KESEHATAN
REPRODUKSI
KELOMPOK 4
a. Gizi
Istilah gizi berasal dari bahasa Arab giza yang berarti zat makanan, dalam bahasa Inggris
dikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan makanan atau zat gizi atau sering diartikan sebagai
ilmu gizi. Pengertian lebih luas bahwa gizi diartikan sebagai proses organisme menggunakan makanan
yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan,
metabolisme, dan pengeluaran zat gizi untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi
normal organ tubuh serta untuk menghasilkan tenaga. (Djoko Pekik Irianto, 2006: 2).
I Dewa Nyoman Suparisa dkk (2002: 17-18) Menjelaskan bahwa gizi adalah suatu proses
organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorpsi,
transportasi. Penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan
energi.
b. Fertilitas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang dimaksud dengan fertilitas adalah
kemampuan untuk menghasilkan keturunan. Menurut Sembiring (dalam Hendry, 2009) fertilitas adalah
taraf kelahiran yang sesungguhnya berdasarkan jumlah kelahiran yang telah terjadi (lahir hidup).
Menarche normal
03 Section D
Menarche Prekoks
yaitu mendapatkan menstruasi tepat
waktu, yaitu pada usia 10-13 lahun.
Hubungan status gizi dengan menstruasi
Nutrisi untuk usia menopause antara lain dengan memperhatikan hal-hal di bawah ini:
a. Makanan yang bergizi seimbang.
b. Jenis makanan yang diperlukan diantaranya mengandung fito hormone estrogen
(kacang kedelai atau pepaya).
c. Cukup mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin D, misalnya ikan tuna,
salmon, telur dan susu.
d. Kebutuhan energi menurun, hal ini didasarkan pada prinsip bahwa dengan
bertambahnya usia, kegiatan fisik berkurang sehingga energy yang dikeluarkan
sedikit.
Prinsip Gizi Pada Hyperemesis
Adalah rasa mual dan muntah serta perasaan yang tidak enak yang dialami oleh ibu pada awal masa
kehamilannya sampai sekitar umur kehamilan 20 minggu, secara berlebihan dalam waktu yang lama,
pekerjaan terganggu dan keadaan ibu memburuk. Jika hal ini berlangsung lama akan berdampak buruk pada
janinnya. Oleh karena itu diet hiperemesis ini diperlukan yaitu pemberian makanan yang ditekankan pada
pemberian karbohidrat kompleks terutama pada pagi hari, seta dihindarkan dari makanan yang banyak
mengandung lemak dan gorengan untuk menghindari dan meminimalisir rasa mual dan muntah yang
ditimbulkan.
- Diet Hiperemesis
a) Tujuan Diet
Pada dasarnya tujuan diet hiperemesis ini adalah untuk mengganti kesediaan glikogen tubuh sebagai
sumber hormone dan mengontrol terjadinya asidosis pada 1 tubuh ibu. Selain itu juga untuk
memberikan makanan yang berenergi dan cukup gizi guna pertumbuhan dan perkembangan janin.
b) Syarat Diet
1. Karbohidrat tinggi yaitu 75-80% dari kebutuhan
2. Lemak rendah yaitu kurang dari 10% kebutuhan energy total.
3. Protein sedang 10-15% dari kebutuhan energy total.
4. Sebaiknya makanan diberikan dalam bentuk kering dan pemberian cairan disesuaikan.
5. Makanan yang diberikan harus mudah dicerna dan tidak merangsang saluran cerna dan diberikan dalam
porsi kecil.
6. Porsi makanan secara berangsur-angsur
Prinsip Diet Rendah Garam
Saat ini pemeriksaan tekanan darah secara sewaktu tidak dianjurkan lagi untuk diagnosis
hipertensi melainkan ABPM (ambulatory blood pressure monitor) atau pemeriksaan tekanan
darah yang berjalan seharian penuh. Artinya manset tekanan darah terikat terus di tangan
pasien selama 24 jam penuh dan mengukur tekanan darah secara periodik dan hasilnya
terekam otomatis.
Dosis garam yang dianjurkan adalah 200 mg - 1200 natrium per hari sesuai dengan
kondisi tekanan darah. Garam dapur ini sama dengan 2,5 kali natrium. Jika anjuran adalah 200
mg natrium berarti 500 mg garam dapur. Untuk diet rendah garam, berikut triknya:
Hindari makanan atau produk makanan yang mengandung kata sodium atau natrium di
depan katanya termasuk taoco, kecap, segala macam makanan olahan.
Hindari makanan asin yang terbuat dari garam seperti asinan, ikan asin, terasi, kerupuk
dan lain-lain.
Usahakan konsumsi makanan rumahan yang diketahui bahan pembuatannya.
Prinsip Diet Pada Ibu Hamil Dengan Preeklampsi
Dan Eklampsi
Penyakit diabetes adalah salat satu penyakit yang dulunya dikenal penyakit yang
hanya menyerang orang tua atau lanjut usia. Namun, saat ini penyakit diabetes tidak hanya
diderita oleh kelompok usia tua, namun telah bergeser ke kelompok usia muda dan
produktif, termasuk ibu hamil. Pada kondisi ibu hamil yang normal, kadar gula darah
dalam tubuh diatur oleh hormon insulin. Saat hamil tersebut, tubuh ibu memang menjadi
kurang responsif terhadap insulin disebabkan tubuh perempuan engalami perubahan
hormone saat mengalami kehamilan. Dan jika kondisi perubahan hormone tersebut tidak
direspon dengan baik oleh tubuh ibu akan membuat gula darah meningkat drastis dan
menyebabkan penyakit Diabetes Mellitus. Penyakit Diabetes Mellitus pada ibu hamil pada
bahasa medis disebut Diabetes Mellitus Gestasional (GDM).
Gestational Diabetes Mellitus (GDM) adalah penyakit diabetes yang terjadi atau
menyerang ibu saat kehamilan sedangkan sebelum hamil ibu tidak memiliki penyakit
diabetes. Hal itu bisa terjadi karena gangguan toleransi karbohidrat yang mengakibatkan
kadar gula darah meningkat dan hal itu pertama kali diketahui pada saat ibu mengalami
kehamilan.
Faktor risiko Diabetes Mellitus Gestasional
lainnya, yaitu:
a. Usia saat hamil yang lebih tua
b. Kegemukan (Obese/overweight) Sedangkan gejala yang dirasakan oleh ibu
c. Kenaikan berat badan yang berlebih pada hamil yang mengalami Diabetes Mellitus
saat hamil Gestasional (GDM), adalah :
d. Riwayat DM di keluarga a. Sering merasa lapar dan haus
e. Riwayat DMG pada kehamilan sebelumnya b. Sering buang air kecil
f. Riwayat stillbirth (kematian bayi dalam c. Penurunan berat badan
kandungan) g. Glukosuria (kadar gula d. Infeksi pada vagina
berlebih dalam urin) saat hamil e. Mudah merasa lelah
h. Riwayat melahirkan bayi dengan kelainan f. Kesemutan pada tangan dan kaki
kongenital g. Pandangan kabur
i. Riwayat melahirkan bayi besar (4000 gram) h. Proses penyembuhan luka lebih lama
i. Permasalahan dalam hubungan seksual
Prinsip Diet Pada Ibu Hamil Anemia
a. Devinisi Anemia
Anemia pada wanita tidak hamil didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin yang kurang
dari 12 g/dl dan kurang dari 10 g/dl selama kehamilan atau masa nifas. Konsentrasi hemoglobin
lebih rendah pada pertengahan kehamilan, pada awal kehamilan dan kembali menjelang aterm,
kadar hemoglobin pada sebagian besar wanita sehat yang memiliki cadangan besi adalah 11g/dl
atau lebih. Atas alasan tersebut. Centers for disease control (1990) mendefinisikan anemia sebagai
kadar hemoglobin kurang dari 11 g/dl pada trimester pertama dan ketiga, dan kurang dari 10,5 g/dl
pada trimester kedua (Suheimi, 2007).