Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BUDAYA DAN KEBUDAYAAN SERTA MANUSI SEBAGAI


MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL

OLEH :

NAMA : TRISILIA BAKUE


NIM : 1221003

  

                                                                                                                                           
                         

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
GEMA INSAN AKADEMIK
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita selalu panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas segala nikmat yang telah
diberikan kepada kita semua sehingga penyusunan makalah dengan judul “Budaya dan
kebudayaan serta manusia sebagai makhluk individu dan sosial” dapat terselesaikan tepat
pada waktunya. Shalawat serta salam selalu kita kirimkan kepada panutan dan tauladan hidup
kita, yakni nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa hidup kita ini dari zaman kegelapan
ke zaman terang-benderang.
Dalam penyusunan makalah ini. Penulis tidak dapat menyelesaikan makalah ini tanpa
adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis sangat berterima
kasih kepada pihak pihak yang telah mendukung pembuatan makalah ini.
Sungguh merupakan suatu kebanggaan dari penulis apabila makalah ini dapat terpakai
sesuai fungsinya, dan pembacanya dapat mengerti dengan jelas apa yang dibahas didalamnya.
Tidak lupa juga penulis menerima kritikan dan saran yang membangun, yang sangat
diharapkan demi memperbaiki pembuatan makalah di kemudian hari.

Makasar, September 2021

TRISILIA BAKUE
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................ 1
1.3 Tujuan............................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sistem Budaya Dan Kebudayaan.................................................................... 2
2.2 Unsur Unsur kebudayaan................................................................................ 2
2.3 Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial........................... 5
2.4 Interaksi Sosial................................................................................................. 6

BAB III PENUTUP


3.1 KESIMPULAN................................................................................................. 8
3.2 SARAN.............................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia dalam kesehariannya tidak akan lepas dari budaya dan kebudayaan, karena
manusia adalah pencipta dan pengguna budaya dan kebudayaan itu sendiri. Manusia hidup
karena adanya budaya dan kebudayaan, sementara itu budaya dan kebudayaan akan terus hidup
dan berkembang manakala manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya.
Dengan demikian manusia dengan budaya dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama
lain, karena dalam kehidupannya tidak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil budaya
kebudayaan, setiap hari manusia melihat dan menggunakan kebudayaan.
Rasa saling menghormati dan menghargai akan tumbuh apabila antar sesama manusia
menjujung tinggi kebudayaan sebagai alat pemersatu kehidupan, alat komunikasi antar sesama
dan sebagai ciri khas suatu kelompok masyarakat. Kebudayaan berperan penting bagi kehidupan
manusia dan menjadi alat untuk bersosialisasi dengan manusia yang lain dan pada akhirnya
menjadi ciri khas suatu kelompok manusia. Manusia sebagai mahluk sosial membutuhkan alat
sebagai jembatan yang menghubungkan dengan manusia yang lain yaitu kebudayaan.
Selain itu manusia juga berperan sebagia makhluk individu dan makhluk sosial dengan
arti manusia tergantung dan juga berinteraksi dengan sesama, maka dari itu manusia senaniasa
tidak terlepaskan dengan interaksi antara individu manusia, interaksi antar kelompok dan
interaksi dengan lainnya Perkembangan manusia secara perorangan pun melalui tahapan –
tahapan yang memerlukan waktu yang sangat lama untuk bisa menjadi dewasa, untuk
perkembangan potensi pada diri semakin berkembang di perlukan proses berupa pendidikan
yang bermutu untuk bisa berkembang dengan baik Secara umum sebenarnya manusia merupakan
makhluk individu dan makhluk sosial yang mempunyai kesempatan yang sama dalam berbagai
hidup di kehidupan bermasyarakat, artinya setiap manusia memiliki hak, kewajiban dan
kesempatan yang sama untuk menguasai sesuatu 

1.2 Rumusan Masalah


Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalh ini yaitu
1. Apa yang dimaksud dengan budaya dan kebudayaan?
2. Apakah unsur unsur dalam kebudayaan?
3. apa alasan manusia dikatan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial?
4. Apa yang dimaksud dengan interaksi sosial?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian budaya dan kebudayaan
2. Untuk mengetahui unsur unsur dalam kebudayaan
3. Untuk mengetahui alasan manusia dikatan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
4. Untuk mengetahui pengertian interaksi sosial

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sistem Budaya Dan Kebudayaan

Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu
kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan
aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem juga kumpulan elemen
berhubungan yang menjadi kesatuan atau kebulatan yang kompleks. Sistem merupakan jarintan
kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, untuk menjalankan fungsi masing-masing
untuk menghasilkan atau menyelesaikan sesuatu yang menjadi sasaran bersama.
Kata “sistem” banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum
diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang
pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem
adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia budaya diartikan sebagai pikiran, akal budi atau
adat-istiadat. Secara tata bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang
cenderung menunjuk pada pola pikir manusia. Sedangkan menurut E.B. Taylor Budaya adalah
suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum,
adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia sebagai anggota
masyarakat.
Edward B. Tylor berpendapat bahwa kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks,
yang di dalamnya termuat  kepercayaan, pengetahuan, kesenian, moral, adat istiadat, hukum, dan
kemampuan-kemampuan lain yang diperoleh seseorang sebagai bagian dari masyarakat.
Jadi Sistem Budaya merupakan bentuk abstrak dari kebudayaan.. Sistem budaya
merupakan ide dan gagasan manusia yang hidup bermasyarakat.  Ide manusia tersebut tidak
terlepas melainkan berkaitan satu dengan lainnya dalam sebuah sistem. Oleh karena itu sistem
budaya adalah salah satu bagian dari kebudayaan, yaitu adat istiadat yang didalamnya termasuk
sistem norma, nilai budaya, dan semua norma yang hidup dan berkembang di masyarakat.
Sistem kebudayaan di Indonesia menggunakan semboyan negara kepulauan ini. ‘Bhineka
tunggal Ika’. Walaupun berbeda-beda tapi tetap satu. Dengan ini diartikan bahwa rakyat bangsa
ini diharapkan kelak menjadi bangsa yg tentram, rukun, damai, sejahtera antar penduduk
daerahnya.

2.2 Unsur – Unsur Kebudayaan


Menurut Koentjaraningrat, istilah universal menunjukkan bahwa unsur-unsur kebudayaan
bersifat universal dan dapat ditemukan di dalam kebudayaan semua bangsa yang tersebar di
berbagai penjuru dunia.Ketujuh unsur kebudayaan tersebut adalah :
1.  Sistem Bahasa
Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan sosialnya untuk
berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya. Dalam ilmu antropologi, studi mengenai

2
bahasa disebut dengan istilah antropologi linguistik. Menurut Keesing, kemampuan manusia
dalam membangun tradisi budaya, menciptakan pemahaman tentang fenomena sosial yang
diungkapkan secara simbolik, dan mewariskannya kepada generasi penerusnya sangat
bergantung pada bahasa. Dengan demikian, bahasa menduduki porsi yang penting dalam
analisa kebudayaan manusia.
Menurut Koentjaraningrat, unsur bahasa atau sistem perlambangan manusia secara
lisan maupun tertulis untuk berkomunikasi adalah deskripsi tentang ciri-ciri terpenting dari
bahasa yang diucapkan oleh suku bangsa yang bersangkutan beserta variasivariasi dari
bahasa itu. Ciri-ciri menonjol dari bahasa suku bangsa tersebut dapat diuraikan dengan cara
membandingkannya dalam klasifikasi bahasa-bahasa sedunia pada rumpun, subrumpun,
keluarga dan subkeluarga. Menurut Koentjaraningrat menentukan batas daerah penyebaran
suatu bahasa tidak mudah karena daerah perbatasan tempat tinggal individu merupakan
tempat yang sangat intensif dalam berinteraksi sehingga proses saling memengaruhi
perkembangan bahasa sering terjadi.
2.  Sistem Pengetahuan

Sistem pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan sistem peralatan hidup
dan teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide
manusia. Sistem pengetahuan sangat luas batasannya karena mencakup pengetahuan
manusia tentang berbagai unsur yang digunakan dalam kehidupannya.
Masyarakat pedesaan yang hidup dari bertani akan memiliki sistem kalender
pertanian tradisional yang disebut system pranatamangsa yang sejak dahulu telah digunakan
oleh nenek moyang untuk menjalankan aktivitas pertaniannya. Menurut Marsono,
pranatamangsa dalam masyarakat Jawa sudah digunakan sejak lebih dari 2000 tahun yang
lalu. Sistem pranatamangsa digunakan untuk menentukan kaitan antara tingkat curah hujan
dengan kemarau.
Melalui sistem ini para petani akan mengetahui kapan saat mulai mengolah tanah,
saat menanam, dan saat memanen hasil pertaniannya karena semua aktivitas pertaniannya
didasarkan pada siklus peristiwa alam. Sedangkan Masyarakat daerah pesisir pantai yang
bekerja sebagai nelayan menggantungkan hidupnya dari laut sehingga mereka harus
mengetahui kondisi laut untuk menentukan saat yang baik untuk menangkap ikan di laut.
Pengetahuan tentang kondisi laut tersebut diperoleh melalui tanda-tanda atau letak gugusan
bintang di langit.
Banyak suku bangsa yang tidak dapat bertahan hidup apabila mereka tidak
mengetahui dengan teliti pada musim-musim apa berbagai jenis ikan pindah ke hulu sungai.
Selain itu, manusia tidak dapat membuat alat-alat apabila tidak mengetahui dengan teliti
ciriciri bahan mentah yang mereka pakai untuk membuat alat-alat tersebut. Tiap kebudayaan
selalu mempunyai suatu himpunan pengetahuan tentang alam, tumbuh-tumbuhan, binatang,
benda, dan manusia yang ada di sekitarnya. Menurut Koentjaraningrat, setiap suku bangsa di
dunia memiliki pengetahuan mengenai, antara lain:
 alam sekitarnya
   tumbuhan yang tumbuh di sekitar daerah tempat tinggalnya
3
 binatang yang hidup di daerah tempat tinggalnya
   zat-zat, bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkungannya
 tubuh manusia
  sifat-sifat dan tingkah laku manusia
    ruang dan waktu.
3. Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial
Unsur budaya berupa sistem kekerabatan dan organisasi social merupakan usaha
antropologi untuk memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat melalui berbagai
kelompok sosial. Menurut Koentjaraningrat tiap kelompok masyarakat kehidupannya diatur
oleh adat istiadat dan aturan-aturan mengenai berbagai macam kesatuan di dalam lingkungan
di mana dia hidup dan bergaul dari hari ke hari. Kesatuan sosial yang paling dekat dan dasar
adalah kerabatnya, yaitu keluarga inti yang dekat dan kerabat yang lain. Selanjutnya,
manusia akan digolongkan ke dalam tingkatantingkatan lokalitas geografis untuk membentuk
organisasi social dalam kehidupannya. Kekerabatan berkaitan dengan pengertian tentang
perkawinan dalam suatu masyarakat karena perkawinan merupakan inti atau dasar
pembentukan suatu komunitas atau organisasi sosial.
4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya sehingga mereka akan
selalu membuat peralatan atau benda-benda tersebut. Perhatian awal para antropolog dalam
memahami kebudayaan manusia berdasarkan unsur teknologi yang dipakai suatu masyarakat
berupa benda-benda yang dijadikan sebagai peralatan hidup dengan bentuk dan teknologi
yang masih sederhana. Dengan demikian, bahasan tentang unsur kebudayaan yang termasuk
dalam peralatan hidup dan teknologi merupakan bahasan kebudayaan fisik.
5. Sistem Ekonomi/Mata Pencaharian Hidup
Mata pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu masyarakat menjadi fokus kajian
penting etnografi. Penelitian etnografi mengenai sistem mata pencaharian mengkaji
bagaimana cara mata pencaharian suatu kelompok masyarakat atau sistem perekonomian
mereka untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Sistem ekonomi pada masyarakat tradisional,
antara lain:
 berburu dan meramu
 beternak
 bercocok tanam di lading
 menangkap ikan
 bercocok tanam menetap dengan sistem irigasi.
Pada saat ini hanya sedikit sistem mata pencaharian atau ekonomi suatu masyarakat
yang berbasiskan pada sektor pertanian. Artinya, pengelolaan sumber daya alam secara langsung
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam sektor pertanian hanya bisa ditemukan di
daerah pedesaan yang relatif belum terpengaruh oleh arus modernisasi. Pada saat ini pekerjaan
sebagai karyawan kantor menjadi sumber penghasilan utama dalam mencari nafkah. Setelah
berkembangnya sistem industri mengubah pola hidup manusia untuk tidak mengandalkan mata

4
pencaharian hidupnya dari subsistensi hasil produksi pertaniannya. Di dalam masyarakat
industri, seseorang mengandalkan pendidikan dan keterampilannya dalam mencari pekerjaan.

6. Sistem Religi
Koentjaraningrat menyatakan bahwa asal mula permasalahan fungsi religi dalam
masyarakat adalah adanya pertanyaan mengapa manusia percaya kepada adanya suatu
kekuatan gaib atau supranatural yang dianggap lebih tinggi daripada manusia dan mengapa
manusia itu melakukan berbagai cara untuk berkomunikasi dan mencari hubungan-hubungan
dengan kekuatan-kekuatan supranatural tersebut.
Dalam usaha untuk memecahkan pertanyaan mendasar yang menjadi penyebab
lahirnya asal mula religi tersebut, para ilmuwan sosial berasumsi bahwa religi suku-suku
bangsa di luar Eropa adalah sisa dari bentuk-bentuk religi kuno yang dianut oleh seluruh
umat manusia pada zaman dahulu ketika kebudayaan mereka masih primitif.
7. Sistem  Kesenian
Perhatian ahli antropologi mengenai seni bermula dari penelitian etnografi mengenai
aktivitas kesenian suatu masyarakat tradisional. Deskripsi yang dikumpulkan dalam
penelitian tersebut berisi mengenai benda-benda atau artefak yang memuat unsur seni, seperti
patung, ukiran, dan hiasan. Penulisan etnografi awal tentang unsur seni pada kebudayaan
manusia lebih mengarah pada teknikteknik dan proses pembuatan benda seni tersebut. Selain
itu, deskripsi etnografi awal tersebut juga meneliti perkembangan seni musik, seni tari, dan
seni drama dalam suatu masyarakat.
Berdasarkan jenisnya, seni rupa terdiri atas seni patung, seni relief, seni ukir, seni
lukis, dan seni rias. Seni musik terdiri atas seni vokal dan instrumental, sedangkan seni sastra
terdiri atas prosa dan puisi. Selain itu, terdapat seni gerak dan seni tari, yakni seni yang dapat
ditangkap melalui indera pendengaran maupun penglihatan. Jenis seni tradisional adalah
wayang, ketoprak, tari, ludruk, dan lenong. Sedangkan seni modern adalah film, lagu, dan
koreografi.

2.3 Manusia Sebagai Makhluk Individu Dan Makhluk Sosial

Manusia sebagai makhluk individu yaitu makhluk yang tidak dapat dibagi dan tidak dapat
dipisahkan antara jiwa dan raga, keberadaanya sebagai makhluk tunggal yang memiliki ciri khas
dengan corak kepribadiannya termasuk kemampuan kecakapannya. Setiap manusia memiliki
perbedaan, hal itu dikarenakan manusia memiliki karakteristik sendiri, memiliki sifat, watak,
keinginan, dan cita-cita yang berbeda satu sama lainnya.
Disamping sebagai makhluk individu, manusia juga sebagai makhluk sosial yaitu bahwa
setiap manusia dalam menjalani kehidupannya akan senantiasa bersama dan bergantung pada
manusia lainnya. Manusia saling membutuhkan satu sama lainnya, serta menurut kodratnya
manusia adalah makhluk sosial.

5
Alasan manusia dikatakan sebagai makhluk sosial yaitu:

1. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial


2. Perilaku manusia mengharapkan suaru penuilaian
3. Mausia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
4. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup ditentan-tengah manusia.

Fungsi dan Peran Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial yaitu
1. Manusia sebagai makhluk individu
2. Manusia sebagai makhluk sosial
3. Manusia sebagai makhluk berketuhanan
Untuk mengemban ketiga fungsi, identitas dan peranan sosial tersebut manusia
mempunyai dorongan atau motif untuk mengadakan hubungandengan dirinya sendiri, dengan
orang lain dan dengan tuhannya. Hal inilahyang mendasari terjadinya interaksi antara
manusia yang satu denganmanusia yang lainnya.

2.4 Interaksi Sosial


Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara
seseorang dengan orang lain dalam situasi sosial tertentu. Di dalam proses interaksi sosial ini
juga berlangsung proses menyesuaikan diri antara satu orang terhadap orang yang
lainnya,sehingga (bila berhasil) akan terwujud hubungan sosial dan transaksi sosial yang
berimbang dan berkesinambungan (adaptif social relationship).
Sikap Manusia Terhadap Perbedaan Kepentingan Individu dan Kepentingan Sosial Setiap
yang disebut manusia selalu terdiri dari dua kepentingan, yaitu kepentingan individu yang
termasuk kepentingan keluarga, kelompok atau golongan dan kepentingan masyarakat yang
termasuk kepentingan rakyat . Dalam diri manusia, kedua kepentingan itu satu sama lain tidak
dapat dipisahkan. Persoalan pengutamaan kepentingan individu atau masyarakat ini
memunculkan dua pandangan yang berkembang menjadi paham/aliran bahkan ideology yang
dipegang oleh suatu kelompok masyarakat.
Proses Interaksi Manusia dengan Masyarakat Interaksi sosial merupakan syarat utama
terjadinya aktivitas sosial. Selain interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang
dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorangan, kelompok dengan kelompok atau
orang perorangan dengan kelompok.
Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada berbagai faktor : 
1. Imitasi; Salah satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong seseorang
untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku
2. Sugesti; Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan atau
suatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima olehpihak lain
3. Identifikasi; Identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri
seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam
daripada imitasi, karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasarproses ini.
4. Proses simpati; Sebenarnya merupakan suatu proses dimana seseorangmerasa tertarik
pada pihak lain. Di dalam proses ini perasaan memegang perananyang sangat penting,

6
walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untukmemahami pihak lain dan
untuk bekerja sama dengannya.
Syarat terjadinya Interaksi merupakan hubungan sosial yang dinamis,menyangkut
hubungan antara individu, antara kelompokmaupun antara individu dengan kelompok yaitu
1. Adanya kontak sosial (social contact), yang dapatberlangsung dalam tiga bentuk.Yaitu
antarindividu,antarindividu dengan kelompok, antarelompok. Selain itu,suatu kontak
dapat pula bersifat langsung maupun tidaklangsung
2. Adanya Komunikasi, yaitu seseorang memberi arti padaperilaku orang lain, perasaan-
perassaan apa yang ingindisampaikan orang tersebut. Orang yang bersangkutankemudian
memberi reaksi terhadap perasaan yang ingindisampaikan oleh orang tersebut.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sistem kebudayaan di Indonesia menggunakan semboyan negara kepulauan ini. ‘Bhineka
tunggal Ika’. Walaupun berbeda-beda tapi tetap satu. Dengan ini diartikan bahwa rakyat bangsa
ini diharapkan kelak menjadi bangsa yangg tentram, rukun, damai, sejahtera antar penduduk
daerahnya. Oleh nya itu kebudayaan memiliki unsur-unsur kebudayaan yang bersifat universal
dan dapat ditemukan di dalam kebudayaan semua bangsa yang tersebar di berbagai penjuru duni.
Ada beberapa unsur kebudayaan yaitu : Sistem Bahasa, Sistem pengetahuan, kekerabatan dan
organisasi sosial,  ekonomi atau mata pencarian hidup, religi dan kesenian.
Dalam kehidupan yang di jalani manusia berperan ganda yaitu sebagai makhluk individu
dan makhlluk sosial, sebagai makhluk individu, manusia berperan dan bertanggung jawab atas
kebutuhan dirinya sendiri, kepribadian manusia sebagai makhluk individu dapat di lihat dari sisi
linkungan dan juga pergaulannya jika semua itu baik maka baik. Manusia sebagai makhluk
sosial, karena sebagai individu manusia tidak akan bisa hidup sendiri maka dari itu manusia
harus bersosialisasi atau berinteraksi dengan lainnya akan tetapi juga harus menimbang nimbang
dan belajar agar tidak terjerumus kedalam interaksi sosial yang tidak baik

3.2 SARAN
Setelah mengetahui dan memahami tentang kebudayaan dan ruanglingkupnya,
diharapkan pembaca dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan bermasyarakat.

8
DAFTAR PUSTAKA
https://aaadiwijaya.wordpress.com/2014/05/03/sistem-kebudayaan-di-indonesia/diakses
pada hari rabu, 22Sep2020 pukul 17.00

https://nurulfahmikesling.blogspot.com/2015/12/matakuliah-ilmu-budaya-sehat-
dosen.html/diakses pada hari rabu, 22Sep2020 pukul 17.00

https://www.slideshare.net/riizqii/makalah-manusia-sebagai-makhluk-sosial-83323088/
diakses pada hari rabu, 22Sep2020 pukul 17.00

https://www.academia.edu/36235918/UNSUR_UNSUR_KEBUDAYAAN/
diakses pada hari rabu, 22Sep2020 pukul 17.00

Anda mungkin juga menyukai