Anda di halaman 1dari 19

Penyakit Diabetes Melitus Dalam

Kehamilan, Persalinan, Dan Nifas,


Serta
BBL
Kelompok 9
Anggota Kelompok 9:

Salma Syahidah Feby Irawati


P17324421026 P17324421011
---PENGERTIAN DIABETES MELITUS-------------

Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) didefinisikan


sebagai gangguan toleransi glukosa berbagai tingkat
yang diketahui pertama kali saat hamil tanpa
membedakan apakah penderita perlu mendapat
insulin atau tidak. Pada kehamilan trimester pertama
kadar glukosa akan turun antara 55-65% dan hal ini
merupakan respon terhadap transportasi glukosa dari
ibu ke janin. Sebagian besar DMG asimtomatis
sehingga diagnosis ditentukan secara kebetulan pada
saat pemeriksaan rutin. Di Indonesia insiden DMG
sekitar 1,9-3,6% dan sekitar 40-60% wanita yang
pernah mengalami DMG pada pengamatan lanjut
pasca persalinan akan mengidap diabetes mellitus
atau gangguan toleransi glukosa (Manuaba, 2007).
--Patofisiologi--
Pada DMG, selain perubahan-perubahan fisiologi tersebut akan terjadi
suatu keadaan di mana jumlah/fungsi insulin menjadi tidak optimal.
Terjadi perubahan kinetika insulin dan resistensi terhadap efek insulin.
Akibatnya, komposisi sumber energi dalam plasma ibu bertambah
(kadar gula darah tinggi, kadar insulin tetap tinggi).
Melalui difusi terfasilitasi dalam membran plasenta, dimana sirkulasi
janin juga ikut terjadi komposisi sumber energi abnormal.
(menyebabkan kemungkinan terjadi berbagai komplikasi). Selain itu
terjadi juga hiperinsulinemia sehingga janin juga mengalami gangguan
metabolik (hipoglikemia, hipomagnesemia, hipokalsemia,
hiperbilirubinemia, dan sebagainya). Pemeriksaan penyaring dapat
dilakukan dengan pemeriksaan glukosa darah sewaktu dan 2 jam post
prandial. Bila hasilnya belum dapat memastikan diagnosis DM, dapat
diikuti dengan test toleransi glukosa oral. DM ditegakkan apabila kadar
glukosa darah sewaktu melebihi 200 mg%. Jika didapatkan nilai di
bawah 100 mg% berarti bukan DM dan bila nilainya diantara 100- 200
mg% belum pasti DM.
01
Penyakit Diabetes Melitus
Dalam Kehamilan
DM atau hiperglikemia saat kehamilan atau yang
biasa disebut Diabetes Mellitus Gestational (DMG)
adalah kehamilan normal disertai dengan
peningkatan insulin resistance dimana ibu hamil
gagal mempertahankan euglycemia. Kondisi
diabetes atau intoleransi glukosa pertama kali
didapati selama masa kehamilan, biasanya pada
Diagnosis diabetes mellitus padatrimester kedua
ibu hamil agakatau ketiga
sukar (Maryunani.
karena terdapat 2008).
beberapa faktor yang meningkatkan dan menurunkan konsentrasi
glukosa pada ibu hamil. Bila pada trimester pertama terdapat penyulit
emesis gravidarum, mungkin saja terjadi penurunan konsentrasi gula
darah. Hal ini disebabkan oleh nutrisi ibu hamil kurang akibat tidak
dapat makan dan minum dengan baik. Setelah masa emesis gravidarum
berakhir, glukosa darah ibu hamil akan meningkat, tetapi tidak dapat
dipastikan karena terdapat faktor hormonal yang meningkatkan dan
menurunkan glukosa pada saat bersamaan akibat dipergunakan untuk
tumbuh kembang janin.
Dugaan Ibu Hamil dengan Diabetes Melitus:
1. Riwayat keluarga
2. Sering mengalami abortus tanpa sebab yang jelas
3. Persalinan sulit degan janin besar (makrosomia)
4. Kematian janin intra uteri
5. Intrautery growth retardasion
6. Prematuritas
7. Terdapat kelainan kongenital janin (Manuaba, 2007).

Komplikasi yang Timbul


1. Abortus dan partus prematurus
2. Pre-eklampsia
3. Hidramnion
4. Kelainan letak janin
5. Insufisiensi plasenta
Pengaruh Diabetes pada Kehamilan
1. Hyperemesis gravidarum dapat mengubah metabolismus hidrat-
arang
2. Pemakaian glikogen bertambah karena myometrium dan jaringan-
jaringan lain bertambah
3. Janin yang bertumbuh memerlukan memerlukan makin lama makin
banyak bahan makanan, termasuk hidrat-arang
4. Adanya pancreas dan adrenal janin yang sudah berfungsi in utero
5. Meningkatnya metabolisme basal dengan pertukaran zat yang lebih
cepat dalam hati ibu mengurangi banyaknya glikogen cadangan
6. Sebagian insulin ibu dimusnahkan oleh enzim insulinase dalam
plasenta
7. Meningkatnya insulin dalam kehamilan dikurangi oleh plasenta
laktogen, dan mungkin juga oleh estrogen dan progesterone.
02
Penyakit Diabetes Melitus
Dalam Persalinan
Selama gula darah normal dan tidak ada komplikasi pada ibu dan
janin, persalinan spontan melalui vagina dapat dilakukan dengan
pengawasan dokter. Selama proses persalinan, pemeriksaan gula
darah ibu harus dilakukan lebih sering karena dikhawatirkan gula
darah belum stabil, dapat turun maupun naik Bila terjadi komplikasi
saat persalinan, maka dokter akan menyarankan untuk dilakukan
operasi Sectio Caesaria.
Pada penderita diabetes gestasional, “melahirkan” biasanya akan membuat
kondisi ini “sembuh” seketika. Namun bukan berarti sudah terbebas. Lakukan
medical check up secara rutin, 4-12 minggu setelah bersalin dan pemeriksaan
ulang dilakukan paling sedikit setiap 3 tahun.
Diabetes gestasional dapat sembuh total jika menjalani gaya hidup sehat setelah
melahirkan. Termasuk mengontrol berat badan sebelum, selama, dan setelah
kehamilan dengan makan makanan sehat dan aktivitas fisik yang rutin. Sekitar 6-
12 bulan setelah bersalin, berat badan seharusnya telah kembali pada berat badan
sebelum hamil.
Pemberian ASI
Walaupun Anda mengalami diabetes, akan tetap aman untuk menyusui
bayi Anda. ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. American Diabetes
Association menjelaskan bahwa ibu dengan riwayat diabetes gestasional
diperbolehkan untuk menyusui bayinya, justru sangat dianjurkan.
Pemberian ASI eksklusif setelah melahirkan terbukti menurunkan risiko
diabetes setelah melahirkan karena membantu menurunkan berat badan
secara alami.

Pengaruh Diabetes pada Persalinan


Kegiatan otot Rahim dan usaha meneran
mengakibatkan pemakaian glukosa lebih
banyak, sehingga dapat terjadi hipoglikemia,
apalagi jikalau wanita muntah-muntah.
Komplikasi yang Timbul
1. Inersia uteri dan atonia ateri
2. Distosia bahu karena bayi besar
3. Kelahiran mati
4. Lebih sering pengakhiran partus dengan tindakan,
termasuk seksio cesaria
5. Lebih mudah terjadi infeksi
6. Angka kematian maternal lebih tinggi.
03
Penyakit Diabetes Melitus
Dalam Masa Nifas
Diabetes lebih sering mengakibatkan infeksi nifas dan
sepsis, dan menghambat penyembuhan luka jalan lahir,
baik rupture perinei maupun luka episiotomy (Saifuddin,
2005). Diabetes mellitus gestasional menjadi masalah
kesehatan masyarakat sebab penyakit ini berdampak
langsung pada kesehatan ibu dan janin.
Insiden bayi makrosomia sekitar 5% dari semua
kelahiran. Istilah makrosomia digunakan untuk
menggambarkan fetus atau bayi yang dengan ukuran
yang lebih besar dari ukuran normal. Berat badan lahir
lebih dari 4000 gram merupakan patokan yang sering
digunakan dalam mendefinisikan makrosomia. Semua
bayi dengan berat badan 4000 gram atau lebih tanpa
memandang umur kehamilan dianggap sebagai
makrosomia.
Dampak yang ditimbulkan oleh ibu penderita
diabetes mellitus gestasional adalah ibu
berisiko tinggi terjadi penambahan berat badan
berlebih, terjadinya preklamsia, eklamsia,
bedah sesar, dan komplikasi kardiovaskuler
hingga kematian ibu. Setelah persalinan terjadi,
maka penderita berisiko berlanjut terkena
diabetes tipe 2 atau terjadi diabetes gestasional
yang berulang pada masa yang akan datang,
sedangkan bayi yang lahir dari ibu yang
mengalami diabetes gestasional berisiko tinggi
untuk terkena makrosomia.
04
Penyakit Diabetes Melitus
Dalam BBL
Penanggulangan neonatus, baik yang prematur maupun yang
matur, dari seorang penderita diabetes sangat penting dan kadang-
kadang menentukan bagi prognosis anak. Walaupun bayi besar
dan tampaknya sehat pada permulaan, namun ia tidak bebas dari
bahaya yang setiap saat berikutnya dapat mengancam jiwanya.
Sebaiknya bayi segera dipindah ke unit perawatan intensif
(intensive care) neonatal jikalau ada. Setiap neonatus harus
dianggap dan diperlakukan sebagai bayi prematur tanpa
memandang umur kehamilannya dan berat badannya, karena
hipoglikemia pada bayi sering dijumpai dan dapat bertahan lama,
maka gula darah bayi harus diperiksa, terutama apabila umur
kehamilan belum mencapai 38 minggu. Pengobatan hipoglikemia
secara aktif sangat penting untuk mencegah kemungkinan
kelainan neurologik akibat hipoglikemia berat yang berlangsung
lama (Saifuddin, 2005).
DAFTAR PUSTAKA

Rahmawati, Aulia. Jurnal Kesehatan dr. Soebandi. Poltekkes Kemenkes


Malang diakses dari
https://media.neliti.com/media/publications/293175-description-of-gestational-
mellitus-diab-0a3eb46b.
pdf

Mufdilah, dkk (2019). Mengenal dan Upaya Mengatasi Diabetes Melitus dalam
Kehamilan. Nuha Medika. Jl. Nyi Wiji Adisoro, Pelemsari, Prenggan Kotagede
Yogyakarta diakses dari
http://digilib.unisayogya.ac.id/4254/1/Mengenal%20dan%20Upaya%20Mengat
asi%20Diabetes%20dalam%20Kehamilan%20-%20FIX.
pdf

https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/viewFile/874/785
THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai