Anda di halaman 1dari 11

KONSEP KEAMANAN TRADISIONAL

Dosen Pengampu :

ZUL FADHLI SULTANI, M.Sc.

Disusun Oleh :

Malta Tiara Aska

Friska Novelia Momiyo

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


JURUSANHUBUNGANINTERNASIONAL
UNIVERSITAS JAKARTA
JAKARTA – 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, makalah yang berjudul “Teori Keamanan
Tradisional” ini dapat kami selesaikan. Penyusunan makalah ini diharapkan dapat
memberikan informasi pembelajaran bagi siapapun yang membacanya.

Dalam pembuatan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Zul
Fadhli Sultani, M.Sc. selaku dosen pembimbing yang telah berkenan mengizinkan
pembuatan makalah ini. Selain itu, ucapan terima kasih juga kami tujukan kepada
kedua orang tua, keluarga dan teman-teman kami yang telah memberikan doa,
dorongan, serta bantuan kepada kami sehingga makalah ini dapat kami selesaikan.

Demikian, makalah ini kami hadirkan dengan segala kekurangan dan kelebihan.
Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan atas kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
pengetahuan bagi pembaca. Terimakasih.

Jakarta, 8 Oktober 2019

Keamanan | ii
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. ii
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................................ iii
BAB I ............................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................................. 1
1. Pengertian keamanan ........................................................................................................................ 1
2. keamanan tradisional......................................................................................................................... 1
3. bentuk keamanan tradisional dan ancaman keamanan ...................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 2
1. Pengertian Keamanan ....................................................................................................................... 2
2. Keamanan Tradisional ...................................................................................................................... 4
3. Bentuk keamanan Tradisional dan ancaman keamanan .................................................................... 5
a. Keamanan tradisional.................................................................................................................... 5
b. Faktor-faktor yang dapat mengancam keamanan nasioanal ......................................................... 6
c. Pengaruh keamanan terhadap Negara ........................................................................................... 6
BAB III ......................................................................................................................................................... 7
PENUTUP .................................................................................................................................................... 7
Kesimpulan ............................................................................................................................................... 7
Daftar Pustaka ........................................................................................................................................... 8

Keamanan | iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap Negara tentu ingin mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayah negaranya
dari ancaman dan gangguan Negara lain, ancaman tersebut bersifat militer. Tatanan
militer dunia merupakan bagian dari integral tatanan ekonomi dan politik internasional.
Meskipun kekuatan militer seringkali kurang digunakan untuk jangka waktu lama, dan
oleh karenanya nampaknya menjadi fakta ekonomi dan politik, kekuatan militer selalu
mempunyai potensi untuk digunakan dalam perang. Ada banyak kemungkinan akan
timbulnya perang karena kompleksitas sistem internasional negara yang terfragmentasi
dengan adanya jumlah negara yang begitu besar, beragam isu yang muncul antar negara
serta persenjataan dan kekuatan yang terdapat dalam negara. Dalam kajian hubungan
internasional yang ada juga tidak dapat dilepaskan dari satu isu yakni keamanan itu
sendiri. Keamanan disini diidentifikasikan sebagai suatu kondisi yang mencapai
stabilitas dan absennya ancaman kolektivitas. Ancaman ini dapat mendera berbagai
partikel mulai dari individu, institusi bahkan negara itu sendiri sebagai suatu upaya
dalam pemenuhan survivalitas. Oleh karena itu, terdapat dua pandangan internasional
secara umum dalam memandang divisi dari keamanan itu sendiri. Disini pandangan
tradisional lebih menekankan pada mahzab keamanan yang barometer keamanannya
merupakan kemanan nasional, yang mana pandangan ini sangat sipengaruhi oleh teori
realisme (Newman, 2001).

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian keamanan
2. keamanan tradisional
3. bentuk keamanan tradisional dan ancaman keamanan

C. Tujuan Penulisan
Agar pembaca dapat mengerti serta mengetahui apa yang dimaksud dengan keamanan
tradisional dan ancaman-ancaman nya.

Keamanan | 1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Keamanan
Keamanan berasal dari kata pokok ”aman” yang berarti : bebas, terlindung dari bahaya,
selamat, tidak membahayakan, yakin, dapat dipercaya, dapat diandalkan. Sedangkan
”keamanan memiliki arti “suasana aman” ketenteraman, ketenangan (Peter Salim, 2002).
Keamanan memiliki pengertian yang universal atau sering disebut dengansecurity.Pada
awal mulanya konsep keamanan (security) hanya menyangkut pengertian yang berkaitan
dengan keamanan suatu Negara. Komisi Konstitusi (2004) dengan mengutip Patrick J.
Garrity mengemukakan bahwa pengertian “security” : “closely tied to a state’s defense of
sovereign interest by military means. At its most fundamental level, the term security has
meant the effort to protect a population and territory against organized force while
advancing state interest through competitive behavior”.
Dalam literatur kepolisian, pengertian keamanan secara umum adalah keadaan atau
kondisi bebas dari gangguan fisik maupun Pshikis terlindunginya keselamatan jiwa dan
terjaminnya harta benda dari segala macam ancaman gangguan dan bahaya” (Awaloedin
Djamin, 2004). Sudah barang tentu pemahaman ini berbeda dengan pengertian keamanan
(security) pada awalnya, karena pengertian ini lebih mengacu pada pengertian “keamanan
dan ketertiban masyarakat” yang kita biasa gunakan atau juga disebut keamanan umum
(publik security). Dalam ini istilah lama sepertipublik order atau law and order telah
mengalami perluasan, di mana order tidak hanya menyangkut ketertiban seperti
digunakan oleh bahasa kita sehari-hari, akan tetapi sudah menyangkut keamanan.
Istilah security juga telah bergeser dan berkembang (semakin luas). Semenjak tahun 1994
dengan keluarnya The Human Devolepment dari UNDP, dikenal pula istilah “human
security” yang berarti : pertama, keamanan dari ancaman kronis kelaparan, penyakit dan
penindasan. Kedua, berarti perlindungan dari gangguanmendadak yang merugikan pola
kehidupan sehari-hari di rumah, ditempat kerja ataupun dalam masyarakat The Human
Development Report tersebut di atas mengidentifikasi 7(tujuh)yang merupakan human
security, yaitu (1) economic security, (2) food security, (3) health security, (4)
environmental security, (5) personal security, (6) community security, dan (7) political
security. Fokus dari human security adalah manusia, bukan bukan negara.
dapat dipahami secara sederhana sebagai suatu keadaan yang bebas dari segala bentuk
ancaman, bahaya, kecemasan, dan ketakutan. Dalam studi-studi keamanan (Security
Studies), pendekatan atau paradigam dominan yang menjadi mainstream utama dalam
studi-studi keamanan internasional adalah perspektif realis. Dalam perspektif ini, fokus
konsep keamanan bersifat terbatas atau didefenisikan secara sempit, sebagaimana
dikemukan oleh Stephen M.Walt (1991), “security studies may be defined as the study of
the threat, use and control of military force”. Singkatnya, menurut Walt, studi keamanan
merupakan studi mengenai fenomena perang. Pendekatan Walt tersebut mewakili

Keamanan | 2
perspektif realisme yang juga dikenal dengan traditional security (TS) atau conventional
security. Pendekatan tradisional ini mendefenisikan keamanan dalam istilah geo-politik
perspektif realisme bahwa pada dasarnya setiap individu memiliki sifat egois, jahat, dan
konfliktual. Sehingga jika terdapat interaksi antara satu individu dengan yang lain maka
akan muncul bentuk-bentuk konflik tersendiri. Meskipun manusia egois dan dapat hidup
bersama saling bertoleransi, hal ini tidak begitu saja menciptakan perdamaian atau
keamanan secara holistic, pada kenyataan nya sifat agresif dan egois menciptakan
kompetisi yang menyebabkan suatu proses menuju balance of power untuk mencapai
suatu keuntungan relatif, maka perspektif keamanan ini merujuk pada keamanan terjaga
dan kedaulatan tertinggi bagi sebuah Negara dan kemampuan Negara tersebut dalam
menghadapi berbagai serangan militer. Adanya kondisi anarki yang menyebabkan setiap
Negara harus berjuang mempertahankan survivalitan dan eksistensinya dengan kekuatan
sendiri (Dougherty& pfaltzgraff, 1997:63). Inilah mengapa perspektif realisme menjadi
keamanan tradisional.
Berdasarkan uraian di atas, istilah keamanan mempunyai pengertian yang beraneka
ragam sehingga tidak mungkin berdiri sendiri, tetapi harus dikaikan dengan sesuatu;
misalnya “keadaan atau kondisi bebas dari gangguan fisik, maupun Pshikis,
terlindunginya keselamatan jiwa dan terjaminnya harta benda dari segala macam
ancaman gangguan dan bahaya” (Awaloedin Djamin, 2004). karena itu pengertian istilah
keamanan sangat tergantung pada kata yang mengikutinya. Ditinjau dari tatarannya,
paling tidak kita bisa mengelompokkan konsep keamanan itu dalam 4(empat) kategori
yaitu : (1) International security (2) National (State) security, (3) Public security (and
Order), dan (4) Human security.
Isu keamanan internasional senantiasa meramaikan Kajian Hubungan Internasional.
Sebagai salah satu bidang kajian utama, konsep keamanan dalam Kajian Keamanan
Internasional mengalami perkembangan genealogisnya melalui perdebatan-perdebatan,
dari keamanan yang bersifat tradisional (politik-militeristik) sampai nirtradisional
(manusiawi dan alternatif) oleh para intelektual Hubungan Internasional. Konteks historis
penting yang berlaku pada ruang dan masanya turut melahirkan secara kritis teks
keamanan. Teks-teks keamanan tradisional yang berlaku pada masa Perang Dunia I,
Perang Dunia II, dan Perang Dingin dengan batasan keamanan yang memfokuskan pada
negara sebagai aktor kunci keamanan (pivotal player), sumber ancaman sekaligus
pencipta stabilitas keamanan, mengalami anomali (changes and challenges).
Pada pasca Perang Dingin dan era berikutnya, paradigma keamanan tradisional
tergoyahkan oleh kemunculan fenomena ancaman keamanan lain yang berbeda dan tak
dapat diabaikan. Fenomena tersebut, meliputi: konflik intranegar: konflik antaretnik,
antaragama dan bahkan perang saudara; arus pengungsi dan migrasi ilegal; dan terorisme
serta kejahatan transnasional. Fenomena lainnya adalah kejatuhan ekonomi, degradasi
lingkungan serta penjaminan terhadap kebebasan dan rasa aman. Teks-teks keamanan
nirtradisional kemudian muncul sebagai penantang dan alternatif dengan membawa

Keamanan | 3
asumsi bahwa ruang lingkup keamanan lebih luas daripada masalah keamanan negara
dan militer semata, bahkan meluas sampai pada proses pencapaian emansipasi manusia
sebagai individu dan anggota kelompok (aktor nirnegara) dari keterbatasan fisik
Seperti yang dikatakan oleh pengusung Critical Security Studies, keamanan hadir ketika
masyarakat terbebaskan dari kemiskinan, yaitu bebas berkeinginan (freedom from want)
dan bebas dari ketakutan (freedom from fear). Selain itu, aliran Konstruktivsme dalam
Hubungan Internasional menyebut bahwa keamanan berkaitan dengan persoalan persepsi
yang berkaitan dengan emosi yang menggerakkan dan dapat dieksploitasi melalui apa
yang dinamakan sekuritisasi. Sekuritisasi, dengan emosi melalui daya estetika sebagai
bentuk ekspresinya, dapat menggiring kesadaran target pada aras domestik, internasional,
dan global mengenai keberadaan keamanan yang diinginkan dan tak terperhatikan oleh
kajian keamanan tradisional.

2. Keamanan Tradisional

Keamanan tradisional yaitu konsepsi keaman yang lebih ditekankan pada kepentingan
keamanan yang membahayakan kemerdekaan, kedaulatan dan keuutuhan wilayah. Dalam
menjaga keamanan terhadap kedaulatan dan kebutuhan wilayah, kebijakan pertahanan
Indonesia tetap mengacu pada prinsip sebagai bangsa yang cinta damai tetapi lebih cinta
kemerdekaan, yaitu mengutamakan tindakan pencegahan dengan mengoptimalkan upaya
diplomatik dalam kerangka Confidence Building Measure (CBM) dan Preventive
Diplomacy. Penggunaan kekuatan militer untuk tujuan perang merupakan tindakan
terpaksa yang harus dilakukan sebagai jalan terakhir apabila cara-cara damai tidak
membuahkan hasil.
Ancaman tradisional berbentuk kekuatan militer negara lain berupa agresi atau invasi.
Konsep keamanan dalam studi hubungan Internasional, dibagi menjadi dua, yaitu
keamanan tradisional dan keamanan non tradisional. Keamanan tradisional sendiri yaitu
konsepsi keamanan yang lebih ditekankan pada kepentingan keamanan yang
membahayakan kemerdekaan, kedaulatan dan keutuhan wilayah negara. Paradigma
keamanan tradisional mengacu pada teori realis dalam membangun keamanan yang
menjadi objek keamanan yang paling utama adalah negara. Melihat dari definisi
mengenai keamanan tradisional tersebut, maka sudah terlihat jelas bahwa aktor utama
yang berperan dalam konsep ini yaitu negara.
hubungan antara negara-negara dan yang berkenaan dengan isu-isu seperti nuclear
deterrence, balance of power, dan military strategy. Dengan kata lain, ancaman keamanan
tradisional (traditional security/TS) ditafsirkan sebagai bentuk ancaman keselamatan
negara pada aspek militer atau ancaman fisik saja bersumber dari luar. Tugas suatu
negara sebagai penanggungjawab utama atas kemerdekaan, kedaulatan, dan keutuhan
wilayah negara dalam hal ini dilakukan oleh militer dari suatu negara.
Karakteristik dari keamanan tradisional sendiri yaitu :

Keamanan | 4
1) Militer (negara) merupakan aktor utama yang berperan untuk menjaga keamanan
negaranya
2) Konsep ini menilai bahwa ancaman selalu berasal dari luar negara
3) Mengutamakan pada keamanan dan kedaulatan wilayah suatu negara dibanding
dengan keamanan mendasar manusia sebagai masyarakatnya.
Tantangan atau jenis ancaman bagi sebuah negara menurut konsep ini yaitu ancaman
selalu bersifat militer dan karena itu pendekatan yang digunakan juga bersifat militeristik.
Sehingga menurut konsep ini, ancaman bagi suatu negara pasti berasal dari luar
negaranya.

3. Bentuk keamanan Tradisional dan ancaman keamanan

a. Keamanan tradisional
Pengertian ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan
bersenjata dan terorganisir dan dinilai memiliki kemampuan yang dapat
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap
bangsa bila tidak segera ditangani.Contoh ancaman militer:
1. Agresi, adalah ancaman militer yang menggunakan kekuatan bersenjata oleh
negara lain terhadap suatu negara yang dapat membahayakan kedaulatan dan
keutuhan wilayah negara tersebut, dan juga membahayakan keselamatan segenap
bangsa tersebut.
2. Pelanggaran Wilayah yang dilakukan negara asing dengan menggunakan
peralatan seperti kapal maupun pesawat.
3. Spionase, adalah ancaman militer yang dilakukan terhadap suatu negara yang
kegiatannya berupa mata-mata dan dilakukan oleh negara lain yang bertujuan
untuk mencari dan mendapatkan dokumen rahasia militer suatu negara.
4. Sabotase, adalah ancaman militer yang dilakukan oleh suatu negara yang
kegiatannya mempunyai tujuan untuk merusak instalasi militer dan obyek vital
nasional.
5. Ancaman dari teroris baik dari jaringan luar negeri maupun dalam negeri.
6. Pemberontakan yang menggunakan senjata.
7. Perang Saudara yang menggunakan senjata.

Keamanan | 5
b. Faktor-faktor yang dapat mengancam keamanan nasioanal

Faktor-faktor yang dapat mengancam keamanan nasional dapat berasal dari dalam
maupun dari luar negeri. Berikut contoh berbagai macam hal yang dapat
mengancam keamanan atau stabilitas nasional:
1. Faktor dari dalam negeri
a) Demonstrasi
b) Pemilihan umum
c) Gerakan separatis (DI/TII, RMS, OPM, GAM)
d) Gerakan radikal (jamaah al islamiyah, ISIS)
e) Konflik horizontal antar golongan
f) Kesenjangan ekonomi
g) Peraturan/kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan rakyat
2. Faktor dari luar negeri
a) Pelanggaran wilayah (berulang kali kapal negara-negara tetangga memasuki
wilayah perairan Indonesia)
b) Agresi (agresi militer belanda 1947)
c) Klaim dari negara lain terhadap kedaulatan wilayah Indonesia (blok Natuna,
pulau Sipadan Ligitan )
d) Spionase (spionase Australia tahun 2015)
e) Ikut campurnya negara lain terhadap keadaan politik dan ekonomi Indonesia
f) Ideologi negara lain yang masuk ke Indonesia (faham komunis yang
berusaha berkembang di Indonesia)
g) Penjarahan atau eksploitasi sumber daya alam
h) Penyeludupan barang (narkotika, senjata, kasus penyeludupan narkoba dari
Malaysia yang dapat digagalkan senilai Rp 10 miliar 23/12/2016)

c. Pengaruh keamanan terhadap Negara

1. Meningkatkan investasi dari luar negeri


2. Memulihkan krisis ekonomi
3. Meningkatnya devisa negara
4. Proses pembangunan dapat berjalan lancer

Keamanan | 6
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan
Keamanan yang pada dasarnya merupakan suatu kondisi yang dimana dapat dideterminasi oleh
berbagai perspektif yang sesuai dengan basic masing-masing, keamanan tradisional diterminasi
oleh perspektif realisme yang dimana telah dibuktikan oleh berbagai organisasi Internasional
yang dibarengi dengan peningkatan basis militer disetiap Negara, konsep keamanan tradisional
didominasi oleh pemikiran pemikiran yang berdimensi militer atau menggunaan kapabilitas
militer yang memiliki isu-isu dikaji seperti, war & violent conflict, security dilemma, detterance,
arm race, arm control, dan disarmament.

Keamanan | 7
Daftar Pustaka
http://anggunwillis.blogspot.com/p/keamanan-tradisional-dan-non-tradisional.html?m=1

http://intermesticjournal.fisip.unpad.ac.id/index.php/intermestic/article/download/59/20/

https://www.academia.edu/24939000/ANCAMAN_KEAMANAN_PASCA_PERANG_DINGIN_ISU_T
RADISIONAL_DAN_NON-TRADISIONAL

http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JHII/article/download/1891/1435

http://yukliatliat.blogspot.com/2017/12/makalah-konsep-keamanan-tradisional.html?m=1

http://anggunwillis.blogspot.com/p/keamanan-tradisional-dan-non-tradisional.html?m=1

https://www.kompasiana.com/amp/120673/hadapi-ancaman-tradisional-dan-
nontradisional_550101c0a333110d17510843

https://www.terpintar.web.id/ancaman-militer-dan-non-militer-pengertian-bentuk-dan-contoh/

https://repository.unikom.ac.id/50971/1/I%2C%20Security%20_definisi%20dan%20Perkembanga
n%20Konsep.pdf

Keamanan | 8

Anda mungkin juga menyukai