Anda di halaman 1dari 15

WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Wahyu Yulianto, M.Pd

Disusun Oleh :

1. Raden Mohammad Luluk Herdiawan (20208300012)

2. Trophy Hutagalung (20208300018)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

STKIP KUSUMA NEGARA JAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hanya
berkat karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah Pendidikan
Kewarganegaraan ini tanpa adanya sesuatu halangan pun. Kami haturkan juga
terimakasih kepada dosen pembimbing kami, yang telah membimbing kami, juga
berbagai pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah
Pendidikan Kewarganegaraan yang berjudul WAWASAN NUSANTARA
SEBAGAI GEOPOLITIK.
Kami tentunya menyadari bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan dalam makalah ini, maka dari itu kami meminta kritik maupun saran
dari pembaca. Segala kritik dan saran yang anda berikan akan kami terima dan
kami jadikan masukan yang berharga. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat ilmu pengetahuan bagi para pembacanya.

Bekasi, 25 Mei 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
1. Pengertian, Hakikat, dan Kedudukan Wawasan Nusantara 3
2. Pengertian Geopolitik 4
3. Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia 6
BAB III PENUTUP 10
A. Kesimpulan 10
B. Saran 10
Daftar Pustaka 12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam hubungan dengan kehidupan manusia dalam suatu negara, dalam
hubungannya dengan alam, kehidupan manusia di dunia mempunyai kedudukan
sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai wakil Tuhan (Khalifatullah) di
bumi yang menerima amanatnya untuk mengelola kekayaan alam. Sebagai hamba
Tuhan mempunyai kewajiban untuk beribadah dan menyembah Tuhan sang
pencipta dengan ketulusan. Adapun sebagai wakil Tuhan dibumi, manusia dalam
hidupnya berkewajiban memelihara dan memanfaatkan segenap karunia kekayaan
alam dengan sebaik-baiknya untuk kebutuhan hidupnya. Kedudukan manusia
tersebut mencakup tiga segi hubungan, yaitu hubungan antara manusia dengan
Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan
makhluk lainnya. Bangsa Indonesia sebagai umat religius dengan sendirinya harus
berperan sesuai dengan kedudukan tersebut.
Secara konsepsional, wawasan nusantara (Wawasan) merupakan wawasan
nasionalnya bangsa Indonesia. Perumusan wawasan nasional bangsa Indonesia
yang selanjutnya disebut Wawasan Nusantara, itu merupakan salah satu konsepsi
politik dalam ketatanegaraan Republik Indonesia. Wawasan Nusantara sebagai
wawasan nasionalnya bangsa Indonesia dibangun atas pandangan geopolitik
bangsa. Pandangan bangsa Indonesia didasarkan pada konstelasi lingkungan
tempat tinggalnya yang menghasilkan konsepsi Wawasan Nusantara. Jadi
Wawasan Nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia.
Konsep Geopolitik sesungguhnya adalah merupakan ilmu
penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah
geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa. Negara Indonesia memiliki
unsur-unsur kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan
keadaan geografi yang strategis dan kaya sumber daya alam. Sementara
kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat
yang harus disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air, sebagaimana telah
diperjuangkan oleh para pendiri negara ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian, hakikat, dan kedudukan wawasan nusantara?
2. Apa pengertian geopolitik itu?
3. Bagaimana wawasan nusantara sebagai geopolitik di Indonesia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian, hakikat, dan kedudukan dari wawasan
nusantara.
2. Untuk mengetahui pengertian dari geopolitik.
3. Untuk mengetahui hubungan antara wawasan nusantara dengan aspek
geopolitik.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian, Hakikat, dan Kedudukan Wawasan Nusantara


A. Pengertian Wawasan Nusantara

Secara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan


Nusantara. Wawasan berasal dari kata Wawas (bahasa jawa) yang berarti
pandangan, tinjauan dan penglihatan indrawi. Jadi wawasan adalah
pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara
pandang dan cara melihat. Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa
artinya pulau atau kesatuan kepulauan. Antara artinya menunjukkan letak
antara dua unsur. Jadi Nusantara adalah kesatuan kepulauan yang terletak
antara dua benua, yaitu benua Asia dan Australia, dan dua samudra, yaitu
samudra Hindia dan Pasifik. Berdasarkan pengertian modern, kata “nusantara”
digunakan sebagai pengganti nama Indonesia.

Sedangkan terminologis, Wawasan menurut beberapa pendapat sebagai


berikut:
a. Menurut prof. Wan Usman, “Wawasan Nusantara adalah cara pandang
bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara
kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam”.
b. Menurut GBHN 1998, Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
c. Menurut kelompok kerja Wawasan Nusantara untuk diusulkan menjadi
tap. MPR, yang dibuat Lemhannas tahun 1999, yaitu “cara pandang dan
sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba
beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan
nasional”.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, secara sederhana wawasan nusantara
berarti cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya.
B. Hakikat Wawasan Nusantara
Kita memandang bangsa Indonesia dengan Nusantara merupakan satu
kesatuan. Jadi, hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan dan kesatuan
wilayah nasional. Dengan kata lain, hakikat Wawasan Nusantara adalah
“persatuan bangsa dan kesatuan wilayah”.
Dalam GBHN disebutkan bahwa hakikat Wawasan Nusantara
diwujudkan dengan menyatakan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan
politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
C. Kedudukan Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara berkedudukan sebagai visi bangsa. Wawasan
nasional merupakan visi bangsa yang bersangkutan dalam menuju masa
depan. Visi bangsa Indonesia sesuai dengan konsep Wawasan Nusantara
adalah menjadi bangsa yang satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula.
Kedudukan Wawasan Nusantara sebagai salah satu konsepsi ketatanegaraan
Republik Indonesia.

2. Pengertian Geopolitik
Geopolitik berasal dari kata Geo dan Politik. Geo berarti bumi dan Politik
berasal dari bahasa Yunani Politeia. Poli artinya kesatuan masyarakat yang berdiri
sendiri dan teia artinya urusan. Ilmu Geopolitik adalah suatu ilmu pengetahuan
yang mempelajari tentang potensi-potensi yang dimiliki oleh suatu bangsa atas
dasar jati dirinya. Geopolitik adalah suatu ilmu yang berkaitan dengan filosofi
dasar hubungan antara manusia dan geografi. Ilmu Geografi Politik adalah studi
kebedaan dan kesamaan areal watak politik sebagai bagian yang paling
berhubungan dari kompleks total perbedaan dan kesamaan areal. Geopolitik
mencakup praktik analisis, prasyarat, perkiraan, dan pemakaian kekuatan politik
terhadap suatu wilayah. Secara spesifik, geopolitik merupakan metode analisis
kebijakan luar negeri yang berupaya memahami, menjelaskan, dan
memperkirakan perilaku politik internasional dalam variabel geografi. Variabel
geografi tersebut umumnya mengarah pada: lokasi geografis negara atau negara
yang dipertanyakan, ukuran negara yang terlibat, iklim wilayah tempat negara
tersebut berada, topografi wilayah, demografi, sumber daya alam, dan
perkembangan teknologi.
Istilah geopolitik awalnya sebagai ilmu bumi politik kemudian
berkembang menjadi pengetahuan tentang sesuatu yang berhubungan dengan
konstelasi ciri khas negara. Teori geopolitik kemudian berkembang menjadi
konsepsi wawasan nasional. Oleh karena itu, geopolitik selalu mengacu pada
wawasan nasional.
Ada beberapa pandangan para pemikir Geopolitik, diantaranya:
 Friedrich Ratzel (1844-1904) : seorang penggagas geopolitik sebagai ilmu
bumi politik (Political Geography), peletak dasar-dasar suprastruktur
geopolitik bahwa kekuatan suatu negara harus mampu mewadahi
pertumbuhannya. Semakin luas ruang potensi geografi yang ditempati
sekelompok politik (kekuatan), makin memungkinkan kelompok politik itu
tumbuh. Negara sebagai suatu organisme yang memerlukan ruang hidup,
mengenal proses lahir, hidup, dan mati. (Teori Ruang).
 Rudolph Kjellen (1864-1922) : mengembangkan geopolitik sebagai
Geographical Politic yang menitik beratkan kepada analisis fenomena geografi
dari aspek politik geografi menyangkut kependudukan, ekonomi sosial, dan
pemerintahan, bahwa negara tidak sekedar satuan biologis juga mempunyai
intelektualitas. Negara sebagai satu kesatuan politik yang menyeluruh,
meliputi geografi, kependudukan, ekonomi, sosio & crato (pemerintahan)
politik. Dinamika kebudayaan berupa gagasan, kegiatan ekonomi harus diikuti
oleh pemekaran wilayah. Perluasan ini dapat dilakukan secara damai atau
kekerasan. Berarti dapat menuju ke arah politik adu kekuatan dan adu
kekuasaan serta ekspansionisme. (Teori Organisme).
 Sir Halford Mackinder (1861-1947) : teorinya menganut konsep kekuatan,
yang mencetuskan Wawasan Benua yaitu konsep kekuatan di darat. Teorinya
berbunyi; barang siapa dapat menguasai “Daerah jantung” (Eurasia = Eropa
dan Asia) akan dapat menguasai “Pulau Dunia” yaitu Eropa, Asia, dan Afrika.
Selanjutnya barang siapa dapat menguasai “Pulau dunia” akhirnya dapat
menguasai dunia. (Teori Daerah Jantung).
 Karl Haushofer (1869-1946) : ajarannya (mengacu pokok pikiran Kjellen)
berkembang di Jerman Adolf Hitler (Nazisme), dan di Jepang berupa ajaran
Hako Ichiu yang di landasi oleh paham militerisme dan fasisme. Pokok
pikiran ajarannya: Suatu bangsa dalam mempertahankan hidupnya mengikuti
hukum alam, artinya yang kuat atau unggul akan tetap bertahan hidup.
 Geopolitik sebagai doktrin negara yang menitik beratkan pada soal strategi
perbatasan.
 Ruang hidup bangsa dan tekanan kekuasaan ekonomi dan sosial yang
rasial mengharuskan pembagian baru dari kekayaan alam di dunia.
 Geopolitik sebagai landasan ilmiah bagi tindakan politik dalam
mempertahankan kelangsungan hidup untuk mendapat ruang hidup.
 Teori ekspansionisme, dan wilayah dunia dibagi-bagi menjadi region-
region yang akan dikuasai oleh bangsa unggul seperti AS, Inggris, Jerman,
Rusia, dan Jepang di Asia. (Teori Pan Region)
 Nicholas J. Spykman (1893-1943) : dengan Teori Daerah Batas (Rimland
Theory). Dalam teorinya tersirat: Dunia terbagi empat, yaitu daerah jantung
(Heartland), bulan sabit dalam (rimland), bulan sabit luar, dan dunia baru
(benua Amerika).
 Menggunakan kombinasi kekuatan darat, laut, dan udara untuk menguasai
dunia.
 Daerah bulan sabit dalam (Rimland) akan lebih besar pengaruhnya dalam
percaturan politik dunia daripada daerah jantung.
 Wilayah Amerika yang paling ideal dan menjadi negara terkuat.
 Kenichi Ohmae : Dalam perkembangan masyarakat global, batas-batas
wilayah negara dalam geografi dan politik relatif tetap, tetapi kehidupan dalam
suatu negara tidak mungkin dapat membatasi kekuatan global yang berupa
informasi, investasi, industri dan konsumen yang makin individual.

3. Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia


A. Paham Geopolitik Bangsa Indonesia
Paham geopolitik bangsa Indonesia terumuskan dalam konsepsi
Wawasan Nusantara. Bagi bangsa Indonesia, geopolitik merupakan pandangan
baru dalam mempertimbangkan faktor-faktor geografis wilayah negara untuk
mencapai tujuan nasionalnya. Untuk Indonesia, geopolitik adalah kebijakan
dalam rangka mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan keuntungan
letak geografis negara berdasarkan pengetahuan ilmiah tentang kondisi
geografis tersebut.
Secara geografis, Indonesia memiliki ciri khas, yakni diapit dua
samudra dan dua benua serta terletak dibawah orbit Geostationary Satellite
Orbit (GSO). Dan Indonesia bisa disebut sebagai Benua Maritim Indonesia.
Wilayah Negara Indonesia tersebut dituangkan secara yuridis formal dalam
Pasal 25A UUD 1945 Amandemen IV. Atas dasar itulah Indonesia
mengembangkan paham geopolitik nasionalnya, yaitu Wawasan Nusantara.
Dan secara historis, wilayah Indonesia sebelumnya adalah wilayah bekas
jajahan Belanda yang dulunya disebut Hindia Belanda.
Berdasarkan fakta geografis dan sejarah inilah, wilayah Indonesia
beserta apa yang ada di dalamnya dipandang sebagai satu kesatuan.
Pandangan atau Wawasan nasional Indonesia ini dinamakan Wawasan
Nusantara. Wawasan Nusantara sebagai konsepsi geopolitik bangsa Indonesia.
B. Perumusan Wawasan Nusantara
Konsepsi Wawasan Nusantara dituangkan dalam peraturan perundang-
undangan, yaitu dalam ketetapan MPR mengenai GBHN. Secara berturut-turut
ketentuan tersebut adalah :
1. Tap MPR No. IV \ MPR \ 1973
2. Tap MPR No. IV \ MPR \ 1978
3. Tap MPR No. II \ MPR \ 1983
4. Tap MPR No. II \ MPR \ 1988
5. Tap MPR No. II \ MPR \ 1993
6. Tap MPR No. II \ MPR \ 1998
Dalam ketetapan tersebut dinyatakan bahwa Wawasan dalam
penyelenggaraan pembangunan nasional dalam mencapai Tujuan
Pembangunan Nasional adalah Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara
adalah wawasan nasional yang bersumber dari Pancasila dan UUD 1945.
Hakikat dari wawasan nusantara adalah kesatuan bangsa dan keutuhan
wilayah Indonesia. Cara pandang bangsa Indonesia tersebut mencakup :
1. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik.
2. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi.
3. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya.
4. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan
Keamanan.
Masing-masing cakupan arti dari Perwujudan kepulauan Nusantara
sebagai Satu Kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, Pertahanan
Keamanan (POLEKSOSBUDHANKAM) tersebut tercantum dalam GBHN.
GBHN terakhir yang memuat rumusan mengenai Wawasan Nusantara
adalah GBHN 1998 yaitu dalam Ketetapan MPR No. II \ MPR \ 1998. Pada
GBHN 1999 sebagaimana tertuang dalam Ketetapan MPR No. IV \ MPR \
1999 tidak lagi ditemukan rumusan mengenai Wawasan Nusantara.
Pada masa sekarang ini, dengan tidak adanya lagi GBHN, rumusan
Wawasan Nusantara menjadi tidak ada. Meski demikian sebagai konsepsi
politik ketatanegaraan Republik Indonesia, wilayah Indonesia yang berciri
nusantara kiranya tetap dipertahankan. Hal ini tertuang dalam Pasal 25A UUD
1945 Amandemen IV yang berbunyi “Negara Kesatuan Republik Indonesia
adalah sebuah Negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang
batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan Undang-Undang”. Undang-
Undang yang mengatur hal ini adalah Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996
tentang Perairan Indonesia.

C. Batas Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia


a) Wilayah Daratan
Wilayah daratan adalah daerah dipermukaan bumi dalam batas-batas
tertentu dan di dalam tanah di permukaan bumi.
b) Wilayah Perairan
Wilayah perairan Indonesia meliputi laut territorial, perairan kepulauan,
dan perairan pendalaman.
c) Wilayah Udara
Wilayah udara adalah wilayah yang berada di atas wilayah daratan dan
lautan (perairan) negara itu. Seberapa jauh kedaulatan negara terhadap
wilayah udara di atasnya, terdapat beberapa aliran, yaitu :
1) Teori Udara Bebas
2) Teori Negara Berdaulat di Udara
D. Unsur Dasar Wawasan Nusantara
Konsepsi Wawasan Nusantara mengandung tiga unsur dasar, yaitu :
a) Wadah (Contour)
b) Isi (Content)
c) Tata Laku (Conduct)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara konsepsional, wawasan nusantara merupakan wawasan nasionalnya
bangsa Indonesia. Perumusan wawasan nusantara bangsa Indonesia yang
selanjutnya disebut Wawasan Nusantara itu merupakan salah satu konsepsi politik
dalam ketatanegaraan Republik Indonesia. Sebagai wawasan nasional dari bangsa
Indonesia maka wilayah Indonesia yang terdiri dari daratan, laut, dan udara di
atasnya dipandang sebagai ruang hidup yang satu atau utuh. Wawasan nusantara
sebagai wawasan nasionalnya bangsa Indonesia didasarkan pada konstelasi
lingkungan tempat tinggalnya yang menghasilkan konsepsi wawasan nusantara.
Jadi, wawasan nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa
Indonesia. Setiap bangsa di dunia memiliki cara pandang terhadap kebangsaan
dan tanah airnya masing-masing dan cara pandang terhadap kebangsaannya itu
kemudian disebut sebagai wawasan kebangsaan. Wawasan kebangsaan adalah
cara pandang suatu bangsa terhadap prinsip-prinsip dasar kebangsaan yang
menjadi ciri atau identitas kepribadian bangsa tersebut. Sehingga dengan
berpedoman kepada cara pandang yang menjadi prinsip dasar kebangsanya itu,
maka bangsa tersebut memiliki sikap dan jati diri sesuai dengan nilai-nilai dasar
yang dianutnya. Wawasan kebangsaan meliputi mawas ke dalam dan mawas ke
luar. Mawas ke dalam artinya memandang kepada diri bangsa Indonesia sendiri
yang memiliki wilayah tanah air yang luas, jumlah penduduk yang banyak,
keanekaragaman budaya dan lain-lain. Mawas ke luar, yaitu memandang terhadap
lingkungan sekitar Negara-negara tetangga dan dunia internasional.

B. Saran
Dengan mengembangkan sikap saling menghargai dan menghormati,
maka kebersamaan sebagai bangsa akan terjalin indah. Karena itu nilai dan makna
terdalam dari sikap saling menghargai dan menghormati tersebut, hendaknya
dapat menjadi basis motivasi dalam kehidupan masyarakat kita yang pada
gilirannya dapat mengembangkan wawasan kebangsaan Indonesia. Dari uraian di
atas dapat dikemukakan bahwa wawasan nusantara dapat diartikan sebagai cara
pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya yang terdiri dari
pulau-pulau.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/6725652/MAKALAH____Geopolitik_dan_Wawasan_
Nusantara
http://www.academia.edu/5453120/Mengenal______Geopolitik_Indonesia_dan_
Wawasan_Nusantara
http://id.wikipedia.org/wiki/Wawasan_Nusantara
http://tiekawati.wordpress.com/2014/03/15/wawasan-nusantara-sebagai-
geopolitik-indonesia/
http://rijalulfata.blogspot.com/2013/04/wawasan-nusantara-sebagai-
geopolitik.html

Anda mungkin juga menyukai