Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “ Kewarganegaraan”

Dosen Pengampu : Amri Wulandari, SST.,MH

Disusun oleh:

Noor Wahyu Ramadhan

211602

D III Keperawatan

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KARYA


HUSADA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji saya panjatkan atas berkah rahmat yang di berikan Allah kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik tanpa ada halangan yang berarti. Makalah
ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan.

Terciptanya makalah ini, tidak hanya hasil dari kerja keras saya, melainkan banyak pihak-pihak
yang memberikan dorongan-dorongan motivasi. Sekali lagi kami mengucapkan banyak terimakasih atas
terselesainya makalah ini.

Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesan sempurna. Maka
dari itu mohon kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki makalah ini di waktu mendatang.

Yogyakarta,

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG........................................................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................................. 1
C. TUJUAN PENULISAN .................................................................................................................... 1
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................................................................... 2
A. PENGERTIAN GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGIS ......................................................................... 2
B. WILAYAH SEBAGAI RUANG HIDUP BANGSA ............................................................................... 4
C. OTONOMI DAERAH ..................................................................................................................... 5
D. KONSEP ASTA GATRA .................................................................................................................. 7
BAB III KESIMPULAN................................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap bangsa mendapatkan anugerah Tuhan berupa alam dengan sengaja isinya yang
berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lain. Demikian pula manusia sebagai ciptaan yang
maha kuasa, dibekali dengan akal dan budi. Kesadaran dari olah pikir dan budi tersebut
membawa konsekuensi bahwa setiap manusiaharus berjuang secara sendiri dan bersama-sama
untuk dapat meningkatkan harkat danderajatnya, pontesi kemanusiaan dengan memperdayakan
alam sebagai anugrah pemberiantihan untuk dikelola secara bertanggung jawab.
Negara Indonesia memiliki unsur-unsur kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya
terletak pada posisi dan keadaan geografi yang sangat strategis dan kaya sumber daya
alam.Smsentara kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman
maasyarakatyang harus disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air. Latar belakang
munculnya konsepwawasan nusantara adalah karakteristik wilayah nusantara sebagai satu
wilayah Negarakepulau pada awal kepulauan pada awalnya dianggap asing.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian Geopolitik dan Geostrategi?


2. Bagaimana geopolitik dan geostrategi bisa menjadi wilayah ruang lingkup bangsa?
3. Bagaimana geopolitik dan geostrategi otonomi daerah?
4. Bagaimana konsep asta gastra?
C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui dan memahami tentang Geopolitik dan Geostrategi


2. Untuk mengetahui dan memahami wilayah sebagai ruang hidup bangsa.
3. Untuk memahami dan mengetahui otonomi daerah.
4. Untuk mengetahui dan memahami tentang konsep asta gatra.

1
BAB II

LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGIS

1. Geopolitik
Geopolitik berasal dari dua kata yaitu,”geo” dan “ politik”. ”geo” artinya Bumi/Planet bumi.
Menurut Preston E.james,geografi mensoalkan tentang tata ruang,yaitu sistem dalam hal
menempati suatu ruang di permukaan bumi.sedangkan politik yaitu,berhubungan dengan
kekuasaan dan pemerintahan. Pengertian geopolitik dapat disederhanakan lagi. Geopolitik
adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah dan ilmu sosial,
dengan merujuk kepada politik internasional. Geopolitik mengkaji makna strategis dan politis
suatu wilayah geografi, yang mencakup lokasi, luas serta sumber daya alam wilayah
tersebut.
Geopolitik juga mempunyai 4 unsur yang pembangun, yaitu keadaan geografis, politik
dan strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan politik, serta unsur kebijaksanaan.
Geopolitik, dibutuhkan oleh setiap negara di dunia, untuk memperkuat posisinya terhadap
negara lain, untuk memperoleh kedudukan yang penting di antara masyarakat bangsa-
bangsa, atau secara lebih tegas lagi untuk menempatkan diri pada posisi yang sejajar di
antara negara-negara raksasa.
Hal ini berkaitan langsung dengan peranan-peranan geopolitik. Adapun peranan-
peranan tersebut adalah:
a. Berusaha menghubungkan kekuasaan negara dengan potensi alam yang tersedia;
b. Menghubungkan kebijaksanaan suatu pemerintahan dengan situasi dan kondisi alam;
c. Menentukan bentuk dan corak politik luar dan dalam negeri;
d. Menggariskan pokok-pokok haluan negara, misalnya pembangunan.
Ada banyak teori dalam bidang geopolitik. Teori yang paling berpengaruh adalah teori
Lebensraum, yang melahirkan teori Autarkis. Penggabungan dari kedua teori tersebut
menghasilkan teori Pan Regionalisme. Teori ini berpandangan bahwa negara merupakan
suatu organisme, yang memiliki kecerdasan intelektual serta memerlukan ruang hidup.
Ada beberapa jenis kondisi geografis bangsa Indonesia. Yaitu kondisi fisis, serta kondisi
Indonesia ditinjau dari lokasinya:
a. Kondisi fisis Indonesia,
1. Letak geografis;

2
2. Posisi Silang;
3. Iklim;
4. Sumber-Sumber Alam;
5. Faktor-Faktor Sosial Politik.
b. Lokasi Fisikal Indonesia.
Keberadaan pada lokasi ini adalah faktor utama yang mempengaruhi politik di
Indonesia. Indonesia berada pada dua benua, yaitu Asia dan Australia. Indonesia pun
berada diantara dua samudera, yaitu Samudera Pasifik dan Hindia.
2. Geostrategi
Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi geografi negara dalam
menentukan kebijakan, tujuan, dan sarana sebagai upaya untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi dan tujuan nasional. (pemanfaatan kondisi lingkungan dalam mewujudkan tujuan
politik). Selain itu, Geostrategi juga untuk mewujudkan, mempertahankan integrasi bangsa
dalam masyarakat majemuk dan heterogin.
Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Ketahanan Nasional dan geostrategi
Indonesia tiada lain adalah ketahan nasional.
a. Konsep Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional pertama kali diperkenalkan oleh Bung Karno pada tahun 1960-
1n. Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional.
b. Hakikat Ketahanan Nasional
Kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan
hidupnya menuju kejayaan bangsa dan Negara. Ketahanan Nasional tergantung
pada kemampuan bagus dan seluruh warga Negara dalam membina dan
mengembangkan aspek alamiah serta aspek social.Ketahanan nasional
berinteraksi positif dengan segenap unsur kehidupan nasional.

3
B. WILAYAH SEBAGAI RUANG HIDUP BANGSA

Setiap bangsa mendapatkan anugerah Tuhan berupa Alam dengan segala Isinya yang
berbeda antar satu wilayah dengan wilayah lain. Demikian pula manusia sebagai Ciptaan Yang
Maha Kuasa, di bekali dengan akal, budi yang mewajibkannya untuk mengarungi samudera
kehidupan ini dengan senantiasa mengembangkan hubungan yang baik antar sesama,
lingkungan alam, hubungan dengan PanciptaNYA. Kesadaran dari olah pikir dan budi tersebut
membawa konsekuensi bahwa setiap manusia harus berjuang secara sendiri dan bersama
sama untuk dapat meningkatkan harkat dan derajatnya, potensi kemanusiawiannya dengan
memberdayakan alam sebagai anugerah pemberian Tuhan untuk dikelola secara
bertanggungjawab. Konsep Geopolitik, sesungguhnya adalah merupakan ilmu penyelenggaraan
negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalahmasalah geografi wilayah atau
tempat tinggal suatu bangsa.
Negara Indonesia memiliki unsur-unsur kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya
terletak pada posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya sumber daya alam.
Sementara kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat
yang harus disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan
oleh para pendiri Negara ini. Dalam hal ini bangsa Indonesia perlu memiliki prinsip-prinsip dasar
sebagai pedoman agar tidak terombang-ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional
untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa Indonesia adalah
wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara sehingga disebut dengan
wawasan nusantara. Karena hanya dengan upaya inilah bangsa dan Negara Indonesia dapat
tetap eksis dan dapat melanjutkan perjuangan menuju masyarakat yang dicita-citakan. Salah
satu kepentingan nasional Indonesia adalah bagaimana menjadikan bangsa dan wilayah ini
senantiasa satu dan utuh. Kepentingan nasional itu merupakan turunan lanjut dari cita-cita
nasional, tujuan nasional maupun visi nasional.
Pandangan geopolitik bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilainilai Ketuhanan dan
Kemanusiaan yang luhur dengan jelas tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945. bangsa
Indonesia adalah bangsa yang cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdeklaan. Bangsa Indonesia
menolak segala bentuk penjajahan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri
keadilan.

4
C. OTONOMI DAERAH

Istilah otonomi berasal dari kata Latin authos yang berarti “sendiri” dan nomos berarti
“mengatur dan mengurus”. Beberapa penulis memberi arti otonomi sebagai “zelwetgeving” atau
pengaturan perundang-undangan sendiri atau pemerintahan sendiri. Pengertian otonomi
berkaitan erat dengan pengertian sentralisasi dan desentralisasi kekuasaan. Sentralisasi adalah
pola kenegaraan yang memusatkan seluruh pengambilan keputusan politik, ekonomi, dan sosial
di pemerintah pusat. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh
pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dalam sistem NKRI. Dalam penyerahan wewenang dari pemerintah pusat kepada daerah
terdapat beberapa bentuk atau ketentuan sebagai berikut:
1. Desentralisasi, Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, bahwa Asas desentralisasi
adalah sebuah penyerahan wewenang yang dilakukan oleh pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah otonom untuk mengatur dan mengurus segala urusan pemerintahannya
dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sehingga daerah otonom memiliki hak
untuk mengatur sendiri segala urusan pemerintahannya sesuai dengan aturan yang berlaku.
2. Dekonsentrasi, yaitu penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada
Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat dan atau kepada instansi vertical di wilayah
tertentu.
3. Tugas Pembantuan, yaitu penugasan dari pemerintah pusat kepada daerah dan atau desa
dan dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/ kota kepada desa untuk melaksanakan
tugas tertentu.
Merujuk dari uraian diatas, Otonomi Daerah diartikan sebagai hak, kewenangan, dan
kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sementara
itu, Daerah Otonom- selanjutnya disebut Daerah- adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas-batas wilayah yang Geopolitik Indonesia berwenang mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem NKRI. Arti penting otonomi daerah-
desentralisasi:
1. Untuk terciptanya efisiensi-efektivitas penyelenggaraan pemerintah. Pemerintah berfungsi
mengelola berbagai dimensi kehidupan seperti bidang sosial, kesejahteraan masyarakat,
ekonomi, keuangan, politik, integrasi sosial, pertahanan, keamanan dalam negeri dll. Hal-

5
hal tersebut tidak dapat dilakukan dengan cara yang sentralistik, dan pemerintah Negara
menjadi tidak efisien dan tidak akan mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
2. Sebagai sarana pendidikan politik.
Banyak kalangan ilmuan politik berargumentasi bahwa pemerintah daerah merupakan
kancah pelatihan dan pengembangan demokrasi dalam sebuah Negara. Dengan demikian,
pendidikan politik pada tingkat lokal sangat bermanfaat bagi warga masyarakat untuk
menentukan pilihan politiknya.
3. Pemerintah daerah sebagai persiapan untuk karir politik lanjutan.
Banyak ilmuan politik sepakat bahwa pemerintah daerah merupakan langkah persiapan
untuk meniti karier lanjutan, terutama karir di bidang politik dan pemerintahan di tingkat
nasional. Sebagai contoh: mantan presiden Amerika George Bush, Bill Clinton, Ronald
Reagan, Jimmy Carter dll, mereka sebelumnya adalah Gubernur di Negara Bagian dimana
mereka berasal.
4. Stabilitas politik
Sharpe berargumentasi bahwa stabilitas politik nasional mestinya berawal dari stabilitas
politik pada tingkat lokal. Gejolak Geopolitik Indonesia disintegrasi yang terjadi di beberapa
daerah merupakan contoh yang sangat konkrit bagaimana hubungan antara pemerintah
daerah dengan ketidakstabilan politik kalau pemerintah nasional tidak menjalankan otonomi
daerah
5. Kesetaraan politik.
Dengan dibentuknya pemerintahan daerah maka kesetaraan politik di antara berbagai
komponen masyarakat akan terwujud. Warga masyarakat baik secara sendiri-sendiri atau
pun secara berkelompok akan ikut terlibat dalam mempengaruhi pemerintahannya untuk
membuat kebijakan, terutama yang menyangkut kepentingan mereka.
6. Akuntabilitas politik.
Demokrasi memberikan ruang dan peluang kepada masyarakat, termasuk di daerah, untuk
berpartisipasi dalam segala bentuk kegiatan penyelengaraan negara. Dengan demikian
maka kebijakan yang dibuat akan dapat diawasi secara langsung dan dapat
dipertanggungjawabkan karena masyarakat terlibat secara langsung dalam
penyelenggaraan pemerintahan.

6
D. KONSEP ASTA GATRA

Sebagai salah satu makhluk Tuhan, rnanusia dikaruniai bekal yang paling sempuma
dibandingkan dengan makhluk lain, yaitu cipta,' rasa dan karsa untuk mempertahankan
eksistensinya dan kelangsungan hidupnya. Manusia mampu menggunakan cipta, rasa dan
karsanya untuk berkarya, sel1ingga lahirlah manusia berbudaya. Dalam mencapai tujuannya
manusia berbudaya memerlukan sesuatu baik material maupun spiritual dan hidup berkelompok
berhubungan dengan sesuatu di sekitarnya, baik yang vertikal maupun yang horisontal. Kita
mengenal hubungan tersebut sebagai berikut:
1. Manusia berhubungan dengan Tuhan timullah agama atau kepercayaan
2. Manusia mempunyai cita-cita, timbullah ideologi
3. Manusia berhubungan dengan kekuasaan atau kekuatan timbullah politik
4. Manusia berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan, timbullah ekonomi
5. Manusia berhubungan dengan penguasaan, pemanfaatan atau alam, timbu ilmu dan
teknologi
6. Manusia berhubungan dengan manusia lain, timbul sosial
7. Manusia berhubungan dengan keindahan, timbul seni budaya
8. Manusia berhubungan dengan rasa aman, bebas dari rasa takut timbul Hankam.
(Lemhannas, 1983:50)
Dalam berbudaya dan bermasyarakat, manusia sebenarnya berbuat dalam rangka
memenuhi keperluan hidupnya yaitu kesejahteraan dan keamanan. Secara prinsip manusia
dalam hidup bersama, baik dalam keluarga, masyarakat, bangsa maupun bernegara yang
kita kenai dengan kehidupan nasional dalam usaha untuk mempertahankan eksistensi dan
hidup berbangsa dan bernegara tidak dapat dipisahkan dengan hubungan manusia seperti
tersebut di atas. Dan untuk itu diperlukan ketahanan nasional. Oleh sebab itu Ketahanan
Nasional pada hakekatnya adalah suatu konsepsi dalam pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan serta keamanan dalam kehidupan nasional yang dibagi dalam beberapa
aspek sebagai berikut:
Aspek alamiah meliputi Tri Gatra:
a. Gatra geografis
b. Gatra keadaan dan kekayaan alam
c. Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
Aspek Sosial meliputi Panca Gatra:
a. Gatra ideologi

7
b. Gatra politik
c. Gatra ekonomi
d. Gatra sosial budaya
e. Gatra Hankam
(Lemhannas, 1983:23)
Tri Gatra dan Panca Gatra tersebut dikenal dengan sebutan Asta Gatra. Sebagai bagian
kelompok generasi muda, mahasiswa tak dapat terlepas dari kehidupan nasionaJ. Karena
itu mahasiswa terpanggil untuk ikut berperan dalam mempertahan n eksistensi dan
kelangsungan kehidupannya sebagai bangsa yang menegara untuk meningkatkan
Ketahanan NasionaI.

8
BAB III

KESIMPULAN

Secara umum geopolitik adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai
diri, lingkungan, yang berwujud negara kepulauan berlandaskan Pancasila dan Undang- Undang
Dasar 1945. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud ‘ketahanan nasional’, sehingga
bisa dikatakan geostartegi adalah ketahanan nasional itu sendiri. Ketahanan nasional itu sendiri
adalah suatu kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, tantangan,
hambatan.
Konsep Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan
budaya yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang
dapat dicapai dengan menggunakan kemampuannya. Model yang dikembangkan oleh
Lemhanas ini menyimpulkan adanya 8 unsur aspek kehidupan nasional yaitu (Srijanti dkk, 2011:
167):
1. Aspek Trigatra (Kehidupan Alamiah):
- Gatra letak dan kedudukan geografi;
- Gatra keadaan dan kekayaan alam;
- Gatra keadaan dan kemampuan penduduk.
2. Aspek Pancagatra (Kehidupan Sosial):
- Gatra Ideologi
- Gatra Politik
- Gatra Ekonomi
- Gatra Sosial Budaya, dan
- Gatra Pertahanan Keamanan.
Sebagai satu kesatuan Negara kepulauan,secara konseptual, geopolitik Indonesia
dituangkan dalam salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar
negeri bebas aktif. sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan
Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya
dan pertahanan keamanan.Selain itu hubungan geopolitik dan geostrategi terdapat dalam astra
gatra

9
DAFTAR PUSTAKA

Unknown. (2014, Juli 8). PENGERTIAN GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI. Diambil kembali dari My
blog:http://ikakhofie.blogspot.com/2014/07/pengertian-geopolitik-dan-geostrategi.html

Dwi Sulisworo, T. w. (2012). GEOPOLITIK INDONESIA. Diambil kembali dari


http://eprints.uad.ac.id/9435/1/GOEPOLITIK%20INDONESIA%20Dwi.pdf

nurrohman. (2020). BAB VII WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA. Diambil
kembali dari http://dosen.stie
alanwar.ac.id/file/content/2020/10/Bab_7_WAWASAN_NUSANTARA_SEBAGAI_GEOPOLITIK_INDON
ESIA_nurrohman.pdf

Reksohutomo, W. (t.thn.). MENINGKATKAN KETAHANAN NASIONAL DALAM. Cakrowala Pendidikon


No. J Volume VI/987, 93-95.

iv

Anda mungkin juga menyukai