Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MIKRONUTRIEN

HUBUNGAN ANTARA VITAMIN D DENGAN RESISTEN


INSULIN PADA WANITA HAMIL DENGAN GESTATIONAL
DIABETES MELLITUS

Disusun Oleh :
Nama : Yesi Pratama Aprilia Ningrum
NIM : 22030117120035
Kelas : Ganjil

ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Gestational diabetes mellitus (GDM) adalah penyakit diabetes mellitus
pada ibu hamil yang ditandai dengan peningkatan resistensi insulin (IR), terutama
pada trimester ke-2 dan ke-3 kehamilan. Ketidakseimbangan antara IR dan sekresi
insulin menyebabkan hiperglikemia pada ibu. Rentang prevalensi GDM dari 1
hingga 14% dari semua kehamilan, tergantung pada tes diagnostik dan populasi
yang diteliti dan kriteria yang digunakan. Di Arab Saudi, prevalensi GDM
berkisar 3,8 hingga 12,5%. Patogenesis diabetes melitus gestational, sama seperti
pada Diabetes Mellitus 2, yang melibatkan kombinasi defisiensi insulin relatif dan
resistensi insulin.1
Hydroxy vitamin D [25 (OH) D] adalah salah satu penanda utama untuk
mengidentifikasi status vitamin D. Sumber utama vitamin D adalah matahari,
yang disintesis secara endogen pada kulit untuk menghasilkan cholicalciferol
(vitamin D3). Vitamin D disamping peranannya dalam metabolisme tulang dan
hemostasis kalsium memiliki peranan lain pada wanita normal yaitu tingkat
serum vitamin D yang meningkat sedangkan pada wanita diabetes mellitus GDM
tingkat vitamin D nya rendah. Peningkatan signifikan dalam sensitivitas insulin
diperhatikan ketika tingkat serum vitamin D meningkat hingga 75 nmol / L .
Selanjutnya, tingkat rendah vitamin D terdeteksi pada pasien diabetes mellitus tipe
II dan secara umum dikaitkan dengan obesitas dan resistensi insulin (IR).1
Penelitian dilakukan untuk menunjukkan adanya hubungan antara 25-
hidroksi vitamin D (25 (OH) D) dan resistensi insulin (IR) pada wanita hamil
dengan diabetes melitus gestasional (GDM). Penelitian ini melibatkan 103 wanita
hamil yang diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama yaitu 48 wanita dengan
hamil normal dan 55 wanita hamil dengan GDM). Untuk wanita hamil dengan
GDM, mereka berusia berkisar 21 hingga 45 tahun dan usia kehamilan berkisar
dari 18 minggu hingga 39 minggu. Klasifikasi lebih lanjut untuk setiap kelompok
dilakukan berdasarkan status 25 (OH) D (kurang, tidak mencukupi dan cukup).
Serum digunakan untuk penentuan glukosa darah puasa (FBG), insulin puasa (FI),
Cpeptide, kolesterol, triasilgliserol (TAG), total Ca, 25 (OH) D dan hormon
paratiroid (PTH). Metode yang digunakan yaitu subjek diminta untuk berpuasa,
Setelah puasa semalam, seluruh darah dikumpulkan. Sampel darah dibagi menjadi
dua bagian. Bagian pertama untuk pengukuran glukosa darah dan bagian kedua
untuk koleksi serum. Sera digunakan untuk penentuan insulin puasa, C-peptida,
parameter profil lipid, homeostasis kalsium dan kalsium.1
BAB III
PEMBAHASAN
Vitamin D disamping peranannya dalam metabolisme tulang dan
hemostasis kalsium, vitamin D memiliki peranan lain pada wanita normal yaitu
tingkat serum vitamin D yang meningkat hingga 75 nmol/L sedangkan pada
wanita diabetes mellitus GDM tingkat vitamin D nya rendah. 1Vitamin D dapat
meningkatkan sensitivitas insulin dengan merangsang gen reseptor insulin
sehingga meningkatkan transport insulin. Kekurangan 25 hidroksivitamin D dan
terjadinya resistensi insulin pada wanita GDM belum sepenuhnya diketahui
namun ada beberapa data yang menunjukkan bahwa tingkat 25 (OH) D pada
wanita hamil dengan GDM rendah.
Gestational diabetes mellitus (GDM) adalah penyakit diabetes mellitus
pada ibu hamil yang ditandai dengan peningkatan resistensi insulin (IR), terutama
pada trimester kedua dan ketiga. Ketidakseimbangan antara IR dan sekresi insulin
menyebabkan hiperglikemia pada ibu. Resistensi insulin sendiri diikuti dengan
disfungsi sel beta pancreas, dimana sel ini gagal dalam mengatur kadar gula dalam
darah sehingga terganggunya pelepasan insulin. Pada Penelitian yang dilakukan
menunjukkan bahwa glukosa darah puasa dan serum C-peptida secara signifikan
lebih tinggi pada subjek GDM dibandingkan dengan subjek pada kehamilan
normal. peningkatan Resisten Insulin (IR) pada wanita dengan kehamilan GDM
juga terdapat peningkatan kadar insulin puasa, indeks resistensi insulin puasa
basal dan penilaian model homeostasis termasuk HOMA-IR, log HOMA-IR dan
HOMAA1-% B. 1
Gambar 1. Hubungan peningkatan penanda insulin dengan wanita GDM
dan normal
Bisa dilihat pada gambar 1 bahwa terjadi peningkatan kadar glukosa puasa
disertai dengan peningkatan penanda resisten insulin lainnya pada wanita dengan
GDM dibandingkan dengan wanita normal.
Kemudian hubungan Antara 25 (OH) D dan penanda IR: Pada kehamilan
normal, 25 (OH) D3 tidak berkorelasi dengan salah satu penanda yang diuji. Di
sisi lain, pada kehamilan yang rumit dengan GDM, 25 (OH) D secara signifikan
hanya berkorelasi dengan FBG/ glukosa darah puasa. Bias dilihat pada gambar 2:

Gambar 2. Hubungan 25(OH) D dengan penanda resisten


Salah satu faktor dalam peningkatan Resisten Insulin adalah Obesitas.
Pada penderita obesitas jaringan lemak banyak mengeluarkan cairan lemak non
esterifikasi, gliserol, hormone dan sitokin proinflamatori. Elemen – elemen inilah
yan berperan terjadinya resistensi insulin. Dalam penelitian ini, wanita hamil yang
mengalami komplikasi dengan GDM memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi
untuk BMI. Faktor lain yang mungkin dapat mempertahankan Resisten Insulin IR
agar tetap normal selama kehamilan dapat dilakukan dengan meningkatkan 25
(OH) D. Dalam penelitian menunjukkan bahwa secara signifikan pada wanita
dengan GDM mengalami defisiensi 25 (OH)D dan memiliki serum 25 (OH) D
yang rendah dibandingkan dengan wanita hamil dengan keadaan normal, oleh
karena itu diperlukan adanya peningkatan 25 (OH) D agar resistensi insulinnya
tetap dalam keadan normal. Dalam penelitian lain, sekitar 50% wanita hamil
mengalami defisien 25 (OH) D baik normal atau GDM, hal itu disebabkan oleh
usia kehamilan, perbedaan musim, geografis dan etnis. Dampak perbedaan musim
sangat berpengaruh pada tingkat 25 (OH) D karena dinegara tersebut matahari
tersedia dari waktu siang dan semua peserta memakai pakaian yang tertutup/
jubah sehingga kurang terpapar sinar matahari.1
Kebanyakan wanita dengan GDM mengalami defisit 25 (OH) D dan hanya
memiliki kosentrasi 25 (OH) D sebesar 20 ng/ mL pada minggu ke 20 dan 29
pada masa kehamilan. Meskipun sebelumnya wanita dengan GDM diberikan
multivitamin yang mengandung vitamin D yang sama. Jadi wanita dengan GDM
yang di beri multivitamin dan yang tidak diberi multivitamin sama - sama tetap
mengalami defisit vitamin D 25(OH)D.2
Selain itu penyebab defisiensi vitamin D 25(OH)D dapat terjadi juga
karena filter sinar matahari yang terbatas. Dan asupan sehari hari di Negara yang
defisit vitamin D dapat menyebabkan defisiensi vitaminD. Pada saat yang sama
tes pada wanita hamil normal , tidak ada korelasi signifikan yang ditemukan
antara defisiensi 25 (OH) D dan glukosa puasa dan konsentrasi glukosa selama 2
jam pada tes OGTT. Sedangkan pada wanita dengan GDM konsentrasi 25 (OH) D
nya jauh lebih rendah biasanya dalam kehamilan minggu ke 24 sampai 28
dibandingkan pada wanita hamil dengan glikemia normal. Hal itu menunjukkan
hubungan yang signifikan antara defisiensi 25 (OH) D, yang terdeteksi pada
wanita hamil pada kehamilan kedua, dengan resistensi insulin. 2
Hal ini ditunjukkan lagi dengan penelitian pada wanita irlandia dengan
kehamilan GDM bahwa untuk defisiensi vitamin 25 (OH) D lebih tinggi
dibandingkan dengan wanita dengan kehamilan normal. Hasil ini mengonfirmasi
hubungan yang signifikan antara Hubungan Vitamin D dan Resistensi Insulin
Pada penderita Gestasional Diabetes Mellitus.
BAB III
KESIMPULAN
Dalam ulasan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara
vitamin D dengan resisten insulin pada penderita gestational diabetes mellitus.
Pada wanita hamil dengan GDM secara signifikan dapat meningkatkan kadar
glukosa puasa dan resistensi insulin. Dengan meningkatnya 25 (OH) D dapat
menormalkan resisten insulin sehingga menunjukkan adanya hubungan antara
vitamin D dan peningkatan resisten insulin pada wanita hamil dengan GDM.
DAFTAR PUSTAKA
1. Gashlan, Hana M. et.al . Vitamin D and Insulin Resistance in
Gestational Diabetes Mellitus. Saudi Arabia : Department of
Biochemistry, Faculty of Science, King Abdulaziz University, Jeddah,
Kingdom of Saudi Arabia. Journal of Diabetes and Endocrinology.
2017
2. Rutkowska, Joanna., Stankiewicz, Elżbieta Bandurska et.al. Vitamin
D deficiency in women with gestational diabetes mellitus. Clinical
Diabetology 2016, Vol. 5, No. 2. ISSN 2450–7458

Anda mungkin juga menyukai