0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan6 halaman
Jurnal ini meneliti hubungan antara kekurangan vitamin D pada ibu hamil dengan risiko komplikasi kehamilan dan bayi lahir prematur. Penelitian ini menunjukkan bahwa ibu hamil dengan kekurangan vitamin D memiliki risiko lebih tinggi terhadap pre-eklamsia, bayi lahir prematur, dan berat badan bayi rendah. Vitamin D penting untuk menjaga kesehatan ibu dan janin selama kehamilan.
Jurnal ini meneliti hubungan antara kekurangan vitamin D pada ibu hamil dengan risiko komplikasi kehamilan dan bayi lahir prematur. Penelitian ini menunjukkan bahwa ibu hamil dengan kekurangan vitamin D memiliki risiko lebih tinggi terhadap pre-eklamsia, bayi lahir prematur, dan berat badan bayi rendah. Vitamin D penting untuk menjaga kesehatan ibu dan janin selama kehamilan.
Jurnal ini meneliti hubungan antara kekurangan vitamin D pada ibu hamil dengan risiko komplikasi kehamilan dan bayi lahir prematur. Penelitian ini menunjukkan bahwa ibu hamil dengan kekurangan vitamin D memiliki risiko lebih tinggi terhadap pre-eklamsia, bayi lahir prematur, dan berat badan bayi rendah. Vitamin D penting untuk menjaga kesehatan ibu dan janin selama kehamilan.
Vitamin D Deficiency in Pregnancy: An Independent Risk Factor for Increased
Maternal and Foetal Co-Morbidities
1. Tujuan dan Metode
Tujuan dari jurnal ini adalah menunjukkan manfaat dan kegunaan vitamin D dalam tubuh, seperti mengatur deposisi garam dan mineral dalam tulang, mengatur metabolisme tubuh, mengatur suasana hati, tekanan darah, dan fungsi sistem imunitas tubuh, menunjukkan pentingnya kebutuhan Vitamin D pada ibu hamil dan bayi pada usia neonatal. Dalam jurnal ini dijelaskan bahwa kekurangan vitamin D memiliki dampak yang sangat penting dalam kelangsungan periode kehamilan, kelahiran bayi, dan kondisi bayi pada saat setelah kelahiran. Kekurangan vitamin D dapat menyebakan pre-klamsia pada ibu hamil, diabetes gestasional, dan bayi lahir prematur dengan berat badan rendah. Penelitian dalam jurnal ini dilakukan untuk mengetahui efek 25 (OH)-D pada ibu hamil terhadap risiko pre-klamsia (PE) dan pre-term labour (PTL). Pre- term labour adalah kelahiran prematur pada bayi, disebut prematur karena kelahiran bayi kurang dari 37 minggu dari usia kehamilan. Metode dari penelitian dalam jurnal ini adalah penelitian prospektif kohort yang dilakukan oleh Departemen Obstetri dan Ginekologi bersama dengan Departemen biokimia dan Neonatal Divisi Pediatri di rumah sakit atau fasilitas kesehatan tersier di New Delhi, India. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 165 ibu hamil yang dirawat pada klinik prenatal atau rumah sakit (pelayanan kesehatan tersier) dan dilakukan penelitian selama 2 minggu dalam masa kehamilan mereka. Beberapa sampel yang bermasalah sengaja tidak dilibatkan dalam penelitian seperti ibu hamil dengan penyakit kronis hiperparatiroidisme, gagal ginjal, penyakit hati, dan tuberkulosis. Pada awal penelitian atau kunjungan pertama dilakukan pengamatan terhadap gejala kekurangan vitamin D pada ibu hamil (kondisi umum tubuh dan kelemahan otot), rentang waktu dan proses mentruasi, serta sejarah ginekologi pada ibu hamil (penyakit-penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi). Pada proses penelitian selanjutnya dilakukan pengamatan terhadap sumber makanan ibu hamil dengan menggunakan diet software untuk menghitung asupan kalori, protein, dan kalsium. Asupan vitamin D dapat dihitung berdasarkan kandungan vitamin D dalam berbagai produk makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil. Segala macam tindakan yang diperlakukan terhadap sampel atau pasien telah disesuaikan dengan protokol rumah sakit yang bersangkutan. Pengamatan yang lain dilakukan pada bayi yang telah dilahirkan seperti ukuran tinggi bayi saat terlentang dan ukuran kepala bayi, selain itu dilakukan pula pengamatan pada serum ibu dan kandungan fosfor, kalsium, dan serum ALP pada tali pusar atau plasenta dengan menggunakan peralatan dan metode tetentu. Tanda-tanda kekurangan vitamin D pada bayi atau neonatus adalah craniotabes, kondisi fontanelles, dan hypocalcemic neonatus.
2. Hasil dan Ilmu Baru
Profil klinis sampel ibu hamil seperti BMI, asupan gizi, dan durasi dari paparan sinar matahari dikaitkan dengan kadar vitamin D pada sampel dalam populasi yang berjumlah 165 pasien ibu hamil. Usia ibu hamil tidak berpengaruh pada kadar vitamin D dalam tubuh karena ada hubungan yang buruk antara usia dan kadar vitamin D. Pada suatu kelompok ibu hamil terlihat dengan baik hubungan antara BMI dengan kadar vitamin D yang dimiliki yakni BMI ≥ 25 dengan kadar vitamin D yang rendah (tingkat 25 (OH)-D rendah). Persentase yang lebih tinggi terhadap kadar vitamin D atau kecukupan vitamin D dalam tubuh terlihat pada mereka yang memiliki asupan protein harian yang cukup (35,6%) dan asupan vitamin D (83.3%) dibandingkan dengan kelompok yang memiliki asupan protein yang tidak memadai (15.1%) dan asupan vitamin D (12.1%). Hubungan antara durasi paparan sinar matahari dan vitamin D, tingkat hubungan ini sangat signifikan. Regresi logistik menunjukkan bahwa paparan sinar matahari memiliki efek yang baik dengan melindungi pasien atau seseorang yang mengalami kekurangan vitamin D.
Analisis statistik menunjukkan bahwa tingkat vitamin D > 25nmol L
memiliki efek perlindungan terhadap perkembangan PTL (atau 0.05) dan GHTN/PE (atau 0.13). Ada hanya dua kasus GDM yang baik pada wanita dengan kadar 25 (OH)- D < 50nmol L. Namun, ada sebuah hubungan yang buruk (p = 0.404) antara terjadinya GDM dan kekurangan vitamin D. Korelasi ibu dengan tingkat (OH) - D dan tali pusar atau plasenta dengan kadar atau tingkat 25 (OH)-D yang rendah, sebesar 77% ibu yang dengan serum yang memiliki kadar 25 (OH)- D < 25nmol/L yang telah ditemukan memiliki tingkat vitamin D pada tali pusar yang juga menunjukkan kekurangan vitamin D. Demikian pula 65.8% ibu yang memiliki 25 (OH) –D neonatus-dengan tingkat vitamin D > 50nmol L telah menunjukkan neonatus dengan kadar vitamin D yang cukup. Vitamin D tidak hanya vitamin sederhana, tetapi pro-hormon, molekul kompleks yang memainkan banyak peran penting dalam tubuh. Vitamin D sangat penting selama kehamilan, karena jika kadar vitamin D yang dimiliki ibu hamil rendah maka dapat berisiko menyebabkan masalah seperti berat bayi lahir rendah dan ukuran yang kecil untuk bayi dengan usia kurang dari 37 minggu kehamilan selain peningkatan risiko komorbiditas ibu. Usia rata-rata dalam total sampel dalam populasi penelitian dalam penelitian ini adalah 23,48 ± 2,4 tahun, yang lebih rendah dari usia rata-rata (sekitar 26 tahun) di sejumlah penelitian yang dilakukan di India dan di luar India. Ini mungkin karena penelitian ini termasuk hanya primigravida, sedangkan kedua primigravida dan multigravidae dimasukkan dalam penelitian lain. Pada hasil penelitian lain telah mempelajari total durasi paparan sinar matahari sebagai subyek penelitian dan korelasinya dengantingkat atau kadar 25 (OH) - D pada ibu hamil, ditemukan bahwa 65,35% dari pasien atau sampel dalam populasi penelitian menerima kurang dari 1 jam paparan sinar matahari sehari-hari, terlepas dari variasi musiman sepanjang tahun, karena kebanyakan dari mereka tidak diizinkan untuk bekerja di luar rumah karena norma-norma sosial dan pembatasan, selain itu mereka juga memiliki kebiasaan menggunakan pakaian yang mencegah mereka dari mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup. Ada hubungan yang sangat signifikan antara durasi paparan sinar matahari dan vitamin D (p <0,05). Kuantum dari sinar UV B- (290-310 nm) yang diterima oleh individu pada permukaan tubuh dan menentukan jumlah vitamin D yang disintesis oleh kulit. Ada laporan serupa yang mengatakan bahwa kadarv25 (OH) - D dari wanita di negara-negara yang sangat panas dari timur tengah, di mana wanita mengenakan cadar akan memiliki kadar atau tingkat kandungan vitamin D dalam tubuh yang lebih rendah, hal ini dikuatkan juga karena ketika musim panas sebagai wanita di negara tersebut sangat menghindari matahari dan panas dengan lebih banyak mengahbiskan waktu dengan tetap tinggal di dalam rumah dan memiliki aktivitas fisik yang terbatas di luar rumah. Banyak studi klinis telah mendirikan hubungan antara kekurangan vitamin D dan komplikasi lebih tinggi selama kehamilan. Vitamin D mempengaruhi beberapa aspek dari sistem kekebalan tubuh dan mungkin penting untuk infeksi seperti vaginosis bakteri yang bertanggung jawab untuk PTL. Beberapa penelitian telah melaporkan serupa yakni adanya hubungan yang rendah antara tingkat 25 (OH)-D dengan PTL. Vitamin D juga memiliki peran dalam modulasi kekebalan. Pre-eclampsia diperkirakan berasal dari awal kehamilan ketika sistem kekebalan tubuh ibu menurun sehingga ibu rentan terhadap penyakit kardiovaskular. Kalsitriol metabolit aktif Vit D dapat dianggap faktor pendukung kehamilan yang bisa bekerja melalui beberapa mekanisme untuk mengurangi risiko Pre-eklampsia, termasuk pengaruh yang langsung dari kalsitriol implantasi, bolus invasi dan angiogenesis. Hal ini juga diyakini menjadi hal yang penting dalam mengarahkan respon imun oleh sel dendritik dan makrofag didalam tubuh janin serta proses adaptasi imunologi oleh ibu untuk mengurangi risiko infeksi dan peradangan yang berpengaruh terhadap kesehatan janin yang dikandungannya. Dalam penelitian ini mayoritas wanita yang dikembangkan GHTN PE mempunyai kadar vitamin D di kisaran kurang atau tidak cukup. Antara perempuan yang tingkat 25 (OH) - D kurang dari 25 menegaskan nmol/L, 24% mengembangkan GTN/PE, sementara hanya 6,7% dan 2,7% perempuan yang tingkat >25-50nmol/L dan menegaskan 50 nmol/L dikembangkan GTN PE masing-masing. Vitamin D telah dibuktikan dapat mempengaruhi sekresi insulin dan resistensi insulin pada beberapa studi. Vitamin D dapat mengembalikan sekresi insulin pada pasien dengan diabetes tipe 2 dengan mencegah kekurangan Vitamin D, dengan demikian Vitamin D memiliki peran dalam patogenesis GDM. Ibu hamil dengan konsentrasi 25 (OH)-D yang cukup, telah mampu menunjukkan hubungan dengan risiko defisiensi vitamin D dengan mengembangkan GDM dalam berbagai kohort. Namun, penelitian ini tidak menunjukkan hubungan yang signifikan antara kekurangan vitamin D pada ibu hamil dengan GDM.
3. Kekurangan, Kelebihan dan Saran Perbaikan
- Kekurangan
Sebaiknya dalam penulisan abstrak dikurangi angka-angka atau istilah-
istilah yang terlalu kerap dituliskan. Dari adanya singkatan-singkatan kata yang terlalu banyak mengakibatkan malasnya mata untuk membaca apalagi untuk para pemula. Selain itu, dalam pembacaan terhadap abstrak diharapkan para pembaca dapat mewakili seluruh isi bacaan yang terdapat di dalam jurnal. Jika pada abstrak saja para pembaca terlalu bosan dengan banyaknya singkatan, kemungkinan besar abstrak tersebut sedikit peminatnya.
Pada bab pendahuluan, masih kurang adanya kutipan-kutipan yang
digunakan. Namun, secara keseluruhan sudah termasuk baik secara keseluruhan. Pada bab bahan dan metode juga terhitung sudah cukup dalam penulisan secara keseluruhan. Pada bagian-bagian terakhir disebutkan “especially in parts of Southeast Asia” padahal penganggapan tersebut tidak sesuai populasi, atau dalam arti pengambilan sampel hanya berfokus pada India tanpa mencoba memberikan pengamatan pada Negara lainnya.
- Kelebihan
Memberikan penjelasan mengenai vitamin D dengan cukup sehingga
makna dari vitamin D nya sendiri dapat ditangkap oleh para pembaca sebagai pengantar agar mengerti isi dari jurnal secara keseluruhan. Dalam jurnal, Di dalam jurnal dijelaskan secara detail mengenai hubungan antara kebutuhan ibu hamil akan Vitamin D. Jika jurnal ini mampu disampaikan isinya oleh para tenaga kesehatan kepada masyarakat, maka akan tercipta peningkatan derajat kesehatan masyarakat, terutama kesehatan pada ibu hamil melalui penurunan angka BBLR. Sudah cukup baik dalam penulisannya serta pustaka yang digunakan sudah bagus.
- Saran Perbaikan untuk Jurnal ke Depan
Untuk pembuatan jurnal ke depan diharapkan mampu lebih memberikan pemahaman kepada seluruh kalangan masyarakat. Dengan adanya pemahaman secara menyeluruh terhadap jurnal dari kalangan masyarakat, maka diharapkan mampu menunjang peningkatan derajat kesehatan masyarakat setinggi- tingginya. Perlu juga adanya perincian secara detail seperti jurnal ini mengenai data-data yang diperoleh dan telah diolah. Dan juga perlu diperbaiki ulang dalam