Anda di halaman 1dari 23

Kaitan KB dengan Status Gizi

OLEH : ANGGUN HATIKA RISKA

PROGRAM PASCASARJANA ILMU KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
TAHUN AJARAN 2018/2019
OUTLINE
1. Pendahuluan
2. Kesuburan Dan Gizi
3. Kehamilan Usia Remaja
4. Kehamilan Di Usia Lanjut
5. Jarak Kehamilan
6. Kb Dan Gizi
7. Pengaruh Metode Kontrasepsi Terhadap Status Gizi Ibu
8. Preconception Care
9. Kegiatan Penyuluhan Gizi Masyarakat Dan Kb
10. Pengenalan Di Tingkat Bidan
11. Pengenalan Di Tingkat Kader
12. Pengenalan Di Tingkat Masyarakat
1. PENDAHULUAN

 Pertambahan jumlah penduduk tidak sebanding dengan


pertambahan ketersediaan makanan
 Tingginya angka malnutrisi mempengaruhi angka kelahiran
 Dinegara maju, keluarga kecil lebih disukai
 Dinegara dengan malnutrisi tinggi, AKB tinggi  jumlah anak
>>
2. KESUBURAN DAN GIZI

• Malnutrisi berhubungan dengan tidak terkontrolnya angka


kelahiran
• Angka kelahiran tinggi  malnutrisi >>  AKB tinggi 
Angka kelahiran tinggi
• Status gizi ibu  Berat badan lahir: status ekonomi,
pendidikan, ANC
• Status gizi ibu  kelangsungan hidup anak
 Status ekonomi rendah:
◦ Menikah lebih cepat
◦ Multipara
◦ Lebih pendek
◦ Pelvis kecil, status kesehatan rendah
◦ Bekerja keras selama hamil,
◦ ANC tidak cukup
 Ibu dengan status gizi rendah: menarche lambat, menopause
cepat
 Tingkat kesuburan ditentukan status gizi, simpanan lemak
minimal
 Status gizi rendah: abortus dan stillbirth
 Jika melahirkan: amenorrhea karena menyusui panjang
 Status gizi yang rendah pada masa bayi dan anak:
mempengaruhi AKB
 Ibu yang pendek (malnutrisi kronik): AKB tinggi
 Sempit panggul: gangguan suplai gizi plasenta, gangguan
pertumbuhan janin, komplikasi kehamilan
 Ibu yang dulunya BBLR: gangguan pertumbuhan bbrp organ,
termasuk sistem endokrin dan reproduksi  melahirkan
dengan BBLR
3. KEHAMILAN USIA REMAJA

 Kehamilan dibawah usia 20 tahun


 Stress akibat kehamilan menambah beban kebutuhan
zat gizi akibat ibu masih dalam pertumbuhan
 Status ekonomi yang baik: tidak mempengaruhi
 Jika kehamilan tidak dikehendaki: ibu dan bayi
beresiko malnutrisi, perkembangan tidak optimal,
status kesehatan buruk
4. KEHAMILAN DI USIA LANJUT

 Komplikasi kehamilan and unfavourable


outcomes
 Jika multipara: anemia, status gizi rendah
5. JARAK KEHAMILAN

BBLR dan prematur menurunkan jarak kehamilan

Komponen Faktor yang Faktor yang


utama memperpendek memperpanjang
Konsepsi Kehamilan Gangguan kehalilan Gizi yang cukup
atau prematuritas Keadaan ekonomi yang
baik
ANC

Kelahiran Peride Kematian perinatal Menyusui


anovulator Tidak menyusui Kontrasepsi
y atau Penyuluhasn gizi utk
amenorrhe ASI
a
Pelayanan kesehatan
Komponen Faktor yang Faktor yang
utama memperpende memperpanjan
k g
Ovulating and Kegagalan KB KB
Return of menstruating Kegagalan Pelayanan
ovulation postpartum kesehatan
abstinence yang baik
Kematian bayi

Konsepsi
6. KB DAN GIZI

 KB mempengaruhi gizi: pada wanita yang


kemungkinan hamil risiko tinggi
 Yakni: remaja, multi para, usia tua, wanita malnutrisi
 KB memberi kesempatan ibu memperbaiki status gizi
 Pada keluarga miskin: KB susah diterima  AKB
tinggi,
7. PENGARUH METODE KONTRASEPSI
TERHADAP STATUS GIZI IBU

 Oral kontrasepsi:
 Penambahan berat badan ringan sampai sedang
 Retensi air, mual, muntah
 Perubahan emosi, pigmentasi, rambut rontok, sakit kepala
 Efek samping mayor: hipertensi , tromboembolic,
 Peningkatan trigliserida, VLDL, penurunan HDL,
 Menurunnya plasma protein, peningkatan plasama fibrinogen,
 Peningkatan gula darah, penurunan kalsium, P, Mg, Zn,
 Meningkatnya konsentarsi Fe, copper
 Peningkatan vitamin A, penurunan karoten, folat
Metode kontrasepsi lain

 Sangat sedikit pengaruhnya


 IUD: prolong menstruasi: kehilangan ferritin  SUPLEMEN
ZAT BESI
8. PRECONCEPTION CARE

 Risk assessment:
◦ Kondisi individu dan sosial (umur, makanan, pendidikan,
rumah dan ekonomi)
◦ Kebiasaan tidak sehat (rokok alkohol, narkoba)
◦ Kondisi kesehatan (status imunitas, obat, genetik,
◦ Kondisi psikologik
◦ Kondisi lingkungan (tpt kerja)
◦ Hambatan pada KB, ANC, layanan kesehatan
 Promosi kesehatan
◦ Kebiasaan hidup sehat
◦ Konseling kondisi sosial
◦ Konseling KB, mandaftar untuk ANC
◦ Hamabtan perawatan anak
 Intervensi
◦ Pengobatan medis
◦ Rujuk jika ada kebiasaan tidak sehat
◦ Imunisasi hamil
◦ Mengurangi resiko psikososial
◦ Konseling gizi
◦ Home visit
◦ KB
9. KEGIATAN PENYULUHAN GIZI MASYARAKAT
DAN KB

Penyuluhan Gizi dan KB Untuk mewujudkan misi keluarga


kecil, bahagia, dan berkualitas di perlukan keterlibatan semua
pihak. Dukun sebagai orang terdekat dengan ibu hamil di
masyarakat berkontribusi terhadap suksesnya pelaksanaan
program KB dan menjaga kesehatan ibu hamil, bersalin, dan
nifas dengan makanan bergizi. Melalui penyuluhan gizi dan
KB yang di lakukan oleh tenaga kesehatan kepada dukun, di
harapkan dukun dapat menindaklanjuti dengan
menyebarkannya kepada masyarakat
10. PENGENALAN DI TINGKAT BIDAN

Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan harus memberikan


imformasi kepada dukun tentang pentingnya makanan
bergizi untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi, serta
menghindari pantang makanan. Selain masalah gizi, materi
KB perlu diberikan juga kepada dukun. Dengan keikut
sertaan dukun dalam menyukseskan program KB,
kesejahteraan ibu dan bayi meningkat. Ibu mempunyai
banyak waktu untuk menyusui dan merawat bayi, menjaga
kesehatan sendiri, dan mengurus keluarga.
11.PENGENALAN DI TINGKAT KADER

 Kader adalah tenaga yang berasal


dari masyarkat, dipilih oleh Kader memberikan informasi
masyarakat dan bekerjasama kepada masyarakat yaitu :
dengan masyarkat serta sukarela. 1. Tentang gizi bagi ibu dan
bayi, agar ibu dan bayi tidak
 Kader sebagai pendukung bidan dan mengalami gizi buruk dan
sebagai seseorang yang dapat tidak mengalami kekurangan
dipercaya dan dikenal dekat oleh nutrisi
masyarakat. Bidan dapat 2. Tentang bagaimana ber KB
bekerjasama dengan kader agar yang baik agar dapat
dapat membantu bidan untuk mengatur jumlah kelahiran
memberikan informasi yang dan merencanakan keluarga
berhubungan dengan penyuluhan yang sejahtera.
tentang gizi dan KB kepada 3. Tentang makanan sehat
masyarakat. sempurna
12. PENGENALAN DI TINGKAT
MASYARAKAT

Bidan sebagai orang yang dikenal dalam masyarakat dan dapat


dipercaya oleh masyarakat. Bidan dapat membina partisipasi
masyarakat agar dapat lebih memperhatikan tentang gizi seimbang
bagi masyarakat. Dan ikut berpartisipasi dalam program pemerintah
yaitu KB. serta dapat meningkatkan kualitas sumber daya
masyarakat.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai