Disusun oleh :
SHANTI ARIANI
211FK04024
a. Identitas Klien
Nama : Ny.T
Alamat : Jalan Taman Kencana
Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 28 Juli 1958
Suku/Agama : Tionghoa/ Kristen
Status perkawinan : Janda, Cerai Mati
Orang yang dapat dihubungi : Kakak
b. Status Kesehatan
1) Keluhan Utama
Klien mengeluh sering pusing
2) Status kesehatan saat ini
Keluhan yang dirasakan klien saat ini adalah sering pusing,
tengkuk terasa berat dan kaku, mata terasa nyeri dan pandangan
tiba-tiba menjadi kabur. Adapun obat-obatan yang dikonsumsi Ny.T
Captopril 25 mg 1x1
3) Riwayat Kesehatan yang Lalu
Klien tidak memiliki riwayat penyakit.
4) Riwayat Kesehatan keluarga
Orang tua klien (ibu) memiliki penyakit hipertensi dan (ayah)
klien klien memiliki panyakit asma.
: Perempuan
: Laki-laki
: Garis Keturunan
: Pernikaha
: Pasien
: Meninggal
Keterangan Genogram
Klien menikah dengan suaminya Tn.B, kemudian dari pernikahan
tersebut memiliki 2 orang anak, 1 anak laki-laki dan anak perempuan.
Anak pertama klien bernama Tn.A berusia 35 tahun, anak kedua
bernama Ny.D berusia 20 tahun. Sekarang kedua anak klien tinggal
bersama istri atau suami nya.
c. Riwayat pekerjaan
Status pekerjaan saat ini, klien tidak bekerja, sebelumnya klien
bekerja sebagai pedagang pakaian. Sebelum putus dari pekerjaan dan
sebelum suami klien meninggal dunia, penghasilan didapat dari
pekerjaan klien sehari-hari.
d. Riwayat Lingkungan Tinggal
Dahulu klien tinggal di daerah Taman Kencana dan memiliki
rumah sendiri yang dibeli bersama suaminya dan tinggal bersama
selama 8 tahun, namun setelah suami Ny.T meninggal rumah tesebut
dijual oleh kakak iparnya tanpa sepengetahuan Ny.T.
e. Riwayat Rekreasi
Klien mempunyai hobbi memasak dan jalan-jalan. Setiap hari senin
dan kamis Ny.T selalu mengikuti kegiatan ibadah di aula, hari rabu
biasanya Ny.T mengikuti kegiatan membuat kerajinan tangan, pada hari
sabtu dan minggu biasanya Ny.T tidak ada kegiatan dari panti,
terkadang saat acara yang diadakan panti seperti kunjungan atau
undangan klien selalu ikut berpartisipasi dalam acara tersebut.
f. Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
1) Nutrisi
Klien makan 3x sehari dengan porsi sedang, klien makan di
sediakan oleh panti. Klien makan-makanan yang sama dengan
penghuni panti lainnya, klien tidak menyukai ikan, klien sangat suka
mengkonsumsi biskuit.
2) Personal hygiene
Klien mandi 2x sehari, pagi dan sore, membersihkan rambut 2
hari sekali menggunakan shampoo, kuku bersih tidak kotor dan tidak
panjang, mulut bersih tidak ada sariawan, klien terlihat cukup bersih
menggunakan baju daster.
3) Aktifitas/ istirahat
Aktifitas klien terhambat karena kelemahan dan keterbatasan
anggota gerak bagian bawah dan terdapat luka jahitan postop. Klien
melakukan aktivitas secara mandiri namun secara perlahan, klien
menggunakan alat bantu kursi roda. Pola tidur klien 8 jam selama
sehari.
4) Eliminasi
Pola eliminasi klien dalam sehari BAB 1 kali saja dan BAK 5- 8
kali dalam sehari, tidak ada kesulitan saat eliminasi.
5) Oksigenasi
Pola nafas Ny.T normal, frekuensi nafas 18x/ menit, klien tidak
memiliki keluhan batuk, pilek, dan sesak nafas, klien tidak memiliki
riwayat alergi obat dan makanan.
6) Spiritual
Hubungan klien dengan tuhan baik, klien rutin melakukan
ibadah pada hari senin dan kamis, dan sering membaca buku- buku
tentang keagaman.
g. Pemeriksaan Fisik
a) Tanda Tanda Vital
1) Keadaan Umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Suhu : 36,7ºC
4) Nadi : 80x/ menit
5) Tekanan Darah : 170/90 mmHg
6) Pernafasan : 18x/ menit
7) Tinggi Badan : 160 cm
8) Berat Badan : 60 kg
5 3
h. Pengkajian Psikologi
Jumlah 115
Keterangan :
• 130 : Mandiri
• 65 – 125 : Ketergantungan sebagian
• 60 : Ketergantungan total
Hasil :
Total skor 125 (klien ketergantungan sebagian).
• Pengkajian Status Mental
• Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan Short
Portable Mental Status Questioner (SPSMQ)
Instruksi :
Ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua jawaban. Catat
jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan
Benar Salah No Pertanyaan
√ 01 Tanggal berapa hari ini ?
√ 02 Hari apa sekarang ini ?
√ 03 Apan nama tempat ini ?
√ 04 Dimana alamat Anda?
√ 05 Berapa umur Anda
√ 06 Kapan Anda lahir ? (minimal tahun lahir)
√ 07 Siapa Presiden Indonesia sekarang ?
√ 08 Siapa Presiden Indonesia sebelumnya ?
√ 09 Siapa nama ibu Anda
√ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3
dari setiap angka baru, semua secara menurun
Keterangan :
Skor aspek kognitif dan mental klien 16 (kerusakan aspek fungsi mental
berat)
Interpretasi hasil :
> 23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
18 – 22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
≤ 17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
• Pengkajian keseimbangan
Pengkajian keseimbangan dinilai dari dua komponen utama dalam
bergerak, dari kedua komponen tersebut dibagi dalam beberapa gerakan
yang perlu diobservasi oleh perawat. Kedua komponen tersebut adalah:
• Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini, atau
beri nilai 1 jika klien menunjukkan kondisi di bawah ini :
• Bangun dari tempat tidur : 0
Tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan tetapi
mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan atau bergerak ke
bagian depan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri
pertama kali.
• Duduk ke kursi : 0
Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di tengah kursi
Ket : kursi harus yang keras tanpa lengan
• Menahan dorongan pada sternum (Pemeriksa mendorong sternum
sebanyak 3 kali dengan hati-hati) : 0
Klien menggerakkan kaki, memegang obyek untuk dukungan, kaki
tidak menyentuh sisi-sisinya.
• Mata tertutup : 0
Lakukan pemeriksaan sama seperti di atas tapi klien disuruh
menutup mata
• Perputaran leher : 0
Menggerakkan kaki, menggenggam objek untuk dukungan kaki:
Keluhan vertigo, pusing atau keadaan tidak stabil
• Gerakan menggapai sesuatu : 0
Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi
sepenuhnya sementara berdiri pada ujung jari-jari kaki, tidak stabil
memegang sesuatu untuk dukungan.
• Membungkuk : 0
Tidak mampu membungkuk untuk mengambil objek-objek kecil
(misalnya pulpen) dari lantai, memegang objek untuk bisa berdiri
lagi, dan memerlukan usaha-usaha yang keras untuk bangun.
• Komponen gaya berjalan atau pergerakan
Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini, atau
beri nilai 1 jika klien menunjukkan salah satu dari kondisi di bawah
ini:
• Minta klien untuk berjalan ke tempat yang ditentukan : 0
Ragu-ragu, tersandung, memegang objek untuk dukungan
• Ketinggian langkah kaki (mengangkat kaki saat melangkah) : 1
Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser atau
menyeret kaki), mengangkat kaki terlalu tinggi (> 5 cm)
• Kontinuitas langkah kaki (lebih baik diobservasi dari samping
klien) :1
Setelah langkah-langkah awal menjadi tidak konsisten, memulai
mengangkat satu kaki sementara kaki yang lain menyentuh lantai
• Kesimetrisan langkah (lebih baik diobservasi dari samping klien) :
1
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi.
• Penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik diobservasi dari
samping kiri klien) : 0
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi
• Berbalik : 0
Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan, bergoyang,
memegang objek untuk dukungan.
Interpretasi Hasil:
0 – 5 Resiko jatuh rendah
6 – 10 Resiko jatuh sedang
11-13 Resiko jatuh tinggi
Hasil : skor 3 (resiko jatuh rendah)
• Pengkajian Kondisi Depresi
Inventaris Depresi Beck
Aspek yang ditanyakan Skore
A. Kesedihan
• Saya sangat sedih atau tidak bahagia dimana saya tak dapat 3
menghadapinya
• Saya galau atau sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat 2
keluar darinya
• Saya merasa sedih dan galau 1
• Saya tidak merasa sedih 0
B. Pesimisme
- Saya merasa masa depan adalah sia-sia dan tidak dapat 3
membalik 2
- Saya merasa tidak memiliki apa-apa untuk memandang ke depan 1
- Saya merasa kecil hati mengenai masa depan 0
- Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan
C. Rasa kegagalan
- Saya merasa benar-benar gagal sebagai orangtua, suami/istri 3
- Seperti melihat ke belakang, semua yang saya lihat hanya 2
kegagalan 1
- Saya merasa telah gagal melebihi orang pada Umumnya 0
- Saya tidak merasa gagal
D. Ketidakpuasan
- Saya tidak puas dengan segalanya 3
- Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun 2
- Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan 1
- Saya tidak merasa tidak puas 0
E. Rasa Bersalah
- Saya merasa seolah-olah saya sangat buruk atau tak berharga 3
- Saya merasa sangat bersalah 2
- Saya merasa buruk atau tak berharga sebagai bagian dari yang 1
baik 0
- Saya tidak merasa benar-benar bersalah
F. Tidak menyukai diri sendiri
- Saya benci diri saya sendiri 3
- Saya muak dengan diri saya sendiri 2
- Saya tidak suka dengan diri saya sendiri 1
- Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri 0
G. Membahayakan Diri Sendiri
- Saya akan membunuh diri sendiri jika ada kesempatan 3
- Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri 2
- Saya merasa lebih baik mati 1
- Saya tidak punya pikiran mengenai membahayakan diri 0
sendiri
H. Menarik Diri dan Sosial
- Saya telah kehilangan semua minat pada orang lain dan tidak 3
peduli pada mereka semua.
- Saya telah kehilangan semua minat pada orang lain dan 2
mempunyai sedikit perasaan pada mereka
- Saya kurang berminat pada orang lain daripada sebelumnya 1
- Saya tidak kehilangan minat pada orang lain 0
I. Keragu-raguan
- Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali 3
- Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan 2
- Saya berusaha mengambil keputusan 1
- Saya membuat keputusan yang baik 0
J. Perubahan Gambaran Diri
- Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikan 3
- Saya merasa ada perubahan-perubahan yang permanen dalam 2
hidup saya dan ini membuat saya tidak menarik
- Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tidak Menarik 1
- Saya tidak merasa tampak lebih buruk daripada sebelumnya 0
K. Kesulitan Kerja
- Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali 3
- Saya telah mendorong keras diri saya untuk melakukan sesuatu 2
- Saya memerlukan upaya tambahan untuk mulai melakukan 1
sesuatu 0
- Saya dapat bekerja sebaik sebelumnya
L. Keletihan
- Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu 3
- Saya lelah untuk melakukan sesuatu 2
- Saya lelah lebih dari yang biasanya 1
- Saya tidak lebih lelah dari biasanya 0
M. Anoreksia
- Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama 3
sekali
- Nafsu makan saya sekarang sangat memburuk 2
- Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya 1
- Nafsu makan saya tidak buruk dari sebelumnya 0
Jumlah 0
• Analisa data
No Data Etiologi Masalah
1. Ds : Hipertensi Risiko perfusi
• Ny.T mengatakan ↓ serebral tidak
sering pusing, tengkuk Kerusakan vaskuler efektif
terasa berat dan kaku, pembuluh darah
pandangan sering ↓
kabur. Perubahan struktur
Do : pembuluh darah
• Suhu : 36,7ºC ↓
• Nadi : 80x/ menit Vasokontriksi
• TD : 170/90 mmHg ↓
• Pernafasan : 18x/ menit Gangguan sirkulasi
• obat-obatan yang ↓
dikonsumsi Ny.T suplai oksigen ke otak
Captopril 25 mg 1x1 menurun
↓
Risiko perfusi serebral
tidak efektif
2. Ds : ↓ Gangguan
• klien mengatakan Iskemik infark mobilitas fisik
Aktifitas terhambat ↓
karena kelemahan dan Defisit neurologis
keterbatasan anggota ↓
gerak bagian bawah Penurunan kontrol
dan terdapat luka volunter
jahitan postop ↓
• Klien melakukan Hemiparese
aktivitas secara mandiri ↓
namun secara perlahan, Kelemahan otot
klien menggunakan alat ↓
bantu kursi roda Kekuatan otot menurun
Do : ↓
• Klien menggunakan Gangguan mobilitas fisik
kursi roda.
• TD : 170/90 mmHg
• Hasil pemfis :
Kesulitan pergerakan
karena kelemahan
pada ekstremitas
bawah bagian kanan.
Kekuatan otot :
Ekstremitas bawah
5,3
• Hasil SPMSQ 6
(kerusakan intelektual
sedang)
• MMSE 16 (kerusakan
aspek fungsi mental
berat)
3 DS : ↓ Risiko jatuh
mengatakan ↓
• Mata terasa
nyeri dan
pandangan
tiba-tiba
menjadi kabur
DO:
• Klien
menggunakan
alat bantu jalan
(kursi roda) saat
beraktivitas
• Tengkuk terasa
berat dan kaku
• Kekuatan otot
5,5,5,3
• Penilaian
keseimbangan 3
• Hasil SPMSQ 6
(kerusakan
intelektual sedang)
• MMSE 16
(kerusakan aspek
fungsi mental berat)
• Diagnosa Keperawatan
• Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot,
gangguan kognitif dibuktikan dengan klien mengatakan aktifitas terhambat
karena kelemahan dan keterbatasan anggota gerak bagian bawah dan
terdapat luka jahitan postop klien melakukan aktivitas secara mandiri
namun secara perlahan, klien menggunakan alat bantu kursi roda, klien
menggunakan kursi roda. TD : 170/90 mmHg, hasil pemfis : kesulitan
pergerakan karena kelemahan pada ekstremitas bawah bagian kanan.
Kekuatan otot : Ekstremitas bawah 5,3. Hasil SPMSQ 6 (kerusakan
intelektual sedang), MMSE 16 (kerusakan aspek fungsi mental berat)
• Risiko perfusi serebral tidak efektif dibuktikan dengan hipertensi. Ny.T
mengatakan sering pusing, tengkuk terasa berat dan kaku, pandangan
sering kabur, Suhu : 36,7ºC, Nadi : 80x/ menit, TD : 170/90 mmHg,
Pernafasan : 18x/ menit, obat-obatan yang dikonsumsi Ny.T Captopril 25
mg 1x1
• Resiko jatuh dibuktikan dengan perubahan fungsi kognitif, kekuatan otot
menurun, gangguan keseimbangan. Klien mengatakan kesulitan
menggerakan ekstermitas bawah, mata terasa nyeri dan pandangan tiba-
tiba menjadi kabur. Klien menggunakan alat bantu jalan (kursi roda) saat
beraktivitas, tengkuk terasa berat dan kaku, kekuatan otot 5,5,5,3,
penilaian keseimbangan 3. Hasil SPMSQ 6 (kerusakan intelektual sedang),
MMSE 16 (kerusakan aspek fungsi mental berat)
Intervensi
NO DIAGNOSIS TUJUAN INTERVENSI Rasional
KEPERAWATAN
1 D.0054 L.05042 I.08251
Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan Terapi Pemijatan
berhubungan dengan penurunan tindakan keperawatan Observasi (Sekunder)
kekuatan otot, gangguan kognitif selama...x24 jam 1. Identifikasi kesediaan dan 1. Informed consent penting
bagian bawah dan terdapat luka meningkat 3. Tetapkan jangka waktu 3. Agar pemijatan tidak
• Klien melakukan aktivitas meningkat 4. Pilih area tubuh yang akan 4. Area pemijitan disesuaikan
secara mandiri namun secara 3. Rentang gerak dipijat dengan kondisi pasien
perlahan, klien menggunakan (ROM) meningkat 5. Cuci tangan dengan air 5. Suhu air yang hangat
keseimbangan Tingkat jatuh menurun tingkat kesadaran, gangguan 2. Untuk meminimalkan risiko
DS : dengan kriteria hasil : keseimbangan, gangguan jatuh karena lingkungan
• Mata terasa nyeri dan menurun meningkatkan risiko jatuh 4. Untuk mengetahui
3. Jatuh saat duduk (mis, lantai licin, penerangan kemampuan pasien untuk
pandangan tiba-tiba
menurun kurang) berpindah
menjadi kabur
4. Jatuh saat berjalan 3. Hitung risiko jatuh 5. Agar pasien dan keluarga
DO: menurun menggunakan skala fall mengetahui struktur ruangan
Edukasi (Primer)
7. Anjurkan menggunakan alas
kaki yang tidak licin
8. Anjurkan melebarkan kedua
kaki untuk meningkatkan
keseimbangan saat berdiri
Implementasi
29
Implementasi Pijat Refleksi Kaki Terhadap Penurunan Tekanan....................(Muhammad Fandizal, Dkk)
30
Implementasi Pijat Refleksi Kaki Terhadap Penurunan Tekanan....................(Muhammad Fandizal, Dkk)
E-ISSN : 2715-6036
P-ISSN : 2716-0483
Abstrak
Klien yang mengalami tekanan darah meningkat lebih dari 140/90 mmHg
pada dua hari berturut- turut dalam keadaan istirahat. Angka kejadian
hipertesi di dunia sebanyak 1,13 milyar orang, 34,1% di Indonesia, dan
34,95% di DKI Jakarta. Untuk menurunkan angka komplikasi dari
hipertensi dapat dilakukan dengan terapi non farmakologis yaitu dengan
terapi komplementer pijat refleksi kaki.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pijat refleksi kaki
terhadap penurunan tekanan darah pada klien dengan hipertensi tidak
terkontrol di kelurahan Pondok Ranggon pada tahun 2019. Penelitian ini
merupakan penelitian Pre Eksperimen dengan pendekatan asuhan
keperawatan. Bentuk desain penelitian yaitu One Group Pretest-Postest.
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 6 orang klien dengan menggunakan
teknik Non Probability Sampling yaitu purposive sampling. variabel
dependen pada penelitian ini yaitu Tekanan darah yang diukur dengan alat
pengukur tensi meter, pengukuran dilakukan sebelum intervensi dan setelah
implementasi keperawatan. Variable independen yaitu implementasi pijat
refleksi kaki dengan standar operasional prosedur (SPO) keperawatan
selama 10-15 menit. Teknik analisis dengan uji T Paired dengan program
komputer.
Terdapat perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan intervesi pijat refleksi
kaki untuk menurunkan tekanan darah pada klien dengan penyakit
hipertensi (ρ 0,006 < 0,05). Mean bernilai postif (8,66667) terjadi
kecenderungan penurunan tekanan darah sesudah pijat refleksi kaki dengan
rata- rata penurunan 8,7.
Penurunan tekanan darah dapat terjadi karena pijat refleksi kaki dapat
mempelancar aliran darah sehingga ketegangan otot dapat menurun serta
31
Implementasi Pijat Refleksi Kaki Terhadap Penurunan Tekanan....................(Muhammad Fandizal, Dkk)
kadar norefineprin juga ikut menurun, selain itu homon Cortisol yang
memicu kecemasan dan stress juga dapat turun sehingga tekanan darah juga
turun.
Tekanan darah tinggi pada klien dengan penyakit hipertensi dapat
diturunkan dengan intervensi non-farmakologis yaitu dengan pijat refleksi
kaki selama 6 hari.
Abstract
This research is a Pre Experiment research with nursing care. The research
design is One Group Pretest-Posttest. The sample in this study amounted to 6
clients using the Non Probability Sampling technique that is Purposive Sampling.
The dependent variable in this study is blood pressure as measured by a tensi
meter, measurements taken before intervention and after implementation of
nursing. The independent variable is the implementation of foot reflexology with
nursing standard operational procedures (SOP) for 10-15 minutes. Analysis
technique with the T test Paired with a computer program
There were differences before and after the foot reflexology massage intervention
to reduce blood pressure in clients with hypertension (ρ 0.006 <0.05). The mean
value is positive (8.66667). There is a tendency for a decrease in blood pressure
after a reflexology foot massage with an average decrease of 8.7.
Decreased blood pressure can occur because reflexes in the legs can smoothen the
blood flow so that muscle tension can decrease and the levels of norepinephrine
also decrease, in addition, hormone cortisol which triggers anxiety and stress can
also fall so that blood pressure also drops. High blood pressure in clients with
hypertension can be reduced by non-pharmacological interventions, namely foot
reflexology massage for 6 days.
32
Implementasi Pijat Refleksi Kaki Terhadap Penurunan Tekanan....................(Muhammad Fandizal, Dkk)
33
Implementasi Pijat Refleksi Kaki Terhadap Penurunan Tekanan....................(Muhammad Fandizal, Dkk)
34
Implementasi Pijat Refleksi Kaki Terhadap Penurunan Tekanan....................(Muhammad Fandizal, Dkk)
35
Implementasi Pijat Refleksi Kaki Terhadap Penurunan Tekanan....................(Muhammad Fandizal, Dkk)
36
Implementasi Pijat Refleksi Kaki Terhadap Penurunan Tekanan....................(Muhammad Fandizal, Dkk)
37
Implementasi Pijat Refleksi Kaki Terhadap Penurunan Tekanan....................(Muhammad Fandizal, Dkk)
38
Implementasi Pijat Refleksi Kaki Terhadap Penurunan Tekanan....................(Muhammad Fandizal, Dkk)
39