Anda di halaman 1dari 15

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Cara bagaimana suatu bangsa memandang tanah air beserta lingkunagnnya
menghasilkan wawasan nasional. Wawasan nasional itu selanjutnya menjadi
pandangan atau visi bangsa dalam menuju tujuannya. Namun tidak semua bangsa
memiliki wawasan nasional. Inggris adalah salah satu contoh bangsa yang
memiliki wawasan nasional yang berbunyi “Britain rules the waves”. Ini berarti
tanah Inggris bukan hanya sebatas pulaunya, tetapi juga lautnya. Sedangkan
bangsa Indonesia memiliki wawasan nasional yaitu Wawasan Nusantara.1
Secara konsepsional wawasan nusantara (Wasantara) merupakan wawasan
nasionalnya bangsa Indonesia. Perumusan wawasan nasional bangsa Indonesia
yang selanjutnya disebut Wawasan Nusantara itu merupakan salah satu konsepsi
politik dalam ketatanegaraan Republik Indonesia.
Sebagai wawasan nasional dari bangsa Indonesia maka wilayah Indonesia
yang terdiri dari daratan, laut dan udara di atasnya dipandang sebagai ruang hidup
(lebensrum) yang satu atau utuh. Wawasan Nusantara sebagai wawasan
nasionalnya bangsa Indonesia dibangun atas pandangan geopolitik, bangsa.
Pandangan bangsa Indonesia didasarkan pada konstelasi lingkungan tempat
tinggalnya menghasilkan konsepsi Wawasan Nusantara. Jadi Wawasan Nusantara
merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia.2
Wawasan Nusantara bisa kita bedakan dalam dua pengertian yakni
pengertian etiomologis dan pengertian terminologi. Secara etimologi, kata
Wawasan Nusantara berasal dari dua kata wawasan dan nusantara. Wawasan dari
kata wawas (bahasa Jawa) yang artinya pandangan. Sementara kata “nusantara”
merupakan gabungan kata nusa yang artinya pulau dan antara. Kata ”nusa” dalam
bahasa Sanskerta berarti pulau atau kepulauan. Sedangkan dalam bahasa Latin,
kata ”nusa” berasal dari kata nesos yang dapat berarti semenanjung, bahkan suatu
1
Winarto, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan, PT Bumi Aksara, Surakarta,
2019, hal. 179
2
Ibid.
2

bangsa. Merujuk pada pernyataan tersebut, maka kata ”nusa” juga mempunyai
kesamaan arti dengan kata nation dalam bahasa Inggris yang berarti bangsa. Dari
sini bisa ditafsirkan bahwa kata ”nusa” dapat memiliki dua arti, yaitu kepulauan
dan bangsa.3

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa itu Wawasan Nusantara?
2. Apa Tujuan dan Manfaat Wawasan Nusantara?
3. Bagaimana Unsur Unsur Dari Wawasan Nusantara?
4. Apa Tantangan Dalam Wawasan Nusantara?
1.3. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk manambah pengetahuan tentang berwawasan
Nusantara sangat penting dalam kehidupan dan sebagaimana pada umumnya
tentunya makalah Wawasan Nusantara ini memiliki tujuan dan manfaat umum
dan khusus. Manfaat umum dalam arti ingin mencari tahu suatu materi tertentu
yaitu Wawasan Nusantara. Sedangkan manfaat khususnya adalah memahami
secara mendalam tentang makalah Wawasan Nusantara ini.

BAB II

3
Intan Ahmad, Pendidikan Kewarganegaraan, Ristekdikti, Jakarta, 2016, hal. 212
3

PEMBAHASAN

2.1. Gambaran Umum Wawasan Nusantara


Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap
rakyat, bangsa, dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi
darat, laut, dan udara di atasnya sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial,
budaya dan pertahanan keamanan.
Secara etimologis Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan
Nusantara. Wawasan yang berari pandangan, tinjauan, atau penglihatan inderawi.
Selanjutnya muncul kata mawas yang berarti memandang, meninjau atau melihat.
Wawasan artinya pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap inderawi. Wawasan
berarti pula cara pandang, cara melihat.4
Secara terminologis pengertian wawasan Nusantara menurut Prof. Dr Wan
Usman “Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri
dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang
beragam”.
Namun secara sederhana wawasan nusantara berarti cara pandang bangsa
Indonesia terhadap diri dan lingkungannya. Diri yang dimaksud adalah diri
bangsa Indonesia sendiri serta nusantara sebagai lingkungan tempat tinggalnya.
Diibaratkan diri kita masing-masing, bahwa kita memiliki wawasan diri yang
dapat diartikan sebagai cara pandang diri kita terhadap diri kita sendiri beserta
lingkungan tempat tinggalnya.5
Dalam GNBH disebutkan bahwa hakikat wawasan nusantara diwujudkan
dengan menyatakan kepulauan Nusantara sebagai salah satu kesatuan politik,
kepulauan Nusantara sebagai kesatuan ekonomi, kepulauan Nusantara sebagai
satu kesatuan sosial budaya dan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan
pertahanan keamanan.
Menurut Hasnan Habib (1970) inti pokok Wawasan Nusantara adalah
sebagai berikut:
4
Winarto, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan, PT Bumi Aksara, Surakarta,
2019, hal. 181
5
Ibid.
4

1. Kebulatan wilayah nasional, termasuk satu kesatuan bangsa, satu


tujuan6 dan tekad perjuangan dan satu kesatuan hukum
a. Bahwa kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan
kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang
hidup, dan kesatuan mitra seluruh bangsa serta menjadi modal dan
milik bersama bangsa.
b. Bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan
berbicara dalam berbagai bahasa daerah serta memeluk dan
meyakini berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa harus merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat dalam
arti yang seluas-luasnya.
c. Bahwa secara psikologis, bangsa Indonesia harus merasa satu,
senasib sepenanggungan, sebangsa, dan setanah air, serta
mempunyai tekad dalam mencapai cita-cita bangsa.
d. Bahwa kehidupan politik di seluruh wilayah Nusantara merupakan
satu kesatuan politik yang diselenggarakan berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945.
e. Bahwa seluruh Kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan
sistem hukum dalam arti bahwa hanya ada satu hukum nasional
yang mengabdi kepada kepentingan nasional.
f. Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa dan
negara yang melandasi, membimbing, dan mengarahkan bangsa
menuju tujuannya.
g. Bahwa bangsa Indonesia yang hidup berdampingan dengan bangsa
lain ikut menciptakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial melalui
politik luar negeri bebas aktif serta diabdikan pada kepentingan
nasional.

2. Satu kesatuan sosial budaya

6
Winarto, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan, PT Bumi Aksara, Surakarta,
2019, hal. 183
5

a. Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa


harus merupakan kehidupan bangsa yang serasi dengan terdapatnya
tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata dan seimbang,
serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan tingkat
kemajuan bangsa.
b. Bahwa budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu, sedangkan
corak ragam budaya yang ada menggambarkan kekayaan budaya
bangsa yang menjadi modal dan landasan pengembangan budaya
bangsa seluruhnya, dengan tidak menolak nilai – nilai budaya lain
yang tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa, yang hasil-
hasilnya dapat dinikmati oleh bangsa.
3. Satu kesatuan ekonomi
a. Bahwa kekayaan wilayah Nusantara baik potensial maupun efektif
adalah modal dan milik bersama bangsa, dan bahwa keperluan
hidup sehari-hari harus tersedia merata di seluruh wilayah tanah
air.
b. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di
seluruh daerah, tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh
daerah dalam pengembangan kehidupan ekonominya.
c. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah Nusantara merupakan
satu kesatuan ekonomi yang diselenggarakan sebagai usaha
bersama atas asas kekeluargaan dan ditujukan bagi sebesar-besar
kemakmuran rakyat.
4. Satu kesatuan hankam7
a. Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada
hakekatnya merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa dan
negara.
b. Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang
sama dalam rangka pembelaan negara dan bangsa.

7
Ibid., hal 183
6

2.2. Tujuan dan Manfaat Wawasan Nusantara


 Tujuan Wawasan Nusantara
Hakikat Wawasan Nusantara adalah: “Keutuhan Nusantara atau Nasional”,
dalam pengertian: cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup dan
demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia yaitu keutuhan bangsa dan
wilayah nasional. Demikian juga produk yang dihasilkan Lembaga negara harus
dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa dan negara. Akan tetapi hal tersebut
tidak menghilangkan kepentinga lainnya, seperti: kepentingan daerah, golongan
maupun orang perorang.8
Tujuan Wawasan Nusantara terdiri dari atas dua yaitu sebagai berikut:
1) Tujuan ke dalam adalah menjamin perwujudan persatuan kesatuan segenap
aspek kehidupan nasional, yaitu politik, ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan keamanan.
2) Tujuan keluar adalah terjaminnya kepentingan nasional dalam dunia yang
serba berubah, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial serta mengembangkan
suatu kerja sama dan saling hormat menghormati.9

 Manfaat Wawasan Nusantara


Manfaat yang kita dapatkan dari konsepsi Wawasan Nusantara adalah
sebagai berikut.
1) Diterima dan diakuinya konsepsi Nusantara di forum internasional. Hal ini
dibuktikan dengan penerimaan asas negara kepulauan berdasarkan
Konvesi Hukum Laut 1982. Indonesia sebagai negara kepulauan diakui
oleh dunia internasional.
8
Winarto, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan, PT Bumi Aksara, Surakarta,
2019, hal. 203
9
Ibid., hal 203
7

2) Pertambahan luas wilayah territorial Indonesia. Berdasarkan ordinasi 1939


wilayah territorial Indonesia hanya seluas 2 juta km persegi. Dengan
adanya konsepsi Wawasan Nusantara maka luas Indonesia menjadi 5 juta
km persegi sebagai satu kesatuan wilayah.
3) Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup memberikan potensi
sumber daya yang besar bagi penignkatan kesejahteraan rakyat. Sumber
daya tersebut terutama sumber daya minyak yang ditemukan di wilayah
teritorial dan landas kontinen Indonesia.
4) Penerapan Wawasan Nusantara menghasilkan cara pandang tentang
keutuhan wilayah nusantara yang perlu dipertahankan oleh bangsa
Indonesia.
5) Wawasan Nusantara menjadi salah satu integrasi nasional. Misalnya
tercermin dalam semboyan “Bhineka Tunggal Ika”10

Perlu kiranya dikemukakan berbagai implikasi persoalan yang dapat


timbul dari penerapan konsep Wawasan Nusantara. Beberapa persoalan yang
dapat timbul dari konsep nusantara ini adalah sebagai berikut.
1) Persoalan garis batas/wilayah Indonesia dengan negara lain yaitu batas
darat, laut, udara. Persoalan penarikan garis batas dapat menimbulkan
konflik dengan negara lain oleh karena negara akan saling klaim mengenai
wilayah. Missal Indonesia dengan Malaysia mengenai pulau Sipadan dan
Ligitan, dan kasus Ambalat. Indonesia dengan Australia mengenai pulau
pulau kecil di sekitar kepulauan Roti, Nusa Tenggara Timur.
2) Masuknya pihak luar ke dalam wilayah yuridiksi Indonesia yang tidak
terkendali dan terawasi. Missal masuknya nelayan asing ke wilayah
perairan Indonesia, kasus perampokan di laut, keluarnya nelayan Indonesia
ke wilayah negara tetangga dan melintasnya pesawat perang negara lain di
wilayah udara Indonesia.
3) Adanya kerawanan-kerawanan di pulau-pulau terluar Indonesia. Pulau
pulau ini potensial untuk dimanfaatkan sebagai daerah pencari ikan secara

10
Winarto, Op.Cit., hal 204
8

illegal, tempat/transit kejahatan lintas negara, daerah pendudukan asing,


keterbatasan komunikasi dan transportasi, serta rawan kemiskinan dan
ketidakadilan.
4) Sentimes kedaerahan yang suatu saat berkembang yang dapat melemahkan
pembangunan berwawasan nusantara. Misal; suatu daerah tertutup bagi
pendatang, penolakan warga transmigrant oleh penduduk local, pejabat
public daerah haruslah putra daerah yang bersangkutan.11

Perlu diupayakan penerapan wawasan nusantara melalui serangkaian


pembangunan dan kebijakan yang mampu mengembangkan persatuan bangsa dan
keutuhan wilayah tanpa perlu menciptakan pemerintahan terpusat dengan tetap
mengakui keanekaragaman bangsa dan budaya di dalamnya.
Wawasan nusantara dalam fungsinya sebagai wawasan dalam mencapai
tujuan pembangunan nasional, harus mampu menumbuhkan dan meningkatkan
momentum kekuatan kekuatan sentripental untuk dapat terus mempertahankan
dan memelihara kemantapan kesetiakawanan sosial yang melandasi persatuan dan
kesatuan Bangsa dan Negara. Wawasan Nusantara harus dapat meningkatkan
Ketahanan Nasional, sehingga terjaminlah kelanjutan dan peningkatan
pembangunan nasional.
2.3. Unsur Unsur Dasar Wawasan Nusantara
1. Wadah (Contour)
a) Wujud Wilayah
Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang di
dalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh perairan.
Oleh karena itu, Nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta dihubungkan
oleh perairan di dalamnya. Setelah bernegara dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia, bangsa Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan
wadah berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud suprastruktur politik.12

11
Winarto, Op.Cit., hal 205
12
S. Sumarsono, Pendidikan Kewarganegaraan, (Jakarta: PT Gramedia Pusaka Utama,
2015), hal 45.
9

Sementara itu, wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah lembaga


dalam wujud infrastruktur politik. Letak geografis negara berada di posisi dunia
antara dua Samudra, yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, dan antara dua
benua, yaitu benua Asia dan benua Australia. Perwujudan wilayah Nusantara ini
menyatu dalam kesatuan politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan
keamanan.
b) Tata Inti Organisasi
Bagi Indonesia, tata inti organisasi didasarkan pada UUD 1945 yang
menyangkut bentuk dan kedaulatan negara kekuasaan pemerintah,sistem
pemerintah,dan sistem perwakilan.Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang
berbentuk republik. Kedaulatan ditangan rakyat yang dilaksanakan sepenuhnya
oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Sistem pemerintahan,menganut
sistem presidensial. Presiden memegang kekuasaan berdasarkan UUD 1945.
Indonesia adalah Negara hukum [Rechtsstaat] bukan Negara kekuasaan
(Machtsstaat) .
c) Tata Kelengkapan Organisasi
Wujud tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan kesadaran
bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup partai
politik,golongan dan organisasi masyarakat,kalangan pers seluruh aparatur
negara,yang dapat diwujudkan dalam bentuk demokrasi konstitusional
berdasarkan UUD 1945 dan secara ideal berdasarkan dasar falsafah Pancasila.
2. Isi (content)
Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita
serta tujuan nasional yang terdapat pada pembukaan UUD 1945. Isi menyangkut
dua hal yang essensial, yaitu:
a. Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan Bersama serta pencapaian cita-
cita dan tujuan nasional.Cita-cita bangsa Indonesia tertuang didalam pembukaan
UUD 1945 yang menyebutkan:
1) Negara Indonesia yang merdeka,Bersatu,berdaulat,adil dan Makmur.
2) Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas.
10

3) pemerintahan negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan


selururh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum,mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan sosial.
b. Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri menunggal, utuh
menyeluruh meliputi :
1) Satu kesatuan wilayah nusantara yang mencakup daratan perairan dan
dirgantara secara terpadu.
2) Satu kesatuan politik, dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya serta
satu ideolohi dan identitas nasional
3) Satu kesatuan sosial-budaya dalam arti satu perwujudan masyarakat
Indonesia atas dasar “Bhinneka tunggal ika” , satu tertib sosial dan satu tertib
hukum
4) Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha Bersama dan
asas kekeluargaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan
5) Satu kesatuan pertahanan dan keamanan dalam sistem terpadu, yaitu sistem
pertahanan keamanan rakyat semesta (siskanhamrata)
6) Satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti pemerataan pembangunan dan
hasil hasilnya yang mencakup aspek kehidupan nasional.13
3. Tata Laku (condcuct)
Tata laku merupakan dasar interaksi antara wadah dengan isi, yang terdiri
dari tata laku batiniah dan tata laku lahiriah. Tata laku batiniah mencerminkan
jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia, sedangkan tata
laku lahiriah tercermin dalam tindakan, perbuatan dan perilaku dari bangsa
Indonesia.
Tata laku lahiriah merupakan kekuatan yang utuh, dalam arti
kemanunggalan. Meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan
pengendalian. Kedua hal tersebut akan mencerminkan identitas jati diri atau
kepribadian bangsa Indonesia berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan

13
Ibid., hal 45
11

yang memiliki rasa bangga dan cinta kepada bangsa dan tanah air sehingga
menimbulkan nasionalisme yang tinggi dalam segala aspek kehidupan sosial.

2.4. Tantangan Dalam Wawasan Nusantara


Tantangan wawasan nusantara dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Pemberdayaan Masyarakat
Kondisi nasional (pembangunan) yang tidak merata mengakibatkan
keterbelakangan danini merupakan ancaman bagi integritas. Pemberdayaan
masyarakat diperlukan terutama untukdaerah-daerah tertinggal. Kondisi tersebut
menimbulkan kemiskinan dan kesenjangan social dimasyarakat, apabila kondisi
ini berlarut-larut masyarakat di daerah tertinggal akan berubah
pola pikir, pola sikap dan pola tindak, mengingat masyarakat sudah tidak berdaya
dalam aspek kehidupannya. Hal ini merupakan ancaman bagi tetap tegak
dan utuhnya NKRI. Dikaitkan dengan pemberdayaan masyarakat maka diperlukan
prioritas utama pembangunan daerah tertinggal, agar masyarakat dapat berperan
dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan diseluruh aspekkehidupan, yang di
dalam pelaksanaannya diatur dengan UU RI No. 22 Tahun 1999
tentang pemerintahan daerah.14
2. Dunia Tanpa Batas
Kenichi Omahe dalam bukunya “Borderless Word” dan “The End of
Nation State” menyatakan: dalam perkembangan masyarakat global, batas-batas
wilayah negara dalam arti geografi dan politik relative masih tetap, namun
kehidupan dalam satu negara tidak mungkin dapat membatasi kekuatan global
yang berupa informasi, investasi, industri dan konsumen yang makin individual.
Untuk dapat manghadapi kekuatan global suatu negara harus mengurangi peranan
pemerintah pusat dan lebih memberikan peranan kepada pemerintah daerah dan
masyarakat. Perkembangan iptek dan perkembangan masyarakat global dikaitkan
dengan dunia tanpa batas dapat merupakan tantangan wawasan nusantara,

14
Helmi Nurlela, Tantangan Wawasan Nusantara, https://www. academia.edu /
34893621 / Tantangan_wawasan_nusantara.
12

mengingat perkembangan tersebut akan dapat mempengaruhi masyarakat


Indonesia dalam pola pikir, pola sikap dan pola tindak di dalam masyarakat,
berbangsa dan bernegara.15
3. Era Baru Kapitalisme
a. Sloan dan Zureker dalam bukunya Dictionary of economics
menyatakan kapitalisme adalah suatu sitem ekonomi yang didasarkan
atas hak milik swasta atas macam-macam barang dan kebebasan
individu untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain untuk ikut
serta dalam aktivitas-aktivitas ekonomi yang dipilihnya sendiri
berdasarkan kepentingan sendiri serta untuk mencapai laba guna diri
sendiri. Di era baru kapitalisme, sistem ekonomi untuk mendapatkan
keuntungan dengan melakukan aktivitas-aktivitas secara luas dan
mencakup semua aspek kehidupan masyarakat sehingga diperlukan
strategi baru yaitu adanya keseimbangan.
b. Lester Thurow dalam bukunya The Future of Capitalism menyatakan:
untuk dapat bertahan dalam era baru kapitalisme harus membuat
strategi baru yaitu keseimbangan antara paham individu dan paham
sosialis. Di era baru kapitalisme, negara-negara kapitalis dalam rangka
mempertahankan eksistensinya dibidang ekonomi menekan negara-
negara berkembang dengan menggunakan isu-isu global yaitu
Demokrasi.16
4. Kesadaran Warga Negara
a. Pandangan Indonesia tentang Hak dan Kewajiban
Masyarakat Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
Hak dan kewajiban dapat dibedakan namun tidak dapat dipisahkan.
b. Kesadaran bela negara
Dalam mengisi kemerdekaan perjuangan yang dilakukan adalah perjuangan
non fisik untuk memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial,
memberantas KKN, menguasai Iptek, meningkatkan kualitas SDM,
transparan dan memelihara persatuan.
Dalam perjuangan non fisik, kesadaran bela negara mengalami penurunan
yang tajam dibandingkan pada perjuangan fisik.

15
Ibid.
16
Ibid
13

BAB III
14

PENUTUP

4.1. Simpulan
Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai
lingkungan berdasarkan ide nasional yaitu Pancasila dan UUD 1945 sebabagi
aspirasi suatu bangsa yang merdeka, bermartabat, di tengah lingkungan dan
menjiwai dalam tindak kebijaksanaan untuk mencapai tujuan dan cita-cita bangsa
Indonesia. Wilayah Indonesia yang sebagian besar adalah wilayah perairan
mempunyai banyak kelemahan yang dapat dimanfaatkan oleh negara lain yang
pada akhirnya dapat meruntuhkan bahkan dapat menyebabkan disintegrasi bangsa
Indonesia. Indonesia yang memiliki kurang lebih 13.670 pulau
memerlukan pengawasan yang cukup ketat. Dimana pengawasan tersebut tidak
hanya dilakukan oleh pihak TNI/Polri saja tetapi semua lapisan
masyarakat Indonesia. Bila hanya mengandalkan TNI/Polri saja yang
persenjataannya kurang lengkap mungkin bangsa Indonesia sudah tercabik-cabik
oleh bangsa lain. Dengan adannya wawasan nusantara kita dapat mempererat rasa
persatuan di antara penduduk Indonesia yang saling berbhineka tunggal ika.
Wawasan nasional bangsa Indonesia adalah wawasan nusantara yang
merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional.
sedangkanketahanan nasional merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar
proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh
karena itu diperlukan suatu konsepsi ketahanan nasional yang sesuai dengan
karakteristik bangsa Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Winarto. (2019). Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan, PT Bumi


Aksara. Surakarta.
Intan Ahmad. (2016). Pendidikan Kewarganegaraan. Ristekdikti. Jakarta.
15

S. Sumarsono. (2015). Pendidikan Kewarganegaraan. PT Gramedia


Pusaka Utama. Jakarta.

SUMBER LAINNYA

Helmi Nurlela, Tantangan Wawasan Nusantara, https://www. academia.edu /


34893621 / Tantangan_wawasan_nusantara.

Anda mungkin juga menyukai