OLEH:
RIDCE NURSASMI
NIM : 160101018
Desen Pembimbing:
PROGRAM S. 1 KEPERAWATAN
STIKES PIALA SAKTI
PARIAMAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan
rahmat-Nya yang berlimpah kepada kita semua. Dan kita panjatkan shalawat serta
salam kepada Nabi besar kita Nabi MUHAMMAD SAW, yang telah membawa
Makalah ini tentunya kurang dari kata sempurna.Maka dari itu kami sebagai
Tidak lupa pula, kami berterima kasih kepada sumber –sumber yang terkait telah
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
UMUM
2. Tulang manusia......................................................................13
3. Otot manusia...........................................................................42
4. Persendian manusia................................................................54
A. Kesimpulan....................................................................................59
B. Saran...............................................................................................60
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tubuh merupakan suatu hal yang kita miliki; tanpa tubuh tidak akan
mungkin akan ada makhluk hidup; tanpa tubuh tidak mungkin ada kehidupan.
yang dikaruniai oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada kita, tubuh yang memiliki
struktur-struktur yang mirip antara manusia yang satu dengan yang lainnya,
meskipun terkadang pada beberapa orang didapati struktur tubuh yang kurang
sempurna.
adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh. Pada dasarnya, anatomi dapat
2
BAB II
PEMBAHASAN
UMUM
Kata anatomy berasal dari bahasa yunani (Greek) yang secara literatur
diartikan sebagai “membuka suatu potongan”. Antomi adalah suatu ilmu yang
mempelajari bagian dalam (internal) dan luar (external) dari struktur tubuh
manusia dan hubungan fisiknya dengan bagian tubuh yang lainnya. Contoh:
juga berasal dari bahasa yunani (Greek) yaitu ilmu yang mempelajari
darah. Anatomi fisiologi adalah dua hal yang berkaitan erat satu dengan yang
lainnya baik secara teoritis maupun secara praktikal, sehingga muncul suatu
konsep: “semua fungsi yang spesifik dibentuk dari struktur yang spesifik”
(Martini:2001)
Mempelajari letak dan hubungan satu bagian tubuh tidak dapat terpisah dari
tertentu yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Semua gambaran tubuh
tubuh dan wajah serta telapak tangan mengarah ke depan (Syaifuddin, 2009).
3
Posisi standar anatomi diterapkan untuk mempelajari anatomi,
yang satu terhadap bagian tubuh yang lain akan selalu tetap meskipun tubuh
sebagai contoh adalah bahwa kepala selalu berada di sebelah cranial (atas) dari
badan meskipun posisi badan dalam keadaan berdiri atau tidur (Sudibjo, dkk.
2011).
terletak simetris .Misalnya anggota gerak mata dan telinga paru-paru dan
ginjal. Limpa terletak di sebelah kanan ,pankreas terletak sebagian di kiri dan
sumbu tengah tubuh .Sesuatu struktur yang letaknya lebih dekat dengan pada
adalah media terhadap kelompok lainnya yang berada di sebelah luar yang
2006).
sebuah organ atau struktur terhadap pusat sebuah rongga .Iga-iga misalnya
4
permukaan tubuh . Dan istilah superior dan inferior menunjukkan letak
anterior dan posterior merupakan persamaan dari ventral dan dorsal .Dalam
melukiskan permukaan telapak kaki dipakai istilah plantar dan dorsal. Istilah
proksimal dan distal untuk menunjukkan letak dekat jauhnya atau jarak dari
sebuah titik tertentu .Bila tiga struktur terletak dalam suatu garis yang berjalan
mulai dari bidang median tubuh ke samping luar ,mka ini dilukiskan sebagai
koronal, pada jari-jari tangan dan jari-jari kaki abduksi yang berarti
rotasi lateral lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan menghadap ke
5
1. Istilah-istilah umum anatomi tubuh manusia
Gambar 1.1.
Bidang koronal
6
Bidang horizontal
(diagonal).
Gambar 1.2.
7
1.3. Istilah-istilah kata sifat yang menyatakan bidang
Gambar 1.3.
medianus.
dan bawah.
8
1.4. Istilah-istilah untuk kata sifat yang menyatakan arah
Gambar 1.4.
9
Contoh : letak gaster terhadap jantung.
pangkal.
Pecten : tonjolan.
Cornus : tanduk.
Linea : garis.
10
1.6. Istilah-istilah untuk menyatakan bangunan yang melekuk
Sulcus : alur.
Fisura : celah.
Apertura : pintu.
11
Gambar 1.4.
12
Circumductio : pergerakan dalam tiga dimensi, membentuk
median.
median.
2. Tulang manusia
Tulang adalah organ yang hidup dan terasa nyeri apabila mengalami
cidera, berdarah apabila patah, dan berubah seiring dengan usia. Tulang
dilengkapi dengan pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf, serta dapat
diserang penyakit. Tulang yang tudak dipakai mengalami atrofi atau menjadi
panjang.
13
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bergerak. Salah satunya manusia
anggota tubuh kita. Alat gerak ada dua macam yaitu alat gerak pasif dan alat
gerak aktif. Alat gerak pasif ialah rangka badan kita dan alat gerak aktif ialah
otot-otot badan. Alat gerak manusia yaitu sendi, rangka, dan otot. Dari
beberapa macam alat gerak. Jika dari salah satu alat gerak tersebut tidak
susunan rumah hampir sama dan memiliki bagian - bagian untuk dapat berdiri
berhubungan. Hubungan antar tulang disebut sendi. Sendi ada yang dapat
digerakkan dan ada juga yang tidak. Sendi yang dapat digerakkan disebut
Sendi Gerak. Sedangkan sendi yang tidak dapat digerakkan disebut Sendi
Mati.
zat penyusunnya, tulang dibedakan menjadi tulang keras dan tulang rawan.
14
Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi tulang pipa, tulang pipih,
bagian utama, yaitu rangka kepala (tengkorak), rangka badan, dan rangka
anggota gerak.
dipengaruhi oleh hormon plasenta dan kalsium. Setelah anak lahir, proses
15
pertumbuhan tulang) agar tercapai proses pembentukan tulang yang
seimbang.
kondroblas.
proses ini pada bagian dalam tulang rawan di daerah diafisis yang disebut
juga pusat osifikasi primer, sel-sel tulang rawan membesar kemudian pecah
rawan dan menyebabkan kematian pada sel-sel tulang rawan ini. Kemudian
akan terjadi degenerasi (kemunduran bentuk dan fungsi) dan pelarutan dari
tulang.
16
epifise yang berperan penting dalam pergerakan sendi dan satu tulang
rawan di antara epifise dan diafise yang disebut dengan cakram epifise.
dengan tulang di daerah diafise, dengan demikian tebal cakram epifise tetap
permukaan.
yang berasal dari mesenkim). Kartilago memiliki rongga yang akan terisi
Jenis osifikasi:
a. Osifikasi endokondral :
17
Pada proses ini sel-sel tulang (osteoblas) aktif membelah dan muncul
b. Osifikasi intramembranosus :
ikat dan darah. Tulang tengkorak berasal langsung dari sel-sel mesenkim
c. Osifikasi heterotopik :
18
EFEK HORMON TERHADAP PERTUMBUHAN TULANG
rentang yang sangat sempit. Produksi dan release distimulasi oleh naik
turunnya kadar kalsium serum. Target organnya tubulus renal, tulang, dan
intestinal .
Hormon lain
19
2.2. Sifat Dinamis Tulang
usia lanjut.
massa tulang regional. Faktor nutrisi, terutama asupan kalsium yang cukup
atau massa tulang (Bone Mass). Puncak massa tulang yang rendah akan
lanjut. Puncak massa tulang dicapai pada usia 20-30 tahun, setelah itu akan
berkurang .
20
latihan fisik dengan intensitas yang sangat rendah tidak dapat menstimulasi
Fungsi kalsium antara lain merupakan pembentuk utama tulang dan gigi,
dan diabsorpsi terutama dalam usus halus bagian atas dengan difusi pasif
dan transport aktif. Agar dapat diabsorpsi dengan baik oleh tubuh, kalsium
Ekskresi melalui urine tidak melebihi 150 mg/hari. Ekskresi melalui urine
yang terionisasi berada dalam bentuk ikatan dengan anion, terutama fosfat
anorganik dan sitrat. Kalsium dalam tulang terdapat dalam dua bentuk,
21
sebagian kecil dalam bentuk cadangan yang labil dan mudah diganti, dan
kandungan kalsium dalam tulang tinggi. Karena, pada saat tersebut tulang
tulang akan menurun secara alamiah. Kecepatan perusakan tulang tidak lagi
tulang.
plasma, sehingga tulang tidak perlu melepas ion kalsium dan konsentrasi
ion kalsium dalam tulang dapat tetap dipertahankan tinggi dan massa tulang
tetap terjaga.
Ca10(PO4)6(OH)2.
mg/hari. Asupan kalsium sangat vital pada masa ini, agar diperoleh
22
Apabila kandungan kalsium berkurang, maka kekuatan tulang
ion kalsium berkurang dalam plasma oleh karena asupan ion kalsium
yang tidak cukup. Jika asupan kalsium kurang dalam jangka waktu lama
maka akan dapat terjadi kehilangan massa tulang yang akhirnya akan
membentuk struktur dari tulang dan gigi. Sisanya ditemukan pada sel
dan jaringan lunak sebesar 0,9% dan di dalam pembuluh darah serta
23
Pengaruh Suplemen Kalsium terhadap Massa Tulang
lebih dari satu bayi, vegetarian, dan individu yang pada usia
asupannya sehari-hari .
kesehatan tulang pada anak-anak, dewasa muda, dan wanita yang telah
sampai usia 20 tahun, dan sebagian besar kalsium yang terdapat didalam
24
Umur Asupan yg tepat Batas atas
(tahun) (mg/hari) asupan (mg/hari)
1-3 500 2500
4-8 800 2500
9 -13 1300 2500
14 -18 1300 2500
19 - 30 1000 2500
seperti susu, yoghurt, dan keju, juga banyak terdapat dalam sayur-
25
mengkonsumsi kalsium secara cukup diantaranya adalah karena
kalsium yang berasal dari luar tubuh yaitu dalam bentuk suplemen
26
Mandibula termasuk tulang aksial yaitu, tulang yang kurang
mendapat latihan fisik. Tulang yang banyak mendapat latihan fisik disebut
menyerang tulang aksial, baru kemudian tulang ekstremitas. Oleh karena itu
dengan baik dan proses pengunyahan tidak dapat dilakukan dengan benar.
sangat penting, dimana apabila tulang tidak baik maka pergerakan gigi tidak
27
ortodontik. Untuk menjaga memelihara serta menjaga stabilitas tulang
kolagen dan elastin. Pada zat interselular itu juga terdapat rongga-
rongga yang disebut lacuna, yang berisi sel tulang rawan yaitu
laring.
discus antara tulang vertebrae, dan pada simfisis pubis diantara dua
tulang pubis.
28
- Tulang rawan hialin
Berdasarkan matriksnya :
a. Tulang kompak
Tulang kompak terdiri atas sistem Havers. Setiap Havers terdiri dari
saluran Havers (canalis atau saluran), yaitu suatu saluran yang sejajar
lainnya.
b. Tulang spons
29
Tulang spons adalah tulang yang strukturnya tidak padat seperti tulang
Berdasarkan bentuknya :
Gambar 2.1.
b. Tulang pendek
30
Gambar 2.2.
belakang.
c. Tulang pipih
Gambar 2.3.
31
Gambar 2.4.
ekstremitas.
ossis humeri.
dua tulang.
scapula.
32
h. Malleolus : tonjolan yang membulat, misalnya malleolus lateralis ossis
fibulae.
major.
femoris.
Tulang berkembang melalui dua cara, yaitu dengan mengganti mesenkim atau
mengganti tulang rawan. Histologi tulang selalu bersifat sama, baik tulang itu
dikembangkan dari selaput ataupun tulang itu berasal dari tulang rawan.
membranosa.
Model tulang dalam bentuk tulang rawan yang terjadi pada masa
33
sebagian besar model bersangkutan. Jenis perkembangan tulang
Gambar 2.5.
Diafisis adalah badan suatu tulang yang menulang dari suatu pusat
penulangan primer.
pusat sekunder.
Secara umum, anatomi endoskeleton terdiri dari dua bagian besar, yaitu :
menjadi :
34
Gambar 2.6.
- Tulang leher
Gambar 2.7.
35
Gambar 2.8.
Gambar 2.9.
36
Gambar 2.10.
lagi menjadi :
faktor dan hal ini merupakan hasil dari interaksi antara sistemik dan faktor
lokal. Penyakit ini merupakan hasil dari beberapa kominasi faktor resiko,
diantaranya yaitu usia lanjut, mal alignmen lutut, obesitas, trauma, genetik,
Bukti bahwa obesitas itu sindrom yang komplek yaitu adannya ketidak
37
oleh faktor kelainan struktural yang ada di sekitar persendian. Pada
tulang rawan yang diakibatkan oleh penyempitan ruang sendi dalam waktu
yang lama dan terabaikan, hal tersebut juga merupakan penyebab utama
al, 2010)
38
2.5 Pathway
39
2.6 Proses penulangan
bermula sejak umur embrio 6-7 minggu dan berlangsung sampai dewasa.
kondroblas.
dengan proses ini pada bagian dalam tulang rawan di daerah diafisis yang
40
disebut juga pusat osifikasi primer, sel-sel tulang rawan membesar
tulang rawan dan menyebabkan kematian pada sel-sel tulang rawan ini.
epifise yang berperan penting dalam pergerakan sendi dan satu tulang
rawan di antara epifise dan diafise yang disebut dengan cakram epifise.
permukaan.
41
3. Otot manusia
Gambar 3.1.
a. Otot rangka
Gambar 3.2.
disebut dengan otot volunter karena otot ini dapat diatur sesuai
42
dengan kehendak, tetapi ada beberapa kegiatan otot tersebut yang
Otot merupakan alat gerak aktif pada tubuh manusia. Gerakan itu
(interventing joint), jika otot agonis melalui lebih dari satu sendi,
43
b. Otot jantung
Gambar 3.3.
denyut jantung diatur oleh suatu pemacu yang terdiri dari serabut
otonom.
c. Otot polos
Gambar 3.4.
44
Otot polos membentuk sebagian besar lapisan tengah (tunica media)
memendek.
sampai 5 mikro meter dan panjang nya hanya 20 sampai 500 mikro
meter. Sebalik nya, serabut otot rangka berdiameter 30x lebih besar dan
dan berlaku bagi otot polos juga berlaku bagi otot rangka. Yang paling
penting, pada dasar nya terdapat kekuatan menarik yang sama antara
pilamen myosin dan aktin untuk menyebabkan kontraksi pada otot polos
seperti pada otot rangka, namun susunan fisik bagian dalam serabut otot
45
Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang
saluran pernafasan.
Otot Polos Multi-Unit. Tipe otot polos ini terdiri atas serabut otot
pada serabut lain dan sering kali dipersyarafi oleh sebuah ujung syaraf,
luar serabut ini, sepereti hal nya pada serabut otot rangka, ditutupi oleh
lapisan tipis yang terdiri dari atas substansi seprti membran basal, yakni
46
berkontraksi dengan tidak bergantung pada yang lain, dan pengaturan
bentuk lembaran atau berkas, dan membrane sel nya berlekatan satu
sama lain pada banyak titik sehingga kekuatan yang terbentuk dalam
Kira-kira 40 persen dari seluruh tubuh terdiri dari otot rangka, dan
kehendak kita dan di bawah pengaruh saraf sadar. Dinamakan otot lurik
karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak adanya garis gelap dan
itu nama lain dari otot lurik adalah otot bergaris melintang.
47
sadar. Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi
dari rangkaian subunit yang lebih kecil. Pada sebagian besar otot, serat-
membrane plasma, dan sebuah lapisan luar yang terdiri dari satu lapisan
Pada ujung serat otot, lapisan permukaan sarkolema ini bersatu dengan
48
berkas untuk membentuk tendon otot dan kemudian menyisip ke dalam
tulang.
magnesium, fosfat dan enzim protein dalam jumlah besar. Juga terdapat
berikut:
49
3. Asetilkolin bekerja pada area setempat pada membrane serabut otot
pada membrane.
ion ini tetap disimpan dalam reticulum sampai potensial aksi otot
yang baru datang lagi; pengeluaran ion kalsium dari myofibril akan
50
3. Jaringan Otot Jantung
Jantung terdiri atas 3 tipe otot jantung yang utama yakni : otot
atrium, otot ventrikel, dan serabut otot eksitatorik dan konduksi khusus.
Tipe otot atrium dan ventrikel berkontraksi dengan cara yang sama
seperti otot rangka, hanya saja durasi kontraksi otot-otot tersebut lebih
aksi atau konduksi potensial aksi yang melalui jantung, yang bekerja
berirama.
Sifat kerja otot dibedakan atas antagonis dan sinergis seperti berikut ini :
51
a. Antagonis
menelungkup.
b. Sinergis
sedikit), diantaranya :
Lengan atas
52
Gambar 3.5.
Gambar 3.6.
53
Penyuntikan di daerah antara bokong dan paha (panggul) biasa
4. Persendian manusia
Sendi adalah hubungan antara setiap bagian yang kaku (tulang atau tulang
a. Sendi fibrosa
54
Macam-macam sendi fibrosa :
Gambar 4.1.
Fibrotik
Sindesmosis
Gambar 4.2.
Kartilaginosa primer
55
Kartilaginosa sekunder
c. Sendi sinovial
Sendi sinovial merupakan jenis sendi yang paling umum. Sendi ini
pelumas yang disebut sinovia, dan dilapisi oleh selaput yang disebut
membrana synovialis.
Sendi engsel
ekstensi. Contohnya pada siku, lutut, mata kaki, dan ruas antara
Sendi pelana
tangan.
56
Gambar 4.3.
57
Sendi kondiloid
Sendi peluru
58
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
tulang itu dapat dibedakan berdasarkan jaringan pembentuk dan struktur fisik,
yang terbagi lagi menjadi tulang rawan dan tulang sejati; matriks, yang terbagi
lagi menjadi tulang kompak dan tulang spons; dan bentuknya, yang terbagi
lagi menjadi tulang pipa, tulang pendek, tulang pipih, tulang tak beraturan, dan
menjadi tiga yaitu rangka aksial yang terdiri dari rangka kepala (cranium),
rangka leher, dan rangka tubuh (sceletum trunci); dan rangka apendikular yang
59
B. SARAN
Saran yang dapat penulis ajukan melalui makalah ini ialah agar proses
60
DAFTAR PUSTAKA
Abu, E. O., Horner, A., Kusec, V., Triffitt, J. T., & Compston, J. E. (1997). The
localization of androgen receptors in human bone. The Journal of Clinical
Endocrinology & Metabolism, 82(10), 3493-3497.
Azhari, P. F., Hidayat, B., & Rizal, A. (2015). Penghitungan Derajat Kelengkungan
Tulang Punggung Pada Manusia Menggunakan Metode Transformasi
Contourlet Dan K-nearest Neighbor. MAJALAH ILMIAH
MOMENTUM, 11(2).
Cook, S. D., Baffes, G. C., Wolfe, M. W., SAMPATH, T. K., & Rueger, D. C.
(1994). Recombinant human bone morphogenetic protein-7 induces healing
in a canine long-bone segmental defect model. Clinical Orthopaedics and
Related Research®, 301, 302-312.
Handajani, P. T., & Prima, A. (2014). Panjang Tulang Femur Dapat Menjadi
Penentu Tinggi Badan Pria Dewasa Muda. Jurnal Kedokteran Syiah
Kuala, 14(1), 38-42.
Hardinsyah, H., Damayanthi, E., & Zulianti, W. (2008). Hubungan konsumsi susu
dan kalsium dengan densitas tulang dan tinggi badan remaja. Jurnal Gizi
dan Pangan, 3(1), 43-48.
Herliana, A., Setiawan, V. A., & Prasetio, R. T. (2018). Penerapan Inferensi
Backward Chaining Pada Sistem Pakar Diagnosa Awal Penyakit
Tulang. Jurnal Informatika, 5(1), 50-60.
Mulyaningsih, N. (2017). Pengaruh cairan tubuh manusia terhadap korosi pada plat
penyambung tulang. Wahana Ilmuwan, 3(1).
Nadhiva, A. Z., Kurniawati, L. R., Virgi Rachma, D., & Nurdian, Y. Sistiserkosis
pada Tulang Manusia.
Oktavian, O., Elieser, E., Anike, A., & Iswanto, D. (2010). Variasi Foramen
Mentale pada Tulang Mandibula Tengkorak Manusia Koleksi Laboratorium
Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih. Jurnal Biologi
Papua, 2(2), 47-52.
Rinaldi, R. R., & Sriwarno, A. B. (2013). Daily Milwaukee Brace Sebagai Produk
Penyangga Tulang Belakang Pada Pasien Skoliosis (Studi Kasus Ortosis
Milwaukee). Product Design, 2(1), 161809.
Wisky, I. A., & Akhiyar, D. (2019). Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit
Tulang Berbasis Web Menggunakan Metode Forward Chaining. J. Sains
dan Teknol. J. Keilmuan dan Apl. Teknol. Ind, 19(1), 46.