Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“Hakikat Perlindungan Dan Penegakan Hukum”

GURU PENGAJAR :

YUSUF MALIK.SH

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

1. RAFANDI ARYA FIRMANSYAH


2. MUHAMMAD FAIZ APRIANTO
3. MUHAMMAD RIZIEQ AZZAFARI

KELAS : XII MULTIMEDIA

TAHUN PELAJARAN 2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur ke hadirat Alah SWT pencipta segala alam semesta beserta isinya. Karena
atas segala limpahan Rahmat, Taufik, dan Hidayah-Nya, sehingga  kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan  kepada
Nabi Agung Muhammad SAW sebagai panutan dan ikutan terbaik bagi umat yang membawa
cahaya islam.

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PPKn yang
berjudul “Hakikat perlindungan dan penegakan hukum”

Dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, kami berharap
para pembaca agar dapat memakluminya. Karena kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT,
dan kekurangan adalah milik kita. Oleh karena itu diharapkan bagi para pembaca  dan para
pemerhati pendidikan dimohon untuk memberikan kritik dan sarannya kepada kami demi
kesempurnaan karya ilmiah ini.
Wassalamualaikum Wr. Wb

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belaka...........................................................................................................2
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
D. Manfaat..................................................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Hakikat Perlindungan dan Penegakan Hukum......................................................4
1. Definisi dan Konsep Perlindungan serta Penegakan Hukum........................5
2. Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum.........................................5
3. Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum.........................................5
B. Hakikat penegakan hukum
1. Factor-faktor yang mempengaruhi penegakan hukum
2. Aparat Penegak Hukum
BAB III. PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Penegakan hukum merupakan salah satu usaha untuk mencapai atau menciptakan
tata tertib, keamanan dan ketentraman dalam masyarakat baik itu merupakan usaha
pencegahan maupun pemberantasan atau penindakan setelah terjadinya pelanggaran
hukum, dengan perkataan lain baik secara preventif maupun represif. Sejauh ini
peraturan yang mengatur tentang penegakan hukum dan perlindungan hukum terhadap
keluhuran harkat martabat manusia di dalam proses pidana pada hakekatnya telah
diletakkan dalam Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan
Kehakiman dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang-undang
Hukum Acara Pidana (KUHAP).

Lembaga peradilan sebagai lembaga penegakan hukum dalam system mperadilan


pidana merupakan suatu tumpuan harapan dari para pencari keadilan yang selalu
menghendaki peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan sebagaimana yang diatur
dalam pasal 2 ayat (4) Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan
Kehakiman. Keadilan yang dihasilkan dari suatu lembaga peradilan melalui suatu proses
peradilan yang tertuang di dalam putusan hakim adalah merupakan syarat utama di
dalam mempertahankan kelangsungan hidup suatu masyarakat sebab putusan-putusan
hakim yang kurang adil membuat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga peradilan
menjadi berkurang, sehingga mengakibatkan Universitas Sumatera Utaramasyarakat
enggan untuk menempuh jalur hukum di dalam mengatasi permasalahan hukum yang
mereka hadapi. Maka dalam hal ini hakim sebagai pejabat Negara yang diberi wewenang
oleh undang-undang untuk mengadili dalam suatu proses peradilan pidana, mempunyai
suatu peranan penting dalam penegakan hukum pidana untuk tercapainya suatu keadilan
yang diharapkan dan dicita-citakan.

1
B.   Rumusan Masalah
Berdasarkan pembahasan di atas, maka rumusan masalah yang lahir adalah sebagai
berikut:
1.      Bagaimana Perlindungan dan Penegakan Hukum?
2.      Apa Dasar Hukum Perlindungan dan Penegakan Hukum?
3.      Bagaimana Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum?
4.      Bagaimana Peristiwa Di lingkungan Sekitar yang Disebabkan Lemahnya
Perlindungan dan Penegakkan Hukum?
C.   Tujuan
Mengacu pada rumusan masalah tersebut tujuan yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1.      Memahami Perlindungan dan Penegakan Hukum.
2.      Mengetahui Dasar Hukum Perlindungan dan Penegakan Hukum.
3.      Memahami Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum.
4.      Memaparkan Peristiwa Di lingkungan Sekitar yang Disebabkan Lemahnya
Perlindungan dan Penegakkan Hukum
D.   Manfaat
Manfaat yang diharapkan dalam pembahasan ini ada dua yaitu, manfaat teoretis
dan manfaat praktis.
1. Manfaat teoretis
Dapat menambah khasana keilmuan tentang perlindungan dan penegakan hukum.
2. Manfaat praktis
Memberikan pengetahuan pada masyarakat (pembaca) terhadap perlindungan dan
penegakan hukum.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Perlindungan dan Penegakan Hukum


1. Definisi dan Konsep Perlindungan serta Penegakan Hukum
Apa sebenarnya perlindungan hukum itu ? Menurut Andi Hamzah
sebagaimana di kutip oleh Soemardi dalam artikel nya yang berjudul Hukum dan
Penegakan Hukum (2007), perlindungan hukum dimaknai sebagai daya upaya
yang dilakukan secara sadar oleh setiap orang maupun lembaga pemerintah,
swasta yang bertujuan mengusahakan pengamanan, penguasaan dan pemenuhan
kesejahteraan hidup sesua dengan hak-hak asasi yang ada.

Makna tersebut tidak terlepas dari fungsi hukum itu sendiri, yaitu untuk
melindungi kepentingan manusia. Dengan kata lain hukum memberikan
perlindungan kepada manusia dalam memenuhi berbagai macam kepentingan nya,
dengan syarat manusia juga harus melindungi kepentingan orang lain.

Di sisi lain, Simanjuntak dalam artikel nya yang berjudul Tinjauan Umum
tentang Perlindungan Hukum dan Kontrak Franchise (2011), mengartikan
perlindungan hukum sebagai segala upaya pemerintah untuk menjamin adanya
kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada warga nya agar hak-hak
nya sebagai seorang warga Negara tidak dilanggar, dan bagi yang melanggarnya
akan dapat dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Dengan demikian, suatu perlindungan dapat di katakan sebagai perlindungan


hukum apabila mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
a. Adanya perlindungan dari pemerintah kepada warganya.
b. Jaminan kepastian hukum.
c. Berkaitan dengan hak-hak warga Negara.
d. Adanya sanksi hukuman bagi pihak yang melanggar nya.

Ada hakikatnya setiap orang berhak mendapatkan perlindungan dari hukum.


Oleh karena itu, terdapat banyak macam perlindungan hukum. Dari sekian banyak

3
jenis dan macam perlindungan hukum, terdapat beberapa diantara nya yang cukup
populer dan telah akrab di telinga kalian, seperti perlindungan hukum terhadap
konsumen. Perlindungan hukum terhadap konsumen ini telah diatur dalam
Undang-Undang Republik Indonesia (UURI) Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen yang pengaturannya mencakup segala hal yang menjadi
hak dan kewajiban antara produsen dan konsumen.

Selain itu, terdapat juga perlindungan hukum yang diberikan kepada Hak atas
Kekayaan Intelektual (HaKI). Pengaturan mengenai HaKI meliputi, hak cipta dan
hak atas kekayaan industri pengaturan HaKI tersebut telah di tuangkan dalam
sejumlah peraturan perundang-undangan, seperti Undang Undang Republik
Indonesia (UURI) Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, UURI  Nomor 15
Tahun 2001 tentang Merek, UURI Nomor 14 tahun 2001 tentang Paten, UURI
Nomor 29 Tahun 2000 tentang Varietas Tanaman, dan lain sebagainya.

Tersangka sebagai pihak yang di duga telah melakukan perbuatan hukum juga
memiliki hak atas perlindungan hukum. Perlindungan hukum terhadap tersangka
diberikan berkaitan hak-hak tersangka yang harus di penuhi agar sesuai dengan
prosedur pemeriksaan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Hukum dapat secara efektif menjalankan fungsinya untuk melindungi


kepentingan manusia, apabila ditegakkan. Dengan kata lain perlindungan hukum
dapat terwujud apabila proses penegakan hukum di laksanakan. Proses penegakan
hukum merupakan salah satu upaya untuk menjadikan hukum sebagai pedoman
dalam setiap perilaku masyarakat maupun aparat atau lembaga penegak hukum.

Dengan kata lain penegakan hukum merupakan upaya untuk melaksanakan


ketentuan-ketentuan hukum dalam berbagai macam bidang kehidupan. Penegakan
hukum merupakan syarat terwujud nya perlindungan hukum. Kepentingan setiap
orang akan terlindungi apabila hukum yang mengaturnya dilaksanakan baik oleh
masyarakat ataupun aparat penegak hukum. isalnya perlindungan hukum
konsumen akan terwujud, apabila undang-undang perlindungan konsumen
dilaksanakan, hak cipta yang dimiliki seseorang juga akan terlindungi apabila
ketentuan mengenai hak cipta juga dilaksanakan.

4
.
2. Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum
Apa yang kalian rasakan apabila ketika ulangan ada yang menyontek tetapi
tidak ditegur oleh guru? Atau apa yang kalian rasakan apabila orang tua tidak
menegur anaknya yang melakukan kesalahan meskipun kesalahan yang fatal?

Apabila hal yang dipertanyakan tadi terjadi, tentu saja sebagai warga Negara
yang baik kalian akan merasakan ketidaknyamanan, ketidakadilan bahkan
ketertiban pula tidak akan didapatkan. Itu semua dapat dihindari apabila
perlindungan dan penegakan hukum dilaksanakan. Misalnya perlindungan hukum
konsumen akan terwujud, apabila undang-undang perlindungan konsumen
dilaksanakan, hak cipta yang dimiliki seseorang juga akan terlindungi apabila
ketentuan mengenai hak cipta juga dilaksanakan. Begitu pula dengan kehidupan di
sekolah, keluarga dan masyarakat akan tertib, aman dan tentram apabila norma-
norna berlaku di lingkungan tersebut di laksanakan.
3. Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum
Apa yang kalian rasakan apabila ketika ulangan ada yang menyontek tetapi
tidak ditegur oleh guru? Atau apa yang kalian rasakan apabila orang tua tidak
menegur anaknya yang melakukan kesalahan meskipun kesalahan yang fatal?

Apabila hal yang dipertanyakan tadi terjadi, tentu saja sebagai warga Negara
yang baik kalian akan merasakan ketidaknyamanan, ketidakadilan bahkan
ketertiban pula tidak akan didapatkan. Itu semua dapat dihindari apabila
perlindungan dan penegakan hukum dilaksanakan. Sebagai Negara hukum
Indonesia wajib melaksanakan proses perlindungan dan penegakan hukum.
Negara wajib melindungi warga negaranya dari berbagai macam ketidakadilan,
ketidaknyamanan dan penyimpangan hukum lainnya. Selain itu Negara
mempunyai kekuasaan untuk memaksa seluruh warga negaranya untuk
melaksanakan semua ketentuan-ketentuan yang berlaku. Perlindungan dan
penegakan hukum sangat penting dilakukan karena dapat mewujudkan hal-hal
berikut ini :

5
a. Tegaknya supremasi hukum
Supremasi hukum bermakna bahwa hukum mempunyai kekuasaan
mutlak dalam mengatur pergaulan manusia dalam berbagai macam
kehidupan. Dengan kata lain, semua tindakan warga Negara maupun
pemerintahan selalu berlandaskan pada hukum yang berlaku. Tegaknya
supremasi hukum tidak akan terwujud apabila aturan-aturan yang
berlaku tidak ditegakkan baik oleh masyarakat maupun aparat penegak
hukum.
b. Tegaknya keadilan
Tujuan utama hukum adalah mewujudkan keadilan bagi setiap warga
Negara. Setiap warga Negara dapat menikmati haknya dan
melaksanakan kewajibannya merupakan wujud dari keadilan tersebut.
Hal itu akan terwujud apabila aturan-aturan di tegakkan.
c. Mewujudkan perdamaian dalam kehidupan di masyarakat
Kehidupan yang diwarnai suasana yang damai merupakan harapan setiap
orang. Perdamaian akan terwujud apabila setiap orang merasa dilindungi
dalam segala bidang kehidupan. Hal itu akan terwujud apabila aturan-
aturan yang berlaku dilaksanakan.
Keberhasilan proses perlindungan dan penegakan hukum tidaklah semata-
mata menyangkut ditegakkannya hukum yang berlaku, akan tetapi menurut Soerjono
Soekanto di dalam buku nya yang berjudul Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Penegakan Hukum, 2012 sangat bergantung pada hal – hal berikut, diantaranya:
a). Hukumnya, maksudnya adalah undang–undang yang dibuat 

1. tidak boleh bertentangan dengan ideologi negara,


2. Undang – undang yang dibuat haruslah menurut ketentuan yang mengatur
kewenangan pembuatan undang – undang sebagaimana diatur dalam Konstitusi
negara,
3. Undang – undang yang dibuat haruslah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
masyarakat dimana undang – undnag tersebut diberlakukan.

b).Penegak hukum, 

6
Yaitu pihak – pihak yang secara langsung terlibat dalam bidang penegakan hukum.
Para penegak hukum harus menjalankan tugas dan wewnangnya dengan baik dan
sesuai dengan peranannya masing – masing yang diatur dalam peraturan perundang
– undangan. Dalam menjalankan tugasnya harus mengutamakan keadilan dan
profesionalisme, sehingga menjadi panutan masyarakat serta dipercaya oelh semua
pihak termasuk semua anggota masyarakat.

c). Masyarakat, 
Yaitu masyarakat lingkungan (subjek hukum) dimana hukum tersebut berlaku
atau diterapkan. Maksudnya, warga masyarakat harus mengetahui dan memahami
hukum yang berlaku, serta mentaati hukum yang berlaku dengan penuh kesadaran
akan penting dan perlunya hukum bagi kehidupan masyarakat.
d). Sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum
Sarana atau fasilitas tersebut mencakup tenaga manusia yang terdidik dan
terampil, organisasi yang baik, peralatan yang memadai, keuangan yang cukup,
dan sebagainya. Ketersediaan sarana dan fasilitas yang memadai merupakan suatu
keharusan bagi keberhasilan penegakan hukum.

 e). Kebudayaan, yakni hasil karya, cipta dan rasa yang didasarkan pada karsa
manusia di dalam pergaulan hidup. Dalam hal ini kebudayaan mencakup nilai –
nilai yang mendasari hukum yang berlaku, nilai – nilai mana yang merupakan
konsepsi – konsepsi abstrak apa yang dianggap buruk sehingga dihindari.

B. Hakikat penegakan hukum


Hukum pada hakikatnya adalah perlindungan kepentingan manusia, yang
merupakan pedoman tentang bagaimana sepatutnya orang harus bertindak.Akan tetapi
hukum tidak sekedar merupakan pedoman belaka, perhiasan atau dekorasi. Hukum
harus diataati, dilaksanakan, dipertahankan dan ditegakkan.
Pelakasanaan hukum dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, mempunyai
arti yang sangat penting, karena apa yang menjadi tujuan hukum justru terletak pada
pelaksanaan hukum itu. Ketertiban dan ketentraman hanya dapat diwujudkan dalam
kenyataan kalau hukum dilaksanakan. Kalau tidak, maka peraturan hukum itu hanya
merupakan susunan kata-kata yang tidak mempunyai makna dalam kehidupan
masyarakat. Peraturan hukum yang demikian akan menjadi mati sendiri. Pelaksanaan
hukum dapat berlangsung dalam masyarakat secara normal karena tiap-tiap individu

7
menaati dengan kesadaran, bahwa apa yang ditentukan hukum tersebut sebagai suatu
keharusan atau sebagai sesuatu yang memang sebaiknya.
Satjipto Rahardjo mengatakan penegakan hukum merupakan suatu usaha
untuk mewujudkan ide-ide tentang keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan sosial
menjadi kenyataan. Proses perwujudan ide-ide itulah yang merupakan hakikat dari
penegakan hukum. Sedangakan menurut Soerjono Soekanto penegakan hukum adalah
kegiatan menyerasikan hubungan nilai-nilai yang terjabarkan di dalam kaidah-kaidah
yang mantap dan mengejawantah dan sikap tindak sebagai rangkaian penjabaran nilai
tahap akhir, untuk menciptakan, memelihara dan mempertahankan perdamaian dan
pergaulan hidup.
Secara khusus, P.Dehaan, dkk. Menguraikan pandangan bahwa penegakan
hukum sering kali diartikan sebagai penerapan sanksi. Sanksi merupakan penerapan
alat kekuasaan sebagai reaksi atas pelanggaran norma hukum.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan, bahwa penegakan
hukum hakikatnya merupakan upaya menyelaraskan nilai-nilai hukum dengan
merefleksikan di dalam bersikap dan bertindak di dalam pergaulan demi terwujudnya
keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan dengan menerapkan sanksi-sanksi.
Dalam menegakkan hukum ini, ada 3 hal yang harus diperhatikan, yaitu
kepastian hukum, kemanfaatan, dan keadilan.

1.  Kepastian hukum


Hukum harus dilaksanakan dan ditegakkan, setiap orang menginginkan dapat
ditegakkan hukum terhadap peristiwa konkret yang terjadi, bagaimana hukumnya,
itulah yang harus diberlakukan pada setiap peristiwa yang terjadi. Jadi pada dasarnya
tidak ada penyimpangan. Bagaimana pun juga hukum harus ditegakkan, sampai-
sampai timbul perumpaan “meskipun besok hari kiamat, hukum harus tetap
ditegakkan”. Inilah yang diinginkan kepastian hukum. Dengan adanya kepastian
hukum, ketertiban dalam masyarakat tercapai.

2.  Kemanfaatan
Pelaksanaan dan penegakan hukum juga harus memperhatikan kemanfaatannya
dan kegunaannya bagi masyarakat. Sebab hukum justru dibuat untuk kepentingan
masyarakat (manusia). Karenanya pelaksanaan dan penegakan hukum harus memberi

8
manfaat dalam masyarakat. Jangan sampai terjadi pelaksanaan dan penegakan hukum
yang merugikan masyarakat, yang pada akhirnya menimbulkan keresahan.

3.  Keadilan
Soerjono Soekanto mengatakan bahwa keadilan pada hakikatnya didasarkan pada
2 hal : pertama asas kesamarataan, dimana setiap orang mendapat bagian yang sama.
Kedua, didasarkan pada kebutuhan. Sehingga menghasilkan kesebandingan yang
biasanya diterapkan di bidang hukum.
Pelaksanaan dan penegakan hukum juga harus mencapai keadilan. Peraturan
hukum tidak identic dengan keadilan. Karenanya, peraturan hukum yang bersifat
umum dan mengikat setiap orang, penerapannya harus mempertimbangkan berbagai
fakta dan keadaan yang terdapat dalam setiap kasus.

1. Factor-faktor yang mempengaruhi penegakan hukum


Penegakan hukum semata-mata tidaklah berarti pelaksanaan perundang-undangan,
ataupun pelasanaan keputusan-keputusan hakim, tetapi masalah pokok penegakan
hukum terletak pada faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut Soerjono Soekanto,
factor-faktor penegakan hukummeliputi :
1)    Factor hukumnya sendiri, misalnya undang-undang dan sebagainya
Semakin baik suatu peraturan hukum (UU) akan semakin memungkinkan
penegakan hukum. Secara umum peraturan hukum yang baik adalah peraturan
hukum yang memenuhi konsep keberlakuan sebagai berikut :
a. Berlaku secara yuridis, artinya keberlakuannya berdasarkan efektivitas kaidah
yang lebih tinggi tingkatannya, dan terbentuk menurut cara yang telah ditetapkan
b. Berlaku secara sosiologis, artinya peraturan hukum tersebut diakui atau diterima
masyarakat kepada siapa peraturan hukum itu diberlakukan
c. Berlaku secara filosofis, artinya peraturan hukum tersebut sesuai dengan cita-cita
hukum sebagai nilai positif yang tertinggi
d. Berlaku secara futuristic (menjangkau masa depan), artinya peraturan hukum
tersebut dapat berlaku lama (bukan temporer) sehingga akan diperoleh suatu
kekekalan hukum
2)  Factor penegak hukum, yakni pihak yang membentuk maupun menerapkan hukum

9
Penegak hukum terdiri dari :
a. Pihak-pihak yang menerapkan hukum, misalnya : kepolisian, kejaksaan,
kehakiman, kepengacaraan, dan masyarakat
b. Pihak-pihak yang membuat hukum, yaitu badan legislative dan pemerintah
      Peranan penegak hukum sangatlah penting karena penegak hukum lebih banyak
tertuju pada deskresi, yaitu dalam hal mengambil keputusan yang tidak sangat terkait
pada hukum saja, tetapi penilaian pribadi juga memegang peranan. Pertimbangan
tersebut diberlakukan karena

1. Tidak ada perundang-undangan yang lengkap dan sempurna, sehingga dapat


mengatur semua perilaku manusia
2. Adanya kelambatan-kelambatan untuk menyesuaikan perundang-undangan dalam
perkembangan dalam masyarakat, sehingga menimbulkan ketidakpastian hukum
3. Kurangnya biaya untuk menerapkan perundang-undangan
4. Adanya kasus-kasus individual yang memerlukan penanganan secara khusus

3)  Factor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum


Tanpa adanya sarana atau fasilitas tertentu, maka tidak mungkin penegakan
hukumakan berlangsung dengan lancar. Sarana fasilitas tersebut mencakup tenaga
manusia yang berpendidikan dan terampil, organisasi yang baik, peralatan yang
memadai, keuangan yang cukup dan seterusnya.
4) Factor kebudayaan, yakni hasil karya, cipta dan karsa yang didasarkan pada karsa
manusia di dalam pergaulan hidup
Penegakan hukum berasal dari masyarakat dan bertujuan untuk mencapai
kedamaian di dalam masyarakat.Sebab itu masyarakat dapat mempengaruhi
penegakan hukum di mana peraturan hukum berlaku atau diterapkan.

Bagian terpenting dari masyarakat yang menentukan penegakan hukum adalah


kesadaran hukum masyarakat. Semakin tinggi tingkat kesadaran hukum masyarakat,
maka akan semakin memungkinkan penegakan hukum yang baik. Kesadaran hukum
dalam masyarakat meliputi antara lain :

a.  Adanya pengetahuan tentang hukum


b.  Adanya penghayatan fungsi hukum
c.    Adanya ketaatan terhadap hukum
5)    Factor masyarakat, yakni  lingkungan hukum tersebut atau diterapkan

10
Kebudayaan hakikatnya merupakan buah budidaya, cipta, rasa dan karsa manusia
di mana suatu kelompok masyarakat berada. Dengan demikian suatu kebudayaan di
dalamnya mencakup nilai-nilai yang mendasi hukum yang berlaku, nilai-nilai mana
merupakan konsepsi-konsepsi abstrak mengenai apa yang dianggap baik (sehingga
dituruti) dan apa yang dianggap buruk (sehingga dihindari). Nilai-nilai tersebut,
yang berperan dalam hukum meliputi antara lain :
a.     Nilai ketertiban dan nilai ketenteraman
b.     Nilai jasmania/kebendaan dan nilai rohania/keakhlakan
c.      Nilai kelanggengan dan nilai kebaruan.

Kelima factor tersebut diatas sangat berkaitan dengan eratnya, oleh karena
merupakan esensi dari penegakan hukum, serta juga merupakan tolak ukur efektivitas
penegakan hukum.

2. Aparat Penegak Hukum


Setiap orang dalam pergaulan di dalam masyarakat harus memperhatikan dan
melaksanakan (mentaati) peraturan hukum, agar tercipta kehidupan yang tertib dan
tenteram. Kalau terjadi pelanggaran terhadap peraturan hukum yang berlaku, maka
peraturan yang dilanggar itu harus ditegakkan.
Penegakan hukum dalam masyarakat Negara modern dewasa ini telah
diorganisir sedemikian rupa, sehingga orang yang menjadi korban atau menderita
kerugian (materi maupun inmaterial) akibat pelanggaran hukum tersebut tidak
menyelesaikan dengan caranya sendiri, tetapi dengan cara tertentu menurut ketentuan
yang berlaku. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kekacauan yang justru timbul
karena masing-masing anggota masyarakat bertindak menurut caranya sendiri.
Setiap pelanggaran hukum materiil menimbulkan perkara (perdata, pidana,
dan tata usaha Negara). Perkara-perkara yang terjadi karena adanya pelanggaran
hukum ini, tidak boleh disesuaikan dengan cara main hakim sendiri (Eigen Rechting),
melainkan dengan cara hukum yang diatur dalam hukum formil (hukum acara).
Hukum formil adalah peraturan-peraturan hukum yang mengatur tentang bagaimana
cara menjamin ditegakkannya atau dipertahankannya hukum materiil.
1.  Polisi
Kepolisian adalah segala hal ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi
sesuai dengan perturan perundang-undangan. Sebagai alat Negara, kepolisian secara

11
umum memiliki fungsi dan tugas pokok antara lain: memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat, menegakkan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan
kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri.
Di bidang penegakan hukum secara khusus kepolisian bertugas melakukan penyidikan
dan penyelidikan terhadap semua tindak pidana sesuai hukum acara pidana dan peraturan
perundang-undangan.
2.  Jaksa
Kejaksaan sebagai salah satu institusi penegak hukum merupakan komponen dari
salah satu elemen dari system hukum.Secara universal kejaksaan diberikan kewenangan
melaksanakan kekuasaan Negara di bidang penuntutan dan tugas-tugas lain yang
ditetapkan oleh undang-undang. Sebagai salah komponen dari salah satu elemen system
hukum, kejaksaan mempunyai posisi sentral dan peranan yang strategis karena berada di
poros dan menjadi filter antara proses penyidikan dan proses pemeriksaan di persidangan,
di samping sebagai pelaksana penetapan dan keputusan pengadilan.
3.  Pengacara (Advokat)
Advokat adalah orang yang diberi kuasa untuk memberi bantuan di bidang hukum
baik perdata atau pidana kepada yang memerlukannya, baik berupa nasehat (konsultasi)
maupun bantuan hukum aktif baik di dalam maupun di luar pengadilan dengan jalan
mewakili, mendampingi, membela dan melakukan tindakan hukum lain untuk kepentigan
hukum klien nya.
Melalui jasa hukum yang diberikan, advokat menjalankan tugas profesi demi
tegaknya keadilan berdasarkan hukum untuk kepentingan masyarakat pencari keadilan,
termasuk usaha memberdayakan masyarakat dalam menyadari hak-hak fundamental
mereka di depan hukum.
Adapun tugas dari pengacara secara khusus adalah membuat dan mengajukan
gugatan, jawaban, tangkisan, sangkalan, memberi pembuktian, mendesak segera
disidangkan atau diputuskan perkaranya dan sebagainya.
Di samping itu, pengacara bertugas membantu hakim dalam mencari kebenaran dan
tidak boleh memutar balikkan peristiwa demi kepentingan klien nya agar klien nya
menang dan bebas.
4.  Hakim
Hakim merupakan aparat penegak hukum yang selalu terkait dalam proses semua
perkara, bahkaan hakimlah yang memberikan putusan, yang menentukan hukumnya,

12
terhadap setiap perkara. Karena itulah selalu dikatakan, bahwa hakim dan pengadilan
merupakan benteng terakhir untuk menegakkan hukum dan keadilan.
Tugas hakim pada umumnya adalah melaksanakan hukum dalam hal konkrit ada
tuntutan hak, yaitu tindakan yang bertujuan memperoleh perlindungan hukum yang
diberikan oleh pengadilan untuk mencegah “Eigen Rechting” atau tindakan menghakimi
sendiri. Jadi kalau ada tuntutan hak yang konkrit atau peristiwa yang diajukan kepada
hakim, barulah hakim melaksanakan hukum.
Putusan hakim adalah suatu pernyataan yang oleh hakim sebagai pejabat Negara
yang diberi wewenang untuk diucapkan di persidangan dan bertujuan untuk mengakhiri
atau menyelesaikan suatu perkara atau sengketa antara para pihak. Putusan hakim
mengikat para pihak yang bersangkutan, dalam arti bahwa putusan hakim itu harus
dianggap benar sampai dibatalkan oleh pengadilan yang lebih tinggi sekalipun
putusannya itu secara materiil tidak benar.
Dengan demikian bahwa putusan hakim dianggap benar selama belum adanya
putusan baru dari peradilan yang lebih tinggi.
Kemudian selain aparat penegak hukum tersebut di atas, untuk proses penyelesaian
“tindak pidana khusus”, ada pejabat pegawai negeri sipil yang diberi wewenang khusus
oleh undang-undang, untuk melakukan tindakan-tindakan yang dimungkinkan dalam
rangka penyelidikan dan penyidikan. Pegawai pejabat sipilyang dimaksudkan adalah
pejabat bead dan cukai, pejabat imigrasi dan pejabat kehutanan.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Andi Hamzah sebagaimana dikutip oleh Soemardi dalam artikelnya
yang berjudul Hukum dan Penegakan Hukum (2007), perlindungan hukum dimaknai
sebagai daya upaya yang dilakukan secara sadar oleh setiap orang maupun lembaga
pemerintah, swasta yang bertujuan mengusahakan pengamanan, penguasaan dan
pemenuhan kesejahteraan hidup sesuai dengan hak-hak asasi yang ada.
Pelanggaran hukum disebut juga perbuatan melawan hukum, yaitu tindakan
seseorang yang tidak sesuai atau bertentangan dengan aturan-aturan yang berlaku.
Dengan kata lain, pelanggaran hukum merupakan pengingkaran terhadap kewajiban-
kewajiban yang telah ditetapkan oleh peraturan atau hukum yang berlaku, misalnya
kasus pembunuhan merupakan pengingkaran terhadap kewajiban untuk menghormati
hak hidup orang lain.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan di atas dan simpulan yang telah di kemukakan sebelumnya,
pada bagian ini penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Penulis berharap dari adanya tugas ini dapat memberikan manfaat yang banyak bagi
para pembaca terutama siswa sebagai generasi mudah.
2. Penulis berharap agar siswa lebih mudah memahami perlindungan dan penegakkan
hukum.
3. Penulis menyadari bahwa masih banyak siswa yang belum memahami tentang
perlindungan dan penegakkan hukum maka dalam hal ini perlu mendapatkan
perhatian dari para guru terutama para ahli hukum.

14
DAFTAR PUSTAKA

Halimi Muhammad, Sundawa Dadang, Nasiwan, 2014, Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan, Jakarta, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Andika, Raka, Dasar Hukum Perlindungan dan Penegakkan Hukum, Online
(http://rakaraperz.blogspot.com/2014/11/dasar-hukum-perlindungan-dan-penegakan-
hukum_15.html), Diakses 25 November 2014.
Anwar Yesmil, System Peradilan Pidana (Konsep, Komponen dan Pelaksanaannya
Dalam Penegakkan Hukum Di Indonesia), Online,
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32820/4/Chapter%20I.pdf), Diakses 25
November 2014

15

Anda mungkin juga menyukai