Anda di halaman 1dari 11

UNSUR - UNSUR KETAHANAN NASIONAL

DAN
MENGANALISIS STRATEGI INTEGRASI NASIONAL

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
TRISILIA BAKUE (1221003)
FEBRIANI BAKUE (1221004)
PASKALINA LISNAWATI (1221010)
MARIA LENI MARLINA (1221011)

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
GEMA INSAN AKADEMIK
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah kami panjatkan segala puji syukur atas limpahannya,
karena telah melimpahkan ramhat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan pihak yang mendorong atau
memotivasi pembuatan makalah ini supaya lebih baik dan lebih efesien. Kami
mengucapkan terima kasih kepada semua sumber yang turut membantu.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
tercipta nya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Makassar, 2 Juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG............................................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH........................................................................................... 1
1.3 TUJUAN................................................................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................ 2


2.1 UNSUR – UNSUR KETAHANAN NASIONAL....................................................... 2
A. PENDEKATAN KETAHANAN NASIONAL............................................. 2
B. HAKIKAT KETAHANAN NASIONAL...................................................... 3
C. SIFAT-SIFAT DARI KETAHANAN NASIONAL...................................... 3
D. ASAS-ASAS KETAHANAN NASIONAL.................................................. 4
E. KEDUDUKAN DAN FUNGSI DARI KETAHANAN NASIONAL........... 4
2.2 PENDEKATAN ASTAGATRA DALAMPEMECAHAN MASALAH..................... 5

BAB III PENUTUP................................................................................................................ 7

3.1 KESIMPULAN........................................................................................................... 7

3.2 SARAN....................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 8
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh


bangsa. Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain,
karena potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam
yang banyak. Kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam.
Terbukti, setelah perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI, ancaman dan
gangguan dari dalam juga timbul, dari yang bersifat kegiatan fisiksampai yang idiologis.
Meski demikian, bangsa Indonesia memegang satu komitmen bersama untuk tegaknya
negara kesatuan Indonesia. Dorongan kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan
letak geografis dengan dihadapkan pada lingkungan dunia yang serba berubah akan
memberikan motivasi dalam menciptakan suasana damai.

Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang
membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia mampu
kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampu menegakkan wibawa
pemerintahan dari gerakan separatis.

Ketahanan nasional Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang


meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi , berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam
menggapai dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang
dating dari luar dan dari dalam untuk menjamin identitas, integrasi, kelangsungan hidup
bangsa dan Negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu Ketahanan Nasional ?
2. Apa saja sifat-sifat dari Ketahanan Nasional ?
3. Apa asas-asas Ketahanan Nasional ?
4. Bagaimana kedudukan dan fungsi dari Ketahanan Nasional ?
5. Apa saja yang termasuk ruang lingkup Ketahanan Nasional ?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dari Ketahanan Nasional
2. Mengetahui sifat-sifat dari Ketahanan Nasional
3. Mengetahui asas-asas Ketahanan Nasional
4. Mengetahui kedudukan dan fungsi dari Ketahanan Nasional
5. Mengetahui ruang lingkup Ketahanan Nasional
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.1 UNSUR – UNSUR KETAHANAN NASIONAL

A. PENDEKATAN KETAHANAN NASIONAL


Tujuan nasional menjadi pokok pikiran ketahanan nasional karena sesuatu organisasi
dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan akan selalu berhadapan dengan masalah-
masalah internal dan eksternal sehingga perlu kondisi yang siap menghadapi.

Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa, berisi keulatan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik
yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan mengejar tujuan perjuangan nasionalnya.

Adapun konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia sebagai berikut :


Konsepsi Ketahanan Nasional memiliki latar belakang sejarah kelahirannya di
Indonesia. Gagasan tentang ketahanan nasional bermula pada awal tahun 1960-an pada
kalangan militer angkatan darat dari SSKAD yang sekarang berubah menjadi SESKOAD
(Sunardi, 1997). Masa itu adalah sedang meluasnya pengaruh komunisme seperti Laos,
Vietnam dan sebagainya sampai ke Indonesia.

Dalam pemikiran Lembanas tahun 1968 tersebut telah ada kemajuan konseptual
berupa ditemukannya unsur-unsur dari tata kehidupan asional yang berupa ideologi
politik, dari tinggalnya konsep kekuatan, meskipun dalam ketahanan nasional sendiri
terdapat konsep kekuatan.

Konsepsi ketahanan nasional untuk pertama kalinya dimasukkan ke dalam GBHN 1973
yaitu ketetapan MPR No. IV/MPR/1973. Rumusan ketahanan nasional dalam GBHN
1998 sebagai berikut:
1) Untuk tetap memungkinkan berjalannya pembangunan nasional yang selalu harus menuju
ke tujuan yang ingin dicapai dan agar dapat secara efektif diletakkan dari hambatan,
tantangan, ancaman dan gangguan yang timbul dari dalam maupun dari luar.
2) Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi darikondisi tiap aspek
kehidupan bangsa dan negara.
3) Ketahanan nasional meliputi ketahanan ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya serta
pertahanan dan keamanan.
4) Ketahanan ideologi adalah kondisi mental bangsa Indonesia yang berlandaskan keyakinan
dan kebenaran ideologi pancasila yang mengandung kemampuan untuk menggalang dan
memelihara persatuan dan kesatuan nasiona, kemampuan menangkal penetrasi ideologi
asing serta nilai-nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
5) Ketahanan politik adalah kondisi kehidupan politik bangsa Indonesia yang berlandaskan
demokrasi politik berdasarkan pancasila dan UUD 1945 yang mengandung kemampuan
memelihara sistem politik yang sehat dan dinamis serta kemampuan menerapkan politik
luar negeri yang bebas aktif.
6) Ketahanan ekonomi adalah kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang berlandaskan
demokrasi ekonomi pancasila yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas
ekonomi yang sehat dan dinamis serta kamampuan menciptakan kemandirian ekonomi
nasional dengan daya saing tinggi dan mewujudkan kemakmuran rakyatyang adil dan
merata.
7) Ketahanan sosial dan budaya adalah kondisi kehidupan sosial budaya yang dijiwai
kepribadian nasional berdasarkan pancasila yang mengandung kemampuan membentuk dan
mengembangkan kehidupan sosial da budaya manusia dan masyarakat Indoesia yang
beriman dan bertaqwa terhadap TYME, rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju,
dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi, seimbang serta kemampuan
menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
8) Ketahanan pertahanan dan keamanan adalah kondisi daya tangkat bangsa yang dilandas
kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas
pertahanan dan keamanan negara yang dinamis. Mengamankan pembangunan dan hasil-
hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala
bentuk ancaman.

B. HAKIKAT KETAHANAN NASIONAL


Pada hakikatnya ketahanan nasional adalah kemampuan dan ketangguhan bangsa
untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara.
Penyelenggaraan ketahanan nasional menggunakan pendekatan kesejahteraan nasional dan
keamanan nasional di dalam kehidupan nasionalnya. Kesejahteraan untuk mencapai
ketahanan nasional dapat di gambarkan sebagai kemampuan bangsa menumbuhkan dan
menyumbangkan nilai-nilai nasionalnya menjaadi kemakmuran sebesar-besarnya yang
adil dan merata. Sedangkan keamanan yang mewujudkan ketahanan nasional adalah
kemmpuan bangsa melindungi eksistensinya dan nilainilai nasionalnya terhadap ancaman
dari dalam maupun luar.

C. SIFAT-SIFAT DARI KETAHANAN NASIONAL


Ketahanan Nasional memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
a) Manuggal
Antara trigatra (aspek alamiah)dan pancagatra (aspek sosial). Sifat integratif tidak dapat
diartikan mencampuradukan semua aspek sosial tetapi integrasi dilaksanakan secara
serasi dan selaris.
b) Marwas Ke Dalam
Tannas terutama di arahkan kepada diri bangsa dan negara itu sendiri, karena bertujuan
mewujudkan hakekat dan sifat nasionalnya sendiri. Hal ini tidak berarti bahwa dianut
sikap isolasi atau nasionalisme sempit.
c) Berkewibawaan
Tannas sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal tersebut mewujudkan
kewibawaan nasional yang harus diperhitungkan oleh pihak lain dan mempunyai daya
pencegah.
d) Berubah Menurut Waktu
Suatu bangsa tidaklah tetap adanya, dapat meningkat atau menurun dan bergantung
kepada situasi dan kondisi bangsa itu sendiri.
e) Tidak Membenarkan Sikap Adu Kekuasaan dan Adu Kekuatan
Konsep adu kekuasaan dan adu kekuatan bertumpu pada kekuatan fisik, maka sebaliknya
ketahanan nasional tidak mengutamakan kekuatan fisik saja tapi memanfaatkan daya dan
kekuatan lainnya, seperti kekuatan moral yang da pada suatu bangsa.
f) Percaya Pada Diri Sendiri
Ketahanan nasional dikembangkan dan ditingkatkan berdasarkan sikap mental percaya
pada diri sendiri.
g) Tidak Bergantung Kepada Pihak Lain.

D. ASAS-ASAS KETAHANAN NASIONAL


Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun
berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut adalah
sebagai berikut (Lemhannas, 2000: 99 – 11).

a. Asas kesejahtraan dan keamanan


Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu
maupun masyarakat atau kelompok. Didalam kehidupan nasional berbangsa dan
bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan ini biasanya menjadi tolak ukur bagi
mantap/tidaknya ketahanan nasional.
b. Asas komprehensif/menyeluruh terpadu
Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek tersebut
berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan seimbang.
c. Asas kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan
tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal
hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini
dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang
bersifat merusak/destruktif.

E. KEDUDUKAN DAN FUNGSI DARI KETAHANAN NASIONAL


a. Kedudukan :
Ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh
bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di implementasikan secara
berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan,
wawasan nusantara dan ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual,
yang didasari oleh Pancasil sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan
konstisional dalam paradigma pembangunan nasional.
b. Fungsi :
Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu
dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola
kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter – regional (wilayah), inter –
sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir
yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi,
maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam
cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan
nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan
pembangunman nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu, yang
dilaksanakan sesuai dengan rancangan program.

2.2 PENDEKATAN ASTAGATRA DALAMPEMECAHAN MASALAH


Sebagaimana telah dinyatakan sebelumnya, pengertian ketahanan nasional terdiri atas 3
konsep, yakni Ketahanan Nasional sebagai kondisi, Ketahanan Nasional sebagai metode atau
pendekatan, dan Ketahanan Nasional sebagai doktrin pengaturan bernegara.

Sebagai kajian akademik, kita tidak menggunakan konsepsi ketahanan sebagai doktrin
tetapi sebagai kondisi. Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi
dari kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara. Aspek kehidupan tersebut telah
dielaborasi dalam wujud Asta Gatra yang meliputi Tri Gatra (aspek alamiah) dan Panca Gatra
(aspek sosial). Ketahanan nasional juga merupakan pendekatan yang utuh menyeluruh, yakni
mencerminkan keterpaduan antara segala aspek kehidupan nasional bangsa. Aspek tersebut
juga telah terangkum dalam Asta Gatra Ketahanan Nasional.

Dengan demikian, ketahanan nasional Indonesia akan semakin kuat dan kokoh, jika
dilakukan upaya pembinaan dan pengembangan terhadap setiap aspek (gatra) secara
terencana, terpadu, dan berkesinambungan. Pembinaan Ketahanan Nasional dilakukan dengan
menggunakan pendekatan Asta Gatra (delapan aspek), yang merupakan keseluruhan dari
aspek-aspek kehidupan bangsa dan negara Indonesia.

Pembinaan terhadap aspek sosial penting dilakukan sebab aspek ini bersifat dinamis, lebih
mudah berubah dan termasuk dalam intagible factor. Pembinaan terhadap aspek ideologi,
yakni ideologi Pancasila adalah berkaitan dengan 5 (lima) nilai dasar yang dikandungnya,
yang terjabarkan dalam nilai instrumental dalam UUD 1945. Amandemen atas UUD 1945
serta adanya rencana perubahan yang akan datang harus terus dapat dikembalikan pada nilai
dasar Pancasila. Dalam hal ini Pancasila tetap ditempatkan sebagai kaidah penuntun hukum,
termasuk UUD 1945. Sebagai cita hukum, Pancasila harus tetap diletakkan sebagai fungsi
konstitutif dan regulatif bagi norma hukum Indonesia. Di sisi lain, pendidikan mengenai
ideologi Pancasila perlu terus dijalankan dalam sistem pendidikan nasional.

Pembinaan kehidupan politik dewasa ini mengarah pada sistem politik demokrasi dan budaya
demokrasi. Pengembangan sistem politik diarahkan pada
penyempurnaan struktur politik yang dititikberatkan pada proses pelembagaan demokrasi dengan
menata hubungan antara kelembagaan politik dan kelembagaan pertahanan keamanan dalam
kehidupan bernegara. Di sisi lain pengembangan budaya politik yang dititikberatkan pada
penanaman nilai-nilai demokratis terus diupayakan melalui penciptaan kesadaran budaya dan
penanaman nilai-nilai politik demokratis, terutama penghormatan nilai-nilai HAM, nilai-nilai
persamaan, anti-kekerasan, serta nilai-nilai toleransi, melalui berbagai wacana dan media serta
upaya mewujudkan berbagai wacana dialog bagi peningkatan kesadaran mengenai pentingnya
memelihara persatuan bangsa. Jika kehidupan politik berlangsung demokratis dan stabil maka
ketahanan politik bangsa akan terjaga.

Gatra ekonomi diarahkan pada landasan yang bertumpu pada kekuatan pertumbuhan ekonomi,
pemerataan dan stabilitas ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, jika hanya dinikmati oleh
sebagian masyarakat justru dapat melemahkan ketahanan bangsa. Oleh karena itu pengembangan
ekonomi harus dilakukan dengan pendekatan yang menyeluruh dan seimbang, konsisten dan adil.
Kemiskinan terjadi bukan sekadar karena belum terpenuhinya kebutuhan pokok, tetapi karena
tidak adanya hak dan akses untuk memenuhi kebutuhan pokok. Akses tidak hanya mencakup
ketersediaan pasokan kebutuhan pokok yang berkualitas sesuai dengan lokasi kebutuhan,
tetapi juga keterjangkauan harganya, dan keamanan pasokan sepanjang waktu.

Dalam mewujudkan kepentingan nasional tersebut, pertahanan negara Indonesia


diselenggarakan
untuk menangkal dan mencegah segala bentuk ancaman dan gangguan, baik yang bersumber
dari luar maupun dari dalam negeri. Dalam mewujudkan komitmen bangsa Indonesia yang
anti-penjajahan dan penindasan suatu bangsa terhadap bangsa yang lain, orientasi
penyelenggaraan pertahanan negara diarahkan untuk sebesar-besarnya mewujudkan daya
tangkal bangsa yang handal.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Negara Indonesia adalah negara yang solid terdiri dari berbagai suku dan bangsa, terdiri
dari banyak pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika kita sebagai warga negara ingin
mempertahankan daerah kita dari ganguan bangsa/negara lain, maka kita harus
memperkuat ketahanan nasional kita. Ketahanan nasional adalah cara paling ampuh,
karena mencakup banyak landasan seperti : Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945
sebagai landasan konstitusional dan Wawasan Nusantara sebagai landasan visional, jadi
dengan demikian katahanan nasional kita sangat solid.

Ketahanan nasional hanya dapat terwujud kalau meliputi seluruh segi kehidupan bangsa
yang biasanya kita namakan aspek social kehidupan, meliputi
Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Hankam. Juga meliputi aspek alam, yaitu
Geografi, Penduduk dan Kekayaan Alam. Di lingkungan Lembaga Ketahanan Nasioanal
seluruh segi kehidupan bangsa dinamakan Astra Gatra, terdiri dari Panca Gatra (social)
dan Tri Gatra (Alam). Seluruhnya itu harus selalu diusahakan untuk memberikan
peranannya dalam perwujudan Kesejahteraan dan Keamanan.

Keamanan nasional yang mendukung suasana kondusif dalam mewujudkan tujuan


pembangunan nasional sangat diperlukan, dimana sistem keamanan nasional meliputi
keamanan individu,kebebasan,jiwa dan harta individu dan keluarganya; keamanan publik
yang berkaitan dengan pemeliharaan keamanan penyelenggaraan pemerintah
Negara,pelayanan dan pengayoman terhadap rakyat dan masyarakat; keamanan internal
yang menyangkut pemeliharaan keamanan dalam negeri meliputi seluruh perikehidupan
rakyat, masyarakat, bangsa dan Negara; pertahanan nasional yang meliputi pemeliharaan
keamanan kemerdekaan bangsa, kedaulatan Negara, keutuhan wilayah Negara dan
keamanan vital national interest pada umumnya.

2. Saran
Indonesia merupakan Negara yang kompleks, kaya akan sumber daya alam dimana
sangat banyak sekali kelompok yang berusaha merebutnya. Sebab kita sebagai pemuda
haruslah ikut aktif dalam menjaga keutuhan Indonesia, dengan mengetahui dan memahami
teori dari Ketahanan Nasional yang selanjutnya akan dipakai untuk memperjuangkan dan
mempertahankan kesatuan Indonesia. Jangan mudah menerima ideologi dari negara asing
yang malah membawa kita menjauh dari ideologi sendiri dan berdampak pada
melemahnya Ketahanan Nasional, dengan semangat pejuang yang kita warisi penulis
berharap para pemuda dapat membantu dan mempelopori terbentuknya Ketahanan
Nasional yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

Sumartana, Th. 2001. Pluralisme, Konflik, dan Pendidikan Agama di Indonesia.


Yogyakarta: Interfidei.
Sunardi. 1997. Teori ketahanan nasional. Jakarta; HASTANAS Surbakti,
Ramlan. 1992. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT. Grasindo.
Tim ICCE UIN. 2003. Pendidikan Kewargaan. Demokrasi, Hak Asasi Manusia
dan Masyarakat Madani. Edisi Revisi. Jakarta: Prenada Media.
Undang-Undang No 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara Undang-
Undang No 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia
Undang-undang Republik Indonesia, Nomor 39 tahun 1999, tentang Hak asasi
Manusia
Utrecht, E. 1966. Pengantar dalam Hukum Indonesia. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai