Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

MEMBUAT PROPOSAL PENELITIAN

Di susun oleh:

Nama : Adinda alisia putri

Nim : 204210401

Dosen Pembimbing:

HJ, LILI DARIANI, SKM., M.Kes

Prodi : DIII KEBIDANAN BUKITTINGGI

POLTEKKES KEMENKES PADANG

TAHUN 2022/2023
BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang akibat
hormon insulin yang tidak mencukupi. DM dapat menimbulkan berbagai komplikasi, yang dapat
terjadi pada ibu hamil. Ibu hamil yang mengidap DM cenderung melahirkan bayi yang berukuran
lebih besar (makrosomia). Hal tersebut dapat menyulitkan proses persalinan yang dapat
menyebabkan trauma lahir, bahkan bayi baru lahir yang mempunyai berat badan di atas nilai
normal tidak dapat menangis atau bernapas secara spontan atau teratur saat lahir. Bila kondisi ini
berlangsung lama, kelak dapat menimbulkan cacat lahir. Penelitian ini bersifat deskriptif cross
sectional, dengan pengambilan data skunder berdasarkan catatan rekam medik sejumlah 100
bumil pengidap DM dan non DM yang melahirkan bayi makrosomia di RSAB Harapan Kita
Jakarta selama kurun waktu tahun 2010-2011. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata usia ibu
hamil pengidap DM 33,5 tahun, usia kandungan 38,5 minggu, kadar glukosa sewaktu 167,5
mg/dL dan persentase ibu hamil pengidap DM.

Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
ibu hamil yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat
penurunan sekresi insulin yang progresif (PERKENI, 2015). DM ini ditegakkan atas dasar
pemeriksaan kadar glukosa darah dimana glukosa darah yang dianjurkan adalah pemeriksaan
glukosa secara enzimatik dengan bahan darah plasma vena. Pemeriksaan glukosa plasa puasa
≥126 mg/dl atau pemeriksaan glukosa plasma ≥ 200 mg/dl 2 jam setelah Tes.

Diabetes mellitus gestasional menjadi masalah global dilihat dari angka kejadian dan dampak
yang ditimbulkannya5 . Menurut american diabetes Association (ADA) tahun 2000, diabetes
mellitus gestasional terjadi 7% pada kehamilan setiap tahunnya. Prevalensi diabetes gestasional
bervariasi yaitu 1%- 14%. Angka ini tergantung pada populasi yang diteliti dan kriteria
penyaringan yang digunakan6 . Diabetes mellitus gestasional terjadi sekitar 4% dari semua
kehamilan di Amerika serikat, dan 3-5% di Inggris (ADA,2006). Prevalensi diabetes mellitus
gestasional di Eropa sebesar 2-6% . Prevalensi diabetes mellitus gestasional di Indonesia sebesar
1,9%-3,6% pada kehamilan umumnya. Pada ibu hamil dengan riwayat keluarga diabetes melitus,
prevalensi diabetes gestasional sebesar 5,1%7 . Angka ini lebih rendah dari pada prevalensi di
Negara Inggris dan Amerika serikat. Meskipun demikian, masalah diabetes gestasional di
Indonesia masih membutuhkan penanganan yang serius melihat jumlah penderita yang cukup
banyak serta dampak yang ditimbulkan pada ibu hamil dan janin.

Mengingat bahaya komplikasi kehamilan dengan diabetes mellitus, maka perlu kiranya dibuat
diagnosis sedini mungkin. Beberapa kelompok wanita hamil telah diketahui mempunyai risiko
tinggi untuk terjadinya diabetes mellitus selama kehamilannya. Dan faktor risiko merupakan
kriteria yang berguna dalam penyaringan klinis selama pemeriksaan antenatal. Oleh karena itu
penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang faktor risiko kejadian diabetes mellitus.

Dampak yang ditimbulkan oleh ibu penderita diabetes melitus gestasional adalah ibu berisiko
tinggi terjadi penambahan berat badan berlebih, terjadinya preklamsia, eklamsia, bedah sesar,
dan komplikasi kardiovaskuler hingga kematian ibu. Setelah persalinan terjadi, maka penderita
berisiko berlanjut terkena diabetes tipe 2 atau terjadi diabetes gestasional yang berulang pada
masa yang akan dating, sedangkan bayi yang lahir dari ibu yang mengalami diabetes gestasional
berisiko tinggi untuk terkena makrosomia.9 Isi Diabetes melitus (DM) merupakan sekelompok
kelainan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Kemampuan tubuh pada orang dengan
diabetes untuk bereaksi terhadap insulin dapat menurunatau pankreas dapat menghentikan sama
sekali produksi insulin.10 Diabetes melitus dengan kehamilan (diabetes melitus
gestational/DMG) adalah kehamilan normal yang disertai dengan peningkatan insulin resistance
(ibu hamil gagal mempertahankan euglycemia). Pada golongan ini, kondisi diabetes dialami
sementara selama masa kehamilan, artinya kondisi diabetes atau intoleransi glukosa pertama kali
didapati selama masa kehamilan, biasanya pada trimester kedua atau ketiga. Kriteria diabetes
gestasional bila gangguan toleransi glukosa yang terjadi sewaktu hamil kembali normal dalam 6
minggu setelah persalinan. Dianggap diabetes melitus (bukan gestasi) bila gangguan toleransi
glukosa menetap setelah persalinan.11 Diabetes gestasional terjadi pada minggu ke 24 sampai ke
28 masa kehamilan. Walaupun diabetes pada masa kehamilan termasuk salah satu faktor risiko
terkena diabetes tipe II. Kondisi ini adalah kondisi sementara dimana kadar gula darah akan
kembali normal setelah melahirkan.12Ibu hamil yang menderita diabetes gestasional mempunyai
risiko tinggi mengalami diabetes melitus gestasional lagi pada kehamilan berikutnya.6Diabetes
melitus gestasional dapat terjadi pada ibu yang hamil di atas usia 30 tahun, perempuan dengan
obesitas (IMT >30), perempuan dengan riwayat diabetes melitus pada orang tua atau riwayat
diabetes melitus gestasional pada kehamilan sebelumnya dan melahirkan bayi dengan berat lahir
>4000 gram dan adanya glukosuria.11 Diabetes melitus gestasional dapat merupakan kelainan
genetik dengan cara insufisiensi atau berkurangnya insulin dalam sirkulasi darah, berkurangnya
glikogenesis, dan konsentrasi gula darah tinggi.

Diabetes dalam kehamilan menimbulkan banyak kesulitan. Penyakit ini akan menyebabkan
perubahanperubahan metabolik dan hormonal pada penderita. Beberapa hormon tertentu
mengalami peningkatan jumlah, misalnya hormon kortisol, estrogen, dan human placental
lactogen (HPL). Peningkatan jumlah semua hormon tersebut saat hamil ternyata mempunyai
pengaruh terhadap fungsi insulin dalam mengatur kadar gula darah. Kondisi ini menyebabkan
suatu kondisi yang kebal terhadap insulin yang disebut sebagai resisten insulin. Sehingga
menimbulkan dampak peningkatan kadar glukosa pada ibu hamil.13 Pada diabetes melitus
gestasional, selain perubahan-perubahan fisiologi tersebut, akan terjadi suatu keadaan di mana
fungsi insulin menjadi tidak optimal. Terjadi perubahan kinetika insulin dan resistensi terhadap
efek insulin, akibatnyakandungan glukosa dalam plasma ibu bertambah, kadar gula darah tinggi,
tetapi kadar insulin tetap tinggi. Melalui difusi terfasilitasi dalam membran plasenta, dimana
sirkulasi janin juga ikut terjadi kandungan glukosa abnormal.

B. Rumusan masalah

1. Apakah ada hubungan Diabetes mellitus dengan ibu hamil?

C. Ruang lingkup

Diabetes mellitus ibu hamil dengan resiko kelahiran bayi

D. Tujuan penelitian

1.. Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan Diabetes mellitus dengan ibu hamil

2. Tujuan khusus

a.Untuk mengetahui distribusi frekuensi ibu hamil dengan diabetes mellitus.

E. Kerangka teori

Diabetes melitus gestasional dapat merupakan kelainan genetik dengan cara insufisiensi atau
berkurangnya insulin dalam sirkulasi darah, berkurangnya glikogenesis, dan konsentrasi gula darah
tinggi. Diabetes dalam kehamilan menimbulkan banyak kesulitan. Penyakit ini akan menyebabkan
perubahanperubahan metabolik dan hormonal pada penderita. Beberapa hormon tertentu mengalami
peningkatan jumlah, misalnya hormon kortisol, estrogen, dan human placental lactogen (HPL).
Peningkatan jumlah semua hormon tersebut saat hamil ternyata mempunyai pengaruh terhadap fungsi
insulin dalam mengatur kadar gula darah. Kondisi ini menyebabkan suatu kondisi yang kebal terhadap
insulin yang disebut sebagai resisten insulin. Sehingga menimbulkan dampak peningkatan kadar glukosa
pada ibu hamil.13 Pada diabetes melitus gestasional, selain perubahan-perubahan fisiologi tersebut,
akan terjadi suatu keadaan di mana fungsi insulin menjadi tidak optimal. Terjadi perubahan kinetika
insulin dan resistensi terhadap efek insulin, akibatnyakandungan glukosa dalam plasma ibu bertambah,
kadar gula darah tinggi, tetapi kadar insulin tetap tinggi. Melalui difusi terfasilitasi dalam membran
plasenta, dimana sirkulasi janin juga ikut terjadi kandungan glukosa abnormal.12 Peningkatan tingkat
serum metabolit pada ibu yang mengalami diabetes (misalnyaglukosa, asam lemak bebas, senyawa
keton dalam tubuh, trigliserida, dan asamasam amino) akan memicu peningkatan transfer nutrien pada
janin.
mengkhawatirkan. Menurut Adam (2006), kondisi diabetes 20 tahun mendatang akan seperti kondisi
AIDS dalam 20 tahun terakhir. Hal ini didukung dari catatan WHO bahwa jumlah penderita diabetes di
dunia saat ini mencapai lebih dari 230 juta jiwa. Jumlah tersebut diperkirakan terus meningkat menjadi
350 juta jiwa pada tahun 2020. Di Indonesia, dengan menggunakan kriteria diagnosis O'Sullivan-Mahan
dilaporkan bahwa prevalensi DM pada kehamilan adalah sebesar 1,9 % - 3,6 % pada kehamilan umum.
Pada ibu hamil dengan riwayat keluarga menderita DM, prevalensinya menjadi 5,1 %. Diabetes mellitus
perlu diperhatikan karena resiko morbiditas dan mortalitas pada maternal dan perinatal tinggi (Zulfikar,
D.,2009). Insidens bayi makrosomia adalah sekitar 5 % dari semua kelahiran. (Brudenell,M. dan
Doddridge, M.C, 1994). Makrosomia merupakan salah satu penyebab yang dapat menyulitkan proses
persalinan yang dapat menyebabkan trauma lahir. Bahkan bayi baru lahir yang mempunyai berat di atas
normal tidak bisa menangis atau bernapas secara spontan dan teratur saat lahir. Bila kondisi ini
berlangsung lama, kelak dapat menimbulkan cacat mental atau fisik.

masih terdapatnya kematian janin dalam rahim (keguguran) sebesar 3,4 % atau 1 dari 29 bayi. Menurut
Syamhudi (2008:13) kadar glukosa maternal yang tidak stabil bisa menyebabkan terjadinya janin mati
dalam rahim, yang merupakan kejadian khas pada ibu dengan diabetes. Namun apabila dilihat dari kadar
glukosa darah sewaktu ibu yaitu sebesar 96 mg/dL, yang masih pada rentang normal, agak disayangkan
bila terjadi kematian janin dalam rahim. Mungkin hal ini dikarenakan faktor usia ibu yang sudah tua
yaitu 40 tahun. Apalagi kehamilan ini merupakan kehamilannya yang ketiga dimana 2 kehamilan
sebelumnya ibu telah mengidap DMG. Walau begitu penulis tidak mengetahui penyebab kematiannya
secara pasti

F. Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel dependen

-perubahan Fisiologis
Diabetes
- cacat mental atau fisik
melitus

G. Defenisi Operasional

No Variabel Defenisi operasional variabel

Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
akibat hormon insulin yang tidak mencukupi. DM dapat
menimbulkan berbagai komplikasi, yang dapat terjadi pada
ibu hamil. Ibu hamil yang mengidap DM cenderung
melahirkan bayi yang berukuran lebih besar (makrosomia).
Hal tersebut dapat menyulitkan proses persalinan yang
dapat menyebabkan trauma lahir, bahkan bayi baru lahir
yang mempunyai berat badan di atas nilai normal tidak
dapat menangis atau bernapas secara spontan atau teratur
saat lahir
Perubahan fisiologi perubahan-perubahan fisiologi tersebut, akan terjadi suatu
keadaan di mana fungsi insulin menjadi tidak optimal. Terjadi
perubahan kinetika insulin dan resistensi terhadap efek insulin,
akibatnyakandungan glukosa dalam plasma ibu bertambah,
kadar gula darah tinggi, tetapi kadar insulin tetap tinggi.
Melalui difusi terfasilitasi dalam membran plasenta, dimana
sirkulasi janin juga ikut terjadi kandungan glukosa abnormal
Cacat mental dan fisik infeksi saluran kemih, hidramnion dan hipertensi
(kronik/preeklampsia/eklampsia), hingga kematian ibu

H. Hipotesis
1. Ibu yang mengalami Diabetes mellitus beresiko terhadap kehamilan nya
2. ibu yang tidak mengalami Diabetes mellitus tida beresiko terhadap kehamilan dan kelahiran
bayinya

Anda mungkin juga menyukai