Anda di halaman 1dari 9

I.

Landasan Wawasan Nusantara

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi II,1994) wawasan berasal dari kata dasar
mawas atau mewawas, yang berarti meneliti; meninjau; memandang; mengamati. Sedangkan
wawasan adalah hasil mewawas; tinjauan; pandangan. Sedangkan nusantara, masih menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi II,1994), adalah sebutan (nama) bagi seluruh wilayah
kepulauan Indonesia . Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam
pelaksanannya, wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai
kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional . Dengan kata lain, wawasan nusantara merupakan
cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri sendiri dan lingkungannya yang serba
beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara,
untuk mencapai tujuan nasional .

Landasan wawasan nusantara dalam paradigm nasional dapat di jabarkan dari


stratifikasinya menjadi berbagai landasan, yaitu :

1. Landasan Idiil

Pancasila adalah faslafah ideologi bangsa dan dasar negara. Berkedudukan sebagai
landasan idiil pada wawasan nusantara. Karena pada hakikatnya wawasan nusantara merupakan
perwujudan dari pancasila. Pancasila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh serta mengandung
paham keseimbangan, keselarasan, dan keseimbangan. Maka wawasan nusantara mengarah
kepada terwujudnya kesatuan dan keserasian dalam bidang-bidang politik, ekonomi, sosial
budaya dan pertahanan keamanan. Dengan kata lain, landasan idiil merupakan landasan dasar
terwujudnya wawasan nusantara.

2. Landasan Konstitusional

Kata konstitusional biasa berkaitan erat dengan perundang-undangan. Jadi, landasan


wawasan nusantara juga berlandaskan pada perundang-undangan. UUD 1945 yang merupakan
landasan konstitusi dasar negara, yang menjadi pedoman pokok dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik (Pasal 1 UUD 1945) yang
kekuasaan tertingginya ada pada rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR.
3. Landasan Visional.

Landasan visional atau tujuan nasional wawasan nusantara sebagai wawasan nasional
bangsa indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat dengan
tujuan agar tidak terjadi penyesalan dan penyimpangan dalam rangka mencapai dan mewujudkan
cita-cita dan dan tujuan nasional yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat
yaitu :

• Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

• Memajukan kesejahteraan umum

• Mencerdaskan kehidupan bangsa

• Ikut melaksanakan ketertiban dunia

4. Landasan Konsepsional

Ketahanan nasional, yaitu merupakan kondisi dinamis yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kemampuan sebagai konsepsi
nasional, berkedudukan sebagai landasan konsepsional. Dalam upaya mencapai cita-cita dan
tujuan nasionalnya, bangsa Indonesia mengahadapi berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan. Agar dapat mengatasinya, basngsa indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan,
dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional.

5. Landasan Operasional.

GBHN adalah sebagi landasan wawasan operasional dalam wawasan nusantara, yang
dikukuhkan MPR dalam ketetapan Nomor : IV/MPR/1973 pada tanggal 22 Maret 1973.

II. Unsur Dasar Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara memiliki unsur dasar yang terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:

1. Wadah (Contour)
a) Wujud Wilayah
Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang di
dalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh
perairan. Oleh karena itu Nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta
dihubungkan oleh perairan didalamnya. Setelah bernegara dalam negara
kesatuan Republik Indonesia, bangsa indonesia memiliki organisasi
kenegaraan yang merupakan wadah berbagi kegiatn kenegaraan dalam wujud
suprastruktur politik.
Sementara itu, wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah lembaga
dalam wujud infrastruktur politik. Letak geografis negara berada di posisi
dunia antara dua samudra, yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, dan
antara dua benua, yaitu banua Asia dan benua Australia. Perwujudan wilayah
Nusantara ini menyatu dalam kesatuan politik, ekonomi, sosial-budaya, dan
pertahanan keamanan.
Dengan kata lain, wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara meliputi seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba
nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta keanekaragaman
budaya. Bangsa Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan
wadah berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud suprastruktur politik dan
wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah berbagai kelembagaan dalam
wujud infrastruktur politik.
b) Tata Inti Organisasi
Bagi Indonesia, tata inti organisasi negara didasarkan pada UUD 1945
yang menyangkut bentuk dan kedaulatan negara kekuasaaan pemerintah,
sistem pemerintahan, dan sistem perwakilan. Negara Indonesia adalah negara
kesatuan yang berbentuk republik. Kedaulatan di tangan rakyat yang
dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Sistem pemerintahan, menganut sistem presidensial. Presiden
memegang kekuasaan bersadarkan UUD 1945. Indonesia adalah Negara
hukum (Rechtsstaat) bukan Negara kekuasaan (Machtsstaat). Tata
Kelengkapan Organisasi, wujud tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran
politik dan kesadaran bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang
mencakup partai politik, golongan dan organisasi masyarakat, kalangan pers
seluruh aparatur negara. Yang dapat diwujudkan demokrasi yang secara
konstitusional berdasarkan UUD 1945 dan secara ideal berdasarkan dasar
filsafat pancasila.

2. Isi Wawasan Nusantara (Content)

Aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita – cita serta tujuan
nasional yang terdapat pada pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai aspirasi yang
berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional seperti tersebut di atas,
bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan
dalam kehidupan nasional.

Isi wawasan nusantara menyangkut dua hal yang essensial (penting) ,yaitu
realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta pencapaian cita-cita dan
tujuan nasional, dan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua
aspek kehidupan nasional. Isi wawasan nusantara tercemin dalam perspektif kehidupan
manusia Indonesia meliputi, cita-cita bangsa Indonesia tertuang di dalam Pembukaan
UUD 1945 yang menyebutkan bahwa negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat,
adil dan makmur.

Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas. Dan pemerintahan


Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial. Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri
manunggal, utuh menyeluruh meliputi:

 Satu kesatuan wilayah nusantara yang mencakup daratan perairan dan dirgantara
secara terpadu.
 Satu kesatuan politik, dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya serta satu
ideologi dan identitas nasional.
 Satu kesatuan sosial-budaya, dalam arti satu perwujudan masyarakat Indonesia
atas dasar “Bhinneka Tunggal Ika”, satu tertib sosial dan satu tertib hukum.
 Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan asas
kekeluargaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan.
 Satu kesatuan pertahanan dan keamanan dalam satu system terpadu, yaitu sistem
pertahanan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).
 Satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti pemerataan pembangunan dan hasil-
hasilnya yang mencakup aspek kehidupan nasional.

Isi menyangkut dua hal, pertama realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama
dan perwujudannya, pencapaian cita-cita dan tujuan nasional persatuan, kedua persatuan dan
kesatuan dalam ke-bhineka-an yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.

3. Tata Laku Wawasan Nusantara

Tata laku wawasan nusantara mencakup dua hal yaitu, segi batiniah dan lahiriah. Tata
laku merupakan dasar interaksi antara wadah dengan isi, yang terdiri dari tata laku tata laku
batiniah dan lahiriah.

Tata laku batiniah mencerminkan jiwa, semangat, dan mentalitas yang baik dari bangsa
indonesia, sedang tata laku lahiriah tercermin dalam tindakan, perbuatan, dan perilaku dari
bangsa Indonesia. Tata laku lahiriah merupakan kekuatan yang utuh, dalam arti kemanunggalan.
Meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian. Kedua hal tersebut akan
mencerminkan identitas jati diri atau kepribadian bangsa indonesia berdasarkan kekeluargaan
dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta kepada bangga dan tanah air sehingga
menimbulkan nasionalisme yang tinggi dalm segala aspek kehidupan nasional.

III. Hakikat Wawasan Nusantara

Pada hakikatnya, masyarakat Indonesia secara keseluruhan adalah tulang punggung


keberagaman sekaligus kesatuan bangsa Indonesia itu sendiri. Oleh karenanya masyarakat
dihimbau untuk memiliki pengetahuan tentang bangsanya dan memandang kesatuan serta
keberagaman sebagai substansi kehidupan berbangsa. Masyarakat di sini juga termasuk aparatur
negara yang punya wewenang menyelenggarakan pemerintahan. Dengan demikian, cara berpikir,
sikap, dan tindakan masyarakat Indonesia secara keseluruhan harus berorientasi pada
kepentingan bangsa dan negara. Apa itu kepentingan bangsa dan negara? Jawaban singkatnya
adalah keutuhan dan kesatuan wilayah nasional.

Dalam hal ini hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan nusantara dalam arti cara
pandang yang selalu menyeluruh dalam ruang lingkup nusantara demi kepentingan bangsa dan
negara.

Seluruh masyarakat Indonesia, baik pejabat pemerintah dan warga, harus berpikir,
bersikap, dan bertindak untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Semua produk yang
dibuat oleh lembaga negara berada dalam ruang lingkup dan kepentingan Indonesia tanpa
mengesampingkan kepentingan wilayah, golongan, dan individu.

Jadi, hakikat wawasan nusantara merupakan keutuhan dan kesatuan wilayah nasional,
atau persatuan bangsa dan wilayah. Dalam butir-butir Garis Besar Haluan Negara (GBHN) juga
disebutkan bahwa hakikat wawasan nusantara diwujudkan dengan pernyataan bahwa kepulauan
nusantara adalah satu kesatuan ekonomi, politik, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
Latar belakang Wawasan Nusantara

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara keanekaragaman memerlukan suatu


perekat agar bangsa yang bersangkutan dapat bersatu guna memelihara keutuhan negaranya

Suatu bangsa dalam menyelenggarakan kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh


lingkungannya,yang didasarkan atas hubungan timbal balik atau kait mengait antara filosofi
bangsa ,idiologi,aspirasi dan cita-cita yang dihadapkan pada kondisi sosial masyarakat ,budaya
dan tradisi ,keadaan alam dan wilayah serta pengalaman sejarah

Kata wawasan berasal dari bahasa jawa yaitu wawas ( mawas ) yang artinya
melihat atau memandang ,jadi kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau cara melihat

Dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan ada tiga faktor penentu utama yang
harus diperhatikan oleh suatu bangsa :

1. Bumi / ruang dimana bangsa itu hidup

2. Jiwa,tekad dan semangat manusia / rakyat

3. Lingkungan

Wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang
diri dan lingkungannya eksistensinya yang serta terhubung ( interaksi dan interelasi ) serta
pembangunannya didalam bernegara di tengah-tengah lingkungan baik nasional,regional maupun
global.

Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa, dan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi darat, laut, dan udara di atasnya
sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan. Wawasan
nasional itu selanjutnya menjadi pandangan atau visi bangsa dalam menuju tujuan dan cita-cita
nasionalnya.

Wawasan nusantara adalah sudut pandang geopolitik Indonesia secara mendasar. Secara
harfiah, wawasan nusantara berarti konsep kepulauan; secara kontekstual istilah ini lebih tepat
diterjemahkan sebagai "visi kepulauan Indonesia". Wawasan nusantara adalah cara bagi
Indonesia untuk memandang dirinya sendiri (secara geografis) sebagai satu kesatuan antara
ideologi, politik, ekonomi, sosiokultural, serta masalah keamanan dan pertahanan.

Konsep ini berupaya untuk menjawab tantangan geografis yang melekat pada diri
Indonesia — sebagai negara yang terdiri dari ribuan pulau serta ribuan latar belakang sosial
budaya penduduknya. Hal ini terkait dengan sikap negara yang mengutamakan persatuan dan
kesatuan, maka perairan yang terdapat di antara pulau-pulau itu harus dianggap sebagai elemen
penghubung dan bukanlah sebagai faktor pemisah.

Lebih lanjut, wawasan nusantara dikaitkan dengan dasar ideologi dan konstitusional,
yakni sebagai cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.[3] Dalam pelaksanaanya, wawasan nusantara
mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional.
[3
DAFTAR PUSTAKA
http://zaiscow.blogspot.com/2016/05/latar-belakang-wawasan-nusantara.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Wawasan_Nusantara

http://sosiologis.com/wawasan-nusantara

https://fikkyariefsetiawan.wordpress.com/2015/04/16/landasan-wawasan-nusantara/

https://fachrimuhammadabror.wordpress.com/2017/08/02/landasan-dasar-serta-hakekat-
terhadap-wawasan-nusantara/

https://alfisatrianti.wordpress.com/2013/04/09/wawasan-nusantara-1-landasan-wawasan-
nusantara-2-unsur-dasar-wawasan-nusantara-3-hakekat-wawasan-nusantara/

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-wawasan-nusantara.html

Anda mungkin juga menyukai