Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

WAWASAN KEBANGSAAN

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah PANCASILA

Dosen Pengampu :

Bagdawansyah Alqadri, M. pd

1. ARIANSAH RAMADAN (007SYE22) (MODERATOR)


2. MELYSA ESA GINA (031SYE22) (PEMATERI 1)
3. BAIQ TIARA CANTIKA A (011SYE22) (PEMATERI 2)
4. SHERLI NINGRUM M (051SYE22) (NOTULENSI)
5. RADEN TEGUH KURNIA I (045SYE22) (OPERATOR)

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

JENJANG DIPLOMA TIGA

TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puja & Puji syukur atas rahmat & ridho Allah SWT,
karena tanpa hmat & RidhoNya, kita tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan selesai tepat waktu. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada bapak
Bagdawansyah Alqadri, M. pd sekalu dosen pengampu Pancasila yang membimbing
kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada teman□teman kami yang selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan data
data dalam pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang Etika
Keperawatan. Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum
kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran & kritik dari teman-teman maupun dosen.
Demi tercapainya makalah yang sempurna.

MATARAM,17 OKTOBER 2022


BAB I
PEMBAHASAN
A. Definisi Wawasan Kebngasaan

"Istilah Wawasan Kebangsaan terdiri dari dua suku kata yaitu “Wawasan” dan
“Kebangsaan”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) dinyatakan bahwa
secara etimologis istilah “wawasan” berarti: (1) hasil mewawas, tinjauan, pandangan
dan dapat juga berarti (2) konsepsi cara pandang. Wawasan Kebangsaan sangat
identik dengan Wawasan Nusantara yaitu cara pandang bangsa Indonesia dalam
mencapai tujuan nasional yang mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai
kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan (Suhady dan
Sinaga, 2006).

“Kebangsaan” berasal dari kata “bangsa” yang menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2002) berarti kelompok masyarakat yang bersamaan asal keturunan, adat,
bahasa, dan sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri. Sedangkan “kebangsaan”
mengandung arti (1) ciri-ciri yang menandai golongan bangsa, (2) perihal bangsa;
mengenai (yang bertalian dengan) bangsa, (3) kesadaran diri sebagai warga dari suatu
negara. Dengan demikian wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara
pandang yang dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan diri
dan lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Prof. Muladi, Gubernur (Lemhannas RI 2005-2011), meyampaikan bahwa


wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya, mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kesatuan atau
integrasi nasional bersifat kultural dan tidak hanya bernuansa struktural mengandung
satu kesatuan ideologi, kesatuan politik, kesatuan sosial budaya, kesatuan ekonomi,
dan kesatuan pertahanan dan keamanan.

Wawasan kebangsaan menentukan cara bangsa mendayagunakan kondisi


geografis negara, sejarah, sosio-budaya, ekonomi dan politik serta pertahanan
keamanan dalam mencapai cita-cita dan menjamin kepentingan nasional. Wawasan
kebangsaan menentukan bangsa menempatkan diri dalam tata berhubungan dengan
sesama bangsa dan dalam pergaulan dengan bangsa lain di dunia internasional.
Wawasan kebangsaan mengandung komitmen dan semangat persatuan untuk
menjamin keberadaan dan peningkatan kualitas kehidupan bangsa dan menghendaki
pengetahuan yang memadai tentang tantangan masa kini dan masa mendatang serta
berbagai potensi bangsa.

Wawasan kebangsaan dapat juga diartikan sebagai sudut pandang/cara


memandang yang mengandung kemampuan seseorang atau kelompok orang untuk
memahami keberadaan jati diri sebagai suatu bangsa dalam memandang dirinya dan
bertingkah laku sesuai falsafah hidup bangsa dalam lingkungan internal dan lingkungan
eksternal (Suhady dan Sinaga, 2006).

Dengan demikian dalam kerangka NKRI, wawasan kebangsaan adalah cara kita
sebagai bangsa Indonesia di dalam memandang diri dan lingkungannya dalam
mencapai tujuan nasional yang mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai
kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan, dengan
berpedoman pada falsafah Pancasila dan UUD 1945 atau dengan kata lain bagaimana
kita memahami Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan POLEKSOSBUD dan
HANKAM."

B. Makna Wawasan Kebangsaan

Makna Wawasan Kebangsaan bagi bangsa Indonesia memiliki makna:

 Wawasan kebangsaan mengamanatkan kepada seluruh bangsa agar


menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan;
 Wawasan kebangsaan mengembangkan persatuan Indonesia sedemikian rupa
sehingga asas Bhinneka Tunggal Ika dipertahankan;
 Wawasan kebangsaan tidak memberi tempat pada patriotisme yang licik;
 Dengan wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh pandangan hidup Pancasila,
bangsa Indonesia telah berhasil merintis jalan menjalani misinya di tengah-
tengah tata kehidupan di dunia
 NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur bertekad untuk
mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir batin, sejajar
dengan bangsa lain yang sudah maju.
C. Unsur Dasar Wawasan Kebangsaan

1. Wadah (Contour)

Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara mencakup seluruh


wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan
penduduk serta aneka ragam budaya. Bangsa Indonesia mempunyai organisasi
kenegaraan yang merupakan wadah beragam kegiatan kenegaraan dalam bentuk
supra struktur politik dan wadah dalam kehidupan bermasyarakat pada berbagai
kelembagaan dalam bentuk infra struktur politik.

2. Isi (Content)

Isi (Content) merupakan aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita
serta tujuan nasional.

3. Tata laku (Conduct)

Hasil interaksi antara wadah dan isi wawasan kebangsaan akan berwujud tata laku,
yang terdiri dari :

 Tata laku Lahiriah yaitu tercermin dalam perbuatan, tindakan dan perilaku dari
bangsa Indonesia.
 Tata laku Bathiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang
baik dari bangsa Indonesia.

Kedua tata laku tersebut mencerminkan identitas kepribadian / jati diri bangsa
berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang mempunyai rasa bangga dan cinta
terhadap bangsa dan tanah air sehingga menyebabkan rasa nasionalisme yang tinggi
dalam segala aspek kehidupan nasional

D. Landasan Berbangsa dan Bernegara


1. Pancasila
Ideologi dan nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman dan landasan mengatur dan
menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai dasar negara, Pancasila
menjadi sumber kaidah hukum yang mengatur RI, termasuk unsur-unsurnya, yakni
pemerintah, wilayah, dan rakyatnya.
2. Undang unng dasar
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah konstitusi
negara sebagai landasan konstitusional bangsa Indonesia yang menjadi hukum
dasar dalam penyelenggaraan kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3. Negara Kesatuan Republik
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan bentuk negara yang dipilih oleh
bangsa Indonesia yang lahir dari pengorbanan jutaan jiwa dan raga para pejuang
bangsa sebagai komitmen bersama mempertahankan keutuhan bangsa.
4. Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika yang dapat diartikan walaupun bangsa Indonesia mempunyai
latar belakang suku, agama, ras, bahasa, dan budaya yang berbeda-beda, tetapi
tetap satu sebagai bangsa Indonesia.
Sosialisasi nilai-nilai Empat Pilar adalah untuk mengingatkan dan menyegarkan
kembali komitmen seluruh komponen bangsa agar pelaksanaan dan
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara selalu menjunjung tinggi
nilai-nilai luhur bangsa dalam rangka mewujudkan Negara Indonesia yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
E. Proses Berangsa Bernegara
Proses Berangsa Bernegara di Indonesia Sebagai warga negara Indonesia, kita perlu
mengetahui prosesterjadinya pembentukan negara ini, sehingga dapat menambah
kecintaan kitapada tanah air ini.Para pendiri negara Indonesia (the founding fathers)
menyadari bahwa negara Indonesia yang hendak didirikan haruslah mampu berada di
atas semuakelompok dan golongan yang berhidup bersatu sebagai satu keluarga
bangsakarena adanya persamaan nasib, cita-cita, dan karena berasal dalam
ikatan wilayah atau wilayah yang sama. Kesadaran demikian melahirkan Paham
nasionalisme, paham kebangsaan, yang pada gilirannya melahirkan semangatuntuk
melepaskan diri dari belenggu penjajahan. Selanjutnya nasionalismememunculkan
semangat untuk mendirikan negara bangsa dalam merealisasikan cita-cita, yaitu
merdeka dan tercapainya masyarakat yang adil dan makmur. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa faktor-faktor yang penting bagi pembentukan bangsaIndonesia
antara lain:
 Adanya persamaan nasib, yaitu penderitaan bersamadi bawah penjajahan
bangsa asing lebih kurang selama 350 tahun.
 Adanya keinginan bersama untuk merdeka,melepaskan diri dari belenggu
penjajahan.
 Adanya kesatuan tempat tinggal, yaitu wilayah nusantara yang membentang
dari Sabang sampai Merauke.
 Adanya cita-cita bersama untuk mencapaikemakmuran dan keadilan suatu
bangsa.
BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan
Wawasan kebangsaan menentukan cara bangsa mendayagunakan kondisi geografis
negara, sejarah, sosio-budaya, ekonomi dan politik serta pertahanan keamanan dalam
mencapai cita-cita dan menjamin kepentingan nasional. Wawasan kebangsaan
menentukan bangsa menempatkan diri dalam tata berhubungan dengan sesama
bangsa dan dalam pergaulan dengan bangsa lain di dunia internasional. Wawasan
kebangsaan mengandung komitmen dan semangat persatuan untuk menjamin
keberadaan dan peningkatan kualitas kehidupan bangsa dan menghendaki
pengetahuan yang memadai tentang tantangan masa kini dan masa mendatang serta
berbagai potensi bangsa.
B. SARAN
Diharapkan bagi para mahasisawa dapat memepelajari wawasan kebangsaan untuk
bekal di kemuadian harinnya.
1. Menjelaskan pengertian wawasan kebangsaan.
2. Menjelaskan tujuan wawasan kebangsaan.
3. Memahami wawasan kebangsaan.
DAFTAR PUSTAKA

https://kesbangpol.bantenprov.go.id/id/read/bidang-bina-ideologi-dan-wawas.htm

https://perpustakaan.komnasham.go.id/opackomnas/index.

https://id.scribd.com/doc/95048494/Proses-Berbangsa-Dan-Bernegara-Final.

Anda mungkin juga menyukai