Anda di halaman 1dari 27

PENTINGNYA MENJAGA

STATUS GIZI PADA MASA


PRAKONSEPSI
FITRI SURYANI HADI
NIM 1820332017
OUT LINE
1. PENDAHULUAN
2. RANGKAIAN PERAWATAN SEPANJANG SIKLUS KEHIDUPAN
3. PENGERTIAN PRAKONSEPSI
4. PENTINGNYA GIZI PADA PRAKONSEPSI
5. PERSIAPAN GIZI PRA KONSEPSI
6. PENGARUH GIZI PADA INFERTILITAS
7. ANJURAN UNTUK WANITA YANG MERENCANAKAN
KEHAMILAN
8. BERAT BADAN YANG IDEAL UNTUK KONSEPSI
9. MASALAH PRA KONSEPSI
10. KEBUTUHAN GIZI PADA MASA PRAKONSEPSI
11. PERBAIKAN PERILAKU REPRODUKSI
12. BEBERAPA CARA DALAM MERENCANAKAN KEHAMILAN
YANG SEHAT DAN SEIMBANG
1. PENDAHULUAN

Ilmu pengetahuan mutakhir menunjukan bahwa status gizi antar


generasi dalam daur kehidupan saling berkaitan
Gizi kurang pada umumnya dimulai dari dalam uterus dan kemudian
berlanjut ke dalam kehidupan remaja dan dewasa
Masalah gizi di Indonesia dan negara berkembang pada umumnya
masih didominasi oleh masalah gizi kurang.
Dan yang paling rentan mengalami Kekurangan Energi Kronik (KEK)
adalah wanita dan anak-anak.
dimana hal ini akan mempengaruhi status gizi pada masa konsepsi
2. PENTINGNYA PENDEKATAN DAUR KEHIDUPAN
A LIFE CYCLE APPROACH

Kesehatan reproduksi merujuk pada periode yang dimulai sejak


remaja dalam usia yg sudah mempunyai potensi untuk hamil
dan berlanjut pada masa masa kehamilan dan menyusui dan
masa diantara kehamilanya .
Oleh karena saling keterkaitan antara status gizi ibu dan
pertumbuhan janin yang dikandungnya dan dengan status gizi
dan kesehatan anaknya setelah lahir
Daur kehidupan menjadi penting karena status gizi antar
generasi merupakan suatu kontinium dan meletakan gizi sebagai
faktor sentral untuk mempertahankan kesehatan ibu dan anak
ALUR PERJALANAN STATUS GIZI WANITA USIA
REPRODUKTIF SEBAGAI CALON IBU
3. DEFINISI PRA KONSEPSI
Prakonsepsi terdiri dari dua kata yaitu pra dan konsepsi.
• Pra berarti sebelum dan konsepsi berarti pertemuan
sel ovum dengan sperma sehingga terjadi pembuahan.
• Jadi prakonsepsi berarti sebelum terjadi pertemuan
sel sperma dengan ovum atau pembuahan atau
sebelum hamil.
• Periode prakonsepsi adalah rentang waktu dari tiga
bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi, tetapi
idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan
sperma matur, yaitu sekitar 100 hari sebelum
konsepsi.
4. Pentingnya Gizi Pra Konsepsi

 Status gizi pada saat pra konsepsi bersifat kritikal pada awal
perkembangan janin nantinya
 Fertilitas dipengaruhi oleh berat badan dan mencapai
kemampuan optimal pada rentang IMT normal yaitu 20-25
 Pada wanita Obesitas , mungkin terdapat sindrom ovarium
polikistik (PCOS) yang mengakibatkan kegagalan ovulasi
 Pada wanita dengan IMT < 18 mungkin terjadi amenorea dan
kegagalan ovulasi
 Rasio pinggang-pinggul yang tinggii (>0,8) berhubungan dengan
fertilitas yang rendagh
(Marry, 2007: 80)
Lanjutan...
Mengapa gizi penting saat pra-konsepsi?
a) Status gizi ibu merupakan hal yang penting sebelum konsepsi (3
bulan sebelum konsepsi)
b) Janin paling rentan terhadap defisiensi gizi pada trimester
pertama kehamilan, sering kali sebelum wanita menyadari
kehamilannya
c) Terdapat bukti bahwa gizi maternal yang buruk memiliki
konsekuensi yang segera (mis: berat badan lahir rendah) dan
jangka panjang
d) Pertumbuhan janin memiliki peran besar dalam menentukan risiko
beberapa penyakit tidak menular terkait diet, misalnya penyakit
kardiovaskuler dan diabetes tipe 2 pada masa dewasa (hipotesis
“Barker”)
(Webster-Gandy, 2014: 212)
5. PERSIAPAN GIZI PRA KONSEPSI
Anjuran diet untuk masa pra konsepsi :
a. 5 porsi buah dan sayuran setiap hari
b. Mengkonsumsi beragam jenis makanan yang
berbeda dari semua kelompok makanan
c. Batasi makanan yang mengandung terlalu
banyak lemakjenuh dan gula
(Webster-Gandy, 2014: 212)
LANJUTAN..

Asam Folat dan Pra konsepsi


 Konsumsi suplemen asam folat untuk melindungi dari defek tabung
saraf (NTD)
 Makanan yang kaya asam folat :
a. Kaya asam folat : tauge, kale (sejenis kubis), bayam
b. Sumber asam folat yang baik : roti & sereal, brokoli, kubis, kembang kol,
kacang panjang, kacang merah, kacang polong
c. Sumber asam folat sedang : kentang, sebagian besar sayuran, sebagian
besar buah, oat, keju, susu, telur, ikan salem, daging sapi
d. 50% kehamilan tidak direncanakan, suplementasi asam folat penting
sekurang2nya 3 bulan sebelum konsepsi
(Webster-Gandy, 2014: 212)
6. Pengaruh Gizi pada Fertilitas
• Mengatur asupan nutrisi yang adekuat untuk meningkatkan
reproduksi sehingga menunjang fertilitas.
• Cara menunjang fertilitas atau kesuburan (Nell, 2001) :
1. Menghindari diet makanan pengendali berat badan
2. Memilih makanan sehat dan seimbang
3. Memilih makanan segar
4. Mengolah makanan dengan baik
5. Makanan bervariasi
6. Hindari makanan mengandung zat pengawet.
7. Anjuran untuk Wanita yang merencanakan
Kehamilan
 Menghindari vitamin A (retinol) yg berlebihan dari hati / produk yg
terbuat dari hati
 Menghindari minum alkohol
 Jangan Merokok
 Menghindari minum kafein dalam jumlah yg berlebih
 Menghindari makanan yg mengandung mikroorganisme
 Diet sehat seimbang termasuk buah dan sayur untuk
mikronutrien, asupan besi yg cukup dan konsumsi ikan untuk
menyediakan PUFA
• (Marry, 2007: 80)
8. Berat Badan yang ideal untuk
Konsepsi
 Capai dan pertahankan berat badan ideal saat prakonsepsi (IMT
18,5 – 24,9 kg/m2).
 Berat badan harus stabil selama 3 bula sebelum upaya konsepsi
 Kandungan lemak tubuh yang rendah yaitu < 22% berat badan
dapat mencegah ovulasi (rerata kandungan lemak pd wanita pasca
puber adalah 28%)
 Obesitas (IMT > 30) dapat menghambat ovulasi karena berkaitan
dg perubahan pada aktivitas insulin dan efeknya terhadap aktivitas
hormon
 Wanita yang obesitas dan kelebihan berat badan harus disarankan
untuk menurunkan berat badan sebelum konsepsi
 Berat badan terlalu rendah (IMT < 18,5) saat konsepsi dapat
meningkatkan risiko pelahiran prematur dan pelahiran bayi BBLR
• (Webster-Gandy, 2014: 214)
9. MASALAH PRAKONSEPSI

• Permasalahan gizi yang timbul pada masa WUS


(remaja putri):
1. Kurus
2. Obesitas
3. Anemia
4. Anoreksia Nervosa
5. Bulimia nervosa
Masalah PraKonsepsi
1. KURUS
 Menurut SUSENAS 1999-2003, 35-40% WUS (15-19 thn)
beresiko KEK
 Prevalensi gizi kurang pada remaja dengan IMT < 5
persentil sebesar 17,4%
 Prevalensi IMT kurang atau kurus berkisar antara 30%-
40%.
 Kurus merupakan masalah gizi yang umumnya dijumpai
paa remaja perempuan
 Mereka sering melakukan diet tanpa pengawasan dari
dokter atau ahli gizi sehingga zat-zat gizi penting tidak
dapat dipenuhi
2. Obesitas
• Obesitas adalah keadaan seseorang jika berat badannya
melebihi 120% lebih besar dari berat badan seharusnya
pada usianya
• Obesitas biasanya disebabkan karena remaja tidak
dapat mengontrol makanannya, makan dalam jumlah
berlebih sehingga berat badannya melebihi ukuran
normal
• Penatalaksanaan yang bisa dilakukan pada penderita
obesitas adalah mengembangkan diet yang sehat,
olahraga secara bertahap, dan penderita obesitas yang
luar biasa gemuk dapat melakukan operasi yaitu
gastroplasti atau prosedur penjepitan lambung
3. Anemia

• Anemia merupakan dampak dari kurang zat gizi makro


& kurang zat gizi mikro
• Hasil beberapa penelitian didapatkan sebesar 41,4% -
66,7% remaja putri menderita anemia (WHO, 2001)
• Dampak anemia pada remaja putri yaitu pertumbuhan
terhambat, mudah terkena infeksi, dan akan menjadi
calon ibu yang beresiko tinggi untuk kehamilan dan
melahirkan.
4. Anoreksia Nervosa atau Bulimia

1. Anorexiz Nervosa adalah


• Suatu kondisi yang ditandai dengan membuat dirinya
sendiri sangat kelaparan sehingga berat badan menurun
dan sangat cemas terhadap kenaikan berat badanya /
body image
2. Bulimia Nervosa adalah
Ditandai dengan ‘ binge eating / makan yang banyak namun
kemudian dikeluarkan malalui misalnya muntah /puasa
/olahraga berlebihan dan menggunakan laxative.
• Upaya penatalaksanaan anoreksia dan bulimia nervosa
adalah mengembalikan berat badan normal serta terapi
psikis yang dibarengi dengan pemberian obat-obatan
10. Kebutuhan gizi masa pra konsepsi
1. Energi (Karbohidrat)

• Diperlukan karena sintesis jaringan baru memerlukan


energi
• Peningkatan ukuran tubuh menyebabkan peningkatan
laju metabolik dan kebutuhan energi untuk aktivitas
2. Protein
• Untuk sintesis jaringan baru
• Diperlukan untuk pertumbuhan , perkembangan tubuh,
pembentukan jaringan-jaringan baru dan pemeliharaan
tubuh

• 3. Lemak
• Asam lemak tak jenuh diperlukan untuk membran
• Sintesis kolesterol meningkat untuk sintesis hormon seks
• Lemak berguna sebagai cadangan energi, pelarut vitamin A D
E K, pelumas persendian, pertumbuhan dan pencegahan
peradangan kulit
4. Vitamin B

• Kofaktor untuk reaksi metabolik dan proses sintesis


• Vitamin B1 (tiamin) bertindak sebagai kofaktor sejumlah
reaksi metabolik terutama metabolisme karbohidrat. Juga
sebagai konduksi saraf
• Vitamin B2 (riboflavin) bertindak sebagai koenzim
flavoprotein, peran kunci pada reaksi oksidasi-reduksi dalam
jalur metabolik; pelepasan energi
• Niasin berperan dalam metabolisme yang menghasilkan
energi
• B6 (piridoksin) berperan dalam reaksi metabolik terutama
metabolisme asam amino, metabolisme lipid dan glikogen
serta sintesis neurotransmitter otak dan porfirin untuk sel
darah merah
5. Besi, tembaga, folat dan Vitamin B12

• Diperlukan untuk pertambahan massa sel darah untuk


menunjang jaringan ekstra
• Peningkatan kebutuhan zat besi pada masa menstruasi
• Folat penting dalam metabolisme asam amino. Berperan
penting dalam sintesis purin dan pirimidin untuk
pembentukan DNA da RNA
• Vitamin B12 berperan untuk kofaktor metiltransferase,
terkait erat dengan metabolisme folat.. Berperan juga untuk
sintesis metionin, mielinasi saraf, serta metabolisme asam
lemak
• Besi berperan untuk transpor oksigen dalam molekul
hemoglobin, terdapat pada mioglobin untuk menyediakan
oksigen bagi otot, bagian dari sistem enzim
• Tembaga berperan dalam pemanfaatan besi, produksi ATP,
sintesis neurotransmitter, pembentukan kolagen, peran anti
oksidan
6. Kalsium dan Vitamin D

• Kalsium Diperlukan untuk pertumbuhan rangka, sebagai


komponen utama tulang; memberi kepadatan dan
kekuatan pada tulang
• Ion kalsium dibutuhkan untuk pembekuan darah dan
fungsi saraf otot
• Vitamin D dengan aktivasi menjadi 1,25
dihidroksikolekalsiferol (kalsitriol), mengatur arbsorpsi
kalsium dari saluran cerna, eksresi kalsium dan
mineralisasi tulang untuk menjamin homeostasis
kalsium dan fosfat
11. PERBAIKAN PRILAKU REPRODUKSI

Secara umum perbaikan perilaku reproduksi meliputi


pencegahan “4 terlalu “ terlalu muda / banyak / dekat / tua
1. Penundaan kehamilan pertama minimal umur 20 tahun
2. Menjaga jarak anak minimal 2 tahun
3. Mempunyai jumlah anak secukupnya
4. Membatasi umur dalam kehamilan selanjutnya maksimal
umur 35 tahun
12. Beberapa Cara dalam Merencanakan
Kehamilan yg Sehat Seimbang
Dilakukan 6 bulan sebelumnya
a. Perkaya pengetahuan
b. Stop kebiasaan buruk
c. Perhatikan pola makan
d. Cek kesehatan
e. Mempersiapkan diri dalam menghadapi
perubahan
Pelayanan bagi anak
SMP/A & remaja

• Kespro
remaja/PKPR
Pelayanan
• KIE: Gizi
bagi anak SD
HIV/AIDS,
NAPZA dll
Pelayanan • Fe
bagi balita
•Penjaringan
Pelayanan bagi •BIAS
bayi •UKS
Persalinan, nifas •PMT
& neonatal
Pemeriksaan • Pemantauan
kehamilan pertumbuhan &
perkembangan
• ASI eksklusif • PMT
• Imunisasi
•IMD dasar lengkap
•Vit K 1 inj • Pemberian
•Fe & asam folat •Imunisasi Hep B makan
•PMT ibu hamil
•TT ibuhamil
REFERENSI
CHUNINGHAM. OSTETRI WILLIAMS. JAKARTA : EGC
Webster-Gandy, Joan. 2014. Gizi dan Dietetika edisi 2. Jakarta : EGC
Marry E. Barasi, 2007. At a glance: Ilmu Gizi. Jakarta : Erlangga
Sulistyoningsih, Hariyani. 2011. Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Graha Ilmu :
Yogyakarta
GIBNEY. GIZI KESEHATAN MASYARAKAT. JAKARTA : EGC
ARISMAN. GAZI DALAM DAUR KEHIDUPAN. JAKARTA : EGC
BARASI, MARY E. AT GLANCE ILMU GIZI. JAKARTA : EMS
ILMU GIZI (NUTRIRION MADE INCREDIBLY EASY). JAKARTA : EGC
Departemen Gizi dan kesehatan Masyarakat .Gizi dan Kesehatan Masyarakat .2012.
Pt Raja Grafindo.jakarta

Anda mungkin juga menyukai