Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH PKN

SISTEM PERTAHANAN DAN KEAMANAN RAKYAT SEMESTA

Disusun Oleh :
1. Andre Bayu Mahardika (200601155)
2. Hajar Farodisah (200601167)
3. Natasya Sabrina Al-Alifah (200601168)
4. Evie Talia Nurrohmah (200601170)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
2021

i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-
Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah pendidikan agama islam dengan
judul " SISHANKAMRATA " tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantukami dalam
merampungkan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang
dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran
maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat
diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk
mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya.

Gresik, 28 Juni 2021

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 1
C. Tujuan Makalah.................................................................................................. 1
D. Manfaat Penulisan……………………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 3
A. Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (SISHANKAMRATA)………... 3

B. Pola-pola operasi (SISHANKAMRATA)……………………………………... 6


C. perjuangan bangsa Indonesia terutama dalam bidang (SISHANKAMRATA)... 8

BAB III PENUTUP............................................................................................. 13


A. Kesimpulan........................................................................................................ 13
B. Saran................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bela Negara adalah tekat, sikap, semangat, serta tindakan warga Negara dalam
upaya menjaga, memelihara, serta mempertahankan kelangsungan hidup Bangsa dan
Negara. Tekat upaya yang tidak hanya terbatas dalam wujud perjuangan senjata dan
berperang melawan ketidakadilan, melainkan mencakup semua wujud gagasan, sikap
serta perbuatan untuk mempertahankan keamanan melalui bidang masing-masing dalam
kehidupan berbangasa dan Negara dalam mencapai tujuan nasional yaitu
mensejahterakan rakyat semesta tanpa harus memilah dan membedakan setiap tingkatan
dalam bernegara.
Yang menjadi latar belakang dalam judul makalah “Sistem Pertahanan Keamanan
Rakyat Semesta (SISHANKAMRATA)” ialah untuk mengetahui bagaimana suatu
Negara mempertahankan keamanan rakyat semestanya, karena kita ketahui system
keamanan Negara kita saat ini sangat jauh dari kenyataan dan harapan rakyat semesta,
seperti banyaknya terjadi ketimpangan-ketimpangan baik di dalam atau pun di luar
aparatur Negara kita. Banyak yang tidak bertindak sesuai fungsinya masing-masing, yang
seharusnya dipertahankan dan diamankan malah dibebaskan dan dibiarkan merajarela dan
memporak-porandakan rakyat jelata yang tidak berdosa. Inilah yang membuat penulis
menjadikan latar belakang dari pada judul makalah yang akan dibahas lebih mendasar
mengenai “HANKAMRATA”.
Demikianlah yang menjadi latar belakang makalah ini untuk lebih sempurnanya
diharapkan juga bagi para pembaca memberikan sumbangsih pemikiran dan ide agar
kedepannya makalah ini bisa menjadi lebih baik.

B. Rumusan Masalah
Rumusan makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta ?
2. Apa saja yang menjadi pola operasi SISHANKAMRATA ?
3. Bagaimana perjuangan bangsa Indonesia terutama dalam bidang
SISHANKAMRATA sejak tahun 1945 ?

1
C. Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Mendeskripsikan pengertian Sistem Pertahanan dan Ketahanan Rakyat Semesta
2. Memaparkan pola-pola operasi dalam SISHANKAMRATA
3. Menjelaskan proses perjuangan terdahulu dalam bidang SISHANKAM

1
D. Manfaat Penulisan Makalah
Manfaat penulisan makalah ini adalah :
1. Memberi pengetahuan apa itu Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta
2. Menambah wawasan mengenai Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta
3. Sebagai referensi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. SISTEM PERTAHANAN DAN KEAMANAN RAKYAT SEMESTA
(SISHANKAMRATA)
Sistem Pertahanan Rakyat Semesta adalah suatu system pertahanan keamanan dengan
komponen yang terdiri dari seluruh potensi, kemampuan, dan kekuatan nasional yang bekerja
secara total, integral serta berlanjut untuk mewujudkan kemempuan dalam upaya pertahanan
keamanan negara.
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (SISHANKAMRATA) bersifat semesta
dalam ruang lingkup dan semesta dalam pelaksanaannya (Zainal Ittihad Amin,(2007).
Dari pejelasan yang dipaparkan dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan Zailal Ittihad
Amin (2007), bahwa Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta, merupakan suatu system
pertahan yang memiliki potensi, kemampuan dan kekuatan nasional, yang tidak alin hanya utnuk
mencapai satu tujuan yaitu kemampuan pertahanan dan keamanan Negara.
Yang menjadi komponen-komponen dalam Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
menurut (Zainal Ittihad Amin, 2007) yaitu :
1. Komponen Kekuatan Dalam Sishankamrata

Hankamrata sebagai suatu system pada hakikatnya ialah jalinan dari semua komponen
Hankamrata dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sifat kesemestaannya.
Komponen diatas sudah jelas menyebutkan bahwa kekuatan ditentukan oleh tingkat potensi serta
kekuatan yang secara nyata terdapat dalam wilayah. Apabila dilihat dari pendekatan system
menyabutkan bahwa system dalam Hankamrata “(systems approach), komponen dasarnya adalah
rakyat yang terlatih berfungsi untuk ketertiban umum, perlindungan, keamanan, dan perlawanan
rakyat yang diupayakan melalui mobilisasi.
Komponen utamanya adalah ABRI dan TNI yang berfungsi sebagai subyek kekuatan pertahanan
keamanan Negara dan kekuatan sosial. Komponen khusus yaitu perlindungan masyarakat
(Linmas) yang berfungsi menanggulangi akibat bencana perang, alam, atau bencana lainnya. Dan
yang menjadi komponen pendukung yaitu Sumberdaya dan prasarana nasional yang berfungsi
menjamin kemampuan bangsa dan Negara dalam meniadakan ancaman setiap ancaman dari luar
negeri dan dalam neger

3
Jika dilihat dari kekuatan perlawanan yang ada maka dalam Sishankamrata terdapat dua
kekuatan perlawanan yaitu :
1) iKekuatan Perlawanan bersenjata yaitu Bela Semesta. TNI yang terdiri dari:
a. Bela Negara
 ABRI (AD, AL, AU, dan POLRI) merupakan kekuatan pertahanan dan
keamanan Negara.
 Cadangan: AD, AU, AL
b. Bela Potensial yaitu rakyat yang berfungsi untuk ketertiban umum, baik
keamanan, perlawanan, dan perlindungan rakyat.

Kekuatan perlawanan yang dilakukan oleh anggota,atau oknum yang terdapat dalam bela Negara
diatas mampu menjadi kekuatan dalam mempertahankan dan mengamankan Negara.
2) Kekuatan Perlawanan Tidak Besenjata yaitu rakyat di luar Bela Semesta yang berfungsi
untuk perlindungan masyarakat dalam menanggulangi akibat bencana perang.
Berdasarkan UU RI No. 3 tahun 2002 tentang pertahanan Negara, komponen kekutan
pertahanan dibagi menjadi 3 komponen yaitu :
 “TNI yang siap digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas pertahanan. Jadi
komponen kekuatan pertahanan dan keamanan yang diasarkan pada UU No. 20
tahun 1982 diintegrasikan ke dalam UU No. 3 tentang pertahanan Negara”.

Dengan demikian TNI menjadi komponen utama, kepolisian, ratih,dan komponen khusus
perlindungan masyarakat melalui suatu system. Telah banyak dipaparkan mengenai kekuatan-
kekuatan dalam mempertahankan keamanan Negara dan menyebutkan anggota-anggota yang
memiliki tugas untuk menjaga dan mengamankan Negara ataupun wilayah, karena dengan
adanya angota atau oknum tersebut masyarakat dalat hidup aman dan jauh dari ancaman Negara
musuh atau penjajah.
2. Doktrin penyelenggaraan pertahanan dan keamanan rakyat semesta

Penyelengaraan system prtahanan dan keamanan mengalami perkembangan dilihat dari


perjuangan yang telah dilakukan dalam masa perang yaitu:
a. Perang gerilya rakyat semesta

Konsep ini memperoleh bentuknya setelah adanya kenyataan pengalaman pertempuran


dengan pihak tentara penjajah yang sudah sebagian menduduki wilayah rakyat Indonesia.
Pokok pemikiran yang dituangkan oleh Zainal Ittahid Amin,kedalam konsep perang gerilia
rakyat semesta dengan pola pelaksanaan sebagai berikut :
 Pola penggunaan kekuatan fisik dengan sasaran :
a) Menghambat selama mungkin serangan tentara penjajah sehingga diperoleh waktu untuk
menempati daerah grilya.

4
b) Dalam daerah yang diduduki tentara penjajah mengadakan serangan untuk
menghancurkan pos yang terpencil letaknya.
 Pola pemanfaatan kekuatan potensial wilayah. Manfaat ini bertujuan menguasai
suatu wilayah tempat pemerintah RI dapat berjalan lancar untuk dijadikan daerah
pangkal (basis) untuk pelaksanaan perlawanan-perlawanan rakyat semesta.
 Pola perebutan kembali daerah yang diduduki lawan,pola perebutan tersbut maka
perebutan-perebutan daerah tersebut didahului oleh serangan pisik sehingga lambat
laun daerah yang dikuasai semakin meluas.

Dalam perang grilya yang dilakukan oleh oknum bela Negara, upaya yang dilakukan yaitu
mempertahankan pertempuran dengan pihak tentara penjajah agar tentara penjajah yang sudah
memiliki tempat sebagian kecil di Indonesia, dapat dimiliki kembali oleh rakyat bangsa
Indonesia.
b. Perang wilayah, sejak tahun 1950 setuasi dan kondisi yang mempengaruhi system
pertahanan keamanan rakyat semesta. Perlengkapan angkatan perang mulai di perbaiki
mutunya, pendidikan Kemiliteran mulai di adakan dan organisasi pertahanan keamanan
disempurnakan.
c. Perang rakyat semesta, didalam konsep perang wilayah ternyata masih terdapat beberapa
masalah yang belum dimuat dalam pelaksanaannya antara lain bagai mana menghadapi
subversi dan pemberontakan dalam negeri.

Penjelasan poin b dan c meberi gambaran bahwa segala yang menjadi penunjang dalam perang
harus segera di perbaiki dan di lengkapi demi mencapai apa yang menjadi tujuan dalam
peperangan agar dapat terhindar dari serangan musuh.
Pokok-pokok doktrin perang rakyat semesta meliputi:
a) Perang rakyat semesta(perata)merupakan bagian mutlak dan tidak terpisahkan pertahanan
keamanan nasional(hamkamnas).
b) Perata adalah yang bersifat semesta,yang menggunakan seluruh kekuatan nasional secara
total dan integral,dengan menggunakan militasi rakyat sebagai unsur kekuatannya untuk
mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Negara Reublik Indonesia dan
mengamankan jalannya pembangunan Nasional.
c) Perang rakyat semesta mempunyai pola operasi:
 Pola operasi keamanan dalam negeri(opersi kamdagri),yang bertujuan
untuk memelihara dan mengembalikan kekuasaan pemerintah /Negara RI
dan mengunakan jenis-jenis operasi intelijen tempur dan territorial.
 Pola operasi pertahanan yang bertujuan untuk menggagalkan serangan dan
ancaman dari kekuatan perang musuh.
d) Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta, memiliki kelemahan yang perlu di perbaiki
antara lain:
 Bagaimana usah-usaha kita untuk mencegah terjadinya pemberontakan

5
 Bagaimana usaha-usaha kita untuk mencegah adanya serangan mendadak dari
luar

5
 Bagaimana usaha-usaha kita untuk mengamankan pendekatan ke wilayah
Indonesia dengan mengadakan kerja sama pertahanan keamanan di wilayah asia
tenggara.

Pada tanggal 17 sampai dengan 28 november 1967 telah dapat dirumuskan pengaruh
(doktrin) Hubungan Kemasyarakatan Nasional (Hankamnas) yang selanjutnya kita kenal dengan
System Pertahan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata), Doktrin itu berisikan beberapa
hal:
1) Sasaran Operasi Hankamnas
a. Mencegah dan menghancurkan serangan terbuka terhadap kedaulatan nasional Negara
RI.
b. Menjamin pengusaan dan pembinaan wilayah nasional RI.
c. Ikut serta dalam pemeliharaan kemampuan Hankam di Asia Tenggara oleh Negara Asia
Tenggara, bebas dari campur tangan asing.

B. POLA-POLA OPERASI SISTEM PERTAHANAN KEAMAN RAKYAT SEMESTA


(SISHANKAMRATA)
1. Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta, merupakan suatu system pertahan yang
memiliki potensi, kemampuan dan kekuatan nasional, yang tidak alin hanya utnuk
mencapai satu tujuan yaitu kemampuan pertahanan dan keamanan Negara.
2. Pola Operasi Pertahanan, bertujuan untuk menggaglkan serangan dan acaman dari
kekuatan perang musuh,dengan jenis-jenis perlawanan rakyat dan pertahanan sipil
merupakan unsur yang penting dalam kekuatan perang dengan angkatan bersenjata
sebagai intinya.

Keamanan suatu Negara dilakukan berdasarkan 2 kemungkinan atau cara :

 Peniruan dari sistem pertahanan keamanan bangsa lain


 Pemilihan secara kebetulan dengan kemungkinan-kemungkinan kurang sesuai dengan
keadaan.

Tahap-tahap operasi pertahanan:


a. Tahap operasi defensif strategis digunakan apabila perbandingan kekuatan perang antar
musuh dengan kita.sehinga tidak memungkinkan bagi kita melakukan operasai ofensif
strategis yang diselengarakan berlandaskan:
 Keharusan untuk menjamin kemerdekaan dan kedaulatan Negara RI.
 Tujuan untuk menjamin terselenggaranya garis- garis komunikasi antar pulau.

6
b. Tahap operai ofensif strategi beertujuan untuk menghancurkan kekuatan perang musuh
atau memaksanya menyerah baik dalam bentuk ofensif awal atau ofensif balas.Operasi
efensif strategis digunaksuhan apabila perbandingan antara kekuatan perang musuh
dangan kita adalah sedemikian rupa,sehingga meenguntungkan kita.

1. Pola operasi keamanan dalam negeri.


Pola opersi keamanan dalam negeri,ialah kerangka tetap dalam mengunakan segala
unsure kekuatan yang berfungsi sebagai alat untuk memelihara atau mengembalikan kekuasaan
pemerintah Negara RI terhadap subversi dan pemberontakan dalam negeri.
a. Tujuan:memelihara atau mengembalikan kekuatan pemerintah RI .
b. Sifat melakukan perbaikan serasi atau merata terhadap daerah yang teerganggu keamanan
atau kestabilannya.

2. Pola operasi intelijen strategis.


Operasi intelijen strategis adalah semua oprasi untuk menjalankan kegiatan intelijen,dan
perang urat syaraf di tingkat strategis.tujuan intelijensi yaitu:
a. Memperoleh informasi yang di perlukan untuk pelaksanaan strategi nasional pada
umumnya dan operasi hankamnas pada khususnya.
b. Menghancurkan sumber yang mengancam keamanan dalam kawasan wilayah musuh.
c. Mengadakan perang urat saraf dan kegiatan tertutup lainnya untuk mewujudkan kondisi
strategis yang menguntungkan.

Sifat operasi intelejensi strategis yaitu menyesuaikan dengan keadaan politik nasional, dilakukan
diluar wilayah nasional, dan pada dasarnya bersifat tertutup yang disesuaikan dengan ruang dan
waktu.

3. Pola Operasi Kerja Sama Pertahanan Keamanan Asia Tenggara


Pola operasi kerja sama Pertahanan Keamanan Asia Tenggara merupakan salah satu pola
utama sishankamrata. Agar dalam melaksanakan pembangunan dapat berhasil dengan baik,
diperlukan adanya stabilitas dan perdamaian, yang berarti bahwa kekacoan dan gangguan
keamanan harus dicegah.
Kerja sama hankam adalah usaha bersama dalam menghadapi kemungkinan gangguan
seperti (keamanan, stabilitas nasional, dan perdamaian). Kerjasama hankam justru melihat
kedalam untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan yang terjadi dikawasan tersebut.
Kerjasama ini ingin menciptakan suatu kawasan yang damai dan bebas dari pengaruh Negara-

7
negara lain.Bentuk-bentuk kerja sama ini dapat berupa tindakan-tindakan bersama mengenai
bagaimana mewujudkan daerah damai.
Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia, Khususnya di bidang Pertahanan Keaman
Penentuan system Pertahanan-Keamanan suatu Negara dilakukan berdasarkan 3
kmungkinan/cara:
a. Peniruan dari system pertahanan kamanan bangsa lain. Cara ini biasana dilakukan oleh
Negara-negara yang menerima kemeedekaannya dari Negara-negara ang telah
menjajahnya dan al ini mungkin kurang sesuai dengan situasi dan kndisi negra-negara
yang bersangkutan.
b. Pemlihan secara kebetulan dengan kemungkinan-kemungkinan kurang sesuai dengan
keadaan sebenrnya dari Negara dan bangsa yang memilihnya. Usaha suatu bangsa di
bidang pertahanan keamanan brdasarkanfalsah, identitas,kondisi lingkungan, dan

7
kemungkinan-kemungkinan kondisi yang mengancam keselamatanbdan kelngungan hidup
bangsa tersebut. Penentuan system ini yang dapat dikatakan yang paling tepat,karena disesuaikan
dengan kondisi dan situasi bangsa yang bersangkutan.

Komponen-komponen dalam Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta

 Komponen Kekuatan Dalam Sishankamrata

Hankamrata sebagai suatu system pada hakikatnya ialah jalinan dari semua komponen
Hankamrata dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sifat
kesemestaannya.

 Kekuatan Perlawanan Tidak Besenjata

yaitu rakyat di luar Bela Semesta yang berfungsi untuk perlindungan masyarakat dalam
menanggulangi akibat bencana perang.

Berdasarkan UU RI No. 3 tahun 2002 tentang pertahanan Negara, komponen


kekutan pertahanan dibagi menjadi 3 komponen yaitu :

“TNI yang siap digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas pertahanan. Jadi komponen kekuatan
pertahanan dan keamanan yang diasarkan pada UU No. 20 tahun 1982 diintegrasikan ke dalam
UU No. 3 tentang pertahanan Negara”. Dengan demikian TNI menjadi komponen utama,
kepolisian, ratih,dan komponen khusus perlindungan masyarakat melalui suatu system.

C. SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA KHUSUSNYA BIDANG


PERTAHANAN KEAMANAN RAKYAT SEMESTA (HANKAMRATA) SEJAK
TAHUN 1945
Sejarah pertahanan keamananbangsa Indonesia sejak tahun 1945 memberikan banyak
pengalaman dan data untuk menyusunsistem pertahanan eamanan yang mampu
menanggulangisetiap ancaman, tantangan, hambatan, serta gangguan terhadap kelangsungan
hidup bangsa dan Negara berdasarkan falsafah Pancasila dan UUD 1945. Pengalaman-
pengalaman tersebut dapat dikelopokkan ke dalam 2 jenis pengalaman, yaitu:

8
1. Pengalaman menanggulangi ancaman dari luar atau yang lazim disebut invasi,ialah
ancaman dari pihak Belanda yang ingin menjajah Indonesia kkembali Pengalaman itu
yang diperoleh dari dua kurun waktu:

a. Kurun waktu 1945-1947

Pada bulan September –oktober 1945 berdasarkan civil affair Agreement,Tentara


Penduduk Sekutu (Inggris)mendaratkan pasukan-pasukanya di Kota-kota besar seluruh
Indonesia(Banjarmasin ,Ujung pandang ,Jakarta,Semarang,Surabaya, Medan).
Tugas penduduk tentara sekutu tersebut ialah:
a) melucuti bala tentara Jepang yang telah kala perang dan telah menyerah;
b) mengurus pengembalian tawanan perang sekutu yang ditawan oleh tentara Jepang
(RAPWI-repatriation Allied Prisoners of War and Internees).
c) Mengamankan pelaksanaan kedua tugas tersebut diatas.

Kesempatan ini dimanfaatkan oleh pihak Belanda untuk menyeludupkan unsur-unsur alat
penjajah Belanda (NICA:Netherland Indies Civil Affairs) dan akirnya mendapatkan perlawanan
patriotis dari bangsa Indonesia.
Untuk menghadapi serangan –serangan dari pihak Belanda ,semula perlawanan
bersenjata Indonesia mempergunakan bentuk-bentuk serangan maupun pertahanan lini.pada
waktu itu kita mengenal dengan istilah pertahanan lini kesatu,lini kedua,dan daerah belakang.
Karma perlawanan yang begitu sengit dari bangsa Indonesia,maka tentara Belanda
mengusulkan untuk mengadakan perundingan dan gencatan senjata yang selanjutnya
menghasilkan Persetujuan Linggarjati(Kota kecil di dekat Cirebon)pada tanggal 15 nopember
1946.Persetujuan ini di tandatangani oleh Sultan Syahril (RI)dan Scherinerhorn
(Belanda).Kesempatan ini di pergunakan ole pihak Belanda untuk mengadakan konsilidasi.
Pada tanggal 21 juli1947 tentara Belanda mengadakan serangan terhadap Jawa Barat dan
menduduki Kota-kota besar di aiandonesia (Semarang, Surabaya, Medan,Palembang).Sersngan
tersebut selanjutnya di tetapkan sebagai Perang Kemerdekaan ,meskipun bagin pihak Belanda
hal ini hanya merupakan aksi polisional(karna bangsa Indionesia di anggap belum merdeka dan
yang melawannya ialah para pemberontak).
Di dalam perlawanan terhadap serangan Belanda ini kita terapkan perang gerilya dibawa
pembinaan pemerintah darurat militer .Dengan dilaksanakannya perang gerilya rakyat semesta
ini,maka pasukan-pasukan Indonesia segar kembali.
Dengan Perlawanan-perlawanan yang tidak kenal menyerah dari pihak Indonesia,maka
akhirnya serangan pihak Belanda mengalami kegagalan dan sekali lagi mengusulkan untuk
mengadakan gencatan senjata dan perundingan.Perundingan ini kita kenal dengan hasil
persetujuan Renville(nama kapal perang USA yang berlabuh di Teluk Jakarta ).Persetujuan itu di

9
tandai pada tanggal 17 Januari 19489(pihak RI oleh Amir Syarifudin,pihak Belanda oleh Abdul
Kadir).Persetujuan Renville ini merupakan kekalahan bagi RI,baik di tinjau dari segi Militer,
ekonomi, maupun psikologi.
Kurun waktu 1948-1949, dengan adanya persetujuan Renvile,maka sekali lagi pihak
Belanda mendapat kesempatan untuk berkonsilidasi dan menyusun kembli
kekuatannya.berdasarkan pada pengalaman pada serangan Belanda lyang lalu, maka Indonesia
pun mengadakan persiapan-persiapan menghadapi segala kemungkinan,antara lain di suaun
kesatuan-kesatuan Mobil dan kesatuan-kesatuan territorial.
Pada tanggal 19 Desember 1948 Belanda mengadakan serangan terehadap ibu kota RI
yang selanjutnya kita kenal dengan perang kemerdekaan II.
Belanda berhasil menduduki Yogyakarta dan menawan presiden ,wakil presiden dan
beberapa mentri.Bertepatan dengan penyerangan Belanda tersebut,Presiden RI telah
memerintahkan kepada Mr.Syarifudin Prawira Negara untuk menyusun pemerintah Darurat RI
berkedudukan di Bukitinggi(Sumatra Barat) dan menunjuk duta besar RI di New Nelhi(India)
untuk membentuk pemerintah RI diluar negeri.sedangkan Panglima Besar Jendral Sudirman
secara konsekuen meninggalkan Yogyakarta untuk bersama-sama dengan tentara RI
mengadakan perlawanan dari luar kota terhadap kesatuan-kesatuan Belanda.
Dengan adanya Perang Kemerdekaan II ini ,pimpinan tentara Belanda,Jendral
Spoor,beranggapan bahwa di dalam waktu 2-3 bulan Republik Indonesia akan lenyap.
Puncak serangan-serangan kita terhadap tentara Belanda yang terkenal dengan sebutan
SU/Serangan umum tunggal 1 Maret 1949 atau juga kita kenal dengan Peristiwa Enam Jam di
Yogya yang telah di buat film dengan judul “ Janur Kuning”.Pimpinan Serangan Umum adalah
Letnan Kolonel Suharto,Komandan Wehrkreise Yogyakarta.Dalam hal ini peranan Sultan
Hamengku Buwono IX cukup besar dalam pelaksanaan maupun persiapan.Sasaran-sasaran yang
telah di capai di dalam SU ialah

9
a) politik,memberi dukungan yang kuat kepada diplomasi RI di Dewan Keamanan
PBB/dunia internasional
b) Militer,menimbulkan kerugian/mematahkan moral pasukan Belanda.
c) Psikologi,rakyat daerah-daerah lain yang berjuang merasa bahwa ibu kota RI
masih tetap di peretahankan semangat yang lebih tinggi kepada semua
pasukan.pemberontakan atau subversi.

Jenis ancaman ini diawali dengan pemberontakan PKI/Muso atau peristiwa Madiun Tanggal 18
September 1948 pada waktu Indonesia sedang menghadapi Belanda.Kemudian menyusul
peristiwa Darul Islam atau Tentara Islam Indonesia (DI/TII) pada tahun 1949 di bawa pimpinan
Kartosuwiryo di Jawa Barat,Kahar Muzakar (1958)di Sulawesi Selatan dan Daud Beureu di
Aceh (1952),peristiwa Andi Aziz di Ujung Pandang, Republik Maluku Selatan(RMS)di
Ambon/Ceram.Selanjutnya Pemerintah Repolisioner RI/Perjuangan Semesta (PRRI di Sumatra
dan permesta di Sulawesi tahun 2957),dan Pemberontakan G30S/PKI(1965).
Peristiwa-peristiwa tersebut di atas dapat di kelompokkan menjadi dua kelompok:
a) Kelompok yang hanya mengandalkan perlawanannya kepada
kemampuan/persenjataan.Kelompok ini di hadapi dengan mengunakan peralatan
teknologi disertai pemantapan/kosolidasi aparatur pemerintahan dan rehabilitasi daerah-
daeerah yang mengalami kerusakan akibat pemberontakan.Dengan demikian dapat di
batasi atau dihilangkan kerawanan-kerawanan yang mungkin menimbulkan peluang-
peluang bagi tumbunya kembali pemberontakan.
b) Kelompok yang selain mempergunakan peralatan teknologi,juga mempergunakan cara-
cara penguasaan Wilaya .pengaruh musuh di wilayah tersebut demikian
besarnya,sehingga rakyat yang berada diwilayah itu bersimpati kepadanya dan bersedia
membantunya di bawa terror.

Operasi-operasi menghadapi kedua kelompok tersebut di atas dilaksanakan dengan


menggunakan peralatan teknologi,di samping operasi penguasan wilayah,untuk mempersempi
wilayah pengaruh lawan dan ruangan geraknya serta akirnya dapat dihancurkan sama sekali.
2. Pelajaran-pelajaran yang dapat di tarik dari pengalaman-pengalaman perjuangan
bersenjata

a. keteguhan hati rakyat untuk mempertaruhkan Negara dan bahasa srta melawan musuh di
mana-mana. Pada perag kemardekaan kita pernah mengalami keadan yang sangat parah,
namun kita tidak pernah patah semangat berjuang.
b. kemampuan angkatan bersenjata untuk melaksanakan perang konvensional ( sesuai
dengan konvensi jenewa ) dan tidak konvensional serta kemapuan mengutamakan
keadaan wilayah dan medan sebaik-baiknya.

10
c. persatuan dan kerja sama yang seerat-eratnya antara rakyat dan angkatan bersenjata yang
sekarang kita kenal dengan manunggalnya ABRI dan rakyat. Potensi rakyat selalu
merupkan kekuatan yang nyata dalam pelaksanaan fungsi-fungsi Hankamrata.
d. kepemimpinan yang ulet dan tahan semua diuji di semua tingkatan, yang tau mmberi
insfirasi serta motivasi dan pimpinan kepada rakyat serta sekaligus mahir mengelolah
sumber-sumber kekuatan.

Faktor Lingkungan yang Mempunyai Sistem Pertahanan-Keamanan

 Faktor Geografis Indonesia

Dipandang dari segi letaknya Indonesia berada dalam posisi silang yang sangat unik,ialah
diantara dua samudra dan dua benua,serta di antara dua tata susunan dalam aspek-aspek
kehidupan bangsa yang berlainan,bahkan yang sering bertentangan. Posisi tersebut menempatkan
Inonesia pada posisi yang rawan,karna memberikan tiga kemungkinan sebagai berikut:
a) Memberikan kesempatan kepada Indonesia untuk tetap dalam posisi tidak memihak
kepada salah satu kekuatan.
b) Menarik Indonesia kedalam salah satu pihak
c) Salah satu kekuatan dunia tersebut menduduki Indonesia secara terbatas terhadap
beberapa wilayah /kota yang di anggap sangat srategis untuk dapat menguasai jalur-jalur
batas laut maupun darat.Hal ini sangat di perlukan untuk jalur komunikasi dan logistic

 Faktor sumber kekayaan alam

Bangsa Indonesia telah di karunia oleh Tuhan Yang Maha Esa sumber kekayaan alam
yang cukup,baik yang masi merupakan suatu potensi yang terpendam,maupun yang sudah di
manfaatkan(potensial dan efektif)Di antara jenis-jenis sumber kekayaan alam yang terdapat di
Indonesia.banak Negara yang bersangkutan. Keadaan ini memberikan kepada Indonesia dua
kemkungkinan, ialah:
a) Memberikan kekuatan pada perundingan-perundingan Internasional,tegasnya
merupakanposisi penawaran(bargaining position)dalam memperjuangkan kepentingan-
kepentingan nasional.
b) Mengandung ancaman atau campur tangan Negara-negara asing yang membutuhkan
ssumber kekayaan alam tersebut.hal ini akan mereka laksanakan,apabila bangsa
Indonesia tidak memiliki ketahanan nasional yang mantap/cukup ampuh untuk
menghadapi ancaman tersebut.

 Faktor demografi

Dilihat dari jumlah penduduknya,Indonesia menempati tempat kelima di


dunia.penyediaan tenaga manusia jelas cukup besar,akan tetapi karena penyebarannya kurang

11
merata,maka terdapat di satu pihak daerah-daerah yang amat langka akan tenaga manusia(pulau-
pulau di luar pulau

11
Jawa)dan di pihak lain terdapat daeerah-daerah yang kelebihan tenaga manusia(pulau
Jawa,Madura,dan Bali).
Disamping penyebarannya,perlu di perhatikan pula komposisinya,yaitu:
a) antara kelompok “angkatan kerja”dan “bukan angkatan kerja”harus ada keserasian dan
kesimbangan;
b) antra tingkat kemampuan daerah-daerah;
c) antara tingkat pendidikan masyarakat yang mampu menunjang pembangunan daarah-
daerah.

3. Beberapa Istilah di Dalam Sishankamrata


1) Sistem pertahanan-keamanan rakyat semesta,disingkat Sishankamrata, adalah suatau
sistem pertahanan keamanan dengan komponen-komponen yang terdiri dari seluruh
potensi,kemampuan,dan kekuatan nasional yang bekerja secara total,integral serta
berlanjut dalam rangka mencapai ketahanan nasional.Sishankamrata bersifat semesta
dalam konsep,semesta dalam ruang lingkup,dan semesta dalam pelaksanaan dengan
mempergunakan dua cara pendekatan,ialah pendekatan system senjata teknologi
(sistek)dan system senjata sosial secara serasi.
2) Pola Operasi pertahanan,ialah kerangka yang tetap dalam menggunakan segala
unsur,kekuatan,yang berfungsi sebagai alat untuk menjamin kemerdekaan,kedaulatan
Negara dan keutuhan bangsa Indonesia terhadap serangan dan ancaman nyata dari
kekuatan perang negera lain.
3) Pola operasi keamanan dalam negeri ,ialah kerangka tetap dalam menggunakan segala
unsur kekuatan yang berfungsi sebagai alat untuk memelihara atau mengembalikan
kekusaan peemerintah Negara RI terhadap subversi dan pemberontakan dalam negeri.
4) Pola Operasi Ientelijen Strategik (intelstrat), adalah smua operasi untuk menjalankan
kegiatan intelijen dan perang urat saraf ditingkat strategic.
5) Pola Operasi Kerja Sama Pertahanan-Keamanan Asia Tenggara, merupakan salah satu
pola utama system hankamrata, dalam suasana pembangunan, karena untuk
melaksanankan pembangunan dengan baik sangat diperlukan adanya stabilitas dan
perdamaian, yang berarti bahwa kekacoan dan gangguan harus diceagah.
6) Operasi Tempur, adalah segala kegiatan, tindakan dan usaha secara berencana.

12
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sitem pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (SISHANKAMRATA) adalah
suatu sistem pertahanan dan keamanan yang komponenya terdiri dari seluruh potensi,
kemampuan dan kekuatan nasional untuk mewujudkan kemampuan dalam upaya
pertahanan dan keamanan Negara dalam mencapai tujuan.
Sishankamrata bersifat semesta dalam konsep, semesta dalam ruang lingkup dan
semesta dalam pelaksanaannya. Komponen kekuatannya terdiri dari :
a. Komponen dasar yaitu rakyat terlatih
b. Komponen utama yaitu ABRI dan cadangan TNI
c. Komponen Perlindungan Masyarakat (LINMAS)
d. Komponen pendukung yaitu sumber daya dan perasaan nasional.

Pengalaman penyelenggaraan hankam menghasilkan berbagai doktrin terhadap


pertahanan dan keamanan yaitu doktrin perang griliya rakyat semesta, doktrin perang
wilayah, doktrin perang rakyat semesta dan doktrin pertahanan dan keamanan rakyat
semesta.

Sasaran operasi hankamnas yaitu mencegah dan menghancurkan serangan terbuka,


menjamin penguasaan dan pembinaan wilayah nasional RI dan ikut serta memelihara
kemampuan hankam Asia Tenggara bebas dari campur tangan asing.
Pola operasi hankamrata yaitu operasi pertahanan, operasi keamanan dalam negeri,
operasi intelijen strategis an pola operasi kerja sama pertahanan dan keamanan Asia
Tenggara. Pola operasi pertahanan bertujuan bertujuan untuk menggagalkan serangan
dan ancaman nyata dari kekuatan perang musuh. Pola operasi keamanan dalam negeri
bertujuan untuk memelihara atau mengembalikan kekuatan pemerintah/Negara RI
pada salah satu atau beberapa daerah (bagian wilayah) Negara yang terganggu
keamanannya.

Pola operasi intelijen strategis bertujuan untuk memperoleh informasi yang


diperlukan dalam pelaksanaan strategis nasional dan oprerasi-operasi Hankam,
menghancurkan sumber-sumber infiltrasi, subversi dan spionase yang terdapat di
wilayah musuh dan mengadakan perang urat saraf dan kegiatan-kegiatan tertutup
lainnya untuk mewujudkan kondisi strategis yang menguntungkan.

13
Pola operasi kerja sama yaitu usaha bersama kemungkinan gangguan keamanan
stabilitas nasional dan perdamaian khususnya di Asia Tenggara

13
B. SARAN
Harapan terbesar kepada pemerintah, agar dalam mempertahankan keamanan
dapat berupaya semaksimal mungkin untuk mengoptimalkan aparatur-aparatur demi
kedamaian dan keamanan dari pihak musuh dan bagi wilayah-wilayah yang terganggu
keamannya, dijadikan sebagai kebijaksanaan nasional dalam menentukan cita-
cita,tujuan, dalam pembangunan daerah maupun negara.

Dengan demikian apa yang dicita-citakan negara tercinta ini bisa terwujud. Dan
untuk para generasi penerus janganlah enggan untuk mempelajari tentang apa dan
bagaimana tentang pertahanan dan keamanan rakyat semesta agar membuka wawasan
untuk membangun negara yang menjadi kebanggaan bersama.

Dalam penyusunan makalah ini yang dimana kami membahas tentang “SISTEM
PERTAHANAN KEAMANAN RAKYAT SEMESTA”, kami menggunakan sumber
yang cukup mendasar bagi judul makalah ini. Selain itu, bentuk pemaparan dan
penjelasan makalah ini menggunakan metode pendeskripsian dan argumentasi bagi
masalah-masalah yang dituangkan dalam makalah. Penggunaan gaya bahasa yang
mudah dipahami membuat sebuah kajian baru dalam menyelesaikan suatu studi
kasus.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan
yang perlu ditambah dan diperbaiki. Untuk itu penulis mengharapkan inspirasi dari
para pembaca dalam hal membantu menyempurnakan makalah ini. Untuk terakhir
kalinya kami berharap agar dengan hadirnya makalah ini akan memberikan sebuah
perubahan khususnya dunia pendidikan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Yosua, G. (2015). MAKALAH KEWARGANEGARAAN SISTEM PERTAHANAN DAN KEAMANAN. MAKALAH


KEWARGANEGARAANSISTEM PERTAHANAN DAN KEAMANAN RAKYAT SEMESTA, 3-15.

https://www.academia.edu/12499509/MAKALAH_KEWARGANEGARAAN_SISTEM_
PERTAHANAN_DAN_KEAMANAN

subuna, r. (2018). Sistem pertahanan keamanan rakyat semesta. indonesia: PREZI.

https://prezi.com/vwkeumhc8oev/sistem-pertahanan-keamanan-rakyat-semesta/

15

Anda mungkin juga menyukai