1
BAB I
PENDAHULUAN
Air S usu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting,
terutama pada bulan – bulan pertama kehidupan bayi. Namun, hanya 39%
Secara nasional cakupan pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif 0–6
Susenas cakupan ASI Eksklusif sebesar 34,3% pada tahun 2009, tahun 2010
menunjukkan bahwa baru 33,6% bayi kita mendapatkan ASI, tahun 2011
angka itu naik menjadi 42% dan menurut SDKI tahun 2012 cakupan ASI
wilayah yang berada di Jawa Barat dengan cakupan ASI Eksklusif dari
sebesar 35.69%.
2
Permasalahan ASI yang tidak keluar pada hari – hari pertama
kesehatan dan masyarakat ternyata juga belum optimal. Hanya sekitar 60%
masyarakat tahu informasi tentang ASI dan baru ada sekitar 40 % tenaga
kesehatan terlatih yang bisa memberikan konse ling menyusui. Sehingga perlu
adanya solusi untuk ibu yang terlajur khawatir dan mencegah pemberian susu
beberapa penelitian yang telah dilakukan untuk proses laktasi dalam rangka
ASI Pada Ibu N ifas di Wilayah Kabupaten Cirebon. Konsep “SP EOS” disini
keyakinan pada ibu bahwa ASI ibu pasti keluar dan ibu bisa memberikan ASI
secara eksklusif dengan pijat endorphin dan sugestif / afirmasi positif. Dari
latar belakang tersebut maka penulis ingin meneliti Efektivitas Metode “SP
pengeluaran ASI?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan K husus
4
D. Manfaat Penelitian
ASI yaitu AS I yang tidak keluar, melalui metode “SP EOS” (Stimulasi
2. Untuk Peneliti
berfikir secara kritis dalam memecahkan masalah – masalah rutin dan non
ASI secara dini dengan cara mengantisipasi masalah yang mungkin akan
5
4. Untuk Pe rkembangan Ilmu Pengetahuan
eksklusif, melalui pemberian ASI secara dini. Selain itu penelitian ini
F. Ruang Lingk up
23 Januari 2013
Kabupaten C irebon
kontrol).
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Nifas
1. Konsep Nifas
yang artinya bayi dan parous yang artinya melahirkan atau berarti masa
seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira – kira
6 minggu.
keberhasilan laktasi dipengaruhi kesiapan ibu dari awal masa nifas yang
7
B. Laktasi
Laktasi adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil
dengan air susu ibu (AS I) dari payudara ibu. Bayi menggunakan
susu
ASI.
ejection reflex .
memproduksi ASI.
C. Endorphin
merupakan molekul protein, yang diproduksi oleh sel dalam sistem saraf
9
endorfin paling berkhasiat, kerjanya lima atau enam kali lebih kuat
saraf di otak untuk memberikan bantua n dari rasa sakit yang di sekresi
sakit yang alami berkaitan dengan reseptor opioid dalam otak. Peran
penting dari endorfin adalah bekerja dengan reseptor obat penenang yang
2. Manfaat Endorphin
Air susu ibu yang pertama kali didapatkan bernama colostrum, bersifat
maka bayi akan terhindar dari infeksi dan beberapa penyakit pada hari –
Menurut para ahli, jiwa / pikiran bawah sadar manusia berperan 82%
tenang, nyaman, stabil, dan rajin menanamkan afirmasi positif, ibu dapat
11
Sugesti / afirmasi positif dapat dilakukan dengan cara relaksasi
pikiran. Dengan perasaan relaks dan bahagia, air susu akan keluar dengan
lancar.
1. Oksitosin
menyusui berlangsung
menyusui
12
6) Hisapan yang lambat, dalam dan tegukan bayi menunjukan bahwa
Sugestif)
a. Definisi
atau meraba. Dalam bahasa Indonesia disebut pijat atau urut. Selain
b. Tujuan Pijat
laktat)
tubuh
13
6) Menyempurnakan proses pembuangan sisa – sisa pembakaran ke
dipijat
menghasilkan endorphine).
berbaring miring
mata. Seme ntara itu, petugas atau suami mengelus permukaan luar
ujung jari
dan ringan arah bahu kiri dan kanan membentuk huruf V, ke arah
tulang ekor
3. Pijat Oksitosin
bayinya
mudah
15
3) Minum minuman hangat yang menena ngkan. Tidak dianjurka
7) Memijat punggungnya.
16
Gambar 2.9
Pijat Oksitosin
4. Sugestif
bisa mengalir dengan lancar dan memenuhi kebutuhan bayi sejak hari
14
pertamanya hadir di dunia. Langkah – langkah nya adalah sebagai
berikut)
titik atau benda terus – menerus hingga terasa kelopak mata semakin
terpejam. N ikmati santainya raga dan jiwa. Teknik ini disebut fiksasi
mata.
17
c) Saat ini, bisa lakukan teknik “isolasi diri’ dengan berulang – ulang
niatkan: “suara apa pun yang ada tetap membuat diriku semakin
tenang/rileks”.
dan kelembutan yang terasa di seluruh tubuh serta pikiran. Saya akan
berbahagia.
e) Ulangi relaksasi setiap hari atau dua hari sekali. Cari waktu saat bayi
5. Metode “SPEOS”
Eksklusif bisa tercapai. Konsep dari metode “SPEOS ” ini adalah seorang
ibu yang menyusui tidak hanya dipandang / dibantu dari aspek fisik saja
18
Langkah – langkah metode ini adalah sebagai berikut :
a. Tahap Persiapan :
1) Persiapan alat
c) Handuk
2) Persiapan penolong
b) Mencuci tangan
3) Persiapan lingkungan
b. Pelaksanaan
diatas pangkuan pasien. Jika kondisi tidak ada kursi dan tempat
pada satu titik atau benda terus – menerus hingga terasa kelopak
datang, sementara biarkan saja. Suara apa pun yang ada tetap
endorphin dikeluarkan.
20
atas (dibawah os servik) dengan menggunakan kedua ibu jari
dan kanan.
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Variabel Perancu :
Keterangan : = diteliti
= tidak ditelit
B. Hipotesis Akhir
lebih efektif terhadap ibu – ibu yang bermasalah dalam pengeluaran ASI.
22
Jenis penelitian ini menggunakan eksperimental quasi (semu) yaitu
menggunakan rancangan tertentu dan atau penent uan subjek secara nir-acak
dengan metode “SP EOS” kemudian mengukur efek pada variabel terikat
metode “SPEOS ” hal ini didasarkan pada perlakuan yang biasa diberikan
pada kasus pengeluaran ASI di hari pertama yaitu ditunggu tanpa intervensi
sampai 3 hari.
Rancangan yang digunakan adalah post test only design with control
group yaitu suatu pengukutan hanya dilakukan pada saat terakhir penelitian.
intervensi diberikan perlakuan dengan metode “SP EOS ”, mulai hari 1 sampai
23
Bagan 3.2 Skema rancangan penelitian
E X O1
K O2
Keterangan :
1. Populasi Pe nelitian
7945 orang.
2. Sampel Penelitian
24
Untuk mengantisipasi drop out atau subyek yang tidak taat, maka
𝑛
��′ =
1−𝑓
𝑛
��′ =
1−𝑓
20
��′ = = 22
1− 0.1
endorphin.
1) Ibu P rimipara
26
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran
Table
3.1
Definisi
Operasional
hariPenelitian
F. Alat dan Cara atau sampai ASI keluar,
yaitu :
27
hormon oksitosin untuk membantu memperlancar pengeluaran AS I,
dalam satuan jam untuk mengevaluasi cairan yang keluar dengan cara
1. Persiapan
pilihan ibu nifas pada saat proses pijat. Jika aroma tidak ada yang
28
b) Karakteristik responden
sampel penelitian.
c) Enumerator
d) Prosedur administrasi
2. Pelaksanaan
tempat penelitian
29
f) Memastikan ibu bermasalah dengan ASI di hari pertama dengan
memerah ASI
ditunjuk
1. Pengolahan Data
a) Editing
b) Coding (Pengkodean)
definisi operasional .
c) Data entry
30
kontingensi. Peneliti melaksanakan data entry setelah proses editing
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
b. Analisis bivariat
31
dibandingkan dengan pengeluaran secara fisiologis terhadap
– Whitney.
berikut :
32
1) Bila nilai p ≤ nilai α, maka keputusannya adalah Ho ditolak
kontrol.
c. Evaluasi
selanjutnya (point 4)
tiga
hari ke tiga
33
G. Kerangka Teori
Ibu
Nifas
Kondisi
Menyusui Bayi
Psikologis / Postpartum Bluse
(Reflek Sucking)
Hormon Hormon
Endorphin Oksitosi
Stimulasi
Sugesti Pijatan P unggung
Positif
Metode Pengeluaran
SPEOS ASI
34