Anda di halaman 1dari 5

Asas – Asas Kewilayahan Negara

Dengan berpegang teguh pada prinsip-prinsip konsep kewilayahan yang sering disebut juga
wawasan nusantara itu, bangsa Indonesia akan mampu menegakkan kebenaran dan keadilan.
Pada dasarnya, wawasan nusantara berusaha untuk memperlakukan segenap manusia Indonesia
secara adil dan benar. Hal ini ditunjukan oleh wawasan nusantara yang memandang bahwa
Indonesia adalah satu kesatuan dalam bidang wilayah, ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya,
hankam. Pernyataan tersebut dijelaskan sebagai berikut.

1. Kesatuan wilayah, artinya wilayah Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau besar dan
kecil yang dihubungkan oleh lautan harus dijaga dan diusahakan tetap menjadi satu
kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya.
2. Kesatuan bangsa, artinya bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku
bangsa, bahasa, dan agama harus diusahakan terwujud dalam satu kesatuan bangsa yang
bulat dan utuh.
3. Kesatuan ideologi, artinya bangsa Indonesia yang berBhineka Tunggal Ika dituntut untuk
memiliki dan menganut satu ideologi bangsa, yaitu Pancasila. Artinya, Pancasila
merupakan satu-satunya ideologi bangsa dan negara yang melandasi, membimbing, dan
mengarahkan bangsa menuju tercapainya cita-cita nasional.
4. Kesatuan dalam bidang hukum, artinya seluruh kepulauan nusantara merupakan kesatuan
hukum dalam arti hanya ada satu hukum nasional yang mengabdi pada kepentingan
nasional.
5. Kesatuan dalam bidang ekonomi, artinya kekayaan wilayah Indonesia, baik yang
potensial maupun yang efektif adalah modal bersama milik bangsa. Segala keperluan
sehari-hari harus tersedia diseluruh wilayah tanah air, tingkat perkembangan ekonomi
pun harus sama, setidak-tidaknya berimbang diseluruh daerah.
6. Kesatuan dalam bidang sosial, artinya bahwa masyarakat Indonesia adalah satu. Oleh
karena itu, perikehidupan bangsa harus merupakan satu kehidupan dengan tingkat
kemajuan masyarakat yang seimbang dan merata serta keselarasan hidup sesuai dengan
kemajuan bangsa.
7. Kesatuan dalam bidang budaya, artinya bahwa kebudayaan Indonesia adalah satu corak
ragam budaya yang menggambarkan kekayaan budaya bangsa.
8. Kesatuan dalam bidang hukum, artinya bahwa ancaman dan gangguan terhadap salah
satu pulau atau daerah, hakikatnya merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa dan
negara.
9. Kesatuan dalam bidang psikologi, artinya bahwa secara psikologis bangsa Indonesia
merasa dirinya satu, senasib sepenanggungan, sebangsa, dan setanah air, serta
mempunyai satu tekad didalam usaha mencapai cita-cita bangsa

Konsep Kewilayahan

Wawasan nusantara sebagai konsep kewilayahan adalah wawasan yang dicetuskan dalam
Deklarasi Djuanda pada 13 Desember 1957. Pokok –pokok pengertian tentang perairan yang
disebutkan dalam deklarasi itu kemudian disempurnakan dalam Peraturan Pemerintah pengganti
Undang-Undang No. 4 Tahun 1960 (18 februari 1960) tentang perairan Indonesia. Menurut
ketentuan ini dinyatakan bahwa lautan Republik Indonesia adalah selain “ laut-laut dalam ” dan

1
“selat-selat dalam “ (maksudnya lautan dan diantara pulau-pulau), juga termasuk lautan
territorial sepanjang 12 mil, yang dihitung mulai dari suatu “ garis dasar ” yang telah ditetapkan
ke lautan (bebas). Adapun yang dimaksud dengan “ garis dasar ” tersebut adalah garis dalam peta
yang dibuat disekeliling seluruh kepulauan Indonesia dan terdiri atas garis-garis lurus yang
menghubungkan pulau-pulau yang terujung di sekitar kepulauan Republik Indonesia.

Setelah melalui perjuangan panjang dan sangat rumit di forum internasional, akhirnya konferensi
PBB tentang Hukum Laut III di New York pada 30 April 1940 telah menghasilkan United
Nations Convention on the Law of the Sea (Konvensi PBB tentang Hukum Laut). Konvensi ini
kemudian ditandatangani di Montego Bay, Jamaica, pada 10 Desember 1982 oleh 117 negara
peserta termasuk Republik Indonesia. Konvensi ini antar lain mengakui tentang asas Negara
kepulauan (Archipelago State Principle) dan ZEE (Zona Ekonomi Ekslusif). Pada 18 Oktober
1983, pemerintah Republik Indonesia telah mengeluarkan Undang-Undang No. 17 Tahun 1985
tentang pengesahan UN Convention on the Law of the Sea.

Wawasan Nusantara Berdasarkan Prespektif Sosial Budaya

Budaya atau kebudayaan secara etimologis adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh kekuatan
budi manusia. Kebudayaan diungkapkan sebagai cita, rasa, dan karsa (budi, perasaan dan
kehendak).

Sosial budaya adalah faktor dinamik masyarakat yang terbentuk oleh keseluruhan pola tingkah
laku lahir batin yang memungkinkan hubungan sosial diantara angota-anggotanya. Secara
universal kebudayaan masyarakat yang heterogen mempunyai unsur-unsur yang sama:

1. Sistem religi dan upacara keagamaan sistem masyarakat dan organisasi kemasyarakatan.
2. Sistem pengetahuan
3. Bahasa
4. Keserasian
5. Sistem mata pencaharian
6. Sistem teknologi dan peralatan

Sesuai dengan sifatnya, kebudayaan merupakan warisan yang bersifat memaksa bagi masyarakat
yang bersangkutan. Artinya setiap generasi yang lahir dari suatu masyarakat dengan serta merta
mewarisi norma-norma budaya dari generasi sebelumnya.
Berdasarkan ciri dan sifat kebudayaan serta kondisi dan konstelasi geografi. Masyarakat
Indonesia sangat heterogen dan unik sehingga mengandung potensi konflik yang sangat besar,
terlebih kesadaran nasional masyarakat relatif rendah sejalan dengan terbatasnya masyarakat
terdidik.

Besarnya potensi antar golongan masyarakat yang setiap saat membuka peluang terjadinya
disintegrasi bangsa semakin mendorong perlunya dilakukan proses sosial yang akomodatif.
Proses sosial tersebut mengharuskan setiap kelompok masyarakat budaya untuk saling membuka
diri, memahami eksistensi budaya masing-masing serta mau menerima dan memberi.
Proses sosial dalam upaya menjaga persatuan nasional sangat membutuhkan kesamaan persepsi

2
atau kesatuan cara pandang diantara segenap masyarakat tentang eksistensi budaya yang sangat
beragam namun memiliki semangat untuk membina kehidupan bersama secara harmonis.

Wawasan Nusantara Berdasarkan Prespektif Ekonomi

Wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan tatanan ekonomi yang benar-
benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara
merata dan adil. Di samping itu, mencerminkan tanggungjawab pengelolaan sumber daya alam
yang memperhatikan kebutuhan masyarakat antardaerah secara timbal balik serta kelestarian
sumber daya alam itu sendiri.

Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan asas kekeluargaan
dalam satu sistem ekonomi kerakyatan. Perwujkudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan
ekonomi yang
meliputi;

1. Kekayaan di wilayah nusantara secara potensial dan efektif menjadi


modal dan milik bersama bangsa Indonesia untuk memenuhi kebutuhan
pembangunan bangsa secara merata.
2. Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi diseluruh
daerah dalam wilayah Indonesia.
3. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan sebagai usaha
bersama dengan asas kekeluargaan dalam system ekonomi kerakyatan untuk sebesar-
besarnya bagi kemakmuran rakyat.

Wawasan Nusantara Berdasarkan Prespektif Politik

Wawasan Nusantara adalah konsep politik bangsa Indonesia yang memandang Indonesia sebagai
satu kesatuan wilayah, meliputi tanah (darat), air (laut) termasuk dasar laut dan tanah di
bawahnya dan udara di atasnya secara tidak terpisahkan, yang menyatukan bangsa dan negara
secara utuh menyeluruh mencakup segenap bidang kehidupan nasional yang meliputi aspek
politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan yang berdasarkan ide
nasionalnya yang berlandaskan pancasila dan UUD 1945 (Undang-Undang Dasar 1945) yang
merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat, bermartabat serta menjiwai tata
hidup dalam mencapai tujuan perjuangan nasional. Wawasan Nusantara sebagai konsepsi politik
dan kenegaraan yang merupakan manifestasi pemikiran politik bangsa Indonesia telah ditegaskan
dalam GBHN dengan Tap. MPR No.IV tahun 1973. Penetapan ini merupakan tahapan akhir
perkembangan konsepsi negara kepulauan yang telah diperjuangkan sejak Dekrarasi Juanda
tanggal 13 Desember 1957.

Satu kesatuan politik, dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya serta satu ideologi dan
identitas nasional.

Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, yang meliputi:

3
1. Kebulatan wilayah dengan segala isinya merupakan modal dan milik
bersama bangsa Indonesiaa.
2. Keanekaragaman suku, budaya, dan bahasa daerah, serta agama yang
dianutnya tetap dalam kesatuan bangsa Indonesia
3. Secara psikologis, bangsa Indonesia merasa satu persaudaraan, senasib
dan seperjuangan, sebangsa dan setanah air dalam mencapai cita-cita
4. Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi yang dapat mempersatukan bangsa
Indonesia menuju tercapainya suatu cita-cita nasional.

Bidang Pertahanan Keamanan

Wawasan Nasional bangsa Indonesia adalah Wawasan Nusantara yang merupakan pedoman bagi
proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional. Sedangkan ketahanan nasional
merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat
berjalan dengan sukses. Oleh karena itu diperlukan suatu konsepsi Ketahanan Nasional yang
sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia. Dan dapat dikatakan bahwa Wawasan Nusantara
dan ketahanan nasional merupakan dua konsepsi dasar yang saling mendukung sebagai pedoman
bagi penyelenggaraan kehidupan barbangsa dan bernegara agar tetap jaya dan berkembang
seterusnya.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, yaitu :

1. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan kepada


setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan kewajiban
setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan
kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang menganggu keamanan kepada aparat dan
belajar kemiliteran.
2. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi
ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun
solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan
keamanan.
3. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang
memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah
terluar Indonesia.

Asas – Asas Kewilayahan Negara

Adapun asas-asas yang terkandung dalam wawasan Nusantara sebagai berikut :

1. Asas kepentingan bersama, asas ini terutama sekali pada saat menghadapi penjajah untuk
merebut kemerdekaan. Setelah Indonesia merdeka asas ini merupakan asas untuk
membangun dan mengisi kemerdekaan untuk mewujudkan tujuan nasional sebagaimana
dalam pembukaan UUD 1945.
2. Asas Keadilan, asas ini tercermin dalam tata pergaulan dengan tidak merugikan para
pihak dan tidak mengutamakan kepentingan pribadi atas kepentingan golongan/umum.
3. Asas Kejujuran, yakni semua perbuatan sesuai dengan relita dan hukum.

4
4. Asas Solidaritas, asas ini merupakan asas saling memahami dan saling menghargai antar
sesama dengan tidak membedakan suku, ras, agama, golongan dan sebagainya.
5. Asas Kerja Sama, yaitu menerapkan kebersamaan, gotong royong, ringan sama dijinjing
berat sama dipikul.
6. Asas Kesetiaan, yakni setia terhadap kesepakatan bersama.

Anda mungkin juga menyukai