PENDAHULUAN
1
dianjurkan pada semua ibu hamil pada pertemuan pertama dengan petugas kesehatan. Bila
hasilnya negatif, pemeriksaan diulang pada masa kehamilan 24-28 minggu. Menurut
O’Sullivan-Mahan (1992), DMG adalah pemeriksaan kadar gula darah melalui
tahapan tes tantangan glukosa (TTG) dan tes toleransi glukosa oral (TTGO).
Di Indonesia, prevalensi DMG sekitar 1,9–3,6% dan sekitar 40-60 wanita
yang pernah mengalami DMG pada pengamatan lanjut pasca persalinan akan
mengidap Diabetes Mellitus atau gangguan toleransi glukosa (Suparman, 2003).
Menurut WHO (1999), dikutip oleh Agency for Healthcare Research and Quality
(AHRQ), (2008) dijelaskan bahwa kejadian DMG meningkat pada ibu hamil dengan
faktor risiko antara lain peningkatan berat badan pada masa kehamilan >0,5
kg/minggu, umur lebih dari 25 tahun, riwayat DM dalam keluarga, riwayat DMG,
dan ethnic. Penelitian yang dilakukan oleh Taber Lisa, et al tahun 2010 menyebutkan
bahwa faktor risiko ibu dengan DMG adalah wanita yang didiagnosis dengan DM
gestasional berada pada risiko tinggi untuk diabetes masa depan, dengan 17%-63%
diabetes tipe 2 dalam waktu 5-16 tahun dalam kelompok etnis yang berbeda.
Sedangkan anak-anak mereka dalam jangka panjang berada pada peningkatan risiko
obesitas dan intoleransi glukosa.
DMG dikaitkan dengan sejumlah faktor risiko, yang pada gilirannya
berhubungan dengan resistensi insulin (obesitas, pada etnis risiko, usia ibu). DMG
berhubungan dengan meningkatnya komplikasi perinatal dan ibu memiliki risiko
untuk dapat menderita penyakit diabetes melitus yang lebih besar dalam jangka waktu
5-10 tahun setelah melahirkan. Meningkatnya komplikasi perinatal dan ibu memiliki
risiko untuk dapat menderita Diabetes Mellitus yang lebih besar dalam jangka waktu
5-10 tahun setelah melahirkan .
DMG menyebabkan komplikasi yang signifikan dan berpotensi ibu dan janin
termasuk preeklampsia, eklamsia, polihidramnion, makrosomia janin, trauma
kelahiran, kelahiran operatif, komplikasi metabolik neonatal dan kematian perinatal. DMG
ini meningkatkan morbiditas neonatus, yaitu hipoglikemia, ikterus, polisitemia, dan
makrosomia.Hal ini terjadi karena bayi dari ibu DMG mensekresi insulin lebih besar
sehingga merangsang pertumbuhan bayi dan makrosomia.Frekuensi DMG kira-kira 3-5%
2
dan para ibu tersebut meningkat risikonya untuk menjadi DM di masa mendatang.
Komplikasi lain dari DMG adalah respiratory distress syndrome dan hypocalcemia.
Untuk itu perlu di lakukan deteksi dini serta investigasi wabah dari awal sehingga bisa
menemukan pencegahan dan penanggulangan secara efektif agar ibu dan calon bayi bisa
terselamatkan. Makalah tentang investigasi wabah ini di susun agar kita mengetahui apa
penyebab, pencegahan serta cara menanggulangi wabah tersebut secara lebih terorganisir.
1.3 Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami apa yang di maksud dengan diabetes mellitus
gestasional serta melakukan investigasi wabah tentang diabetes mellitus gestasioanl
sehingga di ketahui cara pencegahan dan penanggulangannya
b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui apa itu wabah
2. Mengetahui apa itu diabetes mellitus gestasional
3. Mengetahui jenis-jenis diabetes mellitus
4. Mengetahui factor resiko diabetes mellitus gestasional
5. Mengetahui apa penyebab diabetes mellitus gestasional
6. Mengetahui patofisiologi diabetes mellitus gestasional
7. Mengetahui mekanisme diabetes mellitus gestasional
8. Mengetahui dampak diabetes mellitus gestasional
9. Mengetahui tanda dan gejaladiabetes mellitus gestasional
10. Mengetahui cara pencegahan diabetes mellitus gestasional
11. Mengetahui pengelolaan dan penanganan diabetes mellitus gestasional
12. Mengetahui cara dan mampu melakukan investigasi wabah tentang diabetes
mellitus gestasional
3
1.4 Manfaat
a. Untuk mahasiswa
Mampu mengetahui dan mempelajari penyakit diabetes mellitus gestasional serta
mampu melakukan investigasi wabah pada kasus tersebut.
b. Untuk masyarakat
Dapat berperan aktif dalam upaya pencegahan dan penanganan diabetes mellitus
gestasional.
c. Untuk kepustakaan
Sebagai bahan bacaan
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Wabah
Adalah berjangkitnya suatu penyakit dalam masyarakat yang jumlah penederitanya
meningkat secara nyata melebihi pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu yang
dapat menimbulkan bahaya.
5
ibu yang mempengaruhi kadar dalam janin. Pengendalian yang utama dipengaruhi oleh insulin,
disamping beberapa hormon lain yaitu estrogen, steroid, plasenta laktogen. Akibat lambatnya
resorbsi makanan maka terjadi hiperglikemia yang relatif lama dan menuntut kebutuhan
insulin.Menjelang aterm kebutuhan insulin meningkat mencapai 3 kali dari keadaan normal yang
disebut tekanan diabetogenik dalam kehamilan. Secara fisiologis telah terjadi retensi insulin
yaitu bila ditambah dengan estrogen eksogen ia tidak mudah menjadi hipoglikemia. Yang
menjadi masalah bila seorang ibu tidak mampu meningkatkan produksi insulin sehingga relatif
hipoinsulin yang mengakibatkan hiperglikemia atau diabetes kehamilan.Retensi insulin juga
disebabkan oleh adanya hormon estrogen, progesteron, kortisol, prolaktin dan plasenta laktogen
yang mempengaruhi reseptor insulin pada sel sehingga mengurangi afinitas insulin.
Diabetes kehamilan atau diabetes mellitus gestational adalah diabetes yang terjadi
karena faktor kehamilan. Diabetes kehamilan dapat menyebabkan kadar gula darah menjadi
tinggi yang dapat menimbulkan masalah bagi penderita, dan dapat mengancam kesehatan bayi
yang belum lahir. Diabetes kehamilan dapat dikelola dengan baik dengan makan makanan yang
sehat, berolahraga secara teratur dan jika perlu minum obat. Menjaga kadar gula yang normal
selama masa kehamilan dapat memastikan kehamilan yang sehat bagi ibu dan anaknya.
Umumnya diabetes kehamilan akan hilang setelah sang ibu melahirkan.
2. Diabetes Tipe 2
6
Diabete Mellitus tipe 2 merupakan 90% dari kasus Diabates Mellitus yang dulu
dikenal sebagai non insulin dependent Diabetes Mellitus (NIDDM). Pada diabetes ini
terjadi penurunan kemampuan insulin bekerja di jaringan perifer (insulin resistance) dan
disfungsi sel beta.Akibatnya, pankreas tidak mampu memproduksi insulin yang cukup
untuk mengkompensasi insulin resistan.Kedua hal ini menyebabkan terjadinya defisiensi
insulin relatif. Gejala minimal dan kegemukan sering berhubungan dengan kondisi
ini,yang umumnya terjadi pada usia > 40 tahun. Kadar insulin bisa normal, rendah,
maupun tinggi, sehingga penderita tidak tergantung pada pemberian insulin.
7
5. Umur ibu hamil > 30 tahun
6. Riwayat DM dalam keluarga
7. Riwayat DMG pada kehamilan sebelumnya
8. Infeksi saluran kemih berulang-ulang selama kehamilan
Pada saat seorang wanita hamil, perubahan hormon-hormon dalam tubuhnya membuat
kerja insulin menjadi tidak efektif. Karena kerja insulin membantu penyerapan glukosa oleh sel-
sel tubuh tidak efektif, akibatnya jumlah glukosa dalam darah meningkat dan penyebab lainnya
adalah :
1. Pola makan
Mengkonsumsi makanan yang berlebihan yang berarti jumlah kalori yang
dibutuhkan tubuh jumlahnya berlebih. Apabila konsumsi makanan yang berlebihan tidak
diimbangi oleh sekresi insulin dalam jumlah yang cukup akan menyeababkan kadar gula
dalam darah meningkat.
8
4. Kegemukan / obesitas biasanya terjadi pada usia 40 tahun
9
2.6 Patofisiologi Diabetes Mellitus Gestasional
Diabetes kehamilan sama dengan diabetes Tipe II. Perubahan hormon selama kehamilan
akan mengubah kemampuan toleransi tubuh terhadap insulin. Pada kehamilan dini (sebelum usia
20 minggu), sel-sel sangat responsif terhadap insulin dan kadar glukosa di dalam darah
kemungkinan akan lebih rendah dibanding biasanya. Hal ini juga yang menjadi alasan beberapa
wanita hamil mengalami mual dan muntah jika tidak ada asupan makanan selama kurun waktu
yang lama, misalnya sepanjang malam.
Pada diabetes melitus yang terjadi selama kehamilan disebabkan karena kurangnya
jumlah insulin yang dihasilkan oleh tubuh yang dibutuhkan untuk membawa glukosa untuk
melewati membran sel. Tingginya kadar glukosa darah menyebabkan ginjal harus
mengsekesikannya melalui urine dan bekerja keras sehingga ginjal tidak dapat
menanggulanginya sebab peningkatan laju filter glomerulus dan penurunan kemampuan tubulus
renalif profesional/renalis untuk mereabsorbsi glukosa.
Penyakit diabetes dapat merupakan kelainan herediter dengan cara insufisiensi atau
absennya insulin dalam sirkulasi darah, konsentrasi gula darah tinggi. Diabetes dalam kehamilan
menimbulkan banyak kesulitan, penyakit ini akan menyebabkan perubahan-perubahan metabolik
dan hormonal pada penderita yang juga dipengaruhi oleh kehamilan.Peningkatan produksi
hormon kehamilanterutama HPL (Human Placenta Lactogen ) akan meingkatkan resistensi sel
terhadap insulin sehingga muncul kondisi diabetes. Efek puncak HPL terjadi pada umur
10
kehamilan sekitar 26 sampai 28 minggu.Waktu tersebut merupakan saat yang tepat melakukan
penapisan.Hiperglikemi menimbulkan banyak efek merugikan pada kehamilan.Angka aborsi
spontan dan lahir mati juga meningkat. Kematian pembuluh darah ke uterus dan plesenta
sehingga meningkatkan insufisiensi uteroplasma, yang mengakibatkan IUGR dan efek-efek lain.
Pada sejumlah besar wanita juga ditemukan hipertensi dan preeklamsi.Glukosa darah ibu yang
meningkat akan disalurkan ke janin melalui plasenta. Janin memang tidak menderita dibetes,
tetapi harus meningkatkan produksi insulinnya guna metabolisme glukosa yang ada. Akibat
peningkatan kadar insulin dan glukosa, terjadilah pertumbuhan fisik yang dramatis, yang
menghasilkan bayi besar (makrosomia). Makrosomia disebabkan oleh hiperplasia, peningkatan
jumlah sel, hipertrofi, dan pembesaran sel bayi.Kondisi ini menyebabkan perubahan yang
berlangsung seumur hidup bagi janin dan terbukti meningkatkan kemungkinan obesitas pada
masa kanak-kanak dan dewasa sekaligus meningkatkan risiko diabetes dikemudian hari.
11
2.9 Tanda Dan Gejala
Tanda dan gejala dari diabetes melitus gestasional sangatlah mirip dengan penderita
diabetes melitus pada umumnya, yaitu :
Sering buang air kecil . Air seni/air kencing orang yang menderita diabetes biasanya
dikerumuni semut karena kadar gulanya tinggi. Ganguan ini disebabkan karena hormon
insulin dalam darah sedikit atau pada penderita diabetes tipe I tidak ada sehingga ginjal tidak
dapat menyaring gula dalam darah jadi gula tersebut keluar bersama air seni.
Mudah haus sehingga banyak minum.Karena sering buang air kecil jadi kita juga
gampang haus. Sering kali karena mudah haus air minumnya adalah air dingin (dari
kulkas/dengan es) dan sebagian besar orang Indonesia bila minum air dingin/dengan es lebih
senang juga menggunakan sirup. Di mana sirup notabene manis.
Mudah lapar.Karena apabila lapar kita makan nasi. Terlalu banyak makan akan dapat
menaikkan kadar gula karena didalam karbohidrat yang ada pada nasi mengandung glukosa
(gula).
12
5. Sering kesemutan
Gejala ini disebut neuropati.Hal ini karena kandungan gula dalam darah yang tinggi
dapat menyebabkan kerusakan system saraf.Dapat juga terjadi penurunan berat badan yang
tidak dapat dijelaskan sebabnya.
6. Pusing, mual dan muntah
7. Obesitas, TFU > normal
8. Pandangan mata kabur
9. Ketonemia (kadar keton berlebihan dalam darah)
10. Glikosuria(ekskresi glikosa ke dalam urin)
11. Gula darah 2 jam > 200mg/dl
12. gula darah sewaktu > 200 mg/dl
13. Gula darah puasa > 126 mg/dl
13
sangat terkait dengan beberapa cacat lahir dan keguguran / bayi lahir mati (organ janin
terbentuk dalam hitungan menit pada trimester pertama kehamilan).
3. Turunkan berat badan.
Jika ibu memiliki kelebihan berat badan, sebaiknya turunkan untuk mendapat berat
ideal.Kelebihan berat badan tidak disarankan selama kehamilan. Berat badan berlebih
merupakan faktor risiko diabetes mellitus gestasional, jadi menurunkan berat badan
antara 5% sampai 7% dari berat tubuh ibu.
4. Diet sehat
Fokus pada makan sehat. Tujuan utama dari diet adalah untuk menjaga gula darah ibu
tetap stabil dan normal sepanjang hari ,
a) makan lebih banyak serat minim 10 gram / hari.Serat akan membantu Anda
menstabilkan kadar gula termasuk biji-bijian, buah-buahan (terutama plum), dan
sayuran (terutama sayuran berdaun hijau)
b) Tingkatkan asupan protein.Protein merupakan bagian penting dari diet yang sehat,
dan menyediakan banyak vitamin B untuk membantu mencegah cacat lahir.
c) Daging tanpa lemak, seperti ayam, merupakan sumber protein yang baik dan
aman bagi wanita hamil untuk mengkonsumsi. Hindari ikan kalengan karena
tingkat merkuri yang tinggi dapat berbahaya bagi wanita hamil
d) Nikmati buah segar secukupnya.Buah segar baik untuk Anda, tapi hindari jus
buah manis
e) Hindari tepung putih
Hindari tepung putih seperti gula, tepung kentang dan pasta.Jika ingin
mengonsumsi, gunakan secara terbatas, jangan berlebihan.
Perhatikan waktu dan berapa banyak jumlah makanan yg Anda makan.Setiap
makanan akan meningkatkan gula darah. Tubuh melepaskan insulin dalam
menanggapi gula darah tinggi yang terjadi setelah Anda makan.Buat jadwal
disiplin makan sesuai rencana diet.
5. Olah raga
Berolahraga sebelum dan selama kehamilan dapat membantu ibu mencegah
diabetes gestasional. Penelitian telah menunjukkan bahwa wanita yang aktif secara fisik
selama 4 jam seminggu atau 30 menit sehari, sebelum dan selama kehamilan dapat
14
mengurangi risiko diabetes gestasional pada sekitar 70%.Pastikan memantau detak
jantung Anda saat berolahraga dan tidak pernah melebihi detak jantung yang
direkomendasikan untuk target usia dan berat badan.
6. Kunjungi dokter atau ahli medis atau tenaga kesehatan lainnya secara
Menjadi pasien proaktif untuk berbagai informasi penting dari ahli medis dapat
membantu dalam mencegah diabetes gestasional.Konsultasikan semua daftar obat atau
suplemen yang ibu konsumsi dan laporkan semua keluhan ibu..
a. Pengelolaan Medis
Sesuai dengan pengelolaan medisdiabetes mellitus pada umumnya, pengelolaan diabetes
mellitus gestasional juga didasari atas pengelolaan gizi/diet dan pengendalian berat badan
ibu .
1. Kontrol secara ketat gula darah, sebab bila kontrol kurang baik upayakan lahir lebih
dini, pertimbangkan kematangan paru janin. Dapat terjadi kematian janin memdadak.
Berikan insulin yang bekerja cepat, bila mungkin diberikan melalui drips.
2. Hindari adanya infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya. Lakukan upaya
pencegahan infeksi dengan baik.
3. Pada bayi baru lahir dapat cepat terjadi hipoglikemia sehingga perlu diberikan infus
glukosa.
4. Penanganan DMG yang terutama adalah diet, dianjurkan diberikan 25 kalori/kgBB
ideal, kecuali pada penderita yang gemuk dipertimbangkan kalori yang lebih mudah
5. Cara yang dianjurkan adalah cara Broca yaitu BB ideal = (TB-100)-10% BB.
6. Kebutuhan kalori adalah jumlah keseluruhan kalori yang diperhitungkan dari:
a) Kalori basal 25 kal/kgBB ideal
b) Kalori kegiatan jasmani 10-30%
c) Kalori untuk kehamilan 300 kalor
d) Perlu diingat kebutuhan protein ibu hamil 1-1.5 gr/kgBB
Perhitungan menu seimbang sama dengan perhitungan pada kasus diabetes
mellitus umumnya, dengan ditambahkan sejumlah 300-500 kalori per hari
15
untuk tumbuh kembang janin selama masa kehamilan sampai dengan masa
menyusui selesai.
c. Pengelolaan Obstetrik
Pada pemeriksaan antenatal dilakukan pemantauan keadaan klinis ibu dan janin,
terutama tekanan darah, pembesaran/ tinggi fundus uteri, denyut jantung janin, kadar gula
darah ibu, pemeriksaan USG dan kardiotokografi (jika memungkinkan). Pemantauan ibu dan
janin dilakukan dengan cara :
16
4. Penilaian ini dilakukan setiap minggu sejak usia kehamilan 36 minggu. Adanya
makrosomia, pertumbuhan janin terhambat (PJT) dan gawat janin merupakan indikasi
untuk melakukan persalinan secara seksio sesarea.
5. Pada janin yang sehat, dengan nilai FDJP > 6, dapat dilahirkan pada usia kehamilan
cukup waktu (40-42 mg) dengan persalinan biasa. Pemantauan pergerakan janin
(normal >l0x/12 jam).
6. Bayi yang dilahirkan dari ibu DMG memerlukan perawatan khusus.
7. Bila akan melakukan terminasi kehamilan harus dilakukan amniosentesis terlebih
dahulu untuk memastikan kematangan janin (bila usia kehamilan < 38 mg).
8. Kehamilan DMG dengan komplikasi (hipertensi, preeklamsia, kelainan vaskuler dan
infeksi seperti glomerulonefritis, sistitis dan monilisasis) harus dirawat sejak usia
kehamilan 34 minggu. Penderita DMG dengan komplikasi biasanya memerlukan
insulin.
9. Penilaian paling ideal adalah penilaian janin dengan skor fungsi dinamik janin-
plasenta (FDJP) .
17
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Investigasi Wabah
1. Persiapan Lapangan
a. Persiapan investigasi
1) Mengetahui dan memahami apakah diabetes mellitus gestasional berpotensial
menjadi wabah
2) Mempelajari dan memperdalam pengetahuan tentang diabetes mellitus gestasional
3) Cara penemuan kasus adalah dengan cara case control dan alat yang digunakan
questioner, serta specimen darah dan urin dari ibu hamil yang terpapar dan tidak
terpapar
4) Sumber data
18
a) Data Primer , hasil anamnesa dengan ibu hamil meliputi :
a. Identitas
b. Keluhan
c. Riwayat menstruasi
d. Riwayat kontrasepsi
e. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
f. Riwayat kehamilan sekarang
g. Riwayat kesehatan ibu
h. Pola kegiatan sehari-hari
i. Riwayat bio, psiko, sosio dan spiritual
b) Data sekunder , di dapatkan dari laporan/rekam medis ibu hamil di wilayah
kerja puskesmas
b. Persiapan administrasi
1) Surat izin investigasi dari kantor wali setempat
2) Surat izin dan dokumen legal melakukan investigasi dari puskesmas
3) Surat izin dari ketua RT dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
4) Biaya dari puskesmas dan pemanfaatan sumber daya yang ada dalam masyarakat
c. Persiapan konsultasi
1) Mengadakan kerja sama lintas program dan lintas sektoral
2) Kerja sama lintas program : petugas bagian IKM, Bidan, ahli gizi, bagian
laboratorium kesehatan, bagian pelayanan KIA, serta melibatkan peran serta
masyarakat melalui ketua RT setempat dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
beserta kader.
3) Kerja sama lintas sektoral dengan bagian ke olahragaan dalam hal ini olaharga
untuk kesehatan dan senam hamil
4) Peran masing- masing petugas :
a. Bagian SKM : melakukan penyuluhan
b. Bidan : Melakukan asuhan kebidanan meliputi anamnesa dan pengkajian
serta pemeriksaan pada ibu hamil untuk mengetahui kondisi kesehatannya
19
c. Ahli gizi : Memberikan informasi tentang ukuran kebutuhan gizi baik pada
ibu hamil maupaun sebelum hamil untuk menghindari masalah pada
kehamilan karena hepatitis dapat terjadi sebelum hamil karena ada factor
resiko dan jika tidak di periksa akan di ketahui saat hamil.
d. Laboratorium Kesehatan : melakukan tes laboratorium terhadap ibu hamil
seperti tes gula darah, dan tes urin.
e. Pelayanan KIA : Memberikan informasi cakupan ibu hamil yang
mendapatkan buku KIA
f. Ketua RT dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat :
i. memberikan pengumuman untuk mengumpulkan warga atau ibu
hamil, calon pengantin, serta calon ibu hamil serta remaja usia
produktif.
ii. Membantu mempersiapkan tempat /ruangan untuk investigasi serta
melengkapi kebutuhan seperti kursi, meja, LCD, micropon
g. Kader : mendata semua ibu hamil yang penderita maupun tidak
3. Memastikan Diagnosa
1) Mengetahui penyebab dari hasil anamnesa , tanda dan gejala dari keluhan
pasien, dan pemeriksaan yag di lakukan
2) Melakukan screening test melalu pemeriksaan dan tes laboratorium : tes kadar
gula darah dan urin.Di lakukan pada semua ibu hamil di wilayah kerja
puskesmas sebanyak 20 orang , dan dinyatakan :
i. 6 orang True Positif A di sertai tanda dan gejala
ii. 2 orang True Positif B tidak di sertai tanda dan gejal
iii. 3 orang False Negatif C di sertai tanda dan gejala
20
iv. 9 orang True Negatif D tidak di sertai tanda dan gejala
4. Defini Kasus
a. Membuat defenisi kasus
1) kasus definitif/konfirmatif : diabetes mellitus gestasional berdasarkan uji
screening
2) kasus sangat mungkin (probable case) : berdasarkan diagnosis yang di tegakkan
dan gambaran klinis dari hasil anamnesa dan pemeriksaan tanpa tes laboratorium
3) kasus mungkin (possible case) : diagnosis kasus yang di tegakkan dengan sedikit
gambaran klinis tanpa uji laboratorium
Kejadian sekarang :
jml penderita
Rate = x 100 %
jumlah ibu hamil
8
= x 100 %
20
= 0,4 x 100 %
= 0,4
b. Ratio
21
Kejadian wabah diabetes mellitus gestasional pada tanggal 14 agustus
tahun 2016 di puskesmas sebanyak 0.1 % dan pada taggal 14 agustus tahun
2017 sebanyak 0,4 %
Ratio = 0,1 : 0.4
= 1:4
c. Proporsi
jumlah kejadian
Proporsi = x 100 %
jumlah populasi
2+ 8
= x 100 %
20
= 50 %
5. Epidemiologi Deskriptif
a. Gamabaran berdasarkan waktu
Watu kejadian meningkat antara tanggal 14 agustus 2016 hingga 14 agustus 2017,
penyakit ini tidak menular, tetapi di pengaruhi oleh gaya hidup yang tidak sehat
seperti kebutuhan gizi tidak di atur, olahraga yang kurang, serta tidak terdeteksinya
ibu-ibu yang atau memiliki riwayat diabetes sebelumnya seperti karena keturunan
dari anggota keluarga sehinga di ketahui pada saat hamil
20
18
16
14
12
10 positif
negatif
8
6
4
2
0
juli 2016 juli 2017
22
b. Gambaran berdasarkan tempat
Terjadi di sebuah wilayah kerja puskesmas di bukittingi
14
12
10
8
positif
6 negatif
0
<30 30-35 >35
6. Membuat hipotesis
Diabetes Mellitus adalah kelainan metabolisme karbohidrat, di mana glukosa
darah tidak dapat digunakan dengan baik, sehingga menyebabkan keadaan hiperglikemia,
yang terjadi atau diketahui pertama kali pada saat kehamilan berlangsung.
Factor resiko DMG diantaranya : Riwayat melahirkan bayi cacat, Pernah
melahirkan bayi > 4000 gram, Riwayat Pre eklampsia, Umur ibu hamil > 25 tahun,
Riwayat DM dalam keluarga, Riwayat DMG pada kehamilan sebelumnya,Infeksi saluran
kemih berulang-ulang selama kehamilan.
DMG umumnya di sebabkan oleh pola makan yang kurang baik, obesitas,
olahraga kurang, stress dan factor keturunan.
23
Tanda dan gejalanya seperti Poliuria (banyak kencing), Polidipsia (haus dan banyak
minum) , Mudah haus sehingga banyak minum, Polifagia (banyak makan) Mudah lapar,
Sering kesemutan, merasa Pusing, mual dan muntah, Obesitas, TFU > normal, Pandangan
mata kabur, Ketonemia (kadar keton berlebihan dalam darah), Glikosuria(ekskresi
glikosa ke dalam urin), Gula darah 2 jam > 200mg/dl, gula darah sewaktu > 200 mg/dl,
Gula darah puasa > 126 mg/dl.
7. Menilai Hipotesis
Hipotesisi di atas berdasarkan gejala klinis dan hasil screening test benar terjadi diabetes
mellitus gestasional pada ibu hamil. Untuk lebih menguatkan hipotesis ini di lakukan
penilaian kembali seperti memeriksa kohor ibu, dan laporan/rekam medic pasien, serta ri
wayat kesehatan keluarga.
24
yang akakn terjadi,jika terjadi keabnormalan segera konsultasi dengan dokter agar
pencegahan bisa di lakukan dari awal
4) Memeberikan penyuluhan ataupun promosi kesehatan kepada remaja, calon
pengantin , serta ibu hamil tentang prilaku hidup sehat, masalah kesehatan dan
cara mencegah sertamenanggulanginya
5) Meningkatkan kesehatan masyarakat untuk peduli kesehtan melalui promosi
kesehatan
6) Merujuk pasien yang sudah terdeteksi berdasarkan hasil test ke pelayanan yang
lebih lengkap
7) Menggerakkan pasien untuk selalu datang memeriksakan kehamilan ke petugas
kesehatan serta mengikuti posyandu, kelas ibu hamil dll
25
No Umur Periode Angka kejadian
Penyebab
a. Kurangnya kesadaran akan kesehatan
b. Gaya hidup yang tidak sehat
c. Akses pelayanan kesehatan kurang memadai
d. Kesadaran pemeriksaan kesehatan sebelum dan sesudah hamil kurang
bahkan tidak ada
e. Pembahasan
Membahas hasil investigasi yang sudah ada
f. Simpulan dan saran
Membuat kesimpulan dan saran terhadap hasil dari nvestigasi.
26
BAB V
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Diabetes Mellitus adalah kelainan metabolisme karbohidrat, di mana glukosa darah tidak
dapat digunakan dengan baik, sehingga menyebabkan keadaan hiperglikemia.Diabetes
kehamilan atau diabetes gestational adalah diabetes yang terjadi karena faktor kehamilan.
Diabetes kehamilan dapat menyebabkan kadar gula darah menjadi tinggi yang dapat
menimbulkan masalah bagi penderita, dan dapat mengancam kesehatan bayi yang belum lahir.
Diabetes kehamilan dapat dikelola dengan baik dengan makan makanan yang sehat, berolahraga
secara teratur dan jika perlu minum obat. Lalu bisa diberikan pengobatan dengan cara
pengolahan medis dan pengolahan obsterik, lalu bisa juga diberikan asuhan kepada ibu hamil
tersebut mengenai diabetes melitus.Diabetes Mellitus dikenal dengan berbagai tipe yaitu Tipe I
yang disebabkan faktor genetik atau karena keturunan, Tipe II, sebagian besar disebabkan oleh
gaya hidup, dan Tipe III yaitu diabetes yang dialami oleh ibu hamil. Berdasarkn kasus benar
terjadi diabaetesmellitus gestasional pada ibu hamil dari 20 orang ibu hamil ,8 diantaranya
posistif mengalami DMG.
3.2 Saran
Demikian makalah ini penulis susun, penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum
sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya.Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
27
DAFTAR PUSTAKA
Ikram,Ainal (2000) Buku Ajar Imu Penyakit Dala : Diabetes Mellitus Pada Ibu Hamil Jilid 1
Edisi Ketiga, Jakarta : FKUI 1996
Mansjoer, A, (2000) kapita selskta kedokteran edisi ketiga jilid 1,jakarta, media aesculapius
28