Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

RULE OF LAW DAN HAK KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Dosen Pembimbing :
Isyanto, S.Pd,M.Pd.

Disusun Oleh :

Poppy Rifanda Putri (722213523)


Hamdani

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI BISNIS
UNIVERSITAS WIRARAJA
2022/2023
BAB I

KATA PENGANTAR
Allhamdulillah, segala dan puji syukur bagi Allah SWT yang telah
memberikan kemampuan, kekuatan serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun
pikiran kepada Kelompok 11 sehingga dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Rule of law dan Hak Kewajiban Warga Negara” tetap pada waktunya.

Pada penyusunan makalah ini, penulis banyak mengalami tantangan dan


hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih. Saya menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami dengan segala kerendahan hati meminta maaf
dan megharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan ke depannya.

Akhir kata kami ucapkan terimakasih dan semoga materi yang ada dalam makalah
ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.

Sumenep, 6 Oktober 2022

Kelompok 11
DAFTAR ISI

BAB I.......................................................................................................................2

KATA PENGANTAR............................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB II.....................................................................................................................3

PENDAHULUAN...................................................................................................3

Latar Belakang...................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................4

Tujuan.................................................................................................................4

BAB II.....................................................................................................................5

PEMBAHASAN.....................................................................................................5

2.1 Bagaimana Konsep Negara Rule Of Law..................................................5

2.2 Pengertian dari Hak Kewajiban dan Warga Negara Indonesia..............5

2.3 Bagaimana Pendidikan anti korupsi di perguruan tinggi?......................6

2.3 Kenapa pemberantasan Korupsi Sangat penting bagi kehidupan


bernegara?..........................................................................................................7

BAB III....................................................................................................................9

PENUTUP...............................................................................................................9

3.1 Kesimpulan...................................................................................................9

DAFTAR PERPUSTAKA.....................................................................................9
BAB II

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain,
sehingga dalam melalukannya harus dijalankan dengan seimbang. Hak merupakan
suatu hal yang dimiliki suatu individu sebagai warga negara dan sudah kita miliki
sebelum kita dilahirkan, sedangkan kewajiban merupakan salah satu keharusan
bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai warga negara agar mendapat
pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut.

Kita memiliki hak kewajiban sebagai warga negara, berhak mendapatkan


keadilan dimata hukum, berhak mendapatkan kehidupan yang layak, dan berhak
diperlakukan secara adil di masyarkat. Juga wajib bersikap adil, wajib membela
negara, dan wajib menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

Akan tetapi tidak semudah itu untuk melaksanakannya, terkadang masih


banyak oknum yang tidak melaksankan hak dan kewajiban dengan semestinya.
Maka dari itu Jika hak dan kewajiban tidak berjalan dengan seimbang dalam
kehidupan, maka akan terjadi suatu ketimpangan yang akan menimbulkan gejolak
masyarakat dalam pelaksanaan kehidupan individu baik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara.

Oleh karena itu terbentuknya rule of law agar Memberikan jaminan


secara formal bagi seluruh rakyat indonesi tanpa terkecuali mengenai rasa adil.
Sehingga dengan adanya rule of law masyarakt akan merasa aman. Rule of law itu
sendiri adalah prinsip hukum yang menyatakan bahwa negara harus diperintah
oleh hukum dan bukan sekedar keputusan pejabat-pejabat secara individual.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Konsep Rule of law saat ini


2. Pengertian dari Hak, Kewajiban, dan Warga Negara Indonesia
3. Bagaimana Pendidikan anti korupsi di perguruan tinggi?
4. Kenapa pemberantasan Korupsi Sangat penting bagi kehidupan
bernegara?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui konsep Rule of law lebih mendakam


2. Untuk mengetahui apa pengertian hak, kewajiban, dan warga Negara
Indonesia
3. Untuk mencari tahu apa pentingnya Pendidikan korupsi di perguruan
tinggi
4. Supaya negara Indonesia terbebas oleh oknum yang hanya mementingkan
diri sendiri dan merugikan negara.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Bagaimana Konsep Negara Rule Of Law


Rule of law adalah dokrit hukum yang muncul pada abat ke-19, seiring
dengan negara konstitusi dan demokrasi. The rule of law dikemukakan oleh
seorang Albert Venn Dicey pada tahun 1889 yang dikemukakannya dalam sebuah
buku berjudul Introduction To The Study Of The Law Of Constitution. Sejak
itulah the rule of law mulsi menjadi bahan kajian dalam pengembangan negara
hukum, bahkan menyebar ke setiap negara yang memiliki system yang berbeda-
beda.

Rule of law adalah konsep tentang common law, yaitu seluruh aspek neggara
menjungjung tinggi supremasi hukum yang dibangun di atas prinsip keadilan dan
egalitarian. Pendapat yang sangat intens dapat dilihat dari apa yang dikemukakan
oleh Moch. Kusnardi, yakni: “ Lain dari pada negara Eropa Barat, di Inggris
sebutan Negara Hukum adalah The Rule Of Law, sedangkan di Amerika Serikat
diucapkan sebagai Government of law, but not of man.” Maksudnya adalah bahwa
hukum menjadi petunjuk bagi praktek kenegaraan suatu negara. Dengan kata lain,
hukumlah yang tertinggi dan bukan pemerintah. Rule of law identik dengan
keadilan.

Latar belakang kelahiran rule of law :

1. Diawali oleh adanya gagasan untuk melakukan pembatasan kekuasaan


pemerintah negara.
2. Sarana yang dipilih untuk maksud tersebut yaitu demokrasi konstitusional.
3. Perumusan yuridis dari Demokrasi Konstitusional adalah konsep negara
hukum.

Menurut Prof. Sunarji Hartono, mengutip pendapat yang digunakan


Friedman bahwa hukum kata “rule of law” dapat dipakai dalam arti formil ini,
maka the rule of law adalah “Organized public power” atau kekuasaan umum
yang terorganisir, misalnya negara. Sedangkan dalam arti materil, the rule of law
adalah berbicara tentang just law yakni hukum yang mengandung keadilan.

Menurut T.D Weldon, pengertian mengenai negara yang menganut paham


the rule of law yang berarti negara tersebut tidak hanya memiliki suatu peradilan
yang sempurna dia atas kertas saja, akan tetapi ada atau tidaknya rule of law
dalam suatu negara tergantung dari pada kenyataan apakah rakyatnya benar-benar
dapat menikmati keadilan, dalam arti perlakuan yang adil, baik dari sesama warga
negaranya, maupun dari pemerintahnya. Secara umum, hukum adalah kumpulan
aturan-aturan yang diterapkan negara yang dikenakan sanksi atau konsekuensi bila
melanggarnya. Dapat dikatakan bahwa negara demokrasi pada dasarnya adalah
negara hukum.

Berdasarkan pengertian, Friedman (1959) membedakan rule of law


menjadi dua, yaitu pengertian secara formal dan pengertian secara hakiki. Secara
formal, rule of law diartikan sebagai kekuasaan umum yang terorganisasi,
misalnya Negara. Sedangkan secara hakiki, rule of law terkait dengan penegakan
rule of law, karena menyangkut ukuran hukum yang baik dan buruk. Rule of law
berkaitan erat dengan keadilan, sehingga rule of law harus menjamin keadilan
yang dirasakan oleh masyarakat/bangsa. Rule of law merupakan suatu legalisme
yang mengandung gagasan, bahwa keadilan dapat dilayani melaui pembuatan
system peraturan dan prosedur yang bersifat objektif, tidak memihak, tidak
personal, dan otonom.

2.2 Pengertian dari Hak Kewajiban dan Warga Negara Indonesia


Pemahaman tentang hak dan kewajiban, terlebih dahulu harus dipahami
pengertian tentang hak asasi manusia. Hak asasi manusia adalah sesuatu yang
melekat pada diri seseorang sebagai ciptaan Tuhan agar mampu menjaga harkat,
martabatnya dan keharmonisan lingkungan. Hak asasi merupakan hak dasar yang
melekat secara kodrati pada diri manusia dengan sifatnya yang universal dan
abadi. Oleh karena itu harus dilindungi, dihormati, dipertahankan, tidak boleh
diabaikan, tidak boleh dikurangi dan dirampas oleh siapapun. Hak manusia perlu
mendapat jaminan atas perlindungannya oleh negara melalui pertanyataan tertulis
yang harus dimuat dalam UUD Negara. Peranan negara sesuai dengan pasal1 ayat
(1) UU No. 39/1999 tentang HAM menyatakan, bahwa negara, hukum dan
pemerintah serta setiap orang wajib menghormati, menjungjung tinggi dan
melindungi hak asasi manusia.

A. Hak warga negara


Dalam UUD 1945 telah dinyatakan, bahwa hak warga negara adalah
sebagai berikut:
(1) Hak katas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
(2) Berhak berserikat, berkumpul serta mengeluarkan pikiran.
(3) Berhak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan.
(4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.
(5) Setiap bembentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
pernikahan.
B. Kewajiban warga negara
(1) Wajib menjungjung hukum dan pemerintah.
(2) Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
(3) Wajib ikut serta dalam pembelaan negara.
(4) Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain.
(5) Wajib mengikuti Pendidikan dasar.

2.3 Bagaimana Pendidikan anti korupsi di perguruan tinggi?


Pentingnya peran perguruan tinggi sebagai penjaga dan pengembang
integritas bangsa, bukan saja sebagai bagian dari Gerakan anti korupsi. Pada saat
yang sama institusi Pendidikan ini bisa menjadi tonggak bagi pembangunan
akuntabilitas dan transparansi. Perguruan tinggi bisa menjadi motor penggerak
integritas karena mampu berperan penting memberhentikan koruptor di negara ini.
Memerangi korupsi melalui pendayagunaan jalur Pendidikan formal
sebagai suatu bagian menangani korupsi merupakan salah satu strategi yang
diharapkan cukup signifikan, mengingat masyarakat terdidik inilah yang perannya
di masyarakat cukup dominan. Mereka tidak cukup hanya dibekali pengetahuan
dan kemampuan bagaimana melakukan sesuatu pekerjaan atau jabatan dalam
masyarakat, tetapi yang lebih utama adalah bagaimana menggunakan ilmu dan
cara-cara tersebut dengan benar, tanpa harus melakukan korupsi, bahkan termasuk
kiat-kiat untuk melawan korupsi, dorongan atau motivasi untuk aktif berperan
dalam upaya memerangi atau memberantas korupsi.
Tujuan pemberian materi Pendidikan Korupsi bagi mahasiswa adalah
mereka mendapatkan pengetahuan yang cukup tentang seluk buluk korupsi dan
pemberantasannya serta menanamkan nilai-nilai anti korupsi sejak dini sehingga
berkembang integritas diri dan Lembaga. Dengan begitu diharapkan akan tumbuh
budaya anti korupsi di kalangan mahasiswa dan perguruan tinggi yang mendorong
segenap unsur perguruan tinggi dapat berperan serta aktif dalam Gerakan anti
korupsi. Tujuan jangka panjangnya adalah bisa menghasilkan generasi penerus,
sarjana lulusan perguruan tinngi yang tidak “catat nilai”, profesional dan
berintegritas serta memiliki komitmen kuat pada upaya pencegahan dan
pemberantasan korupsi di Indonesia.
Tantangan besar perguruan tinggi kita saat ini adalah mengembalikan
Pendidikan pada pungsinya sebagai pembentuk karakter bangsa yang tidak hanya
bertugas sebagai wahan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi, penguasaan
keterampilan dan seni, tetapi juga membangun semangat dan kompetensinya
sebagai agent of change bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
yang bersih dan bebas dari ancaman korupsi.

2.3 Kenapa pemberantasan Korupsi Sangat penting bagi kehidupan


bernegara?
Korupsi di Indonesia memang dalam kondisi yang sangat
mengkhawatirkan. Negara dengan penduduk 200 juta lebih ini, pada tahun 2004
tercatat sebagai negara ke-5 terkorup di dunis dari 146 negara. Berdasarkan indeks
pembangunan manusia, pada tahun 2006 Indonesia menduduki peringkat 110 dari
179 negara, pada tahun 2010 posisi Indonesia 108, jadi belum ada perubahan.
Korupsi adalah mengambil secara tidak jujur pembendaharaan milik umum atau
barang yang diadakan dari pajak yang dibayar oleh masyarakat untuk kepentingan
memperkaya diri sendiri. Korupsi adalah tingkah laku yang meyimpamg dari
tugas-tugas resmi suatu jabatan secara sengaja untuk memperoleh keuntungan
berupa status, kekayaan atau uang untuk perorangan, keluarga dekat atau
kelompok sendiri.

Penyebab utama dari perilaku korupsi adalah nafsu untuk hidup mewah
dalam kelompok yang memerintah. Korupsi merugikan orang banyak yang telah
bekerja keras dan berlaku jujur, tindakan korupsi tidak menghargai fitrah manusia
yang diilhamkan kepadanya untuk cinta kepada kebaikan. Pemberantasan korupsi
sangat penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara dengan beberapa
pertimbangan, antara lain sebaagai berikut:

A. Korupsi menghambat dan menghalangi usaha kita berbangsa untuk


mewujudkan masyarakat adil dan Makmur berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945. Maka oleh karena itu pemerintah Bersama-sama masyarakat
mengambil Langkah-langkah pencegahan dan pemberantasan tindak
pidana korupsi secara sistematis dan berkesinambungan.
B. Kejahatan korupsi tidak lagi merupakan kejahatan dan masalah local, akan
tetapi sudah menjadi masalah internasional, sehingga penting adanya kerja
sama internasional untuk mencegah dan pemberantasnya termasuk
pemulihan atau pengambilan aset-aset hasil kejahatan korupsi.
C. Kejahatan korupsi sudah merupakan perilaku penghiantan kepada negara
dan cita-cita proglamsi kemerdekaan, tidak memeliki rasa kebangsaan dan
cinta tanah air.

Atad dasar pertimbangan di atas, pemerintah Indonesia beserta rakyatnya


telah ikut aktif dalam upaya masyarakat intrnasional untuk mencegah dan
memberantas korupsi dengan menandatangani United Nations Convention,
2003 (Konvensi perserikatan Bangsa-bangsa anti korupsi, 2003) pada
tanggal 18 Desember 2003 di markas besar PBB. Pemerintah Indonesia
menganggap sangat penting pemberantasan korupsi, sehingga konvensi
PBB tentang Anti Korupsi itu telah di tetapkan menjadi UU No.7 Tahun
2006 tentang Pengesahan Konvensi PBB Anti Korupsi 2003.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulakan bahwa Konsep rule of law
merupakan konsep dimana segenap lapisan masyarakat dan negara beserta seluruh
kelembagaanya menjungjung tinggi supremasi hukum yang dibangun di atas
prinsip keadilan dan egalitarian.

Sedangkan hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk
didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam
kandungan. Sedangkan kewajiban adalah segala sesuatu yang di anggap sebagai
suatu keharusan untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga negara
guna mendapatkan hak yang pantas untuk didapat dengan kata lain memberikan
atau melakukan apa yang harus kita lakukan demi kemajuan bangsa kea rah yang
lebih baik.

Dan Pendidikan anti korupsi sangat penting untuk kita kenali sejak dini
agar tidak ada yang Namanya bibit-bibit korupsi. Pemberantasan korupsi
sebenarnya sudah ada Undang-Undangnya akan tetapi

 
DAFTAR PERPUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai