Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

GEOPOLITIK INDONESIA
Mata Kuliah : Kewarganegaraan

Dosen : Hasnawati, S.Pd.I.,M.Pd.I.


Di Susun Oleh : KELOMPOK 11
Nama:
MUH FACHRI RUSTAM : 21.023.22.201.104
MUALLIN : 21.023.22.201.092

UNIVERSITAS ANDI DJEMMA PALOPO

FAKULTAS TEKNIK

PRODI TEKNIK SIPIL

2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang


Maha Esa atas perlindungan dan bimbingan kasih-NYA.
sehingga pembuatan makalah tentang “Geopolitik Indonesia"
dapat terselesaikan dengan baik. penuh dengan campur tangan
Tuhan.

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi tugas mata


kuliah Kewarganegaraan. Dalam pelaksanaan pembelajaran
maupun saat pembuatan makalah ini, penulis menyadari masih
banyak masalah dan kendala yang penulis hadapi. Sehingga pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada Bapak La Bilu, selaku dosen pembimbing mata
kuliah Kewarganegaraan, dan semua pihak yang turut
membantu. yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Demikian makalah ii dapat terselesaikan dengan baik. penulis


menyadan masih banyak kekurangan dalam penulisan makalh
im. Dan tak lepas dari keterbatasan ilmu pengetahuan yang
penulis milila. Maka dari itu. penulis tetap menerima kntik dan
saran dari berbagai pihak. Guna kesempurnaan laporan mi.
Semoga bermanfaat bagi penulis kedepannya dan pihak-pihak
lam yang berkepentingan.
DAFTAR ISI
Daftar Isi.....................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................ii

A. Latar Belakang...............................................................................................ii
B. Rumusan Masalah..........................................................................................ii
C. Tujuan............................................................................................................ii

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................1

1. Pengertian Geopolitik Indonesia....................................................................1


2. Pengertian wawasan Nusantara .....................................................................1
3. Faktor yang mempengaruhi wawasan Nusantara...........................................2

BAB III PENUTUP....................................................................................................5

A. Kesimpulan....................................................................................................5
B. Saran...............................................................................................................5

i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam hubungan dengan kehidupan manusia dalam suatu Negara dalam
hubungannya dengan lingkungan alam, kehidupan manusia di dunia mempunyai
kedudukan sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai wakil Tuhan
(khlifatullah) di bumi yang rcncrima amanatnya untuk mengelola kekayaan alam.
Sebagai hamba Tuhan mempunyai kewajiban untuk beribadah dan menyembah Tuhan
sang pencipta dengan penuh ketulusan. Adapun sebagai wakil Tuhan di burni,
manusia dalam hidupnya berkewajiban memelihara dan dan memanfaatkan segenap
karunia kekayaan alam dengan sebaik-baiknya untuk kebutuhan hidupnya.
Kedudukan manusia tersebut mencakup tiga segi hubungan, yaitu: Hubungan antara
manusia dengan Tuhan, hubungan antar manusia, dan hubungan antara manusia
dengan makhluk lainnya. Bangsa Indonesia sebagai umat manusia religious dengan
sendirinya harus dapat berperan sesuai dengan kedudukan tersebut.

Sebagai Negara kepulauan dengan masyarakatnya yang beraneka ragam,


Negara Indonesia memiliki unsur-unsur kekuatan dan sekaligus kelemahan.
Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan gcografi yang strategi dan kaya akan
sumber daya alam. Sementara kelemahannya terictak pada wujud kepulauan dan
kcanckaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah
air, sebagaimana telah diperjuangkan oleh para pendiri Negara.Dalam pelaksanannya
bangsa Indonesia tidak bebas dari pengaruh interaksi dan interelasi dengan
lingkungan sekitarnya, baik lingkungan regional maupun internasional. Dalam hal ini
bangsa Indonesia perlu memiliki prinsip-prinsip dasar sebagai pedoman agar tidak
terombang-ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai
citacita dan tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa Indonesia adalah
wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara. Sehingga kelompok
kami menjadikan kasus Ambalat yang menjadi Studi kasus dalam tugas kelompok ini.

B. Rumusan Masalah

ii
Dari latar belakang yang telah ada, penulis merumuskan beberapa permasalahan
diantaranya :
1. Apa yang dimaksud dengan geopolitik Indonesia dan wawasan Nusantara?
2. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi wawasan nusantara?

C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk memenuhi tugas kelompok Pendidikan Kewarganegaraan
2. Untuk dijadikan bahan dalam kegiatan diskusi
3. Untuk mengetahui hubungan wawasan nusantara dengan ketahanan nasional.

ii
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Geopolitik Indonesia
Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional gcografik
(kepentingan yang titik beratnya terictak pada pertimbangan gcografi, wilayah atau
territorial dalam arti luas) suatu Negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan
berdampak langsung kepada system politik suatu Negara. Sebaliknya, politik Negara itu
secara langsung akan berdampak pada gcografi Negara yang bersangkutan. Geopolitik
bertumpu pada geografi sosial (hukum geografis), mengenai situasi, kondisi, atau
konstclasi geografi dan segala sesuatu yang dianggap relevan dengan karakteristik
geografi suatu Negara.

Sebagai Negara kepulauan, dengan masyarakat yang berbhinncka, Negara Indonesia


memiliki unsur-unsur kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terictak pada posisi
dan keadaan geografi yang strategis dan kaya sumber daya alam. Sementara
kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang
harus disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan
oleh para pendiri Negara ini. Dorongan kuat untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan
Indonesia tercermin pada momentum sumpah pemuda tahun 1928 dan kemudian
dilanjutkan dengan perjuangan kemerdekaan yang puncaknya terjadi pada saat
proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.

Penyelenggaraan Negara kesatuan Republik Indonesia sebagai system kehidupan


nasional bersumber dari dan bermuara pada landasan ideal pandangan hidup dan
konstitusi Undang-Undang Dasar 1945.
Dalam pelaksanaannya bangsa Indonesia tidak bebas dari pengaruh interaksi dan
interelasi dengan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan regional maupun intemasional.
Dalam hal ini bangsa Indonesia perlu memiliki prinsip-prinsip dasar sebagai pedoman
agar tidak terombang-ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk
mencapai citacita dan tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa Indonesia adalah
wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara sehingga disebut dengan

1
wawasan nusantara. Kepentingan nasional yang mendasar bagi bangsa Indonesia adalah
upaya menjamin persatuan dan kesatuan wilayah, bangsa, dan segenap aspek kehidupan
nasionalnya. Karena hanya dengan upaya inilah bangsa dan Negara Indonesia dapat tetap
eksis dan dapat melanjutkan perjuangan menuju masyarakat yang dicita-citakan.

Oleh karena itu, wawasan nusantara adalah geopolitik Indonesia. Hal ini dipahami
berdasarkan pengertian bahwa dalam wawasan nusantara terkandung konsepsi geopolitik
Indonesia, yaitu unsur ruang, yang kini berkembang tidak saja secara fisik geografis,
melainkan dalam pengertian secara keseluruhan (Suradinata: Sumiamno: 2005).

B. Pengertian wawasan Nusantara


Istilah wawasan berasal dari kata “wawas' yang berarti pandangan, tinjauan, atau
penglihatan indrawi. Akar kata ini membentuk kata “mawas' yang berarti memandang,
meninjau, atau melihat, atau cara melihat.sedangkan istilah nusantara berasal dari kata
“nusa' yang berarti diapit diantara dua hal. Istilah nusantara dipakai untuk
menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang
terletak diantara samudra Pasifik dan samudra Indonesia, serta diantara benua Asia dan
benua Australia.

Secara umum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri dan
lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai dengan
posisi dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau cita-cita nasionalnya.
Sedangkan wawasan nusantara memiliki arti cara pandang bangsa Indonesia tentang diri
dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar I94S serta sesuai
dengan geografi wilayah nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai
tujuan dan Cita-cita nasionalnya.

2
C. Faktor faktor yang mempengaruhi wawasan Nusantara
1. Wilayah (Geografi)
a. Asas Kepulauan (Archipelagic Principle)
Kata "Archipelago" dan “Archipelagic' berasal dari kata Italia “Archipclagos'. Akar
katanya adalah “archi' yang berarti terpenting, terutama, dan “pclagos' berarti laut atau
wilayah lautan. Jadi, “Archipelago” berarti lautan terpenting.

Istilah "Archipelago" adalah wilayah lautan dengan pulau-pulau di dalamnya. Arti ini
kemudian menjadi pulau-pulau saja tanpa menyebut unsur lautnya sebagai akibat
penyerapan bahasa barat, sehingga Archipelago selalu diartikan kepulauan atau
kumpulan pulau.

Lahirnya asas Archipelago mengandung pengertian bahwa pulau-pulau tersebut selalu


dalam kesatuan utuh, sementara tempat unsure perairan atau lautan antara pulau-pulau
berfungsi sebagai unsur penghubung dan bukan unsur pemisah. Asas dan wawasan
kepulauan ini dijumpai dalam pengertian the Indian Archipelago. Kata Archipelago
pertama kali dipakai oleh Johan Crawford dalam bukunya the history of Indian
Archipelago (1820). Kata Indian Archipelago diterjemahkan kedalam bahasa Belanda
Indische Archipel yang semula ditafsirkan sebagai wilayah Kepulauan Andaman sampai
Marshanai.

b. Kepulauan Indonesia

Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belanda dinamakan Nederlandsch


Oostindishe Archipelago. Itulah wilayah jajahan Belanda yang kemudian menjadi
wilayah Negara Republik Indonesia. Sebagai sebutan untuk kepulauan ini sudah banyak
nama yang dipakai, yaitu “Hindia Timur", “Insulinde' oleh Multatuli, “nusantara".
"indonesia" dan “Hindia Belanda' (Nederlandsch-Indie) pada masa penjajahan Belanda.
Bangsa Indonesia sangat mencintai nama 'Indonesia' meskipun bukan dari bahasanya
sendiri, tetapi ciptaan orang barat. 1. Wilayah (Geografi) &. Asas Kepulauan
(Archipelagic Principle)

3
Kata "Archipelago" dan “Archipelagic' berasal dari kata Italia “Archipclagos'. Akar
katanya adalah “archi' yang berarti terpenting, terutama, dan “pclagos' berarti laut atau
wilayah lautan. Jadi, “Archipelago” berarti lautan terpenting.

Istilah "Archipelago" adalah wilayah lautan dengan pulau-pulau di dalamnya. Arti ini
kemudian menjadi pulau-pulau saja tanpa menyebut unsur lautnya sebagai akibat
penyerapan bahasa barat, sehingga Archipelago selalu diartikan kepulauan atau
kumpulan pulau.

Lahirnya asas Archipelago mengandung pengertian bahwa pulau-pulau tersebut selalu


dalam kesatuan utuh, sementara tempat unsure perairan atau lautan antara pulau-pulau
berfungsi sebagai unsur penghubung dan bukan unsur pemisah. Asas dan wawasan
kepulauan ini dijumpai dalam pengertian the Indian Archipelago. Kata Archipelago
pertama kali dipakai oleh Johan Crawford dalam bukunya the history of Indian
Archipelago (1820). Kata Indian Archipelago diterjemahkan kedalam bahasa Belanda
Indische Archipel yang semula ditafsirkan sebagai wilayah Kepulauan Andaman sampai
Marshanai.

b. Kepulauan Indonesia

Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belanda dinamakan Nederlandsch


Oostindishe Archipelago. Itulah wilayah jajahan Belanda yang kemudian menjadi
wilayah Negara Republik Indonesia. Sebagai sebutan untuk kepulauan ini sudah banyak
nama yang dipakai, yaitu “Hindia Timur", “Insulinde' oleh Multatuli, “nusantara".
"indonesia" dan “Hindia Belanda' (Nederlandsch-Indie) pada masa penjajahan Belanda.
Bangsa Indonesia sangat mencintai nama 'Indonesia' meskipun bukan dari bahasanya
sendiri, tetapi ciptaan orang barat. Nama Indonesia mengandung arti yang tepat, yaitu
kepulauan Indonesia. Dalam bahasa Yunani, “Indo” berarti India dan “nesos' berarti
pulau. Indonesia mengandung makna spiritual yang didalamnya terasa ada jiwa
perjuangan menuju cita-cita luhur, Negara kesatuan, kemerdekaan dan kebebasan.

c. Komsepsi tentang Wilayah Indonesia

4
Dalam perkembangan hukum laut internasional dikenal beberapa konscpsi mengenai
pemilikan dan penggunaan wilayah laut sebagai berikut :

1. Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya.

2. res Cimmunis, menyatakan bahwa laut itu adalah milik masyarakat dunia karena itu
tidak dapat dimiliki oleh masing-m,asing Negara

3. Mare Liberum, menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas untuk semua bangsa

4. Mare Clausum (the right and dominion of the sca), menyatakan bahwa hanya laut
sepanjang pantai saja yang dimiliki oleh suatu Negara sejauh yang dapat dikuasai dari
darat (waktu itu kira-kira sejauh tiga mil)

5. Archipelagic State Pinciples (Asas Negara Kepulauan) yang menjadikan dasar


konvensi PBB tentang hokum laut.

Saat ini Konvensi PBB tentang Hukum Laut (United Nation Convention on the Law
of the sea UNCLOS) mengakui adanya keinginan untuk membentuk tertib hokum laut
dan dan samudra secara damai. Di samping itu ada keinginan pula untuk
mendayagunakan kekayaan alamnya secara adil dan efesien, konservasi dan pengkajian
hayatinya, serta perlindungan lingkungan laut.

5
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam


wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional
gcografik (kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi,
wilayah atau territorial dalam arti luas) suatu Negara, yang apabila dilaksanakan dan
berhasil akan berdampak langsung kepada system politik suatu Negara.

Salah satu pedoman bangsa Indonesia adalah wawasan nasional yang berpijak
pada wujud wilayah nusantara sehingga disebut dengan wawasan nusantara.

Istilah wawasan berasal dari kata “wawas' yang berarti pandangan, tinjauan,
atau penglihatan indrawi. Akar kata ini membentuk kata "mawas" yang berarti
memandang, meninjau, atau melihat, atau cara melihat.sedangkan istilah nusantara
berasal dari kata “nusa' yang berarti diapit diantara dua hal. Istilah nusantara dipakai
untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia
yang terletak diantara samudra Pasifik dan samudra Indonesia, serta diantara benua
Asia dan benua Australia.

Dalam proses pembangunan nasional untuk pencapaian tujuan nasional selalu


menghadapi berbagai kendala dan ancaman. Untuk mengatasi perlu dibangun suatu
kondisi kehidupan nasional yang disebut katahan nasioanl. Kencrhasilan
pembangunan akan meningkatkan kondisi dinamik kehidupan nasional dalam wujud
ketahan nasional yang tangguh.

6
Sebaliknya, ketahan nasional yang tangguh akan mendorong pembangunan
nasional semakin baik.

Wawasan nasional bangsa nindonesia adalah wawasan Nusantara yang


merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional.
sedangkan ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses
pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh karena itu
perlu adanya suatu konsepsi Ketahanan Nasional yang sesuai dengan karakteristik
bangsa Indonesia.

Secara ringkas dapt dikatakan bahwa wawasan nusantara dan ketahan nasional
merupakan konsepsi yang saling mendukung antara sebgai pedoman bagi
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara agar tetap jaya dan berkembang
seterusnya.

B. SARAN
Sebagai wakil Tuhan ( Khalifatullah) di bumi manusia wajib mengelola,
menjaga dan memanfaatkan sebaik mungkin apa yang ada di dalamnya.
Parbedaan yang terjadi di antara kita janganlah menjadi penghalan untuk kita
saling bersatu.

Anda mungkin juga menyukai