Anda di halaman 1dari 10

PERTAHANAN DAN KEAMANAN SERTA HTN DARURAT

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah: “Hukum Tata Negara.”

Dosen Pengampu:

Muhamad Ridwan, S.H.I, M.H.

Disusun oleh:

1. Amelia Yogi Nur Diana (21302091)

2. Ulil Aldi (21302004)

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH

INSTUTUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI

2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha penyayang, kami panjatkan

puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan

inayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul.

”Pertahanan Dan Keamanan Serta HTN Darurat” Tak lupa pula, kami sampaikan terima kasih

kepada Bapak Dosen Muhamad Ridwan, S.H.I, M.H.

selaku dosen mata kuliah “Hukum Tata Negara”, serta teman-teman yang telah bersedia untuk

bekerjasama dalam memberikan ide-idenya untuk menyelesaikan makalah.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki masalah ini. Akhir
kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi
semua pembaca.

Kediri, 30 Mei 2023

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
PENDAHULUAN..........................................................................................................................3
1. Latar Belakang.....................................................................................................................3
2. Rumusan Masalah................................................................................................................4
3. Tujuan..................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
1. Pertahanan............................................................................................................................5
2. Keamanan............................................................................................................................5
3. Hukum Tata Negara.............................................................................................................6
PENUTUP.......................................................................................................................................8
Kesimpulan.....................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................9

2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Negara merupakan gejala kehidupan umat manusia di sepanjang sejarah umat manusia.
Konsep Negara berkembang mulai dari bentuknya yang paling sederhana sampai ke yang
paling kompleks di zaman sekarang. Sebagai bentuk organisasi kehidupan bersama
dalam masyarakat, Negara selalu menjadi pusat perhatian dan objek kajian bersamaan
dengan berkembangnya ilmu pengetahuan umat manusia. Banyak cabang ilmu
pengetahuan yang menjadikan Negara sebagai objek kajiannya. Misalnya, ilmu politik,
ilmu negara, ilmu hukum kenegaraan, dan ilmu hukum tata negara. Negara sebagai body
politic oleh ilmu Negara dan ilmu politik samasama dijadikan sebagai objek utama dalam
kajiannya. Sementara itu, ilmu Hukum Tata Negara mengkaji aspek hukum yang
membentuk dan yang dibentuk oleh organisasi Negara itu. Setiap bangsa di dunia
mempunyai hukumnya sendiri-sendiri yang bisa berbeda dengan hukum bangsa lain.
Hukum Indonesia diterapkan oleh masyarakat hukum Indonesia (Negara Kesatuan
Republik Indonesia). Selain itu, setiap orang akan berurusan atau terikat dengan hukum.
Hukum menurut penulis ialah salah satu dari norma dalam masyarakat. Hukum 2 sulit
didefinisikan karena komplek dan beragamnya sudut pandang yang hendak dikaji.

3
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Pertahanan, Keamanan, Dan Hukum Tata Negara?
2. Bagaimana Fungsi Hukum Tata Negara?
3. Bagaimana Jenis Jenis Hukum Tata Negara?
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang Pertahanan, Keamanan, Hukum Tata Negara
2. Untuk mengetahui tentang Fungsi Hukum Tata Negara
3. Untuk mengetahui tentang Jenis Jenis Hukum Tata Negara

4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pertahanan
Kata pertahanan berasal dari kata tahan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata
tahan berarti “dalam keadaan tetap meskipun mengalami berbagai hal”. Dengan pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa pertahanan merupakan suatu usaha yang dilakukan
untuk menciptakan kondisi atau keadaan khusus yang stabil.
Pertahanan negara merupakan kekuatan sipil dan militer yang diselenggarakan oleh
suatu negara untuk menjamin integritas wilayahnya, perlindungan dari orang dan/atau
menjaga kepentingannya. Konsepsi pertahanan negara ini mempunyai dua fungsi, yaitu
Pertahanan Militer dan Pertahanan Nirmiliter
Fungsi pertahanan militer meliputi operasi militer perang dan operasi militer selain
perang. Sedangkan fungsi pertahanan nirmiliter adalah pemberdayaan sumber daya
nasional baik kekuatan nirmiliter maupun pertahanan sipil, yang meliputi fungsi untuk
penanganan bencana alam, operasi kemanusiaan, sosial budaya, ekonomi, psikologi
pertahanan yang berkaitan dengan kesadaran bela negara, dan pengembangan teknologi.
Disimpulkan oleh Arnord Wolfers, masalah utama yang dihadapi setiap negara adalah
membangun kekuatan untuk menangkal (to deter) atau mengalahkan (to defeat) suatu
serangan.
Upaya pengembangan sistem pertahanan negara sangat erat kaitannya dengan sumber
daya strategis pertahanan yang terdiri atas 2 anggaran pertahanan, infrastruktur militer,
postur pertahanan, industri pertahanan, serta kemampuan logistik pertahanan.
2. Keamanan
Keamanan memiliki pengertian yang universal atau sering disebut dengan security Pada
awal mulanya konsep keamanan (security) hanya menyangkut pengertian yang berkaitan
dengan keamanan suatu Negara. Komisi Konstitusi (2004) dengan mengutip Patrick J.
Garrity mengemukakan bahwa pengertian “security” : “closely tied to a state’s defense of
sovereign interest by military means. At its most fundamental level, the term security has
meant the effort to protect a population and territory against organized force while
advancing state interest through competitive behavior”.
Dalam literatur kepolisian, pengertian keamanan secara umum adalah keadaan atau
kondisi bebas dari gangguan fisik maupun Pshikis terlindunginya keselamatan jiwa dan
terjaminnya_harta benda dari segala macam ancaman gangguan dan bahaya” (Awaloedin
Djamin, 2004).1b Sudah barang tentu pemahaman ini berbeda dengan pengertian
keamanan (security) pada awalnya, karena pengertian ini lebih mengacu pada pengertian
“keamanan dan ketertiban masyarakat”

1
Moh. Kusnardi, Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia, (Jakarta: Pusat Studi Hukum Tata Negara Fakultas
Hukum Universitas Indonesia, 1985), 22.

5
yang kita biasa gunakan atau juga disebut keamanan umum (publik security).dalam ini
istilah lama seperti publik order atau law and order telah mengalami perluasan, di mana
order tidak hanya menyangkut ketertiban seperti digunakan oleh bahasa kita sehari-hari,
akan tetapi sudah menyangkut keamanan.
Pengertian ini sangat dikaitkan dengan invasi dari luar sehingga seolah-olah hanya
menyangkut upaya pertahanan dalam rangka menjaga keamanan nasional (negara). Karena
itu pada tataran global berlangsung pemikiran kembali atau peninjauan ulang tentang
dimensi keamanan. Dalam kehidupan bangsa kita, kebutuhan tersebut juga dirasakan
karena ada anggapan bahwa seolah-olah keamanan hanya urusannya polisi, sementara
untuk menghadapi ancaman dari luar negeri dilakukan dengan upaya pertahanan yang
menjadi porsi urusan TNI. Karena itu, sejalan dengan penilaian SBY (rethinking security)
kita perlu memikirkan kembali pengertian kembali konsep keamanan khususnya yang
menyangkut keamanan Negara.
3. Hukum Tata Negara
Hukum tata negara adalah hukum hubungan tertentu, yang muncul dalam perjalanan
sejarah dan diatur oleh hukum yang disebut negara. Jadi, hukum konstitusional berkaitan
dengan ‘negara’. Doktrin negara umum: uraian prinsip-prinsip umum (sintesis) dari
berbagai hak negara dan perbandingan hak negara. Suatu negara diartikan sebagai
sekelompok orang: rakyat atau bangsa, di wilayah tertentu, diatur oleh pemerintah yang
secara efektif dan efektif menjalankan kewenangan atas rakyat / bangsa. Selain itu,
pengakuan oleh negara bagian lain adalah penting.
Konsep ‘negara’ tidak muncul dalam hukum konstitusional positif, tetapi memainkan
peran penting dalam hukum internasional dan hukum privat. Dalam hukum internasional,
negara adalah subjek hukum internasional. Dalam hukum privat, negara adalah badan
hukum, tunduk pada hukum. Sebuah negara (nasional) independen dalam hubungan
eksternalnya, kompleks kantor yang diatur oleh undang-undang yang memiliki hubungan
yang diatur secara hukum satu sama lain dan dengan subjek.
Hukum konstitusional adalah hukum utama yang membentuk kantor pemerintahan,
memberikan kekuasaan, dan mengatur hubungan dengan warga negara. Ini adalah
karakteristik hukum konstitusional yang berkaitan dengan hubungan di mana pemerintah
terlibat. Ini terutama hubungan antara berbagai badan pemerintah. Hubungan dengan
warga negara cenderung pada bidang hukum administrasi, kecuali jika kita berbicara
tentang alokasi alat kekuasaan terhadap warga negara. Dalam pengertian konstitusional
‘kekuasaan’ adalah potensi pemaksaan faktual, ‘kekuasaan’ adalah kekuasaan yang diatur
secara hukum. 2

2
imly Asshiddiqie, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2010), 14.

6
Hukum tata negara juga mengatur hubungan dalam pemerintahan. Orang atau kelompok
orang disebut kantor. Sebuah kantor dicirikan oleh keberlanjutan dan karakter yang
terdefinisi dengan baik dalam hal struktur, tugas, dan kekuasaan. Oleh karena itu,
pemerintah terdiri dari kompleks kantor dengan berbagai wewenang dan tugas. Kantor
dipertahankan bahkan jika pemegang kantor tidak ada, artinya orang yang bertindak untuk
kantor. Kantor tidak lagi dipersonalisasi.
Adapun fungsi dari hukum tata negara adalah sebagai berikut:
Adapun fungsinya hukum tersebut dapat digunakan sebagai alat ketertiban dan
keteraturan dalam masyarakat. Selain itu, menjadi sarana perwujudan keadilan sosial dan
lahir batin, wadah penggerak pembangunan.. Hukum tata negara ditinjau secara kritis
sebagai daya kerja hukum. Hukum ini tidak semata-mata menjadi pengawasan terhadap
aparat penegak hukum.
Sumber Hukum Tata Negara

 UUD 1945.
 Ketetapan MPR.
 Undang-undang/peraturan pemerintah pengganti undang-undang.
 Peraturan pemerintah.
 Keputusan presiden.
 Peraturan pelaksana lainnya.
 Convention (konvensi ketatanegaraan)
 Traktat.

3
Wirjono Prodjodikoro, Asas-Asas Ilmu Negara dan Politik, (BandungJakarta: PT Eresco, 1981), 2.

7
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam pembahasan diatas dapat di simpulkan bahwa, Pertahanan negara merupakan
kekuatan sipil dan militer yang diselenggarakan oleh suatu negara untuk menjamin
integritas wilayahnya, perlindungan dari orang dan/atau menjaga kepentingannya.
Konsepsi pertahanan negara ini mempunyai dua fungsi, yaitu Pertahanan Militer dan
Pertahanan Nirmiliter, keamanan secara umum adalah keadaan atau kondisi bebas dari
gangguan fisik maupun Pshikis terlindunginya keselamatan jiwa dan terjaminnya_harta
benda dari segala macam ancaman gangguan dan bahaya, Hukum tata negara adalah
hukum hubungan tertentu, yang muncul dalam perjalanan sejarah dan diatur oleh hukum
yang disebut negara. Jadi, hukum konstitusional berkaitan dengan ‘negara’. Doktrin negara
umum: uraian prinsip-prinsip umum (sintesis) dari berbagai hak negara dan perbandingan
hak negara. Suatu negara diartikan sebagai sekelompok orang: rakyat atau bangsa, di
wilayah tertentu, diatur oleh pemerintah yang secara efektif dan efektif menjalankan
kewenangan atas rakyat / bangsa

8
DAFTAR PUSTAKA

Kusnardi, Moh., Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia, Jakarta: Pusat Studi Hukum Tata Negara Fakultas
Hukum Universitas Indonesia, 1985, 22.

Asshiddiqie, imly Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2010, 14.

Prodjodikoro,Wirjono, Asas-Asas Ilmu Negara dan Politik, BandungJakarta: PT Eresco, 1981, 2.

Anda mungkin juga menyukai