Anda di halaman 1dari 14

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

SISTEM PERTAHANAN DAN KEAMANAN RAKYAT SEMSTA

MAKALAH

diajukan sebagai tugas matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Disusun oleh kelompok 5

Firda Hutami S 162050219


Annisa Rili 162050
Reni Mustikasari 162050217
Tiara Febrilia 162050
Alensyah Zhamara R 162050220
M. Robi ginting 162050222
M. Bagus Alvito 162050
Farish Shahih 162050221
Gilang Purnama A 162050
Andre Savales 162050218
Ucu Emiludin 162050
Arya Tri prasakti 162050
162050

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah swt atas segala rahmat dan hidayah-
Nya yang telah dilimpahkan sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta”. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

Terselesaikannya makalah ini tidak terlepas dari peranan pihak-pihak yang membantu
dalam proses penulisan. Untuk itu kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Saim Aksianudin S. H., M. H., selaku dosen matakuliah Pendidikan
Kewarganegaraan dalam bimbingannya membuat makalah ini
2. Teman-teman sekelompok yang telah membantu dan memberi semangat dalam
menyelesaikan makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih sangat sedehana dan masih
mempunyai banyak kekurangan. Maka dari itu, besar harapan kami agar tulisan ini dapat
diterima dan nantinya dapat dipakai dengan berguna oleh semua pihak. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat positif membangun demi kesempurnaan
makalah ini.

Bandung, 18 Desmber 2017

Penyusun
BAB 1

PNDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bela Negara adalah tekat, sikap, semangat, serta tindakan warga Negara dalam
upaya menjaga, memelihara, serta mempertahankan kelangsungan hidup Bangsa dan
Negara. Tekat upaya yang tidak hanya terbatas dalam wujud perjuangan senjata dan
berperang melawan ketidakadilan, melainkan mencakup semua wujud gagasan, sikap
serta perbuatan untuk mempertahankan keamanan melalui bidang masing-masing
dalam kehidupan berbangasa dan Negara dalam mencapai tujuan nasional yaitu
mensejahterakan rakyat semesta tanpa harus memilah dan membedakan setiap
tingkatan dalam bernegara.
Yang menjadi latar belakang dalam judul makalah “Sistem Pertahanan
Keamanan Rakyat Semesta (HANKAMRATA)” ialah untuk mengetahui bagaimana
suatu Negara mempertahankan keamanan rakyat semestanya, karena kita ketahui
sistem keamanan Negara kita saat ini sangat jauh dari kenyataan dan harapan rakyat
semesta, seperti banyaknya terjadi ketimpangan-ketimpangan baik di dalam atau pun
di luar aparatur Negara kita. Banyak yang tidak bertindak sesuai fungsinya masing-
masing, yang seharusnya dipertahankan dan diamankan malah dibebaskan dan
dibiarkan merajarela dan memporak-porandakan rakyat jelata yang tidak
berdosa.Inilah yang membuat penulis menjadikan latar belakang dari pada judul
makalah yang akan dibahas lebih mendasar mengenai “HANKAMRATA”.
Demikianlah yang menjadi latar belakang makalah ini untuk lebih
sempurnanya diharapkan juga bagi para pembaca memberikan sumbangsih pemikiran
agar kedepannya makalah ini bisa mencapai kesempurnaan.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah makalah ini adalah :
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Sistem Pertahanan Dan Keamanan Rakyat Semesta
(Hankamrata)?
2. Apa dasar hukum Hankamrata?
3. Apa yang menjadi pola-pola operasi Hankamrata?
C. Tujuan Penulisan
Selain untuk memenuhi tugas kelompok matakuliah Pendidikan
Kewarganegaraan, makalah ini dibuat untuk :
1. Memberi pengetahuan tentang apa itu Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta.
2. Memberi ppengetahuan tentang dasar hukum Hankamrata
3. Memberi pengerahuan tentang pola operasi Hankamrata
4. Menambah wawasan mengenai Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
5. Sebagai referensi belajar mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Hankamrata)

Sistem Pertahanan Rakyat Semesta adalah suatu system pertahanan keamanan


dengan komponen yang terdiri dari seluruh potensi, kemampuan, dan kekuatan
nasional yang bekerja secara total, integral serta berlanjut untuk mewujudkan
kemempuan dalam upaya pertahanan keamanan Negara.

Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (sishankamrata) bersifat


semesta dalam ruang lingkup dan semesta dalam pelaksanaannya.(Zainal Ittihad
Amin,(2007)).

Dari pejelasan yang dipaparkan dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan


Zailal Ittihad Amin (2007), bahwa Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta,
merupakan suatu system pertahan yang memiliki potensi, kemampuan dan kekuatan
nasional, yang tidak alin hanya utnuk mencapai satu tujuan yaitu kemampuan
pertahanan dan keamanan Negara.

Yang menjadi komponen-komponen dalam Sistem Pertahanan Keamanan


Rakyat Semesta menurut (Zainal Ittihad Amin, 2007 )yaitu :

1. Komponen Kekuatan Dalam Sishankamrata

Hankamrata sebagai suatu system pada hakikatnya ialah jalinan dari semua
komponen Hankamrata dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sifat
kesemestaannya.

Komponen diatas sudah jelas menyebutkan bahwa kekuatan ditentukan oleh


tingkat potensi serta kekuatan yang secara nyata terdapat dalam wilayah.Apabila
dilihat dari pendekatan system menyabutkan bahwa system dalam Hankamrata
“(systems approach), komponen dasarnya adalah rakyat yang terlatih berfungsi untuk
ketertiban umum, perlindungan, keamanan, dan perlawanan rakyat yang diupayakan
melalui mobilisasi.

Komponen utamanya adalah ABRI dan TNI yang berfungsi sebagai subyek
kekuatan pertahanan keamanan Negara dan kekuatan sosial.Komponen khusus yaitu
perlindungan masyarakat (Linmas) yang berfungsi menanggulangi akibat bencana
perang, alam, atau bencana lainnya. Dan yang menjadi komponen pendukung yaitu :
sumberdaya dan prasarana nasional yang berfungsi menjaminkemampuan bangsa dan
Negara dalam meniadakan ancaman setiap ancaman dari luar negeri dan dalam negeri.

Jika dilihat dari kekuatan perlawanan yang ada maka dalam Sishankamrata
terdapat dua kekuatan perlawanan yaitu :

1) Kekuatan Perlawanan bersenjata yaitu Bela Semesta. TNI yang terdiri


dari:
a. Bela Negara
 ABRI (AD, AL, AU, dan POLRI) merupakan kekuatan pertahanan dan
keamanan Negara.
 Cadangan: AD, AU, AL
b. Bela Potensial yaitu rakyat yang berfungsi untuk ketertiban umum,
baik keamanan, perlawanan, dan perlindungan rakyat.

Kekuatan perlawanan yang dilakukan oleh anggota,atau oknum yang terdapat


dalam bela Negara diatas mampu menjadi kekuatan dalam mempertahankan dan
mengamankan Negara.

2) Kekuatan Perlawanan Tidak Besenjata yaitu rakyat di luar Bela


Semesta yang berfungsi untuk perlindungan masyarakat dalam menanggulangi akibat
bencana perang.Berdasarkan UU RI No. 3 tahun 2002 tentang pertahanan Negara,
komponen kekutan pertahanan dibagi menjadi 3 komponen yaitu :
 “TNI yang siap digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas
pertahanan. Jadi komponen kekuatan pertahanan dan keamanan yang diasarkan pada
UU No. 20 tahun 1982 diintegrasikan ke dalam UU No. 3 tentang pertahanan
Negara”.

Dengan demikian TNI menjadi komponen utama, kepolisian, ratih,dan


komponen khusus perlindungan masyarakat melalui suatu system. Telah banyak
dipaparkan mengenai kekuatan-kekuatan dalam mempertahankan keamanan Negara
dan menyebutkan anggota-anggota yang memiliki tugas untuk menjaga dan
mengamankan Negara ataupun wilayah, karena dengan adanya angota atau oknum
tersebut masyarakat dalat hidup aman dan jauh dari ancaman Negara musuh atau
penjajah.

2. Doktrin penyelenggaraan pertahanan dan keamanan rakyat semesta

Penyelengaraan system prtahanan dan keamanan mengalami perkembangan


dilihat dari perjuangan yang telah dilakukan dalam masa perang yaitu:

a. Perang gerilya rakyat semesta

Konsep ini memperoleh bentuknya setelah adanya kenyataan pengalaman


pertempuran dengan pihak tentara penjajah yang sudah sebagian menduduki wilayah
rakyat Indonesia. Pokok pemikiran yang dituangkan oleh Zainal Ittahid
Amin,kedalam konsep perang gerilia rakyat semesta dengan pola pelaksanaan sebagai
berikut :

 Pola penggunaan kekuatan fisik dengan sasaran :


a) Menghambat selama mungkin serangan tentara penjajah sehingga
diperoleh waktu untuk menempati daerah grilya.
b) Dalam daerah yang diduduki tentara penjajah mengadakan serangan
untuk menghancurkan pos yang terpencil letaknya.
 Pola pemanfaatan kekuatan potensial wilayah. Manfaat ini bertujuan
menguasai suatu wilayah tempat pemerintah RI dapat berjalan lancar untuk dijadikan
daerah pangkal (basis) untuk pelaksanaan perlawanan-perlawanan rakyat semesta.
 Pola perebutan kembali daerah yang diduduki lawan,pola perebutan
tersbut maka perebutan-perebutan daerah tersebut didahului oleh serangan pisik
sehingga lambat laun daerah yang dikuasai semakin meluas.

Dalam perang grilya yang dilakukan oleh oknum bela Negara, upaya yang
dilakukan yaitu mempertahankan pertempuran dengan pihak tentara penjajah agar
tentara penjajah yang sudah memiliki tempat sebagian kecil di Indonesia, dapat
dimiliki kembali oleh rakyat bangsa Indonesia.

b. Perang wilayah, sejak tahun 1950 setuasi dan kondisi yang


mempengaruhi system pertahanan keamanan rakyat semesta. Perlengkapan angkatan
perang mulai di perbaiki mutunya, pendidikan Kemiliteran mulai di adakan dan
organisasi pertahanan keamanan disempurnakan.
c. Perang rakyat semesta, didalam konsep perang wilayah ternyata masih
terdapat beberapa masalah yang belum dimuat dalam pelaksanaannya antara lain
bagai mana menghadapi subversi dan pemberontakan dalam negeri.

Penjelasan poin b dan c meberi gambaran bahwa segala yang menjadi


penunjang dalam perang harus segera di perbaiki dan di lengkapi demi mencapai apa
yang menjadi tujuan dalam peperangan agar dapat terhindar dari serangan musuh.

Pokok-pokok doktrin perang rakyat semesta meliputi:

a) Perang rakyat semesta(perata)merupakan bagian mutlak dan tidak


terpisahkan pertahanan keamanan nasional(hamkamnas).
b) Perata adalah yang bersifat semesta,yang menggunakan seluruh
kekuatan nasional secara total dan integral,dengan menggunakan militasi rakyat
sebagai unsur kekuatannya untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan
Negara Reublik Indonesia dan mengamankan jalannya pembangunan Nasional.
c) Perang rakyat semesta mempunyai pola operasi:
 Pola operasi keamanan dalam negeri(opersi kamdagri),yang bertujuan
untuk memelihara dan mengembalikan kekuasaan pemerintah /Negara RI dan
mengunakan jenis-jenis operasi intelijen tempur dan territorial.
 Pola operasi pertahanan yang bertujuan untuk menggagalkan serangan
dan ancaman dari kekuatan perang musuh.
d) Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta, memiliki kelemahan yang
perlu di perbaiki antara lain:
 Bagaimana usah-usaha kita untuk mencegah terjadinya pemberontakan
 Bagaimana usaha-usaha kita untuk mencegah adanya serangan
mendadak dari luar.
 Bagaimana usaha-usaha kita untuk mengamankan pendekatan ke
wilayah Indonesia dengan mengadakan kerja sama pertahanan keamanan di wilayah
asia tenggara.

Pada tanggal 17 sampai dengan 28 november 1967 telah dapat dirumuskan


pengaruh (doktrin) Hubungan Kemasyarakatan Nasional (Hankamnas) yang
selanjutnya kita kenal dengan System Pertahan Keamanan Rakyat Semesta
(Sishankamrata), Doktrin itu berisikan beberapa hal:
1) Sasaran Operasi Hankamnas

a. Mencegah dan menghancurkan serangan terbuka terhadap kedaulatan


nasional Negara RI.
b. Menjamin pengusaan dan pembinaan wilayah nasional RI.
c. Ikut serta dalam pemeliharaan kemampuan Hankam di Asia Tenggara
oleh Negara Asia Tenggara, bebas dari campur tangan asing.

B. Dasar Hukum Hankamrata

1. Ketetapan MPR RI Nomor VII Tahun 2000. Sesuai Ketetapan MPR RI No VII
Tahun 2000 Pasal I, disana dijelaskan bahwa TNI merupakan bagian dari rakyat, lahir
dan berjuang bersama rakyat demi membela kepentingan negara. TNI berperan
sebagai komponen utama dalam sistem pertahanan negara. Dan TNI wajib memiliki
kemampuan dan keterampilan secara profesional sesuai peran dan fungsinya.
Sedangkan peran TNI antara lain adalah merupakan alat pertahanan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
2. UU RI No 3 Tahun 2002. Sesuai UU RI No 3 Tahun 2002 Bab III Pasal 6,
disana dikatakan bahwa pertahanan negara diselenggarakan melalui usaha
membangun dan membina kemampua, daya tangkal negara dan bangsa, serta
menanggulangi setiap ancaman. Sedangkan Bab III Pasal 7 antara lain berbunyi,
Pertahanan negara diselenggarakan oleh pemerintah dan dipersiapkan secara dini
dengan sistem pertahanan negara. Kemudian sistem pertahanan negara dalam
menghadapi ancaman militer menempatkan TNI sebagai komponen utama dengan
didukung oleh komponen cadangan dan komponen pendukung.
3. UU RI No 34 Tahun 2004 tentang TNI. Sesuai dengan UU RI No 34 Tahun
2004 Bab IV Pasal 6 yang isinya antara lain bahwa TNI sebagai alat pertahanan
negara berfungsi sebagai penangkal terhadap setiap ancaman militer dan ancaman
bersenjata dari luar dan dalam negeri terhadap kedaulatan, keutuhan dan keselamatan
bangsa. Pemulih terhadap kondisi keeamanan negara yang terganggu akibat
kekacauan keamanan.
C. Pola Operasi Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta
1. Pola Operasi Pertahanan
bertujuan untuk menggaglkan serangan dan acaman dari kekuatan perang
musuh,dengan jenis-jenis perlawanan rakyat dan pertahanan sipil merupakan
unsur yang penting dalam kekuatan perang dengan angkatan bersenjata sebagai
intinya.

Tahap-tahap operasi pertahanan:

a. Tahap operasi defensif strategis digunakan apabilaperbandingan


kekuatan perang antar musuh dengan kita.sehinga tidak memungkinkan bagi kita
melakukan operasai ofensif strategis yang diselengarakan berlandaskan:
 Keharusan untuk menjamin kemerdekaan dan kedaulatan Negara RI.
 Tujuan untuk menjamin terselenggaranya garis- garis komunikasi antar
pulau.
b. Tahap operai ofensif strategi beertujuan untuk menghancurkan
kekuatan perang musuh atau memaksanya menyerah baik dalam bentuk ofensif awal
atau ofensif balas.Operasi efensif strategis digunaksuhan apabila perbandingan antara
kekuatan perang musuh dangan kita adalah sedemikian rupa,sehingga
meenguntungkan kita.

2. Pola operasi keamanan dalam negeri.

Pola opersi keamanan dalam negeri,ialah kerangka tetap dalam mengunakan


segala unsure kekuatan yang berfungsi sebagai alat untuk memelihara atau
mengembalikan kekuasaan pemerintah Negara RI terhadap subversi dan
pemberontakan dalam negeri.

a. Tujuan:memelihara atau mengembalikan kekuatan pemerintah RI .


b. Sifat melakukan perbaikan serasi atau merata terhadap daerah yang
teerganggu keamanan atau kestabilannya.

3. Pola operasi intelijen strategis.


Operasi intelijen strategis adalah semua oprasi untuk menjalankan kegiatan
intelijen,dan perang urat syaraf di tingkat strategis.tujuan intelijensi yaitu:
a. Memperoleh informasi yang di perlukan untuk pelaksanaan strategi
nasional pada umumnya dan operasi hankamnas pada khususnya.
b. Menghancurkan sumber yang mengancam keamanan dalam kawasan
wilayah musuh.
c. Mengadakan perang urat saraf dan kegiatan tertutup lainnya untuk
mewujudkan kondisi strategis yang menguntungkan.

Sifat operasi intelejensi strategis yaitu menyesuaikan dengan keadaan politik


nasional, dilakukan diluar wilayah nasional, dan pada dasarnya bersifat tertutup yang
disesuaikan dengan ruang dan waktu.

4.Pola Operasi Kerja Sama Pertahanan Keamanan Asia Tenggara


Pola operasi kerja sama Pertahanan Keamanan Asia Tenggara merupakan salah
satu pola utama sishankamrata. Agar dalam melaksanakan pembangunan dapat
berhasil dengan baik, diperlukan adanya stabilitas dan perdamaian, yang berarti
bahwa kekacoan dan gangguan keamanan harus dicegah.
Kerja sama hankam adalah usaha bersama dalam menghadapi kemungkinan
gangguan seperti (keamanan, stabilitas nasional, dan perdamaian). Kerjasama hankam
justru melihat kedalam untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan yang terjadi
dikawasan tersebut. Kerjasama ini ingin menciptakan suatu kawasan yang damai dan
bebas dari pengaruh Negara-negara lain.Bentuk-bentuk kerja sama ini dapat berupa
tindakan-tindakan bersama mengenai bagaimana mewujudkan daerah damai.

Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia, Khususnya di bidang Pertahanan


Keaman Penentuan system Pertahanan-Keamanan suatu Negara dilakukan
berdasarkan 3 kmungkinan/cara:

a. Peniruan dari system pertahanan kamanan bangsa lain. Cara ini biasana
dilakukan oleh Negara-negara yang menerima kemeedekaannya dari Negara-negara
ang telah menjajahnya dan al ini mungkin kurang sesuai dengan situasi dan kndisi
negra-negara yang bersangkutan.
b. Pemlihan secara kebetulan dengan kemungkinan-kemungkinan kurang
sesuai dengan keadaan sebenrnya dari Negara dan bangsa yang memilihnya. Usaha
suatu bangsa di bidang pertahanan keamanan brdasarkanfalsah, identitas,kondisi
lingkungan, dan kemungkinan-kemungkinan kondisi yang mengancam
keselamatanbdan kelngungan hidup angsa tersebut. Penentuan system ini yang dapat
dikatakan yang paling tepat,karena disesuaikan dengan kondisi dan situasi bangsa
yang bersangkutan.
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sestem pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) adalah
suatu system pertahanan dan keamanan yang komponenya terdiri dari seluruh potensi,
kemampuan dan kekuatan nasional untuk mewujudkan kemampuan dalam upaya
pertahanan dan keamanan Negara dalam pencapaian tujuan.
Sishankamrata bersifat semesta dalam konsep, semesta dalam ruang lingkup
dan semesta dalam pelaksanaannya. Komponen kekuatannya terdiri dari :
a. Komponen dasar yaitu rakyat terlatih
b. Komponen utama yaitu ABRI dan cadangan TNI
c. Komponen Perlindungan Masyarakat (Linmas)
d. Komponen pendukung yaitu sumber daya dan perasaan nasional.
Pengalaman penyelenggaraan hankam menghasilkan berbagai doktrin
terhadap pertahanan dan keamanan yaitu doktrin prang griliya rakyat semesta, doktrin
perang wilayah, doktrin perang rakyat semesta dan doktrin pertahanan dan keamanan
rakyat semesta.
Sasaran operasi hankamnas yaitu mencegah dan menghancurkan serangan
terbuka, menjamin penguasaan dan pembinaan wilayah nasional RI dan ikut serta
memilahara kemampuan hankam Asia Tenggara bebas dari campurtangan asing.
Pola operasi hankamrata yaitu operasi pertahanan, operasi keamanan dalam
negeri, operasi intelijen strategis an pola operasi kerja sama pertahanan dan keamanan
Asia Tenggara. Pola operasi pertahanan bertujuan bertujuan untuk menggagalkan
serangan dan ancaman nyata dari kekuatan perang musuh.Pola operasi keamanan
dalam negeri bertujuan untuk memelihara atau mengembalikan kekuatan
pemerintah/Negara RI paa salah satu atau beberapa daerah (bagian wilayah) Negara
yang terganggu keamanannya.
Pola operasi intelijen strategis bertujuan untuk memperoleh informasi yang
diperlukan dalam pelaksanaan strategis nasional dan oprerasi-operasi Hankam,
menghancurkan sumber-sumber infiltrasi, subversi dan spionase yang terdapat di
wilayah musuh dan mengadakan perang urat saraf dan kegiatan-kegiatan tertutup
lainnya untuk mewujudkan kondisi strategis yang menguntungkan.
Pola operasi kerja sama yaitu usaha bersama kemungkinan gangguan
keamanan stabilitas nasional dan perdamaian khususnya di Asia Tenggara.
B. Saran
Harapan terbesar kepada pemerintah, agar dalam mempertahankan keamanan
dapat berupaya semaksimal mungkin untuk mengoptimalkan aparatur-aparatur demi
kedamaian dan keamanan dari pihak musuh dan bagi wilayah-wilayah yang terganggu
keamannya, dijadikan sebagai kebijaksanaan nasional dalam menentukan cita-
cita,tujuan, dalam pembangunan daerah maupun Negara.
Dengan demikian apa yang dicita-citakan Negara tercinta ini bisa terwujud.
Dan untuk para generasi penerus janganlah enggan untuk mempelajarai tentang apa
dan bagaimana tentang pertahanan dan keamanan rakyat semesta agar membuka
wawasan untuk membangun Negara yang menjadi kebanggaan bersama.
Dalam penyusunan makalah ini yang dimana kami membahas tentang
“SISTEM PERTAHANAN KEAMANAN RAKYAT SEMESTA”, penulis
menggunakan sumber yang cukup mendasar bagi judul makalah ini. Selain itu,
bentuk pemaparan dan penjelasan makalah ini menggunakan metode pendeskripsian
dan argumentasi bagi masalah-masalah yang dituangkan dalam makalah. Penggunaan
gaya bahasa yang mudah dipahami membuat sebuah kajian baru dalam menyelesaikan
suatu studi kasus.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan yang perlu ditambah dan diperbaiki.Untuk itu penulis mengharapkan
inspirasi dari para pembaca dalam hal membantu menyempurkan makalah ini. Untuk
terakhir kalinya penulis berharap agar dengan hadirnya makalah ini akan memberikan
sebuah perubahan khususnya dunia pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA

http://haifajasmin3696.blogspot.co.id/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html

https://www.academia.edu/12499509/SISTEM_PERTAHANAN_DAN_KEAMANAN

http://muhrozikan.blogspot.co.id/p/blog-page_28.html

Anda mungkin juga menyukai