PROLAPS UTERI
Di ajukan untuk memenuhi salah satu stase Keperawatan Maternitas program profesi ners
Di susun oleh :
Nama : Nova.A.Fatruan
Nim : 1490122064
2023
Laporan Pendahuluan Prolaps Uteri
I. Definisi
Prolapsus uteri adalah turunnya uterus dari tempat yang biasa oleh karena
kelemahan otot atau fascia yang dalam keadaan normal menyokongnya atau
turunnya uterus melalui dasar panggul atau hiatus genitalis. (Wiknjosastro, 2018).
Prinsip terjadinya prolaps uteri adalah terjadinya defek pada dasar pelvik yang
disebabkan oleh proses melahirkan akibat regangan dan robekan fasia endopelvik,
muskulus levator serta perineal body. Neuropati perineal dan parsial pudenda juga
terlibat dalam proses persalinan. Sehingga, wanita multipara sangat rentan terhadap
faktor resiko terjadi nya prolaps uteri (Prawirohardjo, 2016).
Fisiologi
Uterus berbentuk seperti buah avokad atau buah pir yang sedikit gepeng ke arah
depan belakang. Ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga.Dindingnya terdiri
atas otot-otot polos. Ukuran panjang uterus adalah 7- 7,5 cm, lebar di atas 5,25 cm, tebal 2,5
cm, dan tebal dinding 1,25 cm. Letak uterus dalam keadaan fisiologis adalah
anteversiofleksio (serviks ke depan dan membentuk sudut dengan vagina, sedangkan korpus
uteri ke depan dan membentuk sudut dengan serviks uteri). Uterus rnempunyai tiga fungsi
yaitu dalam siklus menstruasi sebagai peremajaan endometrium, dalam kehamilan sebagai
tempat tumbuh dan berkembang janin, dan dalam persalinan berkontraksi sewaktu
melahirkan dan sesudah melahirkan (Hacker, 2016).
Uterus terdiri atas (1) fundus uteri; (2) korpus uteri; dan (3) serviks uteri.Fundus uteri
adalah bagian uterus proksimal; di situ kedua tuba Falloppii masuk ke uterus. Korpus uteri
adalah bagian uterus yang terbesar.Pada kehamilan bagian ini mempunyai fungsi utama
sebagai tempat janin berkembang, Rongga yang terdapat di korpus uteri disebut kavum uteri
(rongga rahim).
Serviks uteri terdiri atas (1) pars vaginalis servisis uteri yang dinamakan porsio; (2)
pars supravaginalis servisis uteri yaitu bagian serviks yang berada di atas vagina. Saluran
yang terdapat dalam serviks disebut kanalis servikalis, berbentuk seperti saluran lonjong
dengan panjang 2,5 cm. Saluran ini dilapisi oleh kelenjar- kelenjar serviks, berbentuk sel- sel
torak bersilia dan berfungsi sebagai reseptakulum seminis. Pintu saluran serviks sebelah
dalam disebut ostium uteri internum dan pintu di vagina disebut ostium uteri eksternum.
Serviks merupakan bagian uterus dengan fungsi khusus yang terletak di bawah ismus.
Di anterior, batas atas serviks yaitu osintema, terletak kurang lebih setinggi pantulan
peritoneum pada kandung kemih. Berdasarkan perlekatannya pada vagina, serviks terbagi
atas segmen vaginal dan supravaginal. Permukaan posterior segmen supravaginal tertutup
peritoneum. Di bagian lateral, serviks menempel pada ligamentum kardinal; dan di bagian
anterior, dipisahkan dan kandung kemih yang menutupinya oleh jaringan ikat longgar. Os
ekstema terletak pada ujung bawah segmen vaginal serviks, yaitu porsio vagina (Rasjdi
2018).
Secara histologik dari dalam ke luar, uterus terdiri atas (1) endometrium di korpus
uteri dan endoserviks di serviks uteri; (2) otot-otot polos; dan (3) lapisan serosa, yakni
peritoneum viserale. Endometrium terdiri atas epitel kubik, kelenjar-kelenjar dan jaringan
dengan banyak pembuluh darah yang berkeluk- keluk, Endometrium melapisi seluruh kavum
uteri dan mempunyai arti penting dalam siklus haid perempuan dalam masa
reproduksi.Uterus diberi darah oleh arteria Uterina kiri dan kanan yang terdiri atas ramus
asendens dan ramus desendens.Pembuluh darah ini berasal dari arteria Iliaka pInterna
(disebut juga arteria Hipogastrika) yang melalui dasar ligamentum latum masuk ke dalam
uterus di daerah serviks kira-kira 1,5 cm di atas forniks.
III. Etiologi
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan prolapsus antara lain (Hanifa, 2017):
1. Faktor Bawaan
Setengah wanita akan mengalami masalah ini jika dalam keluarga mereka khususnya
ibu, saudara dari ibu, atau nenek mereka mengalami masalah yang sama. Bagaimana penyakit
ini diturunkan tidak diketahui, mungkin bawaan menentukan kelemahan otot dan ligamen
pada peranakan. Kekenduran atau kelemahan otot ini juga dapat dipengaruhi oleh pola makan
dan kesehatan yang agak rendah dibandingkan dengan mereka yang sehat dan makanannya
seimbang dan tercukupi dari segi semua zat seperti protein dan vitamin.
3. Usia/Menopause
Keadaan menopause atau kekurangan hormon berlaku secara natural yaitu ketika
berumur 50 tahun keatas, ataupun akibat pembedahan oleh karena penyakit seperti
pengangkatan ovari dapat menyebabkan hormon atau seterusnya dapat menyebabkan
kelemahan otot dan ligamen peranakan. Proses atrofi ligamen dan otot dalam jangka panjang
dapat menyebabkan prolaps.
- Faktor lain yang dapat menyebabkan rahim turun adalah peningkatan tekanan di perut
menahun. Misalnya disebabkan obesitas,batuk berbulan- bulan, adanya tumor di
rongga perut, tumor pelvis, serta konstipasi atau susah buang air besar
berkepanjangan.
IV. Patofisiologi
Prolapsus uteri terdapat dalam berbagai tingkat ,dari yang paling ringan sampai
prolapsus uteri totalis.Terutama akibat persalinan,khususnya persalinan pervagina yang susah
dan terdapatnya kelemahan-kelemahan ligament yang tergolong dalam fasia endopelviks dan
otot-otot serta fasia-fasia dasar panggul.Juga dalam keadaan tekanan intraabdominal yang
meningkat dan kronik akan memudahkan penurunan uterus,terutama apabila tonus otot-otot
mengurang seperti pada penderita dalam menopause (Mitayani,2016).
Serviks uteri terletak diluar vagina,akan tergeser oleh pakaian wanita tersebut.dan
lambat laun menimbulkan ulkus yang dinamakan ulkus dekubitus.Jika fasia di bagian depan
dinding vagina kendor biasanya trauma obstetric, akan terdorong oleh kandung kencing
sehingga menyebabkan penonjolan dinding depan vagina kebelakang yang dinamakan
sistokel.Sistokel yang pada mulanya hanya ringan saja,dapat menjadi besar karena
persalinan berikutnya yang kurang lancar,atau yang diselesaikan dalam penurunan dan
menyebabkan urethrokel.Urethrokel harus dibedakan dari divertikulum urethra.Pada
divertikulum keadaan urethra dan kandung kencing normal hanya dibelakang urethra ada
lubang yang membuat kantong antara urethra dan vagina.kekendoran fasia dibagian belakang
dinding vagina oleh trauma obstetric atau sebab-sebab lain dapat menyebabkan turunnya
rectum kedepan dan menyebabkan dinding belakang vagina menonjol kelumen vagina yang
dinamakan retrokel.Enterokel adalah hernia dari kavum Douglasi. Dinding vagina bagian
belakang turun dan menonjol ke depan.Kantong hernia ini dapat berisi usus atau omentum
(Mitayani,2016).
V. Tanda Dan Gejala
Menurut Mitayani (2016) Gejala sangat berbeda-beda dan bersifat individual. Kadang
kala penderita yang satu dengan prolaps yang cukup berat tidak mempunyai keluhan apapun,
sebaliknya penderita lain dengan prolaps ringan mempunyai banyak keluhan. Keluhan
keluhan yang hampir selalu dijumpai:
a) Perasaan adanya suatu benda yang mengganjal atau menonjol di genitalia eksterna
b) Rasa sakit di panggul dan pinggang (backache). Biasanya jika penderita berbaring,
keluhan menghilang atau menjadi kurang.
c) Sistokel dapat menyebabkan gejala-gejala Miksi sering dan sedikit-sedikit. Mula-
mula pada siang hari, kemudian bila lebih berat juga pada malam hari
d) Rektokel dapat menjadi gangguan pada defekasi :
- Obstipasi karena faeses berkumpul dalam rongga rektokel
- Baru dapat defeksi, setelah diadakan tekanan pada rektokel dari vagina.
e). Prolapsus uteri dapat menyebabkan gejala sebagai berikut:
- Pengeluaran serviks uteri dari vulva mengganggu penderita wakt berjalan dan bekerja.
Gesekan porio uteri oleh celana menimbulkan lecet sampai luka dan dekubitus pada
porsiouteri
- Leukorea karena kongesti pembuluh darah di daerah serviks, dan karena infeksi serta
luka pada porsio uteri
VII. Penatalaksanaan
Faktor-faktor yang harus diperhatikan: keadaan umum pasien, umur, masih bersuami
atau tidak, tingkat prolapsus, beratnya keluhan, keinginan memiliki anak lagi dan ingin
mempertahankan haid.
- Istirahat yang cukup, hindari kerja yang berat dan melelahkan gizi cukup
- Pimpin yang benar waktu persalinan, seperti : Tidak mengedan sebelum waktunya,
Kala II jangan terlalu lama, Kandung kemih kosongkan, episiotomi agar dijahit
dengan baik, Episiotomi jika ada indikasi, Bantu kala II dengan FE atau VE
Pengobatan
a. Pengobatan Tanpa Operasi
- Caranya : Latihan otot dasar panggul, Stimulasi otot dasar panggul dengan alat
listrik, Pemasangan pesarium, Hanya bersifat paliatif, Pesarium dari cincin
plastik.
- Prinsipnya : alat ini mengadakan tekanan pada dinding atas vagina sehingga
uterus tak dapat turun melewati vagina bagian bawah. Biasanya dipakai pada
keadaan: Prolapsus uteri dengan kehamilan, Prolapsus uteri dalam masa nifas,
Prolapsus uteri dengan dekubitus/ulkus, Prolapsus uteri yang tak mungkin
dioperasi: keadaan umum yang jelek
b. Pengobatan dengan Operasi
Prolapsus uteri biasanya disertai dengan prolapsus vagina. Maka, jika dilakukan
pembedahan untuk prolapsus uteri, prolapsus vagina perlu ditangani juga. ada kemungkinan
terjadi prolapsus vagina yang membutuhkan pembedahan,padahal tidak ada prolapsus
uteri,atau prolapsus uteri yang tidak ada belum perlu dioperasi.Indikasi untuk melakukan
operasi pada prolapsus vagina adalah adanya keluhan. Indikasi untuk melakukan operasi pada
prolapsus uteri tergantung dari beberapa factor,seperi umur penderita,keinginanya untuk
mendapat anak atau untuk mempertahankan uterus,tingkat prolapsus dan adanya keluhan.
Beberapa pembedahan yang dilakukan antara lain:
- Operasi Manchester/Manchester-Fothergill
- Histeraktomi vaginal
- Kolpoklelsis (operasi Neugebauer-La fort)
- Operasi-operasi lainnya :Ventrofiksasi/hlsteropeksi, Interposisi
nyeri akut
2. DS : Kelemahan ligmen Gangguan eliminasi
- Klien endopelvic dan otot-otot urine
mengatakan dasar panggul
kurang minum
- Klien Dinding enterior vagina
mengatakan menurun
sakit saat
kencing
DO : Penonjolan dinding
tuntas keposterior
sistokel
BAK sedikit,sering
kulit
- Nyeri Kerusakan integritas kulit
- Hematoma
composmetis
Penonjolan dinding
- BAK sedikit
enterior vagina
keposterior
sistokel
gangguan keseimbangan
cairan
5. DS : Prolaps uteri Risiko infeksi
- Pasien
mengatakan Grade III
adanya luka
pada abdomen
bawah Seluruh uterus keluar dari
DO : vagina
- Pasien
terpasang
Histerektomi
infus
- Lukanya
tampak
Risiko infeksi
bersih,tertutup
dengan
kasa,kring
6. DS: Adanya penyakit kronis Ansietas
- Pasien
mengatakan Merupakan stressor
cemas psikologis bagi klien
- Klien
bertanya Kurangnya terpapar
DO :
- Klien tampak
gelisah
- Klien selalu
bertanya
i. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut
2. Gangguan eliminasi urine
3. kerusakan integritas kulit
4. Risiko keseimbangan cairan
5. Resiko infeksi
6. Ansietas
j. Intervensi keperawatan