Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wawasan kebangsaan adalah hal yang sangat penting untuk mempertahankan
kultur bangsa di era globalisasi seperti sekarang ini . “Sesuatu yang sangat
dibutuhkan oleh masyarakat terutama para generasi penerus bangsa, yang bertugas
meneruskan perjuangan-perjuangan orang yang terdahulu dalam rangka membangun
suatu negara menjadi negara yang maju, sejahtera, tentram, damai, serta untuk
menjaga dan melestarikan kultur bangsa di era globalisasi ini, agar kultur bangsa kita
menjadi kultur bangsa asli dan tidak tercampur dengan kultur bangsa luar yang dapat
menghilangkan jati diri bangsa”
Dalam perspektif budaya, ‘kehendak’ bersatu membentuk persatuan bangsa
tersebut merupakan proses sosial yang didorong oleh kesadaran segenap kelompok
masyarakat untuk bersama-sama membangun satu tatanan kehidupan baru sebagai
satu masyarakat yang besar dengan tetap mengakui dan menerima eksistensi budaya
masyarakat asal dengan segala perbedaan ciri dan sifatnya. Sebagai suatu proses
sosial, kehendak mewujudkan persatuan bangsa dalam satu kesatuan wilayah negara
Republik Indonesia tersebut mengandung unsur dinamik. Proses sosial untuk
menjaga dan memelihara nilai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia harus terus
menerus dilakukan sejalan dengan dinamika lingkungan yang terus berkembang.
Besarnya potensi konflik antar golongan masyarakat yang setiap saat membuka
peluang terjadinya disintegrasi semakin mendorong perlunya dilakukan proses sosial
yang akomodatif.

1.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah:
a. Untuk mengetahui pengertian wawasan nusantara.
b. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan wawasan nusantara.
c. Untuk mengetahui aspek trigatra dan pancagatra dalam wawasan nusantara.
d. Untuk mengetahui peran serta warga negara mendukung implementasi wawasan
nusantara.

1
BAB II

WAWASAN NUSANTARA DALAM KONTEKS NEGARA KESATUAN


REPUBLIK INDONESIA

2.1 Wawasan Nusantara

Banyak pengertian tentang Wawasan Nusantara, tetapi ada satu pendapat


pengertian Wawasan Nusantara yang diusulkan menjadi Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat dan dibuat di Lemhanas Tahun 1999 sebagai berikut.

“Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya
yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional”

”Secara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan


Nusantara. Wawasan berasal dari kata Wawas (bahasa jawa) yang berarti pandangan,
tinjauan dan penglihatan indrawi. Jadi wawasan adalah pandangan, tinjauan,
penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang dan cara melihat.
Nusantara berasal dari kata Nusa dan Antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan
kepulauan. Antara artinya menunjukkan letak antara dua unsur. Jadi Nusantara adalah
kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua yaitu benua Asia dan Australia,
dan dua samudra, yaitu samudra Hindia dan Pasifik. Berdasarkan pengertian modern,
kata ‘nusantara’ digunakan sebagai pengganti nama Indonesia.”

Sedangkan terminologis, seperti yang diutarakan oleh Suyasyafitri Wawasan


menurut beberapa pendapat sebagai berikut:

a. Menurut prof. Wan Usman, “Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa
Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara kepulauan dengan
semua aspek kehidupan yang beragam.”

2
b. Menurut GBHN 1998, Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

c. Menurut kelompok kerja Wawasan Nusantara untuk diusulkan menjadi tap. MPR,
yang dibuat Lemhannas tahun 1999, yaitu “cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai
strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan
wilayah dalam penyelenggaraan kehipan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
untuk mencapai tujuan nasional.”

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, secara sederhana wawasan nusantara


berarti cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya. Wawasan
Nusantara sebagai Wawasan Nasional Indonesia pada hakikatnya merupakan
perwujudan dari kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan (HANKAM).

2.1.1 Hakikat Wawasan Nusantara

Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara dalam


pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara
demi kepentingan nasional. Hal tersebut berarti bahwa setiap warga masyarakat
dan aparatur negara harus berpikir, bersikap dan bertindak secara utuh
menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Demikian juga
produk yang dihasilkan oleh lembaga negara harus dalam lingkup dan demi
kepentingan bangsa dan negara Indonesia tanpa menghilangkan kepentingan
lainnya, seperti kepentingan daerah, golongan dan perorangan.

2.1.2 Asas Wawasan Nusantara

Asas Wawasan Nusantara merupakan ketentuan atau kaidah dasar


yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara dan diciptakan demi tetap taat dan
setianya komponen pembentuk bangsa Indonesia terhadap kesepakatan bersama.
Jika asas Wawasan Nusantara diabaikan, komponen pembentuk kesepakatan
bersama akan melanggar kesepakatan bersama tersebut yang berarti tercerai

3
berainya bangsa dan negara Indonesia. Adapun asas Wawasan Nusantara
tersebut adalah sebagai berikut:

a. Kepentingan yang sama. Ketika menegakkan dan merebut kemerdekaan,


kepentingan bersama bangsa Indonesia adalah menghadapi penjajah secara
fisik dari bangsa lain.

b. Kesesuaian pembagian hasil dengan adil, jerih payah dan kegiatan baik
perorangan, golongan, kelompok maupun daerah.

c. Keberanian berpikir, berkata dan bertindak sesuai realita serta ketentuan yang
benar biar pun realita atau ketentuan itu pahit dan kurang enak didengarnya.
Demi kebenaran dan kemajuan bangsa dan negara, hal itu harus dilakukan.

d. Diperlukan kerja sama, mau memberi dan berkorban bagi orang lain tanpa
meninggalkan ciri dan karakter budaya masing-masing.

2.1.3 Bentuk Wawasan Nusantara

a. Wawasan nusantara sebagai landasan konsepsi ketahanan nasional

b. Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan

Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai arti


cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri serta lingkungannya
selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara mencakup:

1) Perwujudan kepuluan nusantara sebagai satu kesatuan politik.

2) Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi.

3) Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan


ekonomi.

4) Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan politik

4
c. Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan Negara

Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara


mempunyai arti pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air
Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap
kekuatan negara.

d. Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan

Wilayah nasional perlu ditentukan batasannya, agar tidak terjadi sengketa


dengan negara tetangga.

2.2 Kedudukan Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara

2.2.1 Kedudukan

a. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan


ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi
penyesatan dan penyimpangan dalam upaya mencapai serta mewujudkan
cita-cita dan tujuan nasional.

b. Wawasan nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari


stratifikasinya sebagai berikut:

1) Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar negara


berkedudukan sebagai landasan idiil.

2) Undang – undang dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara,


berkedudukan sebagai landasan konstitusional.

3) Wawasan nusantara sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai


landasan visional.

4) Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional atau sebagai


kebijaksanaan nasional, berkedudukan sebagai landasan operasional.

5
2.2.2 Fungsi

Wawsan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta


rambu-rambu dalam menentukan segala jenis kebijaksanaan, keputusan,
tindakan dan perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah
maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Selain itu, wawasan nusantara berfungsi sebagai:

a. Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional, yaitu wawasan


nusantara dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan
keamanan dan kewilayahan.

b. Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai cakupan


kesatuan politik, kesatuan ekonomi, kesatuan sosial dan ekonomi,
kesatuan sosial dan politik, dan kesatuan pertahanan dan keamanan.

c. Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara


merupakan pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air
Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan
segenap kekuatan negara.

d. Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehingga berfungsi


dalam pembatasan negara, agar tidak terjadi sengketa dengan
negara tetangga .

2.2.3 Tujuan

Tujuan wawasan nusantara terdiri dari dua, yaitu:

a. Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan


bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah "untuk melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan

6
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan
perdamaian abadi dan keadilan sosial" (Hidayat I dan Mardiyono, 1983,
hal 85-86)

b. Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan


baik alamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan
bangsa Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta
kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan membina
kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia di
seluruh dunia.

2.3 Aspek Trigatra dan Pancagatra

2.3.1 Aspek – Aspek Trigatra


a. Letak dan Bentuk Geografis
Letak geografis antara dua benua dan samudra yang penting itu, maka
dikatakan bahwa Indonesia mempunyai suatu kedudukan geografis di
tengah - tengah jalan lalu lintas silang dunia. Karena kedudukannya yang
strategis itu, dipandang dari tiga segi kesejahteraan di bidang politik,
ekonomi dan sosial budaya, Indonesia telah banyak mengalami pertemuan
dengan pengaruh pihak asing (akulturasi).
Indonesia terletak pada 6 LU–11 LS, 95 BT–141 BT, dilalui garis
khatulistiwa yang di tengah-tengahnya terbentang garis ekuator sehingga
Indonesia mempunyai 2 musim, yaitu musim hujan dan kemarau.
b. Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Penduduk adalah sekelompok manusia yang mendiami suatu tempat atau
wilayah. Adapun faktor penduduk yang mempengaruhi ketahanan nasional
adalah sebagai berikut:
1) Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Penduduk
2) Faktor yang Mempengaruhi Komposisi Penduduk
3) Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Penduduk
7
c. Keadaan dan kekayaan alam
Kekayaan sumber-sumber alam sebenarnya terdapat di atmosfir, di
permukaan bumi, di laut, di perairan dan di dalam bumi. Sumber-sumber
alam sesungguhnya mempunyai arti yang sangat luas di mana Indonesia
terkenal sebagai negara yang mempunyai sumber-sumber alam yang
berlimpah ruah.

2.3.2 Aspek–Aspek Pancagatra


Pancagatra adalah aspek-aspek kehidupan nasional yang menyangkut
kehidupan dan pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat dan bernegara
dengan ikatan-ikatan, aturan-aturan dan norma-norma tertentu.
Hal-hal yang termasuk aspek pancagatra adalah sebagai berikut:
a. Ideologi
Ideologi suatu negara diartikan sebagai guiding of principles atau
prinsip yang dijadikan dasar suatu bangsa. Ideologi adalah pengetahuan
dasar atau cita-cita. Ideologi merupakan konsep yang mendalam mengenai
kehidupan yang dicita-citakan serta yang ingin diiperjuangkan dalam
kehidupan nyata. Ideologi dapat dijabarkan ke dalam sistem nilai
kehidupan, yaitu serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis dan
merupakan kebulatan ajaran dan doktrin.
b. Politik
Politik diartikan sebagai asas, haluan atau kebijaksanaan yang
digunakan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan politik dapat
dibagi kedalam dua sektor yaitu sektor masyarakat yang memberikan input
dan sektor pemerintah yang berfungsi sebagai output. Sistem politik yang
diterapkan dalam suatu negara sangat menentukan kehidupan politik di
negara yang bersangkutan. Upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan
ketahanan di bidang politik adalah upaya mencari keseimbangan dan

8
keserasian antara keluaran dan masukan berdasarkan Pancasila yang
merupakan pencerminan dari demokrasi Pancasila.
c. Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan
masyarakat dalam mengelola faktor produksi dan distribusi barang dan
jasa untuk kesejahteraan rakyat. Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi
adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi dan kelancaran barang dan
jasa secara merata ke seluruh wilayah negara. Upaya untuk menciptakan
ketahanan ekonomi adalah melalui sistem ekonomi yang diarahkan untuk
kemakmuran rakyat.
d. Sosial Budaya
Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamik budaya
bangsa yang berisi keuletan untuk mengembangkan kekuatan nasional
dalam menghadapi dan mengatasi ancaman, tantangan, halangan dan
gangguan (ATHG). Gangguan dapat datang dari dalam maupun dari luar,
baik secara langsung maupun tidak langsung, yang membahayakan
kelangsungan hidup sosial NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

2.4 Peran serta warga Negara mendukung Implementasi Wawasan Nusantara

4) Kehidupan politik

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan


wawasan nusantara, yaitu:

a) Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang, seperti


UU Partai Politik, UU Pemilihan Umum dan UU Pemilihan Presiden.
Pelaksanaan undang-undang tersebut harus sesuai hukum dan
mementingkan persatuan bangsa. Contohnya seperti dalam pemilihan
presiden, anggota DPR dan kepala daerah harus menjalankan prinsip

9
demokratis dan keadilan, sehingga tidak menghancurkan persatuan dan
kesatuan bangsa.

b) Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus


sesuai dengan hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus
mempunyai dasar hukum yang sama bagi setiap warga negara, tanpa
pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak produk hukum yang dapat
diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk peraturan daerah
(perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara
nasional.
c) Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk
mempersatukan berbagai suku, agama dan bahasa yamg berbeda, sehingga
menumbuhkan sikap toleransi.

d) Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga


pemerintahan untuk meningkatkan semangat kebangsaan, persatuan dan
kesatuan.

e) Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat


korps diplomatik sebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama
pulau-pulau terluar dan pulau kosong.

5) Kehidupan ekonomi

a) Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi


khatulistiwa, wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang
dan minyak yang besar, serta memeliki penduduk dalam jumlah cukup
besar. Oleh karena itu, implementasi dalam kehidupan ekonomi harus
berorientasi pada sektor pemerintahan, pertanian dan perindustrian.

b) Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan


antar daerah. Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat
menciptakan upaya dalam keadilan ekonomi.

c) Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan


memberikan fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.

10
6) Kehidupan social

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu:


a) Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang
berbeda, dari segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan
pemerataan pendidikan di semua daerah dan program wajib belajar harus
diprioritaskan bagi daerah tertinggal.

b) Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia,


serta dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber
pendapatan nasional maupun daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya,
pengembangan museum dan cagar budaya.

7) Kehidupan pertahanan dan keamanan

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan


keamanan, yaitu:

a) Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan


kesempatan kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena
kegiatan tersebut merupakan kewajiban setiap warga negara, seperti
memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin,
melaporkan hal-hal yang mengganggu keamanan kepada aparat dan belajar
kemiliteran.

b) Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga
menjadi ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan
dengan membangun solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang
berbeda daerah dengan kekuatan keamanan.

c) Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana


yang memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama
pulau dan wilayah terluar Indonesia.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang
beragam. Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional. Sedangkan pengertian yang digunakan sebagai acuan
pokok ajaran dasar Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia adalah cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba
beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
wilayah dengan tetap menghargai dan menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek
kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.

3.2 Saran

Dengan adanya wawasan nusantara, kita harus dapat memiliki sikap dan perilaku yang
sesuai kejuangan, cinta tanah air serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa. Dalam
kaitannya dengan pemuda penerus bangsa hendaknya ditanamkan sikap wawasan
nusantara sejak dini sehingga kecintaan mereka terhadap bangsa dan negara lebih
meyakini dan lebih dalam.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hardiyanto, Dwi. 2013. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan wawasan nusantara.


Maharani, Nur. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Untuk SMA/SMK Kelas X
Semester 2 Kur.2013. Jawa Tengah: Penerbit Pratama Mitra Aksara.
N.R, Indah. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Untuk SMA/AMK Kelas XI
Semester 2 Kur.2013. Jawa Tengah: Penerbit Pratama Mitra Aksara.

13
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Wawasan Nusantara
dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
Dalam penyusunan makalah ini kami banyak menemukan hambatan, namun
demikian, berkat adanya petunjuk, koreksi, saran dan dorongan motivasi dari bearbagai
pihak kami dapat menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih kami sampaikan
kepada pihak yang telah membantu.
Makalah ini masih memiliki kekurangan oleh karena itu kami mengharapkan
pembaca dapat memberikan kritikan dan saran membangun demi kesempurnaan makalah
ini. Semoga bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih.
Meulaboh, 09 Februari 2019

Penulis

14
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................
DAFTAT ISI ..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ........................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan ....................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Wawasan Nusantara .................................................................................. 2
2.2 Kedudukan Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara ................................ 5
2.3 Aspek trigata dan pancagatra .................................................................... 7
2.4 Peran serta warga Negara mendukung Implementasi Wawasan Nusantara 9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 12
3.2 Saran ......................................................................................................... 12
Daftar Pustaka ............................................................................................................. 13

15

Anda mungkin juga menyukai