Anda di halaman 1dari 40

HUBUNGAN KADAR VITAMIN D PADA IBU HAMIL

DENGAN BERAT BAYI LAHIR


DI SUMATERA BARAT

Oleh
NIDYA IKHA PUTRI
1420312007

MAGISTER BIOMEDIK FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
TAHUN 2017
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Lebih dari 20 juta bayi lahir dengan kurang dari 2,5 kg dari 96%
di negara berkembang setiap tahun

Bayi dengan berat lahir rendah berisiko mengalami


keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan, penyakit
menular
Data Riskesdas
Balita (0-59 )bulan dengan Berat badan lahir rendah 10,2%

Data Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat tahaun 2015


Angka Bayi BBLR 1376 dari bayi yang ditimbang sebanyak
94.444
LATAR BELAKANG

BBLR

FAKTOR MATERNAL FAKTOR JANIN

STATUS GIZI CACAT BAWAAN DAN


INFEKSI KEHAMILAN

VITAMIN D
Gernand • wanita hamil yang tidak cukup mendapatkan vitamin D
memiliki risiko tinggi melahirkan bayi dengan berat
(2013) badan lahir rendah

Fallahi • Tidak ada hubungan yang signifikan antara usia


kehamilan dengan kadar vitamin D, untuk itu diperlukan
identifikasi hubungan kelahiran prematur dengan kadar
(2016) vitaminD

Brown • Pada trimester II, tidak ada hubungan antara Hidroksi


vitamin D dengan janin yang mengalami hambatan
(2012) dalam pertumnuhan.
RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik


untuk melakukan penelitian mengenai “Apakah terdapat
hubungan kadar vitamin D pada ibu hamil dengan berat
bayi lahir di Sumatera Barat”.
TUJUAN PENELITIAN

TUJUAN • Untuk mengetahui apakah ada hubungan


vitamin D pada ibu hamil dengan berat
bayi lahir di Sumatera Barat
UMUM
• Untuk mengetahui kadar vitamin D
pada ibu hamil di Sumatera Barat
TUJUAN • Untuk mengetahui berat badan lahir
bayi di Sumatera Barat
KHUSUS • Untuk mengetahui hubungan kadar
vitamin D pada ibu hamil dengan
berat bayi lahir di Sumatera Barat
MANFAAT PENELITIAN

ILMU • Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi


mengenai hubungan kadar vitamin D pada ibu hamil
PENGETAHUAN dengan berat bayi lahir

PELAYANAN • Dapat memberikan informasi pentingnya kecukupan


vitamin Dpada ibu hamil dengan berat badan bayi lahir
KESEHATAN

• Memberikan informasi dan masukan untuk pengembangan


PENGEMBANGAN penelitain selanjutnya yang berkaitan, yaitu hubungan
kecukupan vitamin D pada ibu menyusui dengan
PENELITIAN pertambahan berat badan dan panjang badan bayi
BAB II
PEMBAHASAN
DEFINISI VITAMIN D

senyawa mirip steroid yang dibutuhkan untuk


penyerapan kalsium di usus.

Zat hormon→pada kulit

Larut dalam lemak


STRUKTUR KIMIA VITAMIN D
• Sistem penomoran atom karbon molekul
vitamin D sesuai dengan steroid intinya.
Perbedaan struktur vitamin D2 (C38H44O, berat
molekul= 396,6) dan vitamin D3 (C27H44O,
berat molekul-384,2) terjadi pada atom C-17
vitamin D2 yang terdapat ikatan rangkap dan
tambahan grup metal. Kedua bentuk vitamin
tersebut di alam dengan ikatan rangakap pada
5,6 dalam bentuk configurasi cis (Ball, 2006).
METABOLISME VITAMIN D

• Referensi :Kappy MS, Allen DB, Geffner ME, eds. Principles and Practice of Pediatric
Endocrinology. Springfield, IL: Charles C. Thomas Co; 2005:716, 719.)
FUNGSI VITAMIN D
• Fungsi utama dari vitamin D adalah • 1,25-Dihydroxyvitamin D berfungsi sama
membantu pembentukan dan pemeliharaan dengan hormon steroid. Reseptor vitamin D
tulang bersama vitamin A dan vitamin C, ada dalam sitosol dan memiliki ikatan ligan
hormon-hormon paratiroid dan kalsitonin, dan DNA. Homodimerisasi atau
protein, kolagen, serta mineral-mineral heterodimerisasi dengan reseptor asam
kalsium, fosfor, magnesium dan fluor. Fungsi retinoat X mendahului pengikatan kompleks
khusus adalah membantu pengerasan tulang reseptor hormon ke elemen respons vitamin
dengan cara mengatur kalsium dan fosfor D spesifik yang terletak di daerah promoter
yang tersedia didalam darah untuk dari berbagai gen yang mengkode peptida
diendapkan pada proses pengerasan tulang seperti kolagen, osteokalsin, dan PTH. Tulang
(Almatsier, 2010) dan usus secara tradisional dianggap sebagai
organ target utama aksi 1,25-
dihydroxyvitamin D, namun reseptor juga
telah diidentifikasi pada jaringan yang tidak
terlibat langsung dalam metabolisme
kalsium, seperti kelenjar endokrin, sel
reproduksi, dan jaringan hematopoietik.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KADAR VITAMIN D
Asupan vitamin
D

Paparan
Aktifitas fisik sinar
matahari

Faktor
Gangguan
Penggunaan penyerapan
tabir surya sinar
matahari

Faktor
genetik
BERAT BAYI LAHIR

Bayi yang ditimbang dalam waktu 24 jam pertama


setelah kelahiran, yang memiliki berat normal sekitar
2500 gram sampai 4000 gram (Saifuddin, 2008)
KLASIFIKASI BERAT BAYI LAHIR

Bayi berat BBLR


lahir lebih <2500 gr
>4000 gr

Bayi berat
lahir normal
>2500-4000 gr
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
BERAT BAYI LAHIR

FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL


• Usia ibu hamil • Kebersihan dan
• Jarak kehamilan kesehatan
• Parietas
• Ekonomi dan sosial
• Status gizi
• Penyakit menyertai kehamilan
PERAN VITAMIN D PADA IBU HAMIL
DAN JANIN
BAB III
KERANGKA KONSEP
KERANGKA KONSEP
Vitamin D

Ibu hamil

Metabolisme tulang
dan homeostasis Endometrial
desidua
kalsium
24,25 (OH)D2 1,25 (OH)D2 24,25 (OH)D2
plasenta
Pengerasan rangka Implantasi dan
janin mempertahankan Kehamilan
Janin
Mendukung Mendukung
pertumbuhan janin Berat bayi lahir pertumbuhan janin
HIPOTESIS

Ada hubungan kadar Vitamin D pada ibu


hamil dengan berat bayi lahir
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
DESAIN PENELITIAN

Desain penelitan cross sectional

Dengan pendekatan analitik

Dari 19 kota dan kabupaten di


Sumatera Barat , diambil 4 Kabupatan
Tempat Penelitian
Kabupaten
Solok

Labor Pasaman
Biomedik Barat

Kabupaten Kota
Tanah Datar Pariaman
POPULASI DAN SAMPEL

• Populasi pada penelitian ini adalah semua


POPULASI ibu hamil dengan usia kehamilan minimal
28 minggu yang memenuhi kriteria inklusi

• Semua ibu hamil yang terdapat pada daerah


Sumatera Barat yang telah ditentukan.
SAMPEL • Pengambilan sampel dilakukan secara
multistage random sampling.
SAMPEL
RUMUS SAMPEL MENURUT (HIDAYAT, 2007)
• n = Z²1-α2p(1-p)N
d²(N-1)+Z21-α2.p(1-p)
n = Besar sampel minimal
Z²1-α2 = derajat kepercayaan (1,96)
p = proporsi (0,75), Profil Kemenkes 2014
d = proporsi absolute (0,05)
N = Besar populasi (122652), Profil Kemenkes
2016
BESAR SAMPEL MINIMAL
• Besar sampel minimal adalah:
n= Z²1-α2p(1-p)N
d²(N-1)+Z21-α2.p(1-p)
n= 1,962x 0,75x (1-0,75).122652
(0,05)² (122652-1)(1,96)2.0,75.(1-0,75)
n = 100 orang
KRITERIA SAMPEL
Kritetia Inklusi Kritetria Eksklusi
• Ibu hamil dengan usia • Ibu hamil dengan anemia
• Ibu hamil dengan diabetes
kehamilan ≥ 28 minggu mellitus
• Umur ibu 20 sampai 35 • Ibu hamil dengan kelainan ginjal
tahun • Ibu hamil dengan hipertensi
kronis
• Parietas ≤3 orang • Ibu hamil dengan kelainan
jantung
• Jarak persalinan ˃ 2 tahun • Ibu hamil dengan tanda- tanda
• Bersedia jadi responden klinis infeksi
• Kehamilan gemelli
• Ibu hamil dengan Preeklampsia
dan eklampsia
DEFINISI OPERASIONAL
• 1,25 dihidroksi vitamin D • Berat bayi lahir adalah
adalah pengukuran serum berat bayi yang
darah, 1,25 dihidroksi ditimbang dalam waktu
vitamin D pada ibu hamil 1 jam pertama setelah
trimester III dengan lahir
mengambil darah vena • Alat ukur : Timbangan
madiana cubiti, bayi
• Cara ukur : ELISA • Hasil ukur : Gram
• Alat ukur : spektrofometer • Skala Ukur: Rasio
• Hasil ukur : pg/ml
• Skala Ukur: Rasio
ALAT DAN BAHAN PENELITIAN
Alat Penelitian Bahan Penelitian
• Jarum suntik disposibel ukuran • Sampel serum darah
5 ml responden
• Tourniquet
• Kapas alkohol 70%
• Sarung tangan
• Microtube 1,5 ml • ELISA kit 1,25 dihidroksi
• Micropipette vitamin D
• ice box (Suhu 2°c sampai
dengan 8° c)
• Lemari pendingin (suhu -20°c
di laboratorium)
• Timbangan bayi
PROSEDUR KERJA

• Nama, umur, alamat, usia kehamilan ibu, jumlah kehamilan


anamnesa ibu, jarak kehamilan ibu

Mengukur tanda • Tekanan darah, nadi, suhu, dan pernapasan


tanda vital

Pemeriksaan kadar • Pengambilan darah


• Darah yang telah diambil dimasukkan kedalam tabung
1,25 dihidroksi sentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm se
vitamin D • Pengkodean
PROSEDUR KERJA ELISA UNTUK
VITAMIN D
• Larutaan kerja standar ditambahkan dari
konsentrasi yang berbeda ke dua kolom pertama:
Masing-masing Konsentrasi larutan ditambahkan
ke dua well berdampingan (50uL untuk masing-
masing well). Sampel ditambahkan ke well
lainnya (50uL untuk masing-masing well).
Sebanyak 50μL Biotinylated Detection Ab segera
ditambahkan. Kemudian, plate ditutup dengan
dengan healer yang telah sediakan. Setelah
itu,inkubasi selama 45 menit pada suhu 37℃.
• Larutan diaspirasikan atau tetapkan dari
masing-masing well, sebanyak 350μL buffer
lean ditambahkan ke masing-masing well.
Selama 1-2 menit rendam dan aspirasikan
atau tetapkan larutan dari masing-masing well
dan setelah tepuk kering , terhadap
penyerapan bersih pada kertas. Langkah
mencuci ini diulangi sebanyak 3 kali
• 100μL HRP Konjugasi larutan kerja ditambahkan ke
masing-masing well dan tutup dengan healer Plate,
kemudian Tetaskan selama 30 menit pada 37 ° C.
• Larutan diaspirasikan atau tetapkan dari masing-
masing well, sebanyak 350μL buffer lean ditambahkan
ke masing-masing well. Selama 1-2 menit rendam dan
aspirasikan atau tetapkan larutan dari masing-masing
well dan setelah tepuk kering , terhadap penyerapan
bersih pada kertas. Langkah mencuci ini diulangi
sebanyak 5 kali.
• Sebanyak 90μL Reagen Substrat ditambahkan ke
masing-masing well. Healer plate tutup dengan
yang baru, lalu inkubasi sekitar 15 menit di 37 ° C,
dan lindungi plate dari cahaya.
• Sebanyak 50μL Stop Solution ke masing-masing
well.
• Densitas optik (nilai OD) dari masing-masing plate
ditentukan sekaligus, dengan menggunakan
pembaca microplate header yang disetel ke 450
nm.
PROSEDUR PENIMBANGAN BAYI
Prosedur kerja penimbangan • Petugas berdiri di depan
berat badan bayi dapat skala timbangan
menggunakan timbangan bayi • Bayi ditidurkan pada
(Suparyanto, 2012): timbangan
• Timbangan bayi diletakkan • Ketika menimbang, tangan
pada alas yang rata dan kuat petugas diletakkan diatas
• Timbangan dialas dengan tubuh bayi, namun tidak
kain yang berbahan tipis menempel untuk mencegah
dan bersih bayi jatuh saat ditimbang
• Jarum timbangan telah • Tentukan hasil berat badan
berada pada angka nol bayi sesuai dengan jarum
• Bayi tidak dibedong saat yang terdapat pada
ditimbang timbangan, kemudian catat
hasil ukurnya.
ALUR PENELITIAN

POPULASI KRITERIA SAMPEL


INKLUSI

PENGAMBILAN INFORMED
SENTRIFUGE→ SERUM
DARAH 3 CC CONSENT

KADAR 1,25
BERAT BAYI
DIHIDROKSI DIANALISIS
LAHIR
VITAMIN D
ETIKA PENELITIAN
Semua subyek pada penelitian ini memberikan
persetujuan tertulis yang menyatakan
ketersediaannya mengikuti penelitian

Semua subyek penelitian dirahasiakan identitasnya

Penelitian ini tidak merugikan dan membahayakan


jiwa responden dan bayinya

Penelitian dilakukan setelah mendapat izin dari


komite etik fakultas Kedokteran Universitas
Padang
ANALISIS DATA

ANALISIS • Analisis data dilakukan dengan membuat tabel dan distribusi


frekuensi masing-masing variabel. Analisis ini digunakan untuk
mengetahui gambaran kadar 1,25 dihidroksi vitamin D dan berat
UNIVARIAT badan bayi lahir.

• Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat


hubungan kadar vitamin D pada ibu hamil dengan berat bayi

ANALISIS lahir di Sumatera Barat. Analisis diawali dengan uji normalitas


untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal. Pada
penelitian ini digunakan uji normalitas dengan kolmogorov
BIVARIAT smirnov. Data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai p
˃0,05. Jika data normal, maka dilakukan uji kolerasi Pearson.
Apabila data tidak berdistribusi normal, maka dilakukan uji
korelasi spearman
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai