Anda di halaman 1dari 8

LAMPIRAN

Pasien Dengan Penyakit Decompensasi Cordis

Pemeran :
Ayah : M. Iqbal
Ibu : Shanti Ariani
Adik : Anggrek Aulia S
Kakak : Sinta Pramita Dewi
Dokter : Siti Nurhalimah
Perawat Klinik : Vera Juliani
Perawat IGD : Ellysa Dwi Hartini
Perawat Ruangan 1 : Shifa N
Perawat Ruangan 2 : Wita Belalestari
administrasi : Erlita Komalawati
Anak 1 : Irma
Anak 2 : Yuli Yuliawati
Pasien Lain : Siti Rodiyanti
Di malam hari sinta dan anggrek berada di kamar.
Sinta : “Adik, ayok kita keluar, tapi jangan bilang ibu sama ayah”
Anggrek : “Kemana kak?”
Sinta : “ke tempat biasa”
Anggrek : “Oh iya, sekarang malam minggu kak, ayok kak.”
Mereka langsung bergegas pergi ke tempat yang biasa mereka
kunjungi dan sesampainya disana mereka meminum alkohol dan pulang larut
malam sekali. Pada keesokan harinya ibu shanti membangunkan anaknya yang
sedang tertidur.

1
Ibu Shanti :”Neng, neng bangun udah siang!” Anak pun terbangun dan segera
menghampiri ibunya.
Anak-anak langsung duduk berkumpul bersama ayah dan ibu.
Ibu Shanti :”Neng, mandi dulu atuh, nanti baru makan, ditungguin.”
Anak pun lalu mandi dan setelah selesai segara menuju dapur untuk
sarapan bersama. Mereka pun sarapan bersama-sama dengan lahapnya. Namun,
tiba-tiba sang anak mengeluh pusing.
Anggrek :”Aduh bu..” (Kesakitan sambil memegang kepala.)
Ibu Shanti :”Kenapa neng? Aduh ayah, teteh ini si neng kenapa” (ibu, ayah
dan adik pun merasa cemas.)
Sinta :”Tenang-tenang bu, neng-neng sok kenapa?”
Anggrek :”Kepala neng pusing..” Lalu anak pun terjatuh pingsan.
Ayah iqbal :”Astagfirullah neng, hayu ibu, teteh ini si neng kita bawa ke
klinik.”
Sambil merangkul adik dan segera dibawa menuju klinik yang tidak
berjarak jauh dari rumah.
Perawat :”Ayo silahkan bawa masuk pak.”
Ayah membawa adik masuk ke ruangan IGD, namun ibu dan kakak
menunggu diluar ruangan karena kondisi ibu yang masih panik dan cemas.

Didalam Ruangan IGD


Perawat (Vera):”Bapak, apa yang terjadi dengan anaknya ?”
Ayah Iqbal :”Ini sus, anak saya tiba-tiba kesakitan pusing dan pingsan.
Perawat pun sambil memeriksa pasien.
Perawat (Vera):”Apakah anak bapak mempunyai riwayat penyakit darah tinggi
dari keluarga ?”
Ayah Iqbal :”Oh iya ada sus, istri saya mempunya riwayat penyakit darah
tinggi.”
Perawat (Vera):”Anaknya sering mengeluh kelelahan tidak pak ?”
Ayah Iqbal :”Iya sus, anak saya sering mengeluh lelah dan terkadang sesak.”

2
Perawat (Vera):”Baik pak, dari yang bahwa ceritakan barusan. Sepertinya anak
bapak harus dirujuk ke RS Cinta Kasih Bandung untuk dirawat.
Sebentar ya pak, saya akan mempersiapkan rujukkannya.”
Perawat memberikan surat rujukan, dan keluarga pun langsung membawa
anaknya menuju rumah sakit. Dan sesampainya di rumah sakit..

Diruang Administrasi

Ayah Iqbal : “Permisi teteh, saya membawa surat rujukan dari klinik tongfang.
(sambil memberikan surat rujukan)
Erlita : (mengambil surat) “oh iya pak, ditunggu sebentar pak, nanti saya
panggil” (sambil melihat surat rujukan)
Setelah menunggu beberapa menit ayah iqbal pun dipanggil
Erlita : “Atas nama Bapak Iqbal”
Ayah iqbal : (langsung menghampiri ruangan administrasi). “iya mbak”
Erlita : “Bapak, pasien atas nama anggrek ada di ruang igd terlebih
dahulu, nanti akan dipindahkan ke ruangan oleh pihak perawat
yang ada disana”
Ayah Iqbal : “baiklah mbak.. mbak saya menggunakan kartu BPJS, apa saja
persyaratannya untuk menggunakan kartu BPJS?”
Erlita : “Oh, bapak menggunakan kartu BPJS, Persyaratanya fotocopy
kartu BPJS, kartu keluarga, KTP salah satu kelurga masing-masing
2 lembar pak.”
Ayah Iqbal : “baiklah mbak, terimakasih”

Diruangan IGD
Melihat keadaan pasien yang masih pingsan, perawat pun berusaha untuk
merangsang pasien agar terbangun. Setelah diberikan kayu putih, pasien pun
akhirnya terbangun dan perawat segera memberikan oksigen karena melihat
keadaan pasien yang sesak.

3
30 menit kemudian setelah pasien terbangun perawat pun melakukan
komunikasi terhadap pasien dengan didampingi oleh bapak, dan ibu tanpa
kakaknya karena diharuskan pergi bekerja.
Perawat (Ellysa):”Selamat pagi dik, saya perawat Ellysa yang akan memeriksa
kembali keaadan adik ya.”
Anggrek :”Selamat pagi, silakan sus.”
Perawat (Ellysa):”Bagaimana perasaannya saat ini ? Apakah masih terasa pusing
?” (sambil melakukan TTV)
Anggrek :”Masih sus, tapi sudah mulai berkurang.”
Perawat (Ellysa):”Lalu, apakah ada keluhan lain ?”
Anggrek :”Saya mudah lelah sus, kadang-kadang sampai sesak.”
Setelah dilakukan TTV didapatkan tensi anak tersebut tinggi.
Perawat(Ellysa):”Ibu, bapak saya akan memindahkan anaknya keruangan rawat
inap ya, saya akan menyiapkan dulu semuanya tunggu sekitar
15menit ya.”
Ibu Shanti :”Oh iya baik sus.”
15 menit kemudian perawat menghampiri ruangan IGD dan akan
memindahkan pasien ke ruangan penyakit hipertensi.
Perawat (Ellysa):”Baik bapak, ibu, adik sekarang adik akan dirawat oleh perawat
ruangan disini, bila bapak, ibu memerlukan bantuan hubungi saja
perawat disini ya dan saya akan kembali ke ruangan IGD. Selamat
siang pak,bu.”
Perawat dan Dokter datang menuju ruangan untuk memeriksa.

Diruangan Inap Kenanga


Perawat (Shifa):”Selamat Siang..”
Dokter menghampiri pasien satu persatu untuk menanyakan keluhan-
keluhannya dan memberikan instruksi kepada perawat untuk melanjutkan terapi
obat kepada setiap pasien. Dan dokter pun memeriksa pasien yang baru
dipindahkan keruangan yang berada di bad 1.

4
Dokter (Siti N):”Selamat siang dek, apa yang adik keluhkan sekarang ?”
Anggrek :”Saya sering merasa pusing dok, mudah capek dan tadi hasil tensi
juga tinggi. Sudah dua minggu ini saya sering sesak.”
Dokter(Siti N):”Oh iya nanti sama suster ini diperiksa dulu ya (pemeriksaan
jantung) agar lebih tahu dan jelas penyakit apa sebenernya. Sus,
nanti pasien pasangkan EKG ya, kalo perlu tindakan lebih lanjut ke
radiologi saja,”
Perawat(Shifa):”Iya baik dok.”
Perawat Shifa pun melakukan pemeriksaan lebih lanjut, dan hasilnya
segera diberikan kepada dokter.
Perawat(Shifa):”Dok, ini hasil pemeriksaannya.”
Dokter (Siti N):”Oh iya sus, dilihat dari hasilnya pasien ini mengalami penyakit
decompensasi cordis, gagal jantung ini komplikasi dari penyakit hipertensi . nanti
tolong berikan obat yang saya resepkan.”
Di Ruang Inap Kenanga
Perawat datang ke ruangan pasien untuk memberikan resep obat serta
melihat keadaan pasien yang ada di bad 2.
Perawat(Wita) : “Assalamualaikum, ibu kenapa makan gorengan?, kan gak boleh
makan gorengan.”
Pasien(Siti R) : “nggak papa sus kan cuma sedikit.”
Keluarga(Irma): “kenapa sus?”
Perawat(Wita) : “ini kan ibunya gak boleh mkan gorengan tapi ibunya malah
makan gorengan.”
Keluarga(Irma): “ibu, teteh kan sudah bilang tidak boleh makan gorengan, kan ibu
mau cepat sembuh.”
Pasien(Siti R) : “nggak teh, kan cuma sedikit makannya.”
Perawat(Wita) : “iya bu, mau sedikit atau banyak efeknya tetap sama.”
Pasien(Siti R) : “iya sus, gak akanmakan lagi.”
Perawat(Wita) : “hati-hati ya teh, awasi ibunya agar tidak makan makanan yang
berlemak, sayuran yang mengandung gas seperti sawi, kol, dan
lobak, juga gak boleh makan nangka, durian dll.”

5
Keluarga(Irma): “iya sus terimakasih.”
Lalu perawat menghampiri pasien bad 1 untuk memberikan resep obat
Perawat(Wita) : “ibu, ini resep obatnya.”
Ibu shanti : “iya sus terimakasih, gimana hasilnya sus, sudah keluar? Jadi
anak saya sakit apa?
Perawat(Wita) : “hasilnya sudah keluar, ibu bisa ke ruang perawat sebentar untuk
berbicara dengan saya?.”

Di Ruang Perawat

Perawat(Wita) : “ibu sebelumnya saya mohon maaf karena akan menyampaikan


informasi yang kurang baik, sebenarnya anak ibu terkena penyakit
gagal jantung karena penyebabnya penyakit hipertensi yang sudah
lama diderita anak ibu.”
Ibu Shanti : “ya Allah neng, terus ibu harus bagaimana?.”
Perawat(Wita):“begini ya bu, kami juga akan melakukan tindakan yang
semaksimal mungkin untuk menyembuhkan anak ibu, untuk hasil
akhir kita serahkan semuanya kepada Allah, sekarang ibu coba
bicara pelan-pelan dengan anak ibu tentang penyakit yang
dideritanya.
Ibu : “baik sus.”

Diruang bad 1
Ibu Shanti : (menceritakan penyakit)

Anggrek : “hah? Masa aku sakit yang kaya gitu bu? Aku kan masih muda
(nada tinggi) (fase denial) (marah, berontak, menangis)

(ibu menenangkan)

6
Anggrek : “kenapa ya badan aku lemas, buat bangun juga terkadang sesak,
tapi pasien disebelah aku terlihat segar, apa sebentar lagi aku akan
meninggal?” (fase bergaining) menuju fase depresi (pasien diam).

Sinta coba membujuk adiknya untuk makan

Sinta : “Adik makan yu..” (sambil menyuapi adiknya)

Anggrek pun langsung melempar makanan yang ada disana sambil


berteriak. Perawat Shifa yang mendengar kegaduhan tersebut menghampiri
ruangan tersebut.

Sinta : ”Sus, adik saya dari tadi tidak mau makan dan hanya murung
saja” (dengan nada yang cemas)

Perawat(Shifa): “ibu, anaknya kenapa?.”

Ibu Shanti :“sejak tadi anak saya murung, tidak mau diajak bicara,
sebelumnya marah-marah ketika saya menceritakan penyakitnya.”

Tiba-tiba anak-anak dari ibu Siti R menghampiri perawat

Anak 1 (Irma) : “sus, tolong lihat ibu saya sus, saya gak tau ibu kenapa.”

perawat menghampiri ibu dan memerikasa

Anak 2(Yuli) : “ibu saya gak papa kan sus?, apa yang terjadi sama ibu saya?”

Perawat Shifa memanggil perawat lain, lalu perawat Wita menelfon dokter
dan perawat Shifa membawa alat RJP ke ruang pasien, sedangkan pasien Anggrek
yang ada sebelah merasa takut dan cemas

Dokter datang ke ruang pasien dan perawat memasang RJP

Anak 2 (Yuli) : “teh ibu kenapa?”

Anak 1 (Irma) : “tenang ya de, mama lagi diperiksa dokter, teteh juga khawatir.”

(anak 1(Irma) dan 2(Yuli) menangis khawatir)

7
Lalu dokter menghampiri anak 1(Irma) dan 2(Yuli) untuk memberikan
informasi mengenai mamanya)

Dokter : “teh, kami sudah berusaha semaksimal mungkin, sebelumnya ibu


masih terlihat segar dan bersemangat, tapi Allah mentakdirkan lain, ibu sekarang
sudah tidak ada.”

Anak 1 dan 2 : (menangis histeris dan berontak)

Perawat : (menenangkan anak 1(Irma) dan 2(Yuli))

Perawat Shifa melakukan komunikasi Terminal, setelah melakukan


komunikasi terminal kepada anak 1(Irma) dan anak 2(Yuli). Perawat Wita
menghampiri ibu shanti untuk menanyakan penyebab pasien anggrek depresi.

Perawat(Wita) : “Ibu, kenapa anaknya sampai mengalami depresi.”

Ibu Shanti : “Begini sus, tadi saya menjelaskan tentang penyakit yang di
deritanya, tetapi anak saya tidak bisa menerima kenyataan yang ada
sus. Dan semenjak itu anak saya tidak mau makan dan hanya diam
saja. Bagaimana ini sus?”

Perawat(Wita) : “baiklah bu, saya akan mencoba menenangkan anak ibu.”

Perawat Wita menghampiri pasien dan mencoba menenangankan pasien


Anggrek.

Perawat(Wita) : (Menenangkan pasien)

Anggrek : (Menceritakan keluhan dan perasaannya)

Perawat(Wita) : (Mengasih Motivasi)

Anggrek : (Anggrek sudah mulai menerima keadaan dan kembali semangat


hidup)

Beberapa hari kemudian pasien Anggrek bisa pulang ke rumahnya,


semenjak itu anggrek dan sinta tidak lagi meminum alkohol serta menjaga
kesehatannya.

Anda mungkin juga menyukai