Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH

Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Gynekologi

Dosen Pengampu:

Dr. Dendy Suryadi Kusumah, SpOG

Disusun oleh :

Amirah (P17324421001)

Dedeh Hoerunnisa ( P17324421007)

Feby Irawati (P17324421011)

Rifa Nurhabibah Maulidia (P17324421023)

JALUM 2A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

PRODI KEBIDANAN KARAWANG

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah
ini.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Gynekologi. Dalam makalah ini mengulas tentang kelainan pada system
reproduksi dan penanggulangannya.

Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua


pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini. Penyusun juga
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat
kami harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki
pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Karawang, 17 Juli 2022

Penyusun,

Kelompok 2

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………….………………………………………1
DAFTAR ISI………………………….……………………………………….….2
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang………………………………………………………………….…3
Rumusan Masalah………………………………………………………………....3
Tujuan……………………………………………………………………………..4
BAB 2 PEMBAHASAN
Septum Vagina…………………………………………………………………….5
Aplasia Vagina………………….…………………………………………………6
Atresia Vagina………………..……………………………………………………6
Kista Vagina……………………………………………………………………….7
Kelainan Kongenital Pada Uterus Dan Tuba Faloppi…………………….....…….7
Kelainan Kongenital Pada Ovarium……………..………………………………..7
Kelainan Sistem Traktus Urinarius……………..…………………………………8
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan………………………………………………………………………..9
Saran………………………………………………………………………………9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………10

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan reproduksi wanita adalah keadaan sejahtera fisik,


mental, dan sosial yang utuh serta bukan hanya bebas dari penyakit atau
kelemahan, yang berhubungan dengan sistem, fungsi, dan proses
reproduksi. Kesehatan reproduksi wanita dimulai sejak konsepsi, menjadi
bayi, balita, anak prasekolah, usia sekolah, remaja, usia subur, hingga
menjadi ibu, kemudian menjadi lansia, yang masing-masing mempunyai
kekhususan (Noorkasiani, 2009).
Menstruasi merupakan suatu perkembangan biologis seorang
remaja pada sistem reproduksi yang dimulai antara usia 12-15 tahun,
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya kesehatan wanita, status
nutrisi dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh. Menstruasi
berlangsung sampai mencapai usia 45- 50 tahun (Progestian, 2010).
Menstruasi adalah perdarahan periodik dari uterus yang dimulai sekitar
14 hari setelah ovulasi secara berkala akibat terlepasnya lapisan
endometrium uterus (Bobak, 2004).
Cakir M (2007 dikutip dari Sianipar 2009) menyatakan bahwa,
banyak gangguan menstruasi yang dihadapi seorang perempuan.
Gangguan menstruasi ini biasanya menyebabkan ketidaknyamanan fisik
bagi seorang perempuan yang dapat mengganggu aktivitas mereka.
Salah satu gangguan menstruasi yang menyebabkan ketidaknyamanan
fisik yaitu dismenore, dengan prevalensi terbesar 89,5% (Sianipar, 2009).

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan aplasia vagina?

3
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari teori-teori system reproduksi.

BAB II

PEMBAHASAN

4
1. SEPTUM VAGINA

Septum vagina adalah sekat sagital vagina dan biasanya terdapat di


bagian atas. Kejadian septum vagina, tidak jarang disertai kelainan uterus.
Penyebab septum vagina biasanya karena adanya gangguan dalam penyatuan
atau kanalisasi kedua duktus Mulleri. Duktus mulleri adalah cikal jarin-gan
dalam organogenesis yang akan membentuk jaringan vagina bagian atas
(Prawirohardjo,2011).

Pada umumnya kelainan ini tidak menimbulkan keluhan pada yang


bersang-kutan, dan baru dapat diketahui atau ditemukan pada saat
pemeriksaanginekologik. Pada sekat vagina, darah menstruasi juga dapat
keluar dengannormal.

Pada kasus septum vagina biasanya bidan akan mendapatkan keluhan


Dis-pareuni (nyeri saat senggama).Pemeriksaan inspeksi dapat dilakukan
bidanuntuk mengetahui apakah dispareuni ini disebabkan oleh septum vagina.

2. APLASIA VAGINA
Aplasia vagina adalah kelainan tidak adanya vagina. Jika bidan
melakukan perabaan hanya ditemukan jaringan tebal saja. Pada lubang vagina

5
hanya terdapat cekungan yang dangkal atau agak dalam (Prawirohardjo,
2011).
Kejadian aplasia vagina terjadai karena duktus Mulleri mengadakan
Penyatuan (fusi) namun dalam perkembanganya terganggu dan tidak terjadi
kanalisasi (pembentukan saluran).
Pada kasus ini biasanya rahim atau terus juga mengalami penyusutan
(rudimenter) serta dapat diserta uterus yang lebih kecil dari ukuran normal
(hipoplasia). Jika bidan mencurigai ada perempuan mengalami ini, sebaiknya
segera lakukan konsultasi dan rujukan. Terapi pada kasus ini biasanya
berbentuk pembuatan vagina baru.
3. ATRESIA VAGINA (Tidak ada Lubang Vagina)

Atresia vagina adalah terdapat gangguan dalam pembentukan saluran


vagina. Septum yang terbentuk ada pada posisi horizontal. Septum dapat
ditemukan pada bagian proksimal vagina. Dapat juga ditemukan septum di
bawah dan pada sebelah atas himen/selaput dara (Prawirohardjo, 2011).
Jika penutupan terjadi secara menyeluruh biasanya akan menyebabkan
gangguan. Jika penutupan tidak menyeluruh, maka biasanya tidak
menimbulkan kesulitan, kecuali pada kala ll persalinan.

4. KISTA VAGINA
Menurut Kamus besar online bahasa Indonesia 2012, kista adalah:

6
a. Pembengkakan pada jaringan tubuh yang di dalamnya berongga dan
berisicairan kental menyerupai bubur
b. selaput yang membentuk kantong tertutup tumbuh secara tidak normal
dsuatu jaringan atau rongga badan
Kista vagina terjadi terjadi dari sisa-sisa epitel duktus mulleri atau
terbentuk olehsisa-sisa duktus gartner yang terletak dibagian anterolateral
vagina. Pengobatan jenis kista tersebut terdiri atas pengangkatan dengan
pengupasan simpainya (Prawirohardjo, 2011).

5. KELAINAN KONGENITAL PADA UTERUS DAN TUBA FALLOPPI


Uterus mengalami beberapa tahapan Perkembangan (Prawirohardjo, 2009).
− Organogenesis: pembentukan ductus Mulleri (kiri dan kanan)
− Fusi lateral: penyatuan kedua ductus Mulleri
− Resorpsi septum: penghilangan septum yang terbentuk pada
tahapsebelumnya,sehingga terbentuk rongga/cavum uteri

Kelainan-kelainan bawaan pada uterus dan kedua tuba adalah kelainan


yang timbul pada pertumbuhan duktus mulleri, berupa tidak terbentuknya
satu atau kedua duktus. Kelainan-kelainan tersebut sering disertai oleh
kelainan pada traktus urinarius, sedangkan ovarium sendiri biasanya normal.

6. KELAINAN KONGENITAL PADA OVARIUM


Ovarium berasal sel induk yang bermigrasi dari "yolk sac ke
mesenkim pada rongga peritoneal. Ovarium merupakan sepasang organ pada
sistem reproduktif wanita. Berlokasi di rongga panggul, di samping uterus,
Ovarium menghasilkan sel telur dan hormon wanita (Prawirohardjo, 2011).
Setiap bulan, selama siklus menstruasi, sebuah sel telur dikeluarkan
dari salah satu ovarium (prosesnya disebut ovulasi). Ovarium adalah organ
(yang jika dirangsang oleh hormone FSH dan LH) dapat menghasilkan
hormon estrogen dan progesterone.

7
Hormon-hormon estrogen dan progesterone dapat mempengaruhi
perkembangan dari payudara wanita, bentuk tubuh, dan rambut tubuh.
Homon-hormon ini juga mengatur siklus menstruasi dan kehamilan.
Kelainan bawaan pada ovarium sangat jarang terjadi. Jika ada
kelainan bawaan biasanya pada bentuk tidak adanya ovarium (satu datau dua)
atau ada Ovarium tambahan yang bentuknya kecil. Jika ovarium tidak ada.

7. KELAINAN SISTEM TRAKTUS URINARIUS (Saluran kemih)


- Perkembangan embriologi saluran kemih sangat dekat dengan saluran
reproduksi sehingga kelainan pada saluran genitalia interna seringkali
bersamaan terjadi dengan kelainan system traktus urinarius
(Prawirohardjo, 2011).

- Dalam Prawirohardjo, 2011, disebutkan macam - macam kelainan yang


dapat ter-jadi pada saluran kemih :
a. Kloaka Persistens: Akibat tidak terbentuknya septum urorektale
(sekat saluran kemih dengan rectal)
b. Ekstrofi Kandung Kemih: Vagina terdorong ke depan di daerah
supra pubik (ke arah kandung kemih)
Bagi seorang bidan tidak mungkin dapat menegakkan diagnosis
kelainan ovarium dan traktus urinarius dengan tepat karena membutuhkan
pemeriksaan ginekolog yang teliti dan pemeriksaan penunjang

8
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Septum vagina adalah sekat sagital vagina dan biasanya terdapat di bagian atas.
Kejadian septum vagina, tidak jarang disertai kelainan uterus. Penyebab septum
vagina biasanya karena adanya gangguan dalam penyatuan atau kanalisasi kedua
duktus Mulleri.

Aplasia vagina adalah kelainan tidak adanya vagina. Jika bidan melakukan
perabaan hanya ditemukan jaringan tebal saja. Pada lubang vagina hanya terdapat
cekungan yang dangkal atau agak dalam.

Atresia vagina adalah terdapat gangguan dalam pembentukan saluran vagina.


Septum yang terbentuk ada pada posisi horizontal. Septum dapat ditemukan pada
bagian proksimal vagina. Dapat juga ditemukan septum di bawah dan pada
sebelah atas himen/selaput dara.

Saran

Sebagai wanita, sudah sepantasnya kita lebih sadar dan peduli dengan organ
reproduksi. Dengan mencari tahu cara menjaga kebersihan dan kesehatan nya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Debbyantina, 2015 Modul Ginekologi “Kelainan Bawaan Pada Alat


Genetalia Perempuan” Jakarta: PPPTK BPPSDM

10
Pertanyaan Ginekologi

1. Ovarium adalah organ (yang jika dirangsang oleh hormone FSH dan LH)
dapat menghasilkan hormon….

A. Estrogen

B. Progesteron

C. Prolaktin

D. Estrogen dan Progesteron

E. Semua jawaban benar

2. Merupakan Akibat dari tidak terbentuknya septum urorektale (sekat saluran


kemih dengan rectal)…

A. Kloaka Persistens

B. Ekstrofi Kandung Kemih

C. Fusi lateral

D. Organogenesis

E. Resorpsi septum

3. Vagina terdorong ke depan di daerah supra pubik (ke arah kandung kemih)
adalah definisi dari…

A. Ekstrofi Kandung Kemih

B. Resorsp septum

C. Fusi Lateral

11
D. Kloaka persistens

E. Organogenesis

4.dibawah ini adalah nama penyakit kista vagina…

A. Kista baker’s

B. Kista ganglion

C. Kista Gartner

D. Kista dermoid

E. Semua jawaban benar

5. dibawah ini adalah kelainan kongenital pada uterus dan tuba falopi..

A. Resorsp septum

B. Organogenesis

C. Fusi Lateral

D. A, B dan C benar

E. Semua jawaban salah

6. suatu kondisi di mana vagina tertutup atau tidak ada secara tidak normal,
disebut…

A. Kista vagina

B. Atresia vagina

C. Aplasia vagina

D. A dan B betul

E. Semua salah

12
7. kelainan yang dapat terjadi pada saluran kemih diantaranya

A. Kloaka Persistens

B. Ekstrofi Kandung Kemih

C. Resorpsi septum

D. A dan B betul

E. B dan C betul

8. Kelainan tidak adanya vagina disebut

A. Kista vagina

B. Atresia vagina

C. Aplasia Vagina

D. B dan C betul

E. Semua salah

9. Kista yang terletak di sisi kanan dan kiri bagian belakang lubang vagina
wanita

A. Kista ginjal

B. Kista payudara

C. Kista ovarium

D. Kista ganglion

E. Kista bartholin

13
10. Kelainan aplasia vagina terjadi karena

A. duktus Mulleri mengadakan Penyatuan (fusi) namun dalam


perkembanganya terganggu dan tidak terjadi kanalisasi (pembentukan
saluran)

B. adanya gangguan dalam penyatuan atau kanalisasi kedua duktus Mulleri.

C. Pembengkakan pada jaringan tubuh yang di dalamnya berongga dan berisi


cairan kental menyerupai bubur

D. selaput yang membentuk kantong tertutup tumbuh secara tidak normal


disuatu jaringan atau rongga badan

E. Semua benar

14

Anda mungkin juga menyukai