Anda di halaman 1dari 14

Wawasan Nusantara

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

Pendidikan Kewarganegaraan

Yang dibina oleh Bapak Albar Adetary Hasibuan

Oleh

Ayu Rahmadhani 135020300111030

Renny Nadianti 145020307111013

Syahida Amalia 155020300111001

Lia Widayanti Dwi Agustin 155020300111002

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI

APRIL 2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Wawasan Nusantara ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada pengajar mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga
kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya
makalah ini.

Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita, khususnya bagi penulis.Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna, maka penulis mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Malang, 03 Juni 2016

Tim Penulis
BAB I

1.1 Latar Belakang

Bangsa Indonesia kaya akan sosial budaya, sumber daya alam, dan sejarah.
Dengan kekayaan tersebut, menjadikan bangsa Indonesia ini memiliki tujuan dan cita-
cita, agar apa yang telah dimilikinya dapat dijadikan sebuah pencapaian dari sebuah
perjuangan seperti halnya saat Indonesia terlepas dari penjajahan. Bukan sebatas
terlepas dari penjajahan namun, bangsa Indonesia harus mewujudkan cita-cita bangsa,
karena sebuah kemerdekaan itu bukan sebuah pencapaian hasil dalam perjuangan,
melainkan hanya sebagai alat untuk mewujudkan tujuan nasional serta cita-cita dari
bangsa tersebut, khususnya oleh bangsa Indonesia.
Tujuan nasional dan cita-cita bangsa Indonesia telah tercantum jelas pada
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Pada alinea ke-2 telah menjelaskan
mengenai cita-cita bangsa Indonesia, yaitu Dan perjuangan pergerakan Indonesia
telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentaosa
mengantarkan rakyat Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia
yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur.
Mengenai tujuan nasional bangsa Indonesia telah tercantum juga pada
Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4, yaitu membentuk suatu pemerintahan negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.
Demi tercapainya tujuan nasional serta cita-cita bangsa Indonesia tersebut,
seharusnya kita memanfaatkan sosial budaya, sumber daya alam, dan sejarah yang
ada serta bagaimana bangsa Indonesia memandang diri dan lingkungannya. Maka
dengan itu kami akan membahas mengenai cara pandang bangsa Indonesia dalam
memandang diri dan lingkungannya, yang disebut juga dengan Wawasan Nusantara.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian, kedudukan dan peranan wawasan nusantara ?
b. Bagaimana konsep wilayah sebagai ruang hidup bangsa ?
c. Bagaimana impelementasi wawasan nusantara dalam berbagai kehidupan
berbangsa ?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian, kedudukan dan peranan wawasan nusantara
b. Untuk mengetahui konsep wilayah sebagai ruang hidup bangsa
c. Untuk mengetahui bagaimana implementasi wawasan nusantara dalam berbagai
kehidupan berbangsa

BAB II

WAWASAN NUSANTARA
A. Pengertian Wawasan Nusantara
Wawasan dari kata wawas yang berarti meninjau, memandang,
mengamati. Dengan demikian wawasan dapat diartikan konsepsi cara pandang (KBBI,
2002 : 1271). Wawasan nasional bangsa terbentuk karena bangsa tinggal dalam suatu
wilayah yang diakui sebagai miliknya untuk kehidupannya. Oleh karena itu, apabila kita
membahas bangsa akan terkait pula masalah : sejarah diri dan budaya, falsafah hidup
serta tempat tinggal dan lingkungannya. Dari ketiga aspek tercetus aspirasi bangsa yang
kemudian dituangkan dalam perjanjian tertulis yaitu konstitusi maupun tidak tertulis
namun tetap menjadi catatan hidup dan motivasi yang semuanya dituangkan menjadi
ajaran atau doktrin dasar untuk membangun negara yang berupa wawasan nasional.
Wawasan nasional bangsa Indonesia dinamakan Wawasan Nusantara, yang
merupakan implementasi perjuangan pengakuan sebagai negara kepulauan yang
disesuaikan dengan kemajuan jaman. Pada masa lalu paham negara kepulauan hanya
meliputi kumpulan pulau-pulau berdasarkan contour yang dipisahkan oleh laut. Paham
Nusantara menunjukkan dua arah pengaruh :
1. Ke dalam : berlaku asas kepulauan, yang menuntut terpadunya unsur tanah dan air
yang selaras dan serasi guna merealisasikan wujud tanah air.
2. Ke luar : berlakunya asas posisi antara, yang menuntut posisi kuat bagi Indonesia
untuk dapat berdiri tegak

Tujuan umum wawasan nusantara sendiri adalah untuk mewujudkan persatuan


dan kesatuan segenap aspek kehidupan nasional dan turut serta menciptakan dalam
ketertiban dan perdamaian dunia. Semua itu dalam rangka mencapai Tujuan Nasional.
Sehingga dapat didefinisikan bahwa tujuan wawasan nusantara terdiri dari :

Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa
tujuan kemerdekaan Indonesia adalah "untuk melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial".
Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik
alamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia
adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk
menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta
martabat manusia di seluruh dunia.
Oleh karena itu hakekat tujuan wawasan nusantara adalah kesatuan dan persatuan dalam
kebhinekaan yang mengandung arti :

a. Penjabaran tujuan nasional yang telah diselaraskan dengan kondisi, posisi dan
potensi geografi serta kebhinekaan budaya.
b. Pedoman pola tindak dan pola pikir kebijaksanaan nasional
c. Hakikat Wawasan Nusantara persatuan dan kesatuan dalam ke-bhinekaan.

Kedudukan Wawasan Nusantara


Kedudukan (status) wawasan nusantara adalah posisi, cara pandang, dan perilaku bangsa
Indonesia mengenai dirinya yang kaya akan berbagai suku bangsa, agama, bahasa, dan
kondisi lingkungan geografis yang berwujud negara kepulauan, berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945. Secara hierarki, posisi atau status wawasan nusantara menempati urutan
ketiga setelah UUD 1945
Dalam sistem kehidupan nasional Indonesia sebagai paradigma kehidupan
Nasional Indonesia yang urutannya sebagai berikut :
1. Pancasila sebagai filsafat, ideologi bangsa dan dasar negara.
2. UUD 1945 sebagai konstitusi negara.
3. Wawasan Nusantara sebagai geopolitik bangsa Indonesia.
4. Ketahanan Nasional sebagai geostrategi bangsa dan negara Indonesia.
5. Politik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan dasar nasional dalam
pembangunan nasional.
Wawasan nusantara dan ketahanan nasional sebagai doktrin dasar pengaturan
kehidupan nasional. Sedangkan politik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan dasar
nasional dalam bentuk GBHN masa Orba yang dijabarkan lebih lanjut dalam
kebijaksanaan strategi pada strata di bawahnya.

Peranan Wawasan Nusantara


Dalam kehidupan nasional, Wawasan Nusantara dikembangkan peranannya untuk
:
a. Mewujudkan serta memelihara persatuan dan kesatuan yang serasi dan selaras,
segenap aspek kehidupan nasional.
b. Menumbuhkan rasa tanggung jawab atau pemanfaatan lingkungan-nya. Peranan ini
berkaitan dengan adanya hubungan yang erat dan saling terkait dan ketergantungan
antara bangsa dengan ruang hi-dupnya. Oleh karena itu pemanfaatan lingkungan
harus bertanggung jawab. Bila tidak, maka akan menimbulkan kerusakan
lingkungan yang pada akhirnya akan merugikan bangsa itu sendiri.
c. Menegakkan kekuasaan guna melindungi kepentingan nasional. Ke-pentingan
nasional menjadi dasar hubungan antara bangsa. Apabila satu bangsa kepentingan
nasionalnya sejalan atau paralel dengan kepentingan nasional bangsa lain, maka
kedua bangsa itu akan mu-dah terjalin hubungan persahabatan.
d. Merentang hubungan internasional dalam upaya ikut menegakkan perdamaian.

B. Wilayah Sebagai Ruang Hidup Bangsa

Ruang wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, baik sebagai kesatuan


wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam
bumi, maupun sebagai sumber daya, merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa kepada
bangsa Indonesia yang perlu disyukuri, dilindungi, dan dikelola secara berkelanjutan
untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat sesuai dengan amanat yang terkandung dalam
Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta
makna yang terkandung dalam falsafah dan dasar negara Pancasila.

Untuk mewujudkan amanat Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut, Undang-Undang tentang Penataan Ruang ini
menyatakan bahwa negara menyelenggarakan penataan ruang, yang pelaksanaan
wewenangnya dilakukan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah dengan tetap
menghormati hak yang dimiliki oleh setiap orang.

Secara geografis, letak Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berada di


antara dua benua dan dua samudera sangat strategis, baik bagi kepentingan nasional
maupun internasional. Secara ekosistem, kondisi alamiah Indonesia sangat khas karena
posisinya yang berada di dekat khatulistiwa dengan cuaca, musim, dan iklim tropis, yang
merupakan aset atau sumber daya yang sangat besar bagi bangsa Indonesia. Di samping
keberadaan yang bernilai sangat strategis tersebut, Indonesia berada pula pada kawasan
rawan bencana, yang secara alamiah dapat mengancam keselamatan bangsa. Dengan
keberadaan tersebut, penyelenggaraan penataan ruang wilayah nasional harus dilakukan
secara komprehensif, holistik, terkoordinasi, terpadu terpadu, efektif, dan efisien dengan
memperhatikan faktor politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan, dan
kelestarian lingkungan hidup.

Upaya pelaksanaan perencanaan penataan ruang yang bijaksana adalah kunci


dalam pelaksanaan tata ruang agar tidak merusak lingkungan hidup, dalam konteks
penguasaan negara atas dasar sumber daya alam, menurut Juniarso Ridwan[6] melekat
di dalam kewajiban negara untuk melindungi, melestarikan dan memulihkan lingkungan
hidup secara utuh. Artinya, aktivitas pembangunan yang dihasilkan dari perencanaan tata
ruang pada umumnya bernuansa pemanfaatan sumber daya alam tanpa merusak
lingkungan.

Untuk lebih mengoptimalkan konsep penataan ruang, maka peraturan-peraturan


peundang-undangan telah banyak diterbitkan oleh pihak pemerintah, dimana salah satu
peraturan perundang-undangan yang mengatur penataan ruang adalah Undang-undang
No. 267 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

Undang-undang No. 26 Tahun 2007 merupakan undang-undang pokok yang


mengatur tentang pelaksanaan penataan ruang. Keberadaan undang-undang tersebut
diharapkan selain sebagai konsep dasar hukum dalam melaksanakan perencanaan tata
ruang, juga diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan pemerintah dalam penataan
dan pelestarian lingkungan hidup.

Asas dan Tujuan Penataan Ruang

Menurut Herman Hermit sebagaimana asas hukum yang paling utama yaitu
keadilan, maka arah dan kerangka pemikiran serta pendekatan-pendekatan dalam
pengaturan (substansi peraturan perundang-undangan) apa pun, termasuk UU Penataan
Ruang, wajib dijiwai oleh asas keadilan.

Adapun asas penataan ruang menurut Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007


tentang Penataan Ruang adalah:

Dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, penataan ruang


diselenggarakan berdasarkan asas:

a. Keterpaduan
b. Keserasian, keselarasan dan keseimbangan
c. Keberlanjutan
d. Keberdayagunaan dan keberhasilgunaan
e. Keterbukaan
f. Kebersamaan dan kemitraan
g. Perlindungan kepentingan umum
h. kepastian hukum dan keadilan dan
i. Akuntabilitas. (Pasal 2)

Kesembilan asas penyelenggaraan penataan ruang tersebut pada intinya


merupakan norma-norma yang diambil untuk memayungi semua kaidah-kaidah
pengaturan penataan ruang. Adapun tujuan penataan ruang menurut Undang-undang
Nomor 26 Tahun 2007 adalah:

Penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah nasional


yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan
Ketahanan Nasional dengan:

a. Terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan


b. Terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya
buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia; dan
c. Terwujudnya pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap
lingkungan akibat pemanfaatan ruang.(Pasal 3)

C. Wawasan Nusantara Sebagai Pandangan Geopolitik Bangsa Indonesia

Geopolitik berasal dari dua kata, yaitu geo dan politik. Menurut Preston E.
James, geografi mempersoalkan tata ruang, yaitu sistem dalam hal menempati suatu
ruang di permukaan Bumi. Dengan demikian geografi bersangkut-paut dengan interrelasi
antara manusia dengan lingkungan tempat hidupnya. Sedangkan politik, selalu
berhubungan dengan kekuasaan atau pemerintahan.

Dalam studi Hubungan Internasional, geopolitik merupakan suatu kajian yang


melihat masalah atau hubungan internasional dari sudut pandang ruang atau geosentrik.
Konteks teritorial di mana hubungan itu terjadi bervariasi dalam fungsi wilayah dalam
interaksi, lingkup wilayah, dan hirarki aktor dari nasional, internasional, sampai benua-
kawasan, juga provinsi atau lokal.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa geopolitik adalah


suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah dan ilmu sosial, dengan
merujuk kepada percaturan politik internasional. Geopolitik mengkaji makna strategis
dan politis suatu wilayah geografi, yang mencakup lokasi, luas serta sumber daya alam
wilayah tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsur pembangun, yaitu keadaan geografis,
politik dan strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan politik, serta unsur
kebijaksanaan.

Negara tidak akan pernah mencapai persamaan yang sempurna dalam segala hal.
Keadaan suatu negara akan selalu sejalan dengan kondisi dari kawasan geografis yang
mereka tempati. Hal yang paling utama dalam mempengaruhi keadaan suatu negara
adalah kawasan yang berada di sekitar negara itu sendiri atau dengan kata lain, negara-
negara yang berada di sekitar (negara tetangga) memiliki pengaruh yang besar terhadap
penyelenggaraan suatu negara.

Sebagai Wawasan nasional dari bangsa Indonesia maka wilayah Indonesia yang
terdiri dari daratan, laut dan udara diatasnya dipandang sebagai ruang hidup
(lebensraum) yang satu atau utuh. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasionalnya
bangsa Indonesia dibangun atas pandangan geopolitik bangsa. Pandangan bangsa
Indonesia didasarkan kepada konstelasi lingkungan tempat tinggalnya yang
menghasilakan konsepsi wawasan Nusantara. Jadi wawasan nusantara merupakan
penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia.

D. Implementasi Wawasan Nusantara dalam Berbagai Bidang Kehidupan Berbangsa

Implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada pola pikir,
pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan
negara daripada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, wawasan
nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam
rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa
dan bernegara. Imlementasi wawasan nusantara bertujuan untuk menerapkan wawasan
nusantara dalam kehidupan sehari-hari yang mencakup bidang politik, ekonomi, sosial-
budaya, serta pertahanan nasional. Implementasi wawasan nusantara senantiasa
berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh.
Wawasan nusantara dapat diimplementasikan ke dalam berbagai bidang kehidupan
berbangsa, diantaranya :

Implementasi Wawasan Nusantara dalam Bidang Politik


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan
nusantara, yaitu:
1. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang undang, seperti UU
Partai Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden. Pelaksanaan
undang-undang tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan bangsa.
Contohnya seperti dalam pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala daerah harus
menjalankan prinsip demokratis dan keadilan, sehingga tidak menghancurkan
persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai
dengan hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar
hukum yang sama bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia
terdapat banyak produk hukum yang dapat diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten
dalam bentuk peraturan daerah (perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang
berlaku secara nasional.
3. Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk
mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga
menumbuhkan sikap toleransi.
4. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan
untuk menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.
5. Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps
diplomatik ebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar
dan pulau kosong.

Implementasi Wawasan Nusantara dalam Bidang Ekonomi


Dalam bidang ekonomi, implementasi wawasan nusantara akan menciptakan
tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan
dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Di samping itu, juga dapat
mencerminkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan
kebutuhan masyarakat antar daerah secara timbal balik serta kelestarian sumber daya
alam itu sendiri.
Prinsip-prinsip implementasi wawasan nusantara dalam bidang ekonomi yaitu :
1. Kekayaan di wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modal dan
milik bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia
secara merata.
2. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah tanpa
meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah masing-masing dalam
pengembangan kehidupan ekonominya.
3. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan sebagai
usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi kerakyatan untuk
kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya.
Contoh : Implementasi wawasan nusantara dalam bidang ekonomi diantaranya dengan
menyeimbangkan Keuangan Pusat dan Daerah dengan keluarnya Undang-Undang No.
25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah.
Pembagian keuangan yang semula hampir 80% anggaran daerah harus menunggu
didatangkan dari pusat, padahal 90% hasil-hasil daerah diserahkan pada pemerintahan
pusat, kini pada UU tersebut diubah menjadi :
a. Hasil Pajak Bumi dan Bangunan, 10% untuk pemerintah pusat dan 90% untuk
daerah.
b. Hasil Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, 20% untuk pusat, 80% untuk
daerah.
c. Hasil kehutanan, pertambangan umum dan perikanan, 20% untuk pusat dan 80%
untuk daerah.
d. Hasil minyak bumi, 85% untuk pusat, 15% untuk daerah dan gas alam, 70% untuk
pusat dan 30% untuk daerah.
Bahkan, porsi daerah ditambah lagi dengan adanya Dana Alokasi Umum yang
dialokasikan untuk daerah-daerah dengan perimbangan tertentu, yang jumlah totalnya
adalah 25% dari penerimaan dalam negeri APBN, sebagai perimbangan.

Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Sosial-Budaya


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu:
a) Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda,
dari segi budaya, status sosial, maupun daerah.
Contohnya dengan pemerataan pendidikan di semua daerah dan program wajib
belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
b) Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta
dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional
maupun daerah.
Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar budaya.

Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Pertahanan dan Keamanan


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, yaitu:
a. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan
kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut
merupakan kewajiban setiap warga negara.
Contohnya memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan
disiplin, melaporkan hal-hal yang menganggu keamanan kepada aparat dan belajar
kemiliteran.
b. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi
ancaman bagi daerah lain.
Contohnya rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun solidaritas dan
hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan keamanan.
c. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang
memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah
terluar Indonesia.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Secara sederhana wawasan nusantara berarti cara pandang bangsa Indonesia terhadap
diri dan lingkungannya. Kita memandang bangsa Indonesia dengan Nusantara merupakan
satu kesatuan. Jadi, hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan dan kesatuan wilayah
nasional. Dengan kata lain, hakikat Wawasan Nusantara adalah persatuan bangsa dan
kesatuan wilayah. Wawasan Nusantara berkedudukan sebagai visi bangsa.
Wawasan nasional merupakan visi bangsa yang bersangkutan dalam menuju masa
depan. Visi bangsa Indonesia sesuai dengan konsep Wawasan Nusantara adalah menjadi
bangsa yang satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula. Kedudukan Wawasan Nusantara
sebagai salah satu konsepsi ketatanegaran Republik Indonesia. Berdasarkan fakta geografis
dan sejarah, wilayah Indonesia beserta apa yang ada di dalamnya dipandang sebagai satu
kesatuan. Pandangan atau Wawasan nasional Indonesia ini dinamakan Wawasan Nusantara.

Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat terutama bagi penulis sendiri
dan bagi pembaca lainnya serta menambah wawasan dalam bidang karya ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Geopolitik_di_Indonesia

http://cumaremaja.blogspot.co.id/2015/05/implementasi-wawasan-nusantara-dan.html
http://tofacanchujitsuna.blogspot.co.id/2015/09/makalah-wawasan-nusantara-sebagai.html
http://puputfatika17.blogspot.co.id/2015/04/makalah-wawasan-nusantara.html

https://rinastkip.wordpress.com/2012/11/21/makalah-pkn-geopolitik-indonesia/

https://intanghina.wordpress.com/2008/12/17/tinjauan-teori-penataan-ruang-dan-kebijakan-
penataan-ruang-terhadap-lingkungan-hidup/

Anda mungkin juga menyukai