Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HUKUM ADMINISTRASI NEGARA


“ PERLINDUNGAN HUKUM DALAM BIDANG PUBLIK”
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Hukum Administrasi
Negara
Dosen Pengampu: Leli Sa'adah, S.pd. M.si

Disusun Oleh:
Siti Rifa Mutmainnatul A (2222010369)
Moh ihsan juniawan (2122010983)
Musliadi (2222010372)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PUBLIK


KAMPUS MERDEKA SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI
BAGASASI BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR

AssalamualaikmWr.Wb

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan  makalah yang berjudul
“Perlindungan Hukum Dalam Bidang Politik”

Kemudian shalawat serta salam kita junjungkan kepada nabi Muhammad


Saw, yang telah membawa kita dari peradaban jahiliah kalam yang terang
benderang penuh dengan hikmah ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan pada
saat ini.

Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan sesuai pada waktunya. Semoga makalah ini dapat
memberikan informasi yang bermanfaat bagi teman-teman dan bermanfaat untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan pendalaman ilmu tentang pendidikan anti
korupsi. Aamiin

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan,


untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini.

WassalamualaikumWr.Wb

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah....................................................................1


B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................2
D. Manfaat Penulisan...............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Perlindungan Hukum........................................................3


B. Bentuk Sarana Perlindungan Hukum Dalam Publik..........................3
C. Prinsip-Prinsip Perlindungan Hukum Dalam Public..........................4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................7
B. Saran...................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hubungan hukum antar subyek hukum dapat berjalan secara harmonis,
seimbang dan adil, dalam arti setiap subyek hukum mendaptkan apa yang
menjadi haknya dan menjalankan kewajiban yang dibebankan kepadanya, maka
hukum tampil sebagai aturan main dalam mengatur hubungan hukum tersebut.
Hukum diciptakan sebagai suatu sarana atau instrumen untuk mengatur hak-hak
dan kewajiban-kewajiban subjek hukum. Selain itu hukum berfungsi sebagai
instrumen perlindungan bagi subjek hukum. Pelaksanaan hukum dapat
berlangsung secara normal damai tetapi dapat terjadi juga karena pelanggaran
hukum. Masing-masing negara mempunyai cara dan mekanisme sendiri tentang
bagaimana mewujudkan perlindungan hukum itu diberikan1
Hukum yang mengatur hubungan hukum antara pemerintah dengan
warga negara adalah hukum administrasi negara atau hukum perdata, tergantung
dari sifat dan kedudukan pemerinntah dalam melakukan tindakan hukum
tersebut. Pemerintah memiliki dua kedudukan hukum yaitu sebagai wakil dari
badan hukum public dan sebagai pejabat (ambtsdrager) dari jabatan
pemerintahan. Ketika pemerintah melakukan tindakan hukum dalam
kapasitasnya sebagai wakil dari badan hukum, maka tindakan tersebut diatur dan
tunduk pada ketentuan hukum keperdataan, sedangkan ketika pemerintah
bertindak dalam kapasitasnya sebagai pejabat, maka tindakan itu diatur dan
tunduk pada hukum administrasi negara. Baik tindakan hukum keperdataan
maupun public dari pemerintah dapat menjadi peluang munculnya perbuatan
yang bertentangan dengan hukum, yang melanggar hak-hak warga negara. Oleh
karena itu, hukum harus memberikan perlindungan hukum bagi warga negara.
Van Der Burg dan kawan-kawan mengatakan bahwa, “kemungkinan untuk
memberikan perlindungan hukum adalah penting ketika pemerintah bermaksud
untuk melakukan atau tidak melakukan tindakan tertentu terhadap sesuatu, yang
oleh karena tindakan atau kelalaiannya itu melanggar {hak} orang – orang atau
kelompok tertentu).

1
Ilyas, A. Menggali Perlindungan Hukum dalam Hukum Administrasi Negara.

2
Berbicara mengenai perlindungan hukum tentu merupakan suatu wadah
untuk melihat sejauh mana bekerjanya fungsi hukum itu sendiri dalam hal
mewujudkan tujuan-tujuan hukum yang meliputi, keadilan, kemanfaatan dan
kepastian hukum yang pada dasarnya perlindungan hukum yang diberikan bagi
rakyat Indonesia merupakan implementasi atas prinsip pengakuan dan
perlindungan terhadap harkat dan martabat manusia yang bersumber pada
Pancasila dan prinsip negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan pada
hakikatnya setiap individu berhak mendapatkan perlindungan dari hukum.

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dari makalah ini diantaranya sebagai berikut.
1. Apa Pengertian Perlindungan Hukum?
2. Apa Bentuk Sarana Perlindungan Hukum Dalam Publik
3. Bagaimana Prinsip-Prinsip Perlindungan Hukum Dalam Public?

C. TUJUAN PENULISAN
Dari permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Untuk mengetahui Pengertian Perlindungan Hukum
2. Untuk mengetahui Bentuk Sarana Perlindungan Hukum Dalam Publik
3. Untuk mengetahui Prinsip-Prinsip Perlindungan Hukum Dalam Public

D. MANFAAT PENULISAN
Manfaat penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. Sebagai wahana untuk melatih ide tersurat dalam bentuk karya ilmiah yang
sistematis dan metodologis.
2. Untuk dijadikan sebagai sarana atau wahana transformasi pengetahuan Antar
mahasiswa atau dosen

BAB II

3
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perlindungan Hukum


Perlindungan Hukum atau disebut juga legal protection dalam Bahasa
Inggris, sedangkan dalam Bahasa Belanda disebut rechtsbecherming. Kata
perlindungan dalam KBBI diartikan sebagai cara, proses dan perbuatan
melindungi, sedangkan hukum adalah peraturan yang dibuat oleh pemerintah
dan berlaku bagi semua orang dalam masyarakat yang berfungsi untuk
mengontrol prilaku dalam masyarkat itu sendiri. Sedangkan pengertian
perlindungan dalam pasal 1 butir 6 Undang-undang Nomor 13 tahun 2006
tentag perlindungan saksi dan korban menentukan yakni perlindungan adalah
segala upaya pemenuhan hak dan pemberian bantuan untuk memberikan rasa
aman kepada saksi dan/atau korban yang wajib dilaksanakan oleh LPSK atau
Lembaga lainya sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang ini.
Pengertian Perlindungan hukum adalah segala perlindungan yang
diberikan kepada subyek hukum dalam bentuk perangkat hukum yang
bersifat preventif maupun yang bersifat represif, baik yang tertulis maupun
tidak tertulis, dengan demikian perlindungan hukum diartikan sebagai suatu
gambaran dari fungsi hukum, yaitu konsep ketika hukum tersebut dapat
memberikan rasa keadilan, ketertiban, kepastian dan kemanfaatan kepada
masyarakat.
Adapun dalam Undang-undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers,
disebutkan bahwa perlindungan Hukum adalah jaminan perlindungan
pemerintah dan/atau masyarkat kepada warganegara dalam melaksanakan
fungsi, hak, kewajiban, dan perananya sesusai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

B. Bentuk Sarana Perlindungan Hukum Dalam Publik


Philipus M Hadjon Hadjon juga membedakan dua bentuk sarana
perlindungan hukum, yaitu
a. Sarana Perlindungan Hukum Preventif, pada perlindungan preventif ini
subyek hukum diberikan kesempatan untuk mengajukan keberatan atau

4
pendapatnya sebelum suatu keputusan pemerintah mendapat bentuk
yang definitive, tujuanya adalah mencegah terjadinya sengketa.
b. Sarana Perlindungan Hukum Represif, Perlindungan hukum yang
represif bertujuan untuk menyelesaikan sengketa. Penanganan
perlindungan hukum oleh pengadilan Umum dan Pengadilan
Administrasi di Indonesia termasuk kategori perlindungan hukum ini.
Prinsip kedua yang mendasari perlindungan hukum terhadap tindak
pemerintahan adalah prinsip negara hukum. Dikaitkan dengan
pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia, mendapat
tempat utama dan dapat dikaitkan dengan tujuan dari negara hukum2
Adapun menurut muchsin yang dikutip oleh Abdul Atsar,
Membagi perlindungan hukum menjadi dua bagian, yaitu:
a) Perlindungan Hukum Preventif Perlindungan yang diberikan oleh
pemerintah dengan tujuan untuk mencegah sebelum terjadinya
pelanggaran. Hal ini terdapat dalam peraturan perundang-undangan
dengan maksud untuk mencegah suatu pelanggaran serta
memberikan rambu-rambu atau batas-batasan dalam melakukan
suatu kewajiban.
b) Perlindungan Hukum Represif, Perlindungan hukum represif
merupakan perlindungan akhir berupa sanksi seperti denda, penjara,
dan hukuman tambahan yang diberikan apabila sudah terjadi
sengketa atau telah dilakukan suatu pelanggaran.3

C. Prinsip-prinsip perlindungan hukum dalam public

Pada dasarnya prinsip perlindungan hukum terhadap tindakan


pemerintah bertumpu dan bersumber dari konsep tentang pengakuan dan
perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia karena menurut sejarah dari
barat, lahirnya konsep-konsep tentang pengakuan dan perlindungan terhadap

2
Phillipus M. Hadjon, 1987, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia, Surabaya, PT. Bina Ilmu. Hal.
20
3
Abdul Atsar, 2016, Perlindungan Hukum Terhadap Invensi Di Bidang Teknologi Informasi Dan
Komunikasi Sebagai Salah Satu Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Di Indonesia,
Karawang, Univesitas Singaperbangs Karawang.hal. 6.

5
hak-hak asasi manusia diarahkan kepada pembatasan-pembatasan dan
peletakan kewajiban masyarkat dan pemerintah

Dalam hal tersebut dapat dirumuskan bahwa prinsip perlindungan


hukum bagi rakyat yang bersumber pada Pancasila dapat dibedakan menjadi
dua anatara lain yaitu

a. Prinsip pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia


Prinsip perlindungan hukum bagi rakyat terhadap tindak
pemerintahan yang bertumpu dan bersumber dari konsep tentang
pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia karena
menurut sejarahnya di Barat, lahirnya konsep-konsep tentang pengakuan
dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia diarahkan kepada
pembatasan-pembatasan dan peletakan kewajiban masyarakat dan
pemerintah.
b. Prinsip negara hukum
Prinsip ini pada dasarnya dikaitkan dengan prinsip pengakuan
dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia, pengakuan dan
perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia mendapat tempat utama
dan dikatakan sebagai tujuan daripada negara hukum. Hal ini
sebagaiman tercermin dalam ketentuan pasal 281 ayat (4) UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi :
“Perlindunga, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi
manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah”.
Lebih lanjut mengenai dasar perlindungan saksi, korban maupun
Ahli tercantum dalam pasal 27 ayat (1) dan pasal 28 G (1)
Pasal 27 ayat (1)
“Segala warga negara beramaan kedudukanya di dalam hukum
dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya”
pasal 28 G ayat (1)
“Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga,
kehormatan, martabat, dan harta benda yang dibawah kekuasaanya,

6
serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan
untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
Dengan demikan perlindungan Ahli sebenarnya merupakan
jaminan hak yang diberikan oleh negara sehingga memiliki implikasi
terhadap kewajiban pemerintah dalam melindungi hak Ahli baik secara
substansi hukum dan terlebih dalam penerapan norma yang telah
ditetapkan. Dengan dasar bahwa hak dan kewajiban harus berfungsi
menurut kedudukanya masing-masing. Kesamaan di hadapan hukum
berarti setiap warga negara harus diperlakukan adil oleh aparat penegak
hukum dan pemerintah.

BAB III

7
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perlindungan hukum dalam bidang public mengartikan bahwa adanya
tindakan hokum pemerintah berdasar hokum publik, tindakan hukum pemerintah
adalah tindakan-tindakan yang berdasarkan sifatnya menimbulkan akibat
hukum. Karakteristik paling penting dari tindakan hukum yang dilakukan oleh
pemerintah adalah keputusan-keputusan pemerintah yang bersifat sepihak.
Keputusan sebagai instrumen hukum pemerintah dalam melakukan tindakan
hukum sepihak, dapat menjadi penyebab terjadinya pelanggaran hukum terhadap
warga negara, apalagi dalam negara hukum modern, oleh karena itu diperlukan
perlindungan hukum bagi warga negara terhadap tindakan hukum pemerintah.
Menurut Sjachran Basah, perlindungan terhadap warga negara diberikan bila
mana sikap tindak administrasi negara itu menimbulkan kerugian terhadapnya,
sedangkan perlindungan terhadap administrasi negara itu sendiri dilakukan
terhadap sikap tindaknya dengan baik dan benar menurut hukum baik tertulis
maupun tidak tertulis
Dalam rangka perlindungan hukum, keberadaan asas-asas umum
pemerintahan yang baik memiliki peranan penting sehubungan dengan adanya
langkah mundur pembuat undang-undang, yang memberikan kewenangan
kepada pemerintah untuk membuat peraturan peundang-undangan, dan adanya
freies ermessen pada pemerintah. Namun di sisi lain, pemberian kewenangan ini
dapat menjadi peluang terjadinya pelanggaran kehidupan masyarakat oleh
pemerintah.
B. Saran
Masih banyak sekali kekurangan dalam hal penulisan tugas kelompok ini
yang dimana ini adalah sebagai pembelajaran penulis agar dapat lebih
memperbaiki tugas ini agar menjadi lebih baik lagi kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

8
Dahlan, M. (2019). Analisis Perlindungan Hukum Terhadap Ahli Dalam Memberikan
Keterangan Di Persidangan (Doctoral dissertation, University of
Muhammadiyah Malang).

Ilyas, A. Menggali Perlindungan Hukum dalam Hukum Administrasi Negara.

Phillipus M. Hadjon, 1987, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia, Surabaya, PT.
Bina Ilmu. Hal. 20
Abdul Atsar, 2016, Perlindungan Hukum Terhadap Invensi Di Bidang Teknologi
Informasi Dan Komunikasi Sebagai Salah Satu Upaya Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat Di Indonesia, Karawang, Univesitas Singaperbangs
Karawang.hal. 6

Anda mungkin juga menyukai