Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGA NEGARAAN

“Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (SISHANKAMRATA)”

DOSEN PENGAMPU:

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5

24. 220903501147 HUSNIA


31. 220903501217 ZHAHRA NURAZIFA MUSTAFA
32. 220903502057 MUH FARISKI
44. 220903502133 SITTI NURALIFAH RAHMAYANI
47. 220903502200 MUH FAKHRUL ARIF DWI PUTRA
48. 220903502202 RENI AMSA

MANAJEMEN C

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul “Sistem Pertahanan
Keamanan Rakyat Semesta” pada mata kuliah “Pendidikan Kewarga negaraan”.
Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak yang kami jadikan sebagai bahan referensi. Maka dari itu kami menyampaikan
banyak terimakasih dari berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam membantu penyelesaian
makalah ini.
Terlepas dari terselesaikannya makalah ini kami masih menyadari bahwa masih terdapat
banyak kekurangan terutama dalam penyajian materi. Maka dari itu saran serta kritik pembaca kami
terima dan menjadi acuan kami dalam memperbaiki makalah ini.
Akhir kata semoga makalah Pendidikan kewarga negaraan Dalam Sistem Pertahanan
Keamanan Rakyat Semesta dapat bermanfaat bagi kita dan pada khususnya bagi para pembaca
umumnya.

Makassar, 11 September 2023

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Tujuan Masalah.........................................................................................................................4
C. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................5
A. Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankan)....................................................5
B. Hakikat pertahanan kemanan...................................................................................................7
C. Bentuk-bentuk usaha bela negara............................................................................................8
D. Ancaman dalam bidang pertahanan dan keamanan................................................................9
E. Cara Menerapkan SISHANKAMRATA untuk Menghadapi Ancaman......................................10
F. UPAYA PENYELENGGARAAN PERTAHANAN KEAMANAN NEGARA.........................................11
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................13
A. KESIMPULAN...........................................................................................................................13
Daftar Pustaka.....................................................................................................................................14
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bela Negara adalah tekat, sikap, semangat, serta tindakan warga Negara dalam upaya
menjaga, memelihara, serta mempertahankan kelangsungan hidup Bangsa dan Negara. Tekat
upaya yang tidak hanya terbatas dalam wujud perjuangan senjata dan berperang melawan
ketidakadilan, melainkan mencakup semua wujud gagasan, sikap serta perbuatan untuk
mempertahankan keamanan melalui bidang masing-masing dalam kehidupan berbangasa dan
Negara dalam mencapai tujuan nasional yaitu mensejahterakan rakyat semesta tanpa harus
memilah dan membedakan setiap tingkatan dalam bernegara. Sistem Pertahanan Keamanan
Rakyat Semesta adalah tatanan segenap komponen kekuatan pertahanan keamanan negara,
yang terdiri atas komponen dasar Rakyat Terlatih, komponen utama Angkatan Bersenjata
Republik Indonesia beserta Cadangan Tentara Nasional Indonesia, komponen khusus
Perlindungan Masyarakat dan komponen pendukung sumber daya alam, sumber daya buatan
dan prasarana nasional, secara menyeluruh, terpadu dan terarah;
Yang menjadi latar belakang dalam judul makalah "Sistem Pertahanan Keamanan
Rakyat Semesta (SISHANKAMRATA)" ialah untuk mengetahui bagaimana suatu Negara
mempertahankan keamanan rakyat semestanya, karena kita ketahui system keamanan Negara
kita saat ini sangat jauh dari kenyataan dan harapan rakyat semesta, seperti banyaknya terjadi
ketimpangan-ketimpangan baik di dalam atau pun di luar aparatur Negara kita. Banyak yang
tidak bertindak sesuai fungsinya masing-masing, yang seharusnya dipertahankan dan
diamankan malah dibebaskan dan dibiarkan merajarela dan memporak-porandakan rakyat
jelata yang tidak berdosa.

B. Tujuan Masalah
1. Perlindungan Kedaulatan Negara: Tujuan utama sistem pertahanan dan keamanan negara
adalah menjaga kedaulatan negara terhadap ancaman internal dan eksternal.
2. Stabilitas Regional: Dalam beberapa keadaan, sistem pertahanan dan keamanan nasional
juga berkontribusi terhadap stabilitas regional dan perdamaian dunia.
3. Intelijen dan Pengawasan: Komponen penting dari sistem keamanan nasional adalah
pengumpulan intelijen dan pengawasan terhadap potensi ancaman teroris atau militer.

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana SIHANKAMRATA digunakan dalam konteks suatu negara tertentu?
2. Bagaimana kontribusi SISHANKAMRATA dalam menjaga keamanan dan kedaulatan
nasional?
3. Mengkaji kontribusi SIHANKAMRATA dalam menjaga keamanan nasional dan
kedaulatan negara.`
BAB II PEMBAHASAN

A. Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankan)


Dalam upaya mencapai tujuan nasionalnya bangsa Indonesia akan selalu menghadapi
berbagai ancaman, baik dari dalam, negeri maupun dari luar negeri. Ancaman yang dihadapi
oleh bangsa Indonesia tentu akan melibatkan seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu,
ancaman tersebut harus diatasi secara bersama-sama oleh seluruh rakyat Indonesia sesuai
dengan kemampuan dan profesinya masing-masing.
Hakikat ancaman yang dihadapi oleh bangsa Indonesia ditimbulkan oleh adanya
kerawanan-kerawanan di dalam tubuh bangsa Indonesia sendiri yang dieksploitasi oleh
golongan- golongan tertentu yang tidak senang dengan pemerintah Indonesia se- hingga akan
menimbulkan gejolak sosial, ketegangan sosial, krisis nasional, dan pemberontakan.
Berbagai ancaman yang datang- nya dari dalam negeri antara lain ancaman kerusuhan
masyarakat yang ditimbulkan oleh kesenjangan sosial- ekonomi, yaitu apabila pembangunan
nasional tidak berhasil mewujudkan keadilan di bidang sosial-ekonomi.
Ancaman kerusuhan Masyarakat yang bersifat kekerasan yang dihasut oleh kelompok-
kelompok tertentu untuk memaksakan kepentingannya secara inkonstitusional, terutama jika
sistem politik yang berlaku saat ini gagal memenuhi aspirasi yang berkembang di masyarakat;
ancaman pemberontakan bersenjata yang bersifat separatis, terutama jika pemerataan
pembangunan nasional tidak dapat menjangkau seluruh wilayah secara merata; ancaman
pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh kelompok-kelompok yang ingin mengganti
ideologi negara dan mendirikan negara baru.
Selain ancaman dari dalam negeri, ancaman terhadap bangsa Indonesia dari luar negeri
dapat berupa keinginan negara-negara besar untuk menguasai Indonesia karena letak
Indonesia yang strategis; keinginan negara-negara industri untuk menguasai Indonesia karena
kekayaan alam Indonesia; bahaya perang modern berupa perang nuklir akan mengancam
kehidupan seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia; munculnya globalisasi memunculkan
banyak kelemahan-kelemahan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan
keamanan negara yang harus kita waspadai dan antisipasi.
Dengan demikian, sishankamrata diartikan sebagai sistem pertahanan keamanan
dengan komponen-komponen yang terdiri atas segenap potensi, kemampuan, dan kekuatan
nasional yang berfungsi secara menyeluruh, terpadu, dan berlanjut untuk mewujudkan
ketahanan nasional. Sishankamrata bersifat global dalam ide, ruang lingkup, dan
implementasinya, dengan menggunakan dua teknik yang saling melengkapi, yaitu sistem
senjata teknologi (sistek) dan sistem senjata sosial (sissos).
Terdapat empat komponen dalam sishankamrata sebagai upaya menjaga pertahanan dan
keamanan negara. Empat komponen sishankamrata adalah
Intelijen
1) Komponen intelijen
Komponen intelijen berfungsi mendeteksi ancaman dan tantangan secara dini.
Kemudian hasil deteksi digunakan untuk memberi peringatan awal kepada pihak-
pihak terkait guna melakukan langkah pencegahan, penangkalan, dan
penanggulangan. Intelijen yang bertugas akan memberi analisis situasi serta
rekomendasi terkait langkah dan kebijakan yang tepat yang akan diambil oleh
pemerintah
2) Pertahanan
Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sishankamrata
dengan Tentara Nasional Indonesia atau TNI dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia atau Polri sebagai kekuatan utama. Sementara, rakyat sebagai kekuatan
pendukung.
Hal tersebut sesuai dengan pasal 30 Undang-undang Dasar atau UUD
1945.Komponen pertahanan bertugas melancarkan strategi pertahanan negara dengan
menggunakan segenap kekuatan militer dan non militer secara menyeluruh dan
terpadu.
Strategi yang dilancarkan oleh komponen pertahanan meliputi strategi
penangkalan yang bersifat kerakyatan, kewilayahan, dan kesemestaan. Sishankamrata
juga melibatkan segenap departemen dan lembaga nondepartemen secara
komprehensif untuk ikut serta menjamin keamanan negara. Komponen pertahanan
bertanggung jawab untuk menganalisis misi, mengembangkan tindakan atau course
of action atau COA, dan melaksanakan COA.
3) Keamanan
Jika komponen pertahanan lebih memiliki orientasi dalam melindungi kedaulatan
Indonesia dari serangan militer, maka komponen keamanan lebih berorientasi kepada
situasi keamanan domestik. Komponen keamanan meliputi keamanan dan ketertiban
masyarakat, penegakan hukum, serta pelayanan dari aparat penegak hukum kepada
masyarakat. Komponen keamanan menjadi penyokong dari smart security yaitu
sistem pengamanan kota modern yang berdasarkan pada kemajuan teknologi,
keterlibatan komunitas, dan keterlibatan mitra keamanan dalam negeri.Smart security
memiliki dua sasaran yaitu keamanan digital dan keamanan pribadi. Smart security
merupakan salah satu upaya mewujudkan kota yang aman dan damai
Siber
4) Komponen siber
Komponen siber bertugas bertugas menjaga kerahasiaan data, menegakkan
integritas dalam pengelolaan data, sekaligus memastikan ketersediaan data untuk
menjalankan smart security dan memaksimalkan kota pintar atau smart city.
Komponen siber menjadi salah satu komponen yang mendapatkan perhatian
tinggi dari pemerintah karena layanan smart city membutuhkan ketersediaan data
yang tinggi. Perlindungannya harus dilakukan secara maksimal karena memiliki
tingkat kerentanan yang juga cukup tinggi. Komponen siber bertanggung jawab
melahirkan national security operation center atau NSOC.

B. Hakikat pertahanan kemanan


Hakikat pertahanan keamanan adalah perlawanan rakyat semesta terhadap setiap bentuk
ancaman terhadap keselamatan bangsa dan negara, yang penyelenggaraannya disusun dalam
suatu sistem pertahanan keamanan rakyat semesta dan dilandasi oleh kesadaran warga negara
atas kekuatan sendiri, keyakinan menang dan pantang menyerah, baik menyerah maupun
menyerahkan wilayah. Pengetahuan, komitmen, sikap, dan cara pandang seluruh rakyat
Indonesia untuk perlawanan rakyat semesta
Perang rakyat semesta adalah manifestasi tertinggi dari perlawanan rakyat semesta.
Seluruh perlawanan rakyat Indonesia terhadap upaya musuh yang ingin merebut kemerdekaan
dan kedaulatan bangsa dan negara Indonesia dengan mengerahkan segenap potensi dan
kekuatan nasional disebut sebagai perang rakyat semesta. Perlawanan rakyat bersifat
kerakyatan, global, dan regional.
Keikutsertaan seluruh individu (warga negara) sesuai dengan bakat dan kompetensinya
masing-masing disebut sebagai perlawanan rakyat. Perlawanan rakyat yang bersifat semesta
mengindikasikan bahwa seluruh kekuatan bangsa dan negara Indonesia dapat dikerahkan
untuk mengatasi segala bentuk bahaya, baik dari luar maupun dari dalam. Seluruh wilayah
negara terancam sebagai akibat dari perlawanan rakyat semesta yang bersifat kedaerahan.
Penyelenggaraan perlawanan rakyat semesta dengan sistem pertahanan keamanan rakyat
semesta merupakan tatanan seluruh unsur kekuatan pertahanan keamanan negara secara utuh,
terpadu dan terarah, atas dasar satu komando dan strategi, sehingga menghasilkan totalitas
perlawanan rakyat semesta. Perwujudan dari keseluruhan usaha perlawanan rakyat meliputi
perlawanan bersenjata dan tidak bersenjata terhadap kekuatan asing yang berusaha merampas
kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia, atau menguasai sebagian wilayahnya. Alat
perjuangan nasional bertumpu pada kekuatan rakyat, yang secara psikologis dan fisik dibekali
dengan doktrin Pancasila dan kemampuan untuk membela diri.
Berbekal rohani dengan rasa membangkitkan cinta tanah air, meningkatkan kesadaran
berbangsa dan bernegara Indonesia, kesadaran akan hak, kewajiban dan tanggung jawab
dalam upaya bela Negara, serta berbekal pengetahuan, ketrampilan dan kelengkapan ilmu
pengetahuan sosial yang diwujudkan sebagai suatu sistem persenjataan sosial. Berbekal
senjata fisik dalam arti memiliki kemampuan, pengetahuan dan keterampilan kemiliteran
yang komprehensif, peralatan dan persenjataan sebagai produk teknologi pertahanan dan
keamanan yang diwujudkan sebagai sistem senjata teknologi.
Upaya pertahanan dan keamanan yang dilaksanakan melalui sistem semesta yang
bertujuan melindungi keamanan rakyat semesta dapat dilaksanakan oleh TNI dan Polri
sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung. TNI yang terdiri dari
Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara bertanggung jawab untuk melindungi,
mempertahankan, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Kepolisian Negara Republik Indonesia bertanggung jawab untuk memelihara
keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, melindungi, mengayomi, dan
melayani masyarakat.

C. Bentuk-bentuk usaha bela negara


Upaya pertahanan dan keamanan negara mencakup pelatihan dan penggunaan sumber
daya buatan serta seluruh infrastruktur fisik dan psikis bangsa dan negara. Pertahanan dan
keamanan negara, yang mencakup seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai
bagian integral dari pembangunan nasional, diartikan sebagai partisipasi aktif seluruh warga
negara dalam sishankamrata. Pertahanan dan keamanan nasional bukan berarti melengkapi
seluruh penduduk dengan senjata fisik, tetapi lebih pada keikutsertaan dalam perlindungan
dan keamanan Negara melalui bidang keahlian masing-masing. Dengan demikian, setiap
warga negara melaksanakan upaya pertahanan dan keamanan negara sebagai bagian dari
pelaksanaan bidang keahlian atau pekerjaan masing-masing atau sebagai bagian dari
kehidupan sehari-hari.
Keikutsertaan setiap warga negara dalam usaha pertahanan negara dan/atau usaha
pertahanan dan keamanan negara diselenggarakan melalui pendidikan bela negara sebagai
bagian integral dari sistem pendidikan nasional, keanggotaan secara swakarsa oleh
perorangan yang terlatih, keanggotaan secara sukarela atau wajib pada angkatan bersenjata
(TNI), dan keikutsertaan secara sukarela pada pertahanan rakyat semesta.
1. Pendidikan pendahuluan bela negara (PPBD)
PPBN berupaya menanamkan rasa cinta tanah air, meningkatkan pengetahuan tentang
bangsa dan negara Indonesia, menanamkan keyakinan terhadap kekuatan Pancasila
sebagai falsafah negara, serta memberikan bekal kemampuan awal bela negara.
Penyelenggaraan PPBN bertujuan selain untuk menghasilkan manusia Indonesia yang
berkualitas yang mampu mengembangkan kemampuan dan kemauan untuk membela dan
mempertahankan bangsa, negara, dan tanah air, juga memberikan bekal sebagai warga
negara Indonesia yang baik, khususnya dalam membela kehidupan berbangsa dan
bernegara, serta menumbuhkan motivasi dan pengabdian berupa rasa memiliki, rasa
tanggung jawab, dan keikutsertaan dalam pembangunan nasional agar tercipta lingkungan
yang aman, tentram, dan damai.
2. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib
Pelatihan dasar kemiliteran bukan hanya diikuti oleh TNI, melainkan juga oleh para
mahasiswa di perguruan tinggi. Para mahasiswa tersebut mendapat pelatihan dasar militer
yang kemudian terbentuk dalam wadah organisasi Resimen Mahasiswa (Menwa). Para
mahasiswa yang telah menjadi anggota menwa berarti telah siap mengikuti pelatihan
dasar kemiliteran dan mereka siap untuk ikut serta dalam usaha membela negara.
3. Pengabdian sebagai Tentara Nasional Indonesia
Prajurit TNI mempunyai peranan pokok dalam sistem pertahanan keamanan nasional,
yaitu sebagai kekuatan utama. Sejak perang kemerdekaan sampai sekarang, peranan TNI
sangat penting dalam rangka membela dan mempertahan serta menjaga keamanan negara
dan bangsa. Segenap prajurit TNI harus siap sedia untuk terpanggil kapan dan dimana
pun mereka ditugaskan untuk menjaga, mengawal negara dan bangsa, terlebih lagi jika
negara sedang mendapat ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri.
Dimana repormasi, terjadi perubahan-perubahan di berbagai aspek kehidupan,
termasuk dibidang pertahanan dan keamanan. Dahulu, TNI dan Polri merupakan satu
kesatuan, tetapi sejak ditetapkannya ketetapan MPR-RI No. VI/MPR/2000 tentang peran
TNI dan Polri, ada pemisahan kedua lembaga tersebut dalam arti pembagian tugas.
Menurut ketetapan MPR tersebut, TNI adalah alat negara yang berperan dalam
pertahanan negara, sedangkan Polri adalah alat negara yang berperan dalam memelihara
keamanan.
4. Pengabdian sesuai dengan propesinya
Upaya bela negara tidak hanya dilakukan melalui cara-cara militer, tetapi juga bisa
dilakukan dengan cara nonmiliter. Misalnya, sebagai atlet nasional bisa mengharumkan
nama bangsa dengan meraih juara atau medali dalam pertandingan olahraga. Selain itu,
siswa yang mengikuti olimpiade pelajaran di luar negeri dan mendapatkan penghargaan
merupakan prestasi yang menunjukkan upaya bela negara

D. Ancaman dalam bidang pertahanan dan keamanan


Ancaman terhadap pertahanan dan keamanan meliputi ancaman dari dalam dan luar
negeri yang berpotensi mengganggu kelancaran operasional suatu negara dengan
menimbulkan rasa tidak nyaman pada warganya. Ancaman seperti ini dapat merusak keutuhan
dan persatuan suatu bangsa. Dalam bidang keamanan dan pertahanan, ancaman biasanya
berupa ancaman militer. Munculnya sikap primitif dan kesukuan di kalangan warga negara
merupakan contoh ancaman non-militer terhadap pertahanan dan keamanan. Primordialisme
adalah cara berpikir yang menjunjung tinggi tradisi dan kepercayaan yang ditanamkan kepada
kita semasa kecil. Sebuah ideologi yang dikenal sebagai tribalisme mengutamakan sukunya
sendiri. Konflik suku dipicu oleh sikap-sikap di suatu wilayah yang dapat membahayakan
integrasi nasional. Padahal, primordialisme dan tribalisme bisa menimbulkan dampak negatif
hingga berujung pada separatisme. Separatisme adalah pola pikir yang berupaya membentuk
bangsa baru dengan memutus hubungan dengan bangsa lama.

Tujuan keseluruhan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta adalah memelihara
pertahanan dan keamanan negara yang meliputi seluruh rakyat, seluruh aset nasional,
termasuk sarana dan prasarana, serta seluruh wilayah negara secara keseluruhan. Terwujudnya
hak dan kewajiban setiap warga negara merupakan landasan pelaksanaan sishankamrata.
Pilihan terbaik bagi pertahanan Indonesia adalah sistem keamanan dan pertahanan global.
Sebab, pelaksanaannya bertumpu pada kekuatan sendiri dan didasarkan pada hak dan
kewajiban warga negara dalam rangka upaya pertahanan negara. Meskipun Indonesia
mengalami kemajuan, sistem pertahanan ini tetap merupakan keputusan pembangunan yang
bijaksana.

Ciri-ciri apa yang membedakan sistem perlindungan global untuk semua orang? Sistem
pertahanan dan keamanan rakyat secara umum mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Pendekatan populis terhadap keamanan dan pertahanan adalah pendekatan yang


mengutamakan kebutuhan seluruh rakyat.
b. Negara berkomitmen terhadap universalitas, artinya seluruh sumber daya yang ada
digunakan untuk pertahanan.
c. Regional, yaitu kekuatan pertahanan yang tersebar di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia sesuai dengan ciri geografis negara sebagai negara kepulauan.

Berikut ini adalah beberapa bagian yang membentuk sistem pertahanan dan keamanan
seluruh rakyat secara keseluruhan: Kekuatan utama sistem pertahanan adalah

a. Tentara Nasional Indonesia.


b. Kepolisian Negara Republik Indonesia yang berfungsi sebagai aparat keamanan
utama.
c. Rakyat sebagai kekuatan pendukung

E. Cara Menerapkan SISHANKAMRATA untuk Menghadapi Ancaman


Tahun-tahun awal penerapan Sishankamrata penuh dengan kesulitan. Kurangnya
koordinasi antara sektor militer dan sipil merupakan salah satu masalah terbesar. Militer
terbiasa bekerja sendiri, sehingga gagasan untuk melibatkan warga sipil dalam operasi
pertahanan mendapat tentangan. Partai Komunis Indonesia (PKI), yang memandang
Sishankamrata sebagai ancaman terhadap otoritasnya, juga menentang pemerintah.
Pemerintah tetap melaksanakan Sishankamrata meskipun terdapat kesulitan-kesulitan. Untuk
mendukung upaya pertahanan negara, organisasi sipil didirikan, dan militer direorganisasi
untuk mencerminkan prinsip-prinsip doktrin. Upaya propaganda yang signifikan juga dimulai
oleh pemerintah untuk memajukan Sishankamrata dan mendorong keterlibatan warga dalam
pertahanan negara. Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Indonesia memiliki konsep
yang dikenal dengan “Sishankamrata” yang menyerukan kolaborasi antara angkatan
bersenjata dan masyarakat umum untuk melindungi kepentingan strategis Indonesia dari
segala bahaya.

Prinsip-prinsip Sishankamrata dituangkan dalam keputusan ini dan mencakup penggunaan


taktik gerilya, partisipasi masyarakat dalam semua aspek pertahanan negara, dan integrasi
unsur militer, polisi, dan sipil. Badan Koordinasi Sishankamrata dibentuk berdasarkan
keputusan untuk mengkoordinasikan penyebaran doktrin tersebut.

F. UPAYA PENYELENGGARAAN PERTAHANAN KEAMANAN NEGARA


 Pasal 7
Upaya pertahanan maupun upaya keamanan diwujudkan dalam sistem pertahanan
Keamanan rakyat semesta dengan mendayagunakan sumber daya nasional dan
prasarana Nasional secara menyeluruh, terpadu dan terarah, adil dan merata serta
diselenggarakan Oleh Pemerintah dan dipersiapkan secara dini.
 Pasal 8
Perlawanan rakyat semesta memiliki sifat-sifat:
a) Kerakyatan, yaitu keikutsertaan seluruh rakyat warga negara sesuai dengan
Kemampuan dan keahlian dalam komponen kekuatan pertahanan keamanan
negara;
b) Kesemestaan, yaitu seluruh daya bangsa dan negara mampu memobilisasikan diri
guna menanggulangi setiap bentuk ancaman dari luar negeri maupun dari dalam
Negeri;
c) Kewilayahan, yaitu seluruh wilayah negara merupakan tumpuan perlawanan dan
segenap lingkungan didayagunakan untuk mendukung setiap bentuk perlawanan
secara berlanjut.
 Pasal 9
Perlawanan rakyat semesta diwujudkan dengan:
a) Mempersenjatai rakyat secara psikis dengan ideologi Pancasila dan secara fisik
dengan keterampilan bela negara yang diselenggarakan oleh Pemerintah;
b) Mendayagunakan kemanunggalan Angkatan Bersenjata termasuk anggota
cadangan Tentara Nasional Indonesia dalam dinas aktif sebagai kekuatan
pertahanan keamanan negara dengan seluruh rakyat Indonesia sebagai sumber
Kekuatan.
 Pasal 10
Sistem pertahanan keamanan rakyat semesta dibina untuk mewujudkan daya dan
kekuatan tangkal dengan membangun, memelihara dan mengembangkan secara
terpadu dan terarah. segenap komponen kekuatan pertahanan keamanan negara, yang
terdiri atas:
a. Rakyat Terlatih sebagai komponen dasar;
b. Angkatan Bersenjata beserta Cadangan Tentara Nasional Indonesia sebagai
komponen utama;
c. Perlindungan Masyarakat sebagai komponen khusus;
d. Sumber daya alam, sumber daya buatan dan prasarana nasional sebagai
komponen pendukung.
 Pasal 11
Rakyat Terlatih merupakan komponen dasar bagi kesemestaan dan keserbagunaan
penyelenggaraan pertahanan keamanan negara yang mampu melaksanakan fungsi
Ketertiban Umum, Perlindungan Rakyat, Keamanan Rakyat dan Perlawanan Rakyat.
 Pasal 12
Angkatan Bersenjata sebagai kekuatan pertahanan keamanan negara bagi
kesiapsiagaan dan ketanggapsegeraan penyelenggaraan pertahanan keamanan negara
melaksanakan fungsi selaku penindak dan penyanggah awal terhadap setiap ancaman
dari luar negeri maupun dari dalam negeri, serta pelatih rakyat bagi pelaksanaan tugas
pertahanan keamanan negara.
 Pasal 13
Perlindungan Masyarakat merupakan komponen khusus kekuatan pertahanan
keamanan Negara bagi keselamatan masyarakat dalam penyelenggaraan pertahanan
keamanan Negara, melaksanakan fungsi menanggulangi akibat bencana perang,
bencana alam atau Bencana lainnya maupun memperkecil akibat malapetaka yang
menimbulkan kerugian Jiwa dan harta benda.
 Pasal 14
Sumber daya alam, sumber daya buatan dan prasarana nasional sebagai komponen
Pendukung kekuatan pertahanan keamanan negara didayagunakan bagi peningkatan
daya dan hasil guna serta kelancaran dan kelangsungan upaya pertahanan keamanan
negara.
 Pasal 15
Pendayagunaan sumber daya nasional dan prasarana nasional bagi pertahanan
keamanan Negara dilandaskan pada kebijaksanaan untuk senantiasa menjamin
kemampuan bangsa dan negara dalam meniadakan setiap ancaman dari luar negeri
maupun dari dalam negeri.

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
Hakikat ancaman yang dihadapi oleh bangsa Indonesia ditimbulkan oleh adanya
kerawanan-kerawanan di dalam tubuh bangsa Indonesia sendiri yang dieksploitasi oleh
golongan- golongan tertentu yang tidak senang dengan pemerintah Indonesia se- hingga
akan menimbulkan gejolak sosial, ketegangan sosial, krisis nasional, dan pemberontakan.
Terdapat empat komponen dalam sishankamrata sebagai upaya menjaga pertahanan
dan keamanan negara. Empat komponen sishankamrata adalah Komponen intelijen,
Pertahanan, Keamanan dan Komponen siber.
Hakikat pertahanan keamanan adalah perlawanan rakyat semesta terhadap setiap
bentuk ancaman terhadap keselamatan bangsa dan negara, yang penyelenggaraannya
disusun dalam suatu sistem pertahanan keamanan rakyat semesta dan dilandasi oleh
kesadaran warga negara atas kekuatan sendiri, keyakinan menang dan pantang menyerah,
baik menyerah maupun menyerahkan wilayah.
Upaya pertahanan dan keamanan negara mencakup pelatihan dan penggunaan sumber
daya buatan serta seluruh infrastruktur fisik dan psikis bangsa dan negara. Seperti
Pendidikan pendahuluan bela negara (PPBD), Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib,
Pengabdian sebagai Tentara Nasional Indonesia dan Pengabdian sesuai dengan
propesinya.
Tujuan keseluruhan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta adalah
memelihara pertahanan dan keamanan negara yang meliputi seluruh rakyat, seluruh aset
nasional, termasuk sarana dan prasarana, serta seluruh wilayah negara secara keseluruhan.
Daftar Pustaka

A, T. d. (2019). Explore pendidikan pancasila dan kewarganegaraan jilid 2 untuk MA/SMK/MAK Kelas
XI. Bandung: penerbit duta.

purwantoso, S. A. (2023). sistem pertahanan rakyat semesta menyongsong indonesia emas 2024.
Bandung: Indonesia Emas group.

Simanjuntak, P. (n.d.). pendidikan kewarga negaraan. GRASINDO (gramedia widiasarana indonesia.

Supriyanto, M. (2014). Ilmu pertahanan. jakarta.

Anda mungkin juga menyukai