Anda di halaman 1dari 16

Alat Ukur dalam Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan


pengukuran, maka harus ada alat ukur yang
baikAlat ukur dalam penelitian disebut
INSTRUMEN PENELITIAN
Alat Ukur dalam Penelitian
Dalam penelitian kuantitatif, peneliti
menggunakan instrumen penelitian untuk
menggumpulkan data.
Sedangkan dalam penelitian kualitatif-
naturalistik peneliti akan lebih banyak menjadi
instrumen
Alat Ukur dalam Penelitian
 Prinsip utama pemilihan instrumen adalah
memahami sepenuhnya tujuan penelitian,
sehingga peneliti dapat memilih instrumen yang
diharapkan dapat mengantar ke tujuan
penelitian.
 Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur
nilai variabel yang diteliti.
 Instrumen-instrumen penelitian sudah ada yang
dibakukan, namun sudah ada yang harus dibuat
sendiri oleh peneliti
Alat Ukur Penelitian
Titik tolak dari penyusunan instrumen
penelitian adalah variabel-variabel penelitian
yang ditetapkan oleh peneliti.
Dari variabel-variabel tersebut, diberikan
definisi operasionalnya dan selanjutnya
ditentukan indikator yang akan diukur.
Dari indikator tersebut kemudian dijabarkan
menjadi butir-butir pertanyaan atau
pernyataan
Macam-macam Skala Sikap
Beberapa skala sikap yang dapat digunakan
untuk penelitian sosial dan pendidikan antara
lain :
a. Skala Likert
b. Skala Guttman
c. Rating Scale
d. Semantic Defferensial
e. Skala Thurstone
1. SKALA LIKERT
 Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang terhadap fenomena sosial.
 Dalam skala Likert, variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi indikator variabel
 Instrumen yang menggunakan skala Likert dapat dibuat
dalam bentuk checklist maupun pilihan ganda
 Jawaban dari setiap item instrumen yang
menggunakan skala Likert mempunyai gradasi,
seperti:
 dari SANGAT POSITIF sampai SANGAT NEGATIF
 dari SANGAT SETUJU sampai SANGAT TIDAK SETUJU
 dari SANGAT POSITIF sampai SANGAT NEGATIF
2. Skala Guttman
Penelitian menggunakan skala Guttman
dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban
yang tegas terhadap permasalahan penelitian.
contoh: “benar – salah” , “positif – negatif”.
Data yang diperoleh dalam bentuk data rasio
dikotomi
3. SEMANTIC DEFFERENSIALS
Digunakan untuk mengukur sikap, namun
bentuknya bukan pilihan ganda maupun checklist
namun tersusun dalam satu baris yang kontimum
jawabannya “SANGAT POSITIF” terletak di
sebelah kanan, dan jawaban “SANGAT NEGATIF “
terletak di sebelah kiri, atau sebaliknya.
Data yang diperoleh adalah data interval
Contoh :“ Cara dosen mengajar di kelas...
Sangat jelas 7 6 5 4 3 2 1 Sangat tidak jelas
4. Rating Scale
 Untuk rating scale data yang diperoleh adalah data
kuantitatif (angka) yang kemudian ditafsirkan dalam
pengertian kualitatif.
 Responden menjawab senang atau tidak senang, setuju
atau tidak setuju,adalah merupakan data kualitatif
 NAMUN demikian, jawaban yang diberikan responden
bukan berupa jawaban kualitatif, tetapi pada JAWABAN
KUANTITATIF
 Rating scale ini lebih fleksibel, tidak hanya untuk
mengukur sikap saja, tetapi juga dapat digunakan
untuk mengukur persepsi responden terhadap
fenomena lainnya
5. SKALA THURSTONE
 Skala yang disusun dengan memilih butir yang berbentuk
skala interval.
 Skala Thurstone dibuat dalam bentuk sejumlah pernyataan
yang relevan dengan variable yang hendak diukur
 kemudian sejumlah ahli menilai relevansi pernyataan itu
dengan konten atau konstruk yang hendak diukur.
 Contoh skala penilaian model Thurstone adalah seperti
gambar di bawah ini.

 Nilai 1 pada skala di atas menyatakan sangat tidak relevan,


sedangkan nilai 11 menyatakan sangat relevan.
SKALA PENGUKURAN
1. Skala Nominal
2. Skala Ordinal
3. Skala Interval
4. Skala Rasio
1. Skala Nominal
Skala pengukuran yang menyatakan kategori
(penamaan; nomos=nama), kelompok atau
klasifikasi dari konstruk yang diukur dalam
bentuk variabel
Contoh: jenis kelamin merupakan variabel
yang terdiri dari dua ketegori: Pria dan wanita.
Skala pengukuran jenis kelamin dapat
dinyatakan dengan angka: 1 Pria, 2. Wanita
2. Skala Ordinal
 Skala yang selain mengandung unsur kategori/penamaan
juga menunjukkan peringkat/urutan (order=urut)
 Skala ini didasarkan pada rangking diurutkan dari jenjang
yang lebih tinggi sampai jenjang terendah.
 Skala ini tidak menunjukan jarak dan interval
 Antara katagori “Dapat” diketahui “tingkat” perbedaannya
NAMUN “tidak diketahui besar” perbedaannya dan Dapat
Diurutkan
 Contoh : Urutkan pilihan anda dengan memberi angka 1-3.1
berarti dibutuhkan, 2 biasa, 3 tidak dibutuhkan. Benda :
….kosmetik/asesoris…..buku/artikel…..ticket traveling
Setiap orang akan memiliki prioritas berbeda.
3. Skala Interval
Skala pengukuran yang sudah dapat digunakan
untuk menyatakan peringkat antar tingkatan, dan
jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas,
namun belum memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak.
“Dapat” diketahui “tingkat”
perbedaannya“Dapat” diketahui “besar”
perbedaannya“Dapat Diurutkan”“Tidak”
diketahui besar kelipatannya
Perbandingan jarak interval memiliki arti
kuantitatifContoh : Suhu 300C tidak sama dengan
suhu 150C + suhu 150C
4. Skala Rasio
 skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak atau
interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai 0
(nol) yang mutlak
 “Dapat” diketahui “tingkat” perbedaannya
“Dapat” diketahui “besar” perbedaannya
“Dapat Diurutkan” dan
“Dapat” diketahui besar kelipatannya
Memiliki nilai 0(nol) mutlak(absolut)
Perbandingan nilai rasio memiliki arti kuantitatif
 Contoh : Berat 100 Kg = 2 X Berat 50 kg

Anda mungkin juga menyukai