SISHANKAMRATA
DOSEN PENGAMPU :
Disusun oleh :
Annisa
Anggi Nur Rasmita
Annisa Tri Forine
Angge Yolanda
Aprilia Mustika
Prodi D4 Kebidanan
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang hak asasi manusia. Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan segala kekurangan dalam makalah ini kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir
kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang hak asasi manusia dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR I.................................................................................................................................3
BAB 1.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................4
B. TUJUAN...........................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
A. PENGERTIAN.................................................................................................................6
BAB III.....................................................................................................................................11
KESIMPULAN........................................................................................................................11
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dengan adanya Perjanjian Renville, maka pihak Belanda mendapat kesempatan untuk
berkonsilidasi dan menyusun kembali kekuatan. Pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda
melakukan serangan terhadap Ibu Kota RI dan berhasil menduduki Yogyakarta. Kemusian
menawan Presiden, Wakil Presiden, dan beberapa menteri. Puncak serangan-serangan
4
terhadap Belanda dikenal dengan sebutan Serangan Umum 1 Maret 1949 atau dikenal dengan
peristiwa 6 jam di Yogyakarta, yang dipimpin Letnan Kolonel Soeharto.
B. TUJUAN
Tujuan Umum :
Tujuan Khusus :
1. Mampu menjelaskan dasar hukum yang berkaitan dengan Pertahanan dan Keamanan
Rakyat Semesta
3. Mampu menjelaskan pola-pola operasi Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Hankamrata adalah wujud usaha yang sungguh-sungguh untuk memelihara wujud dan
kelestarian negara oleh warga negaranya agar negara tetap menjadi tempat yang aman bagi
segenap warga negaranya dan semua orang yang tinggal di dalamnya. Hankamrata dapat
tercapai apabila terciptanya keterpaduan pemeliharaan semua unsur yang wajib ada di
dalamnya.
Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta bersifat semesta dalam ruang
lingkup dan semesta dalam pelaksanaannya (Zainal Ittihad Amin, 2007). Menurut Zainal
Ittihad Amin, 2007 bahwa sistem pertahanan memilikipotensi, kemampuan, dan kekuatan
nasional, yang tidak lain hanya untuk mencapai satu tujuan yaitu kemampuan pertahanan dan
keamanan negara.
Yaitu sebagai suatu sistem pada hakikatnya adalah jalinan dari semua komponen
hankamrata dan merupakan bagian yang tidak dipisahkan dari sifat kesemestaannya. Yang
dimaksudkan adalah bahwa kekuatan ditentukan oleh tingkat potensi serta kekuatan yang
secara nyata terhadap wilayah. Apabila dilihat dari pendekatan sistem, menyebutkan bahwa
dalam sistem hankamrata (system approach), komponen dasarnya adalah rakyat yang terlatih
berfungsi untuk ketertiban umum, perlindungan, keamanan, dan perlawanan rakyat yang
diupayakan melalui mobilisasi.
Yaitu berfungsi sebagai subyek kekuatan pertahanan dan keamanan, serta keadaan sosial.
6
LINMAS (Perlindungan Masyarakat)
Berfungsi menjamin kemampuan bangsa dan negara dalam meniadakan ancaman, setiap
ancaman dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
perlawanan yaitu :
1) Kekuatan perlawanan bersenjata yaitu Bela Semesta (TNI) yang terdiri dari :
a) Bela Negara
b) Bela Potensial
Yaitu rakyat yang berfungsi untuk ketertiban umum, baik keamanan, perlawanan, dan
perlindungan rakyat. Kekuatan perlawanan yang dilakukan oleh anggota,atau oknum yang
terdapat dalam bela negara diatas mampu menjadi kekuatan dalam mempertahankan dan
mengamankan negara.
2) Kekuatan perlawanan tidak bersenjata yaitu rakyat di luar Bela Semesta yang
berfungsi untuk perlindungan masyarakat dalam menanggulangi akibat bencana perang.
Berdasarkan UU RI No. 3 tahun 2002 tentang pertahanan Negara, komponen kekutan
pertahanan dibagi menjadi 3 komponen yaitu
“TNI yang siap digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas pertahanan. Jadi komponen
kekuatan pertahanan dan keamanan yang diasarkan pada UU No. 20 tahun 1982
diintegrasikan kedalam UU No. 3 tentang pertahanan Negara”.
7
Dengan demikian TNI menjadi komponen utama, kepolisian, ratih,dan komponen khusus
perlindungan masyarakat melalui suatu sistem.
3) Dalam usaha merebut kembali daerah-daerah yang diduduki musuh, maka perebutan
daerah-daerah tersebut didahului oleh serangan fisik, dilanjutkan dengan penguasaan wilayah
oleh kelengkapan Pemerintahan Republik Indonesia dan unsur-unsur perlawanan rakyat,
sehingga lambat laun daerah- daerah yang kita kuasai semakin meluas.
Manfaat ini bertujuan menguasai suatu wilayah tempat pemerintah RI dapat berjalan
lancar untuk dijadikan daerah pangkal (basis) untuk pelaksanaan perlawanan- perlawanan
rakyat semesta.
- Pola perebutan kembali daerah yang di duduki lawan Yang dimaksud adalah daerah
perebutan-perebutan daerah tersebut didahului oleh serangan fisik sehingga lambat laun
daerah yang dikuasai semakin luas.
b) Perang wilayah
8
Sejak tahun 1950 situasi dan kondisi yang mempengaruhi sistem pertahanan keamanan rakyat
semesta. Perlengkapan mulai peralatan perang mulai diperbaiki mutu pendidikannya.
Kemiliteran mulai di adakan dan organisasi pertahanan dan keamanan disempurnakan.
Didalam konsep perang wilayah ternyata masih terdapat masalah-masalah yang belum dimuat
dalam pelaksanaannya antara lain, bagaimana menghadapi subversi dan
Yaitu bagian kegiatan, tindakan, dan usaha secara berencana dengan meniti beratkan
penggunaan kekuatan, baik teknologi maupun sosial.
Yaitu segala kegiatan, tindakan dan usaha secara berencana, dengan menitik beratkan
pada penggunaan sistem senjata teknologi untuk menghancurkan musuh.
Yaitu segala kegiatan, tindakan dan usaha secara berencana dengan memanfaatkan segala
bidang kehidupan sosial untuk memungkinkan dilakukannya pembinaan militansi rakyat,
serta penyusunan potensi pertahanan dan keamanan rakyat semesta.
- Pola pertahanan
Bertujuan untuk menggagalkan serangan dan ancaman nyata dari kekuatan perang musuh.
9
d) Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta, memiliki kelemahan yang perlu di
perbaiki antara lain:
- Bagaimana usaha-usaha kita untuk mencegah adanya serangan mendadak dari luar.
10
BAB III
KESIMPULAN
11