Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan
rahmat dan ridho-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah materi mata
kuliah Pendidikan Pancasila yang berjudul “Geopolitik Indonesia Dan Wawasan Nusantara”
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Pancasila Program Studi Diploma III, Teknik Radiodiagnostik Dan Radioterapi
Purwokerto, Jurusan Teknik Radiodiagnostik Dan Radioterapi, Politeknik Kesehatan Kemenkes
Semarang.Makalah ini berisi uraian mengenai Geopolitik yang ada indonesia dan wawasan-
wawasan nusantara yang ada di indonesia.Tak lupa, kami mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya kepada bapak Teguh Widyanto S.Sos.M.Kes. selaku dosen pengajar mata kuliah
Pendidikan Pancasila.
Harapan terdalam kami, semoga penyusunan makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua, serta
menjadi tambahan informasi mengenai "Geopolitik dan Wawasan Nusantara” bagi para
pembaca.
Kami menyadari jika dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, dengan hati yang terbuka kritik serta saran yang konstruktif guna kesempurnaan makalah ini.
Demikian makalah ini kami susun, apabila ada kata-kata yang kurang berkenandan banyak
terdapat kekurangan, saya mohon maaf yang sebesar- besarnya.
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah …....................................................................................... 2
1.3 Tujuan................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dari geopolitik dan konsepsi geopolitik.......................................... 3
2.2 Bagaimana teori geopolitik negara besar............................................................6
2.3 Pengertian wawsan nusantara............................................................................. 8
2.4 Wilayah wawasan nusantara sebagai ruang hidup bangsa................................. 9
2.5 Wawasan nusantara sebagai pandangan geopolitik bangsa indonesia …….... 10
2.6 Cara mengimpelementasi wawasan nusantara di Indonesia ........................... 11
Daftar Pustaka..................................................................................................... 14
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari geopolitik dan konsepsi geopolitik?
2. Bagaimana teori geopolitik sebagai negara besar?
3. Apa pengertian dari wawsan nusantara ?
4. Bagaimana wilayah wawasan nusantara sebagai ruang hidup bangsa ?
5. Bagaimana wawasan nusantara sebagai pandangan geopolitik bangsa indonesia?
6. Apa saja impelementasi wawasan nusantara di indonesia ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari geopolitik dan konsepsi geopolitik
2. Untuk mengetahui teori geopolitik sebagai negara besar
3. Untuk mengetahui pengertian wawasan nusantara
4. Untuk mengetahui wilayah wawasan nusantara sebagai ruang hidup bangsa
5. Untuk mengetahui wawasan nusantara sebagai pandangan geopolitik bangsa indonesia
6. Untuk mengetahui cara implementasi wawasan nusantara di indonesia
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
sejahtera disesuaikan dengan kondisi dan konstelasi geografi indonesia. Sedangkan pemahaman
tentang negara indonesia menganut paham negara kepulauan. Yaitu paham yang di kembangkan
dari asas archipelago yang memang berbeda dengan pemahaman archipologi dinegara negara barat
pada umumnya.
Salah satu pedoman bangsa Indonesia, adalah wawasan nasional yang berpijak pada wujud
wilayah nusantara, sehingga disebut Wawasan Nusantara. Oleh karena itu wawasan nusantara
adalah geopolitik Indonesia. Hal ini dipahami berdasarkan pengertian bahwa dalam wawasan
nusantara konsepsi geopolitik Indonesia yaitu unsur ruang, yang kini berkembang tidak saja secara
fisik geografis, melainkan dalam pengertian secara keseluruhannya (Suradinata; Sumiarno: 2005).
Pembangunan geopolitik Indonesia sudah dimulai oleh para pendiri bangsa melalui ikrar
sumpah pemuda, satu nusa yang berarti keutuhan ruang nusantara, satu bangsa yang merupakan
landasan kebangsaan Indonesia, satu bahasa yang merupakan faktor pemersatu seluruh ruang
nusantara beserta isinya. Rasa kebangsaan merupakan perekat persatuan dan kesatuan, baik dalam
makna spirit maupun moral, sehingga membantu meniadakan adanya perbedaan fisik yang
disebabkan adanya perbedaan letak geografi.
Kondisi geografis suatu negara atau wilayah menjadi sangat penting dan menjadi pertimbangan
pokok berbagai kebijakan, termasuk juga dalam merumuskan kebijakan keamanan nasional
(national security) atau keamanan manusia (human security). Berbagai bencana alam yang terjadi
seperti : angin puting beliung, gempa bumi, tsunami adalah beberapa ancaman terhadap manusia
yang sebagian besar diantaranya ditentukan oleh kondisi geografis. Penyebaran konflik komunal
tampaknya sedikit terbendung oleh faktor geografis, sebagaimana terjadi di Afrika, Balkan dan
Asia Tengah, dengan demikian posisi strategis Indonesia juga membawa implikasi geopolitik dan
geostrategi tertentu.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembangunan geopolitik hanya efektif apabila
dilandasi oleh wawasan kebangsaan yang mantap. Unsur-unsur dasar Wawasan Nusantara dalam
mencapai kesatuan dan keserasian dapat ditinjau melalui, Satu kesatuan wilayah, Satu kesatuan
bangsa, Satu kesatuan sosial budaya, Satu kesatuan ekonomi, Satu kesatuan pertahanan dan
keamanan.
Konsepsi geopolitik khas Indonesia itu kemudian dirumuskan menjadi acuan dasar yang diberi
nama Wawasan Nusantara, berbunyi sebagai berikut ;
“Wujud suatu Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai suatu Negara kepulauan yang
dalam kesemestaannya merupakan satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan
keamanan untuk mencapai tujuan nasional dan cita-cita perjuangan bangsa melalui pembangunan
nasional segenap potensi darat, laut dan angkasa secara terpadu” .Implikasi Pembangunan
Geopolitik Indonesia. Apabila ditinjau lebih dalam bahwa Implikasi dari pembangunan geopolitik
Indonesia masih terjadi berbagai kekurangan antara lain sebagai berikut :
1) Kurangnya rasa kesadaran bangsa Indonesia terhadap negaranya sebagai negara kepulauan yang
berciri nusantara.
4
2) Belum tumbuh dan berkembangnya pemahaman dan rasa bangga terhadap realita “Indonesia
sebagai Negara Kepulauan”.
3) Banyak proyek-proyek pembangunan infrastruktur dan industri yang tidak memperhatikan tata
ruang dan daya dukung lingkungan.
4) Banyaknya sejumlah kasus bencana alam yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan human
error.
5) Banyaknya pengangguran yang disebabkan pertumbuhan ekonomi yang tidak merata.
Permasalahan yang dihadapi.
1) Kurangnya perhatian terhadap aspek geografi dalam menentukan kebijakan.
2) Masih lemahnya implementasi peraturan perundang-undangan.
3) Menurunnya rasa nasionalisme.
4) Kualitas SDM masih rendah.
KONSEPSI GEOPOLITIK
Konsep persatuan dan kesatuan, Konsep ini mengandung suatu makna dan segenap
komponen bangsa untuk bersatu padu karena bangsa Indonesia yang heterogen dan juga
majemuk serta hidup di dalam wilayah kepulauan NKRI.
Konsep Bhineka Tunggal Ika, Konsep ini mengajak segenap komponen bangsa bahwa
keanekaragaman suku, etnis, agama, spesifikasi daerah ialah merupakan realita yang harus
di dayagunakan untuk memajukan suatu bangsa dan negara.
Konsep Kebangsaan, Konsep ini mengajak segenap komponen bangsa untuk memiliki
suatu persepsi yang sama tentang kebangsaan Indonesia, bahwa bangsa Indonesia ini lahir
karena adanya kehendak dari segenap komponen bangsa yang terdiri dari kelompok –
kelompok masyarakat yang sangat heterogen dan majemuk untuk bersatu, dan juga
memiliki latar belakang sejarah yang sama, mempunyai cita – cita dan tujuan untuk hidup
bersama dan hidup didalam wilayah yang sama sebagai satu kesatuan ruang hidup yaitu
sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Konsep Negara Kebangsaan,Konsep ini untuk menggugah suatu kesadaran dan segenap
komponen bangsa dan juga untuk memiliki suatu persepsi yang sama tentang konsep
negara kebangsaan yang mengedepankan suatu prinsip satu kesatuan wilayah.
Konsep Negara Kepulauan, Konsep ini mengajak untuk segenap komponen bangsa untuk
memiliki suatu persepsi yang sama tentang negara kepulauannya, yaitu sebagai kawasan
laut yang ditaburi dengan pulau – pulau.
Konsep Geopolitik, Konsep ini mengajak seluruh komponen bangsa dan untuk memiliki
suatu persepsi yang sama tentang konstelasi geografi Indonesia, yang posisinya sangat
strategis Indonesia ini antara dua kawasan besar dunia yaitu : (Samudra Hindia dan Pasifik)
dengan sumber kekayaan alamnya yang merupakan suatu potensi apabila bangsa dan
5
masyrakat Indonesia ini bisa memanfaatkan dan menjadikan suatu kerawanan jika bangsa
dan masyarakat Indoensia ini tidak mampu untuk memanfaatkannya.
6
d. Apabila ruang hidup negara sudah tidak dapat memenuhi keperluan, ruang itu dapat
dipeluas dengan mengubah batas-batas negara baik secara damai maupun melalui jalan
kekerasan atau perang.
Inti ajaran Kjellen adalah tiap negara di samping berupaya untuk menjaga kelangsungan hidupnya,
juga mewajibkan bangsanya untuk berswasembada mengembangkan kekuatan nasionalnya secara
terusa menerus. Dampak pengembangan kekuatan nasional memberikan dua arti penting,
Ke dalam : Menumbuhkan kesatuan dan persatuan yang harmonis
Ke luar : Dalam pemekaran wilayah dapat memperoleh batas-batas yang jelas dengan
negara-negara di sekitarnya
Kjellen memprediksi bahwa pergulatan antara kekuatan kontinental (darat) dengan kekuatan
maritime (laut) pada akhirnya akan dimenangkan oleh kekuatan kontinentak sekaligus menguasai
pengawasan di laut.Negara sebagai satuan biologi, suatu organisme hidup. Untuk mencapai tujuan
negara, hanya dimungkinkan dengan jalan memperoleh ruang (wilayah) yang cukup luas agar
memungkinkan pengembangan secara bebas kemampuan dan kekuatan rakyatnya. Negara
merupakan suatu sistem politik/pemerintahan yang meliputi bidang-bidang: geopolitik,
ekonomipolitik, demopolitik, sosialpolitik dan kratopolitik. Negara tidak harus bergantung pada
sumber pembekalan luar, tetapi harus mampu swasembada serta memanfaatkan kemajuan
kebudayaan dan teknologi untuk meningkatkan kekuatan nasional.
3. Karl Houshoffer (Teori Ekspansionisme : 1896-1946)
Karl Houshoffer mengajarkan faham geopolitik sebagai ajaran ekspansionisme dalam
bentuk politik geografi yang menitikberatkan pada soal-soal strategi perbatasan, ruang
hidup bangsa dan tekana rasial, ekonomi dan sosial sebagai faktor yang mengharuskan
pembagian baru kekayaan dunia. Inti faham geopolitik Houshoffer pada dasarnya adalah
penyempurnaan teori Kjellen, yaitu :
Kekuasaan imperium daratan pada akhirnya menguasai imperium lautan
Akan timbul negara-negara besar di Eropa, Asia dan Afrika.
Prediksi Houshoffer tersebut, dalam banyak hal telah mendorong lahirnya Nazi Jerman di bawah
Hitler yang bersemboyan Jerman Raya di atas semua Negar,a sedangkan di Asia lahir chauvinisme
Jepang dengan semboyan Hako I Chiu yaitu menjadikan Jepang sebagai pemimpin Asia, cahaya
7
Asia dan pelopor Asia (Tiga A). Pandangan Karl Haushofer ini berkembang di Jerman dibawah
kekuasan Aldof Hitler, juga dikembangkan ke Jepang dalam ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh
semangat militerisme dan fasisme. Pokok– pokok teori Haushofer ini pada dasarnyamenganut teori
Kjellen, yaitu sebagai berikut : Kekuasan imperium daratan yang kompak akan dapat mengejar
kekuasan imperium maritim untuk menguasai pengawasan dilaut.Negara besar didunia akan
timbul dan akan menguasai Eropa, Afrika, dan Asia barat (Jerman dan Italia) serta Jepang di Asia
timur raya.
Geopolitik adalah doktrin negara yang menitik beratkan pada soal strategi perbatasan. Geopolitik
adalah landasan bagi tindakan politik dalam perjuangan kelangsungan hidup untuk mendapatkan
ruang hidup (wilayah).
1. Sir Harold Mackinder (Wawasan Benua), Mackinder merupakan penganut teori kekuatan,
yang mencetuskan wawasan benua sebagai konsep pengembangan kekuatan darat. Teorinya
menyatakan bahwa “barang siapa menguasai daerah jantung (haertland) yaitu Eropa-Asia akan
dapat menguasai pulau-pulau dunia dan akhirnya akan menjadi penguasa dunia. Teori ahli
Geopolitik ini menganut “konsep kekuatan”. Ia mencetuskan wawasan benua yaitu konsep
kekuatan di darat.Ajarannya menyatakan ; barang siapa dapat mengusai “daerah jantung”, yaitu
Eropa dan Asia, akan dapat menguasai “pulau dunia” yaitu Eropa, Asia, Afrika dan akhirnya dapat
mengusai dunia.
2. Sir Walter Raleigh dan Alfred Thayer Mahan (Wawasan Bahari), Teori Raleigh dan Mahan
pada dasarnya adalah teori kekuatan lautan/bahari. Mereka mengatakan bahwa siapa yang
menguasai lautan akan menguasai jalur perdagangan dunia, yang berarti menguasai kekuatan
dunia sehingga akhirnya akan dapat menguasai dunia. Barang siapa menguasai lautan akan
menguasai “perdagangan”. Menguasai perdagangan berarti menguasai “kekayaan dunia” sehinga
pada akhirnya menguasai dunia.
3. Michel dan John Frederick Charles Fuller (Wawasan Dirgantara), Mitchel dan Fuller
berpendapat bahwa kekuatan udara merupakan kekuatan yang paling menentukan penguasaan
dunia. Keunggulan yang dimiliki dirgantara adalah pengembangan kekuatan di udara, memiliki
daya tangkis yang andal dari berbagai ancaman lawan dalam tempo cepat, dasyat dan dampaknya
sangat mengerikan lawan sehingga tidak ada kesempatan bagi lawan untuk bergerak. Kekuatan di
udara justru yang paling menentukan. Kekuatan di udara mempunyai daya tangkis terhadap
ancaman dan dapat melumpuhkan kekuatan lawan dengan penghancuran dikandang lawan itu
sendiri agar tidak mampu lagi bergerak menyerang.
4. Nocholas J. Spykman (Teori Daerah Batas/Rimland), Teori Spykman juga disebut Wawasan
Kombinasi, yaitu teori menghubungkan kekuatan darat, laut dan udara, yang dalam
pelaksanaannya disesuikan kondisi dan kebutuhan. Nocholas mengatakan bahwa siapa yang
mampu mengkombinasi kekuatan darat, laut dan udara akan menguasai daerah batas antar bangsa
secara permanen dan abadi. Teori daerah batas (rimland) yaitu teori wawasan kombinasi,yang
menggabungkan kekuatan darat, laut, udara dan dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan
keperluan dan kondisi suatu negara.
8
2.3 Pengertian Wawasan Nusantara
Secara konsepsional wawasan nusantara (Wasantara) merupakan wawasan nasionalnya
bangsa Indonesia. Perumusan wawasan nasional bangsa Indonesia yang selanjtnya disebut
Wawasan Nusantara itu merupakan salah satu konsepsi politik dalam ketatanegaraan Republik
Indonesia.
Sebagai Wawasan nasional dari bangsa Indonesia maka wilayah Indonesia yang terdiri dari
daratan, laut dan udara diatasnya dipandang sebagai ruang hidup (lebensraum) yang satu atau utuh.
Wawasan nusantara sebagai wawasan nasionalnya bangsa Indonesia dibangun atas pandangan
geopolitik bangsa. Pandangan bangsa Indonesia didasarkan kepada konstelasi (keadaan)
lingkungan tempat tinggalnya yang menghasilakan konsepsi wawasan Nusantara. Jadi wawasan
nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia.
Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan kepulauan
dan Antara artinya menunjukkan letak anatara dua unsur. Jadi, Nusantara berarti kesatuan
kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu benua Asia dan Australia dan dua samudera, yaitu
Samudera Hindia dan Pasifik. Berdasarkan pengertian modern, kata “Nusantara” digunakan
sebagai pengganti nama Indonesia.
Sedangkan secara terminologis, Wawasan menurut beberapa pendapat sebagai berikut :
a. Menurut Prof. Wan Usman, “Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia
mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan
yang beragam.”
b. Menurut GBHN 1998, Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
c. Menurut kelompok kerja, Wawasan Nusantara untuk diusulkan menjadi tap MPR, yang
dibuat Lemhannas tahun 1999, yaitu “cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai
diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehipan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional”.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, secara sederhana wawasan nusantara berarti cara
pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
9
cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri danlingkungannya, dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuanwilayah dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.Cara pandang inilah yang menghasilkan
wawasan nasional. Wawasan nasionalitu selanjutnya menjadi pandangan atau visi (sebagai
pedoman, motivasi, dorongan,serta rambu-rambu) bangsa dalam mencapai tujuannya.Selain
fungsi diatas, wawasan nusantara bertujuan mewujudkan nasionalismeyang tinggi disegala aspek
kehidupan rakyat Indonesia. Dimana kepentingan nasionallebih diutamakan dari pada kepentingan
individu, kelompok, golongan, suku bangsaatau daerah yang kepentingan-kepentingan tesebut
tetap dihormati, diakui dan dipenuhiselama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional.
10
yaitu: Jawa dengan luas 132.107 km², Sumatra dengan luas 473.606km², Kalimantan dengan luas
539.460 km², Sulawesi dengan luas 189.216 km², dan Papuadengan luas 421.981 km². Batas
wilayah Indonesia searah penjuru mata angin, yaitu:Utara: Negara Malaysia, Singapura, Filipina,
dan Laut China SelatanSelatan: Negara Australia, Timor Leste, dan Samudera HindiaBarat:
Samudera Hindia Timur: Negara Papua Nugini, Timor Leste, dan Samudera PasifikLokasi
Indonesia juga terletak di lempeng tektonik, yang berarti Indonesia rawan terkena gempa bumi
dan dapat menimbulkan tsunami. Indonesia juga banyak memiliki gunung berapi, salahsatu yang
sangat terkenal adalah gunung Krakatau, terletak di selat Sunda antara pulau Sumatradan Jawa.
11
nasional atau kepribadian dari nilai-nilai kebangsaan. Apalagi di era globalisasi dan otonomi
daerah saat ini.
12
b. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesiaharus
sesuai denga hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesiaharus
mempunyai dasar hukum yang sama bagi setiap warga negara,tanpa
pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak produk hukum yangdapat
diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk peraturandaerah
(perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlakusecara
nasional.
c. Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme
untukmempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yamg
berbeda,sehingga menumbuhkan sikap toleransi.
d. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga
pemerintahan untuk menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan
e. Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional danmemperkuat
korps diplomatik ebagai upaya penjagaan wilayahIndonesia terutama
pulau-pulau terluar dan pulau kosong.
3. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan social
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu:
a. Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakatyang
berbeda, dari segi budaya, status sosial, maupun daerah.Contohnya dengan
pemerataan pendidikan di semua daerah dan program wajib belajar harus
diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
b. Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaanIndonesia,
serta dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber
pendapatan nasional maupun daerah. Contohnya dengan pelestarian
budaya, pengembangan museum, dan cagar budaya.
4. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dankeamanan,
yaitu:
a. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus
memberikankesempatan kepada setiap warga negara untuk berperan aktif,
karenakegiatan tersebut merupakan kewajiban setiap warga negara,
sepertimemelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan
kemampuandisiplin, melaporkan hal-hal yang menganggu keamanan
kepada aparatdan belajar kemiliteran.
b. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga
menjadi ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapatdiciptakan
dengan membangun solidaritas dan hubungan erat antarawarga negara yang
berbeda daerah dengan kekuatan keamanan.
c. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana
yang memadai bagi kegiatan pengamanan wilayahIndonesia, terutama
pulau dan wilayah terluar Indonesia
13
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Saat ini kehidupan manusia baik secara individu dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara semuanya sedang mengalami suatu proses perubahan dan kita juga menyadari bahwa
faktor yang mendorong terjadinya proses perubahan tersebut adalah nilai-nilai kehidupan baru
yang dibawakan oleh negara-negara maju dengan kekuatan penetrasi globalnya. Melihat
banyaknya tantangan yang dihadapi oleh generasi saat ini perlu adanya pegangan hidup
bernegara yaitu implementasi wawasan nusantara. Implementasi atau penerapan wawasan
nusantara harus tercermin pada pola piker, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa
mendahulukan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi atau kelompok.
Dengan kata lain, wawasan nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir,bersikap, dan
bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Implementasi wawasan nusantara bertujuan untuk menerapkan
wawasan nusantara dalam kehidupan sehari. Dengan adanya implementasi Wawasan nusantara
14
merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dimiliki oleh generasi muda karena mampu
mempererat persatuan, mencegah konflik dan memupuk rasa toleransi.
DAFTAR PUSTAKA
chrome-extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/https://dosen.stie-
alanwar.ac.id/file/content/2020/10/Bab_7_WAWASAN_NUSANTARA_SEBAGAI_GEOPOLI
TIK_INDONESIA_nurrohman.pdf
file:///C:/Users/Acer/Downloads/Implementasi%20Wawasan%20Nusantara%20dalam%20Berm
asyarakat-dikonversi.pdf
chrome-
extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/https://spada.uns.ac.id/pluginfile.php/544505/mo
d_resource/content/1/IMPlementasi%20wawasan%20Nusantara%20dalam%20Kehidupan%20B
erbangsa%20dan%20Bernegara.pdf
15