Anda di halaman 1dari 47

Konsep Dasar

Keperawatan
Komunitas

Ratna Agustiningrum
A. Definisi Konsep Keperawatan
Komunitas
WHO (1959) dalam Maryani (2014) Keperawatan komunitas lebih
keperawatan komunitas adalah bidang menekankan kepada upaya
ilmu perawatan khusus yang merupakan peningkatan kesehatan dan
gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, pencegahan terhadap berbagai
ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan gangguan kesehatan dengan
sosial, sebagai dari program kesehatan
tidak melupakan upaya-upaya
masyarakat secara keseluruhan guna
meningkatkan kesehatan, pengobatan, perawatan, serta
penyempurnaan kondisi sosia, perbaikan pemulihan bagi yang sedang
lingkungan fisik, rehabilitas serta menderita penyakit maupun
pencegahan penyakit. Semua ini dalam kondisi pemulihan
ditujukan pada individu dan Keluarga terhadap penyakit (Wahit Iqbal
yang memiliki masalah dimana hal ini dkk, 2011).
mempengaruhi masyarakat secara
keseluruhan.
Definisi Konsep Keperawatan
Komunitas
 Praktik Keperawatan komunitas (communiy health
nursing practice) merupakan sintesi teori keperawatan
dan teori kesehatan masyarakat untuk promosi,
pemeliharaan dan perawatan kesehatan populasi melalui
pemberian pelayanan keperawatan pada individu,
keluarga dan kelompok yag mempunyai pengaruh
terhadapat kesehatan komunitas (Stanhope dan
Lancaster, 2010).
B. Sejarah Perkembangan Keperawatan
Komunitas
a.Kegiatan pelayanan
keperawatan berkualiatas Sejarah perawat di
dimulai sejak seorang perawat Eropa dan Amerika
muslim pertama yaitu Siti
Rufaidah (570 SM – 632 SM) mengenal Florence
pada jaman Nabi Muhammad Nightingale (1820 –
S.A.W, yang selalu berusaha
memberikan pelayanan
1910 M) sebagai
terbaiknya bagi yang pelopor
membutuhkan tanpa keperawatan
membedakan apakah kliennya
kaya atau miskin. modern
PERIODE FOKUS ALASAN ORIENTASI PENELUSURAN INSTITUSI
KEPERAWAT PELAYANAN
AN
1860 – 1900 Orang sakit -Klien terminal di Individual Pengobatan di Volunter/
Direct Nursing Orang miskin rumah mulai Pemerintah
-Orang miskin yang pencegahan
sakit yang di rawat di
rumah
1900 – 1970 Masyarakat Keluarga miskin yang Keluarga Pengobatan dan Pemerintah dan
Public Health tidak mampu pencegahan beberapa volunter
Nursing membayar biaya RS

1970 – now Seluruh Bukan hanya klg Penduduk Peningkatan Berbagai macam
Community Komunitas miskin yang mbthkan kesehatan dan institusi, beberapa
Health Nursing yankes di komunitas pencegahan praktek mandiri
tp seluruh komunitas penyakit
baik kaya maupun
miskin
C. PERKEMBANGAN KEPERAWATAN
KESEHATAN KOMUNITAS di INDONESIA

1. Pasca Perang 2. Tahun 1960 Terbit


Kemerdekaan Undang-Undang Pokok
 Pelayanan prefentif mulai Kes No. 9 Th 1960 tentang
dipikirkan guna melengkapi Pokok-Pokok Kes.
upaya (pelayanan) kuratif,  “Tiap-tiap warga negara
serta lahirnya konsep berhak mencapai derajat
Bandung Plan sebagai kes yg setinggi-tingginya
embrio dr konsep dan wajib diikut sertakan
Puskesmas. dlm kegiatan yg
diselenggrakan oleh
pemerintah”.
3. Pelita I 5. Pelita III
 Dimulai Pelayanan kesehatan
melaui puskesmas
Lahir SKN th 1982, menekankan
pada; Pendekatan kesistem
4. Pelita II
Pendekatan kemasyarakat
 Mulai dikembangkan PKMD,
sebagai bentuk oprasional dari Kerja sama lintas program (KLP)
Primary Health Care (PHC). Pd & lintas sektoral (KLS)
saat ini juga mulai timbul Peran serta masyarakat
kesadaran utk keterlibatan Menekankan pd pendekatan
partisipasi masy dlm bidang kes. promotive & prefentive.
6. Pelita IV 7. Pelita V
  Digalangkan dgn upaya
PHC diwarnai dgn
peningkatan mutu
prioritas utk pelaksanaan posyandu.
menurunkan tingkat 8. Menjelang Th 2000 (th 1998)
kematian bayi, anak &  Pergeseran visi pembangunan
kesehatan di Indonesia, yg
ibu serta meâkan semua menganut paradigma
tingkat kelahiran, & sakit menjadi paradigama
sehat. Visi pembangunan kes
menyelenggarakan dewasa ini adalah “Indonesia
program posyandu di Sehat th 2010”.
tiap desa.
SIMPULAN
1. Sejarah perkembangan kep kes komunitas tdk dpt
dipisahkan dr perkembangan ilmu kes & perkembangan
keperawatan secara umum.
2. Sejarah perkembangan kep kes komunitas di Indonesia
memang tdk banyak catatan tentang itu, dan juga tdk
dpt dipisahkan dr perkembangan kes secara umum.
Akhirnya dgn visi pembangunan perkembangan kes yg
baru (Indonesia sehat 2010), maka melalui stategi yg
dicanangkan diharapkan pelaksanaan kep kes
komunitas akan dikembangkan & dilaksanakan secara
profesional dgn kualitas SDM prwt yg juga semakin
baik.
D. PRINSIP KEPERAWATAN
KOMUNITAS
1. Kemanfaatan 3.Secara langsung
Semua tindakan atau intervensi Asuhan keperawatan
dalam askep harus memberikan diberikan secara langsung
manfaat yang besar bagi komunitas,
artinya ada keseimbangan antara kepada klien beserta
manfaat dan kerugian. lingkungan, termasuk
lingkungan sosial, ekonomi
2. Kerjasama
serta fisik yang bertujuan
Kerjasama dengan klien dlam waktu
yg panjang dan bersifat peningkatan status
berkelanjutan serta kerjasama lintas kesehatan
program dan lintas sektor
Lanjutan……………

4. Keadilan 5. Otonomi Klien


Tindakan yang dilakukan Otonomi klien atau
disesuaikan dg komunitas diberikan
kebebasan dalam memilih
kemampuan/ kapasitas
atau melaksanakan
komunitas itu sendiri beberapa alternative terbaik
dalam menyelesaikan
maslah kesehatan yang
terjadi
E. Teori dan Model Konseptual dalam
Keperawatan Komunitas
1. Teori : Seperangkat 2. Model Konseptual
konsep yang saling merupakan sintesis dari
berhubungan secara suatu kumpulan konsep
sistematis atau hipotesis dan pernyataan yang
yang digunakan untuk menginterpretasikan
mendapatkan penjelasan konsep-konsep tersebut
dan prediksi fenomena menjadi suatu
kesatuan.
Lanjutan……

3. Model Keperawatan adalah kerangka pikir,


sebagai suatu cara melihat keperawatan, atau
satu gambaran tentang lingkup keperawatan.
4. Model konseptual praktek keperawatan adalah
suatu kontruksi yang sistematik, berdasarkan ilmu
pengetahuan dan logika , berkaitan dengan
konsep yang diidentifikasi pada komponen yang
nyata pada praktek keperawatan.(Riehl and Ray,
1980) • Model keperawatan sebagai acuan dalam
Proses Keperawatan
Teori dan Model yang digunakan
dalam Praktik Keperawatan
Komunitas
1. Teori lingkungan oleh 4. Health Care System
Nightingale Model Betty
(Nightingale’s theory Neuman.
of environtment). 5. Community as client
2. Self Care Model or Patnership
Dorothea Orem Model Mc Farlan.
3. Adaptation Model 6. Haelth Beliefe Model
Calista Roy (HBM) Haelth
Behavior
1. Teori Lingkungan (F. Nightingale’s
Theory of Environment)
 Fokus : Pelayanan Contoh : pada daerah
pencegahan pada yang padat penduduk di
populasi kota yng ventilasinya
 Lingkungan yang buruk tidak adekuat, maka
meningkatkan angka peran CHN adalah perlu
kejadian penyakit infeksi merencanakan biaya
dan kesehatan dapat untuk peningkatan
ditingktkan dengan lingkungan yang sehat
penyediaan ventilasi, air (Fungsi Perawat advokat)
bersih, pencahayaan dan melalui kerjasama lintas
kebersihan yang cukup sector dan lintas
program.
2. Orem’s Self Care Model
 Orem merupakan ners administrator  Goal dari tindakan keperawtan
dan pendidik focus perhatian adl adl untuk emembantu
konsep Self care mempelajari dgn seseorang mengenal
tujuan tindkan-tindakan utk
kebutuhan dan ketrbatasan
mempertahankan dan meningkatkan
kehidupan, kesehatan dan
selfcare serta meningkatkan
kesejahteraan. kemampuan selfcare klien 
 Mendiskripsikan ttg seseorang yg Ners bertugas memfasilitasi
memerlukan keperawatan sebagai pemenuhan kebutuhan
akibat ketidakmampuan didalam selfcare klien smpai mereka
melakukan Self-care mampu melakukan secara
mandiri.
Tiga tipe kebutuhan Self-
Care
 Universal : umum utk semua  Menurut teori ini,
manusia, aktifitas selfcare yg
penting utk memenuhi Goal CHN 
kebutuhan fisiologis dan Meningkatkan
psikologis.

kemampuan dan
Developmental : aktifitas penting
utk membantu seseorang utk kemandirian
kemajuan perkembangan komunitas dalam
 Deviasi Kesehatan : aktivitas yng Self-care
dibutuhkan utk membantu
seseorang mengatsi kemunduran
tingkat sehat (wellness).
3. Roy’s Adaptation Model

 Sister callista roy,  Respon berupa


menjelaskan manusia adaptif maupun
sbg sistem terbuka dan maladaptive.
adaptif stimulus,  Dua proses respon
pengalaman, terhadap stressor:
pengembangan regulator & kognator
mekanisme koping dan  proses regulator
menghasilkan respon menerima stimulus
dari lingkungan
internal dan eksternal
Lanjutan,,,Roy’s Model

 Aplikasi model ini untuk  CHN harus mengkaji


CHN, penting untuk mekanisme koping
komunitas dan membantu
diingat  komunitas
anggota komunitas utk
dipengaruhi berbagai menggunakan
variable sehingga level kemampuan secara
adaptasi akan berubah kolektif utk meningkatkan
secara konstan. kemampuan adaptasinya.
4. Community As Patner
Model pengkajian komunitas yang digunakan

adalah model Community As Partner yang


dikenalkan oleh Anderson & Mc Farlane (1996)
Model Pengkajian komunitas ini terdiri dari dua

bagian utama, yaitu inti komunitas (core) dan


delapan sub sistem yang melingkupinya.
 Inti komunitas menjelaskan kondisi penduduk
yang dijabarkan dalam demografi, nilai dan
kepercayaan, serta riwayat komunitas.
 Sedangkan delapan sub sistem meliputi
lingkungan fisik, pendidikan, keamanan dan
transportasi, politik pemerintahan, pelayanan
kesehatan dan sosial, komunikasi, ekonomi
dan rekreasi.
 Model Community As Partner dari Anderson
dan McFarlane (2000) merupakan
pengembangan dari Model Betty Neuman
(1972), dengan fokus komunitas sebagai
partner dan menggunakan proses keperawatan
sebagai sebuah pendekatan.
 Neuman memandang klien sebagai sistem
terbuka yang memiliki siklus input, proses,
output dan feedback, dimana klien dan
lingkungannya berada dalam interaksi yang
dinamis.
 Sistem klien terdiri dari individu, keluarga,
kelompok dan komunitas.
 Klien dalam kondisi sehat apabila mampu
mempertahankan keseimbangan yang dinamis.
Tujuan dari model ini adalah untuk mencapai
stabilitas sistem secara optimal.
 Menurut Neuman (1972), untuk melindungi
klien dari berbagai stressor yang dapat
mengganggu keseimbangan, klien memiliki
tiga garis pertahanan, yaitu : flexible line of
defense, normal line of defense, dan resistance
defense.
 Flexible line of defense adalah lingkaran paling luar
yang merupakan mekanisme pertahanan yang
melindungi klien dari pengaruh stressor bio-
psikososial-spiritual. Stressor dapat berasal dari
dalam (misal, kerentanan terhadap penyakit) maupun
dari luar (sosial, budaya, kebijakan).
 Lingkaran kedua adalah normal line of defense,
merupakan tingkat kesehatan yang harus dicapai oleh
klien.
 Jika normal line of defense rusak, maka lines of
resistance defense yang akan melindungi struktur inti
akan terancam dan energi akan melemah sehingga
dapat menimbulkan sakit yang lebih berat atau
kematian.
 Pengkajian komunitas terdiri dari dua bagian
utama, yaitu inti komunitas (core) dan delapan
sub sistem yang melingkupinya.
 Inti komunitas menjelaskan kondisi penduduk
yang dijabarkan dalam demografi, nilai dan
kepercayaan, serta riwayat komunitas.
 8 sub sistem meliputi lingkungan fisik,
pendidikan, keamanan dan transportasi, politik
pemerintahan, pelayanan kesehatan dan sosial,
komunikasi, ekonomi dan rekreasi.
1. Core ….
 Pada bagian pengkajian data inti komunitas,
data yang dikaji meliputi riwayat, demografi,
statistik vital, nilai dan kepercayaan baik
individu maupun masyarakat.
2. SUB SISTEM
Lingkungan Fisik
Pada sub sistem lingkungan fisik, data telah difokuskan
pada masalah di masyarakat yang meliputi inspeksi,
tanda vital dan system review.
 Inspeksi meliputi peta RW rawan masalah kesehatan
di RW yang dikelola, adanya pasar, tempat rekreasi
dan data winshield survey.
 Tanda vital dari lingkungan fisik meliputi kondisi
iklim/cuaca, kondisi lingkungan dan rumah.
 System review meliputi dukungan sosial dari
keluarga, kelompok maupun masyarakat sekitarnya,
observasi sistem sosial seperti perumahan, tempat
ibadah, tempat bisnis dan lain-lain.a
Pelayanan Kesehatan dan Sosial
Pada sub sistem pelayanan kesehatan dan sosisal, data
yang dikumpulkan meliputi :
 Pelayanan kesehatan yang dapat digunakan oleh

keluarga (pengkajian meliputi : pelayanan yang


diberikan, harga, waktu pelayanan, siapa pemberi
pelayanan/tenaga kesehatan, karakteristik pengguna
pelayanan, angka statistik jumlah pengguna setiap
hari, mingguan dan bulanan, keadekuatan, aksesiblitas
dan penerimaan fasilitas oleh pengguna pelayanan)
 Kegiatan posyandu (waktu, kegiatan dan penyuluhan

yang diberikan di posyandu).


Ekonomi
 Pada sub sistem ekonomi, data yang
dikumpulkan meliputi : Pekerjaan penduduk,
kategori pekerjaan penduduk, pendapatan
keluarga per bulan, pengeluaran keluarga per
bulan, kemampuan menyediakan makanan
bergizi, tabungan kesehatan serta alokasi dana
untuk kebutuhan pangan.
Keamanan dan Transportasi
 Data yang dikumpulkan pada sub sistem
transportasi dan kemaanan meliputi pelayanan
keamanan seperti pelayanan polisi, sanitasi,
kebakaran dan kualitas air.
 Transportasi meliputi jenis transportasi yang
digunakan oleh masyarakat, pelayanan
transportasi, jumlah penduduk yang
mengalami keterbatasan dalam hal
transportasi, dan kondisi jalan.
Politik dan Pemerintahan
 Data yang dikumpulkan pada sub sistem
politik dan pemerintahan meliputi : kebijakan
pemerintahan setempat dalam mengatasi
masalah kesehatan yang ada di masyarakat,
kegiatan yang telah dilakukan oleh pemerintah
untuk meningkatkan status kesehatan
masyarakat dan kemitraan yang dilakukan
dalam menanggulangi m`asalah kesehatan.
Komunikasi
 Data yang dikumpulkan pada sub sistem
komunikasi meliputi : Media komunikasi yang
dimiliki oleh keluarga (koran, televisi, radio),
alat komunikasi (telepon), media komunikasi
di masyarakat (arisan, pengajian, dll),
konsultasi dengan tenaga kesehatan dalam
mengatasi masalah kesehatan.
Pendidikan
 Pada sub sistem pendidikan, data yang
dikumpulkan meliputi prosentase keluarga
yang buta huruf, fasilitas pendidikan atau
informasi yang ada di masyarakat yang dapat
dimanfaatkan oleh keluarga seperti koran
dinding, dan perpustakaan.
Rekreasi
 Dalam sub sistem rekreasi, data yang
dikumpulkan meliputi : kebiasaan makan
bersama di luar rumah, makanan yang sering
dikonsumsi saat makan di luar, kebiasaan
rekreasi, sarana rekreasi dan jenis rekreasi
yang ada di keluarga maupun masyarakat.
3. Persepsi
 Kaji persepsi masyarakat tentang masalah-
masalah kesehatan yang ada di
daerah/komunitas
6. Health Belief Model
 Salah satu teori Health  Key Construct of HBM
Bevavior 1. Perceive Susceptibility
 HBM merupakan teori 2. Perceive Severity
umum yang paling 3. Perceive Benefit
sering digunakan dalam
4. Perceive Barier
Health Education dan
Health promotion 5. Cus to Action
6. Self Efficacy
1. Percieve susceptibility 4. Perceive Barier
Mereka merasa diri mereka Mereka pervaya keuntungan
rentan terhadap kondisi dgn mengambil tindakan
kesehatan. dibarengi dgn harga yg harus
2. Perceive Severity dibayar atau hambatan .
Mereka percaya hal tersebut 5. Cus to Action
berpotensi membuat Strategi untuk mengaktifkan
dampak/maslah yg serius. kesiapan/kesiagaan
3. Perceive Benefit 6. Self Efficacy
Mereka percaya thd upaya Kepercayaan diri mengenai
yang dpat mengurangi kemampuan untuk melakukan
resiko/meminimalkan dmpak tindakan
buruk
Kelebihan HBM Kekurangan HBM.
a.HBM Mudah dan Murah a.Kepercayaan kesehatan
bersaing dengan kepercayaan-
b.Bentuk intervensi praktis
kepercayaan serta sikap lain
utk peneliti dan perawat seseorang, yg dpat
kesehatan khususnya yg mempengaruhi perilaku
berhubungan debgan kesehatan.
perilaku pencegahan b.Pembentukan kepercayaan
penyakit (screening, seseorang sesungguhnya lebih
imunisasi, vaksin) sering mengikuti perilaku dan
bukan mendahuluinya.
Contoh HBM
Proses keperawatan komunitas
TERIMAKASIH……..

Anda mungkin juga menyukai