacu pada ketetapan di dalam
Konvensi Jenewa yang terjadi tahun 1958. Padahal indonesia sebenarnya lebih
dahulu telah melakukan penentapan batas wilayahnya sekitar 12 mil laut yang
berada di garis dasar ini juga termasuk selat malaka tentunya. Ini menjadi sebuah
perseteruan antara kedua belah pihak negara tersebut tentang batas dari laut wilayah
perairan mereka di selat malaka yang tidak sampai 24 mil laut. Namun pada tahun
1970 pada bulan februari hingga bulan maret, diadakan sebuah perundingan tentang
5
batas wilayah tersebut hingga akhirnya melahirkan sebuah perjanjian tentang batas
batas wilayah perairan yang dimiliki kedua negara di selat malaka.
Cara pandang suatu bangsa memandang tanah air dan beserta lingkungannya
menghasilkan wawasan nasional. Wawasan nasional itu selanjutnya menjadi
pandangan atau visi bangsa dalam menuju tuannya. Namun tidak semua bangsa
memiliki wawasan nasional Inggris adalah salah satu contoh bangsa yang memiliki
wawasan nasional yang berbunyi” Britain rules the waves”. Ini berarti tanah inggris
bukan hanya sebatas pulaunya, tetapi juga lautnya. Adapun bangsa Indonesia
memiliki wawasan nasional yaitu wawasan nusantara.Sebagai Wawasan nasional dari
bangsa Indonesia naka wilayah Indonesia yang terdiri dari daratan, laut dan udara
diatasnya dipandang sebagai ruang hidup (lebensraum) yang satu atau utuh. Wawasan
nusantara sebagai wawasan nasionalnya bangsa Indonesia dibangunatas pandangan
geopolitik bangsa.
6
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial.
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
geopolitik dan geostrategis merupakan hal yang sangat berkaitan dan sangat
diperlukan untuk membantu memajukan dan mengamankan bangsa dan negara yang
dituangkan melalui wawasan nusantara dan kesadaran bernegara.
Pada dasarnya kasus geopolitik dan geostrategis di indonesia disebabkan karena
kurangnya rasa wawasan nusantara yang ditanamkan dalam setiap bangsa, konflik-
koflik yang pernah terjadi itu dapat dijadikan sebgai pengalam bag Indonesia agar
lebih hati-hati lagi dalam menjalin hubungan dengan setiap negara dan selalu menjaga
kehormatan negara agar tidak mudah diruntuhkan oleh negara lain. Pemerintah juga
harus tegas dalam menangani setuapkasus dan konflik yang terjadi di negara
Indonesia.
Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara
mempunyai arti pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia
sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan Negara.
B. SARAN
Dari kesimpulan diatas kami berharap agar pemerintah dapat lebih tegas lagi
dalam mengadapi setiap konflik yang berkaitan dengan geopolitik dan geostrategis di
Indonesia. Masyarakat Indonesia sendiri jangan mudah terpengaruh oleh isu-isu hoax
yang dapat mengancam kedaulatan negara kita.
Demikian makalah yang dapat kami sampaikan semoga dapat menjadikan
sumber pengetahuan bagi para pembaca, dan kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar kedepannya kami lebih baik lagi.
8
DAFTAR PUSTAKA
Addina Zulfa Fa'izah, Tujuan Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia, Manfaat
Serta Fungsinya, 2020, Merdeka.com
Dr. I Putu Ari Astawa, S.Pt, MP, WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK DI
INDONESIA, 2017, Universitas Udayana
Dwi Sulisworo, Geopolitik Indonesia, Hibah Materi Pembelajaran Non Konvensional, 2012
http://putu-mia-fisip15.web.unair.ac.id/artikel_detail-171561-SOH308%20%20Geopolitik
%20dan%20Geostrategi-Geopolitik%20dan%20Geostrategi:%20Definisi
%20Konseptual.html
https://guruppkn.com/contoh-kasus-geostrategi-di-indonesia
https://www.studocu.com/id/document/universitas-padjadjaran/hukum/summaries/makalah-
geopolitik-dan-geostrategi-kwn/3504498/view
Surya Esra Pati Br.Sinaga,dkk, Geopolitik dan geostrategi, 2019, Politeknik Kesehatan
Medan